Anda di halaman 1dari 25

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA

TN. LASANDI DENGAN DIABETES MELETUS

Dosen Pembimbing :

Drs. Junaidi, M.Kes

Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Ujian Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Disusun
Oleh :

Nama : Yotina Kumpile


Nim : PO120119078
RPL : Angkatan Ke III

POLITEKNIK KESEHATAN PALU


KEMENKES RI
SULAWESI TENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, dengan
tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik
akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan
primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan
metabolism lemak dan protein ( Askandar, 2000 ).
Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai oleh ketiadaan absolut
insulin atau insensitifitas sel terhadap insulin (Corwin, 2001).
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lender dan ulkusadalah
kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit. Adanya kuman saprofit
tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum juga merupakan salah satu gejala
klinik dan perjalanan penyakit DM dengan neuropati perifer, (Andyagreeni, 2010).
Ulkus Diabetik merupakan komplikasi kronik dari Diabetes Melllitus sebagai sebab
utama morbiditas, mortalitas serta kecacatan penderita Diabetes. Kadar LDL yang tinggi
memainkan peranan penting untuk terjadinya Ulkus Uiabetik untuk terjadinya Ulkus
Diabetik melalui pembentukan plak atherosklerosis pada dinding pembuluh darah, (zaidah
2005).
Ulkus kaki Diabetes (UKD) merupakan komplikasi yang berkaitan dengan morbiditas
akibat Diabetes Melitus. Ulkus kaki Diabetes merupakan komplikasi serius akibat Diabetes,
(Andyagreeni, 2010).

B. KLASIFIKASI TIPE DM

Klasifikasi Diabetes Melitus dari National Diabetus Data Group: Classification and

Diagnosis of Diabetes Melitus and Other Categories of Glucosa Intolerance:

1. Klasifikasi Klinis

a. Diabetes Melitus

1) Tipe tergantung insulin (DMTI), Tipe I


2) Tipe tak tergantung insulin (DMTTI), Tipe II (DMTTI yang tidak mengalami

obesitas , dan DMTTI dengan obesitas)


b. Gangguan Toleransi Glukosa (GTG)
c. Diabetes Kehamilan (GDM)
2. Klasifikasi risiko statistic
a. Sebelumnya pernah menderita kelainan toleransi glukosa
b. Berpotensi menderita kelainan toleransi glukosa
C. ETIOLOGI
Menurut Smeltzer dan Bare (2001), penyebab dari diabetes melitus adalah:
1. Diabetes Melitus tergantung insulin (DMTI)
a. Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri tetapi mewarisi
suatu presdisposisi atau kecenderungan genetic kearah terjadinya diabetes tipe I.
Kecenderungan genetic ini ditentukan pada individu yang memililiki tipe antigen
HLA(Human Leucocyte Antigen) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang
bertanggung jawab atas antigen tranplantasi dan proses imun lainnya.
b. Faktor imunologi
Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Ini
merupakan respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh
dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah
sebagai jaringan asing.
c. Faktor lingkungan
Faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel β pancreas, sebagai
contoh hasil penyelidikan menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu dapat
memicu proses autuimun yang dapat menimbulkan destuksi sel β pankreas.
2. Diabetes Melitus tak tergantung insulin (DMTTI)
Secara pasti penyebab dari DM tipe II ini belum diketahui, factor genetic
diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. Diabetes
Melitus tak tergantung insulin (DMTTI) penyakitnya mempunyai pola familiar yang
kuat. DMTTI ditandai dengan kelainan dalam sekresi insulin maupun dalam kerja
insulin. Pada awalnya tampak terdapat resistensi dari sel-sel sasaran terhadap kerja
insulin. Insulin mula-mula mengikat dirinya kepada reseptor-reseptor permukaan sel
tertentu, kemudian terjadi reaksi intraselluler yang meningkatkan transport glukosa
menembus membran sel. Pada pasien dengan DMTTI terdapat kelainan dalam
pengikatan insulin dengan reseptor. Hal ini dapat disebabkan oleh berkurangnya
jumlah tempat reseptor yang responsif insulin pada membran sel. Akibatnya terjadi
penggabungan abnormal antara komplek reseptor insulin dengan system transport
glukosa. Kadar glukosa normal dapat dipertahankan dalam waktu yang cukup lama
dan meningkatkan sekresi insulin, tetapi pada akhirnya sekresi insulin yang beredar
tidak lagi memadai untuk mempertahankan euglikemia (Price,1995). Diabetes Melitus
tipe II disebut juga Diabetes Melitus tidak tergantung insulin (DMTTI) atau Non
Insulin Dependent Diabetes Melitus(NIDDM) yang merupakan suatu kelompok
heterogen bentuk-bentuk Diabetes yang lebih ringan, terutama dijumpai pada orang
dewasa, tetapi terkadang dapat timbul pada masa kanak-kanak. Faktor risiko yang
berhubungan dengan proses terjadinya DM tipe II, diantaranya adalah:
1) Usia ( resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun.
2) Obesitas
3) Riwayat keluarga
4) Kelompok etnik
5) Diabetes dengan Ulkus
a. Faktor endogen:
1) Neuropati:
Terjadi kerusakan saraf sensorik yang dimanifestasikan dengan penurunan
sensori nyeri, panas, tak terasa, sehingga mudah terjadi trauma dan
otonom/simpatis yang dimanifestasikan dengan peningkatan aliran darah, produksi
keringat tidak ada dan hilangnya tonus vaskuler
2) Angiopati
Dapat disebabkan oleh faktor genetic, metabolic dan faktor resiko lain.
3) Iskemia
Adalah arterosklerosis (pengapuran dan penyempitan pembuluh darah) pada
pembuluh darah besar tungkai (makroangiopati) menyebabkan penurunan aliran
darah ke tungkai, bila terdapat thrombus akan memperberat timbulnya gangrene
yang luas.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran umum atau konsep penyakit mengenai Diabetes Melitus?
2. Bagaimana asuhan keperawatan pada penderita Diabetes Melitus?

E. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami gambaran umum atau konsep penyakit mengenai
Diabetes Melitus.
2. Untuk mengetahui dan memahami asuhan keperawatan yang diterapkan pada
penderita Diabetes Melitus
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA Tn. ARITOMU DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLTIUS

A. IDENTITAS UMUM
Identitas Klien
Nama : Tn. Lasandi
Tempat Tangal Lahir : Uekuli, 27 November 1964
Umur : 60 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Agama : Kristen
Pendidikan : SMP
Alamat : Palu
Pekerjaan/Riwayat pekerjaan : Petani
Diagnosa Medis/masalah KDM : Diabetes Mellitus
Keluarga atau orang lain yang penting/yang dapat di hubungi
Nama : Ny. T
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : RT 03 RW 02 Uekuli
Hub dengan klien : Anak kandung

B. KELUHAN UTAMA
Tn. Aritomu mengeluh kedua kakinya terasa kesemutan namun tidak mati rasa.
C. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Tn. Lasandi mengatakan sudah lama mengalami keluhan seperti yang dirasakan saat
ini yaitu sejak 3 bulan yang lalu. Tn. Lasandi mengatakan sudah minum obat untuk DM
dan kolesterol namun tidak rutin. Tn. Lasandi rutin datang ke Posbindu setiap satu bulan
sekali. Kontrol terakhir hasil GDS = 251 mg/dl, kolesterol = 386 mg/dl. Obat yang
diminum Metformin 500 mg 3x1, Simvastatin 10 mg 1x1. Tn. Lasandi mengatakan masih
suka makan gorengan dan makanan bersantan dan minum yang manis. Tn. Lasandi
mengatakan sejak 3 bulan yang lalu mempunyai keluhan cepat merasa lelah saat
beraktivitas.
D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Tn. Lasandi mengatakan mengetahui menderita penyakit DM dan kolesterol tinggi
sejak 3 bulan yang lalu. Selama 3 bulan Tn. Lasandi tidak rutin minum obat untuk DM
dan kolesterol, Tn. Lasandi juga tidak mengatur pola makannya, Tn. Lasandi masih
mengkonsumsi banyak gula dan makanan berminyak. Tn. Lasandi pernah menjalani
operasi hernia pada tahun 2017.
E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Anak Tn. Lasandi mengatakan tidak mengetahui riwayat kesehatan anggota keluarga
terdahulu, namun anak-anak Tn. Lasandi belum ada yang menderita penyakit DM
maupun kolesterol tinggi.
F. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Tn. Lasandi tinggal dirumah bersama dengan istrinya. Rumah anak-anak Tn.
Lasandi bersebelahan dengan rumah Tn. Lasandi Lingkungan tempat tinggal Tn. Lasandi
bersih, jalan rata namun agak licin karena berlumut, tidak ada sampah berserakan, kamar
tidur klien tampak rapi, lantai rumah dari keramik, lantai kamar mandi agak licin dan
tidak ada pegangan dinding, penerangan di rumah Tn. Lasandi cukup terang pada siang
karena terdapat jendela dan ventilasi yang dibuka setiap pagi dan pada malam hari lampu
penerangan cukup terang namun penerangan di kamar mandi agak redup.
G. RIWAYAT REKREASI
Tn. Lasandi mengatakan tidak pernah berpergian jauh. Sehari-hari klien
menghabiskan waktu di dalam rumah, klien mengisi waktu luang dengan membaca
majalah.

H. SUMBER/SISTEM PENDUKUNG YANG DIGUNAKAN


1. Sumber Pendapatan :
Selama ini, biaya kehidupan Tn. Lasandi tercukupi oleh anak-anak Tn. Lasandi,
makan dan keperluan sehari-hari Tn. Lasandi disediakan oleh anak-anak Tn. Lasandi
2. Sumber Support Sosial :
Tn. Lasandi mendapat dukungan sosial dari istri, anak, menantu, cucu dan cicit
yang tinggal saling berdekatan dengan rumah Tn. Lasandi. Tn. Lasandi juga mendapat
dukungan dari teman-teman lansia di lingkungannya yang rutin bertemu saat datang di
Posbindu.

I. DESKRIPSI HARI KHUSUS


Tn. Aritomu mengatakan hari khusus bagi dirinya adalah hari Natal karena pada hari
itu semua keluarganya berkumpul dan merayakan hari itu bersama-sama.

