LAPRAK GENETIKA TANAMAN (Isi)
LAPRAK GENETIKA TANAMAN (Isi)
menjalar atau memanjat dengan perantaraan pemegang yang berbentuk pilin (spiral).
Mentimun salah satu sayuran yang dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun
olahan, seperti lalapan, acar, asinan, dan salad. Selain sebagai sayuran, konsumsi
industri kosmetik, ilmu kesehatan dan makanan dengan berbahan buah mentimun
(Rukmana, 1994).
merupakan sumber mineral dan vitamin. Kandungan nutrisi per 100 gram mentimun
terdiri dari 15 kalori, 0,8 g protein, 0,1 g pati, 3 g karbohidrat, 30 mg fosfor, 0,5 mg
mentimun.
Berdasarkan data produksi tanaman yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik
1
mengalami penurunan, sedangkan konsumsi setiap tahunnya (ton/tahun) mengalami
peningkatan. Berikut berturut turut data produksi mentimun (ton/tahun) dari tahun
2009 hingga 2012 adalah 583.139, 547.141, 521.535, dan 511. 525. Sedangkan
konsumsi mentimun berturut turut (ton/tahun) dari tahun 2009 hingga 2012 adalah
karena ketersediaan lahan untuk budidaya semakin terbatas. Salah satu usaha
masyarakat Indonesia menyukai mentimun dengan rasa buah manis dan renyah.
bertujuan untuk merakit jenis baru yang berdaya hasil tinggi, mengembangkan
varietas yang lebih baik, mengembangkan varietas yang tahan terhadap hama dan
menggunakan cara persilangan. Salah satu mentimun yang telah dirilis oleh Dirjen
Indonesia (LV 2908) dengan Filipina (LV 2276). Mentimun ini memiliki keunggulan
berupa teksturnya renyah, tidak pahit dan memiliki produktivitas yang tinggi (Balitsa,
2013).
2
Penelitian ini melakukan persilangan secara resiprokal antara F1 Ethana yang
merupakan mentimun lokal tipe lalap dengan F1 Toska yaitu jenis mentimun Jepang.
Persilangan ini dilakukan untuk merakit varietas mentimun hibrida unggul dengan
ciri memiliki buah manis, buah renyah, dan memiliki hasil yang tinggi. F1 Ethana
memiliki ciri khusus warna buah hijau keputihan, buah manis dengan kadar brix yang
tinggi, jumlah buah per tanaman tinggi yaitu 11 buah, tetapi daging agak keras dan
ujung buah terkadang pahit. F1 Toska merupakan tetua dengan ciri khusus yaitu
warna buah hijau gelap dan agak mengkilap, buah yang manis dengan kadar brix
yang tinggi, daging buah tidak keras, dari segi ukuran jenis mentimun ini memiliki
diameter buah relatif kecil dan panjang, buah renyah, tetapi jumlah buah per tanaman
keunggulan pada karakter kadar brix dan kerenyahan buah serta mengetahui
perbandingan daya hasil antar tanaman hasil persilangan terhadap kedua tetua dan
varietas pembanding. Penelitian ini menggunakan uji lanjut BNT untuk melihat
perbandingan antara zuriat dengan tetua dan varietas pembanding. Selanjutnya data
diuji LSI (Least Significant Increase) untuk melihat perbandingan zuriat dengan
tetuanya. Suatu galur dianggap lebih baik atau mempunyai hasil lebih tinggi dari
varietas pembanding jika selisih nilai pengamatan untuk galur tersebut dengan
varietas pembanding (terbaik) lebih besar dari nilai statistik LSI (Kuswanto dan
Waluyo, 2012).
3
Data selanjutnya diuji nilai heterosis untuk melihat keunggulan hibrida atau
hasil persilangan (F1) yang dihasilkan melebihi nilai kisaran kedua tetuanya (Syukur
hubungan kekerabatan antaar hibrida dengan tetuanya yang dianalisis dengan analisis
cluster yaitu analisis untuk mengelompokkan elemen yang mirip sebagai objek
1. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai mata kuliah Genetika Tanaman.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari
mentimun berasal dari benua Asia, tepatnya Asia Utara, meski sebagian ahli menduga
berasal dari Asia Selatan. Para ahli tanaman memastikan daerah asal mentimun
meluas diseluruh dunia, baik daerah beriklim panas (tropis) maupun di daerah
ataupun sebagai produk olahan oleh masyarakat Indonesia. Ideotipe atau tipe ideal
gizi yang cukup baik, karena mentimun merupakan sumber mineral dan vitamin.
Kandungan nutrisi per 100 gram mentimun terdiri dari 15 kalori, 0,8 g protein, 0,1 g
(Sumpena, 2005).
5
2.2 Klasifikasi Tanaman Timun
Klasifikasi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
kedalam tanah sampai kedalaman 20 cm. Perakaran tanaman mentimun dapat tumbuh
basah serta berbuku-buku. Panjang atau tinggi tanaman dapat mencapai 50-250 cm,
bercabang dan bersulur yang tumbuh pada sisi tangkai daun (Rukmana, 1994).
6
Daun tanaman mentimun berbentuk bulat dengan ujung daun runcing
berganda dan bergerigi, berbulu sangat halus, memiliki tulang daun menyirip dan
ukuran dan kedalaman lekuk daun mentimun sangat bervariasi (Cahyono, 2003).
berukuran 2-3 cm, terdiri dari tangkai bunga dan benangsari. Kelopak bunga
berjumlah 5 buah, berwarna hijau dan berbentuk ramping terletak dibagian bawah
tangkai bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5-6 buah, berwarna kuning terang dan
Buah mentimun muda berwarna antara hijau, hijau gelap, hijau muda, dan
hijau keputihan sampai putih tergantung kultivar, sementara buah mentimun tua
berwarna coklat, coklat tua bersisik, kuning tua. Diameter buah mentimun antara 12-
25 cm (Sumpena 2001).
Biji timun berwarna putih, berbentuk bulat lonjong (oval) dan pipih. Biji
mentimun diselaputi oleh lendir dan saling melekat pada ruang-ruang tempat biji
tersusun dan jumlahnya sangat banyak. Biji-biji ini dapat digunakan untuk
7
2.4 Syarat Tumbuh Tanaman Timun
1. Iklim
dataran tinggi yaitu sampai ketinggian ± 100 m di atas permukaan laut (Sumpena
2001).
Tanaman mentimun tumbuh dan berproduksi tinggi pada suhu udara berkisar
antara 20-320 C, dengan suhu optimal 270 C. Di daerah tropik seperti di Indinesia
keadaan suhu udara ditentukan oleh ketinggian suatu tempat dari permukaan laut.
diinginkan 200-400 mm/bulan. Curah hujan yang terlalu tinggi tidak baik untuk
pertumbuhan tanaman mentimun, terlebih pada saat mulai berbunga karena curah
2. Tanah
Pada umumnya hamper semua jenis tanah yang digunakan untuk lahan
pertanian cocok untuk ditanami mentimun. Untuk mendapatkan produksi yang tinggi
8
dan kualitas yang baik, tanaman mentimun membutuhkan tanah yang subur dan
gembur, kaya akan bahan organik, tidak tegenang, pH-nya 5-6. Namun masih toleran
terhadap pH 5,5 batasan minimal dan pH 7,5 batasan maksimal. Pada pH tanah
kurang dari 5,5 akan terjadi gangguan penyerapan hara oleh akar tanaman sehingga
pertumbuhan tanaman terganggu, sedangkan pada tanah yang terlalu basa tanaman
3. Pupuk Organik
Pupuk organik (pupuk kandang) merupakan pembenah tanah yang paling baik
dibandingkan pembenah tanah yang lainnya. Kandungan unsur hara yang dikandung
pupuk kandang umumya rendah dan sangat bervariasi, misalnya unsure N, P dan K
baiknya. Tanah yang telah dicangkul akan menjadi remah sehingga aerasinya berjalan
baik dan zat-zat beracun pun akan hilang. Rumputrumputan (gulma) dihilangkan,
terutama akar alang-alang supaya akarakar tanaman sayur dapat tumbuh dengan
bebas tanpa persaingan dan perebutan unsur hara dengan gulma (Sunarjono, 2003).
