Anda di halaman 1dari 19

GENERASI HEBAT, BIJAK BERMEDIA SOSIAL

UNTUK UTUHKAN NKRI

Karya Tulis Ilmiah


(Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Lomba Karya Tulis Ilmiah)

Disusun Oleh :
Afif Akbar R
Fariz Rochman M
Nur Faizah

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2
PASURUAN
Jalan Patiunus No. 141 Pasuruan, Telp/Fax. (0343) 432245
Website : www.smkn2-pas.sch.id, E-mail : smkn2pas@yahoo.co.id, smkn2.pas@gmail.com
PASURUAN Kode Pos 67127

i
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : Generasi Hebat, Bijak Bermedia Sosial untuk Utuhkan
NKRI
2. Peserta : SMKN 2 Pasuruan

a. Ketua Kelompok
Nama : Afif Akbar Risqullah
NIS : 4293/1172.043
Jurusan : Teknik Kendaraan Ringan
b. Jumlah Anggota : 2 orang
1) Fariz Rochman M
2) Nur Faizah

3. Guru Pebimbing
Nama : Vita Zulfiah S.Pd
NIP :

Pasuruan, 15 Oktober 2018


Menyetujui,

Guru Pembimbing Ketua Kelompok

Vita Zulfiah S.Pd


Afif Akbar Risqullah

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TULIS

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Afif Akbar Risqullah
Tempat, Tanggal Lahir : Pasuruan,22 April 2001
Nomor Induk Siswa : 4293/1172.043
Sekolah : SMKN 2 Pasuruan
Jurusan : Teknik Kendaraan Ringan

Menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul :


“Generasi Hebat, Bijak Bermedia Sosial untuk Utuhkan NKRI” Adalah bukan
karya tulis ilmiah orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam
bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasuruan, 15 Oktober 2018


Yang Menyatakan,

Afif Akbar Risqullah

iii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat Nya karya ilmiah Yang bertema ‘Cerdas Ber-media Sosial untuk Menjaga
NKRI’ ini dapat Kami selesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Karya tulis ilmiah ini berjudul ‘Generasi Hebat, Bijak Bermedia
Sosial untuk Utuhkan NKRI.’ Tujuan utama penulisan karya ilmiah yaitu untuk
memenuhi syarat perlombaan penulisan karya tulis ilmiah. Selain itu, juga untuk
mengembangkan ide/ gagasan penulis dalam berargumentasi berkaitan dengan
tema yang sudah ditetapkan.
Ucapan terima kasih kepada Bapak/ Ibu guru yang telah memberikan arahan
dalam menyusun karya ilmiah ini, serta teman-teman yang telah memberikan
saya motivasi dalam menulis karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun karya tulis ini
masih terdapat beberapa kekurangan. Kami menyadari bahwa karya tulis ini
kurang sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan karya tulis ilmiah ini. Terima
kasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Pasuruan, 15 Oktober 2018

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TULIS ..................... iii
KATA PENGANTAR ………………………….………………………..…. iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..….. v

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………….……………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah …….………………………………………………………
1.3 Tujuan ………………………………..…………………………………….…
1.4 Manfaat ………………………………………………………………….……
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Sosial ……………………… ……………………..………
2.2 Pengaruh Media Sosial Bagi NKRI …………………….…………….……....
2.3 Dampak Positif dari Media Sosial Bagi NKRI …….………….......................
2.4 Dampak Negatif dari Media Sosial Bagi NKRI ……………..........................
BAB III MATERI DAN METODE
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Subjek Penelitian ……………………………………………….……….…..
3.3 Populasi dan Sampel …………………………………………………….
3.4 Metode Pengumpulan Data ……………………………………………..
3.5 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian ……………………………………………………………
4.2 Pembahasan ………………………………………………………………
4.3 Pengaruh Media Sosial dalam Kehidupan Masyarakat …………………..
4.4 Dampak Negatif Media Sosial dan Cara Mengatasinya ………………….
4.5 Bijak Bermedia Sosial ……………………………………………………
BAB V
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………
5.2 Saran ………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………...…….
LAMPIRAN –LAMPIRAN ……………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya zaman, kemajuan informasi dan teknologi
sangat diperlukan. Kemudahan dalam mengakses informasi menjadi penting,
sebagai penunjang wawasan pengetahuan. Dengan hadirnya internet yang
menjadi alat tercanggih saat ini, umat manusia tidak lagi kesulitan mengakses apa
pun untuk sekadar mencari informasi dan pengetahuan. Internet merupakan
kependekan dari Interconnected Network yang berarti jaringan komputer di dunia
yang saling terhubung. Dari jaringan tersebut pengguna akan lebih mudah
mencari segala jenis informasi ataupun pengetahuan yang dibutuhkan. Pengguna
dengan mudah mendapatkan informasi yang diinginkan hanya dengan
menggunakan mesin pencarian Google.
Berkembangnya internet berdampak juga pada perkembangan media sosial.
Media sosial menjadi magnet kuat dalam penggunaan internet. Blogger dan
Friendster menjadi tonggak hadirnya media sosial di kalangan pengguna internet
dunia. Kehadirannya mampu membius pengguna untuk sekadar beraktivitas
dengan teman di dunia maya. Setelah kehadiran keduanya, mulai muncul aplikasi
baru seperti MySpace, Facebook, Twitter, instagram dan aplikasi sosial media
lain.
Kemudahan dalam mengakses media sosial menjadi daya tarik bagi pengguna,
khususnya pengguna usia remaja. Perkembangan media sosial begitu pesat,
khususnya pengguna dari Negara Indonesia. Edwin mengatakan gaya bermedsos
orang Barat dan orang Indonesia bertolak belakang. Kalau di Barat orang
menerima pertemanan dengan yang benar-benar dikenal karena tidak ingin
privasinya terusik, sedangkan di Indonesia menganut asas the more the merrier.
Masyarakat kita dengan senang hati menerima pertemanan dari segala penjuru
(Edwin dalam Mulya dan Roesma, 2018: 26 –27). Media sosial di kalangan
remaja berkembang luar biasa. Keunggulan dan kemudahan yang ditawarkan
mampu menjadi pemikat antara remaja dan internet. Salahsatunya mereka dapat
dengan mudah berkomunikasi jarak dekat maupun jarak jauh tanpa harus bertatap
muka atau bertemu langsung dengan lawan bicara.
Selain berkembangan di kalangan remaja, pengguna internet muncul dari
kalangan anak usia dini. Tidak heran banyak di antara mereka yang sudah pandai
dan mahir dalam mengakses internet. Bahkan banyak anak-anak di bawah umur
memiliki akun-akun media sosial seperti facebook, twitter, instagram, path,
tumblr, dan sebagainya. Serta didorong oleh banyaknya perusahaan yang
mengeluarkan berbagai macam merk smartphone dengan harga murah. Selain itu,
didukung dengan banyaknya fitur-fitur atau aplikasi di smartphone yang semakin
bervariasi. Ditambah dengan paket internet yang murah meriah, sehingga dapat
memberikan kenyamanan dan keleluasaan bagi pengguna.
Media sosial di kalangan masyarakat merupakan hal yang penting, tidak
hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik tetapi juga sudah
menjadi lifestyle atau gaya hidup. Banyak kalangan di masyarakat yang tidak
ingin dianggap jadul karena tidak memiliki akun media sosial. Media sosial bagi
masyarakat digunakan untuk mengekspresikan diri, berbagi segala hal tentang
dirinya kepada banyak orang terutama teman-teman, selain itu media sosial juga
bisa dijadikan sebagai tempat untuk mengekspresikan hobi
Media sosial tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi juga memberikan
dampak negatif kepada manusia terutama dampaknya bagi interaksi sesama
manusia yang saat ini telah dipengaruhi media sosial. Media sosial sedikit demi
sedikit membawa kita ke suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola
pikir kita. Media sosial dapat membuat seseorang menjadi bergantungan terhadap
media sosial.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh media sosial dalam kehidupan masyarakat?
2. Apa dampak negatif media sosial dan cara mengatasinya?
3. Bagaimana cara bijak bermedia sosial?

1.3 Tujuan
Untuk mengatasi masyarakat khususnya remaja yang telah kecanduan media
sosial agar tidak menghancurkan NKRI

1.4 Manfaat
Setelah mengetahui apa saja dampak dari media sosial bagi para pelajar
diharapkan pengguna media sosial dapat menggunakan media sosial dengan baik
dan benar. Serta mengembangkan wawasan pembaca akan media sosial.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial
sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas
dasar ideologi dan teknologi dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran
user-generated content.”
Media sosial terbesar antara lain facebook, twitter,whatss app dan instagram.
Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka
media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang
tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara
terbuka, memberi gambar, memberi komentar, serta membagi informasi dalam
waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan smartphone makin maju maka media sosial pun
ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya,
bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah
smartphone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial
mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di
negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial
juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti
bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti
televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang
banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa
mengakses menggunakan sosial media dengan jaringan internet bahkan yang
aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan
sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa
mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan
berbagai model konten lainnya.

3.2 Pengaruh Media Sosial Bagi Pelajar


Penggunaan teknologi dengan fitur canggih yang memadai menjadi sulit
untuk dipisahkan dengan kehidupan para pelajar. Pembaharuan dan
penyempurnaan gadget yang semakin hari semakin canggih membuatnya semakin
digemari. Contohnya yang sedang tren saat dikalangan para pelajar adalah WA
(Whatss App). WA menjadi alat komunikasi pengganti SMS maupun telepon pada
masa kini dengan fitur yang canggih didalamnya yang dapat mengirim pesan,
suara, gambar, maupun file lagu membuat aplikasi ini digilai oleh kalangan
pelajar.
Para pelajar mempunyai ketertarikan tersendiri akan hal-hal yang baru,
mereka langsung berbondong-bondong membuat akun diaplikasi media sosial
yang lebih keren. Dengan berbincang-bincang melalui media sosial ataupun
messenger mempunyai keseruan tersendiri. Disamping itu pelajar yang
mempunyai uang saku yang terbatas, jika harus mengobrol di cafe, bertemu
langsung atau hanya sekedar menelpon berjam-jam membuat mereka harus
mengeluarkan uang lebih untuk hal tersebut. Dengan menggunakan sosial media
ataupun mesenger tersebut, pelajar lebih hemat dan irit dalam pengeluaran uang.

3.3 Dampak Positif dari Media Sosial Bagi Para Pelajar


Informasi yang up to date sangat mudah menyebar melalui situs jejaring
sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa
menikmati informasi tersebut. Ini sangatlah bermanfaat bagi kita sebagai manusia
yang hidup di era digital seperti sekarang ini.
Media sosila juga dapat mengasah keterampilan teknis dan sosial.
Keterampilan teknis dan sosial merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi agar
bisa bertahan hidup dan berada dalam neraca persaingan diera modern seperti
sekarang ini. Hal ini sangatlah penting, tidak ada batasan usia, semua orang butuh
untuk berkembang.
Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa
saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru
dunia. Kelebihan ini bisa kita manfaatkan untuk menambah wawasan, bertukar
pikiran, saling mengenal budaya dan ciri khas daerah masing-masing. Hal ini
dapat pula mengasah kemampuan berbahasa seseorang. Misalnya, belajar bahasa
inggris dengan memanfaatkan fasilitas call atau video call yang disediakan di
situs jejaring sosial. Serta termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui
teman yang dijumpai secara online, membuat anak dan remaja menjadi lebih
bersahabat, perhatian dan empati.

3.4 Dampak Negatif dari Media Sosial Bagi Para Pelajar


Kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter atau Instagram juga
bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri.
Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, menurunkan
respons kekebalan tubuh, level hormon, fungsi urat nadi.
Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau
memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat
mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga
merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak
waktu duduk di depan meja komputer.
Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau smartphone juga
menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan
dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh.
Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan
sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang
tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin
meningkat setiap harinya.
Kejahatan dunia maya (cyber crime). Seiring berkembangnya teknologi,
berkembang pula kejahatan. Didunia internet, kejahatan dikenal dengan nama
cyber crime. Kejahatan dunia maya sangatlah beragam. Diantaranya, carding,
hacking, cracking, phising, dan spamming.
Membuat waktu terbuang dengan sia-sia. Sebagian orang memang
memanfaatkan jejaring sosial sebagai media berbisnis dan mencari referensi. Tapi
ada juga yang menggunakan jejaring sosial untuk sekedar chatting dengan teman
di facebook atau tweeter yang bila terlalu asyik akan menjadi lupa diri dan tidak
tau waktu.

3.5 Cara Bijak Bermedia Sosial untuk NKRI


Sebelum menggunakan sosial media, sebaiknya pengguna terlebih dahulu
mengetahui aturan dasar bermedia sosial. Dalam bermedia sosial sebaiknya
pengguna menerapkan aturan-aturan yang dibutuhkan untuk menjaga keamanan
serta kenyamanan dalam bermedia sosial. Ada beberapa aturan untuk menjaga
keamanan dan kenyamanan menggunakan media sosial.
Dengan memasang profil diri secukupnya, tidak perlu terlalu lengkap seperti
alamat rumah/sekolah,nomor telepon, dan sebagainya karena rentan dimanfaatkan
oleh orang yng memiliki niat tidak baik. Serta tidak memajang foto yang kurang
pantas, karena itu dapat disalahgunakan orang lain dan dapat merugikan kita.
Memilah pertemanan sangat perlu dilakukan dengan menyaring teman,jangan
mudah percaya pada orang yang baru dikenal sehingga kita tahu dan lebih selektif
memillih mana orang yang baik dan mana yang buruk. Pengikut atau teman media
sosial kita bisa saja menjadi orang jahat yang mencuridata pribadi atau mengirim
pesan sampah(spam).
Emosi mudah datang karena media sosial dan dengan mudah dapat kita
luapkan di media sosial. Luapan emosi yang tersebar di media sosial mempunyai
beragam akibat dan mempengaruhi banyak hal. Salah satunya postingan dapat
menyinggung bahkan menyakiti perasaan orang lain.
Dengan itu pengguna harus tau dan mengenali apa yang dibagi sehingga dapat
bermedia sosial dengan aman. Serta harus lebih bijak untuk membagikan konten-
konten di media sosial kedepannya. Karena kini sudah banyak kasus yang didapat karena
membagikan konten yang negatif, misalnya, profaganda, SARA, rasis, dan sebagainya
Memblokir konten negatif. Tidak semua konten di internet bermanfaat bagi
setiap orang. Sebut saja misalnya konten pornografi, sudah pasti mmemberikan
pengaruh negatif bagi anak
Tidak sembarang dan meneliti sebelum mengklik link yang terlihat
mencurigakan. Banyak sekali link yang tersebar dan tiba-tiba muncul di halaman
sosial media. Biasanya link tersebut menggandung virus. Bahkan sering juga link
dikirim oleh teman di sosial media. Maka dari itu, itulah salah satu pentingnya
memilah teman.
BAB III
MATERI DAN METODE
1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasi yang bertujuan untuk
memperoleh gambaran nyata dari suatu fenomena yang ada pada generasi muda,
yaitu bagaimana cara bijak generasi muda dalam menggunakan media sosial
untuk utuhkan NKRI.

1.2 Subyek Penelitian


Penilitian ini mengambil tempat di SMKN 2 Pasuruan. Oleh karena itu,
subyek dalam penelitian ini adalah Siswa SMKN 2 Pasuruan.

1.3 Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang berjumlah 50 orang. Masing-
masing jurusan diambil sampel acak 10 Siswa untuk mengisi kuisioner.

1.4 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang saya lakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Metode observasi, yaitu dilakukan dengan metode pengisian angket yang
dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2018
2) Metode wawancara, yaitu dilakukan dengan cara mengadakan wawancara
secara langsung kepada para responden dan informan yang telah dilakukan
3) Metode studi pustaka, yaitu berupa kajian literature yang sesuai dengan
penelitian, baik berupa buku maupun dari sumber internet.

1.5 Teknik Pengumpulan Data


Berdasarkan masalah yang diteliti yaitu tentang pengaruh media sosial
dalam kehidupan masyarakat, dampak negatif media sosial dan cara
mengatasinya, dan bagaimana cara bijak bermedia sosial. Maka dalam karya
tulis ilmiah ini digunakan metodologi kuantitatif dengan studi pendekatan
secara teoritis, metodologi kuantitatif ini dapat memenuhi syarat, di mana
suatu teori harus dapat dibuktikan secara empiris, sehingga kebenarannya
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Data yang dikumpulkan dianalisis dengan cara menghitung presentase
hasil kuisioner pada setiap pilihan jawaban. Kami berikan angket kepada
responden dengan jumlah sebanyak 50 siswa.
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian


Dari hasil penelitian yang kami lakukan kami memperoleh hasil sebagai
berikut:

Jawaban Persentase
No Pertanyaan
Ya Tidak Ya Tidak
1 Apakah kamu mengetahui apa media sosial 45 5 90% 10%
itu?
2 Apakah kamu sering menggunakan media 40 10 80% 20%
sosial?
3 Apakah media sosial berdampak positif untuk 30 20 60% 40%
aktivitas sehari-harimu?
4 Apakah sosial media lebih sering kamu 20 30 40% 60%
gunakan sebagai media untuk belajar?
5 Apakah kamu pernah membuat status di media 4 46 8% 96%
sosial yang menimbulkan kekontraan?
6 Apakah kamu sering melihat berita hoaks 45 5 90% 10%
(bohongan) di media sosial?
7 Apakah kamu akan menelusuri berita hoaks 15 35 30% 70%
tersebut?
8 Sudahkan kamu menggunakan media sosial 25 25 90% 10%
dengan bijak?
Dengan metode angket, kami memaparkan 8 pertanyaan, dari sampel
sebanyak 50 siswa dari masing-masing jurusan di SMKN 2 Pasuruan, peneliti
berhasil mengumpulkan data dibawah ini :

4.2 Pembahasan
4.2.1 Jumlah Pengguna Media Sosial oleh Siswa
Dari hasil pembagian angket diatas, responden yang menjawab ya
pada pertanyaan pertama “Apakah kamu mengetahui apa media sosial
itu?” adalah 90% dan tidak sebanyak 10% dapat dijelaskan bahwa
aktivitas remaja pada pada zaman sekarang tidak terlepas dari
penggunaan media sosial. Hal tersebut dikarenakan semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka semakin
berkembang pula rasa ingin tahu remaja dalam peggunaan teknologi,
seperti halnya media sosial. 10% siswa menjawab tidak, karena mereka
sebenarnya tidak mengetahui perbedaan internet dan media sosial.

4.2.2 Frekuensi Penggunaan Media Sosial oleh Siswa


Dari penelitian yang kami lakukan pada pertanyaan kedua yaitu
“Apakah kamu sering menggunakan media sosial?” adalah 80%
responden menjawab ya dan 20% menjawab tidak. Dari hasil
penelitian pertanyaan kedua dapat disimpulkan bahwa siswa dominan
sering menggunakan media sosial. Responden mengatakan bahwa
media sosial sebagai wadah hiburan tersendiri bagi mereka. Jika tidak
ada kegiatan, maka mereka lebih tertarik membuka media sosial
meskipun hanya sekadar cek status teman, atau mencari berita viral agar
tidak ketinggalan zaman. Sedangkan 20% menjawab tidak, karena
mereka beranggapan semakin sering online akan semakin boros
mengeluarkan biaya untuk internet setiap bulannya, dan mengurangi
kegiatan sosial masyarakat di sekitar tempat tinggal.

4.2.3 Dampak Positif dan Negatif Media Sosial


Selanjutnya pada pertanyaan ketiga “Apakah media sosial
berdampak positif untuk aktivitas sehari-harimu?”, penelitan kami
menghasilkan 60% responden menjawab ya dan 40% responden
menjawab tidak. Menunjukkan bahwa 60% dari siswa menganggap
media sosial memberikan dampak positif bagi aktivitas sehari-hari
mereka, contohnya dalam mencari informasi yang dibutuhkan serta
dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam berekspresi. Sementara
40% menjawab tidak, karena menganggap bahwa media sosial belum
memberikan dampak positif bagi mereka, dikarenakan sering
munculnya berita hoaks (bohongan) yang akan mempengaruhi aktivitas
sehari-hari. Selain itu, banyak waktu yang terbuang hanya untuk
bermain media sosial.

4.2.4 Media Sosial Sebagai Media Belajar


Pertanyaan ke empat yaitu “Apakah sosial media lebih sering kamu
gunakan sebagai media untuk belajar?” persentase menunjukkan 40%
menjawab ya dan 60% menjawab tidak. Hal tersebut menunjukkan
bahwa siswa lebih sering menggunakan media sosial untuk
menghabiskan waktu luang atau bermain daripada menggunakan media
sosial untuk media belajar.
4.2.5 Membuat Status di Media Sosial
Pada penelitian pertanyaan ke lima, kami mencoba memberikan
pertanyaan “Apakah kamu pernah membuat status di media sosial yang
menimbulkan kekontraan?” hasil penelitian menunjukkan 8% Responden
menjawab ya, dan 96% responden menjawab tidak. Mereka 8%
responden dengan jawab ya mengaku bahwa status yang mereka buat
bertujuan untuk mengembangkan opini dan pengetahuan. Sedangkan
96% tidak, karena mereka tidak berani menanggung risiko yang akan
terjadi jika status yang mereka tulis menimbulkan kontra bagi pembaca.
Sehingga akan menimbulkan ketidakharmonisan pada pengguna media
sosial.

4.2.6 Membaca berita hoaks (bohongan) di media sosial


Hasil penelitian dari pertanyaan keenam “Apakah kamu sering
melihat berita hoaks (bohongan) di media sosial?” sebanyak 90%
menjawab ya, dan 10% menjawab tidak. Hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa banyak dari siswa yang sekadar melihat atau membaca berita-
berita yang beredar di media sosial, banyak dari mereka yang
menemukan berita hoaks (bohongan) di media sosial.

4.2.7 Menelusuri Berita Hoaks (bohongan) di Media Sosial


Pada pertanyaan ke tujuh “Apakah kamu akan menelusuri berita
hoaks tersebut?” Responden dengan persentasi 30% menjawab ya dan
70% menjawab tidak. Hal tersebut menunjukkan bahwa 30% dari siswa
memilih acuh karena beranggapan berita hoaks tidak ada faedahnya
bagi kehidupan mereka. Berita yang tidak masuk akal tidak akan
mereka baca dan tidak pula mereka telusuri kebenarannya. Sementara
70% siswa memiliki rasa ingin tahu pada berita yang dilihat atau
dibaca. Mereka akan menelusuri berita tersebut fakta atau hoaks
(bohongan), mereka beralasan jika berita yang dilihat hoaks maka
mereka akan memberikan informasi pada orang yang terpengaruh
dengan berita hoaks tersebut. Sehingga tidak akan menimbulkan
perpecahan dan permusuhan.

4.2.8 Menggunakan Media Sosial dengan Bijak


Pertanyaan terakhir yaitu ”Sudahkan kamu menggunakan media
sosial dengan bijak?” hasil penelitian menunjukkan 40% responden
dengan jawaban ya, dan 60% responden dengan jawaban tidak. Siswa
dengan jawaban ya mengaku dengan adanya sosial media mereka dapat
belajar tentang banyak hal, salahsatunya berfikir cerdas dengan tidak
membuka atau menyebarkan konten-konten negatif. Memanfaatkan
media sosial sebagai media pencarian informasi dan mencoba
peruntungan bisnis. Penggunaan media sosial dengan baik juga akan
menimbulkan dampak positif bagi pengguna lain, memberikan edukasi
kepada pengguna lain agar tidak menyebar informasi yang
menimbulkan perpecahan antar suku, agama, dan budaya. Sedangkan
60% siswa menjawab tidak/ belum karena masih ada rasa ingin tahu
atau sekadar coba-coba dalam menggunakan media sosial. Meskipun
mereka akan tahu risiko yang ditimbulkan dari cara penggunaan media
sosial yang salah.

4.3 Pengaruh Media Sosial dalam Kehidupan Masyarakat


Dari hasil penelitian dapat dikatakan pengaruh media sosial dalam
kehidupan bermasyarakat siswa SMKN 2 Pasuruan cukup berkembang.
Karena banyak dari siswa yang mempunyai media sosial, dan sering
menggunakan media sosial untuk sekadar mencari informasi, berita, dan
hiburan. Tidak banyak pula dari mereka yang beranggapan bahwa media
sosial tidak terlalu penting digunakan karena dapat mengurangi kegiatan
sosial masyarakat.

4.4 Dampak Negatif Media Sosial dan Cara Mengatasinya


Dampak negatif media sosial dari hasil penelitian siswa SMKN 2
Pasuruan tidak
terlalu banyak. Penelitian menunjukkan siswa lebih dominan menggunakan
media sosial bukan untuk media belajar atau mencari materi sekolah, akan
tetapi cenderung digunakan sebagai media hiburan agar tidak ketinggalan
zaman. Selain itu masih banyak siswa yang cenderung apatis terhadap berita
hoaks yang sedang beredar. Mereka beranggapan bahwa berita hoaks tidak
perlu ditelusuri kebenarannya karena akan membuang-buang waktu.
Untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan
media sosial

4.5 Bijak Bermedia Sosial


DAFTAR PUSTAKA

1. Bu, Donny. 2013. Usir Galau dengan Internet Sehat. Yogyakarta: C.V Andi
Offset.
2. Solihin, O. 2007. Gaul Tekno Tanpa Error. Jakarta: Gema Insani.
3. Roesma, Joy, dan Nadia Mulya. 2018. Media Sosialita: Eksis Narsis Jadi
Daring Darling. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
4. Mulawarman dan Aldila Dyas NurFitri. (2017). Perilaku Pengguna Media
Sosial Beserta Implikasinya Ditinjau dari Prespektif Psikologi Sosial
Terapan, 25(1), 36 – 44.
BAB V
PENUTUP
4.6 Kesimpulan
Tak bisa dipungkiri lagi, kini media sosial sudah menjadi faktor penting
interaksi antar manusia. Khususnya kaum remaja. Namun dengan adanya media
sosial ini, menjadikan seseorang terlalu terbuka akan dirinya di hadapan orang
lain atau pun dengan orang yang belum dikenalnya, khususnya para kaum remaja.
Ditambah lagi dengan munculnya smartphone yang menyediakan kebebasan
media sosial dan provider yang menyediakan murahnya layanan media sosial.
Media sosial adalah salah satu perkembangan teknologi yang memiliki andil
besar dalam memberikan kemudahan bagi manusia untuk berkomunikasi dan
bersosialisasi.Namun terkadang komunikasi di jejaring sosial ini dapat menjadi
momok menakutkan bagi sebagian remaja. Penyalahgunaan Medial sosial itulah
yang menjadikan hal tersebut bumerang dalam kehidupannya khususnya remaja.
Namun, bagaimana pun juga, media sosial tetap saja memiliki dampak positif
dan negatifnya, tergantung bagaimana kita selaku pelajar memaknai penggunaan
media sosial tersebut. Peran orang tua dan para guru di sekolah sangat diharapkan
untuk membantu remaja dalam membatasi diri dalam media sosial.
4.7 Saran
1) Diharapkan setelah membaca karya Ilmiah ini, para remaja mampu
mengerti pengaruh-pengaruh media sosial.
2) Para Remaja mampu menyeleksi media sosial yang seharusnya digunakan
dengan yang seharusnya tidak digunakan.
3) Para remaja mampu membatasi diri akan penggunaan media sosial.
4) Diharapkan sebagai remaja dapat menerapkan media sosial dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai