Anda di halaman 1dari 7

POSBINDU RW 08 KELURAHAN DURI KEPA

Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) adalah kegiatan monitoring dan deteksi


dini faktor resiko penyakit tidak menular terintegrasi serta gangguan akibat
kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh
masyarakat melalui pembinaan terpadu.
Tujuan utama kegiatan Posbindu PTM adalah untuk meningkatkan peran
serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM.
Oleh karena itu sasaran Posbindu PTM cukup luas mencakup semua
masyarakat usia 15 tahun ke atas baik itu dengan kondisi sehat, masyarakat
beresiko maupun masyarakat dengan kasus PTM

Posbindu PTM bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan upaya agar tidak
sampai menjadi masyarakat yang beresiko terkena penyakit PTM. Bagi
masyarakat beresiko, Posbindu PTM bertujuan untuk mengenali faktor resiko
PTM yang ada dan upaya mengurangi jumlah maupun intensitas faktor resiko
tersebut agar tidak menjadi penyakit PTM. Sedangkan bagi masyarakat yang
sudah terkena penyakit PTM, posbindu bertujuan untuk mengontrol dan
mengobati penyakit agar terkendali atau stabil.

1. Banyaknya pasien PTM di wilayah cakupan Puskesmas Kelurahan Duri


Kepa
2. Banyaknya masyarakat dengan PTM yang belum terkontrol dan berobat
3. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai upaya pencegahan dan
skrining dini terhadap PTM
4. Gaya hidup masyarakat yang meningkatkan faktor resiko PTM

1. Melakukan kegiatan posbindu di RW 08, pada 12 September 2019 pukul


10.30 - 11.30
2. Kegiatan antara lain pemeriksaan BB, Tekanan Darah,Lingkar perut, GDS
dan kolesterol

1. Dilakukan posbindu di RW 08
2. Dilakukan pencatatan, pemeriksaan BB, Lingkar perut, Tekanan darah,
GDS dan kolesterol di kertas yang akan diberi kepada pasien
3. Pada pasien yang diatas ambang normal, diberiksan edukasi mengenai
penyakit dan dirujuk agar ke puskesmas Kelurahan Duri Kepa keesokan hari
nya untuk tatalaksana selanjutnya

Posbindu dilakukan bersama 5 kader RW 08, 1 perawat dari Puskesmas


Kelurahan Duri Kepa dan 1 dokter Internship.
Pasien diberikan kertas berisi data diri dan hasil pemeriksaan, pada pasien
dengan nilai diatas normal, dokter internship menuliskan agar dirujuk ke
Puskesmas untuk tatalaksana selanjutnya.
Pasien yang sudah memiliki PTM, menggunakan kesempatan ini untuk
mengecek keadaan nya.
POSYANDU RW 02, 08 DAN 07
POSYANDU RW 07 KELURAHAN DURI KEPA

Posyandu ( Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu) adalah wadah pemeliharaan


kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing
petugas terkait dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana
Kegiatan utama posyandu antara lain:
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) guna menurunkan angka kematian bayi (AKB),
angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas
Pemantauan Gizi, Pertumbuhan dan Perkembangan
Imunisasi
Keluarga Berencana
dan Penanggulangan diare

1. Banyaknya anak yang tidak ke puskesmas untuk pemeriksaan tumbuh


kembang berkala
2. Masih sering ditemukannya anak yang menderita gizi kurang maupun
berada di grafik kuning di KMS
3. Masih seringnya anak telat melakukan imunisasi
4.Banyaknya program kesehatan dari pemerintah yang membutuhkan
kerjasama dari pihak masyarakat dalam menjalankannya.

Melakukan kegiatan posyandu 5 meja di RW 07 di tanggal 12 September


2019 pukul 08.30 - 10.00
Membawa vaksin untuk imunisasi anak, Vitamin A biru dan merah serta obat
cacing
Melakukan kegiatan pelayanan pengobatan untuk Kejadian ikutan pasca
imunisasi (KIPI)

Melakukan kegiatan posyandu 5 meja di Posyandu RW 07 berupa :


Meja I: Pendaftaran dan penyuluhan
Meja II:
Penimbangan Berat badan dan tinggi badan bayi dan balita.
Meja III: Pengisian KMS.
Meja IV:
Penyuluhan perorangan pada ibu hamil, menyusui dan sebagai orang tua.
Pemerian vitamin A dan obat cacing
Pemberian tablet besi.
Meja V:
Pelayanan KIA (emberian imunisasi)
Pelayanan pengobatan.

Dilakukan posyandu 5 meja bersama kader di RW 07 dan perawat dari


Puskesmas Kelurahan Duri kepa dan dokter Internship. Kegiatan yang
dilakukan antara lain, pencatatan nama anak yang datang, penimbangan dan
pengukuran TB dan BB yang lalu dicatat di KMS anak dan dilakukan
imunisasi kepada anak sesuai bulannya.

PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RW 08 KELURAHAN DURI


KEPA

DBD (Demam berdarah dengue) adalah penyakit oleh virus yang dibawa oleh
vektor nyamuk Aedes yang hidup di wilayah tropis dan subtropis.
Diperkirakan terdapat setidaknya 50 juta kasus demam berdarah di seluruh
dunia tiap tahunnya. Penyakit ini adalah penyakit edemik yang biasanya
mencapai puncaknya di musim hujan. Hal ini terjadi karena nyamuk ini
meletakkan larvanya di genangan air. Nyamuk ini juga suka berada di air
yang berish dan bukan di got ataupun air kotor lainnya. Penyakit ini dapat
menyebabkan kematian. Karena hal ini, pemerintah menggiatkan kegiatan
PSN plus. Hal ini dikarenakan berdasarkan penelitian fogging tidak se efektif
tindakan PSN. Tindakan fogging hanya dilakukan guna membunuh nyamuk
dewasa secara cepat, namun pemahaman masyarakat yang kurang juga
menyebabkan fogging tidak efektif.

3M Plus sendiri terdiri dari :


Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan
air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum,
penampung air lemari es dan lain-lain
Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air,
dan lain sebagainya
Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki
potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan
demam berdarah.
Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti 1) Menaburkan
bubuk larvasida (lebih dikenal dengan abate) pada tempat penampungan air
yang sulit dibersihkan; 2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3)
Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara ikan pemangsa jentik
nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6) Mengatur cahaya dan
ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di
dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

1 Lingkungan yang masih kondusif untuk terjadinya tempat berkembangnya


nyamuk Aedes
2. Pemahaman masyarakat yang masih terbatas mengenai pentingnya
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus
3 Perluasan daerah endemic akibat perubahan dan manipulasi lingkungan
yang etrjadi karena urbanisasi dan pembangunan tempat pemukiman baru
4 Meningkatnya mobilitas penduduk
Melakukan kegiatan PSN di RW 08 bersama kader dan pak RT dan RW pada
20 September 2019, pukul 08.00-10.00
Memeriksa kegiatan 3M apakah telah dilakukan oleh masyarakat di tiap
rumah

Melakukan pemeriksaan PSN di RW 08, bersama Pak RT dan kader, melihat


ke rumah rumah warga apakah ada genangan air, tempat penampungan air
yang tidak ditutup dan sampah sampah yang berisi air dengan senter.
Dilakukan juga pengecekan ke bak mandi warga untuk melihat apakah ada
larva nyamuk aedes

Tidak ada + larva pada kegiatan PSN. Warga koperatif dan antusias
membpersilahkan kader dan dokter internship memeriksa tempat
penampungan air. Beberapa warga memilih memelihara ikan cupang yang
dapat memakan jentik nyamuk. Masyarakat yang belum melakukan 3M
diberikan edukasi mengenai 3M dan bahaya DBD

KUNJUNGAN RUMAH ANAK GIZI BURUK DI RW 1 KELURAHAN DURI


KEPA

Gizi buruk merupakan gangguan kesehatan serius yang terjadi ketika tubuh
tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup yang ditandai dengan berat badan
dan tinggi badan anak di bawah rata-rata. Adapun indikator yang digunakan
adalah grafik berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Gizi buruk umumnya
berlangsung dalam waktu yang lebih singka. Anak uumnya mengalami
pertumbuhan normal hingga usia tertentu, lalu terjadi sesuatu seperti bencana
atau penyakit yang membuat anak tidak lagi mendapatkan asupan gizi yang
cukup. Maka anak tersebut akan mengalami penurunan berat badan. Karena
dalam rentang waktu singkat, maka pemulihan anak gizi buruk juga
cenderung cepat. Hal ini berbeda dengan stunting, karena stunting sudah
dalam waktu lebih kronis dan sudah mempengaruhi tinggi badan. Gizi yang
buruk akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak ke
depannya , diantaranya menghambat pertumbuhan dan perkembangan otak
serta membuat anak lebih mudah terserang penyakit.

Berdasarkan data 2019, ditemukan sebanyak 3,9 persen anak Indonesia


mengalami gizi buruk,meskipun telah terjadi perbaikan berturut turut dari
tahun 2013 sebesar 19,6% naik menjadi 17,7% di tahun 2018. Meskipun
menurun, upaya pencegahan dan survailans bagi penderita tetap harus
dilakukan oleh petugas kesehatan terdekat.