sifat fisik tanah yang berfungsi memperbaiki ruang poripori tanah yang terbentuk
9
diantara partikel-partikel tanah (tekstur dan stuktur). Kerapatan dan rongga-rongga
(drainase dan aerasi). Selain tempat untuk bersirkulasi, pori-pori tanah olahan akan
memudahkan pergerakan akar tanaman dalam penyerapan unsur hara lebih mudah
Mulsa adalah suatu bahan penutup tanah yang digunakan pada budidaya suatu
tanaman. Jenis mulsa yang sering digunakan petani yaitu jerami, serasa tumbuhan,
dan mulsa plastik hitam perak (MPHP). Penggunaan mulsa bertujuan untuk menekan
mulsa dapat menjaga tanah tetap gembur, suhu dan kelembaban tanah relatif stabil.
Selain itu dengan adanya mulsa pemberian pupuk, pengendalian gulma maupun hama
penyakit dapat berkurang baik dalam segi biaya dan waktu yang dibutuhkan
10
c) menekan perturnbuhan gulma.
(Sumiati, 1989).
sebagai tempat tegak dan pembentukan buah tanaman tidak terhalang atau terhambat.
Dengan kondisi pertumbuhan seperti ini maka persentase terbentuknya buah yang
normal (lurus) akan lebih banyak dibandingkan dengan buah-buah yang terbentuk
11
2. Penanaman
Penanaman benih dapat dilakukan jika benih telah memiliki daun 2-3 daun
utama dan benih mentimun yang sudah dikecambahkan ditanam langsung dilubang
tanam yang dibuat dengan cara penugalan sedalam 5 cm. Benih ditanam sebanyak 1
tanaman perlubang tugal dan selanjutnya lubang tanam ditutup tanah setinggi 1 cm
membuat bedengan ukuran lebar 80 – 90 dan tinggi 30 cm. yang sekaligus membuat
saluarn lebar + 70 cm. Pupuk kandang (organik) yang sudah matang +200 gram
(8.000 kg/ha) disimpan pada lubang (cowakan) untuk tempat penanaman biji dengan
jarak 60 x 40 cm. Penanaman dilakukan dengan cara tugal dengan jumlah benih 2-3
3. Pemeliharaan
a. Penyiraman
semua makhluk hidup di bumi tidak akan bertahan hidup. Demikian pula untuk
tanaman. Air akan diserap bersama unsur pupuk, untuk keperluan hidupnya. Air juga
tidak boleh diberikan dalam jumlah berlebih. Karena air dalam jumlah banyak dan
terlalu lama berada di daerah perakaran akan menyebabkan akar tidak bisa bernafas,
12
sehingga akar akan mati. Air yang berlebihan juga akan menyebabkan kelembaban
b. Penyulaman
Media tanam yang digunakan sama dengan media yang digunakan dalam
persemaian dilakukan penyiraman secara intensif pada pagi dan sore hari.
yang baru dipindahkan tidak rusak, penyulaman dilakukan jika ada tanaman yang
c. Pemupukan
hasil yang optimal. Peranan suplai unsur hara untuk tanaman menunjukkan manfaat
2001). Penambahan bahan organik seperti pupuk kandang ke dalam tanah merupakan
salah satu teknik budidaya yang lebih baik dari segi teknis, ekonomis, sosial maupun
dari lingkungan karena tidak menimbulkan pencemaran dan dapat memperbaiki sifat
fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk kandang mengandung unsur hara lengkap yang
makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K) kalsium (Ca), magnesium (Mg),
dan sulfur (S). Unsur fosfor dalam pupuk kandang sebagian besar berasal dari kotoran
13
padat (Koswara, 1992). Peranan suplai unsur hara untuk tanaman menunjukan
manfaat yang sangat besar dalam meningkatkan pertumbuhan, hasil, dan kualitas
mentimun. Jenis pupuk yang dapat digunakan pupuk organik berupa pupuk kandang
ayam 10 ton/ha, dan pupuk anorganik berupa Urea 225 kg/ha TSP 120 kg/ha, KCL
100 kg/ha dan curater. Pemupukan dilakukan 2 kali yakni pemberian awal dan
mulsa dilakukan setelah tanaman berumur 1 bulan dengan menggunakan pupuk NPK
yang dicairkan. Cara pemberiannya dengan penyiraman dengan dosis 50 g/10 liter air
lalu disiramkan disekitar tanaman. Larutan sebanyak itu digunakan untuk 50 tanaman
(Sumpena, 2001).
