4.3. Tabling
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b. Pengatur stroke pada meja goyang berupa sekrup yang dapat diputar
yang terdapat pada bagian luar head motion. Sekrup tersebut bila diputar ke
arah kanan, panjang sekrup akan semakin memendek mengakibatkan
frekuensi stroke makin berkurang dan panjang stroke semakin besar. Sekrup
ini berhubungan langsung dengan spiral pegas. Hal ini dapat dilihat bila
sekrup memendek, spiral pegas semakin ditekan ke dalam akibatnya gaya
lawan pegas bekerja makin besar dan pegas akan sulit bergerak merapat-
merenggang
c. Pengatur kemiringan dek memegang peranan penting dalam operasi meja
goyang yang berkisar 1°-6°. Kemiringan dek dapat diatur dengan memutar
kran sekrup di bagian bawah dek. Konektor yang terpasang miring merupakan
penghubung antara dek dan kran sekrup. Besi penumpu terdapat dibagian
atas dari konektor yang berfungsi menumpu dek. Bila kran sekrup diputar ke
kanan besi penumpu akan bergerak mendorong konektor sehingga
kemiringan dek bertambah.
d. Dek (meja), merupakan alas meja berbahan koefisien gesek tinggi tempat
terjadinya proses tabling dan stratifikasi mineral yang terbuat dari kayu,
linoleum, karet, dan plastik dengan riffle yang tersusun di atasnya
e. Riffle berperan penting dalam peningkatan kapasitas di operasi meja goyang.
Riffle adalah suatu media sejenis tanggul yang ditempelkan di atas dek
dengan pola tertentu. berfungsi untuk menahan partikel- partikel berat agar
tidak ikut terbawa aliran air pencuci dengan membentuk arus eddy yang
akan membantu proses konsentrasi mineral umpan dan membentuk aliran
turbulen yang mengakibatkan terjadinya efek stratifikasi. Hubungan riffle
dengan ukuran partikel dijelaskan bahwa jika tinggi riffle terlalu rendah (bila
dibandingkan terhadap diameter partikel), maka partikel akan mudah terbawa
laju aliran air pencuci menuju ke zona tailing.
f. Wadah penampung konsentrat, midling, dan tailing (launder) Wadah
penampung konsentrat, midling dan tailing ditempatkan di sepanjang sisi yang
lebih rendah permukaannya. Produk pemisahan berupa konsentrat, midling
dan tailing akan masuk pada wadah penampungan masing-masing.
Pengaplikasian shaking table dalam dunia pertambangan adalah
biasanya sangat efektif digunakan dalam pengolahan bijih atau logam berharga
dan logam dasar, logam dan non-logam mineral langka, serta banyak digunakan
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
dalam pemisahan emas, perak, timah, titanium, barium, besi, krom, zircon,
timbal, seng, merkuri, tembaga dan aluminium.
Adapun faktor yang mempengaruhi sifat-sifat partikel dalam shaking table
adalah sebagi berikut:
a. Kemiringan deck, dek yang terlalu miring akan mempengaruhi kecepatan
aliran air dan bila kecepatan aliran air tersebut terlalu cepat maka partikel
ringan akan terbawa air semuanya sehinggayang tertinggal hanya mineral
berat. !engan begitu hasil yang didapatkan adalah produkta yang berkadar
tinggi tetapi kapasitasnya sedikit,untuk kemiringan yang kecil kecepatan aliran
air lambat maka produkta yang didapat berkadar rendah dengan
kapasitas besar.
b. Viscositas fluida, akan menyebabkan partikel dan fluida akan sama- sama
bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga terjadi stratifikasisecara vertikal
(startifikasi diantara riffle) dan stratifikasi horisontal (stratifikasi melintasi riffle).
Di setiap pergerakan partikel dan fluida terdapat tahanan partikel di dalam
fluida merupakan fungsi dari kecepatan pengendapan partikel relatif lambat
dan aliran fluida yang bersifat laminer. Gaya dorong fluida dengan adanya
tahanan fluida adalah jumlah semua gaya yang terjadi di partikel itu sendiri
c. Koefisien gesek antara partikel dengan deck
d. Ketebalan dari fluid film atau kecepatan dari aliran fluida
e. Bentuk partikel, Ukuran partikel bijih merupakan salah satu variabel penting
lainnya dalam proses pemisahan dengan meja goyang. Mengemukakan
mineral-mineral berukuran kasar dan halus dapat diproses dengan meja
goyang, tetapi berbeda cara penanganannya. Jika mineral berukuran kasar
diproses meggunakan jumlah umpan yang banyak, air yang banyak,
frekuensi stroke rendah, dan panjang stroke tinggi. Gaya dorong fluida
dan gaya gesek yang lebih besar untuk mengangkat pengotor agar melewati
riffle pada partikel berukuran kasar. Hal ini dapat terjadi jika menggunakan
jumlah air yang banyakdan panjang stroke yang besar.
f. Berat jenis
g. Kekerasan permukaan deck
(Sukamto, 2001)
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Cc
R x 100%
Ff
……………………………………………..............................(4.2)
Keterangan:
R : Recovery
C : Konsentrat (gram)
c : Kadar konsentrat
F : Feed (gram)
f : Kadar feed
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3) Safety tools digunakan sebagai alat pelindung diri pada saat praktikum
sedang berlangsung.
Gambar 4.24
Safety Tools
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
5) Alat tulis digunakan untuk mencatat hasil data yang didapat pada saat
praktikum berlangsung.
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum Tabling kali ini
adalah:
1) Pasir besi, bahan yang digunakan sebagai material konsentrat
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok V
Tabel 4.1
Kelompok V
Data Hasil Pengamatan Coning Quartering
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah
H P H P H P H P H P H P H P H P H P H P
B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T B T
ini adalah sebagai berikut:
4.3.6 Data Hasil Pengamatan
Feed 8 3 6 1 9 0 13 1 3 0 5 0 6 1 7 1 8 0 9 0 6 0 5 0 4 0 5 0 3 0 7 1 7 0 1 0 54 4 51 4
Kons
entrat 15 7 5 7 21 12 13 9 13 9 11 3 10 6 11 7 23 16 14 8 12 4 10 0 13 7 5 2 19 10 11 7 9 7 10 9 135 72 94 45
Middli
ng 10 6 35 19 13 6 26 12 8 3 10 4 10 3 14 8 9 2 44 14 4 0 30 5 10 0 6 7 3 2 29 8 6 0 8 3 73 22 202 80
FAKULTAS TEKNIK
Tailin
g 6 4 11 13 4 2 15 6 3 5 9 10 6 8 10 12 7 1 13 11 9 2 9 8 2 0 15 9 3 1 16 7 3 6 10 6 43 29 108 82
I 71,97
II 51,23
III 49,51
IV 58,84
V 74,34
VI 96,31
VII 82,37
VIII 72,47
IX 66,79
Rata-rata 69,31
Dari hasil perhitungan rata-rata nilai kadar pada tabel diatas, maka
diketahui bahwa nilai kadar feed ( f ) adalah 69,31 %.
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b. Kadar Concentrate
Diketahui:
Jumlah bebas dan terikat pasir besi (Fe2O3) pada kotak I = 22
Jumlah bebas dan terikat pasir silika (SiO2) pada kotak I = 13
Berat jenis pasir besi (Fe2O3) = 4,331 gr/cm3
Berat jenis pasir silika (SiO2) = 2,65 gr/cm3
Ditanya : Kadar concentrate ?
Jawab :
Perhitungan kadar concentrate pada kotak I
(∑ Fe2O3 x ρFe2O3)
Kadar 𝑐𝑜𝑛𝑐𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒 = x 100%
(∑ Fe2O3 x ρFe2O3)+(∑ SiO2 x ρSiO2)
22×4,331
= ×100%
(22×4,331)+(13×2,65)
= 73,44%
Tabel 4.3
Kadar Konsentrat
I 73,44
II 71,02
III 71,97
IV 59,22
V 74,34
VI 72,33
VII 82,36
VIII 72,47
IX 66,79
Rata-rata 71,54
Dari hasil perhitungan rata-rata nilai kadar pada tabel diatas, maka
diketahui bahwa nilai concentrate (c) adalah 71,54 %.
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
c. Kadar Middling
Diketahui:
Jumlah bebas dan terikat pasir besi (Fe2O3) pada kotak I =3
Jumlah bebas dan terikat pasir silika (SiO2) pada kotak I =6
Berat jenis pasir besi (Fe2O3) = 4,331 gr/cm3
Berat jenis pasir silika (SiO2) = 2,65 gr/cm3
Ditanya : Kadar middling ?
Jawab :
Perhitungan kadar middling pada kotak I
(∑ Fe2O3 x ρFe2O3)
Kadar Middling = x 100%
(∑ Fe2O3 x ρFe2O3)+(∑ SiO2 x ρSiO2)
3×4,331
= ×100%
(3×4,331)+(6×2,65)
= 44,97 %
Tabel 4.4
Kadar Middling
I 44,97
II 79,23
III 29,01
IV 67,14
V 80,34
VI 76,57
VII 71,03
VIII 86,73
IX 83,06
Rata-rata 68,67
Dari hasil perhitungan rata-rata nilai kadar pada tabel diatas, maka
diketahui bahwa nilai middling adalah 68,67 %.
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
d. Kadar Tailing
Diketahui:
Jumlah bebas dan terikat pasir besi (Fe2O3) pada kotak I = 17
Jumlah bebas dan terikat pasir silika (SiO2) pada kotak I = 17
Berat jenis pasir besi (Fe2O3) = 4,331 gr/cm3
Berat jenis pasir silika (SiO2) = 2,65 gr/cm3
Ditanya : Kadar middling ?
Jawab :
Perhitungan kadar middling pada kotak I
(∑ Fe2O3 x ρFe2O3)
Kadar Middling = x 100%
(∑ Fe2O3 x ρFe2O3)+(∑ SiO2 x ρSiO2)
17×4,331
= ×100%
(17×4,331)+(17×2,65)
= 62,03 %
Tabel 4.4
Kadar Middling
I 62,03
II 79,51
III 71,02
IV 56,63
V 45,97
VI 74,63
VII 79,52
VIII 75,53
IX 63,90
Rata-rata 67,63
Dari hasil perhitungan rata-rata nilai kadar pada tabel diatas, maka
diketahui bahwa nilai middling adalah 67,63 %.
e. Recovery
Diketahui :
Berat Feed = 2000 gram
Berat Konsentrat = 365 gram
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok V
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.3.8. Pembahasan
Tabling adalah suatu proses konsentrasi untuk memisahkan antara
mineral berharga dengan mineral tak berharga berdasarkan pada perbedaan
berat jenis dari mineral melalui aliran fluida yang tipis. Shaking table adalah suatu
alat yang digunakan dalam proses pemisahan consentrate, middling dan tailing
dari suatu material. Pada percobaan ini dilakukan proses tabling terhadap
Jumlah total feed yang digunakan adalah 2000 gram, diketahui kadar konsentrat
tersebut yaitu 71,54% dan kadar feed sebesar 69,31 %. Kemudian dilakukan
proses pencampuran antara pasir besi dan pasir silika dalam ember dan
ditambahkan air hingga menjadi pulp. Pemisahan antara konsentrat middling dan
tailling-nya dilakukan dengan memasukkan material ke dalam tempat
penampungan. Setelah dilakukan tabling kemudian material dikeringkan dan
ditimbang, diperoleh berat material middling sebesar 235 gram dan tailing
sebesar 1400 gram.
Dari hasil pengolahan data didapat nilai recovery sebesar 30,88 %,
jumlah recovery jauh di bawah standar 90-100%, karena masih ada concentrate
yang ikut larut bersama tailing-nya di dalam aliran air, kemudian dari ukuran
concentrate yang tidak homogen, Sehingga mempengaruhi perhitungan kadar
dan recovery-nya. Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya jumlah feed
karena pada saat melakukan tabling dibantu dengan tangan manusia karena
material tidak terpisah dengan baik, faktor yang berikutnya adalah menaruh pulp
hanya pada satu wadah penampungan, dan juga getaran pada shaking table
kurang maksimal sehingga hasil recovery yang didapat sangat sedikit
Kelompok V