J. TINJAUAN PER SISTEM


1 Keadaan Umum : Baik
a Tekanan darah : 130/80 mmHg
b Nadi : 82 x/menit
c RR : 23 x/menit
d Suhu : 36,5 C
2 Kulit dan kuku
Inspeksi
a Warna kulit : Coklat
Warna kuku : Tampak kecoklatan, tampak menebal dan
mengeras
b Lesi : Tidak ada lesi
c Pigmentasi berlebih : Tidak ada pigmentasi berlebih
d Jaringan parut : Tidak ada jaringan parut
e Distribusi rambut : Rambut tipis, beruban
f Kebersihan kuku : Kuku terpotong pendek, rapi dan bersih
g Kelainan pada kuku : Tidak ada kelainan pada kuku
h Bulla (lepuh) : Tidak terdapat bulla (lepuh)
i Ulkus : Tidak terdapat ulkus
Palpasi
a Tekstur : Tekstur kulit keriput
b Turgor : Turgor kulit kering, akral dingin
c Pitting edema : tidak terdapat pitting edema
d Capilarry refill time : 4 detik
3 Kepala
Inspeksi
a Bentuk kepala : Bentuk kepala mesocepal
b Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe dan kotoran
c Warna rambut : Putih beruban
d Kulit kepala : Bersih, tidak terdapat ketombe, tidak terdapat
lesi.
e Distribusi rambut : Merata
f Kerontokan rambut : Tidak ada
g Benjolan di kepala : Tidak ada benjolan di kepala
h Temuan/keluhan lain : Tidak ada
Palpasi
a Nyeri kepala : Tidak ada nyeri kepala
b Temuan/keluhan lain : Tidak ada
4 Mata
Inspeksi
a Ptosis : Ya, ada penurunan kelopak mata bagian atas.
b Iris : Warna kecoklatan
c Konjungtiva : Konjungtiva tidak anemis
d Sklera : Sklera tidak ikterik
e Kornea : Kornea jernih
f Pupil : Isokor
g Peradangan : Tidak ada peradangan
h Katarak : Tidak ada katarak
j Gerak bola mata : Gerakan bola mata simetris
k Alat bantu penglihatan : Klien menggunakan kaca mata baca
Palpasi
a Kelopak mata : Tidak terdapat nyeri tekan pada kelopak mata,
tidak terdapat kantung mata
5 Telinga
Inspeksi
a Bentuk telinga : Bentuk telinga simetris
b Lesi : Tidak terdapat lesi
c Peradangan : Tidak tampak adanya peradangan pada telinga
d Kebersihan telinga luar : Telinga luar tampak bersih
e Kebersihan lubang telinga : Tampak adanya sedikit serumen pada kedua
telinga
f Membran timpani : Membran timpani utuh
g Fungsi pendengaran : Fungsi pendengaran mulai menurun, klien
sudah tidak mampu mendengar suara yang
pelan
Palpasi
a Daun telinga : Tidak terdapat benjolan dan tidak ada nyeri
tekan pada daun telinga
6 Hidung dan sinus
Inspeksi
a Bentuk : Bentuk hidung simetris
b Peradangan : Tidak tampak adanya peradangan pada
hidung
c Penciuman : Fungsi penciuman baik, klien dapat
membedakan bau
Palpasi
a Sinusitis : Tidak tampak adanya sinusitis
b Temuan / keluhan lainnya : Tidak terdapat nyeri tekan pada hidung
7 Mulut dan tenggorokan
Inspeksi
b Mukosa : Mukosa bibir lembab
c Bibir pecah-pecah : Tidak ada
d Kebersihan gigi : Gigi tampak bersih
e Gigi berlubang : Tidak ada
f Gusi berdarah : Tidak ada perdarahan pada gusi
g Kebersihan lidah : Lidah tampak kotor
h Pembesaran tonsil : Tidak tampak adanya pembesaran tonsil
i Temuan yang lain : Tidak ada stomatitis, tidak ada kesulitan
menelan makanan, namun klien mempunyai
kesulitan untuk mengunyah makanan karena
sudah banyak gigi yang tanggal
8 Leher
Inspeksi kesimetrisan leher : Leher tampak simetris
Palpasi
a Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
b Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9 Dada dan tulang belakang
Inspeksi
a Bentuk dada : Bentuk dada simetris
b Kelainan bentuk dada : Tidak ada kelainan bentuk dada
c Kelainan tulang belakang : Tidak terdapat kelainan tulang belakang
1 Pernafasan
0
Inspeksi
a Pengembangan dada : Pengembangan dada simetris
b Pernafasan : Irama nafas teratur
c Retraksi interkosta : Tidak ada retraksi interkosta
d Nafas cuping hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung
Palpasi
a Taktil fremitus : Taktil fremitus kanan = taktil fremitus kiri
b Pengembangan dada : Pengembangan dada simetris
Perkusi : Perkusi sonor
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler
a Suara tambahan : Tidak ada suara nafas tambahan seperti
wheezing, ronchi dan krekles
b Temuan / keluhan lainnya : Tidak teraba massa dan nyeri tekan pada area
dada
K. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL, EKONOMI DAN SPIRITUAL
1 Psikososial
Hubungan dengan orang lain : Tn. Lasandi mampu
berinteraksi dengan baik
dengan istri, anak, menantu
,cucu, cicit dan orang-orang
lain di sekitarnya.
Kebiasaan lansia berinteraksi : Tn. Lasandi berinteraksi
dengan teman dengan teman lansia saat
datang di Posbindu.
Stabilitas emosi : Tn. Lasandi selalu tenang dan
tidak pernah marah-marah.
Harapan klien : Tn. Lasandi mengatakan ingin
tubuhnya sehat.
Frekuensi kunjungan keluarga : Keempat anak Tn. Lasandi
tinggal berdekatan dengan
rumah Tn. Lasandi, hanya 1
anak Tn. Lasandi yang tinggal
di luar kota dan mengunjungi
Tn. Lasandi 3 bulan sekali.
Pertengkaran dengan teman : Tn. Lasandi mengatakan tidak
ada pertengkaran dengan
teman-temannya
Curiga dengan teman : Tidak ada
2 Sosial Ekonomi
Pekerjaan : Tn. Lasandi sudah tidak
bekerja lagi, dulu Tn. Lasandi
bekerja sebagai petani.
Penghasilan : Saat ini biaya kehidupan Tn.
Lasandi dipenuhi oleh anak-
anak Tn. Lasandi
Asuransi kesehatan/jaminan : Tn. Lasandi memiliki jaminan
pelayanan kesehatan kesehatan (BPJS).
Jumlah keluarga : Tn. Lasandi memiliki 5 orang
anak, 5 orang
menantu, 12 cucu dan 3 cicit
3 Identifikasi masalah emosional
Pertanyaan tahap 1 :
Mengalami kesulitan tidur? : Tn. Lasandi tidak mengatakan
mengalami kesulitan tidur. Tn.
Lasandi dapat tidur pada siang
hari dan pada malam hari tidak
sering terbangun.
Merasa gelisah? : Tn. Lasandi mengatakan tidak
mempunyai perasaan gelisah.
Sering murung dan menangis : Tn. Lasandi mengatakan tidak
sendiri? pernah merasa murung dan
menangis. Tn. Lasandi
mengatakan selalu bahagia dan
bersyukut.
Sering khawatir? : Tn. Lasandi
mengatakan kawatir bila badan
tidak sehat.

L. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN


Indeks KATZ
Tn. Lasandi termasuk dalam kategori mandiri dalam makan, kontinensia (BAB dan
BAK), menggunakan pakaian, mandi, pergi ke toilet dan berpindah.

Barthel Indeks
No Kriteria Skor Keterangan
1. Makan 10 Frekuensi 3 x sehari
5 : bantuan Jumlah 1 piring/sekali
10 : mandiri makan
Jenis nasi, sayur, lauk
2. Minum 10 Frekuensi 5 x sehari
5 : bantuan Jumlah ± 1000 cc
10 : mandiri Jenis air putih
3. Berpindah dari kursi roda 15
ke tempat tidur/sebaliknya
10 : bantuan
15 : mandiri
4. Personal toilet (cuci muka, 5 Frekuensi 1 x
menyisir rambut, gosok gigi) sehari pada sore hari
0 : bantuan
5 : mandiri
5. Keluar masuk toilet 10
(mencuci pakaian, menyeka
tubuh dan menyiram)
5 : bantuan
10 : mandiri
6. Mandi 15
5 : bantuan
15 : mandiri
7. Jalan di permukaan datar 5
0 : bantuan
5 : mandiri
8. Naik turun tangga 10
5 : bantuan
10 : mandiri
9. Mengenakan pakaian 10
5 : bantuan
10 : mandiri
10. Kontrol Bowel (BAB) 10 Frekuensi 2 hari sekali
5 : bantuan Konsistensi lunak
10 : mandiri
No Kriteria Skor Keterangan
11. Kontrol Bladder (BAK) 10 Frekuensi 5-7 x/hari
5 : bantuan Warna kuning
10 : mandiri
12. Olahraga/latihan 10 Klien berolahraga jalan
5 : bantuan kaki setiap pagi hari.
10 : mandiri
13. Rekreasi/pemanfaatan 10 Frekuensi setiap hari
waktu luang dengan membaca
5 : bantuan majalah.
10 : mandiri
Keterangan :
130 : Mandiri
65-125 : Ketergantungan sebagian
60 : Ketergantungan total

Interpretasi hasil pemeriksaan :Tn. Lasandi saat dilakukan pemeriksaan


dengan Barthel Indeks (instrument untuk mengukur kemandirian dalam hal perawatan
diri dan mobilitas), Tn. Lasandi memperoleh total skor 130 yang berarti Tn. Lasandi
dalam kategori mandiri.

SKOR NORTON
Aspek yang Dikaji Score
Kondisi fisik umum :
Baik 4
Kesadaran
Komposmentis 4

Akivitas
Ambulan 4
Mobilitas
Bergerak bebas 4
Inkontinensia
Tidak ada 4
Total Score 20
Kategori skor :
16-20 : Kecil sekali/tak terjadi
12-15 :Kemungkinan kecil terjadi
<12 : Kemungkinan besar terjadi

Interpretasi/kesimpulan :
Klien Tn. Lasandi saat dilakukan pemeriksaan dengan Skala Norton, Tn. Lasandi
memperoleh total skor 20 yang berarti Tn. Lasandi dalam kategori resiko dekubitus
kecil sekali/tak terjadi.
M. PENGKAJIAN STATUS MENTAL KLIEN
1.Identifikasi tingkat intelektual dengan SPMSQ (Short Portable Mental Status
Quesioner)
No Pertanyaan Benar Salah Ket.
.
1. Tanggal berapa hari ini? √ Tn. Lasandi
menjawab tanggal 15
2. Hari apa sekarang? √ Tn. Lasandi
menjawab hari ini
hari Jumat
3. Apa nama tempat ini? √ Tn. Lasandi
menjawab ini adalah
rumahnya
4. Dimana alamat anda? √ Tn. Lasandi
menjawab di Palu
5. Berapa umur anda? √ Tn. Lasandi
menjawab 60 tahun
6. Kapan anda lahir (minimal √ Tn. Lasandi
tahun lahir)? menjawab 27
November 1964
7. Siapa presiden Indonesia √ Tn. Lasandi
sekarang? menjawab Jokowi
8. Siapa presiden Indonesia √ Tn. Lasandi
sebelumnya? menjawab Jokowi
9. Siapa nama ibu anda? √ Tn. Lasandi
menjawab Nasti
10. Berapa 20-3? Tetap √ Tn. Lasandi
pengurangan 3 dari setiap menjawab 20-3 = 17
angka baru, semua secara 17 -3 = 13
menurun berurutan.
Jumlah 9 1

Interpretasi Hasil :
Salah 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Salah 3-4 : Kerusakan intelektual ringan
Salah 5-7 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 8-10 : Kerusakan intelektual berat

Interpretasi/kesimpulan :
Tn. Lasandi saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner SPMSQ, Tn. Lasandi
menjawab 9 pertanyaan dengan benar dan menjawab 1 pertanyaan dengan salah. Berdasarkan
hasil pemeriksaan, Tn. Lasandi termasuk dalam kategori fungsi intelektual utuh

2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental


Nilai Nilai
No Aspek kognitif Kriteria
maks klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
□ Tahun : 2019 (benar)
Nilai Nilai
No Aspek kognitif Kriteria
maks klien
 Musim : Kemarau (benar)
 Tanggal : 15 (benar)
 Hari: Jumat (benar)
 Bulan : November(benar)
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang
 Kota Palu (benar)

2 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 obyek (oleh pemeriksa) 1


detik untuk mengatakan masing-
masing obyek. Kemudian tanyakan
kepada Tn. Lasandi ketiga obyek tadi
(untuk disebutkan)
 Obyek 1 : Rumah Sakit (benar)
 Obyek 2 : Posbindu (benar)
 Obyek 3 : Puskesmas (benar)
3 Perhatian dan 5 1 Minta Tn. Lasandi untuk memulai
kalkulasi dari angka 100 kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali
100 - 7 = 93
93 - 7 = 87

4 Mengingat 3 3 Minta Tn. Lasandi untuk mengulangi


ketiga obyek pada no 2 tadi, bila
benar 1 point untuk masing-masing
obyek
 Obyek 1 : Rumah Sakit (benar)
 Obyek 2 : Kantor (benar)
 Obyek 3 : Puskesmas (benar)
5 Bahasa 9 5 Tunjukkan pada Tn. Lasandi suatu
benda dan tanyakan namanya pada
klien
 Mengetahui nama : kertas (benar)
Minta pada Tn. Lasandi untuk
mengulang kata berikut “tak ada
jika, dan, atau, tetapi”. Bila benar,
nilai 1 poin.
 Tak ada jika (salah)
 Dan (salah)
 Atau (salah)
 Tetapi (salah)

Minta Tn. Lasandi untuk mengikuti


perintah berikut yang terdiri dari 3
langkah : “Ambil kertas di tangan
anda. Lipat dua dan taruh di lantai”
Nilai Nilai
No Aspek kognitif Kriteria
maks klien
 Ambil kertas (benar)
 Lipat dua (benar)
 Taruh di lantai (benar)

Perintahkan pada Tn. Lasandi untuk


hal berikut Tutup mata anda
- Aktifitas sesuai perintahTutup
mata anda (benar)
Total nilai 22

>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik


18-22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

Interpretasi hasil :
Tn. Lasandi saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner MMSE, Tn.
Lasandi memperoleh total skor sebanyak 22, Tn. Lasandi termasuk dalam
kategori kerusakan aspek fungsi mental ringan

3. Skala Depresi
Jawaban yang
No Pertanyaan
sesuai
Apakah anda sebenarnya puas dengan
1 TIDAK
kehidupan anda
Apakah anda telah meninggalkan banyak
2 YA
kegiatan dan minat/kesenangan anda?
Apakah anda merasa kehidupan anda
3 YA
kosong?
4 Apakah anda merasa sering bosan? YA
Apakah anda mempunyai semangat yang
5 TIDAK
baik setiap saat?
Apakah anda merasa takut sesuatu yang
6 YA
buruk akan terjadi pada anda?
Apakah anda merasa bahagia untuk
7 TIDAK
sebagian besar hidup anda?
8 Apakah anda merasa sering tidak berdaya? YA
Apakah anda lebih sering di rumah
9 daripada pergi keluar dan mengerjakan YA
sesuatu hal yang baru?
Apakah anda merasa mempunyai banyak
10 masalah dengan daya ingat anda YA
dibandingkan kebanyakan orang?
Apakah anda pikir bahwa hidup anda
11 TIDAK
sekarang menyenangkan?
Apakah anda merasa tidak berharga seperti
12 YA
perasaan anda saat ini?
Jawaban yang
No Pertanyaan
sesuai
13 Apakah anda merasa penuh semangat? TIDAK
Apakah anda merasa bahwa keadaan anda
14 YA
tidak ada harapan?
Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih
15 YA
baik keadaannya dari pada anda?
Total score 5
*) Setiap jawaban yang sesuai mempunyai skor 1
Keterangan :
Score 5 -9 : Kemungkinan depresi
Score 10 atau lebih : Depresi

Interpretasi/kesimpulan :
Tn. Lasandi saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner Skala
Depresi, Tn. Lasandi memperoleh total skor sejumlah 5 sehingga Tn. Lasandi
dapat dikategorikan dalam kategori kemungkinan depresi.

N. PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN


Kebiasaan merokok : Tn. Lasandi pernah merokok,
nemun sejak 3 tahun yang
lalu Tn. Lasandi sudah
berhenti merokok
Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1 Kebutuhan nutrisi
Frekuensi makan : 3 x sehari, teratur
Jumlah makanan yang : 1 porsi habis
dihabiskan
Snack : Kadang-kadang
2 Pemenuhan cairan
Frekuensi minum : 6 gelas
Jenis minuman : Air putih, susu, kopi
3 Pola kebiasaan tidur
Jumlah waktu tidur : 8 jam
Gangguan tidur : Tidak ada. Tn. Aritom dapat
tidur nyenyak pada malam hari
dan dapat tidur siang
Penggunaan waktu luang : Membaca majalah
4 Pola eliminasi BAB
Frekuensi BAB : 1 hari sekali
Konsistensi : Lembek
Gangguan BAB : Tidak ada gangguan dalam BAB
5 Pola eliminasi BAK
Frekuensi : 6-7 kali/hari
Warna urin : Kuning jernih
Gangguan BAK : Tidak ada gangguan dalam BAK
6 Pola aktifitas
Kegiatan produktif yg : Tidak ada. Tn. S hanya
dilakukan menghabiskan waktu dirumah
7 Pola pemenuhan personal
hygiene
Mandi : 1x sehari pada oagi hari
Memakai sabun : Ya
Sikat gigi : 2x sehari pagi dan sore
Menggunakan pasta gigi : Ya
Berganti pakaian bersih 1x sehari pagi setelah mandi

