Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


“SOSIALISASI”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK RUANG NUSA INDAH

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
2018/2019
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
SOSIALISASI

1. Dasar Pemikiran
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya dengan
keluhan tidak dapat diatur di rumah, misalnya amuk, diam saja, tidak mandi,
keluyuran, mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan dirawat di
rumah sakit, hal yang sama sering terjadi banyak klien diam, menyendiri tanpa
ada kegiatan. Hari – hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat dan tidur.
Ada di antara klien yang dengan inisiatif sendiri mencari perubahan situasi dengan
jalan – jalan di rumah sakit namun ada diantara mereka yang tidak tahu jalan
pulang sehingga jika tertangkap ia dicap sebagai klien yang melarikan diri
kemudian dimasukan lagi ke dalam ruang isolasi. Apa sebenarnya yang dilakukan
klien?
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk
klien gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya merupakan
tanggung jawab penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu seorang perawat
khususnya perawaat jiwa haruslah mampu melakukan terapi aktivitas kelompok
secara tepat dan benar. Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu dibuat suatu
pedoman pelaksanaan terapi aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas kelompok
sosialisasi, penyaluran energi, stimulasi sensori dan orientasi realitas.
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi
psikoterapis terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan
meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota.
2. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan uji realitas melalui komunikasi dan umpan balik
dengan atau dari orang lain, melakukan sosialisasi, meningkatkan kesadaran
terhadap hubungan reaksi emosi dengan tindakan atau perilaku denfensif, dan
meningkatkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif.
2.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan identitas diri,
2. Menyalurkan emosi secara konstruktif,
3. Meningkatkan ketrampilan hubungan interpersonal atau sosial,
4. Tujuan rehabilitasinya adalah meningkatkan ketrampilan ekspresi diri, sosial,
meningkatkan kepercayaan diri, empati, meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan pemecahan masalah.
3. Karakteristik Pasien
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik klien yang
dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah:
1. Klien dengan masalah resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan,
2. Perilaku kekerasan,
3. Harga Diri Rendah,
4. Isolasi sosial : menarik diri,
5. Perubahan persepsi sensori.
4. Landasan Teori
a. Model Terapi Aktivitas Kelompok
- Focal konflik model
Dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak disadari dan berfokus pada
kelompok individu. Tugas leader adalah membantu kelompok memahami
konflik dan membantu penyelesaian masalah. Misal ; adanya perbedaan
pendapat antar anggota, bagaimana masalah ditanggapi anggota dan leader
mengarahkan alternatif penyelesaian masalah.
- Model komunikasi
Dikembangkan berdasarkan teori dan prinsip komunikasi, bahwa tidak
efektifnya komunikasi akan membawa kelompok menjadi tidak puas.
Tujuan membantu meningkatkan ketrampilan interpersonal dan sosial
anggota kelompok. Tugas leader adalah memfasilitasi komunikasi yang
efektif antar anggota dan mengajarkan pada kelompok bahwa perlu adanya
komunikasi dalam kelompok, anggota bertanggung jawab terhadap apa
yang diucapkan, komunikasi pada semua jenis : verbal, non verbal, terbuka
dan tertutup, serta pesan yang disampaikan harus dipahami orang lain.
- Model interpersonal
Tingkah laku (pikiran, perasaan dan tindakan) digambarkan melalui
hubungan interpersonal dalam kelompok. Pada model ini juga
menggambarkan sebab akibat tingkah laku anggota merupakan akibat dari
tingkah laku anggota yang lain. Terapist bekerja dengan individu dan
kelompok, anggota belajar dari interaksi antar anggota dan terapist.
Melalui proses ini, tingkah laku atau kesalahan dapat dikoreksi dan
dipelajari.
- Model psikodrama
Dengan model ini dapat memotivasi anggota kelompok untuk berakting
sesuai dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu, sesuai
peran yang diperagakan. Anggota diharapkan dapat memainkan peran
sesuai peristiwa yang pernah dialami.
b. Metoda
- Kelompok didaktik
- Kelompok sosial terapeutik
- Kelompok insipirasi represif
- Psikodrama
- Kelompok interaksi bebas
c. Fokus Terapi Aktivitas Kelompok
- Orientasi realitas
