Anda di halaman 1dari 5

Tindakan Aktivitas Implementasi

STEP 1: Perawat
Establishing Trust memperkenalkan diri - Perawat: Selamat pagi bu. Bagaimana kabarnya
hari ini?
- Pasien: Selamat pagi,
- Perawat: Perkenalkan nama saya Anik. Saya
perawat di poli syaraf. Benar dengan ibu nindya
ya?
- Pasien : iya. saya bu nindya
- Anak: saya anaknya.

Perawat menjelaskan - Perawat: baik bu. Saya disini bertugas sebagai


perannya perawat edukator. Jika ibu ada permasalahan
yang berhubungan dengan sakit ibu saya akan
berusaha untuk membantu ibu.
- Pasien: Iya bu

Informed consent dan - Perawat: berdasarkan catatan di rekam medis,


kontrak hari ini adalah kontrol pertama ibu setelah rawat
inap karena stroke ya?
- Anak : Iya, ibu saya baru keluar rumah sakit
seminggu yang lalu.
- Perawat: baiklah, bagaimana kalau kita
berbicang-bincang sebentar mungkin sekitar 20
menit?
- Pasien: iya
Menciptakan interaksi
yang “trust-honest” - Perawat: Baik bu, saya harap ibu dapat
menyampaikan keluhan/masalahnya. Ibu
sampaikan saja apa yang menjadi masalah atau
keluhan yang ibu rasakan saat ini.
- Pasien: Baik bu.

STEP 2: Menyusun list


Assess Patient’s masalah yang - Perawat : selama dirawat dan setelah keluar dari
Needs Akan dijadikan topic rumah sakit permasalahan kesehatan apa yang
edukasi mengganggu ibu saat ini?
- Anak: ibu saya ini sus selama sakit itu lo berat
badannya semakin menurun. Karena sulit untuk
makan. Kalau makan itu sering tersedak dan
akhirnya dimuntahkan lagi
- Perawat: kalau untuk minum apa juga ada
gangguan?
- Pasien: tidak ada
- Perawat: kalau boleh tahu ini serangan stroke
yang keberapa?
- Pasien : yang pertama
- Perawat: kalau keluhan sulit menelannya itu sejak
kapan ibu?
- Anak: Ya sejak terkena stroke itu suster
- Perawat: Selama ini ibu makan apa saja kalau di
rumah?
- Anak: ya nasi sama sayur saya cincang. Tapi ya
sering nggak habis.
- Perawat: selain kesulitan makan apakah ada
permasalahan yang lain?
- Anak: saya juga kasihan sama ibu saya karena
tangannya yang kiri ini agak sulit digerakkan.

STEP 3: Mengarahkan klien


Setting untuk menentukan - Perawat : Baiklah bu, dari beberapa keluhan yang
Priorities And topik yang dinilai disampaikan tadi manakah yang paling berat
Time Frame perlu untuk segera atau masalah utama bagi ibu?
diatasi - Pasien : saya nggak bisa makan
- Anak: iya sus, saya takut kalau ibu saya sulit
makan terus makin lama makin kurus.
- Perawat: Begitu ya bu, baik saat ini bagaimana
kalau kita berdiskusi tentang kesulitan makan
pada pasien stroke dan jenis makanan apa saja
yang bisa untuk dikonsumsi.
- Anak : iya sus,
Menyusun deadline
pencapaian - Perawat : Untuk pertemuan kali ini kita harapkan
ibu dapat mengetahui tentang yang
menyebabkan kesulitan makan pada pasien
stroke dan jenis makanan apa saja yang bisa
untuk dikonsumsi.
- Pasien : iya sus

STEP 4: Memberikanedukasik - Perawat :Baik, mari kita mulai saja untuk


Delivering The epadaklienmengenait membahas masalah kesulitan menelan yang ibu
Education opik yang alami.
Contents telahdisepakati - Pasien: Iya sus
- Perawat: Sebelumnya apakah ibu mengetahui apa
yang menyebabkan kesulitan untuk menelan?
- Anak: ya karena sakit strokenya itu suster
- Perawat: baiklah saya akan mulai menjelaskan
tentang kesulitan menelan yang ibu alami atau
dalam bahasa medis disebut disfagia.
- Anak: oh namanya disfagia.
- Pasien: (mengangguk)
- Perawat: apakah itu disfagia?
 Disfagia merupakan sebuah istilah medis yang
artinya sulit menelan. Bagi orang yang
mengalami kondisi ini, proses penyaluran
makanan atau minuman dari mulut ke dalam
lambung akan membutuhkan usaha lebih
besar dan waktu lebih lama dibandingkan
kondisi seseorang yang sehat.
 Disfagia biasanya terjadi ketika ada gangguan
pada kerongkongan atau esofagus.
Kerongkongan merupakan saluran yang
menghubungkan antara rongga mulut dan
lambung. Normalnya otot pada dinding
esofagus akan berkontraksi (mengencang)
untuk mendorong makanan masuk ke
lambung.
 Nah, apa saja ciri-ciri dan gejala dari disfagia?
Gangguan menelan bisa berlangsung ringan
hingga sedang atau bahkan berat, berikut
gejala disfagia sesuai derajatnya: (1) Disfagia
ringan. Pada kondisi ini anda tidak akan
mengalami kesulitan dalam menelan cairan
namun saat menelan makanan dalam bentuk
padat akan butuh usaha yang ekstra untuk
menelannya.(2) Disfagia sedang. Beberapa
potong makanan saja bisa menyangkut di
tenggorokan saat anda menelan. Kadang juga
akan merasakan adanya sensasi makanan
yang mengganjal di kerongkongan atau
bagian dada. (3) Disfagia berat. Baik
makanan dalam bentuk cair ataupun padat
tidak bisa masuk ke kerongkongan. Kalau
melihat gejala yang ibu alami ibu masuk ke
dalam disfagia ringan.
- Pasien: oh, iya
- Perawat: selain itu, gejala lain yang bisa
menyertai antara lain: nyeri menelan, terjadi
regurgitasi atau makanan kembali lagi ke atas,
kadang bahkan keluar lewat hidung, muntah,
batuk aytau tersedak saat makan, keluar air liur
terus-menerus (mengences), penurunan berat
badan.
 Lalu apa saja penyebab disfagia?
 (1) akibat gangguan neurologis (persarafan)
dan otot, misalnya pada stroke, gangguan
saraf (seperti parkinson, demensia, dll), tumor
otak, miastenia gravis dan masih banyak lagi.
(2) Sumbatan pada kerongkongan, misalnya
karena infeksi esofagus, kanker mulut atau
kerongkongan, adanya jaringan parut pada
kerongkongan yang diperoleh setelah
radioterapi dsb. (3) Penyebab lain misalnya
serebral palsi, bibir sumbing, komplilkasi
pembedahan di kepala dan leher dsb.
 Sekitar 65% penderita stroke dapat terjadi
kesulitan menelan (disfagia) dan berbicara, ini
akibat dari terkenanya saraf pada bagian otak
yang berfungsi untuk menggerakan otot-otot
pada saluran menelan dan tenggorok.
Komplikasi dari kesulitan menelan ini adalah
kekurangan gizi dan infeksi paru (pneumonia)
karena tersedak. Biasanya kondisi ini akan
membaik secara perlahan.
 Teknik yang dapat Anda lakukan untuk makan
pada kesulitan menelan setelah stroke, adalah
memberikan makanan dalam bentuk cair dan
sedikit-sedikit, kepala tegak dalam posisi
duduk dan saat memberikannya kepala sedikit
menengok ke salah satu sisi, agar tidak
mudah tersedak.
- Anak: oh jadi harus makan makanan yang cair
dulu ya seperti jus atau susu.
- Perawat: iya betul ibu. Kalau ibu sudah mulai bisa
untuk mentoleransi makanan maka bisa
dilanjutkan dengan memberikan makanan yang
bertekstur lunak dan dicincang kecil-kecil.
Misalnya nasi dengan sayur dan lauk yang
dicincang seperti yang sudah biasa ibu lakukan.
Nah, Untuk mempercepat proses penyembuhan,
dapat kontrol rutin untuk dilakukan fisioterapi
pada dokter rehabilitasi medis

- Anak: Baik suster , saya sangat merasa terbantu


dengan informasinya.
- Pasien: terima kasih

Perawat memberi
kesempatan kepada - Perawat : Itu tadi yang bisa saya
klien untuk sampaikan.Bagaimana bu, bu apakah ada yang
menyampaikan perlu ditanyakan ?
feedback - Pasien : Saya rasa cukup
- Perawat :Apakah materi yang saya sampikan tadi
sudah sesuai dengan yang anda butuhkan ?
- Pasien : Sudah sesuai

STEP 5: Perawat
Evaluation-Re mengevaluasi - Perawat: dari apa yang sudah saya sampaikan
Evaluation- implementasi materi tadi kira-kira ibu bisa mengulanginya lagi ?
Follow Up edukasi oleh klien - Anak: biar saya yang jawab ya suster. Kesulitan
Strategies menelan itu namanya disfagia. Sebagian besar
orang yang stroke juga mengalami disfagia.
- Perawat : benar sekali bu, lalu bagaimana cara
memberikan makannya?
- Pasien : dengan makanan cair dan sedikit-sedikit
- Perawat: Bagus sekali bu, Anda masih dapat
mengingatnya dan ibu sudah memahami apa
yang telah saya sampaikan.
- Pasien : terima Kasih

Perawat melakukan
rencana tindak lanjut - Perawat : Baik bu, semoga apa yang sudah kita
atau modifikasi diskusikan tadi bisa membantu ibu dalam
pembelajaran mengatasi kesulitan makannya.
- Anak : Iya sus, saya akan membantu ibu saya
untuk memberikan makanan yang terbaik.
- Perawat: jangan lupa ya bu, minggu depan untuk
ke fisioterapi agar kelemahan di lengannya bisa
tertangani.
- Pasien : iya
- Anak: terima kasih

Terminasi sesi edukasi


- Perawat: Sekian dulu diskusi kita hari ini ya bu
,nanti jika ada yang ingin didiskusikan lagi
silahkan menemui saya lagi setelah fisioterapi
minggu depan, semoga apa yang kita diskusikan
tadi bisa bermanfaat.
- Pasien: Terima kasih suster
- Perawat: sama-sama bu

http://www.alodokter.com/komunitas/topic/mengatasi-penderita-stroke

https://mediskus.com/disfagia

http://www.alodokter.com/disfagia

Anda mungkin juga menyukai