Anda di halaman 1dari 51

REMEDIAL

GEOGRAFI

Marsha Najla Audynda


X MIPA 4
19
BAB I : RUANG LINGKUP GEOGRAFI

A. Pengertian Geografi
Istilah Geografi berasal dari bahasa Yunani geo yang artinya bumi
dan graphien yang artinya pencitraan. Geografi adalah ilmu pengetahuan yang
menggambarkan segala sesuatu yang ada di permukaan bumi. Beberapa
definisi Geografi yang dikemukakan para ahli geografi, antara lain sebagai
berikut.
1. Bintarto (1977)
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan,
menerangkan sifatsifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam,
dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai
kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsurunsur bumi
dalam ruang dan waktu.
2. Vernor E. Finch dan Glen Trewartha (1980)
Geografi adalah deskripsi dan penjelasan yang menganalisis
permukaan bumi dan pandangannyatentang hal yang selalu
berubah dan dinamis, tidak statis dan tetap.
3. Hartshorne (1960)
Geografi adalah ilmu yang berkepentingan untuk memberikan
deskripsi yang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat
variabel permukaan bumi. Dalam pandangan Hartshorne,
geografi adalah suatu ilmu yang mampu menjelaskan tentang
sifat-sifat variabel permukaan bumi secara teliti, beraturan, dan
rasional.
4. Yeates (1963)
Geografi adalah ilmu yang memerhatikan perkembangan
rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam di
permukaan bumi. Dalam pandangan Yeates, geografi adalah
ilmu yang berperanan dalam perkembangan suatu lokasi yang
dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada di permukaan bumi
dengan tidak mengenyampingkan alasan-alasan yang rasional.
5. Alexander (1958)
Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada
aktivitas manusia. Dalam pandangan Alexander inilah mulai
dibahas tentang hubungan timbal balik antara aktivitas manusia
serta pengaruhnya terhadap lingkungan alam. Contoh,
penebangan hutan yang tidak terkendali oleh manusia
mengakibatkan terjadinya kerusakan lahan dan penggundulan
hutan, yang dapat menyebabkan terjadinya bencana banjir dan
tanah longsor.
6. Karl Ritther (1859)
Geografi adalah suatu telaah mengenai bumi sebagai tempat
hidup manusia. Dalam kajiannya, studi geografi mencakup
semua fenomena yang terdapat di permukaan bumi, baik alam
organik maupun alam anorganik yang terkait dengan kehidupan
manusia, termasuk aktivitas manusia juga turut dibahas.
7. Von Ricthoffen (1905)
Geografi adalah studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan
bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya,
dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara
gejala-gejala dan sifat tersebut.
8. Paul Vidal de La Blace (1915)
Geografi adalah studi tentang kualitas negara-negara, di mana
penentuan suatu kehidupan tergantung bagaimana manusia
mengelola alam ini.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada intinya ilmu
geografi terpusat pada gejala geosfer dalam kaitan hubungan persebaran dan
interaksi keruangan.
Bila kita perhatikan, terdapat suatu kesan bahwa definisi geografi selalu
mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan tingkat keluasan
ilmu geografi saat definisi itu dikemukakan. Namun, jika dicermati lebih jauh
terdapat suatu kesamaan sudut pandang dari para ahli tersebut, mereka
memandang permukaan bumi sebagai lingkungan yang memengaruhi
kehidupan manusia, di mana manusia mempunyai pilihan untuk membangun
atau merusaknya.
Persamaan pandang yang lain adalah adanya suatu perhatian dari definisi
geografi yang menelaah tentang persebaran manusia dalam ruang dan
keterkaitan manusia dengan lingkungannya. Jelaslah di sini bahwa kajian ilmu
geografi yang paling utama adalah menelaah bumi dalam konteks
hubungannya dengan kehidupan manusia.

B. Konsep-konsep Geografi
10 konsep esensial geografi menurut Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi
tahun 1998
Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yang
menghasilkan kesepatan berupa 10 konsep esensial geografi,
yaitu sebagai berikut:
1) Konsep Lokasi
a. Lokasi Mutlak
Indonesia terletak diantara 6o LU – 11o LS
dan 95o BT – 141o BT.
b. Lokasi Relatif
Indonesia terletak anatara Benua Aisa
dan Benua Australia.
2) Konsep Jarak
a. Jarak Mutlak
Perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya
berjarak sejauh 800 km.

b. Jarak Relatif
Perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya
dapat ditempuh dengan kereta api selama 10
jam.
3) Konsep Keterjangkauan
Hubungan atau interaksi antartempat dapat
dicapai, baik dengan menggunakan sarana
transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki.
Misalnya:
a. Keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat
terbang); Bandung – Jakarta (kereta api).

b. Daerah A penghasil beras dan daerah B


penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak akan
berinteraksi apabila tidak ada transportasi.

c. Suatu daerah tidak akan berkembang apabila


tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.
4) Konsep Pola
Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan
atau interaksi alam dengan alam, hubungannya
dengan pola persebaran, seperti sebagai berikut.
a. Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan
dan struktur geologi.

b. Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan,


bentuk lahan, dan sebagainya.
5) Konsep Morfologi
Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses
alam dan hubungannya dengan aktivitas
manusia. Misalnya:
a. Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan
pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan
lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.

b. Pengelompokan pemukiman cenderung di


daerah datar.
6) Konsep Aglomerasi
Pengelompokan penduduk dan aktivitasnya di
suatu daerah, Misalnya:
a. Masyarakat atau penduduk cenderung
mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga
timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah
perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang
atau pakaian bekas, dan lain-lain.

b. Enam puluh delapan persen industri tekstil


Indonesia berada di Bandung.
7) Konsep Nilai Kegunaan
Manfaat suatu wilayah atau daerah mempuyai
nilai tersendiri bagi orang yang
menggunakannya. Misalnya:
a. Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari
kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor
dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat
peristirahatan dan rekreasi.
b. Lahan pertanian yang subur sangat bernilai
bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau
karyawan/pegawai kantor.
8) Konsep Interaksi dan Interdependensi
Setiap wilayah tidak dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan
hubungan dengan wilayah lain, sehingga
memunculkan adanya hubungan timbal balik
dalam bentuk arus barang dan jasa, komunikasi,
persebaran ide, dan lain-lain. Misalnya: gerakan
orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat ke
tempat lain seperti,
a. Pergerakan penduduk, berupa
sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan
migrasi.

b. Pergerakan barang (sandang) dari kota


ke desa; pangan dari desa ke kota.

c. Pergerakan berita (informasi) melalui


radio, televisi, surat kabar dan lain-lain,
terhadap pembaca atau pemirsa.
9) Konsep Differensiasi
Suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain.
Wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan
nilai yang terdapat di dalamnya. Misalnya:
a. Fenomena yang berbeda dari suatu
tempat ke tempat lain, seperti:
1. jarak dekat, jarak sedang, atau jarak
jauh.
2. pemukiman padat, sedang, atau jarang

b. Pertanian sayuran dihasilkan di daerah


pegunungan; perikanan laut atau tambak
di pantai; dan padi di daerah yang relatif
datar.
10) Konsep Keterkaitan Keruangan
Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya
hubungan dengan wilayah lain, atau adanya
saling keterkaitan antarwilayah dalam
memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya.
Misalnya, jika dikaji melalui peta, maka terdapat
konservasi spasial (keterkaitan wilayah) antara
wilayah A, B, C, dan D.
Sepuluh konsep tersebut, sengaja dibuat untuk penyatu
bahasaan pemikiran geografi, semuanya merupakan awal dari
memahami geografi. Dengan demikian, pendidikan geografi
mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi harus
mencakup sepuluh konsep tersebut, hanya materi yang
diberikan sesuai dengan jenjang pendidikannya.
Sumber Waluya, Bagja. 2007. Memahami Geografi SMA/ MA
Kelas X semester 1 dan 2. Bandung: Armico. Jakarta

C. Pendekatan Dalam Geografi


1. Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau
kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai
penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat
dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial
pattern), dan proses (spatial processess) (Yunus, 1997).
Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan
kenampakan strutkur, pola dan proses. Struktur keruangan
berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk ruang.
Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk
utama, yaitu: (1) kenampakan titik (point features), (2)
kenampakan garis (line features), dan (3) kenampakan bidang
(areal features).
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak
pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk
ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
1. What? Struktur ruang apa itu?
2. Where? Dimana struktur ruang tersebut berada?
3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk seperti itu?
4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?
6. Who suffers what dan who benefits what? Bagaimana
struktur
Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk
kepentingan manusia.
2. Pendekatan kelingkungan
Pendekatan ekologi/lingkungan merupakan pendekatan
berdasarkan interaksi yang terjadi pada lingkungan.Pendekatan
ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan
manusia dengan lingkungan fisiknya.Interaksi tersebut
membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan Ekosistem.
Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak
mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan
lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan:
(1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta
relik fisik tindakan manusia.
(2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan
nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
3. Pendekatan Kewilayahan
dalam pendekatan kewilayahan, yang dikaji tentang
penyebaran fenomena, gaya dan masalah dalam keruangan,
interaksi antara variabel manusia dan variabel fisik
lingkungannya yang saling terkait dan mempengaruhi satu
sama lainnya.
pendekatan ini merupakan pendekatan keruangan dan
lingkungan, maka kajiannya adalah perpaduan antara
keduanya.

D. Prinsip-prinsip Geografi
1. Prinsip Persebaran
adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan persebaran
gejala di permukaan bumi yang cenderung tersebar tidak
merata.
2. Prinsip Interelasi
adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan hubungan
timbal balik (interelasi) antara gejala yang satu dan gejala yang
lainnya.
3. Prinsip Deskripsi
adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan pemaparan
(deskripsi) suatu gejala di permukaan bumi baik melalui tulisan,
tabel, diagram, peta, atau video.
4. Prinsip Korologi (keruangan)
adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan kajian gejala,
fakta, dan masalah geografi ditinjau dari aspek persebaran,
interelasi, dan interaksinya dalam ruang (permukaan bumi)
yang membentuk suatu integritas atau kesatuan tertentu.