d. Penyiangan
Tempat hidup serangga selain tanaman yang dibudidayakan juga pada semak-
semak dan rerumputan lainnya. Membersihkan tanaman dari rumput dan tanaman liar
yang mungkin menjadi tempat hidup dan bertelur ataupun makanan serangga sangat
yang berada di lahan pertanian juga termasuk dalam usaha sanitasi untuk
memberantas hama, karena sisa tanaman itu akan memungkinkan hama dapat
bertahan hidup sampai masa tanam berikutnya. Hal ini berlaku pada tanaman
14
e. Pemangkasan
baik, sehingga sinar matahari dapat masuk keseluruh bagian tanaman meningkatnya
intersepsi cahaya yang masuk ke tajuk tanaman serta meningkatnya sirkulasi udara
dan ketersediaan CO2 dalam tajuk. Ketersediaan cahaya dan CO2 yang cukup serta
faktorfaktor lainnya yang mendukung akan meningkatkan laju fotosintesis yang pada
ke dalam seluruh bagian tanaman dan terjadi proses fotosintesis. Hasil fotosintesis
f. Pengendalian
A. Hama
Gejala : merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada
15
b. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon) Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman
c. Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.) Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat
d. Kutu daun (Aphis gossypii Clover) Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau
B. Penyakit
berkabut.
Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi
16
Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
Gejala : permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung putih, kemudian
c. Antraknose
Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau
batang, tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk
hujan.
Gejala : daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat
seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering
dan berlubang.
17
Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
e. Virus
Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga vektor
adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov.
Gejala : daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, tepi
f. Kudis (Scab)
Gejala : ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering
akan seperti karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus.
g. Busuk buah
Phytopthora sp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv.
18
Gejala : (1) Phytium aphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan,
buah pecah; (2) Phytopthora: bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan
berwarna coklat dan berkerut; (3) Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah
lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah; (4) Erwinia carotovora: buah
Buah mentimun dapat dipanen pada umur 30-50 hst, ciri-ciri buah yang dapat
dipanen, yaitu buah masih berduri, panjang buah antara 10-30 cm atau tergantung
jenis yang diusahakan jarak panen dilakukan antara 12 hari sekali. Panen dilakukan
dengan cara memotong tangkainya dengan pisau atau gunting. Tangkai buah yang
laju penguapan dan kelayuan sehingga kesegaran buah mentimun dapat terjaga relatif
Buah dipanen pada pagi hari sebelum pukul 09.00 dengan cara memotong
tangkai buah dengan pisau tajam. Mentimun sayur dipanen 510 hari sekali tergantung
swalayan memerlukan mentimun sayur dengan dua kemasan yaitu (a) mentimum acar
19
yang panjang buahnya sekitar 10-15 cm, berbentuk lurus, kulit mulus dan segar. (b)
mentimum besar yang panjang buahnya 15-20 cm, berbentuk lurus, kulis mulus dan
panen dilakukan setiap hari sampai akhir masa panen. Setiap pemanenan, kumpulkan
hasil panen di tempat teduh atau gudang berventilasi, sebaiknya ditampung dalam
20
BAHAN DAN METODE
Universitas Islam Riau, Jalan Kaharuddin Nasution No. 113, Km. 11 perhentian
selama 1 bulan dimulai dari bulan September 2018 sampai dengan bulan November
2018.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : Cangkul, Garu, Meteran,
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : Pollybag, Benih Cabai,
Benih Timun, Pupuk NPK, Pupuk Urea, Pupuk Za, Pupuk Kandang, Serbuk Gergaji,
1. Persiapan Lahan
dengan membalikkan top soil tanah sedalam 25 cm untuk mendapatkan tanah yang
21
gembur. Selanjutnya dilakukan pemberian pupuk kandang untuk memperbaiki
2. Persemaian
Media persemaian yang digunakan berupa campuran antara tanah dengan pupuk
kandang dan sebagai tempat media digunakan polybag kecil. Setelah tanaman
3. Penanaman
Penanaman benih dapat dilakukan jika bibit telah berumur 10-14 hari atau
setelah bibit memiliki dua daun. Pada saat pemindahan bibit sebaiknya dilakukan
dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada bibit. Bibit ditanam pada lubang
tanam yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dengan jarak tanam 30 x 60 cm.
