Anda di halaman 1dari 9

4) Hepatitis A

Pengertian
Merupakan infeksi virus pada hati. Virus Hepatitis A ditularkan melalui jalur anus dan mulut.
Media penularanya adalah makanan atau air tercemar, atau melalui kontak langsung dengan
orang yang terinfeksi.
Diagnosis
a. Penderita akan mengalami tanda/gejala kurang enak badan, demam, mual, nafsu makan
menurun, perut terasa kurang enak, diikuti dengan air seni berwarna pekat, tinja pucat, mata
dan kulit menjadi kuning (Penyakit Kuning).
b. Penyakit biasanya berlanjut selama satu sampai tiga minggu. Walaupun gejala tertentu
dapat berlanjut lebih lama dan hampir selalu diikuti dengan penyembuhan sepenuhnya. Anak-
anak kecil yang terinfeksi biasanya tidak menderita gejala seperti orang dewasa.
c. Hepatitis A tidak mengakibatkan penyakit hati jangka panjang (kronis) dan kematian
akibat hepatitis A jarang terjadi. Jangka waktu antara kontak dengan virus dan timbulnya
gejala biasanya empat minggu, tetapi dapat berkisar antara dua sampai tujuh minggu.
Penularan
a. Jumlah virus besar ditemui dalam tinja (cirik) orang yang terinfeksi yang selama waktu
penularan. Hepatitis A biasanya ditularkan melalui, makanan dan minum air tercemar, seprai
dan handuk yang dikotori tinja dari orang yang terinfeksi virus hepatitis A.
b. Hubungan Seksual dengan orang yang terinfeksi juga dapat tertular Penyakit Hepatitis A.
c. Orang yang belum menderita Hepatitis A dan belum divaksinasi sangat beresiko terjangkit
penyakit tersebut.
Pengobatan
Untuk dapat mencegah atau mengurangi penyakit maka pengobatan dengan suntikan
Imunoglobulin dapat diberikan dalam waktu dua minggu setelah kontak dengan orang yang
dapat menularkan penyakit.
Pencegahan
a. Penyakit Hepatitis A dapat dicegah dan diobati.
b. Pencegahan yang baik adalah istirahat total,
c. Menghindari kontak dengan orang lain
d. Mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh,
e. Menghindari makanan yang berlemak dan berminyak agar tidak dan muntah.
5) Hepatitis B
Pengertian
Hepatitis HBV, disebabkan virus famili Hepadnavirus, bentuknya sangat kecil sehingga
hanya mikroskop khusus sajalah yang bisa membacanya. HBV bisa juga disebut sebagai
penyakit liver dan kuning (karena beberapa bagian tubuh berwarna kuning).
Gejala
Beberapa gejala hepatitis B antara lain:
a. Kehilangan nafsu makan.
b. Mual dan muntah.
c. Sakit kuning (dilihat dari kulit dan bagian putih mata yang menguning)
d. Geiala yang mirip pilek misalnya lelah, nyeri pada tubuh, dan sakit kepala.
e. Masa inkubasi hepatitis B biasanya berkisar antara 1-5 bulan sejak terjadi pajanan
terhadap virus.
Cara Penularan Menular melalui darah dan cairan tubuh, misalnya sperma dan cairan vagina
Virus penyakit ini jauh lebih mudah ditularkan dibandingkan HIV. Beberapa cara
penularannya adalah:
a. Kontak seksual dengan berganti-ganti pasangan dan berhubungan seks tanpa alat
pengaman.
b. Berbagi jarum suntik dengan menggunakan alat suntik yang sudah terkontaminasi
darah penderita hepatitis B.
c. Kontak dengan jarum suntik secara tidak disengaja oleh petugas kesehatan
(paramedis) yang sering berurusan dengan darah manusia.
d. Ibu dan bayi, Ibu yang sedang hamil dapat menularkan penyakit pada bayinya saat
persalinan.
Diagnosis
a. Diagnosis hepatitis B dilakukan melalui pemeriksaan darah. Dengan pendeteksian
HBsAg (hepatitis B surface antigen). HbsAg adalah lapisan luar virus hepatitis B
yang memicu reaksi dari sistem kekebalan tubuh.
b. Munculnya hasil positif mengindikasikan adanya infeksi, karena hati melepaskan
protein hepatitis B ke dalam darah.
c. Selain tes HBsAg, dapat melalui pemeriksaan yang lebih spesifik, yaitu evaluasi
fungsi hati dengan pemeriksaan tes darah untuk mengetahui adanya kerusakan hati
atau tidak.
