2007-2-00557 Bab1 PDF
2007-2-00557 Bab1 PDF
BAB 1
PENDAHULUAN
produksi demi peningkatan kualitas dan kuantitas kerja.. Persaingan yang ketat telah
dalam hal ini perbandingan tidak hanya berupa harga tetapi juga kualitas.
Salah satu cara yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas produk yang
dihasikan oleh suatu perusahaan adalah dengan mengurangi faktor kesalahan, cacat
penyelamatan suatu perusahaan tetapi juga bisa menjadi alat penghancur suatu
perusahaan. Salah satu perkembangan ilmu yang mengantisipasi masalah mutu adalah
Mutu didalam perwujudannya seringkali dipengaruhi oleh ada atau tidaknya suatu
pengawasan yang secara benar terhadap proses penghasilan suatu produk. Didalam
pembahasan ini topik yang menjadi bahasan produk part pintu mobil dari perusahaan
PT. Suzuki Indomobil International tidak mempunyai batasan yang jelas mengenai
jumlah produk cacat yang diperbolehkan. Diharapkan dari pembahasan topik ini akan
dihasilkan suatu solusi yang lebih konkret mengenai batasan mutu dari perusahaan.
Solusi yang diusulkan lebih kepada bagaimana suatu pengawasan yang lebih rapi dan
terkontrol, untuk mengurangi terjadinya “lost control” atas produk-produk yang cacat
tersebut. Solusi yang diusulkan berupa pengendalian produk cacat dengan sistematika
yang lebih baik, dengan menggunakan ilmu Statistical Process Control, dimana
dengan solusi tersebut akan terlihat bagaimana produk cacat yang seharusnya
mendapatkan prioritas utama, kemudian bisa memberikan batasan akan kualitas dari
3. Bagaimana proporsi produk cacat dari keseluruhan jumlah produksi selama masa
pengamatan?.
Agar pembahasan dalam tugas akhir ini lebih jelas dan terarah maka berikut
2. Waktu penelitian yang telah dilakukan dari bulan September 2006 sampai selesai.
3. Produk yang diteliti dalam laporan ini merupakan bagian yang cukup penting dari
4. Area penelitian difokuskan pada departemen painting, mengingat pada proses ini
a. Bagi Penulis.
dilapangan.
b. Bagi Jurusan.
• Mengetahui apakah ilmu yang selama ini diturunkan pada mahasiswa sesuai
selama diperkuliahan.
• Sebagai feedback bagi jurusan atas prestasi dan kinerja dari mahasiswa jika
c. Bagi Perusahaan.
• Sebagai salah satu masukkan untuk memperbaiki kondisi yang tidak optimal
diperusahaan.
5
• Merupakan ide-ide baru yang jika tepat bisa menjadi suatu strategi yang tepat
modal asing (PMA) yang berdiri dengan kekuatan 5 (Lima) buah perusahaan.
tertanggal 1 Januari 1990, dan diperingati sebagai tanggal berdirinya PT. Indomobil
Suzuki International, yang bergerak dalam bidang usaha Industri Komponen dan
6
Perakitan kendaraan bermotor Merk SUZUKI roda dua (Sepeda Motor) dan roda
empat (Mobil).
Indomobil di Jalan. MT. Haryono, Kav. 8, Jakarta Timur. Kantor Pusat ini didukung
oleh 314 karyawan, sedangkan untuk lokasi pabriknya tersebar dibeberapa tempat,
Pusat perakitan kendaraan merk SUZUKI dengan jumlah karyawan ± 4000 orang
berkapasitas produksi 100.000 unit mobil dan 1.200.000 unit sepeda motor
pertahunnya. Pusat perakitannya tersebar di lima penjuru kota, dan terbagi menjadi 6
(Enam) lokasi :
Manufacturing, PT. Suzuki Engine Industri dan PT. First Chemical Industri
berada di Jalan Raya Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Berdiri diareal tanah
seluas 80.540 M2 dan didukung oleh ± 634 karyawan. Disini di produksi berbagai
macam Komponen dan Part sepeda motor dan mobil melalui proses: Shearing,
berbagai macam peralatan Transmisi dan Kemudi baik sepeda motor maupun
mobil.
