Analisa Dan Pembahasan
Analisa Dan Pembahasan
A. Riwayat Kesehatan
Pengkajian tentang riwayat kesehatan diantaranya data demografi, keluhan utama,
riwayat kesehatan masa lalu, riwayat kesehatan keluarga, riwayat
psikososial dan data gaya hidup (Black & Hawk, 2005).
B. Identitas
Pengkajian identitas pasien penting dilakukan karena variasi keluhan sangat
bersifat individual dan untuk menunjang identifikasi masalah keperawatan
dalam kaitannya dengan karakteristik individu (Gleadle, 2007). Identitas
yang diidentifikasi meliputi nama, umur, tempat tinggal, jenis kelamin dan
30
lainnya. Data-data tersebut berkaitan dengan respon klien dan
penyembuhannya.
C. Keluhan Utama.
Saat pengkajian pada 19 Februari pasien mengeluhkan sulit buang air kecil.
Pasien mengatakan jika BAK warna urine kuning pekat terkadang
kemerahan dan disertai rasa nyeri pada daerah perut bagian bawah, rasa
nyeri hilang timbul dan semakin parah jika ada keinginan untuk BAK,
skala nyeri 5
D. Riwayat Kesehatan Dahulu.
Riwayat kesehatan dahulu dikaji untuk mencari adanya keterkaitan penyakit klien
dengan penyakit terdahulu yang dialaminya baik itu keterkaitan langsung
sebagai faktor risiko maupun sebagai faktor yang memperberat kondisi
klien saat ini.
E. Pola-Pola Kesehatan
Persepsi dan tatalaksana hidup sehat. Dari hasil pengkajian, didapatkan data
bahwa pasien suka mengkonsumsi minuman teh manis biasanya hingga
5-6 gelas/hari. Pasien tidak mengonsumsi obat atau jamu herbal
31
kg dan sekarang hanya 64 kg dngan tinggi badan kira kira 165 cm. Per hari
intake cairan pasien mendapat terapi cairan infus NaCL 0.9% 1500 cc,
minum oral 2 gelas atau setara dengan 200 cc.
BB (Kg)
TB²(m)
Jika ada masalah biasanya klien bicarakan baik – baik dengan orang terdekatnya,
klien mengatakan orang terdekat baginya adalah istrinya. Menurut
keterangan keluarga klien adalah tipe pendiam, tidak banyak bicara dan
tidak sering mengeluh, klien adalah orang yang tabah dan kuat dengan
berbagai macam stressor, tetapi kini ia merasa sedikit sedih arena
menderita sakit. Untuk menghilangkan rasa sedihnya itu terkadang
anak klien mengajaknya mengobrol dan bersenda gurau, selain itu yang
dapat menghilangkan stressnya yaitu dengan cara ngobrol dengan
pasien lain, serta berdoa agar klien bisa cepat sembuh dan bisa
berkumpul bersama keluarga dirumah
G. Pemeriksaan Fisik
32
Data yang didapatkan oleh mahasiswa pada pemeriksaan fisik pasien yaitu teraba
adanya distensi kandung kemih. Kekuatan otot ekstremitas atas dan
bawah juga normal. Kekuatan otot diklasifikasikan menjadi :
- 5 : kekuatan normal, dapat melawan gravitasi dan dapat melawan
tahanan/ menahan beban
- 4 : otot mampu melawan gravitasi tidak mampu menahan beban
- 3 : otot tidak mampu melawan gravitasi & menahan beban
- 2 : hanya mampu bergeser
- 1 : tidak mampu bergeser tapi tonus otot masih ada
- 0 : tonus otot tidak ada
H. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan Tanggal
13– 2 – 2019 17 – 2 - 2018 NILAI
NORMAL
Hemoglobin 9,2 9,1 12 – 16
SGOT 14 - ˂ 37
SGPT 15 - ˂ 41
Albumin 2,9 - 3,2 – 5,2
Leukosit 9.700 - 4.800 –
10.800
Globulin 2,5 - 2,3 – 3,5
Ureum 47 - 13 – 43
GDS 135 - ˂ 140
Kreatinin 1,39 - 0,72 – 1,18
Protein Total 5,4 6,4 – 8,3
a. Foto thoraks
33
13 Februari 2019 : Tidak tampak TB paru aktif, cor tampak sedikit
membesar (CTR51%)
b. USG
14 Februari 2019 : - cystitis disertai blood cloth di vesica urinaria
- Cysta (bosniak tipe 1 ) ren dextra
- Benigna prostetic hiperplasia
- Tak tampak kelainan di vesivca fellea, pancreas,
hepar
Dari hasil pemeriksaan penunjang di atas, terdapat data – data yang menunjang
klien mengalami benigna prostetic hiperplasia. Di antaranya berdasarkan
pemeriksaan fisik teraba adanya nyeri tekan pada hipogastrium, lalu hasil USG
yang tampak cystitis disertai blood cloth di vesica urinaria dan tampak adanya
benigna prostetci hiperplasia. Lalu pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
hasil ureum dan kreatinin berada diatas nilai normal, serta protein total yang
rendah di bawah angka normal.
34
Pasien mengatakan telah di beritahu oleh perawat akan di lakukan operasi
yang bertujuan untuk mengangkat kelenjar prostatnya. Pasien telah di beritahu
bagian tubuh yang akan di operasi dan lama operasi +/- 1 jam. Saat pasca operasi,
pasien mengatakan belum mengetahui perawatan selanjutnya yang akan diberikan
padanya nanti.
Pre operasi
1. Retensi Urine b.d Peningkatan tekanan uretra
Intervensi :
35
Ukur intake dan output cairan setiap 3 jam dan kolaborasi dalam bladder
training
Intake dan output perlu dimonitor setiap 3 jam untuk mengetahui banyaknya
cairan yang dikonsumsi dan keluarkan oleh klien sehingga perawat dapat
membandingkan apakah intake sesuai dengan kebutuhan klien atau tidak
Untuk mengetahui sejauh mana intenstas dan tipe nyeri demi memberikan
intervensi yang optimal dan maksimal.
Mengajarkan teknik non farmakologi seperti teknik relaksasi- nafas dalam.
Rasa nyeri post op yang di alami klien perlu mendapat perhatian yang khusus,
kolaborasi dengan dokter dalam pemberian pereda nyeri ketorolac sebanyak 30
mg/12 jam di harapkan mampu meminimalisir sensari nyeri klien
36
Jelaskan prosedur pembedahan kepada klien
Post operasi
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan pemberian analgesik
37
Rasa nyeri post op yang di alami klien perlu mendapat perhatian yang khusus,
kolaborasi dengan dokter dalam pemberian pereda nyeri ketorolac sebanyak 30
mg/12 jam di harapkan mampu meminimalisir sensari nyeri klien
PENUTUP
Pasien masuk tanggal 13 Februari 2019 Dengan keluhan sulit buang air kecil, saat
dilakukan pengkajian pada tanggal 19 februari 2019, pasien sudah menjalani hari
perawatan yang ke-6. Hasil pengkajian yang telah dilakukan, ditemukan data
sebagai berikut :
DATA FOKUS
Subyektif pre op:
38
- Sulit BAK, sudah 2 bulan terakhir, jika BAK warna kuning terkadang
kemerahan.
- Saat BAK urine keluar sedikit - sedikit
- Merasakan nyeri pada perut bagian bawah dan semakin bertambah parah jika
ada keinginan BAK.
- Pasien mengatakan cemas dan takut menghadapi operasi
- Telah dipasang selang kateter sejak hari pertama perawatan, lalu berdasarkan
observasi pada 19/2/19 terdapat 700 cc urine. Intake ifus 1500 cc dan minum
oral 200 cc.
- B.a.b (+), frekuensi normal 1x/hari, warna kuning dengan karakteristik padat,
turgor kulit kurang elastis, mukosa mulut dan bibir kering. Capilary Refile Time
2 det, akral hangat, kelembaban cukup.
39
Masalah Keperawatan yang ditemukan saat pre op adalah :
1. Retensi Urine
2. Nyeri Akut
3. Ansietas
4. Memberitahu prosedur operasi dan memberi motivasi pada klien agak tidak
cemas menghadapi operasi
40
DAFTAR PUSTAKA
41
PPNI. 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Penerbit PPNI
42