1. Ketidaktahuan orang tua tentang gizi


2. Tingkat sosial ekonomi yang rendah, sehingga porsi dan jenis makanannya
tidak memenuhi kebutuhan gizi dalam waktu yang lama
3. Kebersihan lingkungan yang buruk

Mengunjungi rumah passen anak gizi buurt papa tanggal 1 November 2019
Melakukan pemeriksaan terhadap keadaan rumah dan kondisi lingkungan

Dilakukan kunjungan rumah pasien anak yang mengalami gizi buruk bersama
kordinator bagian gizi Puskesmas Kelurahan Duri Kepa dan dilakukan
anamnesis, pemeriksaan rumah dan lingkungan berdasarkan formulir gizi dan
kesehatan rumah.

Setelah dilakukan kunjungan, keadaan rumah dan lingkungan didapatkan


bersih, keadaan anak baik meski baru selesai pulang dirawat inap karena
infeksi pencernaan di RS. Dilakukan penyuluhan dan edukasi mengenai
pentingnya kontrol tiap minggu ke bagian gizi untuk evaluasi berat badan
anak.

PELAKSANAAN BIAS DI SEKOLAH DASAR AL HASANAH KELURAHAN


DURI KEPA

Imunisasi dalah pemberian vaksin dengan tujuan agar mendapatkan


perlindungan (kekebalan) dari penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan
imunisasi, sedangkan BIAS adalah Bulan Imunisasi Anak Sekolah. Tujuan
umum dari kegiatan ini adalah untuk memberikan perlindungan jangka
panjang bagi anak terhadap penyakit Campak, Difteri dan Tetanus termasuk
tetanus neonatorum. Imunisasi yang telah diperoleh pada waktu bayi belum
cukup untuk melindungi terhadap penyakit PD3I (Penyakit Yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi) sampai usia anak sekolah. Hal ini disebabkan
karena sejak anak mulai memasuki usia sekolah dasar terjadi penurunan
terhadap tingkat kekebalan yang diperoleh saat imunisasi ketika bayi. Oleh
sebab itu, pemerintah menyelenggarakan imunisasi ulangan pada anak usia
sekolah dasar atau sederajat (MI/SDLB) yang pelaksanaannya serentak di
Indonesia dengan nama Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Penyelenggaraan BIAS ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI
nomor 1059/Menkes/SK/IX/2004 dan mengacu pada himbauan UNICEF,
WHO dan UNFPA tahun 1999. Melalui program BIAS, diharapkan
diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit campak semur hidup,
diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit difteri selama 10
tahun, diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit tetanus
selama 25 tahun

1. Masih terdapat anak sekolah yang belum mendapatkan imunisasi / tidak


lengkap pada waktu bayi
2. Berkurangnya kekebalan tubuh anak selama anak bertumbuh kembang
3. Kemungkinan terjadinya KLB penyakit difteri dan terkena tetanus
4. Kurangnya pemahaman pentingnya imunisasi di masyarakat

Dilakukan persiapan berupa :


Pendataan sasaran imunisasi di SD/MI kelas 3 di daerah cakupan
Puskesmas Kelurahan Duri Kepa
Menentukan tanggal BIAS yaitu tanggal 10 September 2019
Persiapan logistik jarum suntik, vaksin, cooler box, safety box, kantong plasti
infeksius dan kartu BIAS

1.Dilakukan BIAS vaksin Td bagi anak murid kelas 3 dan 4 di SD/MI


AlHasanah Duri Kepa oleh bidan dari Puskesmas Kelurahan Duri Kepa dan 1
orang dokter Internship
2. Diberikan vaksin Td yang belum expired dan dalam kondisi baik.
3. Dilakukan penyuntikan di lengan atas kiri dengan dosis 0.5 ml IM
3. Vaksin disimpan dalam cooler bpx agar tidak rusak selama perjalanan dan
penyuntikan
4. Diberikan kartu BIAS pada murid yang sudah melakukan imunisasi
5. Seeluruh bahan infeksius dibuang pada safety box dan kantong plastik
infeksius dan dibawa pulang ke puskesmas

Sasaran BIAS di SD/MI al hasanah kurang 1 murid dikarenakan tidak masuk


sekolah pada hari BIAS.
Telah diberiksan vaksinasi Td bagi murid kelas 3 dan 4 sebanyak 42 orang
yang masih layak
Telah diberikan edukasi KIPI kepada murid dan guru serta kepala sekolah

Anda mungkin juga menyukai