E. Aspek Geografi
Willian Kirk menyusun struktur lingkungan geografi menjadi 2, yaitu :
1. Aspek Fisikal
Aspek fisikal geografi meliputi :
a. Aspek Topologi
Membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu
wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang
mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
b. Aspek Biotik
Membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan
c. Aspek Non Biotik
Membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan cuaca)
2. Aspek NonFisik
Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik
perilakunya. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari
kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam
ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa kajian
pada aspek ini antara lain:
a. Aspek Sosial
Membahas tentang adat, tradisi, kelompok masyarakat dan lembaga
sosial.
b. Aspek Ekonomi
Membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi,
pasar dan sebagainya
c. Aspek Budaya
Membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.
d. Aspek Politik
Misalnya membahas tantang kepartaian dan pemerintahan.

F. Manfaat Ilmu Geografi


Kesimpulan Manfaat Geografi:
1. Memetakan Persebaran Fenomena Di Permukaan Bumi
2. Penentuan Lokasi Pertanian, Industri, dan Permukiman
3. Penentuan Lokasi Transmigrasi
4. Pengembangan Prasarana Transportasi
5. Potensi dan Pemanfaatan Sumber Daya
6. Membantu Menyelesaikan Masalah Sosial dan Kemasyarakatan

G. Ilmu Penunjang Geografi


1. Geologi
adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk permukaan
bumi akibat tenaga dari dalam bumi (endogen: vulkanisme,
tektonisme, gempa bumi),termasuk struktur, komposisi dan
sejarahnya.
2. Geomorfologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka
bumi serta perubahannya akibat tenaga dari luar (Exogen:
pelapukan, erosi, sedimentasi).
3. Meteorologi
adalah ilmu yang mempelajari atmosfer, yaitu tentang udara,
cuaca, suhu, angin, awan, curah hujan, radiasi matahari, dan
sebagainya.
4. Meteorologi
sangat penting bagi informasi cuaca terutama
untuk penerbangan, pelayaran, pertanian dan
industri.
5. Hidrologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang air di permukaan
bumi/tanah, di bawah tanah; termasuk sungai, danau, mata air,
air tanah dan rawa-rawa
6. Klimatologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim dan kondisi rata-
rata cuaca.
7. Antropologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia khususnya
mengenai ciri, warna kulit, bentuk fisik, masyarakat dan
kebudayaannya.
8. Ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhannya.
9. Demografi
adalah ilmu yang mempelajari dan menguraikan tentang
penduduk. Komposisi penduduk, dan jumlah penduduk.

H. Ruang Lingkup Geografi


Ruang lingkup geografi tidak dapat dilepaskan dari aspek manusia dan
lingkungannya. Hubungan manusia dan lingkungannya dapat digunakan untuk
menjelaskan perbedaan wilayah dan persebaran dalam ruang.
Ruang lingkup studi geografi sangat luas, sehingga secara garis besarnya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Geografi fisis (physical geographhy), yaitu geografi yang mempelajari
aspek-aspek fisik seperti batuan, mineral, relief muka bumi, atmosfer, cuaca,
iklim, air serta tumbuhan dan hewan.
2. Geografi sosial, yaitu geografi yang mempelajari aspek-aspek sosial,
politik, ekonomi dan budaya (antropogeography).

Menurut Rhoads Murphey dalam bukunya “The Scope of geography”,


mengemukakan tentang tiga pokok ruang lingkup studi geografi, yaitu :
1. Interaksi antarmanusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah
satu keanekaragaman wilayah.
2. Persebaran dan keterkaitan penduduk di bumi dengan sejumlah aspek
keruangan.
3. Kajian terhadap region dan analisis dari region yang mempunyai ciri
khusus.

Menurut Hagget (1968), ruang lingkup geografi dibagi menjadi dua macam,
yaitu :
1. Geografi Ortodoks, yaitu kajian tentang suatu wilayah atau region dan
menganalisa bagian-bagiannya secara sistematik, misalnya untuk faktor
manusia atau fisisnya saja. Geografi ortodoks dibagi menjadi geografi
sistematik, geografi regional, geografi teknik, dan geografi filsafat.
2. Geografi terintegrasi (terpadu), yaitu suatu pendekatan dengan
mengintegrasikan elemen-elemen geografi sistematik (yang terdiri atas
geografi fisikal dan geografi manusia) dengan geografi regional (yang terdiri
atas geografi regional dan geografi kultur). Tiap analisis digolongkan menjadi
dua segi, yaitu segi teori dan segi aplikasi.

I. Objek Studi Geografi


Objek studi geografi dapat dibedakan atas dua macam, yaitu objek material
dan objek formal.
1. Objek Material Geografi
Objek material merupakan sasaran atau isi suatu kajian.
Adapun yang termasuk objek kajian geografi adalah fenomena
geosfer terdiri dari atmosfer, cuaca dan iklim, litosfer (lapisan
batu-batuan), hidrosfer (lapisan air), biosfer (lapisan kehidupan
flora dan fauna), pedosfer (mempelajari ttg tanah) dan
antroposfer (lapisan kehidupan manusia yang merupakan
“tema sentral” diantara sfera-sfera lainnya).
2. Objek Formal Geografi
Objek formal adalah metode atau pendekatan yang digunakan
dalam mengkaji suatu masalah. Metode atau pendekatan objek
formal geografi meliputi beberapa aspek, yakni aspek
keruangan (spasial), kelingkungan (ekologi), kewilayahan
(teritorial), dan aspek waktu (temporal).
Dalam mengkaji suatu permasalahan geografi, geografi fisis dan geografi
manusia tidak dapat dipisahkan. Bahkan masing-masing cabang geografi saling
membutuhkan dan saling melengkapi. Oleh karena itu, kajian geografi akan
menyimpang dari tujuannya apabila tidak terjadi konsep penyatuan dalam
mengkaji permasalahan.

D. Cabang-Cabang Ilmu Geografi

1. Geomorfologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bentuk muka


bumi.
2. Klimatologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang iklim.
3. Biogeografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan di bumi.
4. Oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang lautan.
5. Geografi tanah, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tanah.
6. Geofisika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat fisik bumi.
7. Geologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang lapisan batu-batuan
pembentuk muka bumi secara keseluruhan, mulai dari dahulu sampai
sekarang.
8. Hidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air tanah.
9. Meteorologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang atmosfer/cuaca
10. Geografi matematik, yaitu ilmu yang mempelajari tentang luas, letak
dan besar.
11. Geografi sumber daya, yaitu ilmu yang mempelajari tentang mineral
dan barang tambang yang terdapat di bumi.
12. Ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang adaptasi manusia dengan
lingkungan baik fisik maupun biologis.
13. Astronomi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang perbintangan, misal
untuk pertanian.
14. Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hewan
15. Dll
BAB II : PETA

A. PETA DAN PEMETAAN


I. PENGERTIAN PETA
Pengertian peta secara umum adalah gambaran dari permukaan bumi yang digambar
pada bidang datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai
penjelas. Berikut beberapa pengertian peta dari para ahli.
1. Menurut ICA (International Cartographic Association)
Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih
dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda
angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan
diperkecil/diskalakan.
2. Menurut Aryono Prihandito (1988)
Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada
bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.
3. Menurut Erwin Raisz (1948)
Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti
ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah
tulisan-tulisan sebagai penjelas.
4. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)
Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan,
merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan
dan tingkatan pembangunan.

II. FUNGSI DAN TUJUAN PEMBUATAN PETA


Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta, antara lain untuk:
1. Menunjukkan posisi atau lokasi relative (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan
tempat lain) di permukaan bumi.
2. Memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak – jarak di
atas permukaan bumi.
3. Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk – bentuk permukaan bumi sehingga dimensi
dapat terlihat dalam peta.
4. Menyajikan data tentang potensi suatu daerah.
5. Mengkomunikasikan informasi ruang.
6. Menyimpan informasi.
7. Membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk kontruksi jalan, navigasi, atau perencanaan.
8. Membantu dalam pembuatan suatu desain, misalnyadesain jalan.
9. Menganalisis data spasial, misalnya perhitungan volume.

III. MACAM – MACAM PETA


Macam – Macam Peta
1. Ditinjau dari jenisnya
a. Peta foto yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara atau ortofoto yang dilengkapi
garis kontur, nama, dan legenda.
b. Peta garis yaitu peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik,
garis, dan luasan.

2. Ditinjau dari skalanya


a. Peta kadaster, berskala 1:100 s/d 1:5.000. Peta semacam ini terdapat di Departemen
Dalam Negeri yang dipakai untuk menggambarkan peta – peta tanah dan peta dalam
sertifikat tanah.
b. Peta skala besar, berskala 1:5.000 s/d 1:250.000. Peta yang skalanya besar digunakan untuk
menggambarkan wilayah – wilayah yang relative sempit, misalnya peta Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
c. Peta skala sedang, berskala 1:250.000 s/d 1:500.000. Peta berskala ini digunakan untuk
menggambarkan daerah – daerah yang agak luas, misalnya peta regional Jawa Tengah, peta
Provinsi Maluku.
d. Peta skala kecil, berskala 1:500.000 s/d 1:1.000.000. Skala seperti ini dipergunakan untuk
menggambarkan daerah – daerah yang cukup luas biasanya berupa Negara, misalnya peta
Republik Indonesia Tahun 2005.
e. Peta skala geografis, berskala lebih kecil dari 1:1.000.000, biasanya dipergunakan untuk
menggambarkan kelompok Negara, benua, atau dunia.

3. Ditinjau dari informasinya


a. Peta Umum / Peta Ikhtisar, adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada
dalam suatu daerah.
b. Peta Khusus / Peta Tematik, yaitu peta yang menggambarkan kenampakan – kenampakan
tertentu di permukaan bumi. Contoh: Peta kepadatan penduduk, Peta geologi, Peta air tanah.

UNSUR – UNSUR KELENGKAPAN PETA


Syarat –syarat pembuatan peta yang baik dan benar (triks mengingat ACEE)
1. Arah ,arah dipeta sama dengan arah sebenarnya di lapangan
2. Conform, bentuk dipeta sama dengan bentuk sebenarnya di lapangan
3. Equidistant ,jarak dipeta sama dengan jarak di lapangan
4. Equivalent ,luas dipeta sama dengan luas sebenarnya di lapangan

Unsur-unsur peta meliputi ;


1. Judul Peta. Judul peta merupakan pencerminan isi dan tipe peta.
2. Garis Astronomis ,meliputi garis lintang dan garis bujur.
3. Inset. Inset menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah
sekitar yang lebih luas.
4. Garis tepi peta
5. Skala Peta. Skala merupakan angka yang menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan
jarak sesungguhnya.
6. Sumber peta. Untuk Negara Indonesia, badan yang memiliki fungsi dan tugas menyediakan
peta dasar adalah Bakosurtanal (Badan koordinasi survei dan pemetaan nasional).
7. Tahun pembuatan
8. Mata Angin
9. Simbol Peta. Simbol – simbol pada peta dapat dikelompokkan sebagai berikut. Simbol titik,
simbol garis, simbol area.
10. Warna peta
11. Legenda adalah keterangan dari simbol – simbol peta yang digunakan agar lebih mudah
dipahami pembaca.
12. Lettering adalah semua tulisan dan angka – angka yang tertera dalam suatu peta.

PROYEKSI PETA
Proyeksi peta adalah suatu pemindahan garis paralel dan meridian dari bentuk
permukaan yang lengkung /bola pada bidang datar .
Jenis-jenis proyeksi peta :
1. Menurut bidang proyeksinya
a. SiLinder /tabung
b. Conic/ kerucut
c. Azimuthal/zenithal : orthografik,stereografik,gnomonik
2. Menurut sifat aslinya
a. Conform (equal form atau orthomorphic)
b. Equivalent (equal area)
c. equiditance
3. Menurut sumbu simetrinya
a. Normal
b. Oblique(miring)
c. Transversal

B. PENGINDERAAN JAUH
I. PENGERTIAN PENGINDRAAN JAUH (INDRAJA)
Menurut Lillesand dan Keifer, indraja adalah ilmu atau teknik dan seni untuk
mendapatkan informasi tentang objek / wilayah / gejala dengan cara menganalisis data yang
diperoleh dari suatu alat tanpa berhubungan langsung dengan objek/ wilayah / gejala yang
sedang dikaji.
II. KOMPONEN INDRAJA
1. Sumber Tenaga
Tenaga alamiah adalah sinar matahari, sedangkan tenaga buatan adalah berupa
gelombang mikro (dari baterai / blitz dll). Fungsi tenaga tersebut adalah menyinari objek
permukaan bumi dan memantulkannya pada sensor.
2. Atmosfer
Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap,
memantulkan, dan melewatkan radiasi elektromagnetik. Oleh karena itu, di dalam indraja
terdapat istilah jendela atmosfer, yaitu bagian spectrum gelombang elektromagnetik yang
dapat mencapai bumi..
3. Interaksi Antara Tenaga dan Objek
Interaksi antara tenaga dan objek dapat terlihat pada ronayang dihasilkan. Objek yang
mempunyai daya pantul tinggi akan terlihat cerah pada citra, sedangkan objek yang daya
pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. Contohnya, batu gamping yang mempunyai
daya pantul tinggi akan terlihat lebih cerah daripada batu granit yang mempunyai daya pantul
rendah.
4. Sensor
Sensor merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun
satelit. Berdasarkan proses perekamannya, sensor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sensor
fotografik dan sensor elektronik.
1) Sensor fotografik merekam objek melalui proses kimiawi yang dapat dipasang pada pesawat
udara maupun satelit (menggunakan negatif film). Sensor fotografik itu menghasilkan foto.
2) Sensor elektronik merupakan sensor yang bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal
elektrik yang direkam pada pita magnetic selanjutnya dapat diproses menjadi data visual atau
digital dengan menggunakan computer.
5. Wahana
Wahana adalah kendaraan yang digunakan untuk membawa sensor guna
mendapatkan data indraja. Berdasarkan ketinggian peredaran dan tempat pemantulannya di
angkasa, wahana dapat di bedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
1) Pesawat terbang rendah sampai menengah, yaitu pesawat yang ketinggian
pendaratannya antara 1.000 m dan 9.000 m di atas permukaan bumi.
2) Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari
18.000 m di atas permukaan bumi.
3) Satelit, yaitu wahana dengan 900 km di atas permukaan bumi.
6. Perolehan Data (citra)
Data indraja diperoleh dengan cara manual atau dengan cara numeric (digital). Secara
manual dan diperoleh melalui interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara
manual diperlukan alat Bantu yang dinamakan steroskop. Steroskop dapat digunakan dengan
menggunakan computer.
7. Pengguna Data
Pengguna data merupakan komponen yang penting dalam sistim indraja, yaitu orang
atau lembaga yang memanfaatkan informasi hasil indraja.

III. CITRA
Citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor. Data indraja juga
berupa data visual yang pada umumnya dianalisis secara manual.
Data visual dibedakan menjadi dua, yaitu data citra dan data noncitra. Data citra dalah
berupa gambaran yang mirip dengan wujud aslinya atau minimal berupa
gambaran planimetri. Data noncitra pada umumnya berupa garis atau grafik.
Citra indraja adalah gambaran suatu gejala atau objek sebagai hasil rekaman dari
sebuah sensor, baik dengan cara optic, elekrooptik, maupun elektronik. Citra dibedakan
menjadi dua, yaitu citra foto (photographic image) atau foto udara dan citra nonfoto
(nonphotographic image).

1. Citra Foto
Citra foto adalah gambaran suatu gejala di permukaan bumi sebagai hasil pemotretan
dengan menggunakan kamera.
Citra foto dibedakan atas dasar spectrum elektromagnetik yang digunakan, posisi sumbu
kamera, sudut liputan kamera, jenis kamera, wahana yang digunakan, dan system
wahananya.
a. Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan
Berdasarkan spectrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dibedakan menjadi
5 jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Citra foto ultraviolet, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum
ultraviolet.
2) Citra foto ortokromatik, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum
tampak dari warna biru hingga sebagian warna hijau.
3) Citra foto pankromatik, yaitu citra foto yang dibuat demgan menggunakan seluruh
spektrum tampak.
4) Citra inframerah asli, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum
inframerah.
5) Citra foto inframerah modifikasi, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan
spectrum tampak dari warna merah dan sebagian warna hijau.
b. Posisi Sumbu Kamera
Berdasarkan posisi sumbu kamera terhadap permukaan bumi citra foto dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu citra foto vertical dan citra foto condong.
1) Citra foto vertikal, yaitu citra foto yang dibuat dengan posisi sumbu kamerategak lurus
terhadap permukaan bumi. kemiringan sumbu kamera sebesar 10 - 40
2) Citra foto condong, yaitu citra foto yang dibuat dengan posisi sumbu kamera miring,
umumnya membentuk sudut sebesar 100 atau lebih. Citra foto condong dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a) Citra foto agak condong, yaitu apabila cakrawala tidak tergambar pada citra foto
b) Citra foto sangat condong, yaitu apabila cakrawala tergambar tergambar pada citra
foto.
C) Sudut Liputan Kamera
Berdasarkan sudut liputan kamera, citra foto dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu sudut
kecil, sudut normal, sudut lebar, dan sudut sangat lebar.
Tabel, Jenis Citra Foto Berdasarkan Sudut Liputan
Jenis Kamera Sudut Liputan Jenis Foto
Sudut kecil <>0 Sudut kecil
(narrow angel)
Sudut normal 600 – 750 Sudut normal/ sudut
(normal angel) standar

Sudut lebar 750 – 1000 Sudut lebar


(wide angel)
Sudut sangat lebar > 1000 Sudut sangat lebar
(super-wide angel)
d. Jenis Kamera
Berdasarkan kamera yang digunakan, citra foto dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
citra foto tunggal dan citra foto jamak.
1) Citra foto tunggal, yaitu citra foto yang dibuat dengan kamera tunggal. Oleh karena
itu, setiap objek hanya tergambar dalam satu lembar foto.
2) Citra foto jamak, yaitu citra foto yang dibuat pada saat yang sama dan
menggambarkan objek liputan yang sama. Foto jamak dibuat dengan 3 cara, yaitu
sebagai berikut.
a) Multikamera, yaitu menggunakan beberapa kamera yang masing-masing diarahkan
ke satu objek.
b) Kamera multilensa, yaitu satu kamera dengan beberapa lensa.
c) Kamera tunggal berlensa tunggal dengan pengurai warna.
e. Warna yang Digunakan
Berdasarkan warna yang digunakan, citra foto berwarna dibedakan menjadi 2, yaitu
citra foto warna asli (true color) dan citra foto warna semua (false color).
f. Sistem Wahana
Berdasarkan wahana yang digunakan, citra foto dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
citra foto udara dan citra foto satelit.
1) Citra foto udara, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan wahana yang
bergerak di udara, contohnya laying-layang, balon udara, dan pesawat terbang.
2) Citra foto satelit, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan wahana yang
bergerak di ruang angkasa, umumnya satelit.

2. Citra Nonfoto
Citra nonfoto adalah gambar atau citra tentang suatu objek yang dihasilkan oleh sensor
bukan kamera dengan cara memindai (scanning). Citra nonfoto dibedakan atas dasar
spectrum elektromagnetik yang digunakan, sensor yang digunakan, dan wahana yang
digunakan.
a. Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra nonfoto dibedakan
menjadi 3 jenis, yaitu citra inframerahtermal, citra radar, dan citra gelombang mikro.
1) Citra inframerah termal, yaitu citra yang dibuat dengan menggunkan spectrum
inframerah termal.
2) Citra radar, yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan spectrum gelombang mikro
dan sumber tenaga buatan.
3) Citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan spectrum
gelombang mikro.
b. Sensor yang Digunakan
Berdasarkan sensor yang digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi 2, yaitu citra
tunggal dan citra multispektral.
1) Citra tungal, yaitu citra yang dibuat dengan dengan menggunakan sensor tunggal.
2) Citra multipektral, yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan sensor saluran jamak.

c. Wahana yang Digunakan


Berdasarkan wahana yang digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi 2, yaitu citra
dirgantara dan citra satelit.
1) Citra dirgantara, yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan wahana yang
beroperasi di udara atau dirgantara
2) Citra satelit, yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan wahana yang beroperasi di
antariksa.
Citra Foto Dengan Citra Nonfoto
Jenis Citra
No Variabel Pembeda
Citra Foto Citra Nonfoto
1 Sensor Kamera Nomkamera, atas dasar pemindaian
(scaning).
Kamera yang detektornya bukan film
2 Detektor Film Pita magnetic, termistor, foto konduktif,
foto voltaic, dan sebagainya
3 Proses perekaman Fotografi/kimiawi Elektronik
4 Mekanisme Serentak Parsial
Perekaman
5 Spektrum Tampak dan Tampak dan perluasannya, termal, serta
Elektromagnetik Perluasannya gelombang mikro.

IV. INTERPRETASI CITRA


Interpretasi citra adalah kegiatan menafsir, mengkaji, mengidentifikasi, dan mengenali
objek pada citra, selanjutnya menilai arti penting dari objek tersebut. Di dalam interpretasi
citra terdapat 2 kegiatan utama, yaitu pengenalan benda (objek) dan pemanfaatan informasi.
1. Unsur Interpretasi Citra
a. Rona dan Warna
Rona adalah tingkat kecerahan atau kegelapan suatu objek yang terdapat pada citra.
b. Bentuk
Bentuk mencerminkan konfigurasi atau kerangka objek, baik bentuk umum (shape)
maupun bentuk rinci (form) untuk mempermudah pengenalan benda. Contoh pengenalan
bentuk objek yang terdapat pada foto adalah sebagai berikut.
1) Stadion olah raga pada umumnya berbentuk lingkaran atau pesegi panjang.
2) Bangunan sekolah pada umumnya terlihat berbentuk seperti huruf I, U, L, atau persegi
panjang.
c. Ukuran
Termasuk dalam unsur ukuran adalah jarak, luas, volume, ketinggian tempat, dan
kemiringan. Ukuran dapat mencirikan objek sehingga menjadi pembeda dengan objek
sejenis yang lain. Contohnya, ukuran rumah pemukiman berbeda dengan kantor atau
daerah industri. Ukuran objek yang ada pada foto udara dpat diketahui dengan
membandingkan skala foto udara.
d. Tekstur
Tekstur adalah frekuensi perubahan atau pengulangan rona pada citra. Tekstur
dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu halus, sedang, dan kasar. Contohnya, hutan
bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang, sedangkan semak-semak bertekstur halus.
e. Pola
Pola adalah kecenderungan bentuk suatu objek, misalnya pola aliran sugai, pola
permukiman penduduk, dan pola jaringan jalan.
f. Bayangan
Bayangan yang berbentuk pada suatu objek sangat dipengaruhi oleh arah datangnya
sinar Matahari. Apabila pemotretan dilakukan pada pagi hari, bayangan objek ada di
sebelah barat. Dan sebaliknya
g. Situs
Situs adalah tempat kedudukan suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya.
Contohnya, daerah persawahan terdapat di dataran rendah, sedangkan permukiman
penduduk biasanya memanjang mengikuti jalan, sungai, atau pantai.
h. Asosiasi
Asosiasi adalah hubungan antara suatu objek dan objek lain di sekitarnya. Misalnya,
perkampungan biasanya dekat dengan jalan dan lahan pekarangan yang ditumbuhi
tanaman.

V. LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENDAPATKAN DATA INDRAJA

1. Deteksi
Mendeteksi objek yang terekam pada foto udara maupun foto satelit

2. Identifikasi
Mengidentifikasi objek berdasarkan :
a. ciri spektral (ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik dengan
benda).
b. ciri spasial (ciri yang terkait dengan ruang misal bayangan, bentuk, asosiasi, pola,
bentuk dan ukuran).
c. ciri temporal (ciri yang terkait dengan umur obyek dan waktu saat perekaman)
3. Pengenalan
Pengenalan objek dilakukan untuk mengklasifikasikan objek yang tampak pada citra
berdasarkan pengetahuan tertentu.
4. Analisis
Analisis bertujuan untuk mengelompokkan objek yagn mempunyai cirri-ciri yang sama.
5. Deduksi
Deduksi merupakan pemrosesan citra berdasarkan objek yang terdapat pada citra kea
rah yang lebih khusus.
6. Klasifikasi
Klasifikasi meliputi deskripsi dan pembatasan (delineasi) dari objek yang terdapat pada
citra.
7. Idealisasi
Idealisasi merupakan penyajian hasil interpretasi citra ke dalam bentuk peta yang siap
pakai.

VI. MANFAAT INDRAJA


Tujuan utama indraja adalah merekam objek untuk mengumpulkan data sumber daya
alam dan lingkungan. Hingga saat ini indraja semakin banyak dimanfaatkan, antara lain
karena alas an-alasan berikut ini.
1. Citra menggambarkan objek dipermukaan bumi dengan wujud dan letak objek mirip yang
sebenarnya, gambar relatif lengkap, liputan daerah yang luas, dan sifat gambar yang
permanen.
2. citra tertentu dapat memberi gambar tiga dimensi jika dilihat dengan menggunakan
stereoskop. Gambar tiga dimensi itu sangat menguntungkan, antara lain karena menyajikan
model objek (medan) yang jelas, relative lebih jelas, memungkinkan pengukuran beda tinggi,
memungkinkan pengukuran lereng, dan memungkinkan pengukuran volume.
3. citra dapat menggambarkan benda yang tidak tampak sehingga dimungkinkan pengenalan
objeknya. Sebagai contoh adalah terjadinya kebocoran pipa bawah tanah.
4. citra dapat dibuat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit ditempuh melalui daratan,
contohnya hutan, rawa, dan pegunungan.
5. citra sebagai satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
B. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
I. PENGERTIAN SIG
Definisi SIG adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan
menyajikan data atau informasi yang berkaitan dengan geografi. Data tersebut memuat data
atau fakta permukaan bumi secara lengkap, misalnya keadaan geologi, topografi, jenis tanah,
hidrologi, iklim, dan budaya.
Menurut beberapa pakar, ada beberapa pengertian SIG.
SIG adalah sistem yang terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak, dan data manusia
organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis,
dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi
(Chrisman:97).
SIG adalah teknologi informasi yang dapat menganalisis, menyimpan, dan menampilkan
baik data spasial maupun nonspasial (Guo:20).
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa SIG adalah sistem berbasis
komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi
geografis.
II. PENGELOLAAN SIG
Cara pengelolaan SIG sebagai suatu sistem pada prinsipnya terdiri atas tiga subsistem.
a. Subsistem masukan (input subsystem), yaitu pengumpulan data objek material geografi
yang mendukung dan dapat dimasukkan dalam topik geografi yang akan diinformasikan.
Data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk peta, bagan, grafik, atau tabel. Input data SIG
diperoleh dari peta, tabel, foto udara, citra satelit, dan hasil survei lapangan.
b. Subsistem pengolahan dan penyimpanan data (processing and storage subsystem), yaitu
penyimpanan data yang memungkinkan untuk dipanggil kembali secara tepat dan akurat.
Adapun data yang diolah atau dikelola ada dua macam, yaitu,
1). Data keruangan atau data grafis atau data spasial,
2). Data deskriptif atau data atribut.

Pengumpulan data dan pengolahan data geografis dilakukan dengan dua cara yaitu
1). Pengindraan jauh berupa foto udara, citra radar, dan citra satelit.
2). Data teristis (pengukuran langsung di medan atau lapangan) yang tidak dapat dipantau
dari jauh, misalnya, kepadatan penduduk dan batas wilayah administrasi.
c. Subsistem penyajian (output subsystem), yaitu penyajian semua data atau sebagian data
dalam bentuk tabel, peta file elektronik (digital), dan grafik.
III. KOMPONEN-KOMPONEN SIG
Komponen Utama SIG dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Perangkat lunak (Software), misalnya : ARC info, ILWIS, ERDAS SPANAS,dll
2) Perangkat Keras (Hardware) ,Contoh nya :digitizer ,plotter,printer,CPU,VDU dll
3) Intelegensi Manusia (Brainware) sebagai pengelola
IV. KEUNTUNGAN SIG
Komputerisasi dalam SIG mempunyai keunggulan yaitu :
a. Pengolahan data lebih mudah dan lebih cepat
b. Jika terjadi kesalahan pada saat input data, data tersebut mudah diperbarui.
c. Jika membutuhkan data yang terdahulu, data yang dimaksud mudah dicari.
d. Data lebih aman karena dapat dikunci dengan kode.
e. Penyimpanan data lebih hemat dan ringkas.
f. Mudah dibawa atau dipindahkan, dan
g. Relatif murah
V. PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
SIG dapat di manfaatkan di berbagai bidang ,di antaranya yaitu :
a. Pemetaan Sumber Daya
Sistem Informasi Geografis digunakan untuk :
1) Pemetaan Penggunaan lahan
2) Pemetaan lahan hijau yang sangat diperlukan bagi keberadaan lahan pertanian;
3) Pemetaan daerah pasang surut guna mengetahui apakah daerah ini dapat dikembangkan
untuk daerah pertanian atau kepentingan lain;
4) Pemetaan geologi yang digunakan untuk kepentingan eksplorasi dan penanggulangan
bencana alam.

b. pertanian dan Kehutanan


Sisitem Informasi Geografis digunakan untuk :
1) Inventarisasi tanaman pangan, berkaitan dengan informasi luas lahan pertanian dan
tanaman pangan, luas lahan yang baik dan yang rusak;
2) Pemantauan perubahan penggunaan lahan;
3) Inventarisasi tanaman perkebunan;
4) Inventarisasi dan pemantauan hutan yang diperlukan untuk perencanaan reboisasi,
perluasan hutan, pencegahan terhadap kerusakan hutan atau pengrusakan hutan;
5) Inventarisasi lahan krisis, karena hampir setiap tahun lahan kritis semakin bertambah luas
dan kesuburan tanah semakin menurun;
6) Inventarisasi tanaman sagu;

c. Transmigrasi
Sistem Informasi Geografis digunakan untuk :
1) Pemilihan lokasi transmigrasi agar daerah yang dipilih benar-benar cocok untuk
pemukiman para transmigran;
2) Perencanaan waktu pemindahan penduduk yang tepat sesuai dengan keadaan daerah
yang akan didatangi;
3) Perencanaan pembuatan jaringan jalan dan irigasi;

d. Lingkungan Hidup
Sistem Informasi Geografis digunakan untuk :
1) Perencanaan kota yang berkaitan dengan tata ruang;
2) Pemantauan tehadap pencemaran lingkungan hidup;

e. Pemantauan Bencana Alam


SIG dengan bantuan pengideraan jauh yang multitemporal dan multispektral dapat digunakan
untuk menginventarisasi, mengevaluasi dan memantau bencana alam, seperti gunung
meletus, gempa bumi, kebakaran hutan, dan serangan hama.

f. Perencanaan dan Pemantauan Daerah Pantai dan Laut


Sistem Informasi Geografis digunakan untuk :
1) Pencarian lokasi ikan laut;
2) Pantaua perubahan garis pantai dan daerah abrasi;
3) Pantauan proses-proses yang terjadi di laut, seperti pengangkatan arus dan intrusi air laut.
BAB III : LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI
DENGAN PETA-
METODE PENELITIAN GEOGRAFI

Beberapa bentuk metode analisis penelitian geografi sebagai berikut :


1. Metode deskriptif.
Digunakan oleh geografi sejak lahir sebagai disiplin ilmu yang bersifat
akademis. Karakteristiknya adalah memberikan penjelasan baik bersifat
fisik maupun social. Tujuannya mendeskripsikan dan menggambarkan
peristiwa yang ada pada masa sekarang. Terbagi menjadi tiga, yaitu :
a. Metode studi kasus.
Metode penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan karakteristik
fenomena kasus spesifik. Meliputi manusia, dan peristiwa fisik.
b. Metode survey.
Penyelidikan yang dilakukan untuk memperoleh fakta dari gejala yang
ada dan untuk mencari keterangan secara faktual. Pendapat lain
mengemukakan bahwa metode ini bertujuan untuk mengumpulkan
data dari sejumlah besar individu melalui alat pengukur kuisioner.
Catatan penting dalam metode ini yaitu berkenaan dengan alat
pengumpul data dan keterkaitannya dengan populasi.

c. Metode historis.
Cara untuk mengetahui berbagai gejala dan peristiwa yang terjadi di
masa lampau dan memiliki kaitannya dengan gejala dalam peristiwa
yang terjadi sekarang ini. Perspektif waktu adalah kata kunci dari
metode ini. Salah satu teknik metode ini adalah kajian terhadap
berbagai data yang terdokumentasi.
2. Metode eksperimen.
Digunakan oleh peneliti pendidik geografi di kelas. Untuk melihat
bagaimana pengaruh yang terjadi akibat perlakuan tersebut
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI.
a. Merumuskan masalah dan menentukan tujuan penelitian.
b. Menentukan konsep dan hipotesis.
c. Pembuatan kuisioner penelitian.
d. Pengambilan sampel penelitian.
e. Pengumpulan data.
f. Evaluasi data.
g. Analisis data.
h. Membuat laporan penelitian.
Sistematika laporan penelitian.
a. Bagian pembukaan.
1. Lembar judul (judul penelitian, peneliti, nama sekolah dan tahun).
2. Lembar pengesahan (judul penelitian, peneliti, lokasi, tanda tangan peneliti
dan kepala sekolah).
3. Abstrak berupa uraian singkat yang berisi esensi penelitian (tujuan, prosedur,
dan hasil).
4. Kata pengantar.
5. Daftar isi.
6. Daftar table.
7. Daftar gambar.
8. Daftar lampiran.
b. Bagian isi.
1. Bab 1 pendahuluan (latar belakang, rumusan maslah, definisi opersional,
tujuan dan manfaat).
2. Bab 2 pustaka berisi uraian teori terkait dan temuan penelitian yang relevan.
Bagian akhir anggapan dasar dan hipotesis.
3. Bab 3 prosedur (metode penelitian, populasi, sampel, variable,teknik, dan
alat).
4. Bab 4 hasil penelitian berisi uraian secara empiris dan kaitanya dengan teori
yang digunakan.
5. Bab 5 kesimpulan menyajikan simpulan yang diperoleh dari hasil analisis
dengan memperhatikan masalah dan tujuan.
c. Bagian pendukung.
1. Daftar pustaka, ditulis dengan pedoman pada tata cara penulisan yang
berlaku dan memuat semua pustaka yang digunakan.
2. Daftar lampiran, berisi lampiran instrument, data penelitian, dan bukti.
Permasalahan dalam kajian geografi.
kriteria masalah geografi, yaitu :
a. Masalah menyatakan keterhubungan antar dua variable.
b. Masalah dinyatakan dalam kalimat Tanya.
c. Kemungkinan adanya ketersediaan data.
Ada empat sumber masalah dalam kajian geografi, antara lain :
a. Hasil penelitian orang lain.
b. Kepustakaan, menuntut kemampuan calon peneliti dalam memadukan
antara kajian teoritis dengan empiris.
c. Lapangan, berasal dari kenyataan dilapangan, baik melalui obsevasi
maupun berdasarkan kemampuan calon peneliti.
d. Sajian data mentah, peta dan grafik, memuat data hasil penelitian,
survey, atau pencacahan yang dimiliki atau mengandung permsalahan.
e. Penggunaan sarana ilmiah.
Penggunaan sarana ilmiah dalam penelitian geografi misalnya
penginderaan jauh.
Permasalahan penelitian harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Menarik untuk diteliti.
b. Penting untuk diteliti.
c. Memungkinkan ketersediaan data.
d. Memberi manfaat secara teoritis dan praktis.
e. Permasalahan harus memiliki konteksitas dengan judul penelitian.
Permasalahan penelitian terdiri atas dua kategori, permasalahan umum biasa dan
kategori permasalahan harus saling mendukung.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data, sebagai berikut :
1. Wawancara.
Komunikasi dua arah antara pewawancara dan narasumber secara langsung.
Bagian pokoknya harus dilakukan oleh pewawancara adalah mempelajari dengan
baik setiap ungkapan yang dirumuskan dalam daftar pertanyaan. Tahapan yang
harus dilalui oleh pewawancara dalam mengkondisikan situasi, yaitu perkenalan
diri, menjelaskan maksud kedatagan, menjelaskan materi wawancara, dan
mengajukan pertanyaan.
2. Daftar pertanyaan.
Sekumpulan pertanyaan yang telah dibuat sedemikian rupa oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Hal yang perlu diperhatikan peneliti terkait dengan daftar
pertanyaan, yaitu perumusan pertanyaan, uji coba pertanyaan, reformulasi
pertanyaan, petunjuk pengisisan, das sistematika isi daftar pertanyaan.
3. Angket.
Alat pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan, umum diisi sediri oleh
responden. Cara pengisian ada dua cara yaitu dilakukan sendiri oleh responden
tanpa kehadiran peneliti dan dilakukan dengan responden dengan kehadiran
peneliti.
4. Obsevasi.
Harus didukung oleh pendokumentasian mengenai apa yang diteliti secara
mendalam, akurat, dan cermat. Objek kajian dibedakan menjadi dua yaitu
manusia dan non manusia. Beberapa jenis relevan dengan setiap teknik tersebut,
yaitu :
a. Peta (mengetahui lokasi suatu tempat)
b. GPS (mengetahui koordinat suatu tempat)
c. Kompas (menentukan arah mata angin)
d. Barometer (mengukur tekanan udara)
e. Hydrometer (mengukur kelembapan udara)
f. Thermometer (mengukur suhu)
g. Dan lain-lain.
TEKNIK ANALISIS DATA.
1. Analisis data kualitatif.
Berbentuk kata-kata yang diperoleh dari dokumen, wawancara atau observasi.
Menurut Miles and Huberman data ini bersifat membumi, kaya akan deskripsi dan
mampu menjelaskan tentang proses. Agar dapat memberikan makna, dalam
analisis dilakukan dengan menempuh langkah sebagai berikut :
a. Reduksi data.
Pelaku riset melakukan seleksi data, memfokuskan data pada permasalahan
yang dikaji, melakukan upaya penyederhanaan, melakukan abstraksi, dan
melakukan transformasi.
b. Display data.
Langkah mengorganisasi data dalam sutau tatanan informasi yang padat atau
kaya makna. Menurut Miles dan Huberman display yang baik adalah jalan
utama menuju analisis kualitatif yang valid.
c. Penyimpulan daan vertifikasi.
Menarik kesimpulan dan melakukan vertifikasi terhadap kesimpulan yang
dibuat.
2. Analisis data kuantitatif.
Diperoleh dari jumlah atau penggabungan yang selalu menggunakan bilangan
cacah.
a. Skala pengukuran.
Disebut juga dengan data statiska (variable pengukuran).
b. Jenis-jenis skala.
Dibedakan menjadi empat, yaitu :
1. Nominal,berapa bilangan yang diperoleh dari jumlah gabungan
2. Ordinal, bilangan-bilangan yang menggambarkan peringkat.
3. Interval, data yang memiliki range.
4. Rasio, skala yang paling konteks tingkatannya.
c. Prosedur analisis.
Dalam kegiatan riset antara satu dengan yang lainnya mempunyai ikatan yang
erat (pengumpulan dan analisis data).
1. Penyusun data.
Perlu ditimbangkan hal-hal berikut ini :
a. Memasukkan data penting dan benar-benar dibutuhkan.
b. Memasukkan data yang bersifat objektif dan tak-bias.
c. Memasukkan data yang benar-benar autentik.
d. Membedakan antara informasi dengan kesan responden.
2. Klasifikasi data.
Usaha penggolongan data berdasarkana pada kategori tertentu .
3. Analisis.
Hal yang penting diperhatikan adalah jenis variable pengukuran yang
digunakan dan jenis skalanya. Hal ini menuntun pada penggunaan metode
statiska yang tepat.
4. Penafsiran dan penyimpulan.
Dilakukan untuk mencari pengertian terhadap hasil analisis data
menggunakan metode statiska tertentu sehingga memperoleh berbagai
penemuan ilmiah. Criteria yang harus diperhatikan :
a. Dibuat secara ringkas dan persis.
b. Pengujian hipotesis dengan data.
c. Dapat mencerminkan batas berlakunya generalisasi kesimpulan.
d. Merupakan rekapulasi berbagai informasi yang diberikan
sebelumnya.
e. Dapat member penjelasan tentang masalah riset.
f. Mencerminkan adanya penerimaan dan penolakkan hipotesis yang
diuji.
g. Mencerminkan dihasilkannya temuan baru.
h. Dapat menuntun untuk dilakukan riset terhadap masalah lain yang
berhubungan erat dengan masalah itu.
3. Analisis data penginderaan jauh, dan sistem informasi Geografis.
a. Analisis penginderaan jauh.
Biasanya metode yang dipakai adalah analisis manual dengan teknik analisis
fotomorfik. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Deteksi.
Penginderaan pada suatu objek artinya penentuan ada atau tidaknya suatu
objek data pada citra menggunakan sensor.
2. Identifikasi.
Tiga cara utama yang tergambar pada citra yang terekam oleh sensor
adalah sbagai berikut :
a. Spektoral, dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik
dan benda yang dinyatakan dengan zona dan warna.
b. Spatial, cirri yang terkait dengan ruang yang meliputi bentuk, ukuran,
bayangan, pola, teknis, situs dan asosiasi.
c. Temporal, cirri yang terkait dengan unsure benda atau saat
perekaman.
3. Pengenalan.
Dilakukan untuk mengklasifikasikan objek yang tampak pada citra.
4. Analisis.
Menunjukkan kelompok yang menyesuaikan kekhususan tersendiri.
5. Dedukasi.
Objek yang tampak langsung pada foto udara menjadi bukti yang
mengarah ke suatu titik.
6. Klasifikasi.
Meliputi deskripsi dan pembatasan dari objek yang terdapat pada citra.
7. Idealisasi.
Merupakan penyajian hasil interpretasi citra ke dalam bentuk peta yang
siap pakai.
BAB IV : PEMBENTUKAN JAGAD RAYA
1. Teori Mengembang Dan Memampat (Oscillation Theory)
Dikemukakan oleh : Edwin Huble
Berisi : jagat raya terbentuk karena reaksi inti hidrogen. Galaski yang merupakan
bagian dari jagat raya, lama kelamaan akan meredup kemudian memampat.
Mengembang dan memampat seperti ini terjadi terus menerus.
2. Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)
Dikemukakan oleh : Fred Hoyle
Berisi : alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.
3. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)
Dikemukakan oleh : George Lemaitre
Berisi : Galaksi berasal dari massa tunggal yang menyimpan suhu dan energy sangat
besar, kemudian meledak sehingga menghancurkan massa tunggal tersebut.

TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA

1. Hipotesis Nebula
Dikemukakan oleh : Kant-Leplace
Berisi : Tata surya berasal dari kabut raksasa yang terdiri dari debu, es, dan gas
(sebagian besar merupakan hydrogen) yang disebut dengan nebula. Kabut tersebut
berputar dan menyusut serta mengalami pemadatandi tengah menjadi matahari,
sedangkan materi lain yang lebih kecil, menjadi planet
2. Hipotesis Planetesimal
Dikemukakan oleh : Thomas C. Chamberlin
Berisi : Matahari berpapasan dengan bintang. Bagian dari massa matahari, tertarik
oleh bintang sehingga terlepas dan akhirnya massa yang tertarik tersebut disebut
planetesimal dan beredar mengelilingi matahari.
3. Hipotesis Pasang Surut gas
Dikemukakan oleh : James Jeans & Harold Jeffreys
Berisi : Ada bintang yang mendekati Matahari hingga mengakibatkan gaya Tarik
antara bintang dan Matahari. Beberapa partikel matahari yang berupa
gas,membentuk gumpalan, membeku, dan menjadi planet
4. Hipotesis Bintang kembar atau ledakan bintang
Dikemukakan oleh : Lyttleton
Berisi : salah satu dari dua bintang kembar yang saling mengelilingi, meledak karena
bertabrakan dengan bintang lain. Partikel ledakan mendingin dan mengelilingi
matahari.
5. Hipotesis Protoplanet atau awan debu/ Kuipper
Dikemukakan oleh : Kuiper
Berisi : terdaoat dua pusat yang saling memadat. Pusat yang lebih besar
menjadi matahari, sedangkan pusat yang lebih kecil menjadi planet.

TEORI PERKEMBANGAN BUMI

1. Teori Pengapungan Benua (continental Drift Theory)


Dikemukakan oleh Alfred Wegener
Berisi : 225juta tahun yang lalu, bumi hanya terdiri dari satu benua besar (Benua
Pangea), dan satu samudra besar (Samudra Panthalassa).
Bukti :
a. Kesamaan garis pantai
Kesamaan garis pantai antara Benua Amerika bagian selatan dengan benua
afrika,.
Garis pantai benua amerika utara bagian timur mempunyai persamaan dengan
garis pantai Eropa bagian barat
Benua Afrika mempunya persamaan yang mencolok dengan Asia bagian barat.
b. Persebaran fosil
c. Kesamaan jenis batuan
d. Iklim purba
e. Pengapungan benua dan paleomagnetisme.
2. Teori Laurasia dan Gondwana
Dikemukakan oleh Edward Zuess
Berisi : bumi semula berasal dari dua benua, yaitu Laurasia (bagian utara) dan
Gondwana (bagian selatan). Dua benua tersebut dipisahkan oleh Laut sempit yaitu
Tethis. Selanjutnya, dua benua tersebut terpecah menjadi benua seperti sekarang
ini.
3. Teori Konveksi
Dikemukakan oleh Arthur Holmes & Harry Hess
Isi teori Konveksi : di dalam bumi terdapat arus konveksi yang membawa material
magma sampai ke permukaan bumi membentuk mid oceanic ridge.
4. Teori Lempeng Tektonik
Dikemukakan oleh Tozo Wilson
Isi teori lempeng tektonik : kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng
tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer.

Lapisan astenosfer yang terdapat arus konveksi menyebabkan litosfer bergerak.


Pergerakan lempeng tersebut yaitu:

a. Konvergen (gerakan saling bertumbukan antarlempeng)


Fenomena yang terjadi pada gerakan konvergen:
(1) Lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua (disebut zona
subduksi).
(2) Terbentuk palung laut.
(3) Pembengkakan tepi lempeng benua yang membentuk deretan
pegunungan.
(4) Ativitas vulkanisme, intrusi (proses pergerakan magma di bawah
permukaan bumi), dan ekstrusi (proses pergerakan magma melalui kerak
bumi sehingga mencapai permukaan bumi). Untuk lebih lengkapnya
tentang pergerakan magma dan hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas
vulkanisme, silakan klik disini.
(5) Terjadi aktivitas seisme (gempa bumi)

Jenis pergerakan lempeng konvergen


(1) Tumbukan lempeng samudera dengan lempeng samudera
Contoh : Busur kepulauan Filipina dan busur kepulauan Jepang
(2) Tumbukan lempeng benua dengan lempeng samudera
Contoh : Tumbukan lempeng benua Eurasia dengan lempeng samudra Indo
Australia yang berada di wilayah Sumatra-Jawa. Pertemuan antara lempeng
Nazka dengan lempeng Amerika Selatan yang membentuk Pegunungan
Andes.
(3) Tumbukan lempeng benua dengan lempeng benua
Contoh : pertemuan antara lempeng benua India dengan lempeng benua
Eurasia yang membentuk Pegunungan Himalaya.

b. Divergen (gerakan saling menjauh antarlempeng)


Fenomena yang terjadi yaitu:
Perenggangan lempeng. pembentukan mid oceanic ridge (tanggul dasar
samudra), aktivitas vulkanisme laut, aktivitas gempa.

c. Transform (sesar mendatar)


Contoh pergerakan sesar yaitu pergerakan pada n Lempeng Samudra Pasifik
dengan lempeng daratan Amerika Utara yang membentuk sesar atau patahan
San Andreas (San Andreas Fault).Patahan San Andreas ini membentuk kurang
lebih sepanjang 1.200 km dari San Francisco di utara hingga ke Los Angeles di
selatan Amerika Serikat

Untuk lebih lengkap berkaitan dengan pergerakan lempeng, silakan klik disini.
ROTASI DAN REVOLUSI BUMI
1. ROTASI BUMI
Rotasi merupakan pergerakan bumi mengelilingi porosnya.
Akibat dari rotasi yaitu:
a. Peredaran semu harian benda-benda langit
b. Peristiwa siang dan malam
c. Perbedaan waktu
d. Pembelokan arah angina
e. Perbedaan percepatan gravitasi bumi
f. Pembolakan arah arus
2. REVOLUSI BUMI
Revolusi merupakan pergerakan bumi mengelilingi matahari.
Akibat dari Revolusi yaitu:
a. Gerak semu tahunan matahari (Perhatikan gambar 1 untuk menelaah gerak
semu tahunan matahari)
b. Perbedaan lamanya siang dan malam
c. Pergantian musim
d. Perubahan kenampakan rasi bintang
e. Gerhana (kombinasi antara revolusi bulan dan revolusi bumi
SOAL LATIHAN

BAB 1

1. Karawang saat ini merupakan kawasan lumbung padi Jawa Barat, tetapi belum
tentu untuk masa yang akan datang. Hal ini merupakan contoh dari konsep....
a. keunikan wilayah
b. lokasi relatif
c. relasi wilayah
d. interaksi keuangan
e. perubahan yang terus-menerus

2. Sumbangan Eratosthenes dalam geografi adalah....


a. pendapatnya bahwa bumi itu bulat
b. pendapatnya bahwa bumi itu datar
c. pendapatnya bahwa bumi itu berlapis-lapis
d. pendapatnya bahwa bumi itu diselimuti lapisan udara
e. pendapatan bahwa bumi itu satu-satunya planet yang dapat ditinggali

3. Menurut aliran fisis determinis, kehidupan manusia ditentukan oleh....


a. manusia itu sendiri
b. ilmu pengetahuan
c. budaya manusia
d. teknologi
e. alam

4. Berikut ini dijelaskan beberapa contoh fenomena yang termasuk konsep lokasi
adalah....
a. nilai tanah untuk permukiman menjadi murah apabila dekat tempat
pembuangan sampah
b. harga rumah semakin mahal apabila mendekati pusat kota dibandingkan
dengan harga rumah di pedesaan
c. permukiman khusus pegawai negeri
d. semakin besar tingkat erosi maka kesuburan tanah semakin berkurang
e. pembangunan villa di dataran tinggi

5. Suatu lokasi pengertiannya akan menjadi tempat apabila....


a. menunjukkan posisi suatu daerah
b. memiliki informasi tertentu
c. dapat menunjukkan kaitannya dengan daerah lain
d. mudah dijangkau
e. menunjukkan interaksi dengan objek lainnya

6. Perhatikan unsur-unsur dalam geografi berikut ini!


- Pola persebaran gejala ertentu permukaan bumi
- Keterkaitan atau hubungan sesama antargejala tersebut
- Perkembangan atau perubahan yang terjadi pada gejala tersebut
Unsur-unsur tersebut merupakan bagian dari organisasi keruangan.....
a. objek formal
b. objek material
c. aspek geografi
d. konsep geografi
e. pendekatan geografi

7. Konsep geografi yang akan muncul dalam mengkaji fenomena banjir adalah.....
a. hujan, permukiman, lereng, dan hutan
b. erosi, tebing, air, tanah, dan batuan
c. kerusakan hutan, hujan, sungai, dan sampah
d. sedimentasi, tanah, vegetasi, dan muara
e. sampah, permukiman, dataran rendah, dan erosi

8. Penduduk dunia cenderung menempati wilayah-wilayah yang banyak memiliki


cadangan air dengan topografi yang datar. Salah satu konsep esensial
menurut J. Warman, yaitu.....
a. jarak
b. aglomerasi
c. lokasi
d. keterjangkauan
e. kemudahan

9. Konsep esensial geografi yang berkaitan dengan bentuk muka bumi adalah.....
a. morfologi
b. aglomerasi
c. aksesibilitas
d. jarak
e. nilai kegunaan
10. Pendekatan geografi dalam menganalisis gejala atau fenomena geografis
berdasarkan penyebarannya adalah.....
a. keruangan
b. kelingkungan
c. kompleks wilayah
d. deskripsi
e. interrelasi

11. Pendekatan dalam ilmu geografi yang memandang manusia sebagai subjek
dalam suatu kesatuan ruang adalah pendekatan....
a. kompleks wilayah
b. ekologi
c. keruangan
d. pola
e. deskripis

12. Prinsip geografi yang merupakan dasar atau kunci pertama dalam kajian ilmu
geografi yang dapat menggambarkan prinsip-prinsip lainnya disebut.....
a. interrelasi
b. persebaran
c. deskripsi
d. korologi
e. jarak

13. Peta, grafik, tabel data, dan diagram akan sangat membantu dalam melihat
karakteristik yang spesifik dari suatu gejala geografi. Pernyataan tersebut
adalah salah satu dari prinsip geografi, yaitu prinsip.....
a. distribusi
b. interrelasi
c. deskripsi
d. korologi
e. keruangan

14. Kota A akhir-akhir ini sering dilanda banjir pada musim hujan meskipun curah
hujan relatif kecil. Lokasi kota A dilalui sungai yang berhulu di kaki gunung
yang telah terjadi banyak alih fungsi lahan hutan. Komponen geosfer yang
berkaitan dengan fenomena alam ini adalah....
a. biosfer dan hidrosfer
b. atmosfer dan biosfer
c. biosfer dan litosfer
d. atmosfer dan hidrosfer
e. litosfer dan hidrosfer
15. Ruang lingkup kajian geografi menurut Rhoads Murphy dalam The Scope of
Geography, kecuali....
a. interaksi antara lingkungan fisik alam dan manusia
b. lingkungan fisik alam dan keruangan
c. kerangka regional dan analisis wilayah yang berciri khusus
d. aspek keruangan dan pemanfaatannya bagi tempat hidup manusia
e. persebaran dan ketertarikan manusia di bumi

BAB 2

1. Kegunaan inzet pada sebuah peta adalah untuk menunjukkan ….


a. informasi—informasi yang ada pada peta
b. arti simbol-simbol yang digunakan pada peta
c. isi peta secara garis besar
d. lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukan sekitar yang lebih luas
e. posisi daerah yang dipetakan dalam sebuah peta seri

2. Simbol yang terbaik pada peta untuk memperhatikan persebaran sesuatu adalah ….

a. lingkaran

b. titik

c. garis

d. batang

e. pola

3. Proyeksi peta dalam kartografi sangat diperlukan....

a. memperbesar peta

b. menggambarkan muka bumi yang bulat ke gambar datar

c. memperkecil peta

d. mengetahui luas daerah pada peta

e. mengetahui isi pela Pembahasan:

4. Peta kadaster merupakan salah satu jenis peta yang umumnya memiliki skala ….

a. 1 : 100 — 1 : 5.000
b. 1 : 5.000 — 1 : 250.000

c. 1 : 250.000 — 1 : 500.000

d. 1 : 500.000 — 1.000.000

e. > 1 : 1.000.000

5. Penggunaan simbol linier pada peta topografi, biasanya menggambarkan bahwa daerah
yang bersangkutan adalah ….

a. dataran rendah

b. dataran tinggi

c. peraian laut

d. pegunungan

e. jalan setapak

6.Hubungan antara banyaknya perumahan yang padat dengan perkotaan, adalah salah satu
unsur interpretasi citra yaitu berupa….
A. rona
B. Ukuran
C. Asosiasi
D. Bayangan
E. tekstur

7.Unsur interpretasi yang digunakan untuk mengidentifikasi peralatan militer yang ada di
dalam bunker dengan citra radar yaitu….

A. Rona
B. Tekstur
C. Ukuran
D. Bentuk
E. Bayangan

8. Hasil penginderaan jauh yang berupa citra mempunyai karakteristik yang khas. Konfigurasi
obyek citra bisa dipahami dari….
A. Pola
B. Rona
C. Bayangan
D. Ukuran
E. Bentuk
9. Setiap benda dalam penginderaan jauh memiliki karakteristik tersendiri, benda yang
pantulannya kecil akan tergambar gelap, sedang benda yang banyak memantulkan tenaga
akan tergambar cerah. Karakteristik tersebut dinamakan karakteristik….
A. Warna
B. Spektral
C. Struktur
D. Rona
E. Tekstur

10. Jika obyek pada citra terlihat gelap, hal itu karena….
A. Pantulan sinar dari obyek sedikit
B. Tekstur obyek halus
C. Intensitas sinar besar
D. Tekstur obyek kasar
E. Situs obyek terpencil

11.Menurut siapakah yang menjelaskan SIG merupakan sistem penanganan data keruangan ?
a. Aronaff
b. Burrough
c. Marble et Al
d. Berry
e. Calkin dan Tomlison

12. Manakah yang benar mengenai penjelasan SIG menurut Calkin & Temlison?

a. SIG merupakan sistem penanganan data keruangan

b. SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting

c. SIG merupakan sistem informasi yang tereferensi secara spasial

d. SIG merupakan sistem internal

e. SIG merupakan sistem berbasis komputer untuk menangani data bereferensi


geografis

13. Di bawah ini yang termasuk metode SIG adalah

a. Sistematis, regional, deskriptif

b. Regional, input data

c. Deskriptif, overlay

d. Analisis, output data


e. Sistematis, overlay

14. Secara sederhana menjelaskan lokasi suatu masalah dan populasinya termasuk dalam
metode SIG...

a. Sistematis

b. Regional

c. Deskriptif

d. Analitis

e. Overlay

15. Manakah contoh manfaat SIG dalam perencanaan pola pembangunan...

a. Untuk mengetahui pola persebaran kawasan lahan

b. Pemekaran kota Bandung

c. Mengetahui potensi dan persebaran penduduk

d. Untuk pendapatan dan pengembangan jaringan transfortasi

e. Mudah dalam mengolah

BAB 3

1. Penyusunan penelitian hendaknya dilakukan secara sistematis, artinya……


a. sesuai dengan urutan prioritas
b. sesuai dengan kehendak hati
c. sesuai urutan langkah-langkah metode ilmiah
d. sesuai dengan logika logis
e. sesuai dengan data-data ilmiah