O. PROGRAM TERAPI
No Nama obat Dosis
1 Metformin 500 mg 3x1
2 Simvastatin 10 mg 1x1

P. ANALISA DATA
Hari/ Tgl/ Data Etiologi Problem
Jam
Senin DS : Hiperglikemi (DM) Ketidak
18/11/19 - Tn. Lasandi efektifan
13.00 mengeluh kedua Komplikasi perfusi
kakinya terasa vaskuler jaringan
kesemutan namun tidak perifer
mati rasa.
- Tn. Lasandi mengatakan Mikro vaskuler
sudah lama mengalami
keluhan kesemutan sepe
rti yang dirasakan saat Neuropati
ini yaitu sejak 3
bulan yang lalu.
DO :
- CRT 4 detik.
- Turgor kulit kering,
akral dingin Parestesia
Senin DS : Hiperglikemi (DM) Keletihan
18/11/19 - Tn. Lasandi (00090)
13.05 mengatakan sejak 3
bulan yang lalu Glukosa intrasel
mempunyai keluhan menurun
cepat merasa lelah saat
beraktivitas.
DO : Proses
- Indeks KATZ Tn. pembentukan
Lasandi termasuk ATP/energi
dalam kategori mandiri terganggu
dalam makan,
kontinensia (BAB dan Kelesuan fisiologis
BAK), menggunakan
pakaian, mandi, pergi Keletihan
ke toilet dan berpindah.
- TD : 130/80 mmHg
- Nadi : 82 x/menit
- RR : 23 x/menit
Senin DS: Hiperglikemi (DM) Resiko
18/11/19 - Tn. Lasandi Cedera
13.10 mengatakan fungsi
penglihatannya sudah
berkurang, sudah tidak Komplikasi
mampu lagi melihat vaskuler
jarak jauh dengan jelas,
dan menggunakan alat
bantu kaca mata untuk Mikro vaskuler
membaca.
- Tn. Lasandi mengeluh Retinopati
kakinya kesemutan tapi
tidak mati rasa. Penglihatan tidak
- Tn. Lasandi jelas
mengatakan jarang
memakai alas kaki.
DO :
- Lingkungan tempat Gangguan sensasi
tinggal Tn. Lasandi
bersih, jalan rata namun
agak licin karena
berlumut, tidak
ada sampah berserakan,
kamar tidur Tn. Lasandi
tampak rapi, lantai
rumah dari keramik,
lantai kamar mandi
agak licin dan tidak ada
pegangan dinding,
penerangan di rumah
Tn. Lasandi cukup
terang pada siang
karena terdapat jendela
dan ventilasi yang
dibuka setiap pagi dan
pada malam hari lampu
penerangan cukup
terang namun
penerangan di kamar
mandi agak redup.
- Tn. Lasandi mampu
bergerak dengan be
- Ada tremor.
- Barthel
Indeks Tn. Lasandi
memperoleh total skor
130 yang berarti Tn.
Lasandi dalam
kategori mandiri.
Senin DS : Kurangnya Ketidak-
18/11/18 - Tn. Lasandi efektifan
13.10 mengatakan masih suka informasi tentang manajemen
makan gorengan dan penyakit kesehatan
makanan bersantan dan
minum yang manis.
- Tn. Lasandi
mengatakan
mengetahui menderita
penyakit DM dan
kolesterol tinggi sejak 3
bulan yang lalu. Selama
3 bulan Tn. Lasandi
tidak rutin minum obat
untuk DM dan
kolesterol, Tn. Lasandi
juga tidak mengatur
pola makannya, Tn.
Lasandi masih
mengkonsumsi banyak
gula dan makanan
berminyak.
DO :
- GDS = 251 mg/dl,
kolesterol = 386 mg/dl. Kurang
- Terdapat parestesia dan pengetahuan
retinopati diabetik. tentang program
- SPMSQ : Tn. Lasandi terapeutik
termasuk dalam
kategori kerusakan
intelektual ringan.
- MMSE : Tn. Lasandi
termasuk dalam
kategori kerusakan
aspek fungsi mental
ringan.
- Skala Depresi : Tn.
Lasandi dapat
dikategorikan dalam
kategori kemungkinan
depresi.

Q. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan diabetes mellitus.
2. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis.
3. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan sensasi.
4. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang program terapeutik.
R. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Tujuan/Kriteria Rencana Keperawatan
. Keperawatan Hasil
1. Senin Ketidakefektifan Kesehatan a. Fisiologis Lakukan
18/11/19 perfusi jaringan Indikator : penilaian sirkulasi
13.15 berhubungan a. Pengisian kapiler perifer (nadi perifer)
dengan diabetes jari (4 - 5) secara komprehensif.
melitus b. Suhu kulit ujung b. Monitor panas,
kaki dan tangan kemerahan, nyeri,
(3 - 4) parestesia pada
c. Parestesia (3 - 4) ekstremitas.
c. Ajarkan Tn. Lasandi
cara perawatan kaki
dan kuku.
d. Ajarkan senam kaki
diabetik.
e. Anjurkan Tn. Lasandi
menggunakan
pelembab pada kulit
kaki yang kering.
2. Senin Keletihan Indikator : a. Diskusikan dengan
18/11/19 berhubungan Kelelahan (3 - 4) Tn. Lasandi jenis dan
13.20 dengan kelesuan Kelesuan (3 - 4) banyaknya aktivitas
fisiologis. Tingkat stres (3 - yang bisa dilakukan.
4) b. Anjurkan Tn.
Lasandi menjaga
asupan nutrisi
adekuat.
c. Monitor sistem
kardiorespirasi Tn.
Lasandi (TD, nadi,
RR).
d. Lakukan ROM
aktif/pasif untuk
mengurangi
ketegangan otot.
e. Anjurkan tidur siang.
3. Senin Resiko cedera Indikator : a. Anjurkan keluarga
18/11/19 berhubungan a. Alas kaki yang Tn. Lasandi
13.25 dengan tepat (2 - 4) menyediakan
gangguan b. Penggunaan pencahayaan yang
sensasi. pencahayaan cukup terang.
lingkungan b. Anjurkan Tn.
yang benar (2 - Lasandi
4) menggunakan alas
c. Strategi untuk kaki yang aman.
menjaga c. Anjurkan Tn.
permukaan Lasandi menghindari
lantai tetap permukaan lantai
aman (2 - 4) yang licin.
d. Kondisi kronis d. Ajarkan Tn. Lasandi
yang untuk memodifikasi
meningkatkan gaya berjalan
risiko jatuh (2 - (terutama kecepatan
4) dan pergerakan).
4. Senin Ketidakefektifan Indikator : a. Kaji tingkat
18/11/19 manajemen a. Melakukan pengetahuan klien
13.25 kesehatan tindakan tentang proses
berhubungan pencegahan penyakit.
dengan kurang dengan b. Berikan penyuluhan
pengetahuan perawatan kaki tentang penyakit
tentang program (1 - 4) klien (Diabetes
terapeutik. b. Menjalani Mellitus).
aturan c. Jelaskan tentang
pengobatan program terapi.
sesuai resep (2 - d. Diskusikan tentang
4) perubahan gaya
c. Memantau hidup.
glukosa darah e. Ajarkan teknik
(3 - 5) relaksasi otot
d. Mengikuti diet progresif.
yang
direkomendasik
an (2 - 4)
e. Berpartisipasi
dalam olahraga
yang
direkomendasik
an (1 – 4)
f. Melakukan
kebiasaan hidup
secara rutin (2 -
4)

S. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Tanggal Implementasi Respon
1. Selasa Mengajarkan senam kaki S :Tn. Lasandi mengatakan sudah
26/11/1 diabetik. memahami langkah-langkah
09.30 senam kaki diabetik dan akan rutin
mempraktekkan senam.
O :Tn. Lasandi mampu
mempraktekkan senam kaki
diabetik.
2. Selasa Mengajarkan Tn. Aritomu S :Tn. Lasandi mengatakan sudah
26/11/19 cara perawatan kaki dan memahami cara merawat kaki dan
10.00 kuku. kuku, dan akan
mempraktekkannya.
O :Tn. Lasandi mampu menyebutkan
kembali cara merawat kaki dan
kuku.

3. Selasa Menganjurkan Tn. S :Tn. Lasandi mengatakan akan


26/11/19 Lasandi menggunakan menggunakan lotion pada kulit
10.30 pelembab pada kulit kaki kakinya.
yang kering. O :Tn. Lasandi mengoleskan lotion
pada kulit kaki dan kulit yang
kering.
4. Rabu Berdiskusi dengan Tn. S : Tn. Lasandi mengatakan aktivitas
27/11/19 Lasandi jenis dan yang bisa dilakukan hanya
09.00 banyaknya aktivitas yang kebutuhan dasar seperti ke kamar
bisa dilakukan. mandi dan makan, dan mengisi
waktu luang dengan membaca
majalah.
O : Tn. Lasandi mampu memilih dan
membatasi aktivitas fisiknya.
5. Rabu Melatih ROM aktif untuk S :Tn. Lasandi mengatakan otot-
27/11/19 mengurangi ketegangan ototnya terasa lemas setelah
09.15 otot. dilatih.
O :Tn. Lasandi mampu mengikuti
gerakan dengan benar.
6. Rabu Menganjurkan Tn. S : Tn. Lasandi mengatakan akan
27/11/19 Lasandi menjaga asupan tetap makan 3 kali sehari dan tidur
09.45 nutrisi adekuat dan siang jika bisa.
menganjurkan untuk tidur O :Tn. Lasandi tampak segar.
siang.
7. Rabu Monitoring panas, S : Tn. Lasandi mengatakan
27/11/19 kemerahan, nyeri, kesemutan sudah berkurang dan
10.00 parestesia pada sudah berlatih senam kaki.
ekstremitas, pengisian O : Tidak ada kemerahan pada
kapiler perifer. ekstremitas. CRT 3 detik.
8. Rabu Monitoring sistem S :Tn. Lasandi mengatakan sudah
27/11/19 kardiorespirasi Tn. membatasi aktivitasnya.
10.00 Lasandi (TD, nadi, RR). O :TD = 130/80 mmHg, Nadi = 85
x/menit, RR = 22 x/menit.
9. Kamis Menganjurkan Tn. S : Tn. Lasandi mengatakan akan
28/11/19 Lasandi menyediakan mengganti lampu dirumahnya
13.00 pencahayaan yang cukup dengan lampi yang lebih terang.
terang. O : Penerangan rumah Tn. Lasandi
redup.

10. Kamis Menganjurkan Tn. S : Tn. Lasandi mengatakan akan


28/01/19 Lasandi menggunakan memakai alas kaki yang aman.
13.10 alas kaki yang aman. O : Tn. Lasandi memakai alas kaki
yang aman.
11. Kamis Menganjurkan Tn. S : Tn. Lasandi mengatakan akan
28/11/19 Lasandi menghindari berhati-hati bila berjalan di
13.15 permukaan lantai yang permukaan lantai yang licin.
licin. O : Lantai dikamar mandi Tn.
Aritomu licin.
12. Kamis Mengajarkan Tn. Lasandi S : Tn. Lasandi mengatakan akan
28/11/19 untuk memodifikasi gaya berjalan pelan-pelan.
13.20 berjalan. O : Tn. Lasandi tampak
mempraktekkan gaya berjalan
yang pelan-pelan.
13. Kamis Memberikan penyuluhan S : Tn. Lasandi mengatakan sudah
28/11/19 tentang lima pilar memahami tentang lima pilar
13.20 Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus.
O :Tn. Lasandi mampu menyebutkan
lima pilar DM : obat, diet,
edukasi, latihan fisik dan monitor
kadar gula darah.
14. Kamis Monitoring sistem S :Tn. Lasandi mengatakan sudah
28/11/19 kardiorespirasi Tn. rutin senam kaki sehingga
13.30 Lasandi (TD, nadi, RR), kesemutan sudah mulai berkurang.
parestesia, kemerahan O :TD = 120/80 mmHg, Nadi = 80
ekstremitas. x/menit, RR = 20 x/menit, tidak
tampak adanya kemerahan pada
ekstremitas.
4. Jumat Mengajarkan teknik S : Tn. Lasandi mengatakan otot
29/11/19 relaksasi otot progresif. tubuhnya terasa rileks.
09.00 O : Tn. Lasandi mampu mengikuti
teknik relaksasi otot progresif
seperti yang diajarkan.

T. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa Evaluasi TTD
Keperawatan
Rabu Ketidakefektifan S:
27/11/19 perfusi jaringan - Tn. Lasandi mengatakan sudah
12.00 berhubungan dengan memahami langkah-langkah senam
diabetes mellitus. kaki diabetik dan sudah rutin
mempraktekkan senam.
- Tn. Lasandi mengatakan sudah cara
merawat kaki dan kuku, dan sudah
mempraktekkannya.
- Tn. Lasandi mengatakan akan
menggunakan lotion pada kulit
kakinya.
- Tn. Lasandi mengatakan kesemutan
sudah berkurang dan sudah berlatih
senam kaki.
O:
- Tn. Lasandi mampu
mempraktekkan senam kaki
diabetik.
- Tn. Lasandi mampu menyebutkan
kembali cara merawat kaki dan
kuku.
- Tn. Lasandi mengoleskan lotion
pada kulit kaki dan kulit yang
kering.
- Tidak ada kemerahan pada
ekstremitas.
- CRT 3 detik.
A : Masalah ketidakefektifan perfusi
jaringan teratasi.
P:
- Motivasi klien untuk
mempertahankan senam kaki
secara rutin.
- Motivasi klien untuk rutin
melakukan perawatan kaki dan
kuku secara rutin.
Rabu Keletihan S:
27/11/19 berhubungan dengan - Tn. Lasandi mengatakan aktivitas
12.15 kelesuan fisiologis. yang bisa dilakukan hanya
kebutuhan dasar seperti ke kamar
mandi dan makan, dan mengisi
waktu luang dengan membaca
majalah.
- Tn. Lasandi mengatakan otot-
ototnya terasa lemas setelah dilatih
ROM.
- Tn. Aritomu mengatakan
mempertahankan asupan nutrisi
dan tidur siang jika bisa.
O:
- Tn. Lasandi mampu memilih dan
membatasi aktivitas fisiknya
- Tn. Lasandi mampu mengikuti
gerakan ROM dengan benar.
- Tn. Aritomu tampak segar.
- TD = 130/80 mmHg, Nadi = 85
x/menit, RR = 22 x/menit
A : Masalah keletihan teratasi.
P:
- Motivasi Tn. Lasandi untuk
mempertahankan jenis aktivitas
yang bisa dilakukan.
- Monitor sistem kardiorespirasi Tn.
Lasandi.
Jumat Resiko cedera S:
29/11/19 berhubungan dengan - Tn. Lasandi mengatakan sudah
11.15 gangguan sensasi mengganti lampu rumah dengan
yang lebih terang dan sudah
berhati-hati saat berjalan.
O:
- Penerangan rumah Tn. Lasandi
sudah cukup terang.
- Gaya berjalan Tn. Lasandi pelan
dan berhati-hati.
- Tn. Lasandi memakai alas kaki
yang nyaman dan aman.
- TD = 120/80 mmHg, Nadi = 80
x/menit, RR = 20 x/menit, tidak
tampak adanya kemerahan pada
ekstremitas.
A : Masalah resiko cedera teratasi.
P:
- Motivasi Tn. Lasandi untuk
mempertahankan gaya berjalan
yang pelan dan berhati-hati.
Jumat Ketidakefektifan S:
29/11/19 manajemen kesehatan - Tn. Lasandi mengatakan sudah
11.15 berhubungan dengan memahami tentang lima pilar
kurang pengetahuan Diabetes Mellitus dan akan
tentang program mempraktekkan kelima pilar
terapeutik. tersebut.
- Tn. Lasandi mengatakan otot
tubuhnya terasa rileks setelah
diajarkan teknik relaksasi.
O:
- Tn. Lasandi mampu menyebutkan
lima pilar DM : obat, diet, edukasi,
latihan fisik dan monitor kadar gula
darah.
- Tn. Lasandi mampu mengikuti
teknik relaksasi otot progresif
seperti yang diajarkan.
A : Masalah ketidakefektifan
manajemen kesehatan teratasi.
P:
- Monitor perubahan gaya hidup Tn.
Lasandi.

Anda mungkin juga menyukai