Pengobatan
a. Mengurangi gejala dengan obat pereda sakit serta menjaga kenyamanan sehari-hari
si penderita dan keseimbangan gizinya.
b. Pengobatan hepatitis B kronis tergantung pada tingkat keparahan infeksi pada hati.
Langkah penanganan penyakit ini menggunakan obat-obatan yang berfungsi untuk:
Menghambat produksi virus.
Mencegah kerusakan pada hati.
Pencegahan
a. Langkah efektif dalam pencegahan hepatitis B adalah dengan vaksin. Pemberian
vaksin dianjurkan kepada yang berisiko tinggi tertular hepatitis B, seperti:
 OOrang yang menggunakan obat suntik atau berhubungan seks dengan
pengguna obat .
 Petugas kesehatan yang berisiko terpapar virus hepatitis B.
 Orang yang tinggal serumah dengan penderita hepatitis B.
 Penderita penyakit hati kronis.
 Penderita penyakit ginjal. memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
b. Pemeriksaan hepatitis B juga diterapkan bagi ibu hamil. lika sang ib mengidap
penyakit ini, bayinya dapat menerima vaksin pada saat lahie (12 jam setelah
persalinan) untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi
c. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkens hepatitis B
adalah:
 Berhenti atau jangan menggunakan obat-obatan terlarang
 Waspada penggunaan barang seperti sikat gigi, anting-anting, ser alat
cukur Waspadalah saat ingin menindik dan menato tubuh.
 Jangan berhubungan seks tanpa alat pengaman kecuali yakin pasangan
tidak memiliki hepatitis B atau penyakit kelamin menular lainnya.
6) Hepatitis C
Pengertian
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang ditularkan melalui darah yang terinfeksi
HCV.
Penyebab
Penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus)
Gejala
Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan geiala walaupun infeksi
telah terjadi bertahun-tahun lamanya, gejala-gejala yane terjadi tetapi mungkin tidak jelas
adalah:
Lelah
Hilang selera makan
Sakit perut
Urin menjadi gelap
Kulit atau mata menjadi kuning (disebut "jaundice") jarang terjadi
Penularan
a. HCV mudah menular bila pengguna narkoba memakai peralatan suntiknya bergantian,
lebih dari 80 persen pengguna narkoba suntikan terinfeksi
b. HCV, Hepatitis C juga dapat disebarkan melalui hubungan seks.
c. HCV lebih mudah ditularkan dibanding HIV melalui darah yang C. tercemar.
d. HCV dapat mengakibatkan kerusakan hati parah yang menyebabkan hatinya gagal dan
kematian.
e. Terkena kontak oleh peralatan penderita dapat menularkan virus Hepatitis C (seperti sikat
gigi, alat cukur atau alat manicure).
f. Ibu juga penderita HIV positif, resiko menularkan Hepatitis C sangar lebih memungkinkan
kepada bayinya.
g. Seorang yang terinfeksi Hepatitis C dapat menularkan ke orang 2 minggu setelah dirinya
terinfeksi
 Perilaku yang tidak menularkan Hepatitis C adalah:
 Menyusui tidak menularkan Hepatitis C.
 Tidak dapat menularkan Hepatitis C ke orang lain melalui berpelukan, jabat tangan,
bersin, batuk, berbagi makanan dan minuman, kontak biasa, atau kontak lainnya yang
tidak terpapar oleh darah.
Pengobatan
a. Mengidap hepatitis C, belum tentu membutuhkan pengobatan.
b. Hepatitis C akut biasanya dapat dipulihkan tanpa penanganan melalui obat- obatan
antivirus. Obat ini akan menghentikan perkembangan virus dan mencegah kerusakan hati.
Contoh antivirus yang umum digunakan adalah interferon dan ribavirin.
c. Para Ahli kemudian berhasil menemukan dua jenis obat baru, boceprevir dan telaprevir.
Penggunaan kedua obat ini harus dikombinasikan dengan interferon dan ribavirin.
d. Jika pernah mengidap dan sembuh dari hepatitis C harus berhati-hati karena tetap
memiliki risiko untuk kembali ke penyakit yang sama.