4. Pemeliharaan Tanaman
a. Pemupukan
b. Penyiraman
22
c. Pemberian Lanjaran
tempat penompang letak buah. Pemasangan lanjaran dilakukan pada saat tanaman
d. Penyiangan
manual yaitu dengan mencabut gulma yang berada disekitar areal pertanaman dan
5. Panen
Panen pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 25 hari setelah tanam.
Criteria buah yang dapat di panen adalah buah telah mencapai ukuran maksimal dan
masih terlihat duri-duri halus yang menempel pada buah. Panen buah mentimun
dilakukan dengan cara memotong tangkai buah menggunakan pisau agar tidak
merusak tanaman. Panen dapat diakukan sampai 3 kali dengan interval 3 hari sekali
23
HASIL DAN PEMBAHASAN
MISANO WUKU
Sampel 1 82 cm 97,8 cm
Sampel 4 98 cm 113 cm
Dari hasil pengamatan tinggi tanaman yang dilakukan selama 1 bulan setelah
tanam Didapat hasil yang paling tinggi dari tinggi tanaman adala 118 cm yaitu pada
tanaman timun jenis misano pada pohon ke 2. Sedangkat yang paling rendah dari
tinggi tanaman tersebut adalah 82 cm pada tanaman timun jenis misano pohon
pertama. Rata – rata ketinggian tanaman timun jenis misano adalah 100,25 cm. Pada
tanaman timun jenis wuku yang paling tinggi tanamannya adalah pada pohon ke 4,
timun jenis wuku adalah 104,75. Pemupukan, sinar matahari yang cukup, serta
pengairan yang tepat akan menumbuhkan tanaman timun dengan baik. Tanamna akan
24
4.2. Jumlah Buah Pertanaman
MISANO WUKU
Sampel 1 11 12
Sampel 2 18 7
Sampel 3 14 8
Sampel 4 9 16
Dari tabel diatas dapat di lihat bahwa rerata jumlah buah pertanaman mentimun
untuk menghasilkan buah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lingga dan Marsono
(2004) yang menyatakan bahwa peranan utama dari nitrogen adalah untuk
pembentukan buah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Jumin (1986) yang menyatakan
bunga dan buah, mengurangi kerontokan bunga dan buah dan meningkatkan
dikarenakan cahaya matahari yang tinggi sehingga bunga yang dihasilkan lebih
25
4.3. Berat Buah Persampel
MISANO WUKU
349,8 g 230,2 g
- 148,8 g
507,5 g 244,8 g
316,2 g -
452,0 g -
432,0 g -
343,4 g -
312,0 g -
225,6 g -
231,9 g -
420,0 g 146,7 g
420,2 g 129,0 g
309,9 g -
26
300,2 g -
423,0 g -
316,8 g 146,2 g
299,0 g 178,2 g
419,2 g 153,5 g
- 145,4 g
- 192,8 g
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa berat buah tanaman mentimun adalah
normal Dari tabel pengamatan tersebut yang memiliki bobot berat buah tetinggi
adalah misamo = 507,5 g yaitu pada sampel pohon no 2 dan wuku = 244,8 g yaitu
pada sampel pohon no 2. Berat buah tanaman mentimun sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan hara tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rismunandar (1981)
mengatakan bahwa tanaman akan tumbuh baik dan menghasilkan produksi tinggi
apabila tersedia cukup makanan. Pemupukan merupakan salah satu cara untuk
MISANO WUKU
Sampel 1 - -
27
Sampel 2 296,8 g -
Sampel 4 - 132,0 g
dilakukan persilangan pada bunga betina dan bunga jantan. Setelah disilangkan bunga