7
berada di Jalan Raya. Bekasi Km.19, Jakarta Timur, berdiri diareal tanah seluas
kendaraan bermotor roda empat seperti : Carry Extra, Carry Futura, Katana, dan
sedan Forsa. Saat ini di Plant Pulogadung hanya ada beberapa bagian saja, karena
Assembling untuk kendaraan roda empat sebagian besar telah pindah ke Plant
Tambun II.
PT. Indomobil Utama pada awal berdirinya menggunakan nama PT. Suzuki
1973 dihadapan Notaris Khairul Bakhri dan disyahkan oleh Menteri kehakiman
tanggal 9 Juni 1973, NO. YA / 5 / 1973, serta di umumkan dalam berita Negara
RI tanggal 7 September 1976 N0. 72. Saat ini Plant Pulogadung dipergunakan
Plant Tambun I sebelumnya dikenal dengan nama PT. Indohero Steel &
Engineering Co. Plant Tambun I mampu menyerap tenaga kerja sebanyak ± 1128
diproduksi, dan dirakit berbagai komponen kendaraan roda dua (sepeda motor)
merk Suzuki, dan disinilah lahir berbagai sepeda motor Suzuki Type mutakhir.
8
Plant Tambun II merupakan proyek baru khusus untuk kendaraan roda empat
peralatan Tekhnologi Tinggi, dan yang terbesar di Asia Tenggara untuk saat ini.
Plant Tambun II berdiri diarea tanah seluas 130.000 m2, dengan luas
bangunan seluas 35.585 M2, dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak ± 1424
orang. Plant Tambun II diresmikan pada tanggal 14 Mei 1991 oleh Menteri
memindahkan tempat penyediaan suku cadang dari Plant Sunter ke Spare Part
yang berlokasi di Jl. P. Diponegoro Km. 38,2 Tambun – Bekasi ( Jl. Toyo Giri ).
Disana tersedia berbagai suku cadang asli untuk kendaraan bermotor merk
(Mobil) antara lain : Suzuki Forsa Esteem 1300 cc, Forsa Esteem 1600 cc, Suzuki
9
Carry 100 cc, Suzuki Carry Futura 1500 cc, Suzuki Vitara, Suzuki Side Kick, Suzuki
Escudo, Suzuki Katana, Suzuki Baleno, Suzuki Karimun, Suzuki Aerio, Suzuki
Grand Escudo 1.6, Suzuki Grand Escudo 2.0, dan yang terbaru Suzuki APV.
Sedangkan untuk kendaraan R2 ( Motor ) antara lain : dan Sepeda Motor Suzuki
RGR 150, Suzuki RC 100 Bravo, Tornado 110, Shogun 110, Satria 120, Thunder
125 & Thunde 250, Smash 110, Shogun 125, Satria 150 dll.
usaha untuk menjaga kelancaran dan mencapai tujuan Perusahaan. Struktur organisasi
dibentuk dengan maksud agar setiap anggota organisasi dapat bekerja secara efektif
e. Adanya pembagian peranan untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama-
sama.
a. Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang dengan
4. Organisasi Fungsional.
5. Organisasi Panitia.
11
HRD & GA
ACCOUNTING
FINANCE & ADM
FINANCE, CCD &
IT SYSTEM
MARKETING 4W
MARKETING 2W
MARKETING
SERVICE & QA
SPARE PARTS
PRODUCTION 2W
BOARD OF PRESIDENT
DIRECTORS VICE PRODUCTION 4W
PRODUCTION
PE 2W
PE 4W
PROCUREMENT
INSPECTION
VAVE/KAIZEN/SAF
ISO PROJECT
5S 5P
1. 5S 6. Usulan
2. 5P 7. Kaizen
1. PRESSING
2. WELDING
3. PAINTING
Proses pelapisan dan pengecatan unit white body menjadi unit paint body.
4. ASSEMBLING
Proses pemasangan komponen roda, electric, seat, glass, engine, dll menjadi unit
5. FINAL INSPECTION
melalui beberapa tahapan yang saling berhubungan antara proses yang satu dengan
proses selanjutnya. Proses ini saling berurutan dimana setiap proses harus
sehingga menjadi satu produk yang siap pakai dan mampu bersaing dipasaran.
Secara garis besar proses pembuatan mobil yang ada di PT. Indomobil Suzuki
proses pembentukan komponen/part dari material Steel Sheet menjadi komponen atau
14
part yang sudah terbentuk dengan bantuan mesin press. Setelah komponen terbentuk
dengan jalan pengelasan sampai terbentuk komponen white body ( body kosong ),
dari white body masuk ke proses painting ( pengecatan ) sehingga body mobil sudah
mempunyai warna sesuai yang diinginkan. Dari proses painting dilanjutkan ke proses
komponen yang lain seperti pemasangan roda, engine, kaca seat (jok) dan komponen
lainnya sampai menjadi mobil yang siap pakai. Proses terakhir pada pembuatan mobil
adalah proses Final Inspection dimana mobil yang sudah jadi harus melalui tahap
pemeriksaan dan test sehingga mobil benar-benar lulus uji dan siap dipasarkan ke
konsumen.
Berikut ini gambaran proses pembuatan mobil dari bagian Pressing sampai
1. Proses Pressing
Proses pressing adalah proses pembentukan komponen/part dari material steel sheet
menjadi bentuk part/komponen dengan menggunakan mesin press. Secara garis besar
a. Drawing
dies/cetakan, dimana material steel sheet (lembaran baja) dipasang pada dies
(cetakan) yang selanjutnya dengan bantuan mesin press diadakan penekanan sehingga
b. Trimming
Adalah proses pemotongan tepi material yang sudah mengalami proses drawing.
c. Piercing (PC)
Adalah proses membuat lubang pada material setelah material mengalami proses
drawing.
d. Bending
e. Restriking
2. Proses Welding
Proses welding adalah proses pembuatan white body (mobil kosong) dengan cara
Proses penyambungan dari masing-masing inti di atas menjadi satu kesatuan (white
body).
16
3. Proses Painting
Proses Painting adalah proses pemberian warna pada unit mobil, dan tujuan dari
proses pewarnaan adalah untuk melindungi permukaan unit mobil dari elemen-
elemen yang bisa merusak mobil, untuk memberikan keindahan pada mobil dan juga
sinar ultraviolet, pasir, dan udara yang mengandung garam, juga dari penampilan
dapat memberikan dimensi efek, kehalusan, kilauan (luster) dan efek dari sebuah
warna.
a. Cat Stoving
Yaitu cat yang digunakan untuk pengecatan material dari logam, dan untuk cat ini
pengeringan harus pada suhu tertentu dan biasanya pengeringan menggunakan oven.
b. Cat Poliurethane
Yaitu cat yang digunakan untuk pengecatan material dari bahan plastik, dan
fungsi dari CED ini yang utama adalah sebagai anti karat.
17
c. Intermediate Coat
Yaitu untuk pemberian warna kedua sebelum body dilapisi cat utama, agar dalam
Cat ini yang biasa kita sebut cat utama dan secara visual warna yang sebenarnya telah
satu unit engine, dan proses ini terpisah dari proses di atas karena proses ini berjalan
pada line sendiri dan berjalan secara paralel dengan proses lain. Proses Assembling
1. Proses Casting
Yaitu proses pengecoran atau penuangan dari komponen- komponen melalui proses
casting.
2. Proses Machining
Yaitu proses pengerjaan mesin dari material yang dicasting untuk mendapatkan
3. Sub Assembling
Yaitu proses assembling dari part-part engine sebelum masuk ke line assembling.
4. Assembling
5. Quality
Yaitu proses pengecekan dari hasil assembling, dan disini dapat ditentukan apakah
5. Assembling
Adalah proses penggabungan unit body yang sudah dipainting dengan engine dan
komponen-komponen lain, seperti roda, jok, dasboard, interior, dalam dan juga
interior luar menjadi satu unit mobil. Proses assembling ini meliputi :
1. Chasis
Yaitu proses assembling pada bagian-bagian mobil yang berhubungan dengan chasis.
2. Triming
Yaitu proses assembling pada bagian atas mobil atau pemasangan interior dan
eksterior mobil.
3. Sub Assembling
4. Final
Yaitu proses assembling untuk kelengkapan mobil sesudah proses triming dan chasis.
6. Inspection
Yaitu proses pemeriksaan unit mobil sesudah proses assembling,dan proses ini
memeriksa semua komponen dan part apakah unit mobil layak untuk di jual. Final
Inspection Line adalah tempat untuk menguji kendaraan setelah melewati semua
proses assembly. Semua kendaraan yang dihasilkan oleh assy shop diuji di sini.
19
Dalam pengujian ini terdapat beberapa tahapan sebelum dilepas ke bagian marketing,
sesuai dengan urutannya adalah TOE - IN tester, Side Slip, Turning Radius &
selain itu masih ada satu lagi pengujian yang harus dilalui diluar Final Inspection
1. Toe-In Tester
Test yang pertama adalah toe-in tester. Di bagian ini dilakukan test terhadap
kelurusan roda. Setelah kendaraan berada di atas toe tester maka layar monitor
penyetelan, operator akan mengatur kekencangan baut pada tie-rod, sambil terus
mengamati layar monitor. Tester ini dilengkapi dengan switch khusus yang bisa
diatur untuk menyesuaikan model yang akan ditest. Untuk ST-100 dipakai kode
huruf “A”, Baleno memakai huruf “C”, Carry/Futura/FPB memakai huruf “D”,
Katana memakai huruf “E” dan ESCUDO memakai huruf “G”. Bagian yang
harus diamati saat melalui toe-in tester adalah roda depan. Untuk Baleno harus
Tester ini digunakan untuk mengetahui apakah kelurusan roda sudah memenuhi
batas yang diijinkan atau belum. Caranya adalah kendaraan dijalankan melewati
slip side tester dengan kondisi rem terbuka penuh dan roda kemudi (steering
wheel) tidak dipegang. Jika alarm pada slip side tester berbunyi, maka kendaraan
20
harus menjalani test ulang di toe-in tester. Jika tidak berbunyi maka dapat
perlu dipakai switch seperti pada toe-tester. Kode huruf yang dipakai agak
berbeda, huruf “A” untuk Carry/Futura/FPB, huruf “C” untuk Baleno, huruf “D”
untuk ST-100, huruf “E” untuk Katana dan huruf “F” untuk ESCUDO.
Setelah kendaraan masuk ke pit (alat test), segera dipilih switch sesuai dengan
model yang akan ditest. Kemudian steering wheel diputar penuh ke kiri/kanan
penuh. Besarnya sudut belokan ditunjukkan oleh dua buah pointer pada panel
yang diletakkan di depan alat uji. Kemudian steering wheel diputar dengan arah
Untuk mengecek posisi/arah sinar headlight, maka lampu harus dihidupkan dulu.
Pengaturan posisi headlight dilakukan secara manual. Jika sudah sesuai maka
lampu pada Headlight Tester akan menyala pada bagian OK, tetapi jika belum
sesuai lampu akan menyala pada NG. Untuk menentukan posisi headlight ini
antara lain : air wiper, blade wiper, head lamp, turn signal, AC, blower AC,
dari pengujian ini adalah untuk mengetahui kecepatan kendaraan untuk tiap-tiap
tester ini berupa drum (dapat berputar) yang dipasang di 2 tempat (depan dan
belakang) yang nantinya dipakai untuk menempatkan roda depan dan belakang
kendaraan. Jarak keduanya dapat diatur sesuai dengan model kendaraan yang
diuji. Untuk menentukan jarak drum tadi, maka sebelum kendaraan melewati alat
ini operator harus memilih switch yang sesuai dengan kendaraan yang akan dicek.
Untuk drum tester ini kode huruf yang dipakai adalah sebagai berikut : “A” untuk
ST-100, “B” untuk Futura/Carry/FPB, “C” untuk Katana dan “E” untuk Baleno.
Drum tester ini juga dilengkapi dengan pintu hisap gas buang (exhaust) yang
Urutan pengujian dilakukan sesuai dengan perintah yang tertera pada layar
monitor, hasil dari tes ini dapat dilihat pada layar monitor.
5. Brake Tester
Di brake tester dilakukan 2 tahap pengujian yaitu rem untuk roda depan (LH/RH)
dan rem untuk roda belakang (LH/RH) yang dilakukan secara bergantian. Pada
saat rem ditekan maka pointer pada panel akan menunjukkan besarnya gaya
pengereman pada saat itu. Ada 3 buah pointer pada panel, sebelah kanan untuk
roda kanan, sebelah kiri untuk roda kiri dan bagian tengah untuk menunjukkan
Test ini hanya untuk model Katana, Escudo dan Baleno saja. Dimaksudkan untuk
mengetahui besarnya kadar CO dan HC yang terdapat pada gas buang kendaraan.
muffler (kendaraan dalam kondisi hidup) dan ditunggu beberapa saat. Hasil
pengukuran kadar CO-HC dapat dilihat pada panel (digital). Sebagai acuan,
dibuat standar untuk kadar CO, HC maksimum yang diizinkan. Untuk CO kadar
maksimum yang diijinkan adalah 0.5 - 1.5 %. Jika hasil pengukuran menunjukkan
bawah kendaraan. Ada 2 jalur untuk under body inspection ini, jalur kiri untuk
model ST-100, CARRY, FUTURA dan FPB sedangkan jalur kanan untuk model
dengan pengecekan oli transmisi, oli transfer gear dan oli differensial. Sedangkan
untuk Escudo dan Baleno hanya ditambah pengecekan oli transmisi saja.
8. Appearance Inspection
Di bagian ini dilakukan cek terhadap penampilan kendaraan baik dari luar
body, cat yang tidak kuat atau sudah mengelupas dll. Test ini memakan waktu
yang relatif cukup lama karena memerlukan ketelitian dan konsentrasi yang tinggi
23
dalam pengamatan. Di samping itu juga karena cacat yang ada hampir tidak
nampak.
9. Shower Test
Test terakhir bagi kendaraan adalah di bagian shower test. Test ini dimaksudkan
Kendaraan dimasukkan ke dalam shower test. Ruangan di dalam shower test ini
dilakukan menggunakan dua buah pompa yang bekarja secara paralel. Test
dilakukan selama 3 menit atau lebih. Switch untuk menghidupkan pompa nossel
ini dihubungkan dengan sensor yang ditempatkan di dekat pintu masuk shower
test, sehingga begitu ada kendaraan masuk otomatis air akan langsung keluar
melalui nossel. Dan setelah tiga menit lebih semburan air akan berhenti dengan
sendirinya. Semburan air tidak hanya dari atas saja tetapi juga dari depan,
belakang, samping dan bawah. Dari test ini akan diketahui ada tidaknya
kebocoran pada ruangan kendaraan. Jika ada maka bagian-bagian yang bocor
akan ditandai oleh operator dan selanjutnya kendaraan akan dikirim ke bagian