Neuron merupakan unit fungsional sistem saraf dan berukuran panjang. Serta terdiri atas badan
sel, dendrit, dan akson.
Badan sel (perikarion), berfungsi mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron.
Dendrit merupakan jurularn sitoplasma yang relatif pendek dan bercabang-cabang. Berfungsi
meneriman impuls dari sel lain ke badan sel.
Akson merupakan juluran sitoplasma yang relatif panjang atau cabang tunggal dan ujungnya
bercabang. Ujung akson berfungsi mengirim impuls ke sel lainnya.
Berdasarkan strukturnya, neuron dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
Neuron multipolar, memiliki satu akson dan dua dendrit atau lebih.
Neuron bipolar, memiliki dua juluran dendrit dan akson.
Neuron unipolar (pseudounipolar) merupakan neuron bipolar yang tampak hanya memiliki satu
juluran dari badan sel karena akson dan dendritnya berfusi.
C. Sinapis
Sinapis adalah titik temu antara ujung akson dari neuron yang satu dengan dendrit dari neuron
yang lain. Struktur sipanis, yaitu sebagai berikut.
Prasinaps (bagian akson terminal).
Celah sinaps (ruang antara prasinaps dengan pascasinaps).
Pascasinaps (bagian dendrit).
Otak manusia diperkirakan mancapai 2% dari keseluruhan berart tubuh, mengonsumsi 25%
oksigen, dan menerima 1,5% darah dari jantung.
a. Bagian-bagian otak
Serebrum (Otak Besar)
Serebrum mengisi bagian depan dan atas rongga tengkorak. Bagian luarnya tersusun dari
substansi abu-abu yang disebut kortek serebral, sedangkan bagian dalamnya tersusun dari
substansi putih yang disebut nukleus basal.
Diensefalon
Diensefalon terletak diantara serebrum dan otak tengah, tersembunyi di balik hemisfer
serebral.
Sistem limbik (rinensefalon)
Sistem limbik adalah cicin struktur-struktur otak depan yang mengelilingi otak.
Mesensefalon (Otak Tengah)
Otak tengah adalah bagian otak pendek yang menghubungkan pons dan serebelum (otak
kecil) dengan serebrum (otak besar).
Pons Varolii (Jembatan Varol)
Pons Varolii berfungsi untuk mengatur frekuensi dan kekuatan bernapas.
Serebelum (Otak Kecil)
Serebelum adalah bagian otak yang sangat berlipat, terletak di bawah lobus oksipital dan
melekat di bagian punggung atas batang otak.
Medula Oblongata
Medula Oblongata adalah bagian yang menjulur dari spons hingga medula spinalis.
Formasi Retikuler
Jaring-jaring serabut saraf dan badan sel yang tersebar di seluruh bagian medula oblongata,
pons, dan otot tengah.
2. Medula Spinalis
Medula spinalis berbentuk silinder langsing yang memanjang dari batang otak medula oblongata
hingga ruas ke-2 tulang pinggang. Berfungsi mengendalikan bernagai aktivitas refleks dalam tubuh.
a. Struktur bagian dalam (substansi abu-abu)
Batang atas dan bawah dari struktur berbentuk huruf H, disebut atau kolumba yang berasal yang
banyak mengandung badan sel, dendrit aosiasi, neuron eferen, dan akson tidak bermoelin.
b. Struktur bagian luar (substansi putih)
Substansi putih tersusun dari akson yang bermielin. Bagian ini terbagi menjadi funikulus
(kolumna) anterior (ventral), posterior, ventrolateral, dan lateral.
F. Sistem Saraf Tepi (SST)
Sistem ini meliputi saraf kranial yang berasal dari otak dan saraf spinalis yang berasal dari
medula spimalis.
1. Saraf Kranial
Saraf kranial terdiri atas 12 pasang saraf. Saraf-saraf tersebut diberi nama dan disusun dengan
angka romawi seperti berikut ini.
2. Saraf Spinal
Saraf spinalis terdiri atas 31 pasang saraf yang muncul dari segmen-segmen medula spinalis dan
diberi nama sesuai nama ruas tulang belakang.
a. Sistem saraf simpatis
Serat saraf simpatis brasal dari segmen toraks dan lumbar ,medula spinalis. Sebagian besar serat
praganglion sangat pendek, memiliki sinapsis, dan memiliki badan sel neuron pascaganglion yang
berada di dalam ganglion pada rantai ganglion simpatis di sepanjang kedua sisi medula spinalis.
b. Sistem saraf parasimpatis
Serat saraf parasipatis berasal dari area kranial (otak) dan sakrum (di bagian bawah medula
spinalis). Serat praganglion parasimpatis lebih panjang daripada serat praganglion simpatis, karena
mencapai ganglion terminal di dalam atau di dekat organ reseftor.
1. Struktur mata
a. Lapisan luar bola mata
b. Lapisan tengah bola mata
c. Lensa, struktur bikonveks yang bening.
d. Rongga mata
e. Retina, lapisan terdalam mata, tipis dan transparan.
1. Mekanisme Melihat
Mekanisme melihat suatu benda.
1. Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, kemudian menembus kornea dan
diteruskan melalui pupil.
2. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata retina.
3. Daya akomodasi lensa mata mengatur cahaya, agar jatuh tepat di bintik kuning retina.
4. Pada bintik kuning, impuls cahaya disampaikan oleh saraf optik ke otak.
5. Cahaya yang disampaikan ke otak akan diinterpretasikan, sehingga Anda bisa mengetahui
apa yang Anda lihat.
2. Gangguan Mata
Miopia (rabun jauh), tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh.
Hipermetropia (rabun dekat), tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat.
Kebutaan, tidak dapat melihat benda apapun.
Buta warna, penyakit turanan yang meyebabkan tidak mampu mempresentasikan warna.
B. Indra Pembau (Hidung)
Mekanisme menghirup: gas masuk ke hidung → larut pada selaput mukosa → merangsang silia
sel reseptor → rangsangan diteruskan ke otak untuk diolah → jenis bau dapat diketahui.
1. Gangguan pada Hidug
Polip, pembengkakan jaringan yang terjadi di dalam hidung.
Hiposmia, kurang mampu mencium bau.
Anosmia, tidak dapat mencium bau.
Sinusitis, radang tulang-tulang tengkorak di sekitar hidung.
1. Struktur Telinga.
Terdiri dar tiga bagian.
a. Telinga bagian luar:
Aurikula (daun kartilago)
Membran timpanum (gendang telinga)
b. Telinga bagian tengah:
Tabung eustachius (auditori)
Osikel auditori
c. Telingan bagian dalam:
Labirin osea
Labirin membranosa
2. Mekanisme Mendengar
Mekanisme mendengar: Gelombang bunyi → ditangkap oleh daun kartilago telingan → menjalar
ke kanal auditori eksternal → membentuk getaran pada membran timpanum → menjalar ke osikel
auditori → menuju ke fenestra vestibuli → terbentuk gelombang tekana pada perilimfa skala
vestibuli → menjalar ke skala timpani → menyebabkan getaran pada membran basilar → sel-sel
rambut melengkung → memicu impuls saraf → menjalar ke serabut saraf vestibulokoklear →
menjalar ke korteks auditori di otak bunyi diinterpretasikan.
3. Gangguan Indra Pendengaran
Tuli, tidak mampu mendengar.
Furunkulosis, munculnya bisul pada lubang telinga.
Otitis media, infeksi telinga tengah.
D. Indra Pengecapan
Lidah memiliki kemoreseptor berupa kuncup pengecap. Kuncup pengecap terdapat pada papila
lidah. Berdasarkan bentuk, papila dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.
Papila filiformis, berbentuk kerucut dan tidak mengandung kuncup pengecap.
Papila fungiformis, berbentuk bulat dan mengandung kuncup pengecap.
Papila sirkumvalata, berbentuk menonjol dan mengandung kuncup pengecap.
Papila foliata, berbentuk seperti daun dan mengandung kuncup pengecap.
Area kepekaan rasa pada lidah.
Rasa manis, terdapat di bagian ujung lidah.
Rasa asin, terdapat pada hampir seluruh area lidah, tetapi lebih banyak terkumpul di
bagian samping.
Rasa asam, terdapat di bagian samping lidah agak belakang.
Rasa pahit, terdapat di bagian belakang pangkal lidah
E. Indra Peraba (Kulit)