Anda di halaman 1dari 3

Reptilia merupakan sekelompok vertebrata yang menyeseuaikan diri di tempat yang

kering di tanah. Penandukan atau cornificatio kulit dan squama atau carpace untuk menjaga
banyak hilangnya cairan dari tubuh pada tempat yang kering atau panas. Nama kelas ini diambil
dari model cara hewan berjalan (Latin : reptum = melata ataumerayap) dan studi tentang reptilian
di sebut Herpetology (jelata atau merayap) dan studi tentang reptilian di sebut Herpetology
(Yunani :creptes = reptil). (Jasin, 2002).

Reptilia memiliki ciri khusus, yaitu tubuhnya dibungkus oleh kulit yangmenanduk (tidak
licin) biasanya dengan sisik atau bercarapace; beberapa ada yangmemiliki kelenjar permukaan
kulit. Mempunyai dua pasang anggota, yang masing-masing 5 jari dengan kuku-kuku yang cocok
untuk lari, mencengkram dan naik pohon. Pada yang masih hidup di air kakinya mempunyai
bentuk dayung, dan pada ular bahkantidak memilikinya. Skeletonnya mengalami penulangan
secara sempurna; tempurungkepala mempunyai satu condylus occipitalis. Memiliki jantung yang
tidak sempurna,terdiri atas 4 ruangan, dua auricular dan sebuah ventericulus (pada crocodalia
menjadidua tapi masih berlubang yang disebut foramen panizzae). Terdapat oval biconvex dan
dengan nukleus. Pernapasannya selalu dengan paru-paru; pada penyu bernapas juga dengan
kloaka, memiliki 12 nevri cranialis, fertilisasi terjadi di dalam tubuh, biasanya mempunyai alat
kopulasi ; telur besar dengan banyak yolk, berselaput kulit lunak atau becangkok tipis. Telur
biasanya diletakkan di suatu tempat dibiarkan menetas sendiri,tapi pada beberapa hewan
misalnya kadal dan ular dierami oleh betina. (Bohme, 2013).

Tiga ordo reptilia hidup yang terbesar dan paling beraneka ragam adalahChelonia (kura-
kura), Squama (kadal dan ular), dan Crocodila (buaya dan alligator). Kura-kura berkembang
selama zaman mezoikum dan hanya sedikit berbah sejak saat itu. Cangkangnya yang umumnya
keras suatu adaptasi yang melindungi dirinya dari predator. Kadal adalah reptilian yang paling
banyak jumlahnya dan beraneka ragam yang hidup saat ini. Sebagian besar di antaranya
berukuran relatf kecil. Mungkin merekamampu bertahan hidup melewati bencana. Ular
sebenarnya adalah keturunan kadalyang memakai gaya hidup bersarang dalam lubang. Saat ini,
sebagian besar hidup diatas permukaan tanah. Buaya dan alligator merupakan sebagian dari
reptilia hidup yang paling besar. Mereka menghabiskan sebagian hidupnya dalam air, dan
menghirupudara melalui lubang hidungnya yang membuka ke atas. (Bohme,2013).

Reptilia mempunyai kepala, hidung, badan, ekor, dan 4 kaki. Tiap kaki terdapat5 jari
cakar dan memiliki indera penglihatan dan pendengaran yang baik. Telinga terdiridari membran
timpani dan pada telinga tengah terdapat tulang kolumela. Reptil mempunyai 3 kelopak mata
yang dapat bergerak dan lidah yang tak bercabang. Badanterdiri atas caput, cervix, truncus, dan
cauda. Caput berbentuk agak pyramidal,meruncing kearah dorsal dan memipih dalam arah
dorsoventral. Caput terdapat rimaoris yang dibatasi oleh labium superius dan inferius. Organum
visus dilindungi oleh palpebra superior dan inferior yang keduanya dapat digerakkan. Cervix
(collum),truncus, dan convex lebih panjang, pada bagian dorsal berwarna cokelat kekuningandan
bagian ventral putih (Sukiya, 2005).
Reptilian termasuk ke dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akantetapi
beberapa di antara angotanya, tungkai yang mereka miliki mengalami reduksiatau hilang sama
sekali. Reptilian tidak mengalami reduksi tungkai yang umumyamemiliki lima jari (Glaw, 2004).

Kata amphibi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu “Amphi”
(rangkap) dan “bios” (hidup). Atau dapat diartikan sebagai hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang hidup didua alam yakni di air dan di daratan. Amphibia bertelur di air atau
menyimpan telurnya ditempat yang lembab dan basah. Ketika menetas larvanya yang dinamakan
berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernafas dengan insang. Setelah beberapa
lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang
umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-
paru. (Hala, 2007).

Amphibi mempunyai kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang dengan baik.
Pada mata terdapat membran nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu,
kekeringan dan kondisi lain yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem syaraf mengalami
modifikasi seiring dengan perubahan fase hidup. Otak depan menjadi lebih besar dan
hemisphaerium cerebri terbagi sempurna, pada cerebellum konvulasi hampir tidak berkembang.
Pada fase dewasa mulai terbentuk kelenjar ludah yang menghasilkan bahan pelembab/ perekat,
walaupun demikian, tidak semua amphibi melalui siklus hidup dari perairan kedaratan, misalnya
anggota plethodontidae, tetap tinggal di perairan dan tidak menjadi dewasa, selama hidup tetap
dalam fase berudubernafas dengan insang dan berkemabang biak secara neotoni. (Origia, 2012).

Amfibi merupakan hewan berdarah dingin yang hidup di 2 habitat, yaitu perairan dan
daratan. Amfibi memiliki kelembaban kulit yang tinggi sehingga kulitnya relatif licin. Kata
amfibi berasal dari kata “amphi” yang berarti ganda dan “bios” yang berarti hidup. Amfibi
didefinisikan sebagai hewan-hewan yang dapat hidup di dua habitat, terdapat 5.359 jenis amfibi
yang terbagi atas bangsa yaitu Caudata, Anura dan Gymnophiona. Umumnya ordo anura
memiliki siklus kehidupan yang mengalami metamorfosis (Rinaldy, 2013).

Amfibi merupakan hewan berdarah dingin yang tidak bisa mengatur suhu tubuhnya
sendiri. Amfibi bertelur di tembat lembab atau berair. Habitat amfibi diantaranya yaitu hutan,
kolam, sawah dan danau. Rata-rata amfibi mempunyai kulit basah dan lembut agar oksigen dapat
dengan mudah masuk menembus kulit. Sebagian besar amfibi dewasa bernafas menggunakan
kulit dan juga melalui paru-paru. Kelembaban kulit amfibi dijaga oleh kelenjar khusus dibawah
kulitnya. Banyak amfibi menjaga kelembaban kulitnya dengan selalu berada di dekat air.
Sebagian besar amfibi lahir dan tumbuh di air tawar kemudian setelah dewasa berpindah ke
daratan kering dan kembali ke air untuk berkembang biak. Sebagian besar amfibi menelurkan
telur yang lembut. Telur tersebut bisa berbentuk untaian atau gumpalan yang sangat kecil
menyerupai jeli (Rinaldy, 2013).
Daftar Pustaka

Bohme W. 2011. “The reptiles (Testidines, Squamata, Crocogylia) of the forested southeast of
the Republica of Guinea (Geinée forestiére), with a country-wide checklist” Bonn Zoological
Bulletin. 60 No 1: 35-61.

Glaw, F. 2004. Reptilian, Rediscovery in Old Balabalan. Journal of Ekology and Evolutional
Biology. Vol. 1 (9) : 37-38.

Hala Y. 2007. Biologi Umum 2. UIN Alauddin Press : Makassar.

Jasin, M. 2002. Zoologi Vertebrata Untuk Perguruan Tinggi. Sinar Jaya : Surabaya.

Origia, kevin dkk. 2012. Jenis Jenis Amphibi di Hutan Harapan Jambi. Jurnal Biologi Universtas
Andalah Vol. 1 (1) : 86-92.

Rinaldy Djarubito. 2013. Zoologi Dasar. Erlangga : Jakarta

Sukiya. 2005. Biologi vertebrata. Malang: UNM.

Anda mungkin juga menyukai