2. Tujuan dalam mempublikasikan hasil penelitian adalah ….


a. menginformasikan untuk memperoleh ketenaran
b. menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan telah selesai
c. menginformasikan hasil penelitian kepada pihak lain
d. menggugurkan teori ilmuan lain
e. menginformasikan kepada orang lain agar mendapatkan penghargaan
3. Langkah pertama dalam melakukan penelitian adalah ….
a. membuat judul
b. menetapkan masalah
c. studi pustaka
d. survei data
e. penentuan lokasi

4. Dalam metoda ilmiah, fakta yang mendukung harus dicari sebab akibatnya pemecahannya
dengan menggunakan….
a. hipotesis
b. teknik kualitatif
c. teknik kuantitatif
d. analisis yang logis
e. ukuran objektif

5. Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian disebut….
a. metode ilmiah
b. desain penelitian
c. sintesis
d. infersi
e. hipotesis

6. Proses pelaksanaan penelitian dimulai dari…..

a. Penyusunan desain penelitian

b. Penyusunan teori

c. Pengumpulan data

d. Penyusunan model penelitian

e. Pencarian waktu dan tempat penelitian

7. Penelitian eksperimen banyak dilakukan di……

a. Lapangan

b. Perpustakaan

c. Laboratorium

d. Perkebunan

e. Ruangan
8. Langkah yang dapat dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis adalah….

a. Observasi

b. Melakukan eksperimen

c. Merumuskan masalah

d. Menarik kesimpulan

e. Melakukan tanya jawab

9. Langkah yang harus dilakukan sebelum menyusun hipotesa adalah….

a. Melakukan eksperimen

b. Merumuskan masalah

c. Mengumpulkan keterangan

d. Menarik kesimpulan

e. Mempublikasikan hasil penelitian

10. Hasil penelitian dipublikasikan dalam bentuk…..

a. Metode ilmiah

b. Sistem ilmiah

c. Sikap ilmiah

d. Laporan

e. CD Drive

11. Urutan langkah kerja dalam melakukan penelitian disebut…..

a. Metode ilmiah

b. Sistem ilmiah

c. Sikap ilmiah

d. Laporan ilmiah

e. Analisis data
12. Berdasarkan pendekatan dalam penelitian ilmiah, penelitian mengenai jenis tanah dengan
bentuk penggunaan lahannya termasuk pendekatan…..

a. Studi lapangan

b. Kuantitatif

c. Kualitatif

d. Kelingkungan

e. Keruangan

13. Tujuan dilakukan study lapangan adalah….

a. Untuk mendapatkan data yang valid

b. Untuk mempercepat proses penelitian

c. Supaya data yang diamati menarik

d. Untuk mempermudah dalam pengolahan data

e. Supaya peneliti dapat terjun langsung mengamati objek di lapangan

14. Sebagian dari atau individu yang dapat mewakili suatu populasi disebut….

a. Populasi

b. Data sekunder

c. Responden

d. Data primer

e. sampel

15. Metode yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada responden tentang hal-
hal yang perlu diketahui disebut….

a. Studi lapangan

b. Angket

c. Observasi langsung

d. Observasi tidak langsung

e. wawancara
BAB 4

1. Pembentukan jagat raya menurut Teori Big Bang didasarkan pada asumsi bahwa alam
semesta berasal dari keadaan panas dan padat yang mengalami….
A. Gaya gravitasi antara materi dan planet
B. Ledakan dahsyat dan mengembang
C. Perubahan materi secara terus-menerus dan statis
D. Pembentukan atom-atom hidrogen dan helium
E. Pergeseran bintang-bintang di alam raya dan planet

2. Penyebab munculnya fenomena super moon di Indonesia pada tanggal 19 Maret 2011
adalah….
A. Posisi bumi, bulan, matahari berada pada jarak paling dekat
B. Munculnya penumbra (bayang-bayang) saat bulan purnama
C. Bulan purnama terjadi pada saat cuaca cerah
D. Matahari dan bulan berada pada jarak paling dekat
E. Bulan dan bumi berada pada jarak paling dekat

3. Pada masa karbon, benua-benua menyatu membentuk benua besar yang disebut….
A. Gondwana
B. Pangea
C. Alaska
D. Moho
E. Greenland

4. Teori kabut menyatakan bahwa….


A. Tata surya berasal dari gumpalan kabut yang berbentuk spiral atau pilin
B. Tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan debu yang jumlahnya sangat banyak,
kemudian mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk
gumpalan bola
C. Tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas pada matahari
D. Tata surya berasal dari ledakan bintang kembaranmatahari
E. Tata surya terbentuk oleh gumpalan kabut (nebula) yang terdiri atas bermacam-macam
gas yang berpilin lambat sehingga membentuk cakram gas tunggal

5. Di jagad raya terdapat gumpalan kabut yang berputar pelan. Bagian tengah kabut tersebut
lama-lama menjadi gumpalan gas yang menjadi matahari dan bagian kabut sekitarnya
menjadi planet dan satelitnya, merupakan bunyi hipotesis….
A. Kabut
B. Planetesimal
C. Pasang surut gas
D. Peledakan bintang
E. Kuiper

6. Pembentukan Tata Surya menurut teori Jeans dan Jeffreys mengatakan bahwa Tata Surya
berawal dari….
A. Kabut gas yang disebut nebula
B. Kabut yang berisi benda-benda padat yang disebut planetesimal
C. Pendinginan gas-gas hidrogen di sekitar matahari
D. Ledakan sebuah bintang di sekitar matahari
E. Pengaruh pasang surut oleh gaya tarik sebuah bintang

7. Dalam Tata Surya kita, yang termasuk planet Jovian adalah planet….
A. Merkurius, venus, bumi, dan mars
B. Merkurius, venus, mars, dan jupiter
C. Jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus
D. Bumi, mars, saturnus, dan uranus
E. Mars, jupiter, saturnus, dan uranus

8. Berikut ini merupakan anggota planet dalam yaitu….


A. Merkurius dan Venus
B. Bumi dan Mars
C. Yupiter dan Saturnus
D. Uranus dan Neptunus
E. Pluto dan Xena

9. Berikut ini merupakan teori lempeng, kecuali….


A. Kerak bumi terbagi menjadi lempengan-lempengan
B. Ukuran lempengan tersebut berbeda-beda
C. Di antara lempengan-lempengan itu terdapat retakan-retakan besar di kerak bumi
D. Lempengan tersebut bersifat statis
E. Di beberapa tempat, lempengan-lempengan itu bergerak saling mendekat, bertabrakan,
dan saling menjauh

10. Indonesia terletak di antara pertemuan dua lempeng yaitu lempeng Indo-Australia dan
lempeng Pasifik yang bertabrakan dengan lempeng Eurasia, mengakibatkan Indonesia….
A. Hanya terdapat gempa tektonik
B. Hanya terdapat gempa vulkanik
C. Sering terjadi gempa bumi dan terdapat deretan pegunungan
D. Sering terjadi banjir dan kekeringan
E. Letak kondisi geografisnya menjadi lebih strategis

11. Pernyataan:
(1) Adanya pegunungan Himalaya
(2) Adanya pegunungan Sirkum Pasifik
(3) Bentuk pantai Amerika Selatan sama dengan pantai barat Afrika
(4) Greenland bergerak menjauhi eropa
(5) Adanya pantai laut dalam
Bukti teori apungan benua oleh Wegener adalah nomor….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 5
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5

12. Ciri khas dari Teori Keadaan Tetap tentang pembentukan Jagad Raya adalah….
A. Jagad raya senantiasa mengembang
B. Jagad raya mengalami perluasan
C. Zat baru senantiasa tercipta
D. Galaksi saling menjauh
E. Galaksi saling mendekat

13. Ciri khas dari teori Big Bang dalam pembentukan Jagatraya adalah….
A. Jagatraya sangat luas
B. Jagatraya cukup luas
C. Jagatraya mengembang
D. Jagatraya statis
E. Jagatraya dinamis

14. Teori pembentukan Tatasurya yang logis jika memperhatikan ukuran-ukuran planet
adalah….
A. Teori Nebula
B. Teori Big Bang
C. Teori Pasang Surut
D. Teori Protoplanet
E. Teori Planetesimal
15. Ciri-ciri planet:
(1) Merupakan planet terbesar
(2) Memiliki cincin
(3) Memiliki satelit terbanyak
(4) Revolusi 30 tahun
(5) Rotasi 10 jam
Ciri-ciri planet Jupiter adalah….
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 5
C. 2, 3, dan 4
D. 4 dan 5
E. 3, 4, dan 5
KUNCI JAWABAN

BAB I BAB II
1. D 1. D
2. A 2. B
3. E 3. B
4. A 4. A
5. A 5. C
6. A 6. C
7. C 7. E
8. B 8. E
9. A 9. D
10. A 10. A
11. B 11. A
12. D 12. B
13. C 13. A
14. B 14. C
15. B 15. B

BAB III BAB IV


1. C 1. B
2. C 2. E
3. B 3. B
4. A 4. E
5. B 5. A
6. A 6. E
7. C 7. C
8. A 8. A
9. B 9. D
10. D 10. C
11. A 11. D
12. E 12. C
13. A 13. C
14. E 14. C
15. E 15. B

Anda mungkin juga menyukai