Anda di halaman 1dari 57

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY.

Y (64 TAHUN)
DENGAN HIPERTENSI DI RT 04 RW III KELURAHAN PUDAKPAYUNG
SEMARANG

Oleh :
RUTLITA YESSI MALAU

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXX


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY.Y (64 TAHUN)
DENGAN HIPERTENSI DI RT 04 RW III KELURAHAN PUDAKPAYUNG
SEMARANG
Disusun untuk memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing :
Ns. Nurullya Rachma, M.Kep, Sp.Kep.Kom
Ns. Elis Hartati, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :
RUTLITA YESSI MALAU

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXX


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY.Y (64 TAHUN)
DENGAN HIPERTENSI DI RT 04 RW III KELURAHAN PUDAKPAYUNG
SEMARANG

PENGKAJIAN KELUARGA
Pengkajian dilakukan pada hari Sabtu tanggal 13 September 2017 Pukul 15.00
WIB
A. DATA UMUM
1. Nama Kepala keluraga (KK) : Tn. A
2. Alamat : RT 04/03 No.42 Pudakpayung
3. No. Telp (HP) :-
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
5. Pendidikan : SD
6. Komposisi Keluarga
Hubungan Jenis
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
dengan KK Kelamin
64 Ibu Rumah
1 Ny.Y Istri P SD
tahun Tangga
46
2 Tn. E Anak L SMK Buruh
tahun
40
3 Ny. L Menantu L SMP Swasta
tahun
4 An.Ra Cucu 7 tahun L SD Pelajar
1 tahun
5 An. R Cucu P - -
6 bulan
7. Genogram

Kanker kandungan

Tn.M
67 th Ny.Y
64 th
Sehat HT

Sehat
Tn. E Tn. J Tn. A
45 th 41 th 28 th
Sehat Sehat Sehat
Sehat Tn. H
An.Ra An. R
34 th
Keterangan : 8 th 1.5 th

: Laki-Laki : Menikah : klien perempuan teridentifikasi

: Perempuan : Memiliki Keturunan

: Meninggal : Tinggal 1 rumah


8. Tipe Keluarga
Berdasarkan hasil observasi tipe keluarga Ny.Y adalah keluarga
tradisional; extended family karena di dalam rumah terdapat satu
keluarga besar yang terdiri dari Nenek, Ayah, Ibu dan cucu. Ny.Y
sebagai nenek, Tn. E sebagai anak, Ny. L sebagai menantu dan An. B
dan An.R sebagai cucu.

9. Budaya
a. Suku bangsa dan bahasa yang digunakan
Ny.Y berkata, “Saya asli orang Semarang mbak, Jawa asli,
bapak ibu saya juga Jawa.”
Ny.Y berkata, “Bahasa di rumah pakainya campur, bahasa Jawa
sama bahasa Indonesia.”
b. Pantangan dan kebiasaan budaya yang berhubungan dengan
kesehatan
Ny.Y berkata, “Nggak ada kok mbak. Ya paling makanan
gorengan, asin, sama daging dagingan yang saya kurangi. Dulu
ya semua mkan mbak, tapi mulai 2006 udah saya kurangi. 2006
dulu saya didiagnosa jantung koroner.”
Ny.Y berkata, “Saya kadang-kadang masak mbak, kadang di
tempat adik saya. Tergantung situasi. Nggak ada mitos-mitos
makanan seperti itu.”

10. Agama
a. Agama yang dianut
Ny.Y berkata, “Saya agamanya Islam. Dulu aslinya saya Katolik,
trus menikah sama Suami, Romo ndak setuju, jadinya saya
pindah agama. Sampai sekarang Islam. Tapi anak semua
Katolik.”
b. Kegiatan keagamaan di rumah dan di masyarakat
Ny.Y berkata, “Sholat ya sampai saat ini InsyaAllah 5 waktu.”
Ny.Y berkata, “Kegiatan dawis saya ikuti mbak 1 kali sebulan.
Pengajian di Masjid juga ikut setiap minggu. .”
c. Persepsi anggota keluarga tentang agama

Ny.Y berkata, “Agama menurut saya pondasi kehidupan mbak.”


d. Kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan
Ny.Y berkata, “Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan ya
nggak ada ya mbak.Mungkin kalau saya berpikir nya sehat sakit
itu Tuhan yang kasih, ya Tuhan juga nanti yang ambil. Kalau
sakit kan sebagai alat sih mbak untuk menghapus dosa kita.”

11. Status Sosial Ekonomi Keluarga


a. Kelas sosial
Ny.Y berkata, “Biaya hidup sehari-hari saya cukup mbak. Saya
dapat dari anak anak, tapi saya juga punya usaha, itukan rumah
saya saya kontrakkan mbak yang disamping. Jadi saya
tinggalnya di rumah anak saya.”
Dilihat dari tingkat kesejahteraan keluarga Ny.Y termasuk pada
tipe keluarga sejahtera III, yaitu keluarga yang dapat memenuhi
kebutuhan pada tahapan keluarga 1 dan 2 yaitu mampu memenuhi
kebutuhan dasar, kebutuhan psikologis keluarga seperti
pendidikan, KB interaksi dalam keluarga, lingkungan serta
kebutuhan perkembangan. Namun belum mampu memberikan
sumbangan (kontribusi) maksimal terhadap masyarakat secara
teratur dan berperan secara aktif dalam masyarakat .
b. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Ny.Y berkata, “Alhamdulillah, cukup mbak untuk kebutuhan
sehari-hari, anak-anak kan udah bekerja semua.”
c. Tabungan/asuransi yang dimiliki kelaurga
Ny.Y berkata, “Saya punya asuransi kesehatan BPJS mbak.”
Ny.Y berkata, “Punya mbak, tapi sedikit. Kalau ada uang
berlebih, saya tabung. Saya simpannya di rumah.”

d. Dukungan ekonomi
Ny.Y berkata, “Alhamdulillah saya cukup mbak. Anak yang di
Kalimantan sama Jakarta kadang ngirim. Untuk tambahan kan
saya rumahnya dikontrakin, lumayan untuk tabungan.”
Ny.Y berkata, “Belum pernah minjam ke tetangga atau kesiapa
belum mbak. Kalau bisa jangan. Hidup secukupnya saja,
manfaatkan yang ada.”

12. Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga


Ny.Y berkata, “Kalau saya rekreasinya ya main ke rumah adik saya
mbak, Mbah Tatik itu. Tapi kalau lagi ada cucu saya mainnya sama
cucu. Sehari-hari biasanya ya main ke Mbah Tatik”

B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


13. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Ny.Y termasuk dalam kategori keluarga dengan usia lanjut,
dimana Ny.Y berusia 64 tahun memiliki seorang suami bernama Tn.A
berusia 67 tahun. Ny.Y dan Tn. A sudah pisah ranjang sejak lama tapi
tidak dengan status cerai. Perkawinan tersebut menghasilkan 4 orang
anak. Ke-4 anak Ny.Y sudah menikah dan memiliki anak. Masing-
masing dari anak sudah memiliki kehidupan masing-masing. Ny.Y
tinggal bersama anak pertama, yatu Tn. E.

14. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi


a. Tugas Perkembangan Keluarga dengan Lansia
Ny.Y berkata, “Saat ini nggak ada mbak, saya inginnya ya
umur panjang, bisa kumpul sama anak anak, punya cucu yang
banyak. Itu sudah lebih dari cukup bagi saya.”
Ny.Y berkata,”Berpisah dengan suami menjadi keputusan
terbaik dulu mbak. Tapi alhamdulilah saya bisa mengurus
anak-anak dengan baik.”
Ny.Y berkata, “Mungkin keputusan saya dulu untuk pindah
keyakinan sedikit menjadi beban, karena saya dan anak-anak
memiliki keyakinan yang berbeda saat ini.
b. Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah
Tn. E berkata, “Saya dan Isteri sama-sama bekerja mbak.
Isteri saya kerja di pabrik ungaran.”
Tn. E berkata, ”Sekarang saya kerjanya kalau ada yang
manggil. Buat sumur, bengkel motor atau mobil, semua lah
mbak. Semua yang bisa dikerjakan saya kerjakan.”
Tn. E berkata, “Dua-duanya bekerja untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari mbak.”
Tn. E berkata, “Saya kan pulang sore, ibu anak anak juga
pulangnya sore. An.Ra biasanya main sama teman-temannya.
Kalau dirumah dijagain sama ibu saya (Ny.Y). Tapi sekolah
saya selalu antar pagi-pagi.”
Tn. E berkata, “Anak yang paling besar (An.Ra) masih
disekolah. Pulangnya biasanya jam 10an.”
c. Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Child Bearing
Tn. E berkata, “Anak yang paling kecil (An.R) diasuh oleh ibu
saya mbak. Nggak bisa, kan saya sama isteri bekerja. Jadi ibu
saya yang merawat.”
Tn. E berkata, “Kalau isteri saya sudah pulang kerja, biasanya
langsung mengurus anak. Tapi ya seringnya sama ibu saya.”
15. Riwayat Keluarga Inti
a. Proses pembentukan keluarga
Ny.Y berkata, “Menikah tahun 1975. Dulu ketemunya di
Kalimantan, trus nggak disetujui Romo jadinya saya pindah ke
Semarang.”
Ny.Y berkata,”Sudah lama pisah ranjang. Ndak mbak, ndak
cerai.”

b. Riwayat kesehatan keluarga inti


Ny Y berkata, “Saya punya darah tinggi mbak. Terdeteksinya
dulu waktu 2006 sakit. Trus dirawat inap di RS. Danubroto.
Diagnosanya jantung koroner. Dari situ juga ternyata punya
tekanan darah tinggi. Sejak itu rutin cek tensi ke Puskesmas.
Tapi tidak konsumsi obat jantung.”
Ny. Y berkata,”Setelah keluar rumah sakit, obat yang dibawa
pulang saya habiskan. Nggak mbak, kalau kontrol saya enggak.”
Ny.Y berkata, “Kalau kontrol kan mahal mbak. Kalau pakai
BPJS urusannya lama.”
Ny.Y berkata, “Setau saya dulu orangtua saya nggak punya
penyakit tekanan darah tinggi mbak. Ibu saya dulu pernah sakit,
tapi kanker kandungan. Ayah saya nggak ada (penyakit) ik
mbak.”
Ny.Y berkata, “Kalau anak-anak ya dulu paling demam, batuk
gitu mbak. Saya nggak tahu mereka punya tekanan darah tinggi
atau nggak.”
Ny.Y berkata, “Nggak ada mbak, kencing manis, asam urat
nggak ada.”
c. Perhatian terhadap pencegahan penyakit
Ny.Y berkata, “Ya kalau saya ngerasa pusing atau tengkuknya
pegal pegal gitu saya langsung istirahat mbak. Tadi malam itu
saya dada nya sakit mbak bagian kanan sampai ke belakang.
Saya bawa tidur saja mbak. Nggak mbak, nggak minum obat.”
Ny.Y berkata, “Mungkin pikiran kali ya mbak, jadinya dada nya
sakit”
Ny.Y berkata, “Kepikiran anak-anak. Sampai sekarang saya
belum ditelfon anak saya yang di Kalimantan. Sudah 1 bulan
lebih, sejak saya pergi ke Jakarta. Waktu di Jakarta, saya ditelfon
anak saya, dia tanya saya lagi dimana, saya jawab lagi di
Jakarta. Sudah, habis itu nggak pernah telfon lagi. Saya ya
bingung mbak, saudara tapi kenapa seperti itu. Saya ya ndak tau
ada masalah apa. ”
d. Sumber pelayanan kesehatan
Ny.Y berkata, “Kalau periksa saya ke puskesmas mbak.
Puskesmas nya Pudakpayung.”
Ny.Y berkata, “Kalau posyandu lansia kan sebulan sekali mbak.
Kadang saya kesana juga, tapi lebih suka ke Puskesmas
langsung.”
Ny. Y berkata, “Sebenarnya dokter keluarga saya dr.Erni.”
16. Riwayat Keluarga Sebelumnya
a. Riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri
Ny Y berkata, “Nggak tau dulu ada tekanan darah tinggi atau
enggak. Tapi setau saya ibu sama bapak saya nggak punya
hipertensi mbak. Tapi saudara saya ada yang kena tekanan darah
tinggi. Bapak Ibu saya sudah meninggal, dulu ibu meninggalnya
karena kanker kandungan.”
Ny.Y berkata, “Kalau dari keluarga suami saya, bapak ibu mertua
saya juga sudah meninggal. Dulu bapak punya riwayat tekanan
darah tinggi dan kencing manis..”
b. Konflik antar keluarga pasangan
Ny.Y berkata, “Dulu ya karna ada masalah pribadi mbak jadi
pisah ranjang. Ada pihak ketiga diantara saya dan bapak.”
c. Riwayat hubungan keluarga
Ny.Y berkata, “Kalau sama suami udah gak ada hubungan
ataupun komunikasi mbak.”
Ny.Y berkata, “Sama anak anak masih komunikasi lewat telpon.
Tiap minggu pasti ada telpon sama anak anak.”
Ny.Y berkata, “Anak saya yang Kalimantan paling sering telepon.
Kalau yang di Salatiga kadang-kadang main ke rumah.”
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
17. Karateristik rumah
a. Status rumah : milik sendiri
b. Tipe rumah :-
c. Luas rumah : 105 m2 (17 m x 7 m)
d. Jumlah ruangan : teras, ruang tamu, 2 kamar tidur,
dapur, 2 kamar mandi.
e. Jumlah jendela : 4 jendela
f. Peletakan perabotan rumah tangga : kurang rapi
g. Jenis sepic tank :-
h. Jarak septic tank dengan sumber air : >10 m
i. Sumber air minum yang digunakan : air sumur
j. Kondisi air : bersih
k. Keadaan umum sanitasi rumah : baik
l. Sistem pembungan sampah
Ny.L berkata, “Kalau sampah disini ya dikumpulin di belakang
rumah mbak. Dibakar sendiri kalau sampah, biasanya bapak
yang bakar.”
m. Keamanan
Ny.Y berkata, “Alhamdulillah disini lingkungannya aman mbak,
belum pernah ada kasus pencurian atau jambret.”
n. Kepuasan penataan rumah
Ny.Y berkata, “Ya nyaman mbak, nggak bosen. Tapi memang
sekarang lagi berantakan, kain numpuk dimana mana. Mau
beres-beres tapi kok ya nanti nanti terus.”
Tn.E berkata, “Nyaman mbak, tapi kalau malam kadang ada
nyamuk. Soalnya belum pake asbes. Dicicil-cicil mbak, udah
kepikiran buat masangnya (asbes). Paling ya pakai obat nyamuk
semprot itu mbak sama jaring tempat tidur (kelambu).”
3 4
o. Pengetahuan tentang lingkungan
2 2
Ny.Y
1 berkata, “Jendela rumah kalau ada orang dirumah selalu
terbuka, sinar matahari masuk ke rumah, bak kamar mandi harus
dikuras setidaknya 2 kali seminggu, lantai tidak boleh licin.”

