Oleh :
Ratih Triwulandari 2308 100 509
Riswanti Zawawi 2308 100 538
Pembimbing :
Prof. Dr. Ir. Kusno Budhikarjono, MT
Dr. Ir. Susianto, DEA
INPUT OUTPUT
• Laju alir larutan • Distribusi Tlarutan
• Laju alir udara • Distribusi Tgas
• Konsentrasi nira masuk • Konsentrasi akhir produk
ASUMSI
Aliran laminar
Tebal film rata
Perpindahan panas konveksi pada arah axial
Properti-properti fisik dari fase larutan seperti densitas, kapasitas
panas dan konduktivitas panas tidak bergantung temperatur
Properti-properti fisik fase gas bergantung pada temperatur dan
mengasumsikan gas ideal
Vz L cpLTL z z
r
z
z r
TL
kL TL
r
r r
kL r r r
R1 r
R Vz c T L pL L z z z
TL k L T
Vz L cP L r ……(2.2)
z r r r
F
kyD(YAS YAG ) ……(2.4)
z
Q larutan = 60 l/jam
364
0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008
Posisi Radial, r ' (m)
Gambar 4.1 Hubungan antara temperatur larutan (K) dengan posisi radial,r
(m) dengan laju alir gas 2 m3/jam, dan konsentrasi awal nira 11 %.
372
Q larutan = 40 l/jam
368 Q larutan = 60 l/jam
Q larutan = 80 l/jam
364
0 0.5 1 1.5 2
Posisi Axial, z (m)
Gambar 4.2 Hubungan antara temperatur larutan (K) dengan posisi axial,z
(m) pada bagian interface dengan laju alir gas 1 m3/jam, dan konsentrasi
awal Nira 12 %.
376
Q larutan = 40 l/jam
372
Q larutan = 60 l/jam
Q larutan = 80 l/jam
368
364
0 0.5 1 1.5 2
Posisi Axial, z (m)
Gambar 4.3 Hubungan antara temperatur larutan (K) dengan posisi axial,z
(m) pada bagian dinding kolom dengan laju alir gas 1 m3/jam, dan
konsentrasi awal nira 12 %.
378
Nira = 11 %
376
Nira = 12 %
Nira = 14 %
374
372
0 0.5 1 1.5 2
Gambar 4.4 Hubungan antara temperatur larutan (K) dengan posisi axial,z
(m) pada bagian dinding kolom, dengan laju larutan 40 l/jam dan laju alir gas
1 m3/jam.
366
Q gas = 1 m3/jam
Q gas = 2 m3/jam
364 Q gas = 3 m3/jam
362
0 0.5 1 1.5 2
Posisi Axial, z (m)
Gambar 4.5 Hubungan antara temperatur gas (K) dengan posisi axial,z (m)
dengan laju alir larutan 40 l/jam, dan konsentrasi awal nira 12 %.
12.6
Q larutan = 40 l/jam
12.4
Q larutan = 60 l/jam
12.2 Q larutan = 80 l/jam
12
0 0.5 1 1.5 2
Posisi Axial, z (m)
Gambar 4.6 Hubungan antara konsentrasi nira dan posisi axial,z (m) pada
laju alir gas1 m3/jam dan konsentrasi awal nira 12 %.
12.6
Q gas = 1 m3/jam
12.4
Q gas = 2 m3/jam
12.2 Q gas = 3 m3/jam
12
0 0.5 1 1.5 2
Posisi Axial, z (m)
Gambar 4.7 Hubungan antara konsentrasi nira dan posisi axial,z (m) pada
laju alir larutan 40 l/jam dan konsentrasi awal nira 12 %.
14
13
12 simulasi
eksperimen
11
10
0 1 2 3
Gambar 4.8 Hubungan antara konsentrasi akhir nira dengan laju alir gas
pada laju alir larutan 80 l/jam dan konsentrasi awal nira 12 %.
15
6 : tangki overflow
18
7 : kondensor
26
8-13 : pengukur suhu dinding
14 : pengukur suhu umpan
32
9
31
15 : pengukur suhu campuran uap–udara keluar
16 : pengukur suhu udara masuk
17 : pengukur suhu produk
10
1
21
11
18 : rotameter umpan
12 19 : rotameter udara
13 7
20 : alat pemanas tangki umpan
16
17
Air
Pendingin 22 : alat pemanas udara
23 : pompa umpan
24
19 2
29 30
35
24 : sight glass
25 : kompresor
Udara 25
27 3 4 20 5
26 : distributor
33
23
27 : penunjuk level
34
28 : pengukur tekanan
29 : pipa pengambilan contoh produk
30 : by pass
31-35 : valve