Anda di halaman 1dari 5

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


UJUAN TENGAH SEMESTER

HARI/TANGGAL : RABU, 23 OKTOBER 2019


TEMPAT : LT 4 FPTK
DOSEN : MUKHIDIN
MATA KULIAH : STRATEGI PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO
A. PERNYATAAN
Menurut Peter F Olivia dalam buku Curriculum Development ada hubungan erat antara
kurikulum dan pembelajaran. Untuk melakukan pembelajaran secara Profesional
diperlukan strategi tertentu dalam pembelajaran, supaya hasil belajar dapat bermakna
dan dipahami para siswa. Dalam era industri 4.0, ternyata antara kurikulum dan
pembelajaran tidak dipisahkan, disinilah pentingnya kurikulum. Kurikulum vokasional
yang tengah berkembang saat ini perlu mengantisipasi perubahan teknologi. Terutama
bidang atau mata pelajaran yang ada ataupun mata kuliah di perguruan tinggi seperti di
SMK, dan FPTK UPI khususnya.

B. PERTANYAAN
1. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran?
Jawab:
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai salah satu sistem atau proses
membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain,
dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Pembelajaran pada hakikatnya tidak hanya sekedar menyampaikan pesan tetapi
juga merupakan aktifitas profesional yang menuntut guru dapat menggunakan
keterampilan dasar mengajar secara terpadu serta menciptakan situasi efisien
(Mashudi, Toha dkk,
2007 : 3)
Pembelajaran dipandang sebagai suatu proses. Proses tersebut meliputi:
a. Persiapan, mulai dari merencanakan program pengajaran tahunan, semester dan
penyusunan persiapan mengajar berikut penyiapan perangkat kelengkapannya,
anatara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasi. Persiapan pembelajaran
ini juga mencakup kegiatan guru untuk membaca buku-buku atau media cetak
lainnya, yang akan disajikan kepada para siswa dan mengecek jumlah dan
keberfungsian alat peraga yang akan digunakan.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan
pembelajaran yang telah dibuatnya. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran ini,
struktur dan situasi pembelajaran yang diwujudkan guru akan banyak
dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode-metode pembelajaran
yang telah dipilih dan dirancang penerapannya, serta filosofi kerja dan
komitmen guru, persepsi dan sikapnya terhadap siswa.
c. Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan
pascapembelajaran ini dapat berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula
berupa pemberian layanan remedial teaching bagi siswa yang kesulitan belajar.

2. Bagaimanakah komponen-komponen pembelajaran itu?


Jawab:
1. Tujuan pembelajaran
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu
kegiatan. Mustahil suatu kegiatan diprogramkan tanpa adanya suatu tujuan,
karena hal itu adalah suatu hal tidak memiliki kepastian dalam menentukan
ke arah mana kegiatan tersebut dibawa. Oleh sebab itu, setiap kegiatan yang
diprogramkan pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Demikian halnya
dengan kegiatan belajar mengajar, di sana juga mempunyai tujuanPeserta
didik, Peserta didik adalah salah satu komponen dalam pengajaran, di
samping faktor pendidik, tujuan, dan metode pengajaran. Sebagai salah satu
komponen maka dapat dikatakan bahwa peserta didik adalah komponen yang
terpenting diantara kelompok lainnya. Pada dasarnya peserta didik adalah
unsur penentu dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya peserta didik,
sesungguhnya tidak akan terjadi proses pengajaran
2. Komponen bahan pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses
belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan
berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai
bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik. Bahan adalah
sumber belajar bagi anak didik. Bahan yang disebut sebagai sumber belajar
(pengajaran) ini adalah sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan
pengajaran. Bahan pelajaran menurut Suharsini Arikunto, yang dikutip oleh
Syaiful Bahri Dj. Dan Aswan Z. merupakan unsur inti yang ada di dalam
kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang
diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Bahan pelajaran merupakan
komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan adalah
inti dalam proses belajar mengajar yang akan disampaikan kepada anak
didik.Komponen bahan ajar (materi)
3. Kegiatan belajar mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala
sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar
mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua
komponen pengajaran, kegiatan belajar mengajar akan menentukan sejauh
mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Dalam kegiatan belajar
mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan
pelajaran sebagai mediumnya. Interaksi dikatakan maksimal bila interaksi itu
terjadi antara guru dengan semua anak didik, antara anak didik dengan guru
dan antara anak didik dengan anak didik dalam rangka bersama-sama
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Kegiatan belajar mengajar
yang bagaimana pun, juga ditentukan dari baik dan tidaknya program
pengajaran yang telah dilakukan; dan akan berpengaruh terhadap tujuan yang
akan dicapai.
4. Metode mengajar
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh
guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak dapat melaksanakan
tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang telah
dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan.
5. Alat pembelajaran (media)
Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai
tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu alat sebagai perlengkapan,
alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat
sebagai tujuan.
6. Sumber Pelajaran
Sumber-sumber bahan dan belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal
untuk belajar seseorang.Dengan demikian, sumber belajar itu merupakan
bahan/materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal
baru bagi si pelajar.
7. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan.

