Anda di halaman 1dari 3

SURAT PERNYATAAN

Dengan nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, dan solawat serta salam
selalu terlimpah kepada Nabi Agung Muhammad SAW, serta keberkahan untuk seluruh ummatnya.

Tanpa mengurangi rasa hormat, dengan pengajuan surat pernyataan ini kami atas nama
Karang Taruna sebagai pihak yang ditunjuk untuk mengelola sampah Desa maupun sampah wisata
Gunung Prau Desa Patakbanteng, melalui surat ini ingin memberitahukan permasalahan yang kami
hadapi selama mengelola sampah dan sekaligus menginformasikan rencana yang akan kami lakukan
kedepan, serta meminta solusi dari berbagai masalah yang kami hadapi selama ini.

Selain hal-hal diatas, melalui surat ini juga kami menghimbau bahwasanya surat ini adalah
sebagai ikatan perjanjian antara pengelola sampah selaku pelaku dilapangan dengan Pemerintahan
Desa sebagai pemangku kebijakan, dimana akan ada beberapa hal yang bersifat tuntutan maupun
himbauan pengelola sampah terhadap Pemerintahan Desa yang akan dijabarkan di halaman lampiran.

Semoga surat ini bisa dijadikan panduan serta bisa digunakan sebaik baiknya.

Patakbanteng, 20 November, 2019

Disetujui oleh

Pihak I Pihak II
PENGELOLA SAMPAH PEMERINTAHAN DESA

(.....................) (.....................)
LAMPIRAN

A. Permasalahan mengenai lokasi dan pembiayaan

1. Inti dari pengajuan lokasi yang akhirnya diberikan di lahan bengkok perangkat adalah
untuk bisa mengelola sampah secara mandiri, namun daripada itu tidak cukup hanya
sebatas lahan kosong saja karena pasti butuh bangunan maupun alat bantu.

2. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh pengelola maupun belum maksimalnya
dukungan dari pihak pemerintah Desa terhadap pegiat sampah, maka apabila pengelolaan
sampah diteruskan di lahan yang disediakan sementara ini bisa dipastikan lahan tersebut
berubah menjadi tempat pembuangan sampah akhir (TPA), dan tinggal menunggu waktu
akan lebih banyak lagi permasalahan yang ditimbulkan untuk lahan sekitarnya.

3. Menurut pelaku pengelola sampah yang dilapangan, apa yang pernah disampaikan oleh
pemerintah Desa melalui kepala Desa kepada pihak karang taruna sebagai pelaku
dilapangan belum sesuai dengan kenyataan selama ini utamanya masalah legalitas lahan
yang diperuntukan untuk pengelolaan sampah, karena ada beberapa komplain dari pihak
yang terkait dengan lahan tersebut. Serta belum ada kejelasan mengenai waktu realisasi
infrastruktur bangunan tempat pengelolaan sampah maupun alat bantu yang dibutuhkan.

4. opsi kedua yaitu langsung membuang sampah ke TPA milik kabupaten di Wonorejo,
namun masalah yang kasat mata adalah hal pembiayaan angkutan karena keterbatasan
kita dalam hal armada, dimana kalkulasinya adalah:

 dalam 1 kali pengambilan sampah di hari kamis yang sudah terjadi membutuhkan
sampai 3 kali pengangkutan.

 Biaya untuk 1 hari pengambilan sampah yang sudah berjalan adalah Rp. 300,000,-
untuk pengangkutan dari rumah-rumah warga ke lahan bengkok.

 Sedangkan biaya pengangkutan sampah dari Desa kalau langsung ke TPA


Wonorejo adalah @Rp 500,000,- termasuk biaya tol TPA (harga tersebut estimasi
dari pemilik mobil).

 Jika dibutuhkan 3 kali pengkutan maka untuk operasional mobil adalah Rp


1,500,000,-

 Biaya konsumsi pelaku pengangkut sampah diDesa Rp 250,000,- (bukan honor)

 Dan honor /pekerja Rp 70,000,- dengan rata rata tiap pengangkutan 13 pekerja.

 Jadi estimasi jika akan dibuang ke TPA Wonorejo adalah

a. Biaya operasional /minggu non honor : 500,000x3+250,000 = Rp 1,750,000,-

b. Biaya operasional dengan honor : 500,000x3+910,000 = Rp 2,410,000,-

5. Apabila relokasi yang akan diusahakan tetap di lahan bengkok perangkat, maka untuk
disediakan motor roda tiga sebagai alat bantu pengangkutan tiap hari.
B. Himbauan

1. Lokasi pengelolaan sampah Desa mandiri disediakan beserta sarana prasarana


pendukungnya selambat-lambatnya bulan januari tahun 2020.

2. Apabila sarana prasarana pendukung belum memungkinkan terwujud dibulan januari,


setidaknya sudah ada kejelasan alur pembangunan serta permodalan yang realistis
dan harus bisa dipertanggungjawabkan.

3. Sesuai estimasi pendanaan diatas dari pihak karang taruna meminta solusi logis dan
supaya pemerintah Desa menyediakan anggaran untuk melengkapi defisit anggaran
yang terjadi sampai akhir tahun 2019.

4. Himbauan pengelola sampah terhadap pemerintahan Desa apabila segala tuntutan


tidak bisa dipenuhi, maka pihak Karang Taruna meminta surat keputusan dari
Pemerintahan Desa yang berisi bahwasanya Desa Patakbanteng secara keseluruhan
tidak mampu untuk mengurusi permasalahan sampah di Desa yang akan disampaikan
kepada warga Desa Patakbanteng secara menyeluruh.

5. Segala hal yang sudah dijabarkan di atas bersifat darurat dan harus segera
direalisasikan.

Patakbanteng, 20 november, 2019

a.n Pemerintah Desa Patakbanteng

................................

Anda mungkin juga menyukai