Anda di halaman 1dari 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI

DAUR HIDUP HEWAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN


AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION (AIR)
BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL
PADA SISWA KELAS IV
MI MUHAMMADIYAH UNGGULAN SURUH KALANG
JATEN KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

PROPOSAL
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:
Fitri Rahmawati
NIM. 23040160011

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia, karena dengan
pendidikan manusia akan bisa lebih maju, baik pendidikan di
sekolah maupun diluar sekolah. Pendidikan disekolah anak
diberikan beberapa pelajaran sesuai dengan kurikulum, termasuk
didalamnya adalah pelajaran IPA.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang


berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis
yang tersusun secara teratur, berlaku umum dan berupa
kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen yang sistematis
yang tersusun dalam suatu sistem yang memiliki satu kesatuan.
(Nur Kumala Farida, 2016:5).

IPA suatu ilmu yang mempelajari gejala dan perubahan-


perubahan alam. Perubahan-perubahan alam tersebut merupakan
tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dari tanda-tanda kekuasaan
Allah SWT tersebut dapat dijadikan pelajaran yang sangat
berharga untuk meningkatkan ilmu pengetahuan. Dalam Al-
Qur’an Surah An-Nur ayat 44, Allah SWT berfirman :

‫ب اَللنهه اَللنبيرل رواَلنبرهاَرر إعنن عفيِ رذلع ر‬


‫ك لر ع بعبِبررة‬ ‫يهبرق ل ه‬
‫ع‬
‫للهبوليِ اَبلربب ر‬
‫صاَعر‬
Artinya : ”Allah mempergantikan malam dan siang.
Sungguh pada yang demikian itu, pasti terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang mempunyai penglihatan (yang tajam).”

Pembelajaran IPA merupakan pengetahuan teoritis yang


diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu
melakukan observasi eksperimen, penyusunan teori,
penyimpulan, demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang
satu dengan cara yang lain. (Saronom Silaban, 2017: 17).

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru


kelas IV di MI Muhammadiyah Unggulan Suruh Kalang, ada
beberapa permasalahan yang ditemukan pada pembelajaran IPA
dilihat dari perilaku siswa yaitu: (1) siswa kurang memperhatikan
guru saat proses belajar mengajar berlangsung, (2) rendahnya
hasil belajar siswa, dibuktikan adanya siswa yang belum
mencapai KKM yang ditentukan guru, (3) keadaan kelas yang
ramai sehingga siswa sulit untuk berkonsentrasi.

Proses belajar dengan menggunakan media dapat


menumbuhkan semangat belajar pada diri siswa agar siswa tetap
aktif dan semangat. Oleh karena itu penggunaan media dapat
membantu meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Media dapat membantu guru dalam mempermudah serta
mengatasi masalah komunikasi yang di alami guru ketika
mengajarkan suatu materi pelajaran. Menurut (Bretz, 1977)
mendefinisikan media adalah sesuatu yang terletak di tengah-
tengah, jadi suatu perantara yang menghubungkan semua pihak
yang membutuhkan terjadinya suatu hubungan dan membedakan
media komunikasi dan alat bantu komunikasi. (Sri Anitah: 2008,
1).
Audio Visual mempunyai tujuan untuk menarik dan
memotivasi siswa sehingga mendorong munculnya minat belajar
siswa dengan adanya untuk mempelajari materi lebih banyak.
(Azhar Arsyad:2019, 142).
Audio Visual memiliki kelebihan sebagai media
pembelajaran. Kelebihan menggunakan audio visual yaitu dapat
menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dan
rangsangan lainnya, dengan alat perekam pita video sejumlah
besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli-ahli,
menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang,
ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya. (Farid
Ahmadi dan Hamidulloh Ibda:2018,277)

(Menurut Satrianawati:2018,7) Media adalah merupakan


alat untuk memudahkan seorang guru agar proses pembelajaran
berjalan efektif dan dapat mewujudkan tujuan pendidikan. Audio
visual merupakan media yang hanya dapat dilihat kemudian dapat
diuraikan tentang media audio yang hanya dapat didengar.melalui
media ini seseorang tidak hanya dapat melihat atau mendengar
saja, tetapi dapat melihat sekaligus mendengar. Proses belajar ini
akan membangun dan mendorong aktivitas belajar siswa dalam
kegiatan pembelajaran sehingga siswa mempunyai pengalaman
langsung dalam pembelajaran. Selain itu, manfaat media audio
visual ini dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Siswa sebagian besar masih belum memahami tentang
urut-urutan daur hidup hewan, mereka sering terbalik dalam
mengurutkannya. Tidak harus dihafalkan, tetapi mereka harus
memahaminya dan menerapkan dalam kehidupan sehari-
hari.Berbagai faktor yang menghambat hasil belajar yang terjadi
maka peneliti memberikan solusi tindakan berupa media yang
inovatif dan kreatif sehingga diharapkan mampu mencapai tujuan
yang diinginkan.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti melakukan


penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN
HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY,
INTELLECTUALY, REPETITION (AIR) BERBANTUAN
MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV MI
MUHAMMADIYAH UNGGULAN SURUH KALANG
JATEN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN
PELAJARAN 2020 / 2021”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan


suatu masalah sebagai berikut:
Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA materi daur
hidup hewan melalui model pembelajaran Auditory, Intellectualy,
Repetition (AIR) berbantuan media audio visual pada siswa kelas
IV MI Muhammadiyah Unggulan Suruh Kalang Jaten Kabupaten
Karanganyar tahun pelajaran 2020 / 2021?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
IPA materi daur hidup hewan melalui model pembelajaran
Auditory, Intellectualy, Repetition (AIR) berbantuan media audio
visual pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Unggulan Suruh
Kalang Jaten Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2020 /
2021.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat baik secara teoritis dan secara praksis bagi siswa,


guru, dan bagi sekolah adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan
yang ilmiah bagi pengembangan IPA materi Daur Hidup Hewan.

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memberikan manfaat praktis bagi siswa,
guru, dan sekolah.
a. Manfaat bagi Siswa
1) Dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa
dalam materi Daur Hidup Hewan.
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas,
baik secara individu maupun kelompok.
3) Melatih siswa untuk mengungkapkan pendapat, ide,
pertanyaan, dan saran didepan teman-temannya.

b. Manfaat bagi Guru


1) Memperoleh gambaran tentang peningkatan hasil belajar
IPA materi Daur Hidup Hewan melalui model pembelajaran
Auditory, Intellectauly, Repetition (AIR).
2) Memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan.
3) Memberikan informasi baru bagaimana cara mengatasi
permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar.

c. Manfaat bagi Sekolah


1) Memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran.
2) Meningkatkan kualitas madrasah tersebut karena dapat
mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat dan
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang
diajarkan.
3) Sebagai tambahan pemahaman mengenai Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan


1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian melalui media audio visual melalui
model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR)
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi daur hidup hewan
pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Unggulan Suruh
Kalang Jaten Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2020 /
2021.

2. Indikator Keberhasilan
Penerapan model pembelajaran Auditory, Intellectually,
Repetition (AIR) dengan media audio visual dapat dikatakan
efektif jika hasil belajar yang diharapkan bisa tercapai. Adapun
indikatornya dapat dirumuskan sebagai berikut:

a) Secara Individu
Siswa dikatakan berhasil apabila nilai siswa tersebut dapat
mencapai lebih dari atau sama dengan dengan nilai KKM
(≥70) sebagaimana yang telah ditetapkan oleh sekolah
pada mata pelajaran IPA.

b) Secara Klasikal
Secara keseluruhan siswa dalam kelas tersebut dikatakan
berhasil apabila 85 % dari jumlah siswa tersebut dapat
nilai lebih dari atau sama dengan KKM yaitu mendapat
nilai ≥ 70 pada mata pelajaran IPA.

F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Proses pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan
penelitian tindakan kelas. Penelitian yang didasarkan pada siswa
kelas IV MI Muhammadiyah Unggulan Suruh Kalang Jaten
Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2020/2021.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Secara garis besar terdapat langkah-langkah penelitian tindakan
kelas yang harus dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi,
refleksi pada setiap siklus dan seterusnya sampai perbaikan yang
diharapkan tercapai (Sukarsono, dkk, 2014 : 35).

2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV MI
Muhammadiyah Unggulan Suruh Kalang Jaten Kabupaten
Karanganyar yang berjumlah 18, laki laki 11 siswa dan perempuan
7 siswa.

3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus,
yang terdiri dari empat tahapan, meliputi perencanaan (planning),
pelaksanaan (action), observasi (observation), dan refleksi
(reflecting). (Mahmud dan Tedi Priatna, 2008:61)

Berikut skema dari proposal penelitian:

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Mahmud dan Tedi


Priatna, 2008:61)

a. Perencanaan (Planning)
Tahap ini dilakukan persiapan materi pembelajaran IPA
tentang daur hidup hewan. Diantaranya menyusun dan membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat skenario
pembelajaran dengan membuat kisi- kisi panduan, media audio
visual yang dapat membantu dalam pelaksanaan proses
pembelajaran, membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana
kondisi pembelajaran di kelas dilaksanakan melalui model
pembelajaran AIR dengan media audio visual dialakukan,
mendesain alat evalusi untuk melihat apakah siswa telah mampu
menguasai materi pembelajaran IPA tentang sistem daur hidup
hewan.

