Anda di halaman 1dari 2

SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

KLINIK PRATAMA
KEMHAN dr.Lucas Nurcahyo, Sp.Ok
Jl. Merdeka Barat 13-14 Pembina IV/a
Jakarta Pusat NIP. 197411162003121001
Telp. 021-3828368

1. Pengertian Syok anafilaktik adlaah suatu reaksi hipersensitivitas yang berlebihan


terhadap masuknya protein/zat asing ke dalam tubuh
1. Sebagai acuan petugas dalam melakukan tindakan untuk
2. Tujuan
menangani syok anafilaktik.
3. Kebijakan
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
4. Referensi
2. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi II 2017, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta : 2017.
5. Prosedur/ Langkah- 1. Hentikan pemberian obat/ antigen penyebab.
langkah 2. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari
kepala (trendelenburg).
3. Berikan Oksigen 3-5 L/menit.
4. Pasang infus dengan cairan plasma expander (Dextran). Jika
cairan tersebut tidak tersedia, Ringer Laktat (RL) atau NaCl
fisiologis dapat diberikan sebagai cairan pengganti sampai
tekanan darah kembali optimal dan stabil.
5. Adrenalin : 0,3-0,5 ml dari larutan 1 : 1000 IM, dapat diulangi
5-10 menit.
6. Jika tidak respon, diberikan Adrenalin 0,1-0,2 ml dilarutkan
dalam 10 ml larutan NaCl fisiologis diberikan secara IV
perlahan-lahan.
7. Aminofilin : 250 mg diberikan perlahan-lahan selama 10 menit
IV, dilanjutkan 250 mg lagi melalui drip infus bila dianggap
perlu, diberikan apabila bronkospasme belum hilang dengan
pemberian adrenalin.
8. Antihistamin : Difenhidramin HCl 5-20 mg IV
9. Kortikosteroid : Deksametason 5-10 mg IV, Hidrokortison 100-
250mg IV.
10. Resusitasi Kardio Pulmoner (RKP), seandainya terjadi henti
jantung (cardiac arrest).
11. Jika syok sudah teratasi, penderita diawasi / diobservasi
selama kurang lebih 4 jam
12. Penderita yang tidak membaik dirujuk ke RS terdekat dengan
pengawasan tenaga medis.
13. Setiap tindakan dicatat dalam rekam medis pasien.Membuat
grafik / kurve pada catatan rekam medis pasien dengan tepat
dan benar.
6. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
1. Ruang tindakan.
2. Klinik Umum.
7. Unit terkait
3. Klinik Gigi.
4. Ruang KIA/KB

Anda mungkin juga menyukai