3203015354/A
Etika profesi:
a) Auditor
Integritas
Auditor bersikap jujur, adil, dan sebenar-benarnya dalam melakukan praktiknya.
Objekvitas
Auditor harus bersikap netral dalam menjalankan audit, interpektasi bukti audit
dan laporan yang sudah ditelaah.
Kompetensi profesional dan kecermatan
Auditor harus berpengetahuan serta berketrampilan sesuai profesionalnya dalam
memberikan jasanya.
Kerahasiaan
Auditor harus menjaga kerahasiaan informasi ataupun hubungan klien tanpa
seizin klien kecuali ada ketentuan hukum yang mengharuskan mereka ungkapkan
informasinya.
Perilaku professional Auditor harus menahan diri dari setiap perilaku yang dapat
merusak citra profesi mereka seperti kelalaian dalam melakukan tugas,
melecehkan pihak lain, membandingkan baik dan buruknya.
b) Akuntan Manajemen
Kompetensi
Dengan merasakan adanya manfaat mempelajari akuntansi, setiap anggota
bertanggung jawab untuk:
Mempertahankan kompetensi dan keahlian profesional dengan terus-
menerus mengembangkan pengetahuan dan kemampuan.
Melaksanakan tugas profesional sesuai dengan hukum, peraturan, dan
standar teknis yang berlaku
Menyediakan informasi dan rekomendasi yang akurat, jelas, ringkas, dan
tepat waktu dalam membantu pengambilan keputusan.
Mengomunikasikan batasan-batasan profesional atau hambatan lainnya
yang akan menghalangi keberhasilan kinerja.
Kerahasiaan
Setiap anggota bertanggung jawab untuk:
Menjaga kerahasiaan informasi kecuali ketika suatu pengungkapan
diizinkan atau diperlukan secara legal.
Menginformasikan kepada seluruh pihak terkait mengenai kelayakan dan
kerahasiaan penggunaan dalam akuntansi sebagai sistem informasi.
Mengawasi aktivitas bawahan untuk memastikan hal tersebut terpenuhi.
Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia untuk mengambil
keuntungan secara tidak etis atau illegal
Integritas
Untuk meningkatkan fungsi laporan keuangan, setiap anggota bertanggung jawab
untuk:
Menghindari terjadinya konflik kepentingan. Melakukan komunikasi
secara teratur kepada rekan bisnis untuk mencegah timbulnya konflik
kepentingan. Memberi nasihat kepada semua pihak yang berkepentingan
terhadap publik.
Menahan diri dari penugasan yang akan menimbulkan keraguan terhadap
kemampuan melaksanakan tugas secara etis.
Menghindari penugasan atau pemberian dukungan terhadap aktivitas yang
akan mendiskreditkan profesi.
Kredibilitas
Untuk meningkatkan kredibilitas dalam sistem pengendalian manajemen sektor
publik, setiap anggota bertanggung jawab untuk:
Mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif.
Mengungkapkan seluruh informasi terkait untuk memberikan pemahaman
kepada pihak pengguna terhadap suatu laporan, analisis, atau
rekomendasi.
Mengungkapkan keterlambatan atau kekurangan dalam informasi,
ketepatan waktu, pemrosesan, atau pengendalian internal yang terkait
dengan kebijakan organisasi dan/atau hukum yang berlaku.
Dalam rangka mempersiapkan SPT OP klien, auditor “X” menemukan bahwa pengurangan
terhadap kontribusi dan bunga dalam jumlah yang tak lazim/besar. Saat auditor tersebut
menanyakan ke klien tentang informasi yang memback-up pengurangan tersebut, klien
mengatakan bahwa itu adalah sebenarnya / tidak bohong dan auditor itu pun mengisi SPT OP
klien berdasarkan informasi yang diperoleh dari klien tersebut.
Analisanya :
Berkaitan dengan kasus tersebut, auditor tidak sepenuhnya mencari tau apa yang
menyebabkan kontribusi dan bunga dalam jumlah yang besar, seharusnya auditor bias
memeriksa agar ditemukan kesalahannya sehingga X auditor bias mengetahui kegiatan apa saja
yang terjadi sehingga informasi yang seharusnya terjadi bisa terungkap setelah itu bias
mengambil keputusan dan di analisis. Seharusnya pihak X auditor dapat memeriksa setiap
keecurigaan yang terjadi tidak hanya sekedar bertanya kepada klien dan mengambil keputusan.
Berdasarkan keputusan yang di buat oleh X auditor tersebut bisa menyesatkan karena hanya bisa
mengambil kesimpulan berdasarkan keterangan klien.
Auditor X melanggar Prinsip dasar etika profesi akuntan publik yaitu prinsip integritas, dimana
disebutkan dalam kode etik 110.2 Praktisi tidak boleh terkait dengan laporan, Komunikasi, atau
informasi lainnya yang diyakininya terdapat :
kesalahan yang material atau pernyataan yang menyesatkan,
pernyataan atau informasi yang diberikan secara tidak hati-hati,
penghilangan atau penyembunyian yang dapat menyesatkan atas informasi yang
seharusnya diungkapkan.