Anda di halaman 1dari 15

PYTHAGORAS: Jurnal Pendidikan Matematika

Volume 10 – Nomor 1, Juni 2015, (80-94)


Available online at: http://journal.uny.ac.id/index.php/pythagoras

Implementasi Pendekatan Saintifik Mapel Matematika Kelas VII


Tahun Pelajaran 2013/2014 pada Kurikulum 2013 DIY

Rusindrayanti 1), Rusgianto Heru Santoso 2)


1
SMP Negeri 5 Yogyakarta. Jalan Wardhani No. 1, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta, Indonesia.
Email: rus_indrayanti@yahoo.com
2
Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo No. 1, Karangmalang,
Yogyakarta 55281, Indonesia. Email: rusgianto_hs@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pemahaman guru matematika, (2)
implementasi pendekatan saintifik, dan (3) hambatan dan solusi. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini 20 orang guru matematika kelas VII di Provinsi DIY. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen peneli-
tian ini adalah lembar review dokumen, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Data dianalisis
secara kualitatif dengan proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemahaman guru memiliki kriteria
baik dengan rata-rata penilaian total 3,86 dari nilai maksimum 5 (2) Implementasi pendekatan saintifik
memiliki kriteria baik dengan rata-rata penilaian total 3,65 dari nilai maksimum 5. (3) Terdapat
hambatan pada pembuatan RPP dan pelaksanaan pembelajaran. Cara mengatasi hambatan di antara-
nya, yaitu aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh MGMP, mengikuti workshop/pelatihan,
kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan
pendampingan dari tim pengembang kurikulum, guru inti, kepala sekolah, serta pengawas tingkat
kabupaten atau kota.
Kata Kunci: implementasi, pendekatan saintifik, matematika, Kurikulum 2013

The Implementation of Scientific Approach in Mathematics Subject for Grade VII


in 2013/2014 of Curriculum 2013 DIY

Abstract
This study is to describe (1) mathematics teachers' understanding, (2) the implementation of the
Scientific Approach, and (3) the constraints and their solutions. This study is descriptive qualitative.
The subjects in this study were 20 mathematics teachers of year VII in DIY. The data collection
techniques used were observation, interviews, and documentation. The instruments used in this study
were review document sheets, observation sheets, and interview manual sheets. The data were
analyzed qualitatively based on the process of data collecting, data reduction, data presenting, and
verification or conclusion drawing. The results of the study showed that (1) the teachers'
understanding is in good criteria with the average total score of 3.86 for maximum score 5. (2) The
implementation of the Scientific Approach is in good criteria with the total average score of 3.65 for
maximum score 5. (3) There are constraints in designing the lesson plan and its implementation. The
ways to anticipate it include being active in MGMP routine activities, taking part in a
workshop/training, being creative and innovative in using the Scientific Approach in the teaching
process, getting the assistance from the curriculum developers, core teachers, school principals and
the regional superintendant.
Keywords: implementation, scientific approach, mathematics, Curriculum 2013

How to Cite Item: Rusindrayanti, R., & Santoso, R. (2015). Implementasi pendekatan saintifik mapel
matematika kelas VII tahun pelajaran 2013/2014 pada kurikulum 2013 DIY. PYTHAGORAS: Jurnal Pendidikan
Matematika, 10(1), 80-94. Retrieved fromhttp://journal.uny.ac.id/index.php/pythagoras/article/view/9112

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538


Pythagoras, 10 (1), Juni 2015 - 81
Rusindrayanti, Rusgianto Heru Santoso

nya proses pembelajaran yang dipandu dengan


PENDAHULUAN
kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Ta- (Kemendikbud, 2013). Upaya penerapan pende-
hun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, katan saintifik/ilmiah dalam proses pembelajar-
bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan an sering disebut-sebut sebagai ciri khas dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan
dan proses pembelajaran agar peserta didik seca- Kurikulum 2013.
ra aktif mengembangkan potensi dirinya untuk Proses pembelajaran dapat dipadankan
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengen- dengan suatu proses ilmiah. Dalam pendekatan
dalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mu- atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah,
lia, serta ketrampilan yang diperlukan peserta para ilmuwan lebih mengedepankan penalaran
didik, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidik- induktif (inductive reasoning) ketimbang pena-
an diharapkan dapat menghasilkan sumber daya laran deduktif (deductive reasoning). Metode
manusia Indonesia berkarakter dan berbudaya ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik
Indonesia. dengan kajian spesifik dan detail untuk kemu-
Pada kenyataan dimasyarakat pengaruh dian merumuskan kesimpulan umum (Kemen-
budaya asing sangat kuat, terutama budaya yang dikbud, 2013, p. 187). Proses pembelajaran de-
tidak sesuai dengan bangsa Indonesia. Sjarkawi ngan berbasis pendekatan saintifik harus dipadu
(2011, p. 45) menyatakan bahwa perilaku dan dengan kaidah-kaidah pendekatan ilmiah. Pen-
tindak amoral disebabkan oleh moralitas yang dekatan ini bercirikan penonjolan dimensi peng-
rendah. Moralitas yang rendah antara lain dise- amatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan
babkan oleh pendidikan moral di sekolah yang penjelasan tentang suatu kebenaran. Proses
kurang efektif. Untuk memperbaiki kualitas pen- pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau
didikan, salah satu alternatif yang harus dilaku- nilai-nilai nonilmiah yang meliputi institusi, akal
kan adalah melakukan perubahan kurikulum. sehat, prasangka, penemuan melalui coba-coba,
“Although the most the content, it is also dan asal berpikir kritis (Kemendikbud, 2013,
important for students to learn about the pp.185-186).
purposes, methods, and innovative behavior Proses pembelajaran pada Kurikulum
associated with these subjects and their 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan
technological tools” (Adams & Hamm, 2010, p. menggunakan pendekatan saintifik. Proses pem-
3). Pandangan ini akan tepat, apabila dalam belajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu si-
melakukan perubahan kurikulum dilakukan kap, pengetahuan, dan ketrampilan Ranah
secara hati-hati dengan mempertimbangkan ketrampilan menggamit transformasi substansi
kecenderungan teknologi, perubahan masyarakat atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang
dan dinamika peserta didik. Ketiga kecende- „bagaimana‟. Hasil akhirnya adalah peningkatan
rungan itu layak dipertimbangkan supaya dan keseimbangan antara kemampuan untuk
perubahan kurikulum berlangsung efektif dan menjadi manusia baik (soft skills) dan manusia
bisa diimplementasikan di sekolah. Hal senada yang memiliki kecakapan dan pengetahuan
juga disampaikan oleh (Baharuddin 2010, p. untuk hidup secara layak (hard skills) dari peser-
217) bahwa kesuksesan pendidikan terletak pada ta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap,
kurikulum. Menyusun dan melaksanakan kuri- ketrampilan, dan pengetahuan (Kemendikbud,
kulum pendidikan yang bersifat terbuka untuk 2013, p. 187).
memenuhi kebutuhan maya dan nyata dalam Kemendikbud (2013, pp. 187-188) mem-
berbagai situasi. berikan konsepsi tersendiri bahwa pada Kuriku-
Secara umum (Oliva, 1992, p. 26) kajian- lum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik
kajian tentang kurikulum terdiri atas tiga hal modern dalam pembelajaran, yaitu mengguna-
pokok yaitu Curriculum planning, Curriculum kan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah
implementasion and Curriculum evaluation, (scientific approach) dalam pembelajaran seba-
ketiga aspek utama ini selalu menjadi topik gaimana dimaksud meliputi mengamati, mena-
menarik yang dibahas baik dalam kesempatan nya, mengolah, menyajikan data dan mengomu-
penelitian, seminar, diskusi yang menghasilkan nikasikannya untuk semua mata pelajaran.
temuan baru untuk memperkaya konsep kuri- Untuk mata pelajaran matematika, materi, atau
kulum. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara
Menengah telah mengisyaratkan tentang perlu- prosedural.

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538


Pythagoras, 10 (1), Juni 2015 - 82
Rusindrayanti, Rusgianto Heru Santoso

Sebagai uji coba Kurikulum 2013 telah “Implementasi pendekatan saintifik dalam mata
dilaksanakan di beberapa SMP di D I Y sebagai pelajaran matematika kelas VII tahun pelajaran
salah satu satuan pendidikan telah menerapkan 2013/2014 pada Kurikulum 2013 di Daerah
pendekatan saintifik dalam mata pelajaran mate- Istimewa Yogyakarta.”
matika kelas VII tahun pelajaran 2013/2014
METODE
pada Kurikulum 2013. Proses pengimplemen-
tasian pendekatan saintifik pada Kurikulum Jenis Penelitian
2013 harus dilaksanakan oleh setiap guru dalam Penelitian ini merupakan penelitian des-
mengajar matematika. Namun kenyataan di se- kriptif kualitatif. Dari pendekatan analisisnya,
kolah dari hasil interview oleh peneliti ternyata penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai
masih banyak para guru yang belum memahami penelitian kualitatif. Azwar, (2010, pp. 5-6) me-
sepenuhnya tentang pendekatan saintifik. ngatakan bahwa penelitian dengan pendekatan
Dalam mengimplementasikan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada
saintifik, Marpaung (Soewandi, dkk., 2008, p. proses penyimpulan deduktif dan induktif serta
21) mengatakan guru sudah seharusnya mampu pada analisisnya terhadap dinamika hubungan
merancang dan melaksanakannya dalam kegiat- antar fenomena yang diamati, dengan meng-
an pembelajaran, utamanya dalam pembelajaran gunakan logika ilmiah. Penekanannya tidak
matematika. Pada kenyataannya sampai saat ini pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha
masih ditemukan pembelajaran yang berpusat menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-
pada guru. Guru kurang memotivasi peserta cara berfikir formal dan argumentatif.
didik mengakibatkan peserta didik bosan dan Dari kedalaman analisisnya dan kategori
kurang antusias dalam mengikuti proses pembel- fungsionalnya, penelitian ini dapat diklasifika-
ajaran, akhirnya tertanam dalam diri peserta sikan sebagai penelitian deskriptif. Penelitian
didik bahwa matematika adalah mata pelajaran deskriptif menurut Azwar (2010, p. 6) melaku-
yang sulit. Sekolah di DIY yang menjadi uji kan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi,
coba Kurikulum 2013 khususnya pada mata pel- yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara
ajaran matematika dengan menggunakan pende- sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk
katan saintifik, tidak mudah untuk menerapkan dipahami dan disimpulkan. Dari uraian di atas,
dengan baik dan benar. Adanya usaha dan dapat disimpulkan, penelitian deskriptif kuali-
memahami dari pihak kepala sekolah dan guru tatif merupakan penelitian yang memanfaatkan
dalam upaya pengimplementasian Kurikulum wawancara terbuka untuk menelaah dan mema-
2013 tersebut, agar secara optimal pendekatan hami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku
saintifik pada Kurikulum 2013 dapat individu atau sekelompok orang. Penelitian ini
dilaksanakan. akan difokuskan pada bagaimana keterlaksanaan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan implementasi pendekatan saintifik dalam mata
mengatakan Implementasi Kurikulum 2013 di pelajaran matematika yang dilaksanakan para
tahun pelajaran 2014/2015 akan dilakukan seca- guru kelas VII tahun ajaran 2013/2014 di DIY.
ra bertahap dan menyeluruh dengan penekanan Selain itu penelitian juga menganalisis kendala/
pada kerja sama pusat dan daerah, pelatihan kesulitan yang dihadapi para guru tersebut
guru, pendampingan, pengadaan buku, dan dalam melaksanakan implementasi pendekatan
monitoring dan evaluasi. Pengimplementasian saintifik dalam pembelajaran matematika di
pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 diha- kelas VII.
rapkan tidak menjadi beban bagi guru matema-
tika dalam satuan pendidikan.Untuk memperba- Waktu dan Tempat Penelitian
iki kualitas pendidikan, yang berarti juga Penelitian dilaksanakan di Sekolah Mene-
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia ngah Pertama di DIY yang telah melaksanakan
(SDM) Indonesia secara berkelanjutan. Kurikulum 2013, yang terdiri atas kota Yogya-
Untuk mengetahui teknis pelaksanaan karta dan empat kabupaten yaitu: Gunungkidul,
Kurikulum 2013 khususnya guru-guru matema- Sleman, Kulonprogo dan Bantul. Lokasi peneli-
tika dalam menyampaikan materi matematika tian tersebut dipilih sebagai objek penelitian
kelas VII di sekolah uji coba Kurikulum 2013 dengan pertimbangan bahwa beberapa satuan
dengan pendekatan saintifik serta hasil belajar pendidikan tingkat SMP di Daerah Istimewa
peserta didik, maka peneliti melakukan pene- Yogyakarta adalah sekolah yang ditunjuk oleh
litian mengevaluasi keterlaksanaan pendekatan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan seba-
saintifik pada kurikulum 2013 dengan judul

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538


Pythagoras, 10 (1), Juni 2015 - 83
Rusindrayanti, Rusgianto Heru Santoso

gai sekolah ujicoba pelaksanaan Kurikulum Dokumentasi.


2013 pada tahun pelajaran 2013/ 2014. Waktu
Arikunto (2006, p.158) mengatakan da-
penelitian dilaksanakan di semester ganjil mulai
lam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
bulan Juli sampai bulan Agustus 2014.
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-
Target/Subjek Penelitian buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,
notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.
Populasi
Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpul-
Populasi (Azwar, 2010, p.77) didefiniikan kan data-data berupa RPP dengan menggunakan
sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai pendekatan saintifik. Data-data ini diperoleh
generalisasi hasil penelitian. Subjek populasi dari penilaian terhadap RPP yang telah dibuat
atau responden dalam penelitian diskriptif kuali- oleh guru sebelumnya. Data diperoleh dari ins-
tatif ini adalah 20 guru matematika kelas VII trumen lembar review dokumen.
tahun pelajaran 2013/2014, yang mengajar di
Observasi
dua puluh sembilan Sekolah Menengah Pertama
baik sekolah negeri maupun swasta yang men- Observasi (Nasution, 2008, p.106) dilaku-
jadi sekolah uji coba pelaksanaan Kurikulum kan untuk memperoleh informasi tentang kela-
2013 di Daerah Istimewa Yogyakarta. kuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan.
Dengan observasi dapat kita peroleh gambaran
Sampel
yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang
Sampel (Azwar, 2010, p.77) adalah seba- sukar diperoleh dengan metode lain. Pada pene-
gian dari populasi. Sampel harus memiliki ciri- litian ini, semua guru dijadikan subjek penelitian
ciri yang dimiliki oleh populasinya. Sampel 10 untuk observasi. Obervasi terhadap masing-
sekolah yang dipilih berdasarkan teknik sampel masing guru dilakukan satu kali pada saat proses
wilayah atau area probability sample. Arikunto belajar-mengajar.
(2006, p.139) mengatakan bahwa sampel wila-
Wawancara
yah atau area probability sample adalah teknik
sampling yang dilakukan dengan mengambil Wawancara (Nasution, 2008, p.113) ada-
wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam lah suatu bentuk komunikasi verbal jadi sema-
populasi. cam percakapan yang bertujuan memperoleh
Pada penelitian ini, area yang dimaksud informasi. Namun wawancara sebagai alat pene-
adalah DIY yang terbagi atas 5 wilayah, yaitu 1 litian lebih sistematis. Dalam wawancara perta-
kota dan 4 kabupaten. Di setiap wilayah diambil nyaan dan jawaban diberikan secara verbal.
2 sampel sekolah. Dari masing-masing sekolah Biasanya komunikasi ini dilakukan dalam ke-
diambil 2 subjek untuk diteliti. Total subjek adaan saling berhadapan, namun komunikasi
pada penelitian ini sebanyak dua puluh orang dapat juga dilaksanakan melalui telepon. Wa-
guru matematika kelas VII, baik sekolah negeri wancara biasanya dilakukan antara dua orang
maupun swasta, di lima kota/kabupaten di Pro- tetapi dapat lebih dari dua orang.
vinsi DIY, menjadi sekolah uji coba Kurikulum Instrumen yang digunakan dalam pene-
2013 dan merupakan sekolah eks-RSBI. litian ini adalah lembar review dokumen, lembar
observasi, dan pedoman wawancara. Instrumen
Prosedur
pengumpulan data yang digunakan disesuaikan
Penelitian ini dilakukan dengan mengum- dengan model yang dikembangkan oleh Stake.
pulkan data dari review dokumen, observasi, dan Model Stake (Arikunto, 2006, p.43) menekan-
wawancara. Keabsahan dari data yang dihasil- kan pada adanya pelaksanaan dua hal pokok,
kan menggunakan perpanjangan pengamatan, yaitu (a) deskripsi dan (b) pertimbangan, serta
triangulasi metode, dan menggunakan bahan membedakan adanya tiga tahap dalam evaluasi
referensi. Data yang didapatkan kemudian program, dalam hal ini pendekatan saintifik,
dianalisis. yaitu: (a) anteseden, (b) proses, dan (c) keluaran.
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Analisis Instrumen Penelitian
Data
Suatu alat pengukur dikatan valid, jika
Data-data yang dibutuhkan dalam peneli- alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh
tian ini dikumpulkan dengan beberapa teknik, alat itu (Nasution, 2008, p.74). Uji validitas diper-
diantaranya. lukan untuk menjamin adanya kesesuaian antara
alat ukur dengan keadaan yang ingin diukur. Uji

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538


Pythagoras, 10 (1), Juni 2015 - 84
Rusindrayanti, Rusgianto Heru Santoso

validitas yang dilakukan peneliti dalam peneliti-


an ini adalah validitas isi dan validitas konstruk.
Validitas isi merupakan uji validitas yang meni-
tikberatkan pada isi atau bahan yang diuji atau
dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan,
pelajaran, pengalaman atau latar belakang orang
yang diuji. Validitas konstruk adalah menyata-
kan suatu instrumen mengukur sebuah konstruk,
yaitu mengetahui aspek-aspek manakah sebenar- Gambar 1. Komponen Analisis Data: Interactive
nya yang kita ukur. Ada kesesuaian antara hasil Model (Sumber: Miles & Huberman, 1984,
alat ukur dengan aspek yang ingin diukur p.23)
(Nasution, 2008, pp.75-76). Setelah instrumen
dinilaikan kepada validator dan dinyatakan la- Data collection (pengumpulan data),
yak valid untuk digunakan, peneliti mengguna- dilakukan melalui observasi, wawancara, dan
kan instrumen penelitian tersebut untuk pemeriksaan dokumen. Hasil dari tahap ini ada-
pengumpulan data. lah RPP dari responden, data hasil review RPP,
data hasil observasi, data hasil wawancara,
Teknik Analisis Data rekaman wawancara, dan foto-foto penelitian.
Data yang Bersumber dari Lembar Review Data reduction (reduksi data), merupakan tahap
Dokumen dan Lembar Observasi untuk mereduksi data yang diperoleh dalam
tahap pengumpulan data. Hasil dari tahap ini
Data yang bersumber dari lembar review adalah RPP dari responden, data hasil review
dokumen dan lembar observasi dianalisis meng- RPP, data hasil observasi, data hasil wawancara,
gunakan skala Likert. Skala Likert (Sugiyono, rekaman wawancara, dan foto-foto penelitian.
2008, p. 93) digunakan untuk mengukur sikap, Data display (penyajian data), merupakan tahap
pendapat, dan persepsi seseorang atau seke- untuk menampilkan data secara sistematis
lompok orang tentang fenomena sosial. Dalam sehingga lebih mudah dibaca dan dipahami serta
penelitian, fenomena sosial ini telah diterapkan mengarah pada tema-tema yang telah dikate-
secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya gorisasikan. Hasil dari tahap ini berupa deskripsi
disebut sebagai variable penelitian. Dengan ska- hasil penelitian dan analisis dari data yang telah
la Likert, maka variabel yang akan diukur dija- didapatkan. Conclusion drawing/verifying
barkan menjadi indikator variabel. Kemudian (verifikasi atau penarikan kesimpulan), merupa-
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak kan tahap penarikan kesimpulan. Kesimpulan
untuk menyusun item-item instrumen yang diperoleh dari penelaahan hasil pengamatan,
dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Kri- wawancara, pencermatan dokumen dan dides-
teria Penilaian dituliskan pada Tabel 1. kripsikan dalam bentuk laporan. Hasil dari tahap
Tabel 1. Kriteria Penilaian Skala Likert ini adalah kesimpulan penelitian.

Kriteria Nilai HASIL DAN PEMBAHASAN


Sangat baik > 4,206 Hasil Review Dokumen
Baik 3,402-4,205
Cukup 2,598-3,401 Penyusunan RPP merujuk 8 aspek dengan
Kurang 1,794-2,597 masing-masing terdapat 4 indikator diperoleh
Sangat kurang < 1,793 aspek pertama yaitu identitas mata pelajaran/
tema dengan indikator, yaitu (1) menuliskan
Data yang Bersumber dari Pedoman Wawancara
satuan pendidikan; (2) menuliskan kelas dan
Data yang bersumber dari pedoman wa- semester; (3) menuliskan mata pelajaran pokok;
wancara dianalisis menggunakan model interak- dan (4) menuliskan jumlah pertemuan dan jum-
tif. Tahapan dalam model interaktif adalah lah jam pelajaran. Rata-rata penilaian dari
(Miles & Huberman, 1984, pp.21-23): keempat indikator tersebut adalah 4,925.
Aspek kedua dengan indikator, yaitu (1)
merumuskan indikator sesuai dengan KD; (2)
menggunakan kata kerja operasional relevan de-
ngan KD yang dikembangkan; (3) merumuskan
indikator yang mencakup kompetensi pengeta-
huan, ketrampilan, dan sikap; (4) merumuskan

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538


Pythagoras, 10 (1), Juni 2015 - 85
Rusindrayanti, Rusgianto Heru Santoso

indikator secara cukup sebagai penanda keter- pembelajaran. Rata-rata penilaian dari keempat
capaian KD. Rata-rata penilaian dari keempat indikator tersebut adalah 3,875.
indikator tersebut adalah 3,9. Aspek kedelapan penilaian dengan indi-
Aspek ketiga menyusun tujuan pembel- kator, yaitu (1) mencantumkan teknik, bentuk,
ajaran dengan indikator, yaitu (1) merumuskan dan contoh instrumen penilaian yang sesuai
tujuan sesuai dengan indikator; (2) merumuskan dengan indikator; (2) mencantumkan teknik,
tujuan pembelajaran yang mengandung unsur bentuk, dan contoh instrumen penilaian pada
audience dan behavior; (3) merumuskan tujuan ranah sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
pembelajaran yang mencakup kompetensi pe- dan ketrampilan; (3) menyusun contoh instru-
ngetahuan, ketrampilan, dan sikap; (4) meru- men penilaian sesuai kaidah pengembangan
muskan tujuan sesuai dengan alokasi waktu, instrumen; (4) mengembangkan pedoman pen-
kompleksitas KD, sarana dan prasarana yang skoran (termasuk rubik) sesuai dengan instru-
tersedia. Rata-rata penilaian dari keempat indi- men. Rata-rata penilaian dari keempat indikator
kator tersebut adalah 3,725. tersebut adalah 3,775.
Aspek keempat materi ajar dengan indi- Kriteria sangat baik ada pada aspek 1,
kator, yaitu (1) memilih materi ajar sesuai de- yaitu identitas mata pelajaran/ tema adalah 4,92.
ngan kompetensi yang akan dikembangkan; (2) Pada aspek pertama indikator 1, 2, 3, dan 4
memilih materi ajar sesuai dengan tujuan pem- memperoleh hasil sangat baik, secara berturut-
belajaran; (3) memilih/merumuskan kedalaman turut nilainya adalah 4,9; 5; 4,9; dan 4,9.
materi ajar sesuai kemampuan peserta didik; (4) Kriteria baik ada pada aspek 2, 3, 4, 6,
memilih materi ajar sesuai dengan waktu dan dan 7, 8 yaitu indikator; menyusun tujuan pem-
sarana penunjang. Rata-rata penilaian dari belajaran; materi ajar; media pembelajaran;
keempat indikator tersebut adalah 3,75. kegiatan pembelajaran; dan penilaian secara
Aspek kelima sumber belajar dengan berturut-turut nilainya adalah 3,9; 3,792; 3,75;
indikator, yaitu (1) memanfaatkan lingkungan 3,75; 3,875; dan 3,775. Pada aspek 2 indikator 1,
alam dan/atau sosial; (2) menggunakan buku 2, 3, dan 4 memperoleh hasil baik, secara ber-
teks pelajaran dari pemerintah (Buku Peserta turut-turut nilainya adalah 4; 3,9; 3,9; dan 3,8.
didik dan Buku Guru); (3) merujuk materi- Pada aspek 3 indikator 1, 2, 3, dan 4 memper-
materi yang diperoleh melalui perpustakaan; (4) oleh hasil baik, secara berturut-turut adalah 3,9;
menggunakan TIK/merujuk alamat web tertentu 3,5; 3,9; dan 3,6. Pada aspek 4 indikator 1, 2, 3,
sebagai sumber belajar. Rata-rata penilaian dari dan 4 memperoleh hasil baik, secara ber-turut-
keempat indikator tersebut adalah 3,2. turut nilainya adalah 3,9; 3,8; 3,6; dan 3,7. Pada
Aspek keenam media pembelajaran de- aspek 6 indikator 1, 2, 3, dan 4 mempe-roleh
ngan indikator, yaitu (1) memanfaatkan media hasil baik, secara berturut-turut nilainya adalah
sesuai dengan tujuan pembelajaran; (2) meman- 3,8; 3,5; 3,8, dan 3,9. Pada aspek 7 indikator 1,
faatkan variasi media sesuai dengan arahan pada 2, 3, dan 4 memperoleh hasil baik, secara
buku peserta didik dan/atau buku guru; (3) me- berturut-turut nilainya adalah 4,1; 3,7; 3,9; dan
manfaatkan media untuk mewujudkan pembel- 3,8. Pada aspek 8 indikator 1, 2, dan 3 mem-
ajaran dengan pendekatan saintifik secara opti- peroleh hasil baik, secara berturut-turut nilainya
mal; (4) memilih media, alat, dan bahan sesuai adalah 4; 3,9; dan 3,8. Pada indikator 4 mem-
dengan karakteristik peserta didik dan kondisi peroleh hasil cukup dengan nilai berturut-turut
sekolah. Rata-rata penilaian dari keempat 3,4.
indikator tersebut adalah 3,75. Kriteria cukup ada pada aspek 5, yaitu
Aspek ketujuh kegiatan pembelajaran de- sumber belajar secara berturut-turut nilainya
ngan indikator, yaitu (1) merumuskan kegiatan adalah 3,2. Pada aspek ini indikator 2 mem-
pembelajaran yang mencakup kegiatan penda- peroleh hasil baik dengan nilai 3,5. Pada indi-
huluan, inti, dan penutup; (2) merumuskan ke- kator 1, 3, dan 4 memperoleh hasil cukup de-
giatan pembelajaran yang mencakup komponen- ngan nilai berturut-turut 3,3; 2,7; dan 3,3. Secara
komponen pendekatan saintifik (5M); (3) meru- keseluruhan hasil penilaian RPP adalah 3,862
muskan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang termasuk kriteria baik. Data-data kemudian
kompetensi (mengembangkan sikap, penge- disajikan dalam diagram batang, data hasil peni-
tahuan, dan ketrampilan); (4) merumuskan kegi- laian penyusunan RPP disajikan dalam Gambar
atan pembelajaran sesuai dengan karakteristik 2.
peserta didik, alokasi waktu, sarana, dan media

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538


Pythagoras, 10 (1), Juni 2015 - 86
Rusindrayanti, Rusgianto Heru Santoso

6 tekstual. Rata-rata penilaian dari keempat indi-


kator tersebut adalah 3,675.
5
Aspek keempat adalah menerapkan
4 pendekatan pembelajaran saintifik (pendekatan
Nilai

3 berbasis keilmuan). Indikator dari aspek ini


2 adalah (1) memfasilitasi peserta didik untuk me-
ngamati untuk menemukan masalah yang ingin
1
diketahui; (2) memancing/memfasilitasi peserta
0 didik untuk merumuskan pertanyaan; (3) untuk
mencoba dan mengolah/menganalisis informasi
untuk membuat kesimpulan; dan (4) mengo-
munikasikan pengetahuan yang diperolehnya.
Aspek Penilaian
Rata-rata penilaian dari keempat indikator ter-
sebut adalah 3, 55.
Gambar 2. Diagram Batang Data Hasil Penilaian Aspek kelima memanfaatkan sumber bel-
Penyusunan RPP ajar/ media dalam pembelajaran. Indikator pada
aspek ini adalah (1) menunjukkan keterampilan
Hasil Observasi
dalam penggunaan sumber belajar pembelajar-
Penilaian proses pembelajaran merujuk an; (2) menunjukkan keterampilan dalam peng-
pada 8 aspek dengan masing-masing terdapat 4 gunaan media pembelajaran yang bervariasi; (3)
indikator. Aspek pertama adalah melakukan menghasilkan pesan yang menarik melalui peng-
apersepsi, motivasi dan penyampaian tujuan. gunaan media pembelajaran; dan (4) melibatkan
Indikator dari aspek ini adalah (1) mengaitkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar
materi pembelajaran sekarang dengan penga- dan media pembelajaran. Rata-rata penilaian
laman peserta didik atau pembelajaran sebelum- dari keempat indikator tersebut adalah 3,575.
nya; (2) mengajukan pertanyaan menantang, Aspek keenam adalah pelibatan peserta
menyampaikan manfaat materi pembelajaran, didik dalam pembelajaran. Indikator pada aspek
dan/atau mendemonstrasikan sesuatu yang ini adalah (1) menumbuhkan partisipasi aktif
terkait dengan tema; (3) mengecek perilaku awal peserta didik (mental, fisik, dan sosial) melalui
(entry behaviour); dan (4) menyampaikan interaksi guru, peserta didik, sumber belajar; (2)
tujuan/kompetensi yang akan dicapai peserta merespon positif partisipasi peserta didik; (3)
didik. Rata-rata penilaian dari keempat indikator menunjukkan sikap terbuka terhadap respons
tersebut adalah 3,65. peserta didik; dan (4) menumbuhkan keceriaan
Aspek kedua adalah menguasai materi atau antusiasme peserta didik dalam belajar.
pembelajaran. Indikator dari aspek ini adalah (1) Rata-rata penilaian dari keempat indikator
menyajikan materi yang secara konsep benar tersebut adalah 3,65.
(dalam berbagai cara penyajian, misalnya berta- Aspek ketujuh adalah menggunakan baha-
nya, menjelaskan, dll); (2) kemampuan menye- sa yang benar dan tepat dalam pembelajaran. In-
suaikan materi dengan tujuan pembelajaran; (3) dikator pada aspek ini adalah (1) menggunakan
kemampuan mengaitkan materi dengan penge- bahasa lisan secara runtut; (2) menggunakan ba-
tahuan lain yang relevan, perkembangan iptek, hasa lisan secara jelas, dan lancar; (3) meng-
dan kehidupan nyata; dan (4) menyajikan materi gunakan bahasa tulis yang dapat dibaca dengan
secara sistematis (jelas, dari mudah ke sulit, mudah; dan (4) menggunakan bahasa tulis yang
dari konkrit ke abstrak). Rata-rata penilaian dari baik dan benar. Rata-rata penilaian dari keempat
keempat indikator tersebut adalah 3,775. indikator tersebut adalah 3,675.
Aspek ketiga adalah menerapkan strategi Aspek kedelapan adalah menerapkan
pembelajaran yang mendidik. Indikator dari langkah menutup pembelajaran. Indikator pada
aspek ini adalah (1) melakukan kegiatan pembe- aspek ini adalah (1) membuat rangkuman
lajaran sesuai dengan kompetensi yang akan di- dengan melibatkan peserta didik; (2) melakukan
capai; (2) menerapkan stretegi-strategi mengajar refleksi yang mengaitkan materi pelajaran de-
yang relevan (bertanya, variasi, menjelaskan, ngan sikap spiritual dan sosial; (3) memfasilitasi
dll); (3) melakukan kegiatan pembelajaran yang pengumpulan hasil kerja peserta didik sebagai
menerapkan pendekatan saintifik (5 M); dan (4) bahan portofolio mereka; dan (4) memberi tin-
melakukan kegiatan pembelajaran secara kon- dak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan/atau tugas pengayaan dan/atau

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538


Pythagoras, 10 (1), Juni 2015 - 87
Rusindrayanti, Rusgianto Heru Santoso

remidi. Rata-rata penilaian dari keempat indi- 3,8


kator tersebut adalah 3,675. 3,75
Kriteria baik ada pada aspek 1, 2, 3, 4, 5, 3,7
6, 7, dan 8, yaitu melakukan apersepsi, motivasi, 3,65
penyampaian tujuan; menguasai materi pembe-

Nilai
3,6
lajaran; menerapkan strategi pembelajaran yang 3,55
mendidik; menerapkan pendekatan pembelajar-
3,5
an saintifik; memanfaatkan sumber belajar/me-
3,45
dia dalam pembelajaran; melibatkan peserta
3,4
didik dalam pembelajaran; menggunakan bahasa
yang benar dan tepat dalam pembelajaran; dan
menerapkan langkah menutup pembelajaran
secara berturut-turut niainya adalah 3,65; 3,775; Aspek Penilaian
3,675; 3,55; 3,575; 3,65; 3,675; dan 3,675. Pada
aspek 1 indikator 1, 2, 3, dan 4 memperoleh
hasil baik, secara berturut-turut nilainya adalah Gambar 3. Diagram Batang Data Hasil Penilaian
3,8; 3,7; 3,6; dan 3,5. Pada aspek 2 indikator 1, Pelaksanaan Pembelajaran
2, 3, dan 4 memperoleh hasil baik, secara Hasil Wawancara
berturut-turut nilainya adalah 3,8; 3,7; 3,7; dan
3,9. Pada aspek 3 indikator 1, 2, 3, dan 4 mem- Penguasaan guru dalam penyusunan RPP
peroleh hasil baik, secara berturut-turut adalah Pemahaman penyusunan RPP mengguna-
3,8; 3,8; 3,6; dan 3,5. Pada aspek 4 indikator 1, kan Kurikulum 2013. Sebanyak 18 responden
3, dan 4 memperoleh hasil baik, secara berturut- (90%) mengalami kesulitan dalam menyusun
turut nilainya adalah 3,5; 3,8; dan 3,6. Pada RPP. Sebanyak 2 responden (10%). lainnya
indikator 2 memperoleh kriteria cukup dengan mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam
nilai 3,3. Pada aspek 5 indikator 1 dan 3 mem- menyusun RPP sesuai dengan Kurikulum 2013.
peroleh hasil baik, secara berturut-turut nilainya Dari banyaknya persentase responden yang
adalah 3,6 dan 3,9. Pada indikator 2 dan 4 mengalami kesulitan, perlu adanya suatu sosial-
memperoleh kriteria cukup, secara berturut-turut isasi untuk dapat meminimalisir kesulitan yang
nilanya 3,4 dan 3,4. Pada aspek 6 indikator 1, 2, timbul dari proses penyusunan RPP Kurikulum
dan 3 memperoleh hasil baik, secara ber-turut- 2013. Sebanyak 5 responden (25%). mengatakan
turut nilainya adalah 3,9; 3,8; dan 3,5. Pada kesulitan karena tidak ada pedoman yang pasti
indikator 4 memperoleh kriteria cukup dengan dan 13 responden (65%). mengalami kesulitan
nilai 3,4. Pada aspek 7 indikator 1, 2, dan 4 terkait pembuatan instrumen pembelajaran, baik
memperoleh hasil baik, secara berturut-turut itu dari segi bahasa yang digunakan, pemenuhan
nilainya adalah 3,8; 3,9; dan 3,7. Indikator 3 aturan Kurikulum 2013, ataupun cara mencapai
memperoleh kriteria cukup dengan nilai 3,3. KD.
Pada aspek 8 indikator 1, 2, 3, dan 4 memper- Usaha dalam memahami penyusunan RPP
oleh hasil baik, secara berturut-turut nilainya menggunakan Kurikulum 2013. Sebanyak 18
adalah 3,8; 3,4; 3,5; dan 4. Secara keseluruhan responden (90%) mengatakan mengenal Kuri-
hasil penilaian RPP adalah 3,653 yang termasuk kulum 2013 dari diklat dan 2 responden (10%).
kriteria baik. Data-data kemudian disajikan da- mengenal Kurikulum 2013 dari workshop. Dari
lam diagram batang data hasil penilaian pelak- data tersebut, dapat diketahui bahwa diklat dan
sanaan pembelajaran disajikan dalam Gambar 3. workshop masih sangat dibutuhkan sebagai me-
dia atau wadah diskusi terutama dalam membe-
rikan informasi yang dibutuhkan. Sebanyak 16
responden (80%) mengatakan bahwa usaha yang
dilakukan tersebut membantu mengatasi kesu-
litan yang dialami tersebut dan sebanyak 4
responden (20%) mengatakan usaha yang telah
dilakukannya belum dapat mengatasi kesulitan
yang dialaminya.
Pemahaman penyusunan RPP mengguna-
kan pendekatan saintifik. Sebanyak 14 respon-
den (70%) mengatakan telah menyusun RPP

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538


Pythagoras, 10 (1), Juni 2015 - 88
Rusindrayanti, Rusgianto Heru Santoso

menggunakan pendekatan saintifik dan sisanya kesulitan melakukan penilaian sikap. Sebanyak
sebanyak 6 responden (30%), mengatakan RPP 18 responden (90%), mengatakan menyelesai-
yang telah dibuatnya belum mencakup semua kan kesulitan tersebut dari diklat dan 2 respon-
kegiatan dalam pendekatan saintifik. den menyelesaikan kesulitan tersebut dari work-
Pengembangan alat evaluasi sesuai pende- shop. Usaha yang dilakukan tersebut dilakukan
katan saintifik. Sebanyak 18 responden dengan untuk mengetahui informasi terkait Kurikulum
persentase sebanyak 90% telah mengembangkan 2013 sekaligus pendekatan saintifik. Karena
alat evaluasi sesuai dengan pendekatan saintifik pendekatan saintifik merupakan bagian dari
dan sebanyak 2 responden dengan persentase Kurikulum 2013. Sebanyak 19 responden mela-
10% mengatakan belum mengembangkan alat kukan konsultasi dalam menyusun RPP dengan
evaluasi sesuai dengan pendekatan saintifik. persentase 95%. Dalam melakukan konsultasi
Perencanaan media pembelajaran sesuai tersebut, 9 responden berkonsultasi dengan
pendekatan saintifik. Sebanyak 16 responden teman sesama guru, 6 responden berkonsultasi
dengan persentase 80% menyatakan merencana- dengan guru pendamping dan pengawas, 4 res-
kan media pembelajaran dengan menggunakan ponden berkonsultasi dengan MGMP Matema-
pendekatan saintifik dan sisanya sebanyak 4 tika. Satu responden yang tidak berkonsultasi
responden dengan persentase 20% belum dengan persentase 5%. Dari banyaknya respon-
melakukan hal tersebut. den yang melakukan konsultasi membuktikan
Pembuatan LKS sesuai pendekatan sain- bahwa perlu adanya konsultasi dalam menyusun
tifik. Dari hasil wawancara yang dilakukan, RPP. Diharapkan ada suatu wadah yang dapat
sebanyak 17 responden memberikan LKS sesuai mendukung situasi untuk dapat saling berkon-
dengan pendekatan saintifik pada peserta didik sultasi terkait informasi-informasi dari
dengan persentase 85% dan sebanyak 3 respon- penyusunan RPP.
den belum dapat memberikan LKS sesuai de- Melakukan apersepsi. Semua responden
ngan pendekatan saintifik dengan persentase yaitu sebanyak 20 orang dengan persentase
15%. 100% melakukan apersepsi. Apersepsi yang
dilakukan beragam. Sebanyak 13 responden
Pelaksanaan pembelajaran
melakukan apersepsi yaitu memberikan perta-
Kemampuan melaksanakan pembelajaran nyaan materi yang telah diajarkan sebelumnya
menggunakan pendekatan saintifik. Sebanyak 16 dengan persentase 65%, 5 responden yaitu 25%
responden (80%) melaksanakan pembelajaran melakukan apersepsi dengan memberikan per-
matematika di kelas sesuai dengan RPP yang tanyaan yang diajukan berkaitan materi yang
telah dibuat dan sebanyak 4 responden (20%) ada hubungannya pada kehidupan sehari-hari
mengatakan belum bisa memenuhi pelaksanaan yang dialami peserta didik. Sisanya sebanyak 2
pembelajaran matematika di kelas sesuai dengan orang dengan persentase 10% melakukan kegi-
RPP yang telah dibuat. Sebanyak 18 responden atan apersepsi dengan memberikan penghargaan
(90%) mengatakan mengalami kesulitan dalam untuk peserta didik yang aktif dan berprestasi
melaksanakan kegiatan pembelajaran matema- dalam kegiatan pembelajaran.
tika menggunakan pendekatan saintifik dan Memberikan bantuan pada peserta didik.
sebanyak 2 responden (10%) mengatakan tidak Semua responden, yaitu sebanyak 20 orang me-
mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegi- ngatakan bahwa reponden memberikan bantuan
atan pembelajaran matematika menggunakan pada peserta didik jika peserta didik mengalami
pendekatan saintifik. Terdapat tiga jenis kesulit- kesulitan dengan persentase 100%. Pemberian
an yang ditemui oleh para responden dalam bantuan ini dilakukan agar peserta didik tidak
melaksanakan kerikulum 2013. Sebanyak 18 salah dalam memahami materi atau tidak terjadi
responden (90%), menyatakan dalam melaksa- miskonsepsi pada peserta didik.
nakan Kurikulum 2013 kesulitan melakukan Melakukan monitoring pada peserta didik.
penilaian, sebanyak 5 responden (25%), menya- Semua responden, yaitu sebanyak 20 orang me-
takan kesulitan dalam melakukan kegiatan pem- ngatakan bahwa reponden melakukan kegiatan
belajaran, dan 4 responden (20%), mengatakan monitoring pada peserta didik dengan persentase
kesulitan dalam memahami petunjuk teknis 100%. Kegiatan ini dilakukan pada saat proses
Kurikulum 2013. Dari responden kesulitan kegiatan belajar mengajar.
dalam mengamati peserta didik satu-persatu, Melakukan kegiatan mengamati. Seba-
penulisan rapor, memahami rubik penilaian, nyak 12 responden dapat memotivasi peserta
belum memahami penilaian ketrampilan, didik untuk melakukan kegiatan mengamati

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538


Pythagoras, 10 (1), Juni 2015 - 89
Rusindrayanti, Rusgianto Heru Santoso

yaitu sebesar 60% dan sisanya sebanyak 8 res- dimintakan tandatangan orang tua dengan
ponden belum dapat memotivasi peserta didik persentase 30%.
untuk melakukan kegiatan mengamati dengan Mengajak peserta didik membuat rang-
persentase 40%. Delapan responden tersebut juga kuman terkait materi pembelajaran yang telah
mengatakan melakukan pengamatan terhadap dipelajari. Sebanyak 13 responden mengajak
slide atau lembar kerja saja peserta didik membuat rangkuman terkait materi
Melakukan kegiatan menanya. Seluruh yang telah dipelajari dengan persentase 65% dan
responden melakukan motivasi agar peserta sebanyak 7 responden tidak melakukan kegiatan
didik melakukan kegiatan menanya yaitu dengan tersebut yaitu sebanyak 6 orang dengan persen-
persentase 100%. tase 35%. Hal ini dikarenakan waktu pembel-
Melakukan kegiatan mengumpulkan data. ajaran di kelas yang kurang mencukupi untuk
Sebanyak 14 responden dapat memotivasi peser- melakukan kegiatan tersebut.
ta didiknya untuk mengumpulkan informasi Memberikan tugas pekerjaan rumah. Ke-
dengan persentase sebesar 70% dan 6 responden seluruhan responden pasti pernah memberikan
belum dapat memotivasi peserta didik untuk pekerjaan rumah untuk peserta didik. Sebanyak
melakukan kegiatan mengumpulkan informasi 18 responden menyatakan memberikan pekerja-
dengan persentase 30%. Peserta didik diarahkan an rumah berbentuk soal yang harus diselesai-
oleh para responden untuk mencari data-data kan oleh peserta didik dengan persentase 90%
baik yang berada di buku, internet, dan sebagai- dan 2 responden menyatakan memberikan tugas
nya melalui panduan pertanyaan yang telah yang mengharuskan peserta didik mencari infor-
diberikan oleh responden sebelumnya. masi terkait materi pengetahuan ataupun mem-
Melakukan kegiatan mengasosiasi. Seba- buat suatu projek dengan persentase 10%.
nyak 14 responden (70%) mengatakan memberi-
Evaluasi RPP dan Pelaksanaan Pembelajaran
kan motivasi kepada peserta didik untuk mela-
kukan kegiatan mengasosiasi dengan dan 6 Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
responden (30%) lainnya mengatakan tidak alur-alur dalam RPP. Pelaksanaan pembelajaran
melakukannya. Hal ini disebabkan karena waktu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alur
yang diberikan terbatas dalam kegiatan pembel- pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru
ajaran, sehingga responden hanya memberikan matematika yang diamati di kelas. Dari hasil
motivasi sampai tahapan mengasosiasi ataupun penelitian yang telah dilakukan terhadap 20
langsung menuju kegiatan mengkomunikasikan. responden guru matematika, diperoleh guru
Melakukan kegiatan mengkomunikasikan. yang melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
Semua responden yaitu sebanyak 20 orang de- alur rencana pelaksanaan pembelajaran seba-
ngan persentase 100% mengatakan melakukan nyak 9 responden dengan persentase 45% sisa-
kegiatan memotivasi agar peserta didik melaku- nya sebanyak 11 responden dengan persentase
kan kegiatan mengkomunikasikan. 55% tidak melaksanakan pelaksanaan pembel-
Menyampaikan instrumen evaluasi. Se- ajaran sesuai dengan alur yang ada dalam RPP.
mua responden yaitu sebanyak 20 orang (100%) Dari 9 responden yang melaksanakan pembel-
menyatakan telah menyampaikan instrumen ajaran dengan alur rencana pelaksanaan pem-
evaluasi. Responden mengatakan menyampai- belajaran sudah masuk kategori cukup baik,
kan instrumen tersebut baik pada ulangan hari- akan tetapi sebanyak 11 responden tidak me-
an, mid, ataupun ujian akhir. Sebanyak 8 res- laksanakan pembelajaran sesuai dengan alur
ponden juga menyatakan memberikan kisi-kisi rencana pembelajaran. Metode yang digunakan
terlebih dahulu agar peserta didik dapat mem- di pelaksanaan pembelajaran di kelas berbeda
pelajari secara lebih fokus dalam menghadapi dengan yang tertulis dalam RPP. Saat dikonfir-
ujian. masi mereka beralasan mengganti metode kare-
Menyampaikan hasil evaluasi pada peser- na disesuaikan dengan kondisi peserta didik
ta didik. Semua responden yaitu sebanyak 20 pada waktu itu. Tidak semua sumber belajar
orang dengan persentase 100% menyampaikan yang ditulis di RPP digunakan dikelas. Media
hasil evaluasi pada peserta didik. Keseluruhan yang digunakan di kelas juga berbeda dengan
reponden melaporkan hasil evaluasi melalui yang tertulis di RPP. Guru juga belum berhasil
raport yang dibagikan di akhir semester. Tetapi untuk melakukan langkah-langkah pembelajaran
hanya 6 responden yang melaporkan hasil eva- khususnya dengan langkah 5 M secara lengkap
luasi di tengah-tengah semester kemudian wajib dan benar.

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538


Pythagoras, 10 (1), Juni 2015 - 90
Rusindrayanti, Rusgianto Heru Santoso

Hambatan-hambatan pada pelaksanaan penuhi semua. Sebanyak 11 responden menya-


pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran takan pada pendekatan saintifik dapat memenuhi
yang dilakukan oleh guru-guru responden mem- semua tahapan 5M dengan persentase 55% dan
punyai hambatan pada persiapan awal untuk 9 responden menyatakan pendekatan saintifik
menyiapkan materi yang akan diamati, pada tidak dapat memenuhi semua tahapan 5 M
pembelajaran kesulitan dalam pelaksanaan peni- dengan persentase 45%.
laian karena terlalu banyak instrumen yang ha- Kesulitan yang ada pada saat pembelajar-
rus diisikan. Pada saat pelaksanaan pembelajar- an dengan pendekatan saintifik yang sulit dila-
an belum tersedianya buku materi. Guru-guru kukan oleh peserta didik pada waktu pembel-
responden yang sudah melaksanakan pembel- ajaran yaitu kegiatan menanya dan mengomuni-
ajaran dengan Kurikulum 2013 juga mengalami kasikan. Pada kegiatan menanya, peserta didik
hambatan, yaitu: (a) kurang optimal dalam me- pada umumnya tidak mau bertanya. Pada kegi-
milih metode pembelajaran; (b) kesulitan men- atan mengomunikasikan peserta didik belum
cari sumber belajar yang akan digunakan dalam mampu mempresentasikan hasil mengamati dan
pembelajaran, padahal tuntutan Kurikulum 2013 mengasosiasi dengan lengkap dan rinci sehingga
pembelajaran di kelas harus menggunakan sum- kesimpulan pelajaran belum didapatkan . Guru
ber belajar yang beraneka macam; (c) kesulitan juga harus aktif mendampingi peserta didik saat
dalam menyiapkan media belajar. membuat presentasi sehingga mereka mampu
Cara mengatasi hambatan-hambatan yang membuat kesimpulan dalam presentasi tersebut.
timbul pada pelaksanaannya. Untuk mengatasi Usaha guru dalam menghadapi pembe-
hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan pem- lajaran dengan Kurikulum 2013 yang pelaksa-
belajaran dengan mempersiapkan materi yang naan di kelas dengan menggunakan langkah-
akan diajarkan dengan baik, menyusun RPP langkah pendekatan saintifik dengan mengikuti
yang akan digunakan dalam pelaksanaan pem- kegiatan pelatihan workshop yang disele-
belajaran, untuk masalah buku disarankan pe- nggarakan oleh sekolah, MGMP, LPMP, mau-
serta didik dengan membuka file atau mencetak pun pemerintah.
secara mandiri. Sedangkan cara mengatasi ham-
Pembahasan
batan yang ditemui dalam pelaksanaan pembel-
ajaran adalah dengan: (1) mencari referensi dan Penyusunan RPP
belajar menggunakan berbagai macam metode Dari hasil penelitian tersebut dapat diketa-
yang cocok digunakan dalam pembelajaran de- hui bahwa guru dikatakan telah siap dalam
ngan Kurikulum 2013; (2) menyediakan banyak melaksanakan Kurikulum 2013 dengan menggu-
waktu untuk mencari sumber belajar kecuali nakan pendekatan saintifik dari segi penyusunan
buku peserta didik dan buku guru, misalnya RPP secara lengkap dan sistematis. Namun apa-
dengan membrosing situs-situs internet yang bila diteliti lebih dalam, terutama dalam isi dari
menampilkan materi yang sedang diajarkan, RPP tersebut terdapat beberapa kekurangan,
situs tersebut kemudian disampaikan ke peserta diantaranya kesalahan dalam penulisan, pemilih-
didik agar di buka dan dipelajari, dan berani an bahasa, pengetikan, pada pembuatan soal
mencoba mencari sumber belajar dari ling- yang kontektual tetapi kurang logis, beberapa
kungan sekolah; (3) menyediakan banyak waktu soal diambil dari buku matematika kelas VII
untuk membuat media belajar baik dengan semester 1 dari Kemendikbud. Pada contoh RPP
membuat power point maupun membrowsing 1 terdapat kesalahan dalam pembuatan indika-
film di Youtube yang berhubungan dengan tor. Kompetensi dasar pada poin tersebut adalah
materi yang diajarkan. memahami teknik penyajian data dua variabel
Pendekatan saintifik yang pelaksanaanya mengunakan tabel, grafik batang, diagram ling-
tahapan 5M dapat dipenuhi semua. Untuk pelak- karan, dan grafik garis, tetapi pada bagian indi-
sanaan pembelajaran dengan pendekatan sain- kator pencapaian kompetensi tertulis menentu-
tifik ada beberapa responden yang belum me- kan jarak sesungguhnya jika skala dan jarak pa-
laksanakan tahapan dengan langkah 5 M karena da peta/gambar diketahui dan poin 3.1.4 menen-
terbatasnya pengetahuan mereka tentang Kuri- tukan perbandingan gambar berskala. Dari
kulum 2013 yang didalamnya dalam pembel- keduanya dapat diketahui kedua poin tersebut
ajaran menggunakan pendekatan saintifik, ada tidak sesuai dengan kompetensi dasar karena
beberapa responden yang dalam pelaksanaan poin 3.1.3 dan 3.1.4 berada di luar konteks kom-
pembelajarannya menggunakan tahapan 5M se- petensi dasar yang telah ditentukan. Dampak
cara baik sehingga langkah-langkahnya ter-

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538


Pythagoras, 10 (1), Juni 2015 - 91
Rusindrayanti, Rusgianto Heru Santoso

dari kekeliruan ini berakibat pada tujuan pem- dalam penjualan selama survey tidak mungkin
belajaran KI 3 dan KI 4 yaitu terjadi kesalahan suatu toko hanya menjual 30 sepatu dalam
pada nomor 3.1.3.1 dan 3.1.4.1, tetapi pada waktu 3 bulan, kecuali toko tersebut terancam
langkah-langkah kegiatan pembelajaran sudah kebangkrutan. Seharusnya waktu 3 bulan diganti
benar. 3 hari. Untuk pertanyaan pada sub kedua sebaik-
Pada instrumen penilaian dari RPP terse- nya tidak menanyakan mean, karena jika dihi-
but, yaitu soal evaluasi juga masih terdapat tung mean dari data akan didapatkan bilangan
kekurangan. Dari ketiga soal yang dicantumkan pecahan padahal tidak ada ukuran sepatu yang
merupakan soal yang kontekstual tetapi tidak menggunakan bilangan pecahan. Pada lembar
rasional serta tata bahasa yang digunakan masih pengamatan perkembangan sikap sudah baik.
belum benar. Soal evaluasi yang diambil dari buku RPP selanjutnya adalah contoh RPP 2
matematika kelas VII semester 1 Kemendikbud yang memiliki beberapa kekurangan. Pada bagi-
halaman185 kurang sesuai dengan kenyataan. an desain dan struktur penyusunan RPP masih
Pada soal pertama diberikan contoh data tinggi menggunakan tata cara penyusunan RPP yang
badan anak-anak SMP dengan tinggi badan yang lama. Pada langkah-langkah pembelajaran da-
tidak lazim sesuai dengan tinggi badan anak lam ranah pengetahuan dan ketrampilan belum
SMP di Indonesia pada umumnya. Tinggi badan menggunakan lima pengalaman belajar 5M, yaitu
pada soal yang dicontohkan diantara 178 cm mengamati, menanya, mengumpulkan infor-
hingga 186 cm. Pada sub soal pertama juga masi, mengolah informasi dan mengkomunikasi-
ditanyakan nilai rata-rata bukan tinggi badan kan hasil. Penilaian hasil pembelajaran dan
rata-rata. Pada sub soal kedua dikatakan tinggi lembar pengamatan perkembangan sikap sudah
badan dikurangi, pernyataan tersebut tidak rasio- dilaksanakan dengan baik. Instrumen penilaian,
nal dan dapat melanggar HAM apabila benar yaitu pada soal evaluasi juga masih terdapat
dilakukan. Pada sub tersebut kata nilai juga beberapa kesalahan dalam pemilihan bahasa
seharusnya dihilangkan karena yang dihitung yang digunakan dan pemilihan soal. Kalimat
tinggi badan bukan nilai. pada poin permasalahan-1, seharusnya menggu-
Pada soal kedua terdapat kekurangan pada nakan tanda tanya karena merupakan kalimat
bagian pemilihan data pengeluaran harian bebe- tanya. Begitu pula pada permasalahan-2 kata
rapa keluarga. Secara lazim pada era sekarang anggota himpunan bilangan rasional, kata ang-
ini, pengeluaran satu keluarga tidak sekecil data gota dihilangkan saja karena sudah ditulis di
yang disajikan tersebut. Sub soal pertama yang depan. Untuk kalimat tersebut juga merupakan
menanyakan mengenai rata-rata pengeluaran kalimat tanya, sehingga seharusnya mengguna-
harian di RW tersebut jika dipikir secara logis kan tanda tanya bukan titik.
tidak dapat dijawab karena untuk mengetahui Pada bagian lembar kerja siswa, banyak
rata-rata pengeluaran harian di RW tersebut terdapat kesalahan tidak menggunakan tanda
perlu adanya data seluruh pengeluaran keluarga baca dengan benar, seperti memberikan tanda
di RW tersebut sedangkan yang disajikan hanya seru pada kalimat perintah, menggunakan tanda
14 data pengeluaran dari keluarga di RW tanya pada kalimat tanya, dan sebagainya. Pada
tersebut. soal nomor satu yang diambil dari buku Mate-
Pada soal ketiga terdapat kesalahan pemi- matika kelas VII semester 1 dari Kemendikbud
lihan bahasa dan data yang didapat tidak logis halaman 81, soal tersebut kurang rasional. Data
dari hasil survei. Kata-kata sebuah toko sepatu yang diberikan merupakan data berat bahan dari
salah. Toko sepatu satuannya bukan sebuah, pelajaran PKK, sedangkan dalam kegiatan PKK
sebaiknya kata sebuah dihilangkan. Kalimat ter- tidak menggunakan timbangan bahan makanan
sebut juga merupakan kalimat tidak logis. Pada yang ketelitiannya sampai sedetail satuan per-
soal tersebut dikatakan “sebuah toko sepatu gram hingga memunculkan koma. Timbangan
ingin mengetahui ukuran sepatu”, pada kalimat yang memiliki tingkat ketelitian seperti itu
ini tidak logis karena yang ingin mengetahui hanya timbangan analitik digunakan dalam labo-
adalah toko sepatu tersebut dan sesungguhnya ratorium dan bukan pada pelajaran PKK. Kata
benda mati tidak dapat berpikir apalagi ingin “sehelai” kertas juga salah, seharusnya “selem-
mengetahui suatu hal. Seharusnya kalimatnya bar” kertas. Soal nomor 3 yang ditulis pada lem-
diganti dengan “Seorang pegawai toko sepatu bar kerja siswa merupakan soal yang diadaptasi
ingin mengetahui ukuran sepatu” atau “Seorang dari buku siswa, juga soal nomor 4. Seharusnya
pemilik toko sepatu ingin mengetahui ukuran ditulis “Tentukan nilai y pada persamaan
sepatu”. Data yang disediakan juga kurang logis,

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538


Pythagoras, 10 (1), Juni 2015 - 92
Rusindrayanti, Rusgianto Heru Santoso

berikut!”, soal tersebut terlalu sulit untuk disam- Pada soal nomer 2 kesalahan hanya ter-
paikan ke peserta didik. kait penulisan. Ada kata yang ditulis salah, yaitu
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada “Pak Asari memilik 12 lembar” seharusnya ditu-
RPP yang telah disusun dapat disebabkan karena lis “Pak Asari memiliki 12 lembar”. Pada soal
responden kurang teliti atau cermat dalam mem- nomor 3 terdapat kekurangan dalam soal yaitu
buat RPP. Responden membuat hanya mengam- soal tersebut mengatakan untuk mengisi liburan
bil bagian dari sumber lain, tidak mengoreksi sekolah, dua anak bekerja serabutan. Padahal
bagian yang diambil tersebut karena merasa seharusnya anak-anak tidak diperbolehkan be-
bagian yang diambil dari sumber lain tersebut kerja, ada aturan hukum yang mengatur tentang
sudah pasti benar. Kesalahan yang terjadi dapat hal tersebut. Sebaiknya tidak mengatakan se-
disebabkan pemahaman mengenai penyusunan orang peserta didik bekerja serabutan dan meng-
RPP yang belum benar atau terjadi miskonsepsi, gantinya dengan contoh studi kasus lain. Soal-
sehingga penyusunan RPP tersebut akan ber- soal diatas diambilkan dari buku Matematika
dampak kurang sempurna. kelas VII semester 1 edisi revisi 2014 yang
Contoh RPP 3 juga masih terdapat bebe- disusun oleh tim Kemendikbud halaman 36-37.
rapa kekurangan. Pada penjabaran kompetensi Pada contoh RPP 4 juga terdapat beberapa
dasar dan indikator seharusnya pada kolom indi- kekurangan, salah satunya terkait format dari
kator tiap poin diberi penomeran sesuai dengan penyusunan RPP. RPP tersebut masih meng-
kompetensi dasarnya. Di RPP untuk kompetensi gunakan format yang lama. Format yang baru
dasar 1.1 belum dituliskan indikatornya, sedang- menyajikan tabel yang berisi kompetensi dasar
kan tiap poin di indikator hanya ditandai dengan dan indikator. Penomoran juga disesuaikan an-
dot. Tujuan pembelajaran pada RPP kurang da- tara kompetensi dasar dengan indikator. Peno-
pat dipahami. Pada instrumen evaluasi pembel- moran tiap poin menggunakan angka dan bukan
ajaran juga masih terdapat kesalahan. Terdapat dot. Pada langkah pelaksanaan pembelajaran
kekurangan pada penggunaan tata cara penulisan untuk alokasi waktu kurang rinci, langkah
yang benar, yaitu tidak menggunakan tanda pembelajaran dengan 5M kurang kelihatan, guru
baca. Pada permasalahan 1, soal tersebut kon- yang memberikan pertanyaan bukan peserta
tekstual tetapi tidak rasional. Dikatakan bahwa didik yang mengajukan pertanyaan. Sebaiknya
seorang anak rajin menabung sebesar lima ratus gambar tidak perlu diarsir dua kali cukup satu
ribu rupiah perbulan. Pada permasalahan 3, soal kali arsiran, pada tugas kelompok soal tidak
tersebut kontekstual, tetapi kurang sesuai de- sesuai dengan materi yang diberikan.
ngan konsumsi peserta didik yang masih berada Pada contoh RPP 5 juga terdapat beberapa
di tingkat SMP terlalu sulit dan berbelit. Perma- kekurangan. Pada penomeran soal indikator be-
salahan 1, permasalahan 2, dan permasalahan 3 lum sesuai seperti yang ada pada rambu-rambu
tersebut diambilkan dari buku Matematika kelas RPP. Pada kegiatan langkah-langkah pembel-
VII semester 1 edisi revisi 2014 yang disusun ajaran penulisan nomer masih kurang baik, tidak
oleh tim Kemendikbud halaman 22. sesuai dengan tata cara penulisan misalnya ma-
Pada soal kuis terdapat beberapa kesalah- sih menggunakan dot pada penomoran, kegiatan
an. Pada soal nomor satu masih rancu, dalam menanya menggunakan kata siswa didorong,
soal tersebut diketahui terkait hasil produksi gunakan bahasa yang baik dan benar. Pada
pada sebuah ladang salak. Diberikan suatu data instrumen penilaian pengetahuan kunci jawaban
meningkat tiap tahun, yaitu tahun pertama satu pada soal no. 1 kurang baik, menuliskan hasil
ton kemudian 2 ton, setelah itu peserta didik pengamatan pada gambar dengan jawaban him-
diminta untuk memprediksikan total hasil punan penjual, himpunan pembeli, himpunan
produksi salak hingga tahun ke 50. Pada soal wortel, himpunan kentang. Lembar kegiatan
tidak dicantumkan terkait jumlah produksi yang kurang jelas karena tidak mencantumkan gam-
konstan atau tidak. Pada faktanya jumlah pro- bar pertama, gambar ke dua dan gambar ketiga,
duksi tidaklah konstan, sehingga apabila pem- Karena itu soal no. 4 tidak dapat dijawab, dari
buat soal ingin merujuk pada suatu deret, segi tata bahasa pada soal atau kalimat yang
pembuat soal harus menyebutkan jumlahnya dipergunakan kurang baik dengan menyebut
konstan. Terdapat dua jenis deret dari data yang peserta didik dengan kamu, untuk soal no. 5, 6
diberikan, yaitu deret aritmatika dan deret dan 7 penulisan sub soal salah tidak dimulai dari
geometri yang dapat menimbulkan kerancuan huruf a.
peserta didik untuk menjawab.

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538


Pythagoras, 10 (1), Juni 2015 - 93
Rusindrayanti, Rusgianto Heru Santoso

Pelaksanaan Pembelajaran yang jujur, teliti, disiplin pada diri peserta didik,
nantinya banyak diterapkan dalam kehidupan
Dari hasil penelitian dapat diketahui
sehari-hari peserta didik dan dipergunakan untuk
bahwa guru dikatakan telah siap dalam melak-
mempelajari mata pelajaran lain. Pada kegiatan
sanakan Kurikulum 2013 dengan menggunakan
belajar yang dilakukan di kelas dalam proses
pendekatan saintifik pada pelaksanaan pembel-
mengasosiasi dengan mengolah hasil yang telah
ajaran. Pendekatan saintifik meliputi pembe-
dikumpulkan, baik dari kegiatan mengamati.
lajaran dengan 5 langkah atau 5M yaitu, menga-
Pembiasaan terhadap peserta didik mengolah
mati, menanya, mengumpulkan informasi,
informasi khususnya dalam proses menganalisis,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pada
menalar dan membuat kesimpulan dimaksudkan
pelaksanaannya di sekolah terdapat kekurangan
untuk membekali peserta didik agar terlatih daya
dalam melakukan kegiatan tersebut.
piker analisisnya, mampu dan terampil dalam
Pertama, mengamati. Kegiatan meng-
membuat keputusan yang benar dan bermanfaat.
amati dikelompokkan menjadi dua, punya ciri
Kelima, mengkomunikasikan. Kegiatan
yang berbeda, yaitu (a) mengamati hal-hal yang
mengkomunikasikan adalah kegiatan pembel-
dapt dilihat secara langsung dalam lingkungan
ajaran untuk menyampaikan hasil pengamatan
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
atau kesimpulan dari kegiatan sebelumnya, yaitu
matematika, (b) mengamati obyek matematika
me-ngamati, menanya, mengumpulkan infor-
yang abstrak. Pada proses pembelajaran secara
masi dan mengasosiasi berdasarkan hasil analis
klasilkal peserta didik mengamati, membaca,
secara lisan, tertulis atau dari media lainnya.
mendengar, menyimak maupun mencermati
gambar atau bentuk benda sehingga peserta SIMPULAN DAN SARAN
didik dapat menemukan sendiri mengenai apa
Simpulan
yang diamati, sehingga bisa menyajikan obyek
secara nyata dan mereka merasa senang dan Berdasarkan hasil penelitian dan pemba-
tertantang, peran guru harus dapat berkreasi hasan, dengan skor maksimal 5,00 dapat disim-
dalam mempersiapkannya, keluhan guru karena pulkan bahwa: (1) Pemahaman guru terhadap
terbatasnya waktu sehingga tidak maksimal penyusunan Rancangan Pelaksanaan Pembel-
persiapannya. ajaran (RPP) matematika dengan pendekatan
Kedua, menanya. Terjadinya kegiatan saintifik pada pembelajaran matematika kelas
menanya oleh peserta didik dapat disebabkan VII dalam Kurikulum 2013 di Daerah Istimewa
belum dipahaminya hal-hal yang diamati, atau Yogyakarta tahun 2013/2014 memiliki kriteria
dapat pula karena ingin mendapatkan informasi baik dengan rata-rata penilaian total 3,86. (2)
tam-bahan tentang hal-hal yang diamati. Pada Implementasi pelaksanan metode saintifik pada
pelak-sanaan kegiatan pembelajaran dilakukan pembelajaran matematika kelas VII dalam Kuri-
dengan cara mengajukan pertanyaan, sehingga kulum 2013 di Daerah Istimewa Yogyakarta
kadang guru yang bertanya kepada peserta didik, tahun 2013/2014 memiliki kriteria baik dengan
pada-hal harapan dari pembelajaran ini peserta rata-rata penilaian total 3,65. (3) Terdapat ham-
didik yang mengajukan pertanyaan. batan pada pembuatan RPP yaitu, tidak ada pe-
Ketiga, mengumpulkan informasi. Me- doman yang pasti, kesulitan membuat instrumen
ngumpulkan informasi merupakan tindak lanjut pembelajaran dan pada pelaksanaan pembelajar-
dari pengalaman belajar mengamati dan mena- an, yaitu kesulitan melakukan penilaian, kesu-
nya. Guru pada pelaksanaan kegiatan ini belum litan melaksanakan pembelajaran dengan lang-
mak-simal karena pada penugasan atau latihan kah 5M, kesulitan memahami petunjuk teknis
de-sainnya kurang memberi interaksi dengan Kurikulum 2013. Cara mengatasi hambatan di
berbagai sumber belajar, misalnya media elek- antaranya, yaitu aktif dalam kegiatan yang
tronik atau alat peraga. diselenggarakan oleh MGMP, mengikuti
Keempat, mengasosiasi. Kegiatan belajar workshop/pelatihan yang diselenggarakan
me-ngasosiasi atau mengolah informasi adalah pemerintah/Kemendikbud, guru harus kreatif
kegiatan yang dimaknai sebagai kegiatan me- dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran
ngolah terhadap informasi yang sudah dikum- dengan pendekatan saintifik, adanya pendam-
pulkan pada kegiatan belajar sebelumnya yaitu pingan dari Tim pengembang kurikulum, guru
mengamati, menanya dan mengumpulkan in- inti, kepala sekolah, pengawas tingkat kabupaten
formasi. Kegiatan mengolah informasi peserta atau kota.
didik diharapkkan dapat terbentuknya sikap

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538


Pythagoras, 10 (1), Juni 2015 - 94
Rusindrayanti, Rusgianto Heru Santoso

Saran Kemendikbud. (2013). Materi pelatihan guru


implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam
matematika. Jakarta: Kementerian
penelitian ini, jika Kurikulum 2013 kedepan
Pendidikan dan Kebudayaan.
diberlakukan maka disarankan: (1) pedoman
pelakasanaan perlu diperjelas dan dipertegas; (2) Kemendikbud. (2013). Permendikbud No. 65
sosialisasi pada para guru harus benar-benar Tahun 2013 tentang Standar Proses
dipersiapkan dengan baik dan harus bisa men- Pendidikan Dasar dan Menengah.
jawab permasalahan yang dihadapinya; (3)
Marpaung Y. (2008). Reformasi pembelajaran
buku-buku yang digunakan perlu dikaji lebih
matematika sekolah dan asesmennya.
mendalam oleh para ahli sehingga kesalahan
Dalam Slamet Soewandi, dkk., Perspektif
dapat diminimalisir; (5) kompetensi guru mate-
Pembelajaran Berbagai Bidang Studi.
matika SMP di DIY siap melaksanakan Kuri-
Yogyakarta: Unversitas Sanata Dharma.
kulum 2013, hal ini perlu dipertahankan atau
dilanjutkan; (6) kelemahan-kelemahan dari pe- Miles, M.B. & Huberman, M. A. (1984).
laksanaan pembelajaran dengan pendekatan Qualitative data analysis a source of new
saintifik perlu dicari penyelesaiannya; (6) perlu methods. Beverly Hills, CA: Sage
ditingkatkan kerja sama MGMP dengan LPTK Publications.
untuk lebih meningkatkan kompetensi guru; (7) Nasution, S (2008). Metode research (penelitian
pengembangan proses belajar di sekolah perlu ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.
untuk ditingkatkan dan memberikan inovasi
dalam menggunakan pendekatan saintifik dalam Oliva, P.F. (1992). Developing the curriculum.
proses pembelajaran. New York, NY: Harper Collins
Publishers.
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang
Adams, D. & Hamm, M.. (2010). Demystify Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
math, science, and technology: creativity, 2003 tentang Sistem Pendidikan
innovation, and problem solving. Nasional.
Plymouth: Rowman & Littlefield
Publishers, Inc. Saifuddin Azwar. (2010). Metode penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: suatu
pendekatan praktik. Jakarta: PT Asdi Sjarkawi. (2011). Pembentukan kepribadian
Mahasatya. anak: peran moral, intelektual, emosio-
nal, sebagai wujud integritas membangun
Baharuddin. (2010). Pendidikan dan psikologi jati diri. Jakarta: PT Bumi Aksara.
pengkembangan. Yogyakarta: Ar-ruzz
Media. Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif,
kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Copyright © 2015, Pythagoras, ISSN: 1978-4538

Anda mungkin juga menyukai