Disusun oleh:
Kukuh Yusuf P. NIM. 17504141014
Hendrik Krisnanda NIM. 17504241015
M. Nurdin Wahid NIM. 17504241017
M. Hafidz Ghufron S. NIM. 17504241018
Yuniana Putri S. NIM. 17504241020
(Kelas A12)
FAKULTAS TEKNIK
2018
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 menit
No. JST/OTO/6321/3
A. Kompetensi :
Memelihara/servis, memperbaiki dan overhaul sistem pemindah tenaga pada
kendaraan ringan.
B. Sub Kompetensi :
1. Mengidentifikasi sistem mekanisme penggerak kopling mekanis (kabel) dan
hidrolik beserta komponennya.
2. Melepas dan memasang sistem mekanisme penggerak kopling dengan cara yang
benar.
3. Menjelaskan cara kerja mekanisme penggerak kopling dan komponen-
komponennya.
4. Melakukann pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan serta cara
mengatasinya.
D. Keselamatan Kerja :
1. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Berhati-hati dengan minyak rem, tidak sampai mengenai cat pada kendaran.
3. Berhati-hati saat melepas dan memasang pipa rem, menggunakan kuci nipel.
4. Berhati-hati saat bekerja dibawah kedaraan. Memastikan pemasangan jack stand
sudah tepat.
5. Bekerja dengan hati-hati dan teliti.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 menit
No. JST/OTO/6321/3
E. Dasar Teori
Sistem penggerak Kopling
1. Sistem penggerak Kopling Mekanis
a. Cable mechanism (mekanik kabel)
Menggunakan media sebuah kabel baja untuk meneruskan gerakan pedal ke
garpu pembebas. Keuntungan dari mekanisme ini adalah konstruksinya
sederhana dan karena sifat kabel yang fleksible maka penempatannya juga
fleksible dan tidak memerlukan ruang gerak yang besar.
Mekanisme ini mempunyai kerugian gesek yang besar antara kabel dan
selongsongnya, apalagi jika banyak tekukan. Elastisitas bahan kabel
menyebabkan mekanisme ini tidak bekerja dengan spontan dan kurang kuat
untuk beban berat.
Cara kerja:
Release fork menekan release bearing, release bearing menekan release lever
sehingga release lever mengangkat pressure plate melalui pivot ring melawan
tekanan pressure spring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi
tejepit diantara flywheel dan pressure plate) dan putaran mesin tidak dapat
diteruskan ke input shaft transmisi.
terhadap piston untuk menutup return port, minyak terhisap dari reservoir.
Saat pedal dilepaskan menyebabkan pegas balik mendorong piston kembali ke
posisi semula, return port terbuka dan minyak kembali lagi ke reservoir
.
4) Release Fork
Garpu pembebas adalah untuk mengkonversi energi mekanis dari output
aktuator silinder menuju release bearing. Sama halnya dengan pedal kopling,
release fork juga bekerja dengan menggunakan prinsip pengungkit. Dimana
panjang lengan fork mempengatuhi tingkat kekerasan penekanan kopling.
5) Release Bearing
Relaese bearing berfungsi meneruskan tekanan dari aktuator silinder
atau dari release fork untuk menekan area pegas diafragma. Release bearing
berbentuk seperti bantalan roller, hal ini karena tugas release bearing itu
menghubungkan release fork yang bersifat diam dan pegas diafragma yang
berputar.
6) Clutch Cover
Cover kopling, berfungsi sebagai housing untuk beberapa komponen
seperti pegas diafragma dan pressure plate. Cover ini terletak diarea luar yang
menyelimuti kampas kopling. Posisinya dibaut bersama flywheel. Sehingga
ketika flywheel berputar dipastikan clutch cover beserta komponen
didalamnya ikut berputar.
