012/PPI/RSIA-I/I/2019 01 1/3 RSIA IBNU SINA Tanggal Revisi Ditetapkan oleh 02 Januari 2019 Direktur Utama RSIA Ibnu Sina STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
drg. Wahyu Prabowo
PENGERTIAN Suatu proses yang dilakukan untuk menangani suaru kejadian kesakitan/ kematian di rumah sakit yang jumlah kasusnya meningkat 3 (tiga) kali lipat melebihi keadaan biasa dan pada waktu tertentu.
TUJUAN 1. Agar kejadian KLB dapat dikendalikan.
2. Agar diketahui faktor penyebab KLB dan dianalisa sehingga dapat ditindaklanjuti. 3. Agar kejadian KLB tidak terulang lagi.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Utama RSIA Ibnu Sina No.
004/SK/PPI/RSIAI/I/2019 tentang Penanganan Kejadian KLB.
PROSEDUR 1. Analisa data surveilans infeksi rumah sakit yang mengalami
peningkatan tiga bulan berturut-turut. 2. Tim PPI Rumah Sakit bersama IPCO/ IPCN melakukan investigasi bersama ke tempat terjadinya KLB, meliputi : a. Mencatat setiap kejadian infeksi di ruangan sesuai prosedur surveilans infeksi rumah sakit. b. Berkoordinasi dengan IPCLN dan kepala serta dokter yang bertanggungjawab menangani pasien untuk melakukan verifikasi diagnosis infeksi rumah sakit dan mengkonfirmasikan sebagai kasus KLB. c. Investigasi terhadap kemungkinan sumber penularan dan kemungkinan penyebarannya serta aspek lain yang diperlukan untuk penanggulangan atau memutuskan rantai penularan d. Berkoordinasi dengan bagian laboratorium untuk melakukan : PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
012/PPI/RSIA-I/I/2019 01 1/3 RSIA IBNU SINA Tanggal Revisi Ditetapkan oleh 02 Januari 2019 Direktur Utama RSIA Ibnu Sina STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
drg. Wahyu Prabowo
Swab ruang/ alat yang diduga terkontaminasi bakteri Pengam,bilan bahan dari berbagai lokasi tersangka sumber infeksi untuk dibiakkan dan antibiogram Pemasangan label di tempat penampungan bahan pemeriksaan laboratorium pasien penyakit menular Label bertuliskan “Awas Bahan Menular” Berkoordinasi dengan seluruh personil di bagian terkait untuk memberikan klarifikasi-klarifikasi perihal yang terkait KLB, misalnya pelaksanaan prosedur tetap secara benar 3. Tim PPIRS menyimpulkan hasil investigasi 4. Tim PPIRS menetapkan status siaga bencana KLB dan melaporkan kepada Direktur RS 5. Direktur berdasarkan pertimbangan Tim PPIRS menetapkan adanya KLB 6. Tim PPIRS melakukan dokumentasi tentang kejadian dan tindakan yang telah diambil terhadap data atau informasi KLB 7. Tim PPIRS terus melakukan monitoring dan evaluasi sampai KLB berhasil diatasi 8. Tim PPIRS bersama IPCN, IPCLN dan perawat ruangan melakukan langkah-langkah pencegahan dan pembatasan dengan cara : a. Melaksanakan dan mengawasi secara ketat pelaksanaan cuci tangan yang benar dan tepat b. Menggunakan dan mengawasi penggunaan sarung tangan dan APD lain sesuai indikasi PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
012/PPI/RSIA-I/I/2019 01 1/3 RSIA IBNU SINA Tanggal Revisi Ditetapkan oleh 02 Januari 2019 Direktur Utama RSIA Ibnu Sina STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
drg. Wahyu Prabowo
c. Melakukan dan mengawasi pembuangan limbah dengan benar d. Melakukan pemisahan pasien yang terinfeksi, disatukan dengan pasien yang sama-sama terinfeksi dan menentukan staf yang akan memberikan penanganan kepada pasien e. Mengawasi ketat penerapan kewaspadaan standar f. Ruangan tempat kejadian KLB harus didesinfeksi 9. Status KLB dilaporkan ke dinas kesehatan setempat 10. Tim PPIRS menyatakan KLB selesai jika dua kali masa inkubasi terpanjang tidak ditemukan kasus baru