Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Riwayat penyakit terdahulu
b. Nutrisi ibu (malnutrisi, konsumsi kafein, pengguna obat-obatan, merokok,
konsumsi alkohol dan lain-lain)
c. Riwayat ibu
1) Umur di bawah 16 tahun atau diatas 35 tahun.
2) Latar belakang rendah.
3) Rendahnya gizi.
4) Konsultasi genetik pernah dilakukan.
d. Riwayat kehamilan
1) Kehamilan kembar.
2) Jarak kehamilan yang berdekatan.
3) Kehamilan sebelumnya, aborsi.
4) Tak adanya perawatan sebelum kelahiran.
2. Data Obyektif
a. Data obyektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil
pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan test diagnostik lain yang
dirumuskan dalam data fokus.
b. Data obyektif terdiri dari pemeriksaan fisik yang sesuai dengan kebutuhan dan
pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi,
auskultasi, perkusi) pemeriksaan penunjang (laboratorium, catatan baru dan
sebelumnya).
6. Pengkajian Neurologis-Muskuloskletal:
a. Pengantar:
1) Pada BBLR terutama yang prematue mudah sekali terjadi injuri
susunan saraf pusat.
2) Hal ini disebabkan oleh trauma lahir, perdarahan intrakranial
karena pembuluh darah yang rapuh, perubahan proses koagulasi,
hipoksia dan hipoglikemia.
3) Oleh karena itu dilakukan pengkajian terhadap tanda-tanda adanya
gangguan pada sistem susunan saraf pusat, meliputi kesadaran,
aktivitas, tangisan, refleks-refleks dan ada atau tidaknya kejang.
b. Hal-hal yang perlu di kaji pada Neurologis-Muskuloskletal BBLR:
1) Observasi gerakan bayi: acak, bertujuan, gelisah, kedutan, spontan,
menonkol, tingkat aktivitas dengan stimulasi, evaluasi berdasarkan
gestasi bayi.
2) Observasi posisi atau sikap bayi: fleksi, ekstensi
3) Periksa refleks yang diamati: moro, menghisap, babinski, refleks
plantar dan refleks yang diharapkan.
4) Tentukan perubahan pada lingkar kepala (bila diindikasikan).
c. Hal-hal yang ditemukan pada pengkajian Neurologis-Muskuloskletal
BBLR:
1) Refleks dan gerakan pada tes neurologis tampak tidak resisten,
gerak kembalinya hanya berkembang sebagian.
2) Menelan, menghisap dan batuk sangat lemah atau tidak efektif.
3) Tidak ada atau menurunnya tanda neurologis.
4) Mata mungkin tertutup atau mengatup apabila umur kehamilan
belum mencapai 25-26 minggu.
5) Suhu tubuh tidak stabil, biasanya hipotermi
6) Gemetar, kejang dan mata berputar-putar biasanya bersifat
sementara tetapi mungkin juga ini mengindikasikan adanya
kelainan neurologis.
7) Pada muskuloskletal tulang kartilago telingan belum tumbuh
dengan sempurna, lembuut dan lunak.
8) Tulang tengkorak dan tulang rusuk lunak.
9) Gerakan lemah tidak agresif.
7. Pengkajian Suhu:
a. Pengantar:
1) Banyak faktor yang menyebabkan suhu tidak stabil pada bayi
BBLR
2) Kehilangan panas karena permukaan tubuh yang relatif luas, lemak
subkutan yang kurang (terutama lemak coklat), tidak adanya
refleks kontrol dari pembuluh darah kapiler kulit, tidak adekuatnya
aktivitas otot dan imatur pusat pengaturan suhu di otak.
b. Hal-hal yang perlu dikaji pada suhu BBLR:
1) Tentukan suhu kulit dan aksila
2) Tentukan dengan suhu lungkingan
c. Hal-hal yang biasanya ditemukan pada pengkajian suhu BBLR:
BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus
dipertahankan.
8. Pengkajian Kulit:
a. Pengantar:
Struktur kulit bayi BBLR sangat tipis dan tranparan sehingga mudah sekali
terjadi masalah gangguan integritas kulit berhubungan dengan imaturitas
struktur kulit.
b. Hal-hal yang perlu dikaji pada Kulit BBLR:
1) Monitor adanya perubahan warna, area kemerahan, tanda iritasi,
abrasi atau area gundul, kususnya dimana alat pemantauan infus,
atau alat lain kontak dengan kulit, periksa juga dan perhatikan
adanya preparat kulit yang digunakan (misalnya: plester, salep dan
lain-lain).
2) Tentukan tekstur dan turgor kulit kering, halus, pecah-pecah,
terkelupas dan lain-lain.
3) Monitor adanya ruam, lesi kulit, atau tanda lahir.
c. Hal-hal yang biasanya ditemukan pada pengkajian Kulit BBLR:
1) Pada BBLR mempunyai adanya tanda-tanda kulit tampak
mengkilat dan kering. Kulit berwarna merah, merah muda,
kekuning-kuningan. Sianosis atau campuran bermacam warna.
2) Sedikit vernik kaseosa.
3) Rambut lanugo di sekitar/sekujur tubuh
4) Kurus, kulit tampak transparan, halus dan mengkilap
5) Edema yang menyeluruh, atau dibagian tertentu yang terjadi saat
kelahiran.
6) Kuku pendek, belum melewati ujung jari, rambut jarang mungkin
tidak ada sama sekali.
7) Pteki atau skimosis.
9. Pengkajian Aktivitas-Istirahat
a. Hal-hal yang biasanya ditemukan dalam Aktivitas-Istirahat BBLR:
Bayi sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama tidur sehari rata-rata
20 jam dan tangis masih lemah, tidak aktif, tremor.
D. Diagnosa Keperawatan
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas paru dan
neuromuskular, penururnan energi, dan keletihan.
2. Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan kontrol suhu yang imatur dan
penurunan lemak subkutan
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan imunologis yang kurang
E. Intervensi Keperawatan
DX Tujuan Intervensi Rasional
4. kolaborasi
dengan
dokter
pemberian
setelah dilakukan tindakan oksigen
keperawatan selama 3 x 24
jam diharapkan suhu tubuh 1. tempatkan
bayi dalam batas normal bayi di dalam
inkubator
Kriteria Hasil: 2. monitor suhu
tubuh
1. suhu dalam batas 3. monitor
normal tanda-tanda 1. mempertahankan
2. bayi tidak hipertermi suhu tubuh stabil
menggigil 4. hindari 2. mempertahankan
3. kulit bayi merah situasi yang suhu dalam
4. bayi tampak tenang dapat rentang normal
membuat 3. adanya
bayi kemerahan
setelah dilakukan tindakan kehilangan
2. keperawatan selama 3 x 24 panas
jam di harapkan tidak
terjadi infeksi pada bayi
1. cuci tangan
Kriteria Hasil: sebelum
melakukan
1. tidak terdapat perawatan
tanda-tanda infeksi pada bayi
2. bayi tidak rewel 2. pastikan
3. suhu tubuh dalam semua alat
batas normal yang kontak
dengan bayi
sudah bersih
atau steril 1. mencegah
3. isolasi bayi terjadinya
lain yang infeksi
mengalami 2. mencegah
infeksi terjadinya
infeksi
4. kolaborasi 3. mencegah
pemberian penularan
antibiotik infeksi
nosokomial
3.
F. Evaluasi
No Diagnosa Evaluasi