18. Denah Rumah

15 m
5

6
7m

Keterangan:
1: Ruang Tamu : Septic tank
2: Kamar Tidur
3: Dapur : Sumber air
4: Kamar Mandi
5:Tempat duduk
6: Ruang TV

19. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


a. Kebiasaan
Ny.Y berkata, “Semua warga disini rukun-rukun mbak. Kalau
ada kegiatan biasanya rame yang datang. Saling membantu.
Pengajian atau kegiatan apapun biasanya rame.”
Ny.L berkata, “Baik-baik aja kok mbak sama tetangga. Tapi kan
biasanya pada sibuk kerja. Pulang kerja udah sore, ngurus
rumah. Tapi kalau ada acara gitu saling bantu kalau disini.”
b. Lingkungan fisik
Ny.Y berkata, “Alhamdulillah disini lingkungannya aman mbak,
ndak ada pencurian.”
Ny.Y berkata, “Lingkungan rumah di sini bersih. Saling menjaga
kebersihan lingkungan rumahnya masing masing mbak.”
c. Aturan/kesepakatan penduduk setempat
Ny.Y berkata, “Kalau aturan yang tertulis seperti itu nggak ada
si mbak, saling menjaga sama saling menghargai saja. Kalo ada
kegiatan ya saling bantu. Kalau ada orang baru ya melapor sama
ketua RT.”
d. Budaya setempat (kesehatan, usia, pendidikan, pekerjaan dan
persepsi keluarga terhadap komunitas)
Ny.Y berkata, “Disini beda beda mbak, lansia ada dewasa ada,
anak anak ada. Kalau pekerjaan juga beda-beda, hampir
merata.”
N. Y berkata: “Kalau untuk pendidikan ya sudah lumayan mbak,
rata rata kalau anak muda sudah tamat SMA. Sudah banyak yang
berpendidikan kalau disekitar sini.”
Ny.Y berkata, “Warga di sini juga aktif-aktif mengikuti kegiatan.
Kegiatan rt an setiap bulan, kegiatan dawis juga sekali sebulan
sama pengajian setiap minggu.”

20. Mobilitas Geografis Keluarga


a. Tempat tinggal keluarga
Ny.Y berkata, “Tinggal disini sejak tahun 2000. Setelah pisah
sama suami saya pindah ke Semarang.”
b. Keluarga mencapai fasilitas kesehatan
Ny.Y berkata, “Kalau mau pergi atau mau periksa ke puskesmas
biasanya bareng sama mbah Tatik, diantar sama anak mbah
Tatik. Tapi kalau anak saya lagi nggak kerja saya diantar sama
anak saya. Tapi seringnya sama mbah Tatik”
c. Sarana transportasi
Ny.Y berkata, “Kalau kesana sini jalan mbak, paling dianter
sama anak kalau lagi nggak sibuk.”
21. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
a. Perkumpulan keluarga
Ny.Y berkata, “Kalau kumpul keluarga biasanya di rumah anak
saya mbak, kalau hari raya. Kemarin terakhir kumpulnya di
Jakarta, tempat anak saya.”
b. Interaksi dengan masyarakat
Ny.Y berkata, “Hubungan sama tetangga baik-baik aja mbak,
ndak ada maasalah.”
Ny.Y berkata, “Warga di sini juga aktif-aktif mengikuti kegiatan.
Mulai kegiatan rt-nan sebulan sekali, dawis sebulan sekali, pkk,
sama pengajian.”

22. Sistem Pendukung Keluarga


a. Informal
Ny.Y berkata, “Anak saya tau kalau saya punya sakit jantung.
Semua anak tau mbak.”
Ny.Y berkata, “Ndak mbak, ndak pernah mengingatkan, sama
sekali nggak.”
Ny.Y berkata, “Kalau lagi ada masalah biasanya saya kesini
(rumah mbah Tatik).”
Tn.E berkata, “Saya tau mbak. Dulu kan waktu 2006 saya yang
antar ke dokter sampai rumah sakit.”
Tn.E berkata, “Nggak mbak, saya gak tau kalau ibu kontrol atau
enggak. Tapi kayanya gak kontrol.”
b. Formal
Ny.Y berkata, “Saya punya asuransi kesehatan BPJS. Kalau
periksa saya ke puskesmas Pudakpayung.”
Ny.Y berkata, “Tapi saya ndak pernah pakai BPJS kalau
berobat.”
Ny.Y berkata, “Saya melihat di TV kalau pakai BPJS dipersulit di
rumah sakit, seperti kasus belakangan ini yang di Jakarta,
sampai meninggal, karna administrasi.”
Tn. E berkata, “Sudah mbak, semua sudah punya BPJS, anak
anak juga sudah punya masing-masing.”

D. STRUKTUR KELUARGA
23. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Ny.Y menggunakan pola komunikasi permisif dan
demokratif. Komunikasi permisif terjadi dengan keluarga yang tinggal
serumah dengan Ny.Y (keluarga Tn. E). Komunikasi permisif terjadi
kurang lebih selama 2 tahun terakhir akibat satu masalah antara Ny.Y
dengan Ny.L. Ny.Y memberi kebebasan pada Tn.E dalam menjalani
rumah taangga, tidak mempertanyakan apapun, tidak mengarahkan dan
tidak menuntut. Komunikasi demokrasi atau terbuka secara jelas dan
selaras terjadi antara Ny.Y dengan anak lainnya. Setiap kali ada
permasalahan yang muncul dibicarakan, diklarifikasi menurut sudut
pandang masing-masing dan ditarik kesimpulan untuk mencari solusi
(musyawarah).
Ny.Y berkata, “Kalau ada masalah biasanya saya ke mbah Tatik.
Kalau mau telfon ke anak yang di Kalimantan juga ke rumah mbah
Tatik dulu.”
Ny.Y berkata, “Ndak pernah ngobrol-ngobrol gitu.”
Ny.Y berkata, “Iya, serumah, tapi nggak pernah.”
Ny.Y berkata, “Sudah 2 tahun belakangan mbak, sejak reihan dalam
kandungan.”
Ny.Y berkata, “Dulu kan Ny. L pernah senang jajan rujak. Setiap hari
jajannya rujak, sampai dikulkas itu penuh sama buah sama sambal
rujak. Lah kan saya berpikirnya kayanya dia hamil. Saya senang.”
Ny.Y berkata, “Pada saat itu saya cerita ke temennya (Ny. L) kalau
dia kayanya hamil. Lah terus waktu dia pulang kerja, dia marah-
marah sama saya.... (siapa bilang aku hamil, jangan nyebar gosip
sama temanku!)
Ny.Y berkata,”Saya ya diam saja mbak. Setelah itu saya nggak
pernah komunikasi berbincang gak pernah. Eh tau-taunya beneran
hamil kan.”
Ny.Y berkata,”Ndak, ndak apa penengah-penengah. Saya ndak mau
mengusik rumah tangga anak saya.”
Tn.E berkata, “Iya gimna ya mbak, bicara sama-sama seperti itu
memang tidak pernah. Tapi masih menyapa kadang-kadang.”
Tn.E berkata, “Ya gak pernah mbak, semua baik-baik saja, biasa
saja”.
24. Struktur Kekuatan Keluarga
a. Respon keluarga bila ada anggota keluarga yang mengalami
masalah
Ny.Y berkata, “Biasanya saling tanya. Tapi hanya sekedar saja.”
Ny. Y berkata, “Ya sekedar saja mbak, ya gmna ya bilangnya,
pokoknya bukan yang antusias gitu,ndak.”
b. Pengambilan keputusan
Ny.Y berkata, “Kalau ada masalah tentang saya biasanya saya
yang mengambil keputusan. Tapi biasanya cerita dulu”
Tn.E berkata, “Kalau masalah di keluarga saya, tetap keputusan
ada di saya mbak.”
25. Struktur Peran (Formal dan Informal)
a. Peran Formal
Struktur peran keluarga Ny.Y terdiri dari Tn. A sebagai kepala
keluarga secara tertulis, tapi kenyataan yang ada sudah berpisah
tapi tidak dengan status cerai. Ny.Y saat ini berperan mengurus
rumah tangga.
b. Peran Informal
Ny.Y berperan menjadi seorang ibu sekaligus kepala rumah tangga
sebagai perawat keluarga dan koordinator keluarga. Tn.E berperan
sebagai anak pertama memiliki peran informal sebagai pendorong
bagi Ny.Y.

26. Nilai dan Norma Keluarga


Nilai dan norma keluarga Ny.Y berdasarkan agama yang dianut adalah
agama Islam.
Ny.Y berkata, “Saya seorang Muslim mbak. Tapi anak anak Katolik
kecuali Pak Eko. Dulu saya aslinya Katolik.”

E. FUNGSI KELUARGA
27. Fungsi Afektif
a. Bagaimana keluarga mengapresiasikan perasaan kasih sayang
Ny.Y berkata, “Semua tahu kalau saya punya sakit jantung. Tapi
ndak ada yang tanya-tanya kabar gitu ndak ada. Kalau mau
pergi atau mau periksa ke puskesmas biasanya barengan sama
Mbah Tatik.”
b. Perasaan saling memiliki
Ny.Y berkata, “Saya ya sayang sekali mbak sama anak anak,
karna mikirnya kan saya sudah gak sama suami. Anak bagi saya
harta yang berharga.”
c. Dukungan terhadap anggota keluarga
Ny.Y berkata, “Ya sama anak-anak ya baik mbak. Kalau yang 1
minta saya kerumah nya ya saya kesana. Terdakang saya terlfon
mereka cuma buat nanya kabar.”
Ny.Y berkata,”Kalau sama yang dirumah ya mau gimana. Ya
cuma sekedar saja. Ndak pernah berbincang-bincang bersama
gitu ndak pernah. Saya juga ndak mau bercampur tangan dalam
keluarga anak saya. Saya mikirnya sudah punya keluarga
masing-masing.”
d. Kedekatan antar keluarga
Ny.Y berkata “Alhamdulillah setau saya semuanya deket mbak.
Tapi anak saya yang di Kalimantan kok udah ndak pernah telfon
setelah saya yang di Jakarta. Saya ndak tau mereka punya
masalah apa.
Ny.Y berkata, “Kumpul keluarga biasanya ya waktu Hari Raya
atau ada acara keluarga mbak. Kan anak saya ada yang di
Jakarta, Kalimantansama Salatiga. Kadang yang Salatiga main
kesini, kalau saya biasanya yang ke Jakarta.”
Ny.L berkata, “setau saya gak ada masalah antara anak-anak
mbak. Semua baik-baik saya. Hanya saya merasa kok perlakuan
ibu ke suami saya dibanding anak yang lain beda, sama saya
juga beda dibandingkan menantunya yang lain.”

