html
Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Pandangan Islam
7:25:00 PM
abusani tanjung
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN TEORI
BAB III
PEMBAHASAN
5. Membentengi diri mereka dari hal hal yang merusak akhlak mereka
Penyebab banyaknya penyimpangan yang dilakukan anak-anak baik dari segi aqidah maupun
akhlak adalah apa yang mereka saksikan baik di media cetak maupun elektronik berupa gambar-
gambar atau tayangan-tayangan yang merusak agama mereka. Solusinya adalah terus memantau
aktivitas sehari-hari mereka, serta memberikan bimbingan akan dampak negatif dari kemajuan
teknologi. Yang demikian ini bukan berarti melarang mereka untuk menggunakan sarana
informasi dan komunikasi, hanya merupakan pengarahan agar teknologi bisa termanfaatkan
dengan baik.
7. Bersikap adil
Yaitu bersikap kepada anak-anak, tidak membedakan antara satu anak dengan anak yang
lainya dalam segala hal, baik dari sisi kasih sayang, perhatian, pengajaran, nafkah, hadiah dan
lain sebagainya sehingga tidak terjadi kecemburuan diantara mereka.
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
َّللااَّ َوا ْع ِدلُوابَيْنَ أ َ ْوالَ ِد ُك ْم
َ فَاتَّقُو
“Bertaqwalah kalian kepada Alloh, dan berbuat adillah terhadap anak-anak kalian” (HR.
Muslim)
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari materi yang kami bahas tentang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pandangan Islam
tentang Anak dapat disimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan awal,
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan untuk memasuki pendidikan yang lebih lanjut. Dalam hal ini peran orang tua sangat
penting, karena orang tua adalah pengenalan pertama tentang pendidikan. Pada masa usia dini
anak harus memenuhi aspek-aspek perkembangan seperti moral, bahasa, kognitif, emosi, social,
dan agama.
Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda, karena cara pola asuh mereka tidak
sama. Ali bin Abi Tholib as, mengatakan “didik dan ajarilah mereka (istri dan anak-anak) hal-hal
kebaikan”. Risalah Hadist Nabi telah menjustifikasi akan pentingnya pendidikan anak usia dini.
Dalam hadist diterangkan bahwa “ Setiap anak dilahirkan atas fitrah, sehingga lancar lidahnya,
maka orang tuanya yang menjadikan dia beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.
4.2 SARAN
Sebaiknya dalam membina dan mendidik anak harus memperhatikan tahapan-tahapan
seperti memilih istri yang sholehah, membiasakn anak untuk mengerjakan sholat, memberikan
teladan yang baik, menjauhkan mereka dari teman-teman yang buruk, membentengi diri mereka
dari hal-hal yang merusak akhlak mereka, mengajarkan nilai-nilai luhur dalam ajaran Islam,
bersikap adil, mendo’akan kebaikan bagi mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Maimunah. 2011. Pendidikian Anak Usia Dini. Yogyakarta: DIVA press
Mansyur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
http://www.radioassunnah.com/2012/pendidikan-anak-dalam-pandangan-islam.html
https://suaramuslim.net/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini-dalam-pandangan-
islam/
Dengan menanamkan akhlak yang baik secara kuat dan kokoh ke dalam jiwa
anak, sehingga ia mampu menolak syahwat yang jelek, dan menjadikan
jiwanya tidak akan merasa nyaman kecuali dengan hal-hal yang baik, dan
jiwanya akan membenci apa pun yang bertentangan dengan akhlak yang baik,
sehingga anak akan menerima akhlak yang baik, dan mencintai akhlak
tersebut.
-Advertisement-
1. Kelembutan
“Dari ‘Aisyah, istri Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, semoga Allah meridhai
beliau, berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala hal” (HR. Bukhari).
Mendidik anak dengan lembut bukan berarti tidak memberikan anak hukuman
jika ia melakukan kesalahan. Dalam membesarkan anak, hukuman harus
digunakan secara bijak. Tidak benar jika anak selalu dihukum untuk setiap
pelanggaran yang dilakukan. Hukuman diterapkan saat kelembutan tidak lagi
berpengaruh, dan ketika nasehat, perintah dan larangan telah diabaikan.
Dalam mendidik anak sejak dini agar tumbuh menjadi anak yang baik, orang
tua harus memiliki akhlaq yang baik terlebih dahulu. Misalnya berkata lembut
kepada anak sehingga anak juga akan memiliki kebiasaan tersebut dengan
teman-temannya.
Lingkungan juga memiliki peran penting dalam pendidikan anak usia dini.
Pastikan lingkungan tempat anak tumbuh terdapat masjid atau pusat kegiatan
Islam yang aktif dalam menjalankan program-program untuk anak-anak
muslim. Sebagai contoh, jika seorang anak tertarik dalam olahraga tertentu
atau aktivitas lainnya, orang tua dapat mencarikan klub olahraga atau
organisasi serupa yang cocok, yang dikelola oleh muslim yang berkomitmen
pada syariat Islam, yang diikuti oleh keluarga-keluarga muslim yang
bersemangat untuk memberikan anak-anak mereka pendidikan yang baik.
https://www.dakwatuna.com/2016/04/14/79973/peran-orang-tua-mendidik-anak-ala-
rasulullah/#axzz5KzuMx1pL
Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat
dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
dakwatuna.com – Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi
hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi
Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain
Islam. Allah berfirman,
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian
dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)
Salah satu tujuan diturunkannya agama Islam adalah memperbaiki akhlak manusia. Ahklak hanya dapat diperbaiki
dengan proses pendidikan, baik formal maupun informal. Betapa pentingnya pendidikan sehingga ayat yang pertama
diturunkan adalah perintah Allah kepada manusia untuk membaca, membaca semua fenomena yang terjadi di alam
dunia ini. Konsep membaca hanya dapat dilakukan melalui proses pendidikan. Adapun tujuan pendidikan menurut
Islam adalah agar seseorang dapat memahami tentang kekuasaan Allah yang tersirat dan tersurat) dengan segala
peraturan-peraturannya. Allah serta mampu menempatkan posisinya sebagai hamba Allah.
Mengkaji makna pendidikan anak menurut Islam (Al-quran dan Al-hadits) dengan seluruh aspeknya
merupakan kewajiban setiap Muslim, mempelajari berbagai hal, baik ilmu aqidah, syariah maupun muamalah
merupakan rangkuman pokok-pokok ajaran agama Islam yang sesuai dengan Al-qur’an dan Al-hadits Karena itu,
penulis akan menggali khasanah ilmu pendidikan dalam pandangan Islam (Alquran dan Al-hadits), baik pengertian,
tujuan ataupun ruang lingkup pendidikan dan mendidik anak sejak dini menurut Al-qur’an dan Al-hadits. Jadi,
bagaimana peran orang tua terhadap pendidikan dan mendidik anak USIA dini?
Rasulullah telah menyampaikan dalam haditsnya tentang mendidik anak dan peran penting kita sebagai orangtua
dalam mendidik anak, ada beberapa hal yang disampaikan oleh baginda Rasulullah harus kita jadikan contoh
ataupun teladan dalam mendidik anak, apalagi munculnya ilmu-ilmu teknologi yang dapat merusak masa depan
anak-anak, terutama merusak agama, bangsa, Negara maupun masa depan anak itu sendiri. Oleh karena itu, salah
satu cara untuk memperbaiki akhlak anak-anak, agamanya maupun masa depannya, kita sebagai orangtua harus
merujuk kembali, kepada apa yang telah diajarkan oleh baginda Rasulullah seperti ;
1. Rasulullah senang bermain-main (menghibur) dengan anak-anak dan kadang-kadang beliau memangku
mereka. Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas RA untuk
berbaris lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri sesuatu (hadiah).”merekapun
berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan
memeluknya.
2. Membekali Tauhid/Aqidah Yang Mantap
Tauhid merupakan sesuatu yang sangat urgen dalam pendidikan anak. Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang
ahli hikmah yang bernama Luqman. Allah Swt mengabadikan nasehat Luqman kepada anaknya dalam al quran,
sebagaimana berikut:
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai
anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kezaliman yang besar”.
Pada awal pembinaan para sahabatnya, Rasulullah lebih memprioritaskan pembinaan iman, begitupun yang
dilakukan Luqman terhadap anaknya, maka seyogyanya setiap orangtua pada zaman sekarang juga harus
memanamkan keimanan yang kuat kepada putra putrinya, karena iman itulah yang akan menjadi tamengnya di
manapun dia berada dan dalam kondisi apapun.
Inilah gambaran inspiratif dari luqman yang menasehati anaknya agar berbakti kepada orang tuanya. Sebagaimana
tertuang dalam Alquran:
Artinya:”Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun ,. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Q.S: Luqman:14)
Seorang anak tidak mampu mengganti apa yang telah dikorbankan orangtua, meskipun ia memberikan seluruh
usianya untuk keduanya. Al-Hafizh Abu Bakar al-Bazzar dalam Musnad-nya meriwayatkan,bahwa ada seorang laki-
laki thawaf sambil menggendong ibunya. Lalu IA bertanya kepada Nabi “Apakah laki-laki itu telah membayar hak
ibunya?” Beliau menjawab “Tidak” , meskipun untuk satu keluhan nafas yang panjang.” Demikianlah, meskipun
begitu berat pengorbanan kita namun kita tidak dapat membayar pengorbanan Sang ibu walau untuk satu keluhan
nafas yang panjang, baik saat kehamilan atau dalam persalinan.
Sejak kecil anak harus diajarkan, dibiasakan, dan dikondisikan melakukan perbuatan yang baik. Jika seorang anak
terbiasa melakukan perilaku yang buruk hingga ia besar, maka akan sukar meluruskannya. Artinya, penanaman
akhlak kepada anak dimulai sedini mungkin dan seyogianya dilakukan oleh setiap orang tua. Jangan biarkan anak
tanpa pendidikan akhlak dan moral. Mari kita simak hadits Rasulullah berikut:
Membaca Quran: Alquran merupakan pedoman hidup bagi setiap insan, membaca dan mempelajarinya merupakan
suatu ibadah kepada Allah.
Selain daripada itu, Alquran juga mempunyai rahasia dan hikmah yang tinggi. rahasianya perlu digali, pintu
hikmahnya perlu dipelajari supaya perjalanan hidup kita sentiasa dalam keridhaan Allah.
Lebih-lebih lagi kita wajib mempercayai kitab Alquran yang mana kitab ini merupakan pelengkap dan penyempurna
rukun Iman seorang Muslim. Wallahu ‘alam bi sowaab. (dakwatuna.com/hdn)
Semakin Merusak Perkembangan Anak Cerdas Mendidik Remaja Empat Kejahatan Orang Tua
Sumber:http://www.dakwatuna.com/2016/04/14/79973/peran-orang-tua-mendidik-anak-ala-
rasulullah/#ixzz5Kzy6sjI2
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook