Nabila Salsabila 2G
Nabila Salsabila 2G
NPM: 1811050126
Kelas: 2G
Lebih lanjut Gellner menyatakan bahwa masyarakat Madani tidak hanya menolak
dominasi negara atas dirinya, tetapi juga karena sebagai institusi yang bersifat
non-state, maka dalam penampilan kelembagaanya tidak mendominasi individu-
individu dalam dirinya. Disinilah posisi individu sebagai aktor sosial yang bebas
yang di istilahkan Gellner sebagai manusia moduler (tidak di pengaruhi kultur),
yang menurutnya tidak merupakan prasyarat bagi perwujudan masyarakat
Madani. Jadi masyarakat Madani tidak hanya menerapkan sifat otonominya
terhadap negara, namun dalam konteks internalnya dari sejak hubungan antar
anggotanya, ia juga merupakan institusi yang menghargai keniscayaan perlunya
menghargai otonomi individual.
Sejalan dengan itu Culla mengutip pendapat Hikam, menyatakan bahwa variabel
utama masyarakat madani adalah otonomi (kemandirian), publik & civic, sesuatu
yang meniscayakan demokrasi bagi masyarakat seperti kebebasan dan
keterbukaann untuk berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat serta
kesempatan sama dalam mempertahankan kepentingan di depan umum.
Dengan mencermati isi dari piagam Madinah jelas bahwasanya piagam tersebut
berisi rumusan yang jelas tentang hak-hak dan kewajiban orang Islam di antara
mereka sendiri, serta hak-hak dan kewajiban diantara orang Islam dan Yahudi, dan
orang yahudi menerima perjanjian itu dengan gembira apabila terjadi perselisihan
di antara mereka maka semuanya dikembalikan kepada Allah dan Rasulnya
sebagai mana termaktub di dalam piagam tersebut bahwa " Bila diantara orang-
orang yang mengakui perjanjian ini terjadi perselisihan yang di khawatirkan akan
menimbulkan kerusakan, maka tempat kembalinya kepada Allah dan kepada
Rasulullah SAW dan bahwa Allah bersama orang-orang yang teguh setia
memegang perjanjian ini." Selain itu juga tertulis " bahwa melindungi orang-
orang Quraisy atau menolong mereka tidak dibenarkan.", " Bahwa diantara
mereka harus saling membantu melawan orang yang mau menyerang Yastrib ini.
Tetapi apabila telah di ajak berdamai maka sambutlah ajakan perdamaian itu, "
Bahwa apabila mereka diajak berdamai, maka orang-orang yang beriman wajib
menyambutnya, kecuali kepada orang yang memerangi agama, bagi setiap orang,
dari pihaknya sendiri mempunyai bagiannya masing-masing.
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa posisi piagam Madinah adalah
sebagai kontrak sosial antara Rasul dengan rakyat Madinah yang terdiri dari orang
Quraisy, kaum Yastrib dan orang-orang yang mengakui dan berjuang bersama
mereka. Posisi Rasul disini adalah sebagai pimpinan yang mereka akui bersama
dan telah meletakkan Islam sebagai landasan bermasyarakat dan bernegara.
Sehinga jika kita akan mencari nilai-nilai yang tercermin dalam masyarakat
Madinah saat itu pastilah nilai-nilai tersebut adalah nilai-nilai yang Islami.
6.Buatlah makalah singkat terdiri dari 150 kata mengenai masyarakat madani,
konstitusi dan otonomi daerah.
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“MASYARAKAT MADANI, KONSTITUSI, DAN OTONOMI DAERAH”
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Nina Septiningrum, M.Pd.
Disusun Oleh:
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1440 H / 2019 M
PEMBAHASAN
A. MASYARAKAT MADANI
2. Ciri-Ciri Neoliberalisme :
Pemerintah minimal.Masyarakat madani yang
otonomFundamentalisme pasar.Otoritarianisme moral dan
individualisme ekonomi yang kuat.Kemudahan pasar tenaga
kerja.Penerimaan ketidaksamaan.Nasionalisme tradisional.
Otonomi sesungguhnya diambil dari bahasa Yunani, dari kata “autos” yang
bisa diterjemahkan sebagai sendiri, dan “namos” yang berarti undang –
undang atau peraturan. Jika disambung dan diartikan berarti maknanya
adalah aturan sendiri. Sehingga maksud dari Otonomi Daerah adalah
wilayah dengan batas – batas tertentu yang mempunyai aturannya sendiri.