Pencegahan
a. Hepatitis C belum dapat dicegah dengan vaksinasi. Tapi ada beberapa cara yang bisa kita
ambil untuk menghilangkan risiko penularan, misalnya berhenti atau tidak menggunakan obat
terlarang dan menghindari berbagi penggunaan barang-barang pribadi yang terkontaminasi
dengan darah seperti gunting kuku dan sikat gigi.
b. Meskipun penyakit ini jarang menular melalui hubungan seks, penggunaan alat pengaman
seperti kondom dalam hubungan seks tetap dapat menghindarkan Anda dari hepatitis C. Jika
perlu, kontak dengan darah, misalnya seks anal atau darah menstruasi.
Penderita hepatitis C juga lebih berisiko untuk terkena hepatitis jenis lain. Dokter umum
menganjurkan vaksinasi untuk mencegah hepatitis A dan B. Jenis vaksin lain yang disetujui
juga merupakan vaksin flu dan infeksi pneumokokus.
Hepatitis E (transmisi via fecal-oral
Pengertian
Hepatitis E adalah virus hepatitis (peradangan hati) yang ditentukan oleh infeksi virus
hepatitis E (HEV), HEV memiliki rute transmisi fecal-oral (kotoran ke mulut).
Penyebab
Penyebab penyakit hepatitis E adalah Virus hepatitis E (HEV), bentuk sfer tidak bersampul,
virus RNA beruntai tunggal yang berdiameter 32 sampai dengan 34 nm. HEV
dikelompokkan menjadi famili Caliciviridae.
Gejala
terkadang muncul tiba-tiba. Umumnya tidak ada gejala pada anak-anak. Orang dewasa
mungkin memikirkan flu seperti sakit perut, kuning, urin berwarna hitam dan mual.
Penularan
a. Berdasarkan beberapa penelitian yang mengungkap tentang reservoir hepatitis E
adalah hewan domestik, termasuk babi yang ditularkan melalui jalur fekal-oral yaitu
air minum yang tercemar tinja merupakan media penularan yang paling sering terjadi.
b. Penularan dari orang ke orang dengan jalur fekal-oral.
c. Masa inkubasi hepatitis E berkisar antara 15 hingga dengan 64 hari; masa inkubasi
rata-rata bervariasi mulai 26 hingga dengan 42 hari
Pengobatan
a. Obat-obatan dapat digunakan seperti Imunoglobulin yang diberikan kepada penderita,
Diperkirakan sangat efektif dalam mencegah wabah atau kasus sporadis.
b. Beberapa metode pengobatan hepatitis E:
 Sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung kalori, terutama pada
pagi hari.
 Banyak istirahat, karena ini sangat penting untuk melawan virus.
 Minum banyak cairan.
 Menghindari obat-obatan yang dapat menyelamatkan hati. Menghindari
alkohol karena dapat menyebabkan kerusakan hati.
 Berolahraga secara teratur
Pencegahan
a. Perbaikan sanitasi adalah bagian terpenting, yang terdiri dari perawatan kebersihan pada
penanganan limbah manusia
b. Perlindungan vaksinasi hepatitis E jangka panjang dan efektifitas
8) Herpes genital (Herpes simpleks atau Herpes 1,2)
Pengertian
Herpes genital (Herpes simpleks atau Herpes 1,2) adalah infeksi pada alat kelamin yang
dapat menulari pria dan wanita. Penyakit ini salah satu dari Infeksi Menular Seksual atau
IMS karena umumnya ditularkan melalui hubungan seksual (vagina, anal, dan oral).
Penyebabnya
adalah virus herpes simpleks yang terbagi menjadi dua yaitu Tipe Penyebab 1 (HSV-1) dan
Tipe 2 (HSV-2).
Penularan:
Kedua jenis virus ini sangat mudah menular dan penularannya terjadi dari kontak langsung
dari orang yang dilepaskan. Herpes sering tidak menimbulkan gejala tertentu, tetapi orang
yang menantang tetap bisa menularkan virus itu. Karena gejalanya yang cukup ringan,
sekitar 80 persen orang yang menderita herpes dianggap tidak berhasil.
Gejala:
a. Luka yang terbuka dan terlihat merah tanpa rasa sakit, gatal, atau geli.
b. Sensasi rasa sakit, gatal, atau geli di sekitar daerah genital atau daerah anal. Luka
melepuh yang kemudian pecah dan terbuka di sekitar genital, rektum paha, dan
bokong.
c. Merasakan sakit saat membuang air kecil.
d. Sakit punggung bawah.
e. Mengalami gejala flu seperti demam, kehilangan nafsu makan, dan menunda.
f. Luka terbuka atau melepuh pada leher rahim.
g. Adanya cairan yang keluar dari vagina.
Diagnosis:
a. Untuk mendiagnosis herpes genital, diperlukan sampel cairan dari luka
melepuh yang muncul, sampel ini akan dibawa dan diperlukan di
laboratorium.
b. Selain tes dengan menggunakan sampel cairan luka herpes, coba antibodi
terhadap virus.
c. PCR atau tes reaksi berantai polimerase, tes ini membahas hasil dan tipe HSV
yang telah menjangkiti tubuh melalui sampel darah atau cairan tubuh
Pengobatan:
a. Untuk menghindari virus herpes dapat menggunakan obat-obatan antivirus
seperti asiklovir, famsiklovir dan valasiklovir, tetapi tidak dapat
menghilangkan virus dari tubuh yang sepenuhnya didukung.
b. Untuk membantu meredakan masalah yang muncul dapat dilakukan
prngobatan
 Mempercepat proses penyembuhan dan meringankan rasa sakit
dengan ehutup luka dengan es batu yang dibalut dengan kain.
Namun tidak menempelkan langsung pada permukaan yang
terluka.
 Bersihkan daerah yang menggunakan Krim penghilang rasa sakit
pada luka melepuh atau tukak.
 Perbanyak minum air mineral untuk meringankan rasa sakit saat
buang air kecil.
 Gunakan pakaian yang disetujui untuk mengurangi rasa sakit pada
luka melepuh di kulit yang terinfeksi.
Pencegahan
a. Penderita kompilasi sedang memiliki luka terbuka.
b. Jangan mencium pasangan jika ada luka terbuka atau melepuh pada mulut,
c. Penggunaan kondom dapat melindungi diri sendiri dan pasangan tetapi kondom hanya
mengendalikan penis sedangkan HSV dapat menular melalui kontak dengan bagian
tubuh yang lain seperti mulut saat seks oral atau anus saat seks anal
d. Jika suami dan pasangannya berisiko kehilangan HSV, segeralah yang melakukan tes
untuk memastikan diagnosis.
e. Menghindari risiko penularan dengan tidak berbagi handuk atau pakaian untuk orang
lain.
f. Bagi wanita yang menyetujui kehamilan atau dicurigai mengidap herpes, disetujui
untuk melakukan tes infeksi untuk memastikan status herpes pada ibu sehingga
penanganan dapat dilakukan agar tidak terinfeksi virus.
9) HIV / AIDS (Acquired immunodeficiency syndrome).
Pengertian
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, dimana Virus ini menyerang
sistem kekebalan tubuh untuk melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi
dan penyakit.
(Sindrom imunodefisiensi yang didapat), yang berarti kelemahan yang menunjukkan
tubuh yang kekurangan.
Gejala
Infeksi HIV terbagi dalam tiga mabuk yaitu:
1. Tahap pertama (serokonversi.)
Virus HIV yang didukung akan mirip dengan flu. Ini akan muncul
beberapa minggu setelah digabungkan (serokonversi) gejala yang
paling umum terjadi adalah :
 Muncul ruam di tubuh,
 biasanya tidak lumpuh
 Pembengkakan noda limfa,
 Diare
 Kelelahan
 Nyeri persendian
 Nyeri otot
2. Tahap kedua ( tahap tanpa gejala)
Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan
gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun (masa jendela). Tahap HIV
berlangsung tanpa munculnya gejala , virus yang terus menyebar dan
merusak sistem kekebalan tubuh, pada tahap ini, penderita akan sehat
dan tidak ada masalah. Seseorang mungkin tidak pernah mengidap
HIV, tetapi bisa menularkan infeksi pada orang lain.
Lama Tahap ini bisa berjalan sekitar 10 tahun atau bahkan bisa lebih.
(3) Infeksi Tahap Ketiga atau Tahap Terakhir HIV
Bila tidak dilakukan tindakan yang benar, HIV akan melisensi
kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Tahap ini lebih dikenal
sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Gejala yang muncul pada infeksi HIV terakhir:
 Noda limfa atau kanker getah bening membengkak pada bagian
leher dan pangkal paha.
 Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
 Merasa lebih sedikit pada setiap saat.
 Berkeringat di malam hari.
 Bintik-bintik ungu yang tidak hilang pada kulit.
 Sesak nafas.
 Diare yang parah dan berkelanjutan.
 Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan atau vagina.
 Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
Penyebab
a. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ
vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4 (sejenis sel
T), makrofaga, dan sel dendritik.
b. HIV merusak sel T CD4 langsung dan tidak langsung, padahal
sel T CD4 dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat
bekerja dengan baik.
c. Bila HIV telah pulih sel T CD4 hingga berkurang menyusut
hingga kurang dari 200 per mikroliter (uL) darah, maka
kekebalan pada tingkat sel akan hilang, dan akibatnya adalah
kondisi yang disebut AIDS. HIV awal, dan akhirnya AIDS.
Penyebaran
a. HIV dapat menular melalui cairan seperti darah, dinding
anus, air susu ibu, sperma dan cairan vagina, termasuk
darah menstruasi. HIV tidak menular melalui ciuman,
air ludah, gigitan, bersin, perlengkapan mandi bersama,
handuk atau perlengkapan makan, toilet atau kolam
renang yang sama, digigit binatang atau serangga
seperti nyamuk.
Cara virus pindah ke dalam aliran darah melalui:
(a) Luka terbuka di kulit.
(b) Dinding tipis pada mulut dan mata.
(c) Dinding tipis di dalam anus atau alat kelamin.
(d) Suntikan langsung ke pembuluh darah memakai
jarum atau suntikan yang dikenakan.
b. HIV dapat menular melalui hubungan seks vagina dan anal tanpa pelindung. Seks oral
tanpa pelindung juga berisiko terlindungi, tetapi risikonya cukup kecil Penyebaran HIV dapat
menular terhadap:
 Orang yang melakukan seks oral yang sedang sariawan atau luka di mulut.
 Wanita yang melakukan seks oral pada pria yang positif HIV, dan pria ejakulasi di
mulut.
 Wanita sedang menstruasi, yang positif mengidap HIV, sementara risikonya kecil.
d. HIV dapat menular melalui Tranfusi darah.
e. HIV dapat menular dari ibu ke bayi, baik saat hamil, lahir atau pun menyusui.
f. HIV dapat menular melalui jarum suntik, baik untuk menindik atau menato
dan pengguna narkotika suntik
Akibat HIV pada Tubuh Manusia
a. HIV menginstal sistem kekebalan tubuh pada sel CD4, membuat banyak sel
CD4 yang mati, maka sistem kekebalan tubuh akan semakin rendah, dan tidak
bekerja.
b. Kekebalan tubuh semakin menurun selama 10 th atau lebih tinggi hingga
akhirnya penderita bisa beralih virus atau meninggal.
Pengobatan
a. Pengobatan dimulai pada seseorang yang dicurigai virus dalam rentan waktu
3x24 jam, maka dapat diberikan obat profilaksis pasca pajanan HIV (PEP)
atau Profilaksis yang dapat mencegah infeksi. Pengobatan dimulai maksimal
tiga hari dan dapat dilakukan selama kunjungan.
b. Pengobatan HIV pada wanita hamil yang positif melepaskan HIV, adalah obat
ARV, obat ini untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke bayinya. Tanpa
perawatan, jika didukung 25 dari 100 bayi akan dibantu HIV. Risiko dapat
diperoleh kurang dari satu banding 100 jika diberikan pengobatan a. sejak
awal.
Pencegahan
a. Selama hubungan Seks anal agar anal selalu pakai kondom
b. Menghindari menggunakan mainan dan alat bantu seks
c. Selama hubungan seks agar menggunakan pelumas yang berbahan dasar air
d. Pastikan jarumnya steril, dan bersih pada setiap kali dilakukan penyuntikan
atau kegiatan lain seperti tato atau tindik telinga
e Tangan berbagi jarum, suntikan, atau perlengkapan menyuntik lagi seperti dan
kain.

Anda mungkin juga menyukai