BAB 3 Analisis Saringan
BAB 3 Analisis Saringan
Menurut SNI 1970-2008, agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil disintegrasi
alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu
dan mempunyai ukuran butir antara 4,75 mm sampai 40 mm. Berdasarkan ASTM
C33 Agregat kasar terdiri dari kerikil atau batu pecah dengan partikel butir lebih
besar dari 5 mm atau antara 9,5 mm dan 37,5 mm.
Analisis saringan adalah pengelompokan besar butir analisa agregat kasar dan
agregat halus menjadi komposisi gabungan yang ditinjau berdasarkan saringan.
Adapun tujuan dari analisis saringan adalah sebagai berikut.
Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat
1.) Untuk mendapatkan beton yang mudah dikerjakan (diaduk, dialirkan, dan
didapatkan) yang mempunyai tingkat workability yang tinggi.
2.) Untuk mendapatkan harga beton yang ekonomis, kekuatan tinggi.
3.) Untuk mendapatkan baton yang betul – betul padat.
4.) Untuk mendapatkan batas gradasi dari agregat.
5.) Untuk mendapatkan komposisi campuran (gabungkan) analisa agregat kasar dan
agregat halus dalam bentuk ideal.
No. 8 2,380
No. 16 1,190
Sedangkan pada perangkat saringan untuk agregat halus dapat dilihat pada
tabel 3.2.
No. 50 0,270
No. 100 0,149
No. 200 0,074
Untuk menggetarkan perangkat saringan terdapat dua cara, yaitu secara manual
dan menggunakan mesin sieve shaker. Sieve shaker adalah alat yang digunakan
untuk memisahkan padatan dengan cairan dengan menggunakan peralatan
penyaringan berlapis serta adanya nilai mesh (ukuran dari jumlah lubang suatu
jaring atau kasa pada luasan 1 inch persegi) saringan yang berbeda-beda. Peralatan
ini memanfaatkan getaran dan tambahan air yang memudahkan bahan yang hendak
dipisahkan bisa lewat saringan. Getaran yang dihasilkan, selain untuk meratakan
permukaan bahan yang akan disaring juga berfungsi untuk mengarahkan bahan
yang tidak tersaring. Shieve shaker biasanya digunakan pada agregat halus. Hal ini
dikarenakan agregat halus jika disaring tanpa menggunakan shieve shaker, agregat
halus pasti ada yang tertinggal pada saringan.
1.) Gradasi seragam (uniform graded), yaitu gradasi agregat dengan ukuran butir
yang hampir sama.
2.) Gradasi rapat (dense graded), yaitu gradasi agregat yang terdapat butiran dari
agregat kasar sampai halus.
3.) Gradasi senjang (gap graded), yaitu gradasi agregat yang ukuran agregat yang
ada tidak lengkap atau ada fraksi agregat yang tidak ada atau jumlahnya sedikit
sekali.
3.3. Peralatan
Adapun peralatan untuk pengujian analisis saringan agregat kasar dan agregat
halus adalah sebagai berikut.
3.3.1. Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam pengujian analisis saringan agregat
kasar dan agregat halus adalah sebagai berikut.
1.) Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram, berfungsi sebagai alat pengukur berat
agregat sebelum dan setelah disaring.
2.) Oven, berfungsi untuk mengeringkan agregat.
3.) Shieve Shaker, berfungsi untuk memisahkan antara butiran agregat mulai dari
yang paling kasar sampai yang paling halus.
4.) Wadah, berfungsi sebagai tempat pengambilan agregat.
5.) Seperangkat saringan agregat halus dan kasar.
6.) Kuas, sikat kuningan, dan alat-alat lainnya.
3.3.2. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pengujian analisis saringan
agregat kasar dan agregat halus adalah sebagai berikut.
1.) Agregat kasar
2.) Agregat halus