7) Pressure Plate
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 menit
No. JST/OTO/6321/3
F. Langkah Kerja :
1. Menyiapkanalatdanbahan yang digunakan.
2. Melakukanpengamatansecara global tentangmekanismepenggerakkopling.
3. Mempelajarikerja unit mekanismepenggerakkopling.
4. Melakukanpembongkaran unit mekanismepengerakkoplingsesuaidengan SOP.
5. Mengidentifikasi unit penggerakkopling.
a. Pedal kopling
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 menit
No. JST/OTO/6321/3
b. Master cylinder
c. Saluranminyakkopling
d. Release cylinder
e. Release lever
6. Melakukanpemeriksaankomponenmekanismepenggerakkopling.
a. Master cylinder kopling
Dindingsilinder
Piston assy
Piston cup
b. Saluranmekenismepenggarakkopling
c. Release cylinder
Dindingsilinder
Piston assy
Piston cup
7. Merakitkembalikomponenkomponen yang telahdibongkarsesuai SOP.
8. Melakukanpembuanganudarapadasaluranhidrolik (pembledingan).
a. Memasangbotolpenampungpada air bleeder plug (bautniple) pada release
cylinder denganselangtransparan.
b. Mengisi reservoir tank sampaibatas max.
c. Menekan pedal kolingbeberapa kali secaraperlahandantahan.
d. Saat pedal ditahan, bukabaut nipple dengankunci nipple
hinggafluidakeluardankencangkankembali.
e. Memantau level minyak rem pada reservoir tank agar minyak rem tidakhabis.
f. Lakukanlangkahtersebutbeberapa kali
hinggatidakadalagiudarapadasaluranpenggerakkopling.
g. Kencangkanbaut nipple danlepasbotolpenampungminyak rem
9. Memeriksakebocoransaluranpenggarakkopling.
10. Melakukanpemeriksaantinggi pedal.
a. Ketinggian pedal kopling
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 menit
No. JST/OTO/6321/3
G. Data Praktik
1. Melakukanpemeriksaankomponenmekanismepenggerakkopling.
a. Master cylinder kopling
Dindingsilinder
Hasilpemeriksaan : Tidakterdapatgoresanataupun karat
padadindingcylinder.
Kesimpulan : Master cylinder
tidakperludiampasataupundiganti.
Piston assy
Hasilpemeriksaan : Terjadipengaratanpada piston assy.
Kesimpulan : Piston assyharusdiganti.
Piston cup
Hasilpemeriksaan : Piston cup sudahpecahdantidakelastislagi.
Kesimpulan : Ganti piston cup.
b. Saluranmekanismepenggerakkopling
Hasilpemeriksaan : Tidakterjadi karat
ataupunkebocoranpadasaluranmekanismepengge
rakkopling.
Kesimpulan :
Saluranmekanimepembebaskoplingtidakperludig
anti.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 menit
No. JST/OTO/6321/3
c. Release cylinder
Dindingsilinder
Hasilpemeriksaan : Tidakterdapat karat
maupungoresanpadadinding release cylinder.
Kesimpulan : Release cylinder tidakperludiganti.
Piston assy
Hasilpemeriksaan : Tidakterjadi karat ataupungoresanpada piston
assy.
Kesimpulan : Piston assytidakperludiganti.
Piston cup
Hasilpemeriksaan : Piston cup sudahpecahdankeras.
Kesimpulan : Piston cup harusdiganti.
2. Memeriksakebocoransaluranpenggarakkopling.
Hasilpemeriksaan : Tidakterdapatkebocoranpada master cylinder kopling,
sambungansaluranpenggerakkopling,
saluranpenggerakkopling, release cylinder danbaut
nipple.
Kesimpulan :
Tidakperludilakukanpenggantiankomponenataupunpem
berian TBA padakomponen.
3. Melakukanpemeriksaantinggi pedal.
d. Ketinggian pedal kopling
Hasilpengukuran : 139 mm
Spesifikasi : 143,7mm – 153,7mm
Kesimpulan : Ketinggian pedal koplingperludisetel.
e. Gerakbebas pedal kopling
Hasilpengukuran : 20mm
Spesifikasi : 5 – 15 mm
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 menit
No. JST/OTO/6321/3
Kesimpulan : Perludilakukanpembledingankembali,
karenakemungkinanmasihterdapatudarapadasaluranpem
bebaskopling.
f. Jarakcadangan pedal kopling
Hasilpengukuran : 40 mm
Spesifikasi : lebihdari 50 mm
Kesimpulan : Perludilakukanpembledingan.