ditutup menggunkan kertas padi selama 12. Persilangan ini dilakukan pada pagi hari
dan di buka penutupnya pada sore hari. . Dari tabel diatas terdapat 4 buah hasil
persilangan dari tanaman timun, dari setiap sampel buah timun yang paling berat
adalah pada tanaman timun jenis misano sampel 2 dengan berat buah 296,8 g dan
yang paling kecil pada sampel 4 jenis timun wuku dengan berat buah 132,0 g. rata –
MISANO WUKU
Sampel 1 - -
Sampel 2 21,2 cm -
Sampel 4 - 8,7 cm
28
Dari percobaan budidaya tanaman timun yang dilakukan, tanaman timun
dilakukan persilangan pada bunga betina dan bunga jantan. Setelah disilangkan bunga
ditutup menggunkan kertas padi selama 12. Persilangan ini dilakukan pada pagi hari
dan di buka penutupnya pada sore hari. . Dari tabel diatas terdapat 4 buah hasil
persilangan dari tanaman timun, dari setiap sampel buah timun yang paling panjang
adalah pada tanaman timun jenis misano sampel 2 dengan panjang buah 296,8 g dan
yang paling kecil pada sampel 4 jenis timun wuku dengan panjang buah 132,0 g.
Rata – rata panjang buah hasil persilangan adalah 19,2 cm dan 9,55 cm.
MISANO WUKU
banyak daun dan buah, dari data diatas dapat dilihat lebar daun dari setiap tanaman
timun berbeda-beda, daun yang memiliki lebar paling besar adalah pada sampel 2
jenis misano
29
4.7 Lebar Diameter Persampel
MISANO WUKU
pertumbuhan vegetative terbaik terdapat padah timun jenis misano pada sampel no 2
yaitu 22,3 cm. yang pertumbuhan vegetative yang krang baik adalah pada tanaman
30
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1.Penggunaan pupuk kandang sangat penting dalam budidaya mentimun karena dapat
memperbaiki struktur dan tekstur tanah, aerase tanah, serta dapat meng-aktifkan
mikroorganisme tanah.
tanaman sedangkan unsur P akan membantu dalam pembentukan bunga dan buah
3.Faktor lain yang tidak kalah penting dalam budidaya mentimun adalah
4.2 Saran
Dari hasil praktikum ini disarankan penggunaan bahan organik seperti pupuk
kandang guna memperbaiki struktur dan tekstur tanah. Perlu dilakukan lagi
31
penelitian dengan waktu panen yang tepat untuk mentimun seusuai dengan deskripsi
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2014. Produksi Sayuran Di Indonesia Tahun 1997 – 2013.
Berita Resmi Statistik. http:// bps.go.id. Diaksess pada tanggal 1 November 2015
Press. Yogyakarta.
Daryanto, A, Sujiprihati, S, dan Syukur, M. 2010. Studi heterosis dan daya gabung
karakter agronomi cabai ( Capsicum annuum L.) hasil persilangan half diallel. J.
Pertanian.
http://abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/H3313024_bab2.pdf
http://budidayamentimun.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-budidaya-
mentimun.html
32
LAMPIRAN
BIODATA DIRI
Nama : Asrima
RT/RW : 04
Kel/Desa : 03
Kecamatan : Tapung
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Kewarganeegaraan : Indonesia
33
Fakultas : Pertanian
Kelas/semester :A/3
34