3. Apakah ada kaitan antara kurikulum dan pembelajaran?


Jawab:
Kaitan antara kurikulum dengan pembelajaran terdapat pada bagaimana proses
pembelajaran yang dilakukan anak didik baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Hal ini harus dipahami, sebab kaitannya sangat erat dengan evaluasi keberhasilan
pelaksanaan suatu kurikulum, yaitu bahwa pencapaian target pelaksanaan suatu
kurikulum tidak hanya diukur dari kemampuan siswa menguasai seluruh isi atau
materi pelajaran seperti yang tergambar dari hasil tes sebagai produk belajar, akan
tetapi juga harus dilihat proses atau kegiatan siswa sebagai pengalaman belajar.

4. Bagaimanakah ciri-ciri guru yang memiliki kompetensi profesional?


Jawab:
a. Guru mempunyai komitmen pada siswa dan PBM.
b. Guru menguasai secara mendalam mata pelajaran yang diajarkannya.
c. Guru bertanggungjawab memantau hasil belajar melalui berbagai cara
evaluasi.
d. Guru mampu berfikir sistematis.
e. Guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan
profesinya.
5. Jelaskan apa yang dimaksud industri 4.0!
Jawab:
Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam
teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk
segala, komputasi awan dan komputasi kognitif.
Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di dalam pabrik cerdas berstruktur
moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik
secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Lewat Internet untuk
segala (IoT), sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama
lain dan manusia secara bersamaan. Lewat komputasi awan, layanan internal dan
lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai
nilai.

6. Bagaimanakah strategi pembelajaran untuk mengantisipasi era industri 4.0?


Jawab:
Untuk menghadapi revolusi industri 4.0 saat ini tentu bukan merupakan sesuatu
yang mudah, perlu upaya yang lebih kreativ dan juga inovatif, misalnya dengan
meruba metode pembelajaran dalam dunia pendidikan sekarang. Nah tentunya kita
sebagai pengajar perlu merubahnya disisi edukatif. mulai dari hal yang mendasar
terlebih dahulu seperti, mengubah perilaku dan kebiasaan serta pola pikir anak,
lalu Selanjutnya sekolah harus bisa mengasah dan mengembangkan bakat seorang
anak, Terakhir, institusi pendidikan tinggi seharusnya mampu mengubah model
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman sekarang yang serba dikaitkan
dengan teknologi. Oleh sebab itu, pemerintah perlu memberikan fasilitas yang
sesuai dengan kebutuhan anak-anak misalnya dengan menyediakan teknologi
yang memumpuni. Konsep KKN di zaman kiwari adalah komunikasi, kolaborasi
dan networking.
7. Berikan contoh untuk butir 6 sesuai dengan mata pelajaran elektronika yang anda
minati!
Jawab:
Era industri 4.0 merupakan persaingan yang ketat dalam pembelajaran, murid
tidak hanya diuji kompeten pada teori pelajarannya saja, perlu juga diperhatikan
kemampuan dalam hal praktik dan didampingi softskill yang mumpuni. Misalnya
ketika mengajarkan teori elektronika didenotasikan dengan visualisasi. Kemudian
murid diajak peran sertanya dalam visualisasi tersebut, sesuaikan dengan teori yang
sudah disampaikan. Saat murid dituntut untuk aktif dalam menyampaikan
pemahamannya sudah sejauh mana, disitu juga dapat dilihat softskill murid untuk
kedepannya langkah apa yang pengajar perlukan agar pencapaian dari murid kian
meningkat sesuai dengan perkembangan zaman.
Daftar Pustaka
Alma Buchari. (2009). Guru Profesional. Bandung: Alfabeta.
CNN Indonesia. (2018). Metode Pendidikan Baru Menghadapi Revolusi Industri 4.0.
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180904182901-284-327637/metode-
pendidikan-baru-menghadapi-revolusi-industri-40. Diakses pada 25 Oktober 2019.
Komalasari Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Refika Aditama.
Sanjaya Wina. (2011). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Kencana.
Uzer Moh. Usman. (2011). Menjadi Guru Profesional). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai