Anda di halaman 1dari 10

Refleksi diri terhadap hasil sdfk

PANDUAN TUGAS REFLEKSI DIRI Refleksi diri adalah sebuah proses melihat kembali pengalaman yang
telah dijalani untuk dapat menarik lessons learned bagi diri sendiri dan dilanjutkan dengan penyusunan
sebuah action plan untuk mengurangi kesenjangan (gap) yang masih ada antara harapan dan kenyataan.
Dalam kaitannya dengan modul Kolaborasi dan Kerjasama Tim Kesehatan, refleksi diri merupakan suatu
upaya untuk belajar dari berbagai pengalaman berinteraksi dan bekerja sama dengan profesi kesehatan
lain, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan bekerja sama dalam sebuah tim pelayanan
kesehatan interdisiplin. Setiap mahasiswa diwajibkan membuat 2 naskah refleksi diri selama modul ini
berjalan.Proses refleksi diri secara sederhana berusaha menjawab empat pertanyaan dibawah ini: - apa
yang telah terjadi? - mengapa hal tersebut dapat terjadi? - apa yang dapat saya tarik sebagai
pembelajaran? - apa yang berbeda yang dapat saya lakukan? apa rencana saya selanjutnya? Dalam
menyusun refleksi diri, mahasiswa perlu berusaha mencari bukti eksternal seperti umpan balik dari
teman atau pembimbing, maupun referensi yang sesuai untuk mendukung akurasi identifikasi lessons
learned/learning issues. Selain itu mahasiswa juga perlu menghubungkan pengalaman yang sedang
direfleksikan ini dengan pengalaman lain yang relevan. Borang penilaian refleksi diri tersedia sebagai
Formulir-4 dalam materi modul ini. Refleksi diri pertama disusun pada akhir minggu ke-2 modul,
sedangkan refleksi diri kedua disusun setelah seluruh kegiatan pembelajaran modul berakhir. Pada
refleksi diri awal, mahasiswa dapat mencoba merefleksikan pengalamannya terkait dengan proses
kolaborasi dan kerjasama. Pengalaman yang direfleksikan dapat berupa pengalaman sebagai seorang
pasien/klien yang menerima pelayanan kesehatan; pengalaman berada dalam sebuah tim yang terdiri
dari berbagai profesi yang berbeda; ataupun pengalaman lain yang serupa. Jumlah kata untuk refleksi
diri awal ini berkisar antara 300 – 500 kata. Pada refleksi diri akhir, mahasiswa melakukan refleksi
terhadap proses dan pengalaman belajarnya sebagai salah satu anggota kelompok dalam tim mahasiswa
profesi kesehatan, khususnya pada modul Kolaborasi dan Kerjasama Tim Kesehatan I. Mahasiswa dapat
mengambil salah satu pengalaman yang berkesan selama modul berlangsung, kemudian direfleksikan
dengan mencoba menjawab empat pertanyaan di atas. Dalam refleksi diri tersebut sebaiknya dijabarkan
lessons learned yang diperoleh dalam proses belajar, berinteraksi dan bekerja sama sebagai anggota tim
kesehatan, dan apa action plan yang akan diambil untuk meningkatkan kemampuan diri dalam bekerja
sama sebagai anggota tim. Jumlah kata untuk refleksi diri akhir ini berkisar antara 600-1000 kata. Refleksi
diri adalah buah pikir masing-masing individu, oleh karena itu plagiarisme dalam bentuk apapun tidak
diperkenankan.Satu pengalaman yang sama seharusnya menghasilkan refleksi diri yang berbeda, jika
direfleksikan oleh 2 pribadi yang berbeda PANDUAN TUGAS GROUP PROJECT Pada awal modul,
mahasiswa akan dibagi menjadi kelompok kecil beranggotakan 10-11 orang. Setiap kelompok
mendapatkan tugas untuk menyusun sebuah proyek kelompok (group project) yang harus dikerjakan
dalam jangka waktu 16 minggu (selama modul berjalan).Tema utama untuk proyek ini adalah “Kolaborasi
dan kerjasama tim kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan perbaikan
status kesehatan masyarakat” Secara lebih spesifik, project yang diminta adalah menyusun rencana
program pelayanan kesehatan berbasis kolaborasi yang dapat diterapkan di rumah sakit, puskesmas atau
komunitas/masyarakat secara umum.Kelompok diminta menyusun suatu proposal program. Tugas wajib
adalah menyusun proposal program, namun pada akhir modul akan diadakan semacam kompetisi untuk
bentuk publikasi proposal program tersebut, misalnya dalam bentuk poster, web, video/short movie,
dsb. Mahasiswa didorong untuk mempersiapkan bentuk publikasinya untuk dapat disertakan dalam
kompetisi. Group project ini akan dinilai oleh tutor kelompok lain, menggunakan borang penilaian yang
telah disiapkan. Secara umum format proposal program yang diajukan terdiri atas: 1. Latar belakang 2.
Identifikasi masalah 3. Tinjauan pustaka 4. Hasil dan pembahasan a. Tujuan program b. Manfaat program
c. Bentuk dan isi program (usulan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program) d. Peran setiap
profesi kesehatan dalam perencanaan dan pelaksanaan program 5. Simpulan 6. Daftar pustaka
Cara membuat esai
Langkah 1 : Pilih Tema
Apabila tema esai sudah ditetapkan, Anda mungkin saja tak akan
mempunyai kebebasan untuk pilih. Akan tetapi, bukanlah bermakna
Anda siap untuk menuju langkah selanjutnya. Fikirkan terlebih dulu
type naskah yang bakal Anda catat. Apakah berbentuk tinjauan
umum, atau analisa tema secara spesial?
Bila cuma adalah tinjauan umum, Anda bisa langsung menuju ke
langkah selanjutnya. Namun apabila Anda mau lakukan analisa
spesial, tema Anda mesti betul-betul khusus. Bila tema masihlah
sangat umum, Anda bisa mempersempit tema. Sebagai contoh,
tema mengenai “Indonesia” yaitu satu tema yang masihlah amat
umum.

Bila maksud Anda menulis yaitu mengemukakan deskripsi umum


(overview) mengenai Indonesia, tema ini udah pas. Tetapi apabila
Anda mau bikin analisa singkat, Anda bisa mempersempit tema ini
jadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia.
” Sesudah meyakini bakal apa yang bakal ditulis, Anda dapat
meneruskan ke langkah selanjutnya.

Apabila tema belum ditetapkan, pekerjaan Anda tambah lebih berat.


Di segi lain, sesungguhnya Anda mempunyai kebebasan pilih tema
yang Anda gemari, hingga dapat bikin esai Anda tambah lebih kuat
serta berkarakter.

Langkah 2 : Memastikan Tujuan


Tetapkan terlebih dulu maksud esai yang bakal Anda catat. Apakah
esai Anda mempunyai tujuan untuk memberikan keyakinan orang
supaya meyakini apa yang Anda berikan, menerangkan bagaimana
lakukan beberapa hal spesifik, menerangkan pada pembaca
mengenai sebuah momen, seorang, inspirasi, tempat atau suatu
hal? Apa pun tema yang Anda tentukan mesti sesuai sama
maksudnya.

Langkah 3 : Mengemukakan Gagasan


Bila Anda sudah mengambil keputusan maksud esai, tuliskan
sebagian ide yang menarik ketertarikan anda. Makin banyak ide
yang Anda catat, bakal makin baik. Bila Anda mempunyai
permasalahan dalam temukan serta merumuskan ide, cobalah
saksikan di sekitar Anda.

Adakah beberapa hal yang menarik di kurang lebih Anda? Fikirkan


hidup Anda, serta tanyakan sendiri apa yang bakal Anda kerjakan
apabila alami sebuah momen atau peristiwa yang terkait dengan
tema yang Anda catat?

Mungkin saja terdapat banyak yang menarik untuk jadikan ide.


Janganlah mengevaluasi bebrapa ide itu saat sebelum Anda terasa
selesai mengemukakannya, tuliskan saja semua suatu hal yang
terlintas di kepala. Langkah ini sebagai wadah untuk brainstorm.