Maksudnya adalah memberikan terapi aktivitas kelompok yang mengalami
gangguan orientasi terhadap orang, waktu dan tempat. Tujuan adalah klien
mampu mengidentifikasi stimulus internal (pikiran, perasaan, sensasi
somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar), klien
dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan, pembicaraan klien sesuai
realitas, klien mampu mengenal diri sendiri dan klien mampu mengenal orang
lain, waktu dan tempat. Karakteristik klien : gangguan orientasi realita
(GOR), halusinasi, waham, ilusi dan depersonalisasi yang sudah dapat
berinteraksi dengan orang lain, klien kooperatif, dapat berkomunikasi verbal
dengan baik, dan kondisi fisik dalam keadaan sehat.
- Sosialisasi
Maksudnya adalah memfasilitasi psikoterapist untuk memantau dan
meningkatkan hubungan interpersonal, memberi tanggapan terhadap orang
lain, mengekspresikan iden dan tukar persepsi dan menerima stimulus
eksternal yang berasal dari lingkungan. Tujuan meningkatkan hubungan
interpersonal antar anggota kelompok, berkomunikasi, saling memperhatikan,
memberikan tanggapan terhadap orang lain, mengekspresikan ide serta
menerima stimulus eksternal. Karakteritistik klien : kurang berminat atau
tidak ada inisiatif untuk mengikuti kegiatan ruangan, sering berada di tempat
tidur, menarik diri, kontak social kurang, harga diri rendah, gelisah ,curiga,
takut dan cemas, tidak ada inisiatif memulai pembicaraan, menjawab
seperlunya, jawaban sesuai pertanyaan, dan dapat membina trust, mau
berinteraksi dan sehat fisik.
- Stimulasi persepsi
Maksudnya adalah membantu klien yang mengalami kemunduran
orientasi, stimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan
afektif serta mengurangi perilaku mal adaptif. Tujuan meningkatkan
kemampuan orientasi realita, memusatkan perhatian, intelektual,
mengemukakan pendapat dan menerima pendapat orang lain dan
mengemukakan perasaannya. Karakteristik klien : gangguan persepsi yang
berhubungan dengan nilai – nilai, menarik diri dari realita, inisiati atau ide –
ide yang negatif, kondisi fisik sehat, dapat berkomunikasi verbal, kooperatif
dan mengikuti kegiatan.
- Stimulasi sensori
Maksudnya adalah menstimulasi sensori pada klien yang mengalami
kemunduran sensoris. Tujuan meningkatkan kemampuan sensori,
memusatkan perhatian, kesegaran jasmani, dan mengekspresikan perasaan.
- Penyaluran energi
Maksudnya adalah untuk menyalurkan energi secara konstruktif. Tujuan
menyalurkan energi dari destruktif menjadi konstruktif, mengekspresikan
perasaan dan meningkatkan hubungan interpersonal.
d. Tahap – tahap dalam terapi aktivitas kelompok.
Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuart dan Sundeen (1995), fase – fase
dalam terapi aktivitas kelompok adalah sebagai berikut :
1. Pre kelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang menjadi
leader, anggota, dimana, kapan kegiatan kelompok tersebut dilaksanakan,
proses evaluasi pada anggota dan kelompok, menjelaskan sumber – sumber
yang diperlukan kelompok seperti proyektor dan jika memungkian biaya dan
keuangan.
2. Fase awal
Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi yaitu orientasi,
konflik atau kebersamaan.
- Orientasi.
Anggota mulai mengembangkan system sosial masing – masing, dan
leader mulai menunjukkan rencana terapi dan mengambil kontrak
dengan anggota.
- Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota mulai
memikirkan siapa yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran
anggota, tugasnya dan saling ketergantungan yang akan terjadi.
- Kebersamaan
Anggota mulai bekerja sama untuk mengatasi masalah, anggota mulai
menemukan siapa dirinya.
3. Fase kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan engatif
dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah dibina, bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati, kecemasan menurun, kelompok
lebih stabil dan realistic, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai dengan tujuan
dan tugas kelompok, dan penyelesaian masalah yang kreatif.
4. Fase terminasi
Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota kelompok
mungkin mengalami terminasi premature, tidak sukses atau sukses.
e. Peran Perawat dalam terapi aktivitas kelompok.
1. Mempersiapkan program terapi aktivitas kelompok.
2. Sebagai leader dan co leader
3. Sebagai fasilitator
4. Sebagai observer
5. Mengatasi masalah yang timbul pada saat pelaksanaan
5. Pelaksanaan
Tanggal Pelaksanaan kegiatan sesuai sesi untuk terapi aktivitas kelompok
adalah :
a. Sesi 1 : Jumat, 21 Desember 2018
b. Sesi 2 : Sabtu, 22 Desember 2018
c. Sesi 3 : Minggu, 23 Desember 2018
d. Sesi 4 : Senin, 24 Desember 2018

6. Uraian Tugas
1. Leader
a. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai
b. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya
c. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib
d. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
e. Menjelaskan permainan
2. Co-Leader
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas
klien
b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
c. Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape
recorder)
3. Fasilitator
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung
7. Penutup
Demikian proposal ini dibuat dalam meningkatkan peran dan fungsi perawat
professional dalam menangani klien dengan masalah gangguan jiwa dalam bentuk
terapi aktivitas kelompok. Semoga bermanfaat bagi rekan – rekan seprofesi atau
tim kesehatan lainnya.
1. TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI (SESI 1)
A. JENIS KEGIATAN : Mengoperkan bola
B. KRITERIA KLIEN :
1. Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
2. Sehat secara fisik
C. ALAT/MEDIA :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tennis
D. PENGORGANISASIAN
1. Leader : Arivin
2. Co-Leader :
3. Observer :
4. Fasilitator :

E. TAHAP PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Kontrak :
- waktu : 45 menit
1. Hari/Tanggal : Jumat, 21 Desember 2018
2. Waktu : 15.00 Wib
3. Alokasi Waktu :
a. Perkenalan dan pengarahan (3 menit)
b. Permainan (30 menit)
c. Ekpress feeling (5 menit)
d. Penutup (2 menit)
- tempat : Ruang Nusa Indah RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang
- Topik : cara memperkenalkan diri kepada orang lain
c. Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan jati dirinya
d. Aturan main :
1. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan
akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.
2. Fase Kerja
1. Hidupkan kaset pada tape recorder
2. Edarkan bola tennis berlawanan dengan arah jarum jam
3. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola tennis
mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama
panggilan yang disenangi, asal, dan hobi. Dimulai oleh terapist sebagai
contoh.
4. Tulis nama panggilan pada kerta dan tempelkan pada baju.
5. Ulangi nomor 1 dan 2 sampai semua anggota mendapat giliran
6. Beri pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan memberi tepuk
tangan.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi :
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota kelompok setelah
memperkenalkan diri. Contoh : “Bagaimana perasaannya setelah
mengikuti kegiatan hari ini?”
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
3. Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba
mengenalkan diri pada orang lain dalam kehidupan sehari – harinya.
b. Kontrak yang akan datang :
1. Waktu :45 menit
2. Tempat :Ruang Nusa Indah RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang
3. Topik/kegiatan : memperkenalkan diri
c. Hasil yang diharapkan :
75 % anggota kelompok mampu mempekenalkan diri : salam, nama
lengkap,nama panggilan, asal dan hobi.
2. TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI (Fase II)
A. JENIS KEGIATAN : Mengoperkan bola
B. KRITERIA KLIEN :
1. Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
2. Sehat secara fisik
C. ALAT/MEDIA :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tennis
D. PENGORGANISASIAN
1. Leader : Cyntia Christina
2. Co-Leader :
3. Observer :
4. Fasilitator :

E. TAHAP PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Kontrak :
- waktu : 45 menit
1. Hari/Tanggal : Sabtu, 22 Desember 2018
2. Waktu : 10.00 WIb
3. Alokasi Waktu :
a. Perkenalan dan pengarahan (3 menit)
b. Permainan (30 menit)
c. Ekpress feeling (5 menit)
d. Penutup (2 menit
c. Tempat : Ruang Nusa Indah RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang
d. Topik : cara memperkenalkan diri kepada orang lain
e. Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan jati dirinya dan orang
lain
f. Aturan main :
1. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai
dengan akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.
2. Fase Kerja
1. Tempelkan label nama masing – masing klien
2. Evaluasi kemampuan yang lalu dan tugas untuk berkenalan dengan orang
lain
3. Hidupkan kaset pada tape recorder
4. Edarkan bola tennis berlawanan dengan arah jarum jam
5. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola tennis
mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama
panggilan yang disenangi, asal, dan hobi. Dimulai oleh terapist sebagai
contoh.
6. Ulangi nomor 3 sampai 5 sampai semua anggota mendapat giliran
7. Hidupkan kembali kaset pada tape recorder.
8. Edarkan bola tennis
9. Pada saat tape dimatikan, minta pad klien yang memegang bola tennis
untuk memperkenalkan klien yang disebelah kanannya pada kelompok
yaitu : salam, nama lengkap, nama panggilan yang disenangi, asal, dan
hobi. Dimulai oleh terapist sebagai contoh.
10. Ulangi no. 7 sampai 9 sampai semua klien mendapat giliran.
11. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan.
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi :
a) Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota kelompok setelah
memperkenalkan diri. Contoh : “Bagaimana perasaannya setelah
mengikuti kegiatan hari ini?”
b) Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota kelompok
c) Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba
mengenalkan diri pada orang lain dalam kehidupan sehari – harinya.
b. Kontrak yang akan datang :
1. waktu : 45 menit
2. tempat : Ruang Nusa Indah RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang
3. topik/kegiatan : memperkenalkan diri
c. Hasil yang diharapkan :
75 % anggota kelompok mampu :
1. Mengenal satu orang klien lain dengan cara : memberi salam,nama
lengkap,nama panggilan, asal dan hobi.
2. Memperkenalkan satu orang klien kepada kelompok dengan cara :
menyebutkan nama lengkapnya, nama panggilan, asal dan hobi.
3. TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI (Fase III)
A. JENIS KEGIATAN : Mengoperkan bola
B. KRITERIA KLIEN :
1. Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
2. Sehat secara fisik
C. ALAT/MEDIA :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tennis
4. Flipchart
5. Spidol
D. PENGORGANISASIAN
1. Leader : Debi Setiawan
2. Co-Leader :
3. Observer :
4. Fasilitator :

E. TAHAP PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Kontrak :
- Waktu : 45 menit
- Hari/Tanggal : Minggu, 23 Desember 2018
- Waktu : 13.00 Wib
- Alokasi Waktu :
a. Perkenalan dan pengarahan (3 menit)
b. Permainan (30 menit)
c. Ekpress feeling (5 menit)
d. Penutup (2 menit)
- Tempat : Ruang Kenari RSJ Menur
- Topik : Cara berbicara dengan orang lain
c. Tujuan aktivitas : Klien dapat menyampaikan dan membicarakan topik
tertentu :
1. Memilih topik yang ingin dibicarakan
2. Menyampaikan topik yang ingin dibicarakan
3. Memberi pendapat tentang topik yang dipilih
d. Aturan main :
1. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.
2. FASE KERJA
1. Evaluasi kemampuan yang lalu dan tugas untuk mengenalkan orang lain
2. Hidupkan kaset pada tape recorder
3. Edarkan bola tennis berlawanan dengan araj jarum jam
4. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola tennis
mendapat giliran untuk menyampaikan satu topik yang ingin dibicarakan.
Contoh topik : cara bicara yang baik atau cara mencari teman. Dimulai oleh
terapist sebagai contoh.
5. Ulangi nomor 2 dan 4 sampai semua anggota mendapat giliran
6. Tuliskan pada flipchart topik yang disampaikan secara berurutan
7. Hidupkan kembali kaset pada rape recorder.
8. Edarkan bola tennis
9. Pada saat tape dimatikan, minta pada klien yang memegang bola tennis
untuk menyampaikan suatu topik yang disukai.
10. Ulangi no. 7 sampai 9 sampai semua klien mendapat giliran.
11. Pemimpin TAK membantu menetapkan topik yang paling banyak dipilih
12. Hidupkan lagi kaset
13. Edarkan bola tennis
14. Pada saat tape dimatikan, minta pada klien yang memegang bola tennis
untuk menyampaikan suatu topik yang disukai.
15. Ulangi no. 12 sampai 14 sampai semua klien mendapat giliran.
16. Beri pujian untuk tiap keberhasilan klien dengan bertepuk tangan

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi :
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota kelompok
setelah memperkenalkan diri. Contoh : “Bagaimana perasaannya
setelah mengikuti kegiatan hari ini?”
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
3. Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba
bercakap – cakap tentang topik tertentu dengan orang lain dalam
kehidupan sehari – harinya.
b. Kontrak yang akan datang :
c. waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Nusa Indah RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang
d. topik/kegiatan : memperkenalkan diri
e. Hasil yang diharapkan :
75 % anggota kelompok mampu :
1. Memilih topik yang akan dibicarakan
2. Memberi pendapat atas topik yang dipilih
4. TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI (FASE IV)
A. JENIS KEGIATAN : Mencari gambar berpasangan dan berjoget
B. KRITERIA KLIEN :
1. Klien menarik diri yang telah berhubungan dengan orang lain secara
bertahap
2. Klien depresi
3. Klien sehat secara fisik
C. ALAT/MEDIA :
1. Tape Recorder & Kaset
2. Gambar-gambar berpasangan
3. Kotak kecil
4. Balon dan kertas perintah
1. PENGORGANISASIAN
1. Leader : Oktavia
2. Co-Leader :
3. Observer :
4. Fasilitator :