b. Pelaksanaan Tindakan (action)


Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah
pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam
penyampaian materi guru melalui audio visual daur hidup hewan.

c. Observasi (observation)
Peneliti mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa dan
guru pada materi ketika proses belajar mengajar berlangsung
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

d. Refleksi (reflecting)

Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan


untuk dilakukan analisis dan membuat penafsiran. data peneliti
membuat kesimpulan kegiatan penelitian. Analisis data yang
dilakukan dalam tahap ini digunakan sebagai acuan untuk
perencanaan siklus selanjutnya.

4. Teknik Pengumpulan Data


a. Tes
Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar

IPA materi daur hidup hewan sebelum dan setelah melakukan


penelitian. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pre-test dan post-test. Pre-test adalah evaluasi sebelum penyajian

materi dan post-test adalah evaluasi setelah penyajian materi

menggunakan model pembelajaran AIR. Soal pre-test terdiri dari

sepuluh soal pilihan ganda dan lima soal isian. Pada soal post-

test terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda dan lima soal isian.

b. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan

(pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan

telah mencapai sasaran. Observasi yang dilakukan oleh peneliti

adalah kegiatan guru dalam pengelolaan kelas, observasi

kegiatan siswa, dan observasi tentang bagaimana proses belajar

mengajar yang berkaitan dengan upaya peningkatan hasil belajar

IPA melalui model pembelajaran AIR.

c. Dokumentasi
Dokumentasi berupa silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau

pendekatan pembelajaran yang digunakan, nilai siswa sebelum

dan sesudah penelitian, foto, dan lain sebagainya yang dianggap

penting.

5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Lembar Soal Tes
Tes yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan

siswa dalam materi daur hidup hewan baik sebelum

implementasi tindakan. Tes yang digunakan dalam penilaian ini

adalah tes tertulis yang dilaksanakan setelah proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran AIR.

b. Lembar Observasi
Lembar observasi ini digunakan untuk melihat aktivitas
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi
berupa cheklist tentang aktivitas yang dilakukan guru bersama
siswa.

c. Dokumentasi
Dokumentasi berupa silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, media

pembelajaran yang digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah

penelitian, foto, dan lain sebagainya yang dianggap penting.

d. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus yang
digunakansebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun
setiap siklus penelitian.

6. Analisis Data
Mengetahui keefektifan media audio visualdalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisis data yang diperoleh baik data
kuantitatif maupun data kualitatif. Penelitian ini, penelitian
menganalisa data dengan menyusun data yang terkumpul melalui
hasil tes dan lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah data kualitatif dan kuantitatif. Kedua analisis tersebut
digunakan untuk menggambarkan data dengan menggunakan
angka-angka kemudian dijelaskan melalui kalimat secara rinci dan
jelas. Teknik analisis data dalam penelitan ini untuk mengetahui
hasil belajar IPA kelas IV MI Muhammadiyah Unggulan Suruh
Kalang Jaten Karanganyar dengan cara memberikan soal dalam
setiap siklusnya. Analisis data kualitatif digunakan untuk
mengetahui hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan media
audio visual yaitu pada siklus I, siklus II dan siklus selanjutnya
sampai mencapai target KKM yang ditentukan. Data disajikan
dalam bentuk tabel yang mudah dipahami secara keseluruhan.
Menghitung data-data tersebut berupa angka dari hasil tes peneliti
akan menggunakan rumus statistika.
Perhitungan analisis ini adalah sebagai berikut:
Persentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut :

P= X 100 %

Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuansi yang dicari persentasenya
N = Jumlah siswa
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Farid dan Ibda Hamidulloh. 2018. Media Literasi


Sekolah. Semarang: Pilar Nusa Press.

Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press.

Arsyad, Azhar. 2019. Media Pembelajaran. Depok: Raja Wali


Press.

Kumala, Farida Nur. 2016. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar.


Malang: Edi ide Infografika.

Mahmud dan Priatna Tedi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Teori


dan Praktik. Bandung: Tsabita.

Satrianawati. 2018. Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: CV


Budi Utama.

Silaban, Saronom. 2017. Dasar-Dasar Pendidikan dan Ilmu


Pengetahuan Alam. Medan: Universitas Negeri Medan.

Sukarsono, dkk. 2014. Modul Pengantar Penulisan Penelitian


Tindakan Kelas. Malang. UMM Press.

Anda mungkin juga menyukai