Langkah 4 : Mengevaluasi Ide Potensial


Bila sudah terdapat banyak ide yang layak, pikirkan masing-masing
ide itu. Bila maksudnya yaitu menerangkan tema, Anda mesti tahu
benar mengenai tema yang disebut. Bila maksudnya memberikan
keyakinan, tema itu mesti betul-betul menggairahkan. Yang paling
perlu, berapakah banyak ide yang Anda punyai untuk tema yang
ditulis.
Saat sebelum melanjutkan ke langkah selanjutnya, saksikan sekali
lagi bentuk naskah yang Anda catat. Sama seperti dengan masalah
waktu Anda memastikan tema, Anda butuh pikirkan bentuk naskah
yang Anda catat.

Saya bisa mendapatkan 9 juta , Cukup dengan menggunakan cara yang cerdas ! Baca

ayana.comUSD180 Jimbaran Room. Tropical garden, and pool view

ayana.comUSD180 Jimbaran Room. Tropical garden, and pool view

Langkah 5 : Bikin Outline (Kerangka Esai)


Maksud dari pembuatan outline yaitu menempatkan bebrapa ide
mengenai tema dalam satu format yang terorganisir. Sediakan
selembar kertas serta awalilah dengan menulis tema dibagian atas.
Tuliskan angka romawi I, II, III di bagian kiri kertas dengan jarak yang
cukup lebar salah satunya. Tuliskan garis besar ide mengenai tema
yang Anda maksud.

Bila Anda coba memberikan keyakinan, berikanlah alasantasi paling


baik. Bila anda menerangkan satu proses, tuliskan langkah-
langkahnya hingga bisa dipahami pembaca. Bila Anda coba
memberitahukan suatu hal, terangkan kelompok paling utama dari
informasi itu. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, serta C
alami penurunan di sis kiri kertas itu. Tuliskan kenyataan atau
informasi yang mensupport ide paling utama.

Langkah 6 : Menulis Tesis


Tesis yaitu pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan
yang berisi ide paling utama esai. Pernyataan tesis mencerminkan
isi esai serta poin-poin perlu yang bakal di sampaikan oleh
pengarangnya. Anda sudah memastikan tema esai, saat ini Anda
mesti lihat kembali outline yang sudah Anda bikin serta mengambil
keputusan poin perlu apa yang bakal Anda berikan. Pernyataan tesis
terbagi dalam dua sisi :

 Sisi pertama menyebutkan tema. Contoh : Budaya Indonesia


atau Korupsi di Indonesia
 Sisi ke-2 menyebutkan ide paling utama dari esai anda. Contoh
: mempunyai kekayaan yang mengagumkan, membutuhkan
saat yang panjang untuk memberantasnya, dst.
Langkah 7 : Menulis Tubuh Esai
Sisi ini adalah sisi paling mengasyikkan dari penulisan satu esai.
Anda bisa menerangkan, melukiskan, serta memberi alasantasi
dengan komplit untuk tema yang sudah Anda tetapkan. Tiap ide
perlu yang Anda catat pada outline bakal jadi satu paragraf dari
tubuh esai anda. Masing-masing paragraf mempunyai susunan yang
sama.

Awalilah dengan menulis inspirasi paling utama Anda berbentuk


kalimat. Umpamanya idenya yaitu “Pemberantasan korupsi di
Indonesia”, Anda bisa menulis “Pemberantasan korupsi di Indonesia
membutuhkan kesabaran besar serta saat yang lama. ” Lalu catat
serta jabarkan ide yang mensupport inspirasi itu, tetapi sisakan
empat hingga lima baris. Pada tiap ide, tuliskan pelebaran dari ide
itu.

Elaborasi ini bisa berbentuk gambaran atau keterangan atau kajian.


Jika memang perlu, Anda bisa memakai kalimat rangkuman pada
masing-masing paragraf. Sesudah menuliskan tubuh tesis, Anda
cuma tinggal menuliskan dua paragraf : pendahuluan serta
rangkuman.
Langkah 8 : Menulis Paragraf Pendahuluan
Awalilah dengan menarik perhatian pembaca. Mulai paragraph
pendahuluan dengan sebuah informasi riil serta terpercaya.
Informasi ini tak perlu betul-betul baru, tetapi dapat jadi ilustrasi
atas ide yang Anda berikan. Anda dapat juga mulai dengan anekdot,
yakni sebuah narasi yang melukiskan masalah yang Anda maksud.

