Anda di halaman 1dari 5

RESUME

PHILOSOPHICAL AND GRAND THEORY

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Teori Keperawatan


Fasilitator: Dr. Abu

MAULIN HALIMATUNNISA’
NIM: 131914153053

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
Philosophical dan Grand theory

Philosophical Theory Grand Theory


Perkembangan  Teori yang berkembang salah  Pengembangan Grand Theory
satunya adalah teori disajikan untuk membedakan
philosophycal and science of disiplin ilmu keperawatan dari
caring oleh Watson disiplin ilmu kedokteran,
 Watson menetapkan posisi simulasi perluasan
keilmuan bagi manusia dalam pengetahuan keperawatan dan
hubungan antar manusia dari menjelaskan struktur bidang
sudut pandang keperawatan dan keilmuan perawat
menentukan sepuluh faktor  Teori ini dikembangkan
karatif untuk memandu selama praktek dan belajar
penerapannya dalam praktik bertahun-tahun dan tidak
keperawatan mengalami pengujian empiris
 Penekananan teori Watson pada  Beberapa masalah dalam grand
harmoni dari kesatuan dalam teori berkonsentrasi pada
tubuh, pikiran dan jiwa, serta pengembangan hubungan
penyakit dipandang sebagai pasien-perawat, kemampuan
ketidakharmonisan, sehingga pasien untuk beradaptasi
perawat dan pasein harus dengan tantangan lingkungan,
berpartisipasi secara bersama- dan defisit perawatan diri
sama sampai tercapai
keharmonisan anatara tubun
pikiran dan jiwa
Perbedaan  Induk dari teori keperawatan  Sangat kompleks dan memiliki
atau level teori yang paling lingkup yang luas & konsep
tinggi dibandingkan yang umum
lainnya yang digunakan sebagai  Bersifat paling abstrak untuk
acuan dalam pengujian atau membuat keperawatan secara
disebut sebagai metaanalisis dan holistic
pengembangan terhadap teori-  Kurang abstrak dan lebih
teori baru yang dilahirkan spesifik dibanding model
 Bersifat paling abstrak untuk konseptual tetapi tidak se-
dapat diaplikasikan secara konkrit dan sespesifik middle
langsung dalam praktik range theory (Fawcett, 2005).
keperawatan, sehingga perlu  Fokus pada berbagai
dijabarkan dan dibuat dalam pengalaman, pengamatan,
bentuk yang lebih konkrit (less wawasan, dan temuan
abstrac) yang dijabarkan lebih penelitian dalam menjawab
lanjut dalam bentuk paradigm pertanyaan praktisi
keperawatan keperawatan yang spesifik,
 Teori ini menetapkan makna seperti spesifik untuk
fenomena keperawatan melalui kelompok usia klien, kondisi
analisis, penalaran dan keluarga, tempat tinggal klien,
argumentasi logis kondisi kesehatan, dan peran
 Bersifat luas dan memiliki ide perawat (Alligood, 2002).
umum tentang keperawatan  Teori ini memberikan
gambaran menyeluruh dan
petunjuk untuk praktik
keperawatan
 Grand theory menyebutkan
tujuan, misi dan aturan nursing
care yang dihasilkan dari
observasi/insight
Kelebihan  Bersifat luas dan memiliki ide  Memuat konsep yang
umum tentang keperawatan menggabungkan teori-teori
 Berkontribusi dalam dengan cakupan lebih kecil
perkembangan ilmu (Tomey & Aligood, 2010).
keperawatan dengan cara  Memberikan kerangka kerja
memberikan arahan, klarifikasi struktural dan ide yang
nilai dan menjadi dasar abstrak
pengembangan teori atau  Grand teory lebih mudah
menuntun pemahaman teori dijadikan dasar untuk
baru perkembangan daripada
middle range theory dan teori
praktis yang lebih spesifik
 Menurut Higgins & Moore
(2004), grand theory
mempunyai kontribusi yang
signifikan dalam keperawatan,
antara lain yaitu: memberikan
batasan-batasan sehingga
keperawatan dapat mempunyai
identitas dalam
keberadaannya, mempunyai
kontribusi untuk memberikan
perspektif sejarah
keperawatan, memberikan
gambaran bagaimana para
pencipta mengembangkan
teori serta prespektif terhadap
praktek keperawatan.
Kekurangan  Paling abstrak untuk  Teori yang paling abstrak dari
diaplikasikan secara langsung tingkatan teori yang
 Membutuhkan pendekatan diidentifikasi "untuk membuat
metodologikal untuk pandangan keperawatan secara
menyusunnya menjadi sebuah menyeluruh” sehingga
teori yang aplikatif terkadang mengakibatkan sulit
 Bersifat umum dan dipahami oleh perawat dan
perlu pengembangan lebih lanjut orang yang awam
untuk diterapkan pada praktek  Teori pada tingkat ini mungkin
keperawatan baik mencerminkan dan
memberikan wawasan yang
berguna untuk praktek tetapi
tidak dirancang untuk
pengujian empiris
 Terbatasnya penggunaan
grand theory untuk
mengarahkan, menjelaskan,
dan memprediksi keperawatan
dalam situasi tertentu
 Membutuhkan penelitian yang
spesifik sebelum dapat
sepenuhnya di ujicobakan
 Tidak memberikan panduan
terhadap intervensi
keperawatan yang spesifik
Aplikasi dalam  Aplikasi teori keperawatan pada  Teori self care Orem, asuhan
praktik level metateori memang sulit, keperawatan dilakukan dengan
keperawatan akan tetapi secara tersirat dapat keyakinan bahwa setiap orang
dilihat pada aplikasi asuhan mempelajari kemampuan
keperawatan sehari-hari secara untuk merawat diri sendiri
terintegrasi sehingga membantu individu
 Karena sulit diaplikasi secara memenuhi kebutuhan hidup,
independen dalam asuhan memelihara kesehatan dan
keperawatan, teori ini perlu kesejahteraan sehingga dapat
diintegrasikan dengan teori meningkatkan derajat
keperawatan lain kesehatan pasien secara
 Teori Florence mengutamakan mandiri
fokus pada lingkungan dalam  Teori Health Promotion Model
penerapannya. Lima komponen Nola J. Pender, Mengatasi
penting penurunan nafsu makan anak
lingkungan yang sehat menurut pada sayuran adalah suatu
meliputi udara bersih, air bersih, fenomena yang menarik yang
pembuangan air yang efisien, mana untuk mengatasi hal
kebersihan ruangan dan tersebut. Dibutuhkan
pencahayaan. Perawat perlu penyuluhan desain makanan
mengontrol lingkungan untuk sayur yang menarik dan
melindungi pasien dari ancaman menggugah semangat anak
fisik dan psikologis untuk mengkonsumsinya.
 Teori Watson telah digunakan dalam suatu penyuluhan perlu
untuk mendukung adanya suatu strategi agar
konseptualisasi praktek dapat di terima dengan baik
umum (Chambers, 1998) dan salah satunya dengan
praktik keperawatan jiwa (Tilley, menggunakan model HPM
1995) dan yang terkini Pender
adalah untuk memenuhi  Teori adaptasi Roy,
kebutuhan pasien dengan diasumsikan bahwa individu
rheumatoid arthritis. Watson merupakan sistem terbuka dan
juga menyatakan proses adaptif yang dapat merespon
keperawatan terdiri atas langkah- stimulus yang datang baik dari
langkah yang sama dengan dalam maupun luar individu.
proses ilmiah. Memberikan Seorang perawat dapat
panduan pengkajian keperawatan melakukan suatu pengkajian
meliputi bio-psiko-sosio dan dan menegakan diagnosa lebih
kebutuhan interpersonal, akurat khususnya pada pasien
perencanaan dan implementasi dengan gangguan jiwa. Proses
keperawatan menggunakan keperawatan dimulai dengan
carative faktor dan terakhir pengkajian perilaku,
adalah evaluasi pengkajian stimulus,
 Teori Erikson lebih menekankan menetpkan tujuan
pada caritative caring dimana keperawatan, intervensi dan
perawat dituntut mampu implementasi hingga evaluasi
membina hubungan yang saling keperawatan
percaya dengan pasien sehingga
tindakan yang
dilakukan oleh perawat mudah
diterima oleh pasien

REFERENCE

Aini, Nur. (2018). Teori Model Keperawatan: Beserta Aplikasinya dalam Keperawatan. Malang:
UMM

Alligood, MR. 2012. Nursing Theory And Their Work, 8th Edition, East Carolina University.
North Carolina: Greenville

Fawcett. J., 2005, Contemporary Nursing Knowledge: Analisys and Evaluation of Nursing
Models and Theorist, 2th edition. Philadelphia: FA Davis Company

Meleis, 1997. Theoritical Nursing Development and Progress (3rd adt). Philadelphia, PA
Lippincott-Raven

Parker ME, Smith MC (2010). Nursing Theories and Nursing Practice. Third Edition. USA :
Appleton & Lange. FA Davis Company, Philadelphia

Tomey Ann Marriner, Alligood M.R.(2006). Nursing Theorists and Their work. 6
Ed. USA : Mosby Inc

Anda mungkin juga menyukai