D. TAHAP PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
f. Salam terapeutik
g. Kontrak :
h. waktu : 45 menit
1. Hari/Tanggal : Senin, 24 Desember 2018
2. Waktu : 10.00 WIB
3. Alokasi Waktu :
1. Perkenalan dan pengarahan (3 menit)
2. Permainan (30 menit)
3. Ekpress feeling (5 menit)
4. Penutup (2 menit)
- Tempat : Ruang Nusa Indah RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang
4. Topik : Mencari gambar berpasangan dan mencari teman berjoget
5. Tujuan aktivitas : Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan
mendengarkan klien lain yang sedang berbicara dan memberikan
tanggapan pada pertanyaan yang diajukan, Klien mampu
menterjemahkan perintah sesuai dengan permainan
6. Aturan main :
a) Setiap klien harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan
akhir
b) Bila ingin ke kamar kecil, harus seijin pimpinan TAK
2. FASE KERJA
1. Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup luas dan
duduk membentuk lingkaran
2. Leader memberikan lembaran kertas yang bergambar pasangan dari alat-
yang setiap hari digunakan : piring dengan sendok, sapu dengan tempat
sampah, pensil dengan buku, sepatu dengan kaus kaki, meja dengan
kursi, dan membagikan pada setiap peserta secara acak.
3. Selanjutnya peserta mencari pasangannya yang sesuai dengan gambar
yang dipegang. Selanjutnya berkenalan dan menanyakan identitas
selengkapnya : nama, alamat, hobby, yang disukai tentang dirinya, serta
ketrampilan yang dimiliki.
4. Selanjutnya masing-masing peserta menerangkan pada kelompok
identitas dirinya dan pasangannya selengkap-lengkapnya.
5. Kemudian co leader memutar kaset lagu dangdut untuk berjoget bersama
masing-masing pasangan dengan berpegangan tangan. Musik dihentikan
selanjutnya masing-masing pasangan meledakkan balon untuk mencari
kegiatan yang dituliskan pada kertas didalam balon. Setelah kertas
perintah dibaca, masing-masing pasangan melakukan kegiatan yang
diminta.
6. Setelah selesai, Leader, Co leader dan motifator memotivasi klien lain
untuk menanyakan sesuatu kepada klien yang sedang didepan. Kemudian
klien yang didepan menjawab pertanyaan tersebut, setelah klien
menjawab pertanyaan perawat memberikan reinforcement positip dan
memperjelas apa yang dibicarakan/dijawab oleh klien. Kemudian
dilemparkan kepada klien lagi sehingga klien memiliki persepsi yang
positif/baik tanpa dipengaruhi oleh perawat.
7. Kemudian dilanjutkan dengan pasangan berikutnya dengan cara yang
sama
8. Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalannya acara .
3. FASE TERMINASI
A. Evaluasi :
1. Klien dapat mengemukakan perasaannya setelah memperkenalkan
dirinya
2. Klien mengemukakan perasaannya setelah disapa oleh klien lain dengan
menyebut nama
3. Klien mengemukakan pendapat tentang kegiatan ini
B. Kontrak yang akan datang :
1. waktu :-
2. tempat : -
3. Topik : -
4. Hasil yang diharapkan :
75 % klien mampu :
1. Mencocokan gambar berpasangan untuk mencari teman dan berkenalan
2. Menyebutkan perasaannya setelah berjoget
HASIL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( TAK) YANG
DILAKUKAN ADALAH :
1. SOSIALISASI (SESI 1)
a. Topik : Cara memperkenalkan diri kepada orang lain
b. Tujuan aktivitas : Klien dapat menyebutkan jati dirinya
c. Alat/media :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tennis
d. Pengorganisasian
1. Leader : Arivin
2. Co-Leader :
3. Observer :
4. Fasilitator :

e. Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Jumat, 21 Desember 2018
2. Waktu : 15.00 Wib
- Tempat : Ruang Nusa Indah RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang
3. Jumlah peserta yang mengikuti TAK berjumlah 7 orang pasien
f. Hasil :
1. Komunikasi verbal : semua pasien mampu memperkenalkan diri yang
meliputi mengucapkan salam, nama lengkap,nama panggilan, asal dan
hobi.
2. Komunikasi Non Verbal : semua pasien yang dipilih mau mengikuti
kegiatan sampai berakhir, kemudian ada kontak mata, duduk tegak.
3. 1 peserta yang belum mau menybutkan nama lengkap, asal dan hobi
a/n ali sodikin, tapi pasien kooperatip mau mengikuti sampai selesai.
2. SOSIALISASI (Fase II)
a. Topik : cara memperkenalkan diri kepada orang lain
b. Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan jati dirinya dan orang lain
c. Alat/media :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tennis
d. Pengorganisasian
1. Leader : Jefri wanto
2. Co-Leader : Mardino H.Y
3. Observer : Hermanto
4. Fasilitator : Fresilia Rahayu
Erna Dwi Astuti
Erlina cahayani
e. Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Sabtu 17 Januari 2015
2. Waktu : 10.00 Wib
3. Jumlah peserta yang mengikuti TAK yaitu 7 orang
f. Hasil :
1. Pasien mampu Mengenal satu orang klien lain dengan cara : memberi
salam,nama lengkap,nama panggilan, asal dan hobi.
2. Pasien Memperkenalkan satu orang klien kepada kelompok dengan cara
: menyebutkan nama lengkapnya, nama panggilan, asal dan hobi.
3. Peserta a/n ali sodikin pulang sehingga untuk penggantinya oleh
muhammad sholeh
4. SOSIALISASI (Fase III)
a. Topik : Cara berbicara dengan orang lain
b. Tujuan aktivitas : Klien dapat menyampaikan dan membicarakan topik
tertentu :
1. Memilih topik yang ingin dibicarakan
2. Menyampaikan topik yang ingin dibicarakan
3. Memberi pendapat tentang topik yang dipilih
c. ALAT/MEDIA :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tennis
4. Flipchart
5. Spidol
d. Pengorganisasian
1. Leader : Erlina Cahayani
2. Co-Leader : Erna Dwi astuti
3. Observer : Mardino
4. Fasilitator : Fresilia Rahayu
Hermanto
Jefri Wanto
e. PELAKSANAAN
1. Hari/Tanggal : Selasa, 20 Januari 2015
2. Waktu : 15.00 Wib
3. Tempat : Ruang Kenari RSJ Menur
4. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan berjumal 7 orang
f. Hasil :
1. Setiap peserta mampu Memilih topik yang menyenangkan dan
berdasarkan pengalaman masa lalu yang akan dibicarakan
2. Setiap peserta mampu memberi pendapat atas topik yang dipilih Oleh
masing masing peserta walaupun cuman singkat
3. Peserta a/n rahman pulang jadi diganti dengan suwarsito
5. SOSIALISASI (FASE IV)
a. Topik : Mencari gambar berpasangan dan mencari teman
berjoget
b. Tujuan aktivitas : Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan
mendengarkan klien lain yang sedang berbicara dan memberikan
tanggapan pada pertanyaan yang diajukan, Klien mampu menterjemahkan
perintah sesuai dengan permainan
c. ALAT/MEDIA :
1. Tape Recorder & Kaset
2. Gambar-gambar berpasangan
3. Kotak kecil
4. Balon dan kertas perintah
d. Pengorganisasian
1. Leader : Erna dwiastuti
2. Co-Leader : fresilia rahayu
3. Observer : Jefri wanto
4. Fasilitator : Mardino H.Y
Hermanto
Erlina Cahayani
e. PELAKSANAAN
1. Hari/Tanggal : Kamis, 23 Januari 2015
2. Waktu : 10.00 Wib
3. Tempat : Taman Gajebo diRSJ Menur
f. Hasil :
1. Masing masing peserta mampu mencocokan gambar berpasangan
untuk mencari teman dan berkenalan dengan teman yang lain dan
menjadi 1 tim
2. Peserta berpasangan mampu menyebutkan perasaannya setelah
berjoget bersama sama
3. Peserta a/n samsul arifin yang awalnya tidak mau bergaul suka
mennyendiri, dan diam, tapi selama mengikuti TAK dari 1-4
menunjukan perubahan dimana dia mampu mengekspresikan perasaan
dengan berjoget bersama, ketawa bersama teman-teman.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B.A. (2005). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa (Edisi 2). Jakarta: EGC

Stuart, G.W., dan Sundeen, S.J. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa (Edisi 3).

Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai