Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.3. Tabling

4.3.1. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum shaking table kali ini adalah sebagai
berikut:
a. Memahami mekanisme dan prosedur cara kerja alat
b. Menghitung nilai kadar dan recovery
4.3.2. Dasar Teori
Tabling adalah suatu proses konsentrasi untuk memisahkan antara
mineral berharga dengan mineral tak berharga dengan mendasarkan pada
perbedaan berat jenis dari mineral melalui aliran fluida yang tipis. Oleh karena itu
proses ini termasuk dalam flowing film concentration.
Prinsip pemisahan dalam tabling ialah ukuran mineral harus halus karena
proses konsentrasi ini mendasarkan pada aliran fluida tipis. Adanya gaya dorong
air terhadap partikel yang sama besarnya tapi berbeda berat jenisnya, maka
partikel yang ringan akan mengalami dorongan air yang lebih besar daripada
partikel berat. Dengan adanya gerakan maju mundur dari head motion maka
partikel yang berat akan melaju lebih jauh daripada partikel ringan hingga
akhirnya partikel-partikel itu msuk ke tempat penampungan.
Untuk mendaptakan aliran air yang turbulen maka dipasang alat yaitu
riffle, dengan demikian partikel yang ringan akan cenderung untuk meloncat dari
riffle satu ke riffle lainnya dibandingkan partikel berat yang hanya akan
menggelinding searah dengan riffle tersebut. Proses ini berjalan terus menerus
sehingga antara mineral yang mempunyai berat jenis besar dengan yang ringan
dapat terpisahkan.
Adapun beberapa gaya-gaya yang bekerja dalam tabling adalah sebagai
berikut:
a. Gaya gesek antara partikel dengan deck (khusus partikel berat yang
dominan).
b. Gaya dorong air (khusus partikel ringa lebih dominan). Gaya dorong air
merupakan fungsi kecepatan relative aliran air dan partikel. Dalam prosesnya,
partikel bergerak dengan kecepatan yang dipengaruhi oleh kedalaman air
c. Gaya gravitasi.

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Beberapa faktor-faktor kapasitas dari shaking table adalah sebagai


berikut:
a. Ukuran umpan
b. Perbedaan berat jenis antara mineral yang dipisahkan
c. Berat jenis rata-rata dari mineral yang akan dipisahkan
Adapun macam-macam dari shaking table atau meja goyang adalah
sebagai berikut:
a. Wilfley table, alat ini berbentuk empat persegi panjang dengan riffle dibuat
mulai dari ukuran pendek hingga panjang. Faktor yang sering diubah adalah
kemiringannya.

*Sumber: http://www.motive-traction.com.au, 2019


Gambar 4.17
Wilfley Table
b. Butchart table, bentuk head motion hampir sama dengan wilfley table tapi
berbeda pada riffle-nya. Riffle pada alat ini membengkok kearah atas. Dengan
riffle ini material dipaksa untuk naik pada bagian riffle yang membelok kearah
atas sebelum sampai ke tempat konsentrat.

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: http://www.motive-traction.com.au, 2019


Gambar 4.18
Butchart Table
c. Card table, riffle berbentuk triangular yang agak kasar dan pembuatannya
langsung dibuat pada dek tersebut.

*Sumber: https://demonstrations.fas.harvard.edu, 2019


Gambar 4.19
Card Table

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

d. Desiter overstorm, plat O table, pada dasarnya perbedaan macam-macam


meja goyang ini terletak dari head motion dan bentuk riffle-nya.

*Sumber: https://www.911metallurgist.com, 2019


Gambar 4.20
Plat O Table
Adapun komponen – komponen yang terdapat pada alat shaking table
adalah sebagai berikut:

*Sumber: Academia.com, 2019


Gambar 4.21
Shaking Table
a. Head motion, merupakan komponen utama atau dasar dari meja goyang.
Seperangkat head motion yang terdiri dari beberapa bagian antara lain kedua
pitman yang terbuat dari besi tempa, toggle yang terbuat dari besi cor, dan
roller bearing yang dilindungi oleh minyak pelumas yang mengendalikan gaya
gesek tertentu

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Pengatur stroke pada meja goyang berupa sekrup yang dapat diputar
yang terdapat pada bagian luar head motion. Sekrup tersebut bila diputar ke
arah kanan, panjang sekrup akan semakin memendek mengakibatkan
frekuensi stroke makin berkurang dan panjang stroke semakin besar. Sekrup
ini berhubungan langsung dengan spiral pegas. Hal ini dapat dilihat bila
sekrup memendek, spiral pegas semakin ditekan ke dalam akibatnya gaya
lawan pegas bekerja makin besar dan pegas akan sulit bergerak merapat-
merenggang
c. Pengatur kemiringan dek memegang peranan penting dalam operasi meja
goyang yang berkisar 1°-6°. Kemiringan dek dapat diatur dengan memutar
kran sekrup di bagian bawah dek. Konektor yang terpasang miring merupakan
penghubung antara dek dan kran sekrup. Besi penumpu terdapat dibagian
atas dari konektor yang berfungsi menumpu dek. Bila kran sekrup diputar ke
kanan besi penumpu akan bergerak mendorong konektor sehingga
kemiringan dek bertambah.
d. Dek (meja), merupakan alas meja berbahan koefisien gesek tinggi tempat
terjadinya proses tabling dan stratifikasi mineral yang terbuat dari kayu,
linoleum, karet, dan plastik dengan riffle yang tersusun di atasnya
e. Riffle berperan penting dalam peningkatan kapasitas di operasi meja goyang.
Riffle adalah suatu media sejenis tanggul yang ditempelkan di atas dek
dengan pola tertentu. berfungsi untuk menahan partikel- partikel berat agar
tidak ikut terbawa aliran air pencuci dengan membentuk arus eddy yang
akan membantu proses konsentrasi mineral umpan dan membentuk aliran
turbulen yang mengakibatkan terjadinya efek stratifikasi. Hubungan riffle
dengan ukuran partikel dijelaskan bahwa jika tinggi riffle terlalu rendah (bila
dibandingkan terhadap diameter partikel), maka partikel akan mudah terbawa
laju aliran air pencuci menuju ke zona tailing.
f. Wadah penampung konsentrat, midling, dan tailing (launder) Wadah
penampung konsentrat, midling dan tailing ditempatkan di sepanjang sisi yang
lebih rendah permukaannya. Produk pemisahan berupa konsentrat, midling
dan tailing akan masuk pada wadah penampungan masing-masing.
Pengaplikasian shaking table dalam dunia pertambangan adalah
biasanya sangat efektif digunakan dalam pengolahan bijih atau logam berharga
dan logam dasar, logam dan non-logam mineral langka, serta banyak digunakan

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

dalam pemisahan emas, perak, timah, titanium, barium, besi, krom, zircon,
timbal, seng, merkuri, tembaga dan aluminium.
Adapun faktor yang mempengaruhi sifat-sifat partikel dalam shaking table
adalah sebagi berikut:
a. Kemiringan deck, dek yang terlalu miring akan mempengaruhi kecepatan
aliran air dan bila kecepatan aliran air tersebut terlalu cepat maka partikel
ringan akan terbawa air semuanya sehinggayang tertinggal hanya mineral
berat. !engan begitu hasil yang didapatkan adalah produkta yang berkadar
tinggi tetapi kapasitasnya sedikit,untuk kemiringan yang kecil kecepatan aliran
air lambat maka produkta yang didapat berkadar rendah dengan
kapasitas besar.
b. Viscositas fluida, akan menyebabkan partikel dan fluida akan sama- sama
bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga terjadi stratifikasisecara vertikal
(startifikasi diantara riffle) dan stratifikasi horisontal (stratifikasi melintasi riffle).
Di setiap pergerakan partikel dan fluida terdapat tahanan partikel di dalam
fluida merupakan fungsi dari kecepatan pengendapan partikel relatif lambat
dan aliran fluida yang bersifat laminer. Gaya dorong fluida dengan adanya
tahanan fluida adalah jumlah semua gaya yang terjadi di partikel itu sendiri
c. Koefisien gesek antara partikel dengan deck
d. Ketebalan dari fluid film atau kecepatan dari aliran fluida
e. Bentuk partikel, Ukuran partikel bijih merupakan salah satu variabel penting
lainnya dalam proses pemisahan dengan meja goyang. Mengemukakan
mineral-mineral berukuran kasar dan halus dapat diproses dengan meja
goyang, tetapi berbeda cara penanganannya. Jika mineral berukuran kasar
diproses meggunakan jumlah umpan yang banyak, air yang banyak,
frekuensi stroke rendah, dan panjang stroke tinggi. Gaya dorong fluida
dan gaya gesek yang lebih besar untuk mengangkat pengotor agar melewati
riffle pada partikel berukuran kasar. Hal ini dapat terjadi jika menggunakan
jumlah air yang banyakdan panjang stroke yang besar.
f. Berat jenis
g. Kekerasan permukaan deck
(Sukamto, 2001)

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Rumus yang digunakan dalam menghitung kadar feed dan recovery


adalah sebagai berikut:
∑ Fe2 O3 ×ρFe2 O3
kadar 𝑓𝑒𝑒𝑑 = (∑ Fe2 O3 ×ρFe2 O3 )+(∑ SiO2 ×ρSiO2 )
× 100%
...........................(4.1)
Keterangan:
Kadar feed : Kadar feed dalam persen
∑Fe2O3 : Jumlah butir pasir besi
∑SiO2 : Jumlah butir pasir silika
ρFe2 O3 : Berat jenis pasir besi
ρSiO2 : Berat jenis pasir silika

Cc
R x 100%
Ff
……………………………………………..............................(4.2)
Keterangan:
R : Recovery
C : Konsentrat (gram)
c : Kadar konsentrat
F : Feed (gram)
f : Kadar feed

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.3.3. Alat dan Bahan


a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum shaking table kali ini adalah
sebagai berikut:
1) Shaking table, adalah alat yang digunakan untuk memisahkan antara
konsentrat dengan tailing.

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 4.22
Shaking Table

2) Timbangan, digunakan untuk menimbang material sebelum dan sesudah


melakukan percobaan

*Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 4.23
Timbangan

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3) Safety tools digunakan sebagai alat pelindung diri pada saat praktikum
sedang berlangsung.

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

Gambar 4.24
Safety Tools

4) Ember, digunakan untuk menampung material setelah ataupun sebelum


praktikum.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 4.25
Ember

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

5) Alat tulis digunakan untuk mencatat hasil data yang didapat pada saat
praktikum berlangsung.

*Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 4.26
Alat Tulis

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum Tabling kali ini
adalah:
1) Pasir besi, bahan yang digunakan sebagai material konsentrat

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 4.27
Pasir Besi
1) Pasir kuarsa, bahan yang digunakan sebagai material pengotor (tailing)

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019


Gambar 4.28
Pasir Kuarsa

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.3.4. Standard Operating Procedure (Shaking Table)


a. Memperhatikan kelengkapan safety sebelum mempergunakan shaking table.
b. Memastikan sumber air dalam keadaan siap pakai.
c. Memasang selang dari sumber air ke input utama.
d. Memastikan bak-bak penampungan hasil akhir dalam posisi yang tepat pada
selang output.
e. Menyambungkan kabel listrik pada mesin shaking table ke sumber listrik.
f. Memastikan material berada didalam bak penampungan tanpa ada material
yang keluar pada lubang yang ada pada bak penampungan.
g. Membuka kran air yang terdapat pada bak penampungan yang memiliki
material. Setelah itu nyalakan mesin dengan menekan tombol on
h. Membuka lubang yang terdapat pada penampungan hingga material yang
terdapat didalamnya turun bersama aliran air sampai material yang terdapat
didalam bak penampungan habis.
i. Menutup kran air sampai material-material yang terisi pada meja benar-benar
bersih.
j. Mematikan mesin dengan menekan tombol off.
k. Memutuskan aliran listrik dari sumber listriknya. Serta memutuskan aliran air
dari sumber airnya

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.3.5. Prosedur Praktikum


Adapun prosedur pada praktikum shaking table kali ini adalah sebagai
berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menimbang material pasir silika dan pasir besi. Setelah itu campur material
pasir silika dan pasir besi
c. Melakukan kegiatan menganalisis campuran material dengan metode coning
quartering dan grain counting.Serta mencatat hasil pengamatan dari kegiatan
menganalisi
d. Memasukkan campuran material pasir silika dan pasir besi kedalam wadah
buat campuran tersebut hingga menjadi pulp
e. Memasukan feed ketempat penampungan.
f. Meletakkan ember pada lubang-lubang selang agar hasil dari proses tabling
tidak terhambur dan tercecer.
g. Menyalakan shaking table sesuai SOP.
h. Memperhatikan cara kerja alat, tetap menyalakan air apabila pulp sudah habis
dan memastikan bahan sudah tidak terdapat pada meja shaking table.
i. Mengambil konsentrat, middling dan tailing yang berada di tempat
penampungan masing-masing.
j. Mengeringkan material konsentrat, middling dan tailing dengan menggunakan
kompor. Setelah itu timbang konsentrat, middling dan tailing yang telah kering
k. Mencatat hasil pengamatan dari kegiatan menganalisis material dan
melakukan perhitungan sesuai dengan rumus

Kelompok V
Tabel 4.1

Kelompok V
Data Hasil Pengamatan Coning Quartering

1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah

H P H P H P H P H P H P H P H P H P H P

B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T
ini adalah sebagai berikut:
4.3.6 Data Hasil Pengamatan

Feed 8 3 6 1 9 0 13 1 3 0 5 0 6 1 7 1 8 0 9 0 6 0 5 0 4 0 5 0 3 0 7 1 7 0 1 0 54 4 51 4

Kons
entrat 15 7 5 7 21 12 13 9 13 9 11 3 10 6 11 7 23 16 14 8 12 4 10 0 13 7 5 2 19 10 11 7 9 7 10 9 135 72 94 45

Middli
ng 10 6 35 19 13 6 26 12 8 3 10 4 10 3 14 8 9 2 44 14 4 0 30 5 10 0 6 7 3 2 29 8 6 0 8 3 73 22 202 80
FAKULTAS TEKNIK

Tailin
g 6 4 11 13 4 2 15 6 3 5 9 10 6 8 10 12 7 1 13 11 9 2 9 8 2 0 15 9 3 1 16 7 3 6 10 6 43 29 108 82

Keterangan : Berat Feed = 2000 gram


H = Hitam
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL

Berat Konsentrat = 365 gram


P = Putih Berat Middling = 235 gram
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

T = Terikat Berat Tailing = 1400 gram


B = Bebas
Adapun data yang diperoleh dari hasil pengamatan pada bab tabling
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.3.7. Pengolahan Data


Dari data hasil pengamatan, dilakukan pengolahan data sebagai berikut:
a. Kadar Feed
Diketahui:
Jumlah bebas dan terikat pasir besi (Fe2O3 ) pada kotak I = 11
Jumlah bebas dan terikat pasir silika (SiO2) pada kotak I =7
Berat jenis pasir besi (Fe2O3) = 4,331 gr/cm3
Berat jenis pasir silika (SiO2) = 2,65 gr/cm3
Ditanya : Kadar Feed (f) ?
Jawab :
Perhitungan kadar feed pada kotak I
( ∑ Fe2O3 x ρFe2O3)
Kadar Feed = x 100%
( ∑ Fe2O3 x ρFe2O3)+( ∑ SiO2 x ρSiO2)
11×4,331
= ×100%
(11×4,331)+(7×2,65)
= 71,97 %
Tabel 4.2
Kadar Feed

Kotak Kadar (%)

I 71,97
II 51,23
III 49,51
IV 58,84
V 74,34
VI 96,31
VII 82,37
VIII 72,47
IX 66,79
Rata-rata 69,31

Dari hasil perhitungan rata-rata nilai kadar pada tabel diatas, maka
diketahui bahwa nilai kadar feed ( f ) adalah 69,31 %.

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Kadar Concentrate
Diketahui:
Jumlah bebas dan terikat pasir besi (Fe2O3) pada kotak I = 22
Jumlah bebas dan terikat pasir silika (SiO2) pada kotak I = 13
Berat jenis pasir besi (Fe2O3) = 4,331 gr/cm3
Berat jenis pasir silika (SiO2) = 2,65 gr/cm3
Ditanya : Kadar concentrate ?
Jawab :
Perhitungan kadar concentrate pada kotak I
(∑ Fe2O3 x ρFe2O3)
Kadar 𝑐𝑜𝑛𝑐𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒 = x 100%
(∑ Fe2O3 x ρFe2O3)+(∑ SiO2 x ρSiO2)
22×4,331
= ×100%
(22×4,331)+(13×2,65)
= 73,44%
Tabel 4.3
Kadar Konsentrat

Kotak Kadar (%)

I 73,44
II 71,02
III 71,97
IV 59,22
V 74,34
VI 72,33
VII 82,36
VIII 72,47
IX 66,79
Rata-rata 71,54

Dari hasil perhitungan rata-rata nilai kadar pada tabel diatas, maka
diketahui bahwa nilai concentrate (c) adalah 71,54 %.

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

c. Kadar Middling
Diketahui:
Jumlah bebas dan terikat pasir besi (Fe2O3) pada kotak I =3
Jumlah bebas dan terikat pasir silika (SiO2) pada kotak I =6
Berat jenis pasir besi (Fe2O3) = 4,331 gr/cm3
Berat jenis pasir silika (SiO2) = 2,65 gr/cm3
Ditanya : Kadar middling ?
Jawab :
Perhitungan kadar middling pada kotak I
(∑ Fe2O3 x ρFe2O3)
Kadar Middling = x 100%
(∑ Fe2O3 x ρFe2O3)+(∑ SiO2 x ρSiO2)
3×4,331
= ×100%
(3×4,331)+(6×2,65)
= 44,97 %
Tabel 4.4
Kadar Middling

Kotak Kadar (%)

I 44,97
II 79,23
III 29,01
IV 67,14
V 80,34
VI 76,57
VII 71,03
VIII 86,73
IX 83,06
Rata-rata 68,67
Dari hasil perhitungan rata-rata nilai kadar pada tabel diatas, maka
diketahui bahwa nilai middling adalah 68,67 %.