4. Melakukanperhitungankeuntunganmekanisdankeuntunganhidrolissistempenggera
kkopling.
Keuntunganmekanis
Diketahui = lk( lengankursa) : 280 mm
lb (lenganbeban) : 40 mm
misalgaya (F)yang digunakan 1 N
Ditanya = W (usaha yang dihaslkan)
Perhitungan =
F .lk = W . lb
F. lk
𝑊=
lb
1 N . 280 mm
𝑊=
40 𝑚𝑚
W=7N
Keuntunganhidrolis
Diketahui = D1 (diameter master silinder) : 15,7 mm
D2 (diameter release silinder) : 20,5 mm
𝐹1 𝐴1
=
𝐹2 𝐴2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 menit
No. JST/OTO/6321/3
7 𝜋𝑟 2
=
𝑋 𝜋𝑟 2
7 7,852
=
𝑋 10,252
7 61,6225
=
𝑋 105,0625
735,4375
𝑋=
61,6225
𝑋 = 11,93456124 𝑁
Jadi gaya yang diteruskan ke release lever sebesar 11,93456124 𝑁
Terdapatkebocoranpadasistemsepertipadasambungan, piston
cup ataupunpipapenyalur.
Cara mengatasi
Menggantikomponen yang telahrusak.
Memberi TBA padasambungan yang bocor
H. Pembahasan
1. Kukuh Yusuf P.
2. Hendrik Krisnanda
3. M. Nurdin Wahid
4. M. Hafidz Ghufron S.
5. Yuniana Putri S.
Kukuh
1.Untuk memutus dan menghubung kan perangkat pada kopling di butuh kan lah perangkat
tambahan yaitu pedal kopling di ruang kemudi , dan yang umum di gunakan biasa nya ada 2
jenis yaitu ; yang pertama penggerak yang menggunakan kawat atau biasa di kenal dengan
sebutan kabel kopling dan yang kedua adalah penggerak model hydroulic.
Penggerak kopling sistim hydroulic ini menggunakan kekuatan minyak flurida atau minyak
rem sama seperti cara kerja nya perangkat rem pada motor / mobil .
Kelengkapan penggerak kopling hydroulic ini di antara nya ;
Pedal kopling
Tabung minyak flurida
Master kopling atas
Selang / pipa
Dan master kopling bawah
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 menit
No. JST/OTO/6321/3
Cara kerja:
Cara kerja Kopling :
➦Pada saat pedal kopling ditekan :
-silinder master meneruskan menciptakan tekanan hidrolik ketika pedal ditekan piston
didalam master silinder mendorong fluida menuju release cylinder/silinder pembebas.
-release cylinder/silinder pembebas menerima tekanan hidrolik dari master silinder melalui
pipa piston di release cylinder/silinder pembebas menekan release fork/garpu pembebas.
-release fork menekan release bearing/bantalan pembebas
-release bearing/bantalan pembebas menekan diafragma spring/pegas diafragma di clutch
cover/rumah kopling.
-sehingga mengungkit pressure plate/plat penekan yang mengakibatkan clutch disk/kampas
kopling bebas tidak tertekan. dalam hal ini putaran mesin tidak terhubung ke transmisi.
➦Pada saat pedal kopling dilepas :
saat pedal kopling dilepas maka plat penekan/pressure plate akan menekan clutch disk
sehingga putaran mesin akan terhubung ke transmisi.
Bleeding hydroulic cluth sistem
Bleeding kopling atau biasa di sebut buang angin palsu kata para mekanik, bleeding atau
membuang angin yang terperangkap pada saluran perangkat hydroulic kopling bertujuan
untuk memaksimal kan sistim kerja tersebut.
I. Kesimpulan