GEOGRAFI
A. Pengertian Geografi
Istilah Geografi berasal dari bahasa Yunani geo yang artinya bumi
dan graphien yang artinya pencitraan. Geografi adalah ilmu pengetahuan yang
menggambarkan segala sesuatu yang ada di permukaan bumi. Beberapa
definisi Geografi yang dikemukakan para ahli geografi, antara lain sebagai
berikut.
1. Bintarto (1977)
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan,
menerangkan sifatsifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam,
dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai
kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsurunsur bumi
dalam ruang dan waktu.
2. Vernor E. Finch dan Glen Trewartha (1980)
Geografi adalah deskripsi dan penjelasan yang menganalisis
permukaan bumi dan pandangannyatentang hal yang selalu
berubah dan dinamis, tidak statis dan tetap.
3. Hartshorne (1960)
Geografi adalah ilmu yang berkepentingan untuk memberikan
deskripsi yang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat
variabel permukaan bumi. Dalam pandangan Hartshorne,
geografi adalah suatu ilmu yang mampu menjelaskan tentang
sifat-sifat variabel permukaan bumi secara teliti, beraturan, dan
rasional.
4. Yeates (1963)
Geografi adalah ilmu yang memerhatikan perkembangan
rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam di
permukaan bumi. Dalam pandangan Yeates, geografi adalah
ilmu yang berperanan dalam perkembangan suatu lokasi yang
dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada di permukaan bumi
dengan tidak mengenyampingkan alasan-alasan yang rasional.
5. Alexander (1958)
Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada
aktivitas manusia. Dalam pandangan Alexander inilah mulai
dibahas tentang hubungan timbal balik antara aktivitas manusia
serta pengaruhnya terhadap lingkungan alam. Contoh,
penebangan hutan yang tidak terkendali oleh manusia
mengakibatkan terjadinya kerusakan lahan dan penggundulan
hutan, yang dapat menyebabkan terjadinya bencana banjir dan
tanah longsor.
6. Karl Ritther (1859)
Geografi adalah suatu telaah mengenai bumi sebagai tempat
hidup manusia. Dalam kajiannya, studi geografi mencakup
semua fenomena yang terdapat di permukaan bumi, baik alam
organik maupun alam anorganik yang terkait dengan kehidupan
manusia, termasuk aktivitas manusia juga turut dibahas.
7. Von Ricthoffen (1905)
Geografi adalah studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan
bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya,
dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara
gejala-gejala dan sifat tersebut.
8. Paul Vidal de La Blace (1915)
Geografi adalah studi tentang kualitas negara-negara, di mana
penentuan suatu kehidupan tergantung bagaimana manusia
mengelola alam ini.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada intinya ilmu
geografi terpusat pada gejala geosfer dalam kaitan hubungan persebaran dan
interaksi keruangan.
Bila kita perhatikan, terdapat suatu kesan bahwa definisi geografi selalu
mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan tingkat keluasan
ilmu geografi saat definisi itu dikemukakan. Namun, jika dicermati lebih jauh
terdapat suatu kesamaan sudut pandang dari para ahli tersebut, mereka
memandang permukaan bumi sebagai lingkungan yang memengaruhi
kehidupan manusia, di mana manusia mempunyai pilihan untuk membangun
atau merusaknya.
Persamaan pandang yang lain adalah adanya suatu perhatian dari definisi
geografi yang menelaah tentang persebaran manusia dalam ruang dan
keterkaitan manusia dengan lingkungannya. Jelaslah di sini bahwa kajian ilmu
geografi yang paling utama adalah menelaah bumi dalam konteks
hubungannya dengan kehidupan manusia.
B. Konsep-konsep Geografi
10 konsep esensial geografi menurut Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi
tahun 1998
Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yang
menghasilkan kesepatan berupa 10 konsep esensial geografi,
yaitu sebagai berikut:
1) Konsep Lokasi
a. Lokasi Mutlak
Indonesia terletak diantara 6o LU – 11o LS
dan 95o BT – 141o BT.
b. Lokasi Relatif
Indonesia terletak anatara Benua Aisa
dan Benua Australia.
2) Konsep Jarak
a. Jarak Mutlak
Perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya
berjarak sejauh 800 km.
b. Jarak Relatif
Perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya
dapat ditempuh dengan kereta api selama 10
jam.
3) Konsep Keterjangkauan
Hubungan atau interaksi antartempat dapat
dicapai, baik dengan menggunakan sarana
transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki.
Misalnya:
a. Keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat
terbang); Bandung – Jakarta (kereta api).
D. Prinsip-prinsip Geografi
1. Prinsip Persebaran
adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan persebaran
gejala di permukaan bumi yang cenderung tersebar tidak
merata.
2. Prinsip Interelasi
adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan hubungan
timbal balik (interelasi) antara gejala yang satu dan gejala yang
lainnya.
3. Prinsip Deskripsi
adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan pemaparan
(deskripsi) suatu gejala di permukaan bumi baik melalui tulisan,
tabel, diagram, peta, atau video.
4. Prinsip Korologi (keruangan)
adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan kajian gejala,
fakta, dan masalah geografi ditinjau dari aspek persebaran,
interelasi, dan interaksinya dalam ruang (permukaan bumi)
yang membentuk suatu integritas atau kesatuan tertentu.
E. Aspek Geografi
Willian Kirk menyusun struktur lingkungan geografi menjadi 2, yaitu :
1. Aspek Fisikal
Aspek fisikal geografi meliputi :
a. Aspek Topologi
Membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu
wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang
mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
b. Aspek Biotik
Membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan
c. Aspek Non Biotik
Membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan cuaca)
2. Aspek NonFisik
Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik
perilakunya. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari
kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam
ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa kajian
pada aspek ini antara lain:
a. Aspek Sosial
Membahas tentang adat, tradisi, kelompok masyarakat dan lembaga
sosial.
b. Aspek Ekonomi
Membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi,
pasar dan sebagainya
c. Aspek Budaya
Membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.
d. Aspek Politik
Misalnya membahas tantang kepartaian dan pemerintahan.
Menurut Hagget (1968), ruang lingkup geografi dibagi menjadi dua macam,
yaitu :
1. Geografi Ortodoks, yaitu kajian tentang suatu wilayah atau region dan
menganalisa bagian-bagiannya secara sistematik, misalnya untuk faktor
manusia atau fisisnya saja. Geografi ortodoks dibagi menjadi geografi
sistematik, geografi regional, geografi teknik, dan geografi filsafat.
2. Geografi terintegrasi (terpadu), yaitu suatu pendekatan dengan
mengintegrasikan elemen-elemen geografi sistematik (yang terdiri atas
geografi fisikal dan geografi manusia) dengan geografi regional (yang terdiri
atas geografi regional dan geografi kultur). Tiap analisis digolongkan menjadi
dua segi, yaitu segi teori dan segi aplikasi.
PROYEKSI PETA
Proyeksi peta adalah suatu pemindahan garis paralel dan meridian dari bentuk
permukaan yang lengkung /bola pada bidang datar .
Jenis-jenis proyeksi peta :
1. Menurut bidang proyeksinya
a. SiLinder /tabung
b. Conic/ kerucut
c. Azimuthal/zenithal : orthografik,stereografik,gnomonik
2. Menurut sifat aslinya
a. Conform (equal form atau orthomorphic)
b. Equivalent (equal area)
c. equiditance
3. Menurut sumbu simetrinya
a. Normal
b. Oblique(miring)
c. Transversal
B. PENGINDERAAN JAUH
I. PENGERTIAN PENGINDRAAN JAUH (INDRAJA)
Menurut Lillesand dan Keifer, indraja adalah ilmu atau teknik dan seni untuk
mendapatkan informasi tentang objek / wilayah / gejala dengan cara menganalisis data yang
diperoleh dari suatu alat tanpa berhubungan langsung dengan objek/ wilayah / gejala yang
sedang dikaji.
II. KOMPONEN INDRAJA
1. Sumber Tenaga
Tenaga alamiah adalah sinar matahari, sedangkan tenaga buatan adalah berupa
gelombang mikro (dari baterai / blitz dll). Fungsi tenaga tersebut adalah menyinari objek
permukaan bumi dan memantulkannya pada sensor.
2. Atmosfer
Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap,
memantulkan, dan melewatkan radiasi elektromagnetik. Oleh karena itu, di dalam indraja
terdapat istilah jendela atmosfer, yaitu bagian spectrum gelombang elektromagnetik yang
dapat mencapai bumi..
3. Interaksi Antara Tenaga dan Objek
Interaksi antara tenaga dan objek dapat terlihat pada ronayang dihasilkan. Objek yang
mempunyai daya pantul tinggi akan terlihat cerah pada citra, sedangkan objek yang daya
pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. Contohnya, batu gamping yang mempunyai
daya pantul tinggi akan terlihat lebih cerah daripada batu granit yang mempunyai daya pantul
rendah.
4. Sensor
Sensor merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun
satelit. Berdasarkan proses perekamannya, sensor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sensor
fotografik dan sensor elektronik.
1) Sensor fotografik merekam objek melalui proses kimiawi yang dapat dipasang pada pesawat
udara maupun satelit (menggunakan negatif film). Sensor fotografik itu menghasilkan foto.
2) Sensor elektronik merupakan sensor yang bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal
elektrik yang direkam pada pita magnetic selanjutnya dapat diproses menjadi data visual atau
digital dengan menggunakan computer.
5. Wahana
Wahana adalah kendaraan yang digunakan untuk membawa sensor guna
mendapatkan data indraja. Berdasarkan ketinggian peredaran dan tempat pemantulannya di
angkasa, wahana dapat di bedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
1) Pesawat terbang rendah sampai menengah, yaitu pesawat yang ketinggian
pendaratannya antara 1.000 m dan 9.000 m di atas permukaan bumi.
2) Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari
18.000 m di atas permukaan bumi.
3) Satelit, yaitu wahana dengan 900 km di atas permukaan bumi.
6. Perolehan Data (citra)
Data indraja diperoleh dengan cara manual atau dengan cara numeric (digital). Secara
manual dan diperoleh melalui interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara
manual diperlukan alat Bantu yang dinamakan steroskop. Steroskop dapat digunakan dengan
menggunakan computer.
7. Pengguna Data
Pengguna data merupakan komponen yang penting dalam sistim indraja, yaitu orang
atau lembaga yang memanfaatkan informasi hasil indraja.
III. CITRA
Citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor. Data indraja juga
berupa data visual yang pada umumnya dianalisis secara manual.
Data visual dibedakan menjadi dua, yaitu data citra dan data noncitra. Data citra dalah
berupa gambaran yang mirip dengan wujud aslinya atau minimal berupa
gambaran planimetri. Data noncitra pada umumnya berupa garis atau grafik.
Citra indraja adalah gambaran suatu gejala atau objek sebagai hasil rekaman dari
sebuah sensor, baik dengan cara optic, elekrooptik, maupun elektronik. Citra dibedakan
menjadi dua, yaitu citra foto (photographic image) atau foto udara dan citra nonfoto
(nonphotographic image).
1. Citra Foto
Citra foto adalah gambaran suatu gejala di permukaan bumi sebagai hasil pemotretan
dengan menggunakan kamera.
Citra foto dibedakan atas dasar spectrum elektromagnetik yang digunakan, posisi sumbu
kamera, sudut liputan kamera, jenis kamera, wahana yang digunakan, dan system
wahananya.
a. Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan
Berdasarkan spectrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dibedakan menjadi
5 jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Citra foto ultraviolet, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum
ultraviolet.
2) Citra foto ortokromatik, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum
tampak dari warna biru hingga sebagian warna hijau.
3) Citra foto pankromatik, yaitu citra foto yang dibuat demgan menggunakan seluruh
spektrum tampak.
4) Citra inframerah asli, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum
inframerah.
5) Citra foto inframerah modifikasi, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan
spectrum tampak dari warna merah dan sebagian warna hijau.
b. Posisi Sumbu Kamera
Berdasarkan posisi sumbu kamera terhadap permukaan bumi citra foto dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu citra foto vertical dan citra foto condong.
1) Citra foto vertikal, yaitu citra foto yang dibuat dengan posisi sumbu kamerategak lurus
terhadap permukaan bumi. kemiringan sumbu kamera sebesar 10 - 40
2) Citra foto condong, yaitu citra foto yang dibuat dengan posisi sumbu kamera miring,
umumnya membentuk sudut sebesar 100 atau lebih. Citra foto condong dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a) Citra foto agak condong, yaitu apabila cakrawala tidak tergambar pada citra foto
b) Citra foto sangat condong, yaitu apabila cakrawala tergambar tergambar pada citra
foto.
C) Sudut Liputan Kamera
Berdasarkan sudut liputan kamera, citra foto dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu sudut
kecil, sudut normal, sudut lebar, dan sudut sangat lebar.
Tabel, Jenis Citra Foto Berdasarkan Sudut Liputan
Jenis Kamera Sudut Liputan Jenis Foto
Sudut kecil <>0 Sudut kecil
(narrow angel)
Sudut normal 600 – 750 Sudut normal/ sudut
(normal angel) standar
2. Citra Nonfoto
Citra nonfoto adalah gambar atau citra tentang suatu objek yang dihasilkan oleh sensor
bukan kamera dengan cara memindai (scanning). Citra nonfoto dibedakan atas dasar
spectrum elektromagnetik yang digunakan, sensor yang digunakan, dan wahana yang
digunakan.
a. Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra nonfoto dibedakan
menjadi 3 jenis, yaitu citra inframerahtermal, citra radar, dan citra gelombang mikro.
1) Citra inframerah termal, yaitu citra yang dibuat dengan menggunkan spectrum
inframerah termal.
2) Citra radar, yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan spectrum gelombang mikro
dan sumber tenaga buatan.
3) Citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan spectrum
gelombang mikro.
b. Sensor yang Digunakan
Berdasarkan sensor yang digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi 2, yaitu citra
tunggal dan citra multispektral.
1) Citra tungal, yaitu citra yang dibuat dengan dengan menggunakan sensor tunggal.
2) Citra multipektral, yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan sensor saluran jamak.
1. Deteksi
Mendeteksi objek yang terekam pada foto udara maupun foto satelit
2. Identifikasi
Mengidentifikasi objek berdasarkan :
a. ciri spektral (ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik dengan
benda).
b. ciri spasial (ciri yang terkait dengan ruang misal bayangan, bentuk, asosiasi, pola,
bentuk dan ukuran).
c. ciri temporal (ciri yang terkait dengan umur obyek dan waktu saat perekaman)
3. Pengenalan
Pengenalan objek dilakukan untuk mengklasifikasikan objek yang tampak pada citra
berdasarkan pengetahuan tertentu.
4. Analisis
Analisis bertujuan untuk mengelompokkan objek yagn mempunyai cirri-ciri yang sama.
5. Deduksi
Deduksi merupakan pemrosesan citra berdasarkan objek yang terdapat pada citra kea
rah yang lebih khusus.
6. Klasifikasi
Klasifikasi meliputi deskripsi dan pembatasan (delineasi) dari objek yang terdapat pada
citra.
7. Idealisasi
Idealisasi merupakan penyajian hasil interpretasi citra ke dalam bentuk peta yang siap
pakai.
Pengumpulan data dan pengolahan data geografis dilakukan dengan dua cara yaitu
1). Pengindraan jauh berupa foto udara, citra radar, dan citra satelit.
2). Data teristis (pengukuran langsung di medan atau lapangan) yang tidak dapat dipantau
dari jauh, misalnya, kepadatan penduduk dan batas wilayah administrasi.
c. Subsistem penyajian (output subsystem), yaitu penyajian semua data atau sebagian data
dalam bentuk tabel, peta file elektronik (digital), dan grafik.
III. KOMPONEN-KOMPONEN SIG
Komponen Utama SIG dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Perangkat lunak (Software), misalnya : ARC info, ILWIS, ERDAS SPANAS,dll
2) Perangkat Keras (Hardware) ,Contoh nya :digitizer ,plotter,printer,CPU,VDU dll
3) Intelegensi Manusia (Brainware) sebagai pengelola
IV. KEUNTUNGAN SIG
Komputerisasi dalam SIG mempunyai keunggulan yaitu :
a. Pengolahan data lebih mudah dan lebih cepat
b. Jika terjadi kesalahan pada saat input data, data tersebut mudah diperbarui.
c. Jika membutuhkan data yang terdahulu, data yang dimaksud mudah dicari.
d. Data lebih aman karena dapat dikunci dengan kode.
e. Penyimpanan data lebih hemat dan ringkas.
f. Mudah dibawa atau dipindahkan, dan
g. Relatif murah
V. PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
SIG dapat di manfaatkan di berbagai bidang ,di antaranya yaitu :
a. Pemetaan Sumber Daya
Sistem Informasi Geografis digunakan untuk :
1) Pemetaan Penggunaan lahan
2) Pemetaan lahan hijau yang sangat diperlukan bagi keberadaan lahan pertanian;
3) Pemetaan daerah pasang surut guna mengetahui apakah daerah ini dapat dikembangkan
untuk daerah pertanian atau kepentingan lain;
4) Pemetaan geologi yang digunakan untuk kepentingan eksplorasi dan penanggulangan
bencana alam.
c. Transmigrasi
Sistem Informasi Geografis digunakan untuk :
1) Pemilihan lokasi transmigrasi agar daerah yang dipilih benar-benar cocok untuk
pemukiman para transmigran;
2) Perencanaan waktu pemindahan penduduk yang tepat sesuai dengan keadaan daerah
yang akan didatangi;
3) Perencanaan pembuatan jaringan jalan dan irigasi;
d. Lingkungan Hidup
Sistem Informasi Geografis digunakan untuk :
1) Perencanaan kota yang berkaitan dengan tata ruang;
2) Pemantauan tehadap pencemaran lingkungan hidup;
c. Metode historis.
Cara untuk mengetahui berbagai gejala dan peristiwa yang terjadi di
masa lampau dan memiliki kaitannya dengan gejala dalam peristiwa
yang terjadi sekarang ini. Perspektif waktu adalah kata kunci dari
metode ini. Salah satu teknik metode ini adalah kajian terhadap
berbagai data yang terdokumentasi.
2. Metode eksperimen.
Digunakan oleh peneliti pendidik geografi di kelas. Untuk melihat
bagaimana pengaruh yang terjadi akibat perlakuan tersebut
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI.
a. Merumuskan masalah dan menentukan tujuan penelitian.
b. Menentukan konsep dan hipotesis.
c. Pembuatan kuisioner penelitian.
d. Pengambilan sampel penelitian.
e. Pengumpulan data.
f. Evaluasi data.
g. Analisis data.
h. Membuat laporan penelitian.
Sistematika laporan penelitian.
a. Bagian pembukaan.
1. Lembar judul (judul penelitian, peneliti, nama sekolah dan tahun).
2. Lembar pengesahan (judul penelitian, peneliti, lokasi, tanda tangan peneliti
dan kepala sekolah).
3. Abstrak berupa uraian singkat yang berisi esensi penelitian (tujuan, prosedur,
dan hasil).
4. Kata pengantar.
5. Daftar isi.
6. Daftar table.
7. Daftar gambar.
8. Daftar lampiran.
b. Bagian isi.
1. Bab 1 pendahuluan (latar belakang, rumusan maslah, definisi opersional,
tujuan dan manfaat).
2. Bab 2 pustaka berisi uraian teori terkait dan temuan penelitian yang relevan.
Bagian akhir anggapan dasar dan hipotesis.
3. Bab 3 prosedur (metode penelitian, populasi, sampel, variable,teknik, dan
alat).
4. Bab 4 hasil penelitian berisi uraian secara empiris dan kaitanya dengan teori
yang digunakan.
5. Bab 5 kesimpulan menyajikan simpulan yang diperoleh dari hasil analisis
dengan memperhatikan masalah dan tujuan.
c. Bagian pendukung.
1. Daftar pustaka, ditulis dengan pedoman pada tata cara penulisan yang
berlaku dan memuat semua pustaka yang digunakan.
2. Daftar lampiran, berisi lampiran instrument, data penelitian, dan bukti.
Permasalahan dalam kajian geografi.
kriteria masalah geografi, yaitu :
a. Masalah menyatakan keterhubungan antar dua variable.
b. Masalah dinyatakan dalam kalimat Tanya.
c. Kemungkinan adanya ketersediaan data.
Ada empat sumber masalah dalam kajian geografi, antara lain :
a. Hasil penelitian orang lain.
b. Kepustakaan, menuntut kemampuan calon peneliti dalam memadukan
antara kajian teoritis dengan empiris.
c. Lapangan, berasal dari kenyataan dilapangan, baik melalui obsevasi
maupun berdasarkan kemampuan calon peneliti.
d. Sajian data mentah, peta dan grafik, memuat data hasil penelitian,
survey, atau pencacahan yang dimiliki atau mengandung permsalahan.
e. Penggunaan sarana ilmiah.
Penggunaan sarana ilmiah dalam penelitian geografi misalnya
penginderaan jauh.
Permasalahan penelitian harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Menarik untuk diteliti.
b. Penting untuk diteliti.
c. Memungkinkan ketersediaan data.
d. Memberi manfaat secara teoritis dan praktis.
e. Permasalahan harus memiliki konteksitas dengan judul penelitian.
Permasalahan penelitian terdiri atas dua kategori, permasalahan umum biasa dan
kategori permasalahan harus saling mendukung.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data, sebagai berikut :
1. Wawancara.
Komunikasi dua arah antara pewawancara dan narasumber secara langsung.
Bagian pokoknya harus dilakukan oleh pewawancara adalah mempelajari dengan
baik setiap ungkapan yang dirumuskan dalam daftar pertanyaan. Tahapan yang
harus dilalui oleh pewawancara dalam mengkondisikan situasi, yaitu perkenalan
diri, menjelaskan maksud kedatagan, menjelaskan materi wawancara, dan
mengajukan pertanyaan.
2. Daftar pertanyaan.
Sekumpulan pertanyaan yang telah dibuat sedemikian rupa oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Hal yang perlu diperhatikan peneliti terkait dengan daftar
pertanyaan, yaitu perumusan pertanyaan, uji coba pertanyaan, reformulasi
pertanyaan, petunjuk pengisisan, das sistematika isi daftar pertanyaan.
3. Angket.
Alat pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan, umum diisi sediri oleh
responden. Cara pengisian ada dua cara yaitu dilakukan sendiri oleh responden
tanpa kehadiran peneliti dan dilakukan dengan responden dengan kehadiran
peneliti.
4. Obsevasi.
Harus didukung oleh pendokumentasian mengenai apa yang diteliti secara
mendalam, akurat, dan cermat. Objek kajian dibedakan menjadi dua yaitu
manusia dan non manusia. Beberapa jenis relevan dengan setiap teknik tersebut,
yaitu :
a. Peta (mengetahui lokasi suatu tempat)
b. GPS (mengetahui koordinat suatu tempat)
c. Kompas (menentukan arah mata angin)
d. Barometer (mengukur tekanan udara)
e. Hydrometer (mengukur kelembapan udara)
f. Thermometer (mengukur suhu)
g. Dan lain-lain.
TEKNIK ANALISIS DATA.
1. Analisis data kualitatif.
Berbentuk kata-kata yang diperoleh dari dokumen, wawancara atau observasi.
Menurut Miles and Huberman data ini bersifat membumi, kaya akan deskripsi dan
mampu menjelaskan tentang proses. Agar dapat memberikan makna, dalam
analisis dilakukan dengan menempuh langkah sebagai berikut :
a. Reduksi data.
Pelaku riset melakukan seleksi data, memfokuskan data pada permasalahan
yang dikaji, melakukan upaya penyederhanaan, melakukan abstraksi, dan
melakukan transformasi.
b. Display data.
Langkah mengorganisasi data dalam sutau tatanan informasi yang padat atau
kaya makna. Menurut Miles dan Huberman display yang baik adalah jalan
utama menuju analisis kualitatif yang valid.
c. Penyimpulan daan vertifikasi.
Menarik kesimpulan dan melakukan vertifikasi terhadap kesimpulan yang
dibuat.
2. Analisis data kuantitatif.
Diperoleh dari jumlah atau penggabungan yang selalu menggunakan bilangan
cacah.
a. Skala pengukuran.
Disebut juga dengan data statiska (variable pengukuran).
b. Jenis-jenis skala.
Dibedakan menjadi empat, yaitu :
1. Nominal,berapa bilangan yang diperoleh dari jumlah gabungan
2. Ordinal, bilangan-bilangan yang menggambarkan peringkat.
3. Interval, data yang memiliki range.
4. Rasio, skala yang paling konteks tingkatannya.
c. Prosedur analisis.
Dalam kegiatan riset antara satu dengan yang lainnya mempunyai ikatan yang
erat (pengumpulan dan analisis data).
1. Penyusun data.
Perlu ditimbangkan hal-hal berikut ini :
a. Memasukkan data penting dan benar-benar dibutuhkan.
b. Memasukkan data yang bersifat objektif dan tak-bias.
c. Memasukkan data yang benar-benar autentik.
d. Membedakan antara informasi dengan kesan responden.
2. Klasifikasi data.
Usaha penggolongan data berdasarkana pada kategori tertentu .
3. Analisis.
Hal yang penting diperhatikan adalah jenis variable pengukuran yang
digunakan dan jenis skalanya. Hal ini menuntun pada penggunaan metode
statiska yang tepat.
4. Penafsiran dan penyimpulan.
Dilakukan untuk mencari pengertian terhadap hasil analisis data
menggunakan metode statiska tertentu sehingga memperoleh berbagai
penemuan ilmiah. Criteria yang harus diperhatikan :
a. Dibuat secara ringkas dan persis.
b. Pengujian hipotesis dengan data.
c. Dapat mencerminkan batas berlakunya generalisasi kesimpulan.
d. Merupakan rekapulasi berbagai informasi yang diberikan
sebelumnya.
e. Dapat member penjelasan tentang masalah riset.
f. Mencerminkan adanya penerimaan dan penolakkan hipotesis yang
diuji.
g. Mencerminkan dihasilkannya temuan baru.
h. Dapat menuntun untuk dilakukan riset terhadap masalah lain yang
berhubungan erat dengan masalah itu.
3. Analisis data penginderaan jauh, dan sistem informasi Geografis.
a. Analisis penginderaan jauh.
Biasanya metode yang dipakai adalah analisis manual dengan teknik analisis
fotomorfik. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Deteksi.
Penginderaan pada suatu objek artinya penentuan ada atau tidaknya suatu
objek data pada citra menggunakan sensor.
2. Identifikasi.
Tiga cara utama yang tergambar pada citra yang terekam oleh sensor
adalah sbagai berikut :
a. Spektoral, dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik
dan benda yang dinyatakan dengan zona dan warna.
b. Spatial, cirri yang terkait dengan ruang yang meliputi bentuk, ukuran,
bayangan, pola, teknis, situs dan asosiasi.
c. Temporal, cirri yang terkait dengan unsure benda atau saat
perekaman.
3. Pengenalan.
Dilakukan untuk mengklasifikasikan objek yang tampak pada citra.
4. Analisis.
Menunjukkan kelompok yang menyesuaikan kekhususan tersendiri.
5. Dedukasi.
Objek yang tampak langsung pada foto udara menjadi bukti yang
mengarah ke suatu titik.
6. Klasifikasi.
Meliputi deskripsi dan pembatasan dari objek yang terdapat pada citra.
7. Idealisasi.
Merupakan penyajian hasil interpretasi citra ke dalam bentuk peta yang
siap pakai.
BAB IV : PEMBENTUKAN JAGAD RAYA
1. Teori Mengembang Dan Memampat (Oscillation Theory)
Dikemukakan oleh : Edwin Huble
Berisi : jagat raya terbentuk karena reaksi inti hidrogen. Galaski yang merupakan
bagian dari jagat raya, lama kelamaan akan meredup kemudian memampat.
Mengembang dan memampat seperti ini terjadi terus menerus.
2. Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)
Dikemukakan oleh : Fred Hoyle
Berisi : alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.
3. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)
Dikemukakan oleh : George Lemaitre
Berisi : Galaksi berasal dari massa tunggal yang menyimpan suhu dan energy sangat
besar, kemudian meledak sehingga menghancurkan massa tunggal tersebut.
1. Hipotesis Nebula
Dikemukakan oleh : Kant-Leplace
Berisi : Tata surya berasal dari kabut raksasa yang terdiri dari debu, es, dan gas
(sebagian besar merupakan hydrogen) yang disebut dengan nebula. Kabut tersebut
berputar dan menyusut serta mengalami pemadatandi tengah menjadi matahari,
sedangkan materi lain yang lebih kecil, menjadi planet
2. Hipotesis Planetesimal
Dikemukakan oleh : Thomas C. Chamberlin
Berisi : Matahari berpapasan dengan bintang. Bagian dari massa matahari, tertarik
oleh bintang sehingga terlepas dan akhirnya massa yang tertarik tersebut disebut
planetesimal dan beredar mengelilingi matahari.
3. Hipotesis Pasang Surut gas
Dikemukakan oleh : James Jeans & Harold Jeffreys
Berisi : Ada bintang yang mendekati Matahari hingga mengakibatkan gaya Tarik
antara bintang dan Matahari. Beberapa partikel matahari yang berupa
gas,membentuk gumpalan, membeku, dan menjadi planet
4. Hipotesis Bintang kembar atau ledakan bintang
Dikemukakan oleh : Lyttleton
Berisi : salah satu dari dua bintang kembar yang saling mengelilingi, meledak karena
bertabrakan dengan bintang lain. Partikel ledakan mendingin dan mengelilingi
matahari.
5. Hipotesis Protoplanet atau awan debu/ Kuipper
Dikemukakan oleh : Kuiper
Berisi : terdaoat dua pusat yang saling memadat. Pusat yang lebih besar
menjadi matahari, sedangkan pusat yang lebih kecil menjadi planet.
Untuk lebih lengkap berkaitan dengan pergerakan lempeng, silakan klik disini.
ROTASI DAN REVOLUSI BUMI
1. ROTASI BUMI
Rotasi merupakan pergerakan bumi mengelilingi porosnya.
Akibat dari rotasi yaitu:
a. Peredaran semu harian benda-benda langit
b. Peristiwa siang dan malam
c. Perbedaan waktu
d. Pembelokan arah angina
e. Perbedaan percepatan gravitasi bumi
f. Pembolakan arah arus
2. REVOLUSI BUMI
Revolusi merupakan pergerakan bumi mengelilingi matahari.
Akibat dari Revolusi yaitu:
a. Gerak semu tahunan matahari (Perhatikan gambar 1 untuk menelaah gerak
semu tahunan matahari)
b. Perbedaan lamanya siang dan malam
c. Pergantian musim
d. Perubahan kenampakan rasi bintang
e. Gerhana (kombinasi antara revolusi bulan dan revolusi bumi
SOAL LATIHAN
BAB 1
1. Karawang saat ini merupakan kawasan lumbung padi Jawa Barat, tetapi belum
tentu untuk masa yang akan datang. Hal ini merupakan contoh dari konsep....
a. keunikan wilayah
b. lokasi relatif
c. relasi wilayah
d. interaksi keuangan
e. perubahan yang terus-menerus
4. Berikut ini dijelaskan beberapa contoh fenomena yang termasuk konsep lokasi
adalah....
a. nilai tanah untuk permukiman menjadi murah apabila dekat tempat
pembuangan sampah
b. harga rumah semakin mahal apabila mendekati pusat kota dibandingkan
dengan harga rumah di pedesaan
c. permukiman khusus pegawai negeri
d. semakin besar tingkat erosi maka kesuburan tanah semakin berkurang
e. pembangunan villa di dataran tinggi
7. Konsep geografi yang akan muncul dalam mengkaji fenomena banjir adalah.....
a. hujan, permukiman, lereng, dan hutan
b. erosi, tebing, air, tanah, dan batuan
c. kerusakan hutan, hujan, sungai, dan sampah
d. sedimentasi, tanah, vegetasi, dan muara
e. sampah, permukiman, dataran rendah, dan erosi
9. Konsep esensial geografi yang berkaitan dengan bentuk muka bumi adalah.....
a. morfologi
b. aglomerasi
c. aksesibilitas
d. jarak
e. nilai kegunaan
10. Pendekatan geografi dalam menganalisis gejala atau fenomena geografis
berdasarkan penyebarannya adalah.....
a. keruangan
b. kelingkungan
c. kompleks wilayah
d. deskripsi
e. interrelasi
11. Pendekatan dalam ilmu geografi yang memandang manusia sebagai subjek
dalam suatu kesatuan ruang adalah pendekatan....
a. kompleks wilayah
b. ekologi
c. keruangan
d. pola
e. deskripis
12. Prinsip geografi yang merupakan dasar atau kunci pertama dalam kajian ilmu
geografi yang dapat menggambarkan prinsip-prinsip lainnya disebut.....
a. interrelasi
b. persebaran
c. deskripsi
d. korologi
e. jarak
13. Peta, grafik, tabel data, dan diagram akan sangat membantu dalam melihat
karakteristik yang spesifik dari suatu gejala geografi. Pernyataan tersebut
adalah salah satu dari prinsip geografi, yaitu prinsip.....
a. distribusi
b. interrelasi
c. deskripsi
d. korologi
e. keruangan
14. Kota A akhir-akhir ini sering dilanda banjir pada musim hujan meskipun curah
hujan relatif kecil. Lokasi kota A dilalui sungai yang berhulu di kaki gunung
yang telah terjadi banyak alih fungsi lahan hutan. Komponen geosfer yang
berkaitan dengan fenomena alam ini adalah....
a. biosfer dan hidrosfer
b. atmosfer dan biosfer
c. biosfer dan litosfer
d. atmosfer dan hidrosfer
e. litosfer dan hidrosfer
15. Ruang lingkup kajian geografi menurut Rhoads Murphy dalam The Scope of
Geography, kecuali....
a. interaksi antara lingkungan fisik alam dan manusia
b. lingkungan fisik alam dan keruangan
c. kerangka regional dan analisis wilayah yang berciri khusus
d. aspek keruangan dan pemanfaatannya bagi tempat hidup manusia
e. persebaran dan ketertarikan manusia di bumi
BAB 2
2. Simbol yang terbaik pada peta untuk memperhatikan persebaran sesuatu adalah ….
a. lingkaran
b. titik
c. garis
d. batang
e. pola
a. memperbesar peta
c. memperkecil peta
4. Peta kadaster merupakan salah satu jenis peta yang umumnya memiliki skala ….
a. 1 : 100 — 1 : 5.000
b. 1 : 5.000 — 1 : 250.000
c. 1 : 250.000 — 1 : 500.000
d. 1 : 500.000 — 1.000.000
e. > 1 : 1.000.000
5. Penggunaan simbol linier pada peta topografi, biasanya menggambarkan bahwa daerah
yang bersangkutan adalah ….
a. dataran rendah
b. dataran tinggi
c. peraian laut
d. pegunungan
e. jalan setapak
6.Hubungan antara banyaknya perumahan yang padat dengan perkotaan, adalah salah satu
unsur interpretasi citra yaitu berupa….
A. rona
B. Ukuran
C. Asosiasi
D. Bayangan
E. tekstur
7.Unsur interpretasi yang digunakan untuk mengidentifikasi peralatan militer yang ada di
dalam bunker dengan citra radar yaitu….
A. Rona
B. Tekstur
C. Ukuran
D. Bentuk
E. Bayangan
8. Hasil penginderaan jauh yang berupa citra mempunyai karakteristik yang khas. Konfigurasi
obyek citra bisa dipahami dari….
A. Pola
B. Rona
C. Bayangan
D. Ukuran
E. Bentuk
9. Setiap benda dalam penginderaan jauh memiliki karakteristik tersendiri, benda yang
pantulannya kecil akan tergambar gelap, sedang benda yang banyak memantulkan tenaga
akan tergambar cerah. Karakteristik tersebut dinamakan karakteristik….
A. Warna
B. Spektral
C. Struktur
D. Rona
E. Tekstur
10. Jika obyek pada citra terlihat gelap, hal itu karena….
A. Pantulan sinar dari obyek sedikit
B. Tekstur obyek halus
C. Intensitas sinar besar
D. Tekstur obyek kasar
E. Situs obyek terpencil
11.Menurut siapakah yang menjelaskan SIG merupakan sistem penanganan data keruangan ?
a. Aronaff
b. Burrough
c. Marble et Al
d. Berry
e. Calkin dan Tomlison
12. Manakah yang benar mengenai penjelasan SIG menurut Calkin & Temlison?
c. Deskriptif, overlay
14. Secara sederhana menjelaskan lokasi suatu masalah dan populasinya termasuk dalam
metode SIG...
a. Sistematis
b. Regional
c. Deskriptif
d. Analitis
e. Overlay
BAB 3
4. Dalam metoda ilmiah, fakta yang mendukung harus dicari sebab akibatnya pemecahannya
dengan menggunakan….
a. hipotesis
b. teknik kualitatif
c. teknik kuantitatif
d. analisis yang logis
e. ukuran objektif
5. Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian disebut….
a. metode ilmiah
b. desain penelitian
c. sintesis
d. infersi
e. hipotesis
b. Penyusunan teori
c. Pengumpulan data
a. Lapangan
b. Perpustakaan
c. Laboratorium
d. Perkebunan
e. Ruangan
8. Langkah yang dapat dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis adalah….
a. Observasi
b. Melakukan eksperimen
c. Merumuskan masalah
d. Menarik kesimpulan
a. Melakukan eksperimen
b. Merumuskan masalah
c. Mengumpulkan keterangan
d. Menarik kesimpulan
a. Metode ilmiah
b. Sistem ilmiah
c. Sikap ilmiah
d. Laporan
e. CD Drive
a. Metode ilmiah
b. Sistem ilmiah
c. Sikap ilmiah
d. Laporan ilmiah
e. Analisis data
12. Berdasarkan pendekatan dalam penelitian ilmiah, penelitian mengenai jenis tanah dengan
bentuk penggunaan lahannya termasuk pendekatan…..
a. Studi lapangan
b. Kuantitatif
c. Kualitatif
d. Kelingkungan
e. Keruangan
14. Sebagian dari atau individu yang dapat mewakili suatu populasi disebut….
a. Populasi
b. Data sekunder
c. Responden
d. Data primer
e. sampel
15. Metode yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada responden tentang hal-
hal yang perlu diketahui disebut….
a. Studi lapangan
b. Angket
c. Observasi langsung
e. wawancara
BAB 4
1. Pembentukan jagat raya menurut Teori Big Bang didasarkan pada asumsi bahwa alam
semesta berasal dari keadaan panas dan padat yang mengalami….
A. Gaya gravitasi antara materi dan planet
B. Ledakan dahsyat dan mengembang
C. Perubahan materi secara terus-menerus dan statis
D. Pembentukan atom-atom hidrogen dan helium
E. Pergeseran bintang-bintang di alam raya dan planet
2. Penyebab munculnya fenomena super moon di Indonesia pada tanggal 19 Maret 2011
adalah….
A. Posisi bumi, bulan, matahari berada pada jarak paling dekat
B. Munculnya penumbra (bayang-bayang) saat bulan purnama
C. Bulan purnama terjadi pada saat cuaca cerah
D. Matahari dan bulan berada pada jarak paling dekat
E. Bulan dan bumi berada pada jarak paling dekat
3. Pada masa karbon, benua-benua menyatu membentuk benua besar yang disebut….
A. Gondwana
B. Pangea
C. Alaska
D. Moho
E. Greenland
5. Di jagad raya terdapat gumpalan kabut yang berputar pelan. Bagian tengah kabut tersebut
lama-lama menjadi gumpalan gas yang menjadi matahari dan bagian kabut sekitarnya
menjadi planet dan satelitnya, merupakan bunyi hipotesis….
A. Kabut
B. Planetesimal
C. Pasang surut gas
D. Peledakan bintang
E. Kuiper
6. Pembentukan Tata Surya menurut teori Jeans dan Jeffreys mengatakan bahwa Tata Surya
berawal dari….
A. Kabut gas yang disebut nebula
B. Kabut yang berisi benda-benda padat yang disebut planetesimal
C. Pendinginan gas-gas hidrogen di sekitar matahari
D. Ledakan sebuah bintang di sekitar matahari
E. Pengaruh pasang surut oleh gaya tarik sebuah bintang
7. Dalam Tata Surya kita, yang termasuk planet Jovian adalah planet….
A. Merkurius, venus, bumi, dan mars
B. Merkurius, venus, mars, dan jupiter
C. Jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus
D. Bumi, mars, saturnus, dan uranus
E. Mars, jupiter, saturnus, dan uranus
10. Indonesia terletak di antara pertemuan dua lempeng yaitu lempeng Indo-Australia dan
lempeng Pasifik yang bertabrakan dengan lempeng Eurasia, mengakibatkan Indonesia….
A. Hanya terdapat gempa tektonik
B. Hanya terdapat gempa vulkanik
C. Sering terjadi gempa bumi dan terdapat deretan pegunungan
D. Sering terjadi banjir dan kekeringan
E. Letak kondisi geografisnya menjadi lebih strategis
11. Pernyataan:
(1) Adanya pegunungan Himalaya
(2) Adanya pegunungan Sirkum Pasifik
(3) Bentuk pantai Amerika Selatan sama dengan pantai barat Afrika
(4) Greenland bergerak menjauhi eropa
(5) Adanya pantai laut dalam
Bukti teori apungan benua oleh Wegener adalah nomor….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 5
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
12. Ciri khas dari Teori Keadaan Tetap tentang pembentukan Jagad Raya adalah….
A. Jagad raya senantiasa mengembang
B. Jagad raya mengalami perluasan
C. Zat baru senantiasa tercipta
D. Galaksi saling menjauh
E. Galaksi saling mendekat
13. Ciri khas dari teori Big Bang dalam pembentukan Jagatraya adalah….
A. Jagatraya sangat luas
B. Jagatraya cukup luas
C. Jagatraya mengembang
D. Jagatraya statis
E. Jagatraya dinamis
14. Teori pembentukan Tatasurya yang logis jika memperhatikan ukuran-ukuran planet
adalah….
A. Teori Nebula
B. Teori Big Bang
C. Teori Pasang Surut
D. Teori Protoplanet
E. Teori Planetesimal
15. Ciri-ciri planet:
(1) Merupakan planet terbesar
(2) Memiliki cincin
(3) Memiliki satelit terbanyak
(4) Revolusi 30 tahun
(5) Rotasi 10 jam
Ciri-ciri planet Jupiter adalah….
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 5
C. 2, 3, dan 4
D. 4 dan 5
E. 3, 4, dan 5
KUNCI JAWABAN
BAB I BAB II
1. D 1. D
2. A 2. B
3. E 3. B
4. A 4. A
5. A 5. C
6. A 6. C
7. C 7. E
8. B 8. E
9. A 9. D
10. A 10. A
11. B 11. A
12. D 12. B
13. C 13. A
14. B 14. C
15. B 15. B