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

d. Kadar Tailing
Diketahui:
Jumlah bebas dan terikat pasir besi (Fe2O3) pada kotak I = 17
Jumlah bebas dan terikat pasir silika (SiO2) pada kotak I = 17
Berat jenis pasir besi (Fe2O3) = 4,331 gr/cm3
Berat jenis pasir silika (SiO2) = 2,65 gr/cm3
Ditanya : Kadar middling ?
Jawab :
Perhitungan kadar middling pada kotak I
(∑ Fe2O3 x ρFe2O3)
Kadar Middling = x 100%
(∑ Fe2O3 x ρFe2O3)+(∑ SiO2 x ρSiO2)
17×4,331
= ×100%
(17×4,331)+(17×2,65)
= 62,03 %
Tabel 4.4
Kadar Middling

Kotak Kadar (%)

I 62,03
II 79,51
III 71,02
IV 56,63
V 45,97
VI 74,63
VII 79,52
VIII 75,53
IX 63,90
Rata-rata 67,63

Dari hasil perhitungan rata-rata nilai kadar pada tabel diatas, maka
diketahui bahwa nilai middling adalah 67,63 %.
e. Recovery
Diketahui :
Berat Feed = 2000 gram
Berat Konsentrat = 365 gram

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Berat Middling = 235 gram


Berat Tailing = 1400 gram
Kadar Feed = 69,31 % = 0,69
Kadar Konsentrat = 71,54 % = 0,71
Kadar Middling = 68,67 % = 0,68
Kadar Tailing = 67,63 % = 0,67
Ditanya: 1) Recovery Konsentrat ?
2) Recovery Middling ?
3) Recovery Tailing ?
Jawab :
Cc
1) Recovery Konsentrat = x 100%
Ff
365 x 0,71
= x 100%
2000 x 0,69
259,15
= x 100%
1380
= 18,78 %
Jadi, nilai recovery konsentrat yang diperoleh dari kegiatan ini adalah 18,77 %
Cc
2) Recovery Middling = x 100%
Ff
235 x 0,68
= x 100%
2000 x 0,69
159,8
= x 100%
1380
= 11,57 %
Jadi, nilai recovery middling yang diperoleh dari kegiatan ini adalah 11,57 %
Cc
3) Recovery Tailing = x 100%
Ff
1400 x 0,67
= x 100%
2000 x 0,69
938
= x 100%
1380
= 67,97 %
Jadi, nilai recovery tailing yang diperoleh dari kegiatan ini adalah 67,97 %

Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.3.8. Pembahasan
Tabling adalah suatu proses konsentrasi untuk memisahkan antara
mineral berharga dengan mineral tak berharga berdasarkan pada perbedaan
berat jenis dari mineral melalui aliran fluida yang tipis. Shaking table adalah suatu
alat yang digunakan dalam proses pemisahan consentrate, middling dan tailing
dari suatu material. Pada percobaan ini dilakukan proses tabling terhadap
Jumlah total feed yang digunakan adalah 2000 gram, diketahui kadar konsentrat
tersebut yaitu 71,54% dan kadar feed sebesar 69,31 %. Kemudian dilakukan
proses pencampuran antara pasir besi dan pasir silika dalam ember dan
ditambahkan air hingga menjadi pulp. Pemisahan antara konsentrat middling dan
tailling-nya dilakukan dengan memasukkan material ke dalam tempat
penampungan. Setelah dilakukan tabling kemudian material dikeringkan dan
ditimbang, diperoleh berat material middling sebesar 235 gram dan tailing
sebesar 1400 gram.
Dari hasil pengolahan data didapat nilai recovery sebesar 30,88 %,
jumlah recovery jauh di bawah standar 90-100%, karena masih ada concentrate
yang ikut larut bersama tailing-nya di dalam aliran air, kemudian dari ukuran
concentrate yang tidak homogen, Sehingga mempengaruhi perhitungan kadar
dan recovery-nya. Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya jumlah feed
karena pada saat melakukan tabling dibantu dengan tangan manusia karena
material tidak terpisah dengan baik, faktor yang berikutnya adalah menaruh pulp
hanya pada satu wadah penampungan, dan juga getaran pada shaking table
kurang maksimal sehingga hasil recovery yang didapat sangat sedikit

Kelompok V

Anda mungkin juga menyukai