· Testis.
· Ovarium. Sel Serotoli Spermatid
muda
Fungsi : Spermatosi
· Reproduksi.:Spermatogenesis, oogenesis. t skunder
· Endokrin : Testoteron/ androgen, estrogen, Laminabasa Spermatosi
Progesteron. lis t Primer
Tubulus Spermato
Testis : seminiferus genea
·Tubulus Seminiferus : berkelok-kelok
sebagai tempat spermatogenesis. Sel
· Duktus epididimis. Intertitial
· Vasdeferen dari leydig
Sel Intertitial dari leydig :
Peranan Sel Seretoli :
1. Menyelenggarakan Blood testis barrier
Tubulus Seminiferus Epididimis 2. Memberimakan pada sel-sel sperma.
3. Menghasilkan :
· ABP ( cadangan biding protein)
· Inhibin
· Glikogin, inositol, aspartat dan K+
Vas deferen 1. Tempat bekerja Testoteron & FSH dalam
mengontrol spermatogenesis.
Gn RH Spermatosit 46
Primer
_ Adenohipofisis _ 46
Spermatosit
sekunder 23
FSH LH/ICSH
Testes + Spermatid 23
+ + Sel
Sel Sertoli Intertitial Spermatozoa 23
+ Inhibin (Leydig)
· Berlangsung 74 hari.:1 spermatogonia Þ
+ Testoteron 512 spermatozoa.
Merangsang · Diberi makan oleh sel serotoli.
produksi · Perlu suhu (suhu tubuh inti + 32 ° C)
sperma · Belum begitu mobile, motilitas meningkat
(sepermatogen sepanjang epididimis.
esisi )
Testoteron :
· C19 steroid dengan grup OH pada C17
Mitosis Spermatid
· Dibuat dalam sel-sel leydig (ada 17a Gerjala yang timbul : bergantung pada
hidroksil). saat terjadi, bagian mana yang terkena.
· Proses sintesa testoteron : Usia anak-anak : Kastrat Þ
Kolesterol eunuchoidism, tumbuh seperti orang
dewasa.
Pregnenolon 17 a OH Dehendro 1. HiperFungsi:
Pregnenolon piandroron Pada orang dewasa tak ada gejala.
pada anak-anak puberitas prekoks :
Progesteron 17a OH Androstenodion · Puberitas prekok sejati : perkembangan alat
Progesteron kelamin dan sifat sex sekunder sebelum
Testoteron puberitas + gametogenesis, kerena
· Dibeberapa bagian tubuh : berbagai kelainan hipotalamus.
· Puberitas Prekok tak sejati :
Testoteron Estradiol 30% dari testis (Pseudopuberitas prekoksia ) tampa
plasma plasma 70% (sel serotoli) gametogenesis, neoplasma kelenjar
gonad/korteks adrenal.
Efek Testoteron/Androgen :
1. Untuk spermatogenesis. Ovarium :
2. Untuk diferensiasi & mempertahankan fungsi 1. Fungsi : Reproduksi, fungsi endokrin.
organ/ alat kelamin externel/internal. 2. Pengaturan fungsi :
3. Untuk perkembangan sifat kelamin sekunder · FSH : Merangsang perkembangan
(rambut, suara, otot, sifat psikososial, folikel primer dan folikel sekunder,
turunnya testis ke skrotom). bersama sama LH merangsang
4. Meningkatkan anabolisme protein, retensi Ovulasi.
air/elektrolit, meningkatkan pertumbuhan · LH : Merangsang & melanjutkan efek
tulang. FSH pada perkembangan &
5. Meningkatkan libido & agresivitas. pematangan folikel, Menimbulkan
6. Menghambat sekresi LH Ovulasi, Merangsang exresi
estrogen oleh folikel, Merangsang
Testoteron : pembentukan & fungsi corpus
Pertama · Usia janin 1 minggu s/d 1 luteum serta mempertahankannya.
kali bulan Pada Manusia :
dihasilkan Janin wanita mempunyai 7 juta sel folikel :
Kedua : · Saat pre puberitas. Lahir 1-2 juta
Puberitas < 300.000
Pada untuk deferensiasi sex pada
· Periode subur 400-500 ribu
Janin : pria (perkembangan sisanya mengalami atresi & degenerasi.
duktus mulleri menurun). Oogenesis :
· Perkembangan alat genetalia Sel Primodial Sel Theca : Androgen
externa/interna pria ß ß
· Membuat pola pengaturan Sel Graaf Sel Granulosa
hipotalamus terhadap ß
gonadotropin setelah Ovulasi Ovum
puberitas ß estrogen
Kelainan Fungsi Testis : Korpus luteum
1. Hipogonadism Kemungkinan penyebab: ß Estrogen, progesteron
kelainan : Korpus Albikans
· Hipotalamus
· Hipopisis
· Testis _ + _
· Kromosom
GnRh
· Kriptorhism
1. Perubahan progrestasional di
endometrium, perubahan siklik di
vagina dan serviks, Anti
_ + estrogenik (kepekaan
myometrium terhadap oxitoksin)
2. Kelanjar mamae : Lobuli dan alveoli
Meningkat.
3. Termogenik : Suhu tubuh meningkat
FSH LH pada saat ovulasi.
4. Pemberian progesteron dosis tinggi
akan terjadi natrioresis (blok
aldosteron).
rangsangan
dari serviks
uteri dan
vagina
serviks
oksitosin
Proses kelahiran/partus
· Lama kehamilan manusia rata-rata 270 hari
dihitung dari saat fertilisasi atau 284 hari
dihitung dari hari pertama menstruasi
siklus haid terakhir.
Dasar hormonalnya:
· estrogen plasma yang meningkat jumlah
reseptor oksitosin meningkat.
· beberapa saat sebelum partus > 100 x dari
semula.
· ----> uterus menjadi lebih peka meskipun
kadar oksitosin plasma maternal
meningkat pada awal partus tidak
meningkat.
· Sekali proses kelahiran dimulai kontraksi
utrus---->serviks--->aferens--->oksitosin me
ningkat yang menimbulkan cacat.