PEMBAHASAN
Berbeda dengan Bulimia Nervosa, orang dengan BED tidak melakukan perilaku
kompensasi seperti muntah yang diinduksi diri sendiri atau olahraga berlebihan setelah
episode pesta makan. Maka dari itu orang-orang dengan BED ini tidak jarang mengalami
masalah berat badan atau obesitas. Orang-orang dengan BED ini cenderung berasal dari
masalah kesehatan mental atau emosional yang tidak terselesaikan.
Makan dalam jumlah yang besar dalam jumlah waktu tertentu seperti periode 2 jam
Makan jauh lebih cepat dari orang normal
Makan sampai merasa terlalu kenyang dan tidak nyaman diperut
Makan dalam porsi besar walau tidak lapar
Makan sembunyi-sembunyi karena malu dengan banyaknya makanannya
Merasa jijik, depresi, malu, kesal, atau bersalah pada diri sendiri setelah makan
Seseorang yang mengidap BED juga memiliki gejala lain selain episode binge
eating atau pesta makan, meliputi:
Sering diet, tapi merasa sulit untuk tetap diet dan menurunkan berat badan
Menimbun makanan
Memiliki perasaan yang sensitif, kesal, atau marah apabila berbicara tentang makanan
atau mendengar tentang body shaming
Memiliki perasaan cemas, putus asa, dan rasa percaya diri yang rendah
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap BED, meliputi:
Riwayat Keluarga dekat mengidap BED, seperti orang tua atau saudara kandung. Hal ini
menandakan bahwa faktor genetik berperan dalam meningkatkan risiko seseorang
mengidap BED
Diet. Kebanyakan orang yang mengidap BED memiliki riwayat diet. Diet atau membatasi
makan pada siang hari dapat mendorong perasaan sangat ingin makan pada malam hari,
terutama bagi mereka yang memiliki gejala depresi.
Kesehatan Mental. Gangguan kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan dapat
mendorong seseorang untuk makan agar merasa “nyaman” dengan masalah hidup
mereka yang belum terselesaikan.
1. Memiliki buku harian makanan. Hal ini dapat membantu seseorang untuk mengidentifikasi
apakah mereka memiliki masalah dengan konsumsi makanan mereka, apabila demikian
dapat diidentifikasi pola makan yang seperti apa atau jenis makanan yang mana yang
cenderung memicu perasaan lapar yang salah secara tiba-tiba sehingga dapat
menghindari jenis makanan tersebut.
2. Makan makanan rendah gula. Makanan rendah gula memiliki indeks glikemik yang rendah
akan melepaskan gula lebih lambat dan lebih konsisten sepanjang hari sehingga
menurunkan risiko penyakit diabetes.
3. Makan dengan porsi kecil dan frekuensi lebih sering. Langkah ini dapat membantu
menjaga rasa kenyang sepanjang hari.
Pengobatan Binge Eating Disorder (BED)
Pengobatan dari BED ditujukan untuk mengurangi frekuensi dari episode binge
eating atau pesta makan dan meningkatkan kesehatan mental penderitanya. Beberapa
pengobatan dari BED adalah