Anda di halaman 1dari 2

Sakit Gigi Pada Ibu Hamil (Dapat

Mengakibatkan Bayi dengan Berat Bayi


Lahir Rendah)

Kesehatan gigi dan mulut adalah salah pendukung percepatan ( akselerasi) pencapaian MDGs
poin 4 dan 5 yaitu Meningkatkan kesehatan Ibu dan Anak. Gigi dan Mulut Ibu hamil yang
infeksi seperti infeksi periodontal ( jaringan pendukung gigi ) dapat melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah dan dapat mengakibatkan kelahiran prematur. Penelitian di Rumah
sakit Sadikin, Jabar ( Komara, 2006) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antara penderita Periodontitis Marginalis Kronis ( kerusakan pada jaringan periodontal gigi )
dengan kejadian BBLR. Dan Dr. Steven Offenbacher, Direktur center Of Oral and systemic
Disease di University Of Nort Carolina menjelaskan bahwa resiko tersebut sama kuatnya
dengan resiko akibat merokok dan minum alkohol. Ibu Hamil dan sakit Gigi Kesehatan gigi
ibu yang hamil harus benar-benar terjaga untuk mendapatkan perencanaan, proses dan pada
akhirnya melahirkan bayi yang sehat. Setiap ibu yang hamil, sebaiknya didahului oleh
perencanaan yang matang yaitu persiapan dengan cara general chek-up termasuk
pemeriksaan gigi dan mulut oleh dokter gigi. Dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut tujuanya
agar gigi yang tidak sehat dapat dilakukan upaya terapi yang tepat. Gigi yang berlubang (
karies ) dapat ditambal, gusi yang bengkak ( gingivitis Marginalis Kronis ) akibat karang gigi
dapat dilakukan perawatan pembersihan karang gigi ( scaling ) , sisa akar gigi yang tidak bisa
dipertahankan mesti segera dicabut. Semua itu dilakukan sebagai bagian dari perencanaan
kehamilan ibu agar kelak ketika proses kehamilan itu berjalan tidak mengakibatkan gangguan
kesehatan gigi dan mulut yang berimplikasi kepada kesehatan ibu dan janin. Dalam Proses
kehamilan seorang ibu, akan terjadi perubahan fisiologis diantaranya sensitifitas gusi akibat
perubahan hormon sehingga gusi lebih mudah berdarah, itulah sebabnya ibu hamil yang
memiliki gigi berlubang, sisa akar gigi yang gangren dan karang gigi yang tidak dibersihkan
dapat memicu infeksi lanjutan, karena iritasi lokal yang terjadi pada gusi yang sensitif justru
akan menambah cepat terjadinya infeksi misalnya dapat terjadi pulpitis akut ( sakit gigi ),
abses ( gusi bernanah) dan bau mulut yang luar biasa akibat karang gigi. Perubahan PH mulut
( keasaman mulut ) pada ibu hamil adalah bagian dari perubahan fisiologis yang perlu
diperhatikan, dan dapat dibayangkan jika ibu hamil yang memiliki gigi lubang dan karang
gigi yang banyak akan menghasilkan aliran saliva ( air liur ) volume rendah dan keasaman
mulut yang rendah akan lebih cepat mengakibatkan kerusakan pada email gigi yang lain (
gigi berlubang ). Apa yang harus dilakukan Ibu hamil ? Bagi ibu-ibu hamil yang belum
sempat melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan gigi sebelum hamil dan memiliki berbagai
macam gejala di atas maka yang harus dilakukan adalah tetap melakukan pemeriksaan dan
pemeliharaan gigi 1. Sikat gigi Minimal 2 kali Sehari Perubahan hormonal pada ibu hamil
dapat memicu perilaku malas sikat gigi, ini adalah perubahan yang lumrah dan harus diatasi
dengan cara tetap mengupayakan sikat gigi yang baik dan benar . Memilih sikat gigi yang
berbulu halus, cara sikat gigi yang benar dengan durasi waktu 2 menit. Keasaman mulut yang
berlebih dapat diatasi dengan kumur air hangat yang dicampur 1/2 sendok teh garam dapur. 2.
Mengatasi sakit Gigi Ibu hamil yang sakit gigi sebaiknya segera konsultasi dengan dokter
gigi, dan gigi yang sakit dapat dirawat berdasarkan indikasi, karang gigi dapat dibersihkan.
Karena perlu diketahui bahwa penggunaan obat yang tidak tepat dan tidak berdasarkan resep
dokter justru dapat mengakibatkan cacat pada bayi. Pada kondisi darurat sakit gigi yang
berlubang, ibu hamil dapat mengatasinya dengan cara menggunakan beberapa butir buah
cengkeh yang disangrai dan dimasukkan ke dalam lubang gigi yang sakit kemudian ditutup
dengan penekanan ringan memakai kapas. Bawang putih yang dihaluskan dapat juga
digunakan sebagai pereda nyeri pada gigi yang berlubang ( karies). 3. Pencabutan Gigi pada
ibu hamil Pada triwulan 1 kehamilan ( 1-3 bln ) tidak disarankan untuk pencabutan gigi
karena mengakibatkan reaksi terhadap janin akibat obat anestesi dan kontraksi karena
pencabutan. Kondisi Umum pasien sangat menentukan indikasi tidaknya seorang ibu hamil
melakukan pencabutan giginya dan hal ini biasanya dapat dilakukan ketika melewati fase
triwulan 1 . Penggunaan foto Rontsen sebaiknya dihindari kecuali dalam keadaan sangat
darurat serta penggunaan proteksi diri yang memadai. 4. Konsultasi Ke dokter gigi Resiko
kelahiran Berat Badan rendah akibat infeksi kelainan gigi dan mulut setidaknya sebagai
informasi yang membuat setiap keluarga lebih berhati-hati. Konsultasi segera dengan dokter
gigi dapat dilakukan agar mendapatkan informasi yang jelas tentang langkah-langkah atau
perawatan yang tepat agar kesehatan ibu dapat terjaga, kondisi psikis ibu yang memadai,
serta kesehatan janin dapat terjaga pula. Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian dari
kesehatan dasar yang harus diketahui dan dan diupayakan oleh setiap orang. Kehamilan yang
terjadi adalah sebuah proses regenarasi yang tidak hanya dipikirkan dari aspek kuantitasnya
tapi sekaligus aspek-aspek kualitas adalah yang utama agar generasi penerus bangsa dapat
lahir dan tumbuh sebagai pribadi yang siap, sehat jasmani dan ruhani.

Anda mungkin juga menyukai