28. Fungsi Sosialisasi


Ny.Y berkata, “Saya sering ngobrol sama tetangga.”
Ny.Y berkata, “Hubungan sama tetangga baik-baik aja mbak, ndak
ada masalah.”
Ny.Y berkata, “Saya aktif-aktif mengikuti kegiatan. Kegiatan ada rt-
nan, dawis, pengajian, posyandu lansia, sama kegiatan lain mbak.”

29. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga


a. Hipertensi
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny Y berkata, “Saya punya darah tinggi mbak, ketauannya
dari tahun 2006.”
Ny.Y berkata, “Saya sering ngeluh pusing sama sakit
tengkuk. Kalau udah gitu saya mikirnya tensi saya lagi
tinggi, jadi langsung istirahat.”
Saat dilakukan pengecekan tekanan darah Ny.Y pada tanggal
9 September 2017 didapatkan hasil 200/110 mmHg, pada
tanggal 13 September 2017 didapatkan hasil 180/120 mmHg.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan
Ny.Y berkata, “Saya rutin cek tensi 1 kali sebulan mbak ke
Puskesmas Pudakpayung..”
Ny.Y berkata,“Saya takut kalau tensi saya tiba tiba tinggi,
tapi nggak kerasa apa apa.”
Ny.Y berkata, “Kalau udah mulai pusing sama tengkuk nya
berat saya langsung istirahat mbak..”
Ny.Y berkata, “Enggak mbak, saya nggak konsumsi obat,
kalo udah kerasa sakit trus ke Puskesmas baru minum obat.”
3) Kemampuan untuk merawat
Ny.Y berkata, “Ya kalau tensinya naik terus pusing, saya
istirahat mba.”
Ny.Y berkata, “Untuk menjaga tensi, saya lebih membatasi
makanan yang bisa buat tensi naik, ngurangin gorengan
sama daging.”
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Ny.Y berkata, “Maaf ya mbak, berantakan. Kalau beres-
beres ya pagi sama sore mbak.”
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
Ny.Y berkata, “Kalau periksa saya ke puskesmas
Pudakpayung.”
Ny.Y berkata, “Saya rutin cek tensi sebulan sekali ke
posyandu atau kalau ada keluhan ke Puskesmas.”
b. Penyakit Jantung Koroner
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny.Y berkata,“Saya menderita jantung koroner taunya dari
2006 mbak.”
Ny. Y berkata, “Dulunya kan saya bekerja, itu saya memang
sedang capek, tapi kan dirumah kain cucian menumpuk. Jadi
saya pulang kerja, tapi lanjut nyuci. Pikirnyakan biar
sekalian capek mbak. Dilalah tiba-tiba saya dada nya sakit,
sesah napas, trus saya jatuh. Anak saya Tn.E membawa saya
ke dokter sini (dr.X), tapi dirujuknyya ke RS Danubroto.
Disana dirawat 1 minggu.”
Ny.Y berkata, ”Kalau ngerasa jantungnya kenceng gitu, ya
paling ngelus dada sambil duduk atau tiduran sampai
mendingan.”
Ny.Y berkata, “Setau saya bisa tiba-tiba pingsan gak sadar
trus meninggal mbak.”
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan
Ny.Y berkata, “Ndak mbak, ndak pernah kontrol.”
Ny.Y berkata, “Dula pulang opnam kan ada obatnya, itu
saya habiskan.”
Ny.Y berkata, “Ndak, ndak ada konsumsi obat jantung.”
3) Kemampuan untuk merawat
Ny.Y berkata, “Ndak mbak, ndak ada kontrol. Ndak ada
minum obat.”
Ny.Y berkata, “Aktivitas tetap berjalan, tapi saya sudah
ndak kerja.”
Ny.Y berkata, “Kalau pagi sampai sore kan saya bantuin
merawat bayi orang, baru lahiran. Pulang ke rumah beres-
beres rumah, ngurus cucu juga. Kalau malam ya kadang
nyetrika, kadang nyuci, trus ngelonin cucu.”
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Ny.Y berkata, “Maaf ya mbak, berantakan. Kalau beres-
beres ya pagi sama sore mbak.”
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
Ny.Y berkata, “Kalau periksa dulu saya sama dr.Erni, tapi
sudah ndak.”
Ny.Y berkata, “Mahal mbak, obat-obatnya kan mahal.”
Ny.Y berkata, “Punya BPJS, tapi ndak pernah dipakai. Kan
saya lihat di TV kalau pakai BPJS urusannya panjang, sulit.
Jadi apa apa kalau bisa yang bayar saja.”
c. Gangguan Pola Tidur
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny.Y berkata, “Saya tidur nya yang susah kok mbak. Kaya
tadi malam itu jam 1an saya baru tidur. Bangunnya jam
setengah 4.”
Ny.Y berkata,“Susah tidur nya ya sudah lama mbak.”
Ny.Y berkata, “Untuk mulai tidur itu susah kok mbak.”
Ny.Y berkata, “Biasanya mulai tidur ya jam 11an keatas,
trus bangun jam 3 saya sudah bangun. Ya terbangun trus
nggak tidur lagi. Paling nonton TV sampai pagi.”
Ny.Y berkata, “Memang udah ndak bisa tidur lagi mbak
kalau udah terbangun itu.”
Ny.Y berkata, “Ndak tau ya mbak kenapa. Tapi katanya
kalau semakin tua tidur semakin sulit mbak. Katanya wajar.”
Ny.Y berkata,”Jam 10an pagi biasanya malah saya ngantuk
mbak kalau gak ada kegiatan.”
Ny.Y berkata, “Ndak puas mbak.”
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan
Ny.Y berkata, “Ndak diapa-apain mbak. Setidurnya saja,
kalau udah ngantuk ketempat tidur, nanti ya tidur sendiri.”
3) Kemampuan untuk merawat
Ny.Y berkata, “Ndak, ndak minum obat tidur ndak.”
Ny.Y berkata, “Ndak, mbak, ndak tidur siang.”
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Ny.Y berkata, “Ndak dimatiin, tetap nyala mbak lampu
kamar saya. Saya pakainya kipas angin, kalau panas
dinyalakan, kalau ndak ya ndak dinyalain.”
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
Ny.Y berkata, “Menurut saja karna semakin tua, jadi wajar
kalau susah tidur mbak, ndak perlu berobat.”
30. Fungsi Reproduksi
Ny.Y sudah menikah dan memiliki 4 orang anak laki-laki dan 7 orang
cucu.
Ny.Y berkata, “Saya sekarang kan sudah tua mbak, sudah
menopause, nggak bisa punya anak lagi.”

31. Fungsi Ekonomi


Ny.Y berkata, “Alhamdulillah, cukup mbak untuk kebutuhan sehari-
hari, anak-anak kan udah bekerja semua.”

F. STRES DAN KOPING KELUARGA


32. Stresor Jangka Pendek dan Panjang
a. Stresor jangka panjang
Ny.Y berkata, “Semua dijalanin dengan ikhlas mbak. Kadang
kepikiran karna beda keyakinan sama anak anak.”
b. Stresor jangka pendek
Ny.Y berkata, “Pengennya saya ya, saya berusaha agar tensi saya
jangan terlalu tinggi. Tapi kadang kalo kepikiran satu atau dua hal
gak terselesaikan langsung tensinya naik, dadanya sakit trus
nggak bisa tidur.”
Ny.Y berkata, “Ndak tentu mbak. Paling sering kepikiran gimana
biar saya ndak kena serangan jantung lagi.”
Ny.Y berkata, “Rasanya sakit sekali mbak, dadanya seperti
tertimpa bangunan runtuh, tembus sampai ke punggung, sesak
napas juga.”

33. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan strategi


koping yang digunakan
Ny.Y berkata, “Kalau ada masalah biasanya saya tangani sendiri
dulu, kalo sulit saya cerita ke Mbah Tatik, baru telfon anak saya.”
Ny.Y berkata, “Kalau pusing atau tensinya naik ya langsung tak buat
istirahat mbak, tidur.”
G. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

No Kebutuhan Dasar Ny.Y Tn. E Ny. L


34 Praktik diit keluarga Ny.Y berkata, “Makan kadang 2x Tn. E berkata, “Makan saya selalu 3x. Ny. L berkata, “Makan 3x mbak.
(nutrisi dan cairan) kadang 3x. Lauknya seringnya tahu Lauknya sering ikan atau tahu atau Lauknya ya macem macem tahu,
tempe, sesekali daging. Sayurnya apa tempe. Sayurnya macam macam, tempe, ayam, ikan laut. Sayurnya juga
adanya” tergantung keadaan.” macam-macam.”
Ny.Y berkata, “Kalau haus ya minum, Tn. E berkata, “Nggak pernah ngitung. Ny. L berkata, “Minumnya lumayan
nggak pernah ngitung. Minumnya Minumnya lumayan banyak saya. 2 liter banyak saya. 1,5 liter ya kira-kira ada.
banyak saya. 1,5 liter ya kira-kira ada.” ya kira-kira ada. Minum air putih, teh.” Minum air putih, teh, kopi.”
Ny.Y berkata, “Seringnya minum air
putih. Kalau kepengen teh ya minum
teh.”
35 Istirahat dan tidur Ny.Y berkata, “Kalau ngantuk tidur. Jam Tn. E berkata, “Nggak mesti mbak kalau Ny. L berkata, “Nggak mesti mbak
11 paling cepat, jam 3 pagi biasanya tidur, seringnya jam 12 malem, kadang kalau tidur, biasanya jam 10 malem.
udah bangun kalau tidur siang nggak ya tidur jam 1, tidur bangun subuh. Bangunnya subuh.”
pernah.” Siang nggak pernah tidur.”
36 Olahraga/ mobilisasi Ny.Y berkata, “Bangun, cuci piring, Tn. E berkata, “Bangun, mandi, sarapan Ny. L berkata, “Pagi bangun langsung
beres-beres rumah, masak, main ke trus berangkat kerja.” siap-siap buat kerja mbak. Nanti
Mbah Tatik Kalau kesana sini biasanya pulang ke rumah sore.”
jalan kaki, soalnya saya nggak bisa naik
motor.”
Ny.Y berkata, “Kalau olahraga, paling
ya kalau ada senam lansia.”
37 Eliminasi Ny.Y berkata, “BAB rutin satu hari satu Tn. E berkata, “Kalau BAB tiap pagi, Ny. L berkata, “Kalau BAB nggak
kali, tiap pagi. Kalau pipis ya banyak kadang 1x dua hari. Pipis ± 6 kali mesti, kadang pagi kadang sore.
mbak, nggak dihitung.” perhari mbak.” Seringnya sebelum kerja, pagi mbak.”
Ny. L berkata, “Pipis ya ± 6 kali per
hari mbak.”
38 Personal Hygine Ny.Y berkata, “Mandi sama gosok gigi Tn. E berkata, “Mandi, kramas sama Ny. L berkata, “Mandi, kramas sama
2x sehari. Keramas tiap pagi, kalau gosok gigi 2x sehari. Potong kuku kalau gosok gigi 2x sehari. Potong kuku
nggak tiap sore. Potong kuku kalau panjang dan kotor.” kalau panjang dan kotor.”
panjang dan kotor.”
H. PENGKAJIAN PSIKIATRIK
39. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Ny.Y memiliki anggota tubuh lengkap, tidak cacat.
b. Harga diri
Ny.Y berkata, “Saya nggak pernah merasa malu dengan kondisi
diri saya.”
c. Ideal diri
Ny.Y berkata, “Saya ingin selalu sehat, dapat aktivitas seperti
biasanya.”
d. Identitas diri
Ny.Y berkata, “Saya sebagai ibu rumah tangga, memiliki 4 orang
anak. dan 7 orang cucu.”

40. Status Kesehatan Mental


a. Penampilan
Penampilan Ny.Y tampak bersih, rambut tampak hitam tapi bagian
pangkal rambut berwarna putih, rapi, baju tidak lusuh, wajah
tampak berseri-seri.
b. Pembicaraan
Keluarga Ny.Y berbicara dengan bahasa yang mudah dipaham,
intonasi jelas, dan mudah menjawab dengan baik pertanyaan yang
diajukan, tidak melenceng dari pertanyaan, dan terbuka.
c. Aktivitas motorik
Tidak ada aktivitas motorik berulang yang dilakukan oleh keluarga
Ny.Y saat dilakukan pengkajian.
d. Alam perasaan
Ny.Y berkata,“Saya takut kalau tensi saya tiba tiba tinggi, dada
saya sakit trus langsung pingsan.”
Ny.Y berkata, “Saya ingin selalu sehat, dapat aktivitas seperti
biasanya.”
e. Afek
Afek sesuai, tidak ada afek abnormal yang ditunjukkan Ny.Y dan
keluarga saat dilakukan pengkajian. Ekspresi yang ditunjukkan
selalu tepat, sesuai dengan apa yang dibicarakan dan cukup
ekspresif. Saat klien menceritakan penyakitnya klien tampak
cemas.
f. Interaksi selama wawancara
Keluarga Ny.Y kooperatif, terbuka, dan tampak antusias saat dikaji.
41. Pengkajian Resiko
Berdasarkan pengkajian skala HARS skore Ny.Y yaitu 16 (kecemasan
sedang)

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
No Tanggal Pemeriksaan Hasil
1 09 September 2017 Tekanan darah 200/110 mmHg
2 13 September 2017 Tekanan darah 180/120 mmHg
3 19 September 2017 Tekanan darah 180/140 mmHg
4 19 September 2017 Gula Darah Sewaktu 95 mg/dL
5 19 September 2017 Asam urat 8 mg/dL
6 27 September 2017 Tekanan darah 200/120 mmHg
7 1 Oktober 2017 Tekanan darah 140/90 mmHg

J. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWAT BERHUBUNGAN


DENGAN MASALAH YANG DIHADAPI
Ny.Y berkata, “Bisa ngasih informasi sama warga-warga disini tentang
kesehatan dan ngasih tau cara ngatasinya, terutama hipertensi, kolesterol
sama asam urat.”
K. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Ny.Y Tn. E Ny. L


TD 180/120 mmHg 120/80 mmHg 120/600 mmHg
Nadi 104x/menit 80x/menit 72x/menit
Pernapasan 22x/menit 20x/menit 20x/menit
BB 60 kg 62 kg 56 kg
TB 152 cm 165 cm 158 cm
Kepala Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Bentuk kepala mesochepal - Bentuk kepala mesochepal - Bentuk kepala mesochepal
- Tidak tampak pendarahan dan lesi - Tidak tampak pendarahan dan lesi - Tidak tampak pendarahan dan lesi
- Rambut pendek, beruban, persebaran - Rambut berwarna hitam, lurus, - Rambut berwarna hitam, pendek, hitam,
merata, bersih pendek, persebaran merata, bersih persebaran merata, bersih
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
- Tidak teraba benjolan - Tidak teraba benjolan - Tidak teraba benjolan
- Tidak terdapat nyeri tekan - Tidak terdapat nyeri tekan - Tidak terdapat nyeri tekan
Mata Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Mata simetris kanan dan kiri - Mata simetris kanan dan kiri - Mata simetris kanan dan kiri
- Tidak terdapat kotoran pada mata - Tidak terdapat kotoran pada mata - Tidak terdapat kotoran pada mata
- Terdapat kantung mata - Tidak terdapat lesi dan memar pada - Tidak terdapat lesi dan memar pada
- Mata tampak sayu kelopak mata kelopak mata
- Sklera tidak ikterik - Sklera tidak ikterik - Sklera tidak ikterik
- Konjungtiva merah muda - Konjungtiva merah muda - Konjungtiva merah muda
- Pembesaran pupil mata kanan dan kiri - Pembesaran pupil mata kanan dan kiri - Pembesaran pupil mata kanan dan kiri
sama sama sama
- Penglihatan baik - Penglihatan baik - Penglihatan baik
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
- Tidak terdapat nyeri tekan saat - Tidak terdapat nyeri tekan saat - Tidak terdapat nyeri tekan saat dilakukan
dilakukan palpasi pada kelopak mata dilakukan palpasi pada kelopak mata palpasi pada kelopak mata
- Tidak terdapat benjolan pada kelopak - Tidak terdapat benjolan pada kelopak - Tidak terdapat benjolan pada kelopak mata
mata mata
Hidung Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Lubang hidung kanan kiri simetris - Tidak terdapat lesi pada hidung - Tidak terdapat lesi pada hidung
- Tidak terdapat pendarahan, Tidak - Lubang hidung kanan dan kiri simetris - Lubang hidung kanan dan kiri simetris
terdapat lesi - Tidak terdapat keluaran secret, sputum - Tidak terdapat keluaran secret, sputum atau
- Tidak tampak sekret atau darah dari hidung darah dari hidung
- Tidak ada pernafasan cuping hidung - Tidak ada pernafasan cuping hidung, - Tidak ada pernafasan cuping hidung,
- Fungsi pembauan baik - Fungsi pembauan baik - Fungsi pembauan baik
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
- Tidak terdapat nyeri tekan saat hidung - Tidak terdapat nyeri tekan saat hidung - Tidak terdapat nyeri tekan saat hidung
dipalpasi dipalpasi dipalpasi
- Tidak terdapat benjolan pada hidung - Tidak terdapat benjolan pada hidung - Tidak terdapat benjolan pada hidung
Telinga Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Ukuran telinga tidak terlalu besar dan - Ukuran telinga tidak terlalu besar dan - Ukuran telinga tidak terlalu besar dan tidak
tidak terlalu kecil tidak terlalu kecil terlalu kecil
- Posisi simetris antara kanan dan kiri - Telinga kanan dan kiri simetris - Telinga kanan dan kiri simetris
- Tidak terdapat lesi - Tidak terdapat keluaran cairan atau - Tidak terdapat keluaran cairan atau darah
- Tidak tampak kotoran darah dari telinga dari telinga
- Warna kulit sama seperti daerah sekitar - Warna kulit sama seperti daerah sekitar - Warna kulit sama seperti daerah sekitar
- Fungsi pendengaran baik - Fungsi pendengaran klien baik - Fungsi pendengaran klien baik
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
- Tidak terdapat nyeri tekan saat telinga - Tidak terdapat nyeri tekan saat telinga - Tidak terdapat nyeri tekan saat telinga
dipalpasi dipalpasi dipalpasi
- Tidak terdapat benjolan pada telinga - Tidak terdapat benjolan pada telinga - Tidak terdapat benjolan pada telinga
Mulut dan Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Gigi - Gigi rapi berwarna putih kekuningan - Bibir dan mukosa mulut lembab - Bibir dan mukosa mulut lembab
- Keadaan mulut dan lidah bersih - Mulut dan lidah bersih - Mulut dan lidah bersih
- Tidak terdapat pembengkakan gusi - Tidak terdapat karies gigi dan gigi - Tidak terdapat pembengkakan gusi
- Tidak terdapat karies gigi dan gigi berlubang - Tidak terdapat karies gigi dan gigi berlubang
berlubang - Tidak terdapat pembengkakan gusi - Gigi putih dan rapi
- Mukosa bibir lembab - Gigi putih dan rapi - Fungsi pengecapan baik
- Fungsi pengecapan baik - Fungsi pengecapan baik
Dada Inspeksi: - -
- Tidak terdapat lesi dan kemerahan
- Tidak terdapat benjolan
- Tidak tampak gambaran ictus cordis
- Bentuk perut sedikit cembung
Auskultasi :
- Terdengar bunyi S1 S2 secara
beriringan.
- Terdapat bunyi S3 tambahan (mur-mur)
Perkusi :
- Terdengar bunyi redup
Palpasi :
- Tidak terdapat benjolan
- Tidak terdapat nyeri tekan
- Tidak ada massa

Abdomen Inspeksi: - -
- Tidak terdapat lesi dan kemerahan
- Warna kulit sama seperti daerah sekitar
- Bentuk perut sedikit cembung
Palpasi :
- Tidak terdapat benjolan
- Tidak terdapat nyeri tekan
- Tidak ada massa
Perkusi :
- Terdengar bunyi timpani
Auskultasi :
Terdengar bising usus 8 x/menit (normal)
Ekstremitas Atas Atas Atas
Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Tidak terdapat kelainan - Tidak terdapat kelainan - Tidak terdapat kelainan
- Tidak tampak lesi - Tidak tampak lesi - Tidak tampak lesi
- Tidak terdapat edema - Tidak terdapat edema - Tidak terdapat edema
- Kekuatan otot 5 - Kekuatan otot 5 - Kekuatan otot 5
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
- Tidak teraba benjolan dan nyeri tekan - Tidak teraba benjolan dan nyeri tekan - Tidak teraba benjolan dan nyeri tekan
Bawah Bawah Bawah
Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Tidak terdapat kelainan - Tidak terdapat kelainan - Tidak terdapat kelainan
- Tidak tampak lesi - Tidak tampak lesi - Tidak tampak lesi
- Tidak terdapat edema - Tidak terdapat edema - Tidak terdapat edema
- Kekuatan otot 5 - Kekuatan otot 5 - Kekuatan otot 5
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
- Tidak teraba benjolan dan nyeri tekan - Tidak teraba benjolan dan nyeri tekan - Tidak teraba benjolan dan nyeri tekan
Kulit Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- CRT < 2 detik - CRT < 2 detik - CRT < 2 detik
- Warna kulit sawo matang - Warna kulit sawo matang - Warna kulit sawo matang
- Tidak terdapat lesi - Tidak terdapat lesi - Tidak terdapat lesi
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
- Turgor kulit elastis - Turgor kulit elastis - Turgor kulit elastis
- Tidak terdapat edema - Tidak terdapat edema - Tidak terdapat edema
L. ANALISA DATA

No Hari, Tanggal Data Fokus Masalah Etiologi


1 Rabu, 13 DS : Ketidakefektifan Kurang dukungan sosial:
September a. Ny.Y berkata,“Saya menderita jantung koroner taunya dari 2006 menejemen keluarga
2017 mbak.” kesehatan pada
b. Ny.Y berkata, “Ndak mbak, ndak ada kontrol. Ndak ada minum obat.” Ny.Y : PJK (00078)
c. Ny.Y berkata, “Anak saya tau kalau saya punya sakit jantung. Semua
anak tau mbak.”
d. Ny.Y berkata, “Ndak mbak, ndak pernah mengingatkan, sama sekali
nggak.”
e. Ny.Y berkata,”Kalau sama yang dirumah ya mau gimana. Ya cuma
sekedar saja. Ndak pernah berbincang-bincang bersama gitu ndak
pernah. Saya juga ndak mau bercampur tangan dalam keluarga anak
saya. Saya mikirnya sudah punya keluarga masing-masing.”
f. Ny.Y berkata, “Kalau ada masalah biasanya saya tangani sendiri dulu,
kalo sulit saya cerita ke Mbah Tatik, baru telfon anak saya.”
g. Ny.Y berkata, ”Kalau ngerasa jantungnya kenceng gitu, ya paling
ngelus dada sambil duduk atau tiduran sampai mendingan.”
h. Ny.Y berkata, “Saya ingin sehat mbak. Saya ingin tetapbisa melakukan
aktivitas sehari-hari seperti biasa.”
i. Tn.E berkata, “Iya gimna ya mbak, bicara sama-sama seperti itu
memang tidak pernah. Tapi masih menyapa kadang-kadang.”
DO :
a. TD 180/120 mmHg
b. HR 104 x/menit
c. RR 22 x/menit
d. Auskultasi jantung terdengar bunyi tambahan S3 mur-mur
e. Tampak rasa kecewa ataupun lesu saat Ny.Y menceritakan Tn.E.
2 Rabu, 13 DS: Gangguan Pola Ansietas;
September a. Ny.Y berkata, “Saya tidur nya yang susah kok mbak. Kaya tadi malam Tidur pada Ny.Y Faktor lingkungan
2017 itu jam 1an saya baru tidur. Bangunnya jam setengah 4.” (00198) (pajanan cahaya)
b. Ny.Y berkata,“Susah tidur nya ya sudah lama mbak.”
c. Ny.Y berkata, “Untuk mulai tidur itu susah kok mbak.”
d. Ny.Y berkata, “Biasanya mulai tidur ya jam 11an keatas, trus bangun
jam 3 saya sudah bangun. Ya terbangun trus nggak tidur lagi. Paling
nonton TV sampai pagi.”
e. Ny.Y berkata, “Memang udah ndak bisa tidur lagi mbak kalau udah
terbangun itu.”
f. Ny.Y berkata, “Ndak puas mbak.”
g. Ny.Y berkata, “Pengennya saya ya, saya berusaha agar tensi saya
jangan terlalu tinggi. Tapi kadang kalo kepikiran satu atau dua hal gak
terselesaikan langsung tensinya naik, dadanya sakit trus nggak bisa
tidur.”
h. Ny.Y berkata, “Ndak tentu mbak. Paling sering kepikiran gimana biar
saya ndak kena serangan jantung lagi.”
i. Ny.Y berkata, “Rasanya sakit sekali mbak, dadanya seperti tertimpa
bangunan runtuh, tembus sampai ke punggung, sesak napas juga.”
j. Ny.Y berkata, “Ndak dimatiin, tetap nyala mbak lampu kamar saya.
Saya pakainya kipas angin, kalau panas dinyalakan, kalau ndak ya ndak
dinyalain.”
DO:
a. TD : 180/120 mmHg
b. Nadi: 104 kali per menit
c. Terdapat kantung mata
d. Mata tampak sayu
e. Skor PSQI (kualitas tidur) Ny.Y yaitu 11 (buruk)
f. Skala HARS skore Ny.Y yaitu 16 (kecemasan sedang)

M. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Ny.Y: PJK berhubungan dengan kurang dukungan sosial: keluarga.
(00078)

2. Gangguan Pola Tidur pada Ny.Y berhubungan dengan ansietