Anda di halaman 1dari 12
INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Indonesian Institute of Ceniffed Public Accountants STANDAR AUDIT (“SA”) 265 PENGOMUNIKASIA Fengamunitasian Defsiensi Dalam Pengardalan Internal Kepada Pihsk Yang Dertanggung Jawab Atas Tata Kel Dan Manajener INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA DEWAN STANDAR PROFES! 2008 - 2012 Kusumaninasih Angkawidiaia Ketua Hendri Tjendra Wakil Ketua Dedy Sukrisnadi Fahmi Godeng Parulian Panjaitan Johannes Emile Runtuwene Lolita R. Siregar Renie Feriana Yusron Feuzan Anggota A265 2 Fengamunitasian Defsiensi Dalam Pengardalan Internal Kepada Pihsk Yang Dertanggung Jawab Atas Tata Kel Dan Manajener STANDAR AUDIT 265 PENGOMUNIKASIAN DEFISIENS!| DALAM PENGENDALIAN INTERNAL KEPADA PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS TATA KELOLA DAN MANAJEMEN (Berlaku efektf untuk audit alas lagoran keuangan untuk periode yang cimulai pada ateu setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten}, atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk enttas salain Emiten). Peneraoan cini dianjurkan untuk entitas selain Emiten.) DAFTAR ISI Paragraf Pendahuluan Ruarg Lingkup. 8 Tanggal Efektif. 4 Tujuan 5 Definis! é Ketentuan mM Materi Penerapan dan Materi Penjelasa Penentuan Apakch Defisiensi dalam Pe Diidentitkasi ALAA Defisiensi Signifkan dalam Pengendafian ASAI Komunixasi atas Defisiensi dalam Pengendal AIZ-A30 delam Pengendalian Internal kepada Janajemen’ harus dibaca berkaitan eksanaan Audit Berdasarkan Standar Aucit (°SA") 265, ‘Pengomunikasian Del Pihak yang Bertanggungyjawab atas Tata Kelola dengan SA 200, “Tuva han Auditor Independs Standar Audi.” A265 a Fengamunitasian Defsiensi Dalam Pengardalan Internal Kepada Pihsk Yang Dertanggung Jawab Atas Tata Kel Dan Manajener Pendahuluan Ruang Lingkup 1. Standar Audit ("SA") ini mengatur tanggung jewab auditor untuk mengomunikasikan dengan tepat _kepaca pihak yang bertenggung jawab alas tata kelola den manajemen tentang dafisiansi dalam pengendelian internal yang diidentifkesi alah auditor dalam audit atas laporan keuangen. SA hi tidak memberikan tanggung jawab tambehen kepada auditor untuk memperoiah pemahaman tenteng pengencalian intemal dan merencang serte melekuken pengujien atas pengendalian melabihi yeng disyaratkan dalam SA 315 dan SA 3302 SA 260? menetapkan ketentuan lebih lanjut dan memberikan panduan tentang tanggung jawab auditor untuk mengomunikasikan hal-hal yang berhubungan dengan audit kepada phhok yang bertanggung jawab tas tata kelola. 2. Auditor diharuskan untuk memperoleh pemahamai relevan cengan audit pade saat mengidentifixasi dan me material.” Dalam melekukan penilaian risiko mempertimbangkan pengendalian internal untuk merancang pro vai dengan kondisi yang bersengkutan, namun bukan Up alas efekivilas pengendalian internal yang bersangk engendalian internal yang jko kesalahan penyajian pengendalizn intemal tidak harya d (da tahap- tahap audit lain. SA in’ mep ang narus dixomunikasikan oleh auditor képe da fala keola dan manajemen. 3. Tidak ada aturen dalam SA ini yang me gi audtor untuk mengomunikesikan masalzh lain daa entfikasi oleh auditor selama aucit kepada phek yan a Tanggal Efekti 4. 8A ini berlaku efekti atau setelah tanggal: @an untuk periode yang dimulai pada ten), atau (i) 1 Januari 2014 (untuk untuk enttas selain Emiten. Definisi 6. Untuk kepentinga bawan ini: (2) Defisiensi dalam pengendalian internal - Hal initerjadi bile: i) Suatu pengendalian dirancang, diterapkan etau dioperasikan sedenikian rupe sefingga pengendalian tersebut tidak dapat mencegah, atau mendeteksi dan ini, istilah-istiah berkut memilki pengertien seperti dijeleskan di * 84 315 "Pongilentikasian dan Penii’n Risko Kosslahan penyaian Material melsi Femahaman atas Chttas dan Liglungannya.” paragrat4 dan 12. + saad," Respens Aldor tarhauap Rieko yang Telah Dial 14 260, *Kemurikasl dangan Pihak yang Genanggung Javab ats Tate Kelle #34 315, parogtal 12. Paragrat A@)-A8S menyediatan sarduan mengerai pengendatin yang rokvan dengan aust A265 4 Fengamunitasian Defsiensi Dalam Pengardalan Internal Kepada Pihsk Yang Dertanggung Jawab Atas Tata Kel Dan Manajener mengoreksi_kesalahan penyajian dalam laporan keuangan secara tepat waktu; atau (i) Tidak edenya suatu pengendelian yang diperlukan untuk mencegah, atau mendateksi_ dan mengoreksi kesalahan penyajian dalam laporen keuengan secara tepat wektu tb) Defisiensi signfikan dalam pengendalian internal - Suatu defisiensi atau kombinasi beberana defisiensi dalam pengendalian intemal, yang menurut pertimbengan profesional auditor, adalah cukup penting untuk mendapatkan perhatian dari pihak- plhak yang bertanggung jawab alas tata kelola. (Ref: Para. AS) Ketentuan 7. Auditor harus menentukan epekah, berdasarkan pel auditor telah mengidentifkasi setu atau lebih defisi Pare. Al-A4) audit yang telah dilakukan, engendelian internal. (Ref 8 Jika auditor telah mengidentifkasi satu ata auditor harus menentukan, berdasarkan defislensi tersebut, Seoara incividual Para. AS-A11) \gendalian internal, lekukan, apakah pengendalin internal yang diidentifke 1 kepada pinak yang bertanegung jaweb ates tata kelola secara tepat waktu. 10 emen pada tingket tanggung jawab (2) Secera tertulis lan internal yang oleh auditor telah dkomuni ‘epada pinak yang bertenggung jawab ctas tata Ktepat untuk dikomunikesikan secare fal yang diidentitkasi selama audit yang kepada manajemen dan yang, menurut audtor, adalah cukup penting untuk mendapatkan ef: Para. A22-A26) 1 én tentang: dampak patensial alas defisiensi tersebut; dan (Ref: Para (b) Informasi yang @UigUp untuk memunakinken oihak yang bertanggung jawab etas tate kelola dan ma@afemen dalam memahami konteks komunikasi tersebut. Terutama auditor harus menjelaskan bahwa: (Ref: Para. A29-A30) (i) Tujuan audit adalah untuk auditor dapat menyatakan opini atas laporan keuangan; Gi) Audit mencakup parlimbangan alas pengendalian internal yang relavan terhadap penyusunen laporan kevangen dalam merancang prosedur audit yang teoat sesuai dengan kondis, namun tidak bertujuan untuk menyatakan opini atas efektivitas pengendalian internal; den A265 5 Fengamunitasian Defsiensi Dalam Pengardalan Internal Kepada Pihsk Yang Dertanggung Jawab Atas Tata Kel Dan Manajener Materi Penerapan dan Penjelasan Lain Penentuan Apakah Defi (ili) Hal-hal yang diaporkan tarbatas pada defsiensi yang diidentifikasi oleh auditor selama audit can euditor telah meryimpulkan bahwa hal-hal tersebut cukup penting untuk diaporkan kepada pihak yang bertanggung jawab atas teta kelola Para 7) Al Ad, Dalem menentukan apakah aucitor telah mengidentfikas| pengendalian intemal, auditor dapat membahas fakt dengan audit atau temuannya dengan manajemen in memberkan peluang Keoada eucitor untuk 1 atau lebln defisiensi dalam fa dan kondis| yang relevan kat yang tepet. Pembahasan it waktu-memberitahukan tentang adenya defisiensi yang belum diketanui oleh m n. Tingkal manajemen yang tepat untuk memodanas temuan te mengenal bidang pengendalign intemal yang terkait dan untuk mengambil findeken perbaikan atas defisiensi yang internal. Dalam bbeberapa kondisi, mungkin tidak tep bahas hasil temuannya ‘dengan manajes mn auditor Dalam membahas fakta dan kondisi ha! mempercleh informasi relevan lain yang dapat dignakan untuk pertimbangan lebih lanjut seperti: = Pemahaman maupun yang © Pengecualian misainya, kesala ites yang Lobin Kecil jasari ektWvitas pengendalizn dalam entitas yang lebin Kec gunakan beberape jel tersebut dilakul untuk memberikar memberikan eng mengurangi atau lebih rinci fatiasi. Lebin jauh lagi, dalam entitas yang lebin kecil, dalian mungkin tidak diperlukan karena_pengendalan jemen. Sebagai contoh, kewenangen tunggal manajemen paca oelanggan dan persetujuan pembelian signifkan dapat fan yeng efektf atas saldo akun dan transeksi petting, \dhilangkan kebutuhan atas aktivtas pengendaian intemal yeng Derrikian juga. entitas yang lebih kecl seringkali memiliki karyawan yang lebih sedikit yang dapat membatesi luasnya pemisahen tugas dapat dilakukan. Nemun, di dalam entitas yang labh kecil yang dikalola sendiri oleh pemilicnya, manager pemilic dapat melekuken pengawasan yang lebih efektif dibandingkan pada entitas yang lebih besar. Pengawasan dari manajemen yang lebih tinggi ini perlu dseimbengkan dengan potens| yang lebih besar tethedap kemungkinan pengabaian pangendalian oleh manajemen. A265 ‘ Fengamunitasian Defsiensi Dalam Pengardalan Internal Kepada Pihsk Yang Dertanggung Jawab Atas Tata Kel Dan Manajener Defisiensi Signifiken dalam Pengendalian Internal (Ref: Para. 6(b), 8) AS. AG. AT. Signifkansi suatu cefisiensi atau kombinesi deri beberapa defisiensi dalam pengendalian intemal tidak hanya tergantuno pada apakah keselahan penyajian telah terjadi, namun juga pada kemungkinan bahwa kesalahan penyalien dapet terladi dan dampak dar kesalahan penyalian tersebut. Oleh karenanya, defisiensi signifken mungkin sala terjadi meskipun auditor belum mengidentifikasi kesalahan penyajian selama auditnya. Contoh halhal yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam menantukan apakah suatu defisiansi atau kombinas beberapa defisiansi dalam pengendalian internal dapat mengakibatkan terjadinya def siensi signiffkan mencakup: + Kemungkinan behwa defisiensi akan menyebabk; dalam laporan keuangan di masa yang akan dat + Kerentanan aset atau labiltas terhadap kerugi * Subyektivitas dan kompleksitas daiam menentken j estimasi akuntansi 2tas rilal waar. * Jumiah pada leporan keuangen yang te * Volume aktivitas yang telah terjad, golongan transaksi yang. terke defisiensi * Pentingnya pengendalian da Pengendalian pengawasan Pengendalian atas pencegaha Pengendalian atas pemilihan dan B + Pangandalian atas transaksi signi istimewa + Pangend fesalahan penyejian material rangan. ng diestmas|, misalnya @ Pengendd pengendalt = Penyebab dan nya defisiensi signifikan yang manajenen memiliki kepentngan ecara_mendalan dangan tepat oleh pihak yang tata kelola, fecurangan yang diakukan oleh manajemen, meterial atau pat dicegah ofeh pengendalian internal entitas. Kegagalan Jmanajemen untuk menergpkan tindakan petbeikan yang teoat terhadap défisiensi signifikan yang teleh dikomunikasken sebelumnya * Tidak adanya proses penilzian risiko di delam entitas yang proses tersebut biasanya diharapkan telah ditetapkan. © Bukti ctas proses peniiaian risiko entitas yang tidak efektif, seperti kegagalan manajemen untuk mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material yang oleh auditor diharapkan untuk dapat ciidentifixasi oleh proses penilsian risiko entitas, © Bukti atas respons yang tidak efektif dalam mengidentifkasi risiko signifikan (misalnya tidak adanye pengendalian atas risko tersebut), fidek, yan A265 7 Fengamunitasian Defsiensi Dalam Pengardalan Internal Kepada Pihsk Yang Dertanggung Jawab Atas Tata Kel Dan Manajener * Keselahan penyalian yang dideteksi oleh prosedur yang dilakukan auditor tetapi tidak dapat dicegah, atau dideteksi dan dkoreksi oleh pengendalian internal entitas tersebut © Penyajian kembali suatu laporan keuangan yang telah diterbitkan sebelumnya untuk mencaminkan koreksi terhadap kesalahan penyajian material yang ciakibatkan oleh kekeliruan atau kecurangan. = Bukti tentang ketidakmampusn manajemen untuk mengawasi penyusunan laporan keuangan, AG. Pengendalian depat direncang untuk beroperasi secara i untuk secara efektif mencegeh, atau mendeteksi den Sebagai centoh, pengendalan atas piuteng usel olomatis dan pengendalian manual yang dirancans unluk mencegah, atau mendeteksl dan-mengkoreksi ke! akun. Suatu Cefslensi dalam pengencalian inten jvidual atau secara gabungan corexsi kesalahian penyajien.* at terdiri dari pengendalian coperasi secara bersamean penyajian dalam saldo cukup penting untuk mbinas| beberapa yang relevan, atau komponen penge: penyajian yang mengakioatkan tetig AQ. Pereturan _perundang-undanga tapkan suatu kepada pihak yang bertanggung jaweb & relevan (misalnya badan pengatur), setu pengendalien intepa perundarg-unda tersebut dan met tujuan kamunikasi, & keloa atau kepada pihak lain yang jabh jenis defsiensi spesifk dalam arma audit. Jika_peraturan pesifk untuk jenis defisiensi istilah dan definisi ini untuk istlah dan dafinisi tersebut pada peraturan perundangan-undangan Alo fadBUs untuk tipe defisiensi dalam pengendalian urikesikan nemun belum menjelaskan istilah tersebut, an hal-hal yang harus dikomunikasikan lebih lanjut menurut dangan mungkin perl dilakukan oleh auditor. Dalam a bagi auditor untuk memahami tentang ketentuan jebagai_contoh, apabila tujuan ketentuan peraturan tintuk menatik perhatian pihak yang bertanggurg jawab atas Hh pengendaiian internal tertentu yang harus di ketahui oleh mereka, mungkin jegi auditor untuk menganggap bahwa hal-hal tersebul secara umum adalah ekulalen dengan cefsiensi signifikan yang disyaratkan oleh SA inl untuk dixomunikasikan keBada pihak-pihak yang berlanggung jawab alas tala kelola. tata kelola meng: All. Ketentuan delam SA inj tetap beraku meskipun peraturan perundang-undangan mensyaratkan auditor untuk menggunakan istilah atau definisi tertentu SAIS. paroarat 886, A265 4 Fengamunitasian Defsiensi Dalam Pengardalan Internal Kepada Pihsk Yang Dertanggung Jawab Atas Tata Kel Dan Manajener Komunikasi atas Defisiensi dalam Pengendalian Internal Komunikesi atas Dotisionsi Signtitan dalam Pongondalian tnornal kepada Pihok yang Bortenggung Jawab atas Teta Kolola (Ref: Para. 9) A12. Pengomunikasian secara tertulis atlas defisiensi signifikan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola mencerminkan pentingnya hal ini, dan membantu pinak yang bertarggung jaweb atas tata kelola calam memenuhi tenggung jawab pengawasan mereka. SA 280 menetanxan pertimbangan-pertimbangan yang relevan terkait dengan komunkesi kepada pinak yang bertanggung jaweb ates tata kelola apabila mereka semua terlibat dalam pengelolaan entitas tersebut® A13, Dalam menentuken saat untuk menyerahkan kor mempertimbangkan apakah komunikasi tersebut di bagi pihek yang bertanggung jawab etas tate ke| pengawasan mereka. Selain itu, untuk emiten diem, bertanggung jawab atas tata kelola d mungkinkan comunikasi tertulis dar asi tertulis, auditor dapat ierupakan fektor yang penting emenuhi tanggung jawab auditor sebelum tanggal persetujuan laporg untuk memenuhi tanggung jaweb spesifk mereka yang be n internal sesuai dengan peraluran tau untuk. tu) dapat menyerahken komunikasi tertulis, feuangan Meskipun demikian, oleh karen defisiens' signifkan merupakan baglan da jut d pengaruhi ‘oleh ketentuan” bagi auditor untux me wakiu. SA 230 menyatakan oanwa Nakiu yang tepat untuk melengkap| ati satelah tanggal laporan auditor? A14, Tanpa memperha mengomunixasikal fi kepada menajemen dan, jke relevan, kepada pil e kelola delam rangka membantu mereka mengambil AF wakty untuk meminimalisasi risiko keselahan penyejian membebaskan auditor cari tenegung janiikan secara tetuls, sesuai yen AIS: mengomunikasken —defisiensi_signifian_ merupakan pucitor tethedep kondisi. Faktorfaktor yang dapat menentukan tingkat kerincian komunikasi mencekup: 6h, komunikasi yang disyeratken untuk entites yong ik dapat berbede cergen komunikesi yang cisyaratkan lammya tidek memilki kepentingan publik sitas entilas. Sebagai contoh, komunikasi yang cisyaratkan untuk entas yg kompleks depet berbeda dengan enlilas yang beroperas! dalam bisnis sederhai * Sifat defisiensi signifkan yang dlidentfikas' o\eh auditor. © Komposis' tata kelo'a entitas. Sebagai contoh, komunikasi yang lebih detail mungkin diperlukan jixa pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola terdiri dari anggota yang tidak memilki pengalaman signifikan dalam industr entitas tersebut atau pada bidang-bidang yang terkait dengannya. 9A 260, paregret 1. + 94 200, “Doluneniasi Auda paragiat 14. £84290, parogret AD A265 4 Fengamunitasian Defsiensi Dalam Pengardalan Internal Kepada Pihsk Yang Dertanggung Jawab Atas Tata Kel Dan Manajener * Ketentuan peraturan perundang-undangan tentang komunikasi ates tipe spesifik dalam defisiensi pengendalian internal. 16. Manajemen dan pihak yang bertanggung jawab tas tata kelola mungkin telah menyadari adanya defisiensi signifken yang didentifikasi olen auditor dalam audinya dan danat memilin untuk tidek mamperbaikinya karena pertimbengan biaya atau pertimbangan lainnya. Tangguing jawab untuk mangevaluasi biaya dan manfaat penevapan tndakan perbaikan berada pada manajemen dan pihak yang bertanggung jawad etas tata kelola Dangan demikian, ketentuan dalam paragraf 9 tetap berlaku tanpa memperhatiken biays atau pertimbengan lain yang dianggap relavan oleh gnenejemen dan pihak yang bertanggung jawab ctas tata kelola calam memutuskaffUntuk memperbeiki dafisiens| tersebut. AZ. Fakta bahwa auditor mengomunikasikan_ defisiensi bertanggung javab atas tata kelola dan manajemen dal menghilangkan kewajiban auditor untuk perbaikan belum dilekukan. Apablla de dkomunikesikan In kepada pihak yang dit periode lalu tidak sebelumnya tetap ada, komunka | dalam komunkesi terdahulu, atau hanya lor dapat menanyakan kepada manajemey ertenggung Jaweb alas tata kelola, alas kan tersebut. Kegagalan untuk bertindsk, tanpa ad |, dapat dengan sendirinya merupakan defisiensi signfikai ah yang memiiki tanggung jawab dan dalam pengendalian intemal dan untuk rlukan. Untuk” dafisiensi signifken, tingcat Untuk defisiensi gin dalam pengendalian internal, mungkin terletak pada manajemen operasional yeng terlibat secare a8gan bidang-bidang pengendalian yang terpengaruh dan fakukan tindakan perbaikan yeng tepet. Para. 10(a)) A20. Defisiens) signifkan tetentu yang clidentifkasi dalam pengendalien intemal dapat menimbuken pertanyaan tentang integritas atau Kompetensi manajemen. Seoagai contoh, ditemukannya bukii kecurangan atau ketidakpatuhan terhadap pereturan perundang-undangan yeng dllakukan dengan sengaja olan manajemen, atau manajamen menunjukkan kelidakmempuan dalam mengawesi penyusunan leporan keuangan yang layak, yang menmbulkan keraguan atas kompetensi manajemen. Oleh karena itu, adalah tidak tepat oagi auditor untuk mengomunikaskan defisiensi tersebut secara langsung kepada manajemen. A265 w Fengamunitasian Defsiensi Dalam Pengardalan Internal Kepada Pihsk Yang Dertanggung Jawab Atas Tata Kel Dan Manajener A2t SA 250 menetapken katentuan dan menyediakan panduan dalam melaporkan ketiakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang diddentifkasi atau diduge tetjadi, termasuk jika pihak yang bertanggung jawab ates tata kelole turut terlibet dalam keticakpetuhan tersebut® SA 240 menetapkan ketentuan dan menyediakan panduan mengenai komunikasi kepada pihak yang bertanggung javab atas tata kelola ketka auditor mengindentifkesi kecurangan atau dugaan kecurangan yang melibatkan manajemean“° Komunizasi atas Defisiensi Lainnya dalam Pengendalian Internal kepada Manajemen (Ref: Para. 10(b)) AD2. 23. AD, Salama audit, auditor mungkin mengidentifkasi defisi intemal yang bukan merupakan defisiensi signif] mendapetkan perhatian mangjemen. Penentuan, pengendalien internal yang layak untuk mencapat pertimbangan profesional dalam situasi terseb lainnya dalam pengendalian mun cukup penting untuk defisiensi lainnya dalam najemen membutuhkan hatixan kemungkinan perhatian manajemen tidak haru! ‘alisan. Jka auditor telah membahas Takia ol jeni@M, auditor dapat engendalian intemal. selain ebelumnya dan manajemen gan alasan biaya atau elasan lain, lem pericde berialan. Auditor juga mergenei defisiensi tersebut ike defisiensi signifikal memilih. untuk tidak’ auditor tidak periu tidak _iharuskan J alas dafisiens| lainnya tersebut jka tefjaci pergantian psi baru yang diterima olen auditor yang dapat mengubah ) aydtor dan manajamen mengenai dafisiansi tarsebut ajemen untuk memperbaiki defisiens’ Izinnya dalam dikomunixasikan sebelumnya dapat menjadi sebuah defisiensi sig butuhkan komunikasi dengan pihak yang bertenggung jeweb ates tata atau tidaknya kemunikasi kepada pihak yang bertenggung jaweb ates tata kel rerupaken hal yang membutuhkan pertimbengan auditor. ntu, pihak yang bertanggung jawao atas tate kelole mungkin mengharapkan untuk diberitahu tentang rincian defisiensi lainnya dalam pengendalian intemal yang teleh dikomunikaskan oleh auditor kepada mangjemen, atau diinformasikan secera ringkas mergenei sifat defisiens! lainnya lersebul. Sebagal allernatf, auditor dapat mempertimbangkan untuk menginformasikan kepada pihak yang berlanggung jawab alas tata keloa tentang komunlkasi dari auditor kepada manajemen mengenai defisiens| lannya tersebut. Dalam kasus yang manapun, apabila dipancang tepal, auditor dapat «9A 220, ‘Bortinbangan atas Poraturan Porundang-Uislangan dalam Auda ass Laperan Keuargan.” parogtat 2226, © 38 244, "Tangaung Jawad Autor Torkat dengan Kocurangan dalam Suatu Aint atas Laporan Keuangan.”paragrat 44 A265 1" Fengamunitasian Defsiensi Dalam Pengardalan Internal Kepada Pihsk Yang Dertanggung Jawab Atas Tata Kel Dan Manajener melaporkan secara lisan atau tertulis kepada phak yang bertanggung jawab atas tate kelola A26. SA 260 menetapkan pertimbangan yang relevan tentang komunikasi kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola pada saat semua anggotanya terlibat dalam pengelolaan entitas.”” Pertimbangan Sposiik torhaclap Entitas Scktor Publix (Ref: Para. 9-10) 27. Auditor sektor publik dapat memiliki targgung jawab tambehan untuk mengomunikasikan 29. A30. defisiensi dalam pangendalian intemal yang didentifika rincian tertent dan kepada pihak yang tdak diatur defisiensi signifikan mungkin perlu dikomunikasikan k pengatur lain. Peraturan perundang-undangan ata sektor publik untuk melaporken defisiensi mempertimbangkan signifkensi dempak yang tersebut. Di samping itu, lemoaga legislatif selama audit, pada tingkat mm SA ini. Sabagai contoh, lembaga legisiatf atau badan dapat ntewajibkan auditor dalian internal, tanpa Ikan oleh defisiensi sektor publk untuk in, sebagai conton, pengendalia legisialif, peraluran, atau kelentug ef: Para.11) si signifken, auditor tidak perlu pifikan dapat dikelompokkan bersama Auditor juga dapet memasukkan dalam komunika: respons yang tela akan manajemen afS¥ fespons yang diusuken kepada manajemen, dan iggenai apakah Alidito: telah melakukan verfikasi gienen ka auditor mélakukan prosedur yang lebih ekstensif atas iditor mungkin capat manamukan labin banyak dafisiensi impukan behwa bebarapa defisiensi yang telah dilap periu dilaporkan. = Suatu i kasi semacam itu disedieken untuk kepentingan pihak- pihak yang ggundJéwab atas tate kelola, dan mungkin saja tidek sesuai untuk tujuan lain, Peraluran perundafigeundangan dapat mewajibkan 2ucitor atau manajemen untuk menyedizken kopi omunikasi tertulis ates defisiensi signifikan yang dibuat oleh auditor kepada oloriles pengatur yang tepel. Dalam hel ini, Komunkes! tertulls tersebut dapat ‘mengidentifikas| otoritas pengatur terseout #198 284, paragtat 13. A265 2

Anda mungkin juga menyukai