Hati-hatilah dalam bikin anekdot. Walau anekdot ini efisien untuk


bangun ketertarikan pembaca, Anda mesti memakainya dengan pas
serta hati-hati. Langkah lain yaitu memakai dialog dalam dua atau
tiga kalimat pada sebagian pembicara untuk mengemukakan tema
Anda. Berikan satu atau dua kalimat yang bisa mengarahkan
pembaca pada pernyataan tesis Anda. Tutup paragraf dengan
pernyataan tesis.

Langkah 9 : Menulis Kesimpulan


Rangkuman adalah ikhtisar dari poin-poin yang sudah Anda
kemukakan serta memberi perspektif akhir pada pembaca. Tuliskan
dalam tiga atau empat kalimat (tetapi janganlah menulis lagi sama
sama seperti dalam tubuh esai) yang melukiskan pendapat serta
perasaan Anda mengenai tema yang dibicarakan. Anda bisa
memakai anekdot untuk tutup esai.

Langkah 10 : Memberi Sentuhan Akhir


Cermat urutan paragraf mana yang paling kuat. Tempatkan paragraf
terkuat pada urutan pertama, serta paragraf terlemah di dalam.
Tetapi, urutan itu mesti masuk akal. Bila esai Anda menerangkan
sebuah proses, Anda mesti bertahan pada urutan yang Anda bikin.
Cermat format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dsb.
Anda bisa membuat revisi esai dengan menguatkan poin yang
lemah.

Baca kembali esai Anda. Apakah masuk akal? Tinggalkan dahulu


esai Anda dalam sebagian jam, lalu baca kembali. Apakah masihlah
masuk akal? Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan
halus serta lancar? Apabila tak, berikan sebagian kata serta frase
untuk menghubungkannya. Atau berikan satu kalimat yang terkait
dengan kalimat di awal. Cermat kembali penulisan serta tata bhs
Anda.
Contoh essay

Contoh Esai

Kebut Membawa Maut

Akhir – akhir ini sering sekali terjadi kecelakaan di jalan raya, terutama pada musim mudik
atau menjelang lebaran. Kecelakaan – kecelakaan tersebut disebabkan oleh banyak faktor,
seperti faktor kelelahan, mengantuk, kebut-kebutan, mesin yang tidak fit, dan lain – lain.
Namun, dari banyaknya faktor tersebut, kebut-kebutan adalah faktor yang paling berbahaya
diantara semua faktor – faktor lainnya.

Menurut data yang diperoleh dari kepolisian dan jasa raharja, pada tahun lalu terjadi 1900
kasus kecelakaan di jalan raya akibat kebut-kebutan. kebut-kebutan di jalan raya sangatlah
berbahaya karena menyebabkan kerugian baik bagi diri senidri maupun orang lain. Untuk
meyakinkan statement di atas, berikut ini adalah dua paragaf yang membahas tentang
kerugian akibat kebut-kebutan di jalan raya.

Yang pertama adalah, kebut-kebutan bisa mencelakai diri sendiri dan orang – orang
terkasih. Mengendari kendaraan di luar batas normal akan menyebabkab kecelakaan,
sehingga melukai diri sendiri dan orang – orang terkasih yang ada di dalam mobil. Bahkan
tidak hanya melukai, tetapi juga bisa mengambil nyawa mereka yang kebut-kebutan di jalan
raya. Data dari kepolisian juga mengungkapkan bahwa dari 1900 kasus kecelakaan akibat
kebut-kebutan, sekitar 5034 orang meninggal dunia.

Kedua, kebut-kebutan bisa mencelakai orang lain, khusunya pejalan kaki. Para pengemudi
yang memacu kendaraannya di luar batas bisa kehilangan control akan kendaraanya,
sehingga akan menabarak para pejalan kaki. Contohnya kasus yang terjadi di Tugu Tani,
Jakarta lima tahun lalu, sebanyak 17 orang meninggal dunia, dan 20 lainya luka – luka,
akibat tertabrak mobil yang dikendarai oleh seorang wanita.

Oleh karena itu, kebut-kebutan bisa menyebabkan kecelakaan dan mengantarkan kematian
di jalan raya, tidak hanya bagi pengemudi, tetapi juga bagi orang lain yang ikut
menggunakan jalan raya yang tidak bersalah.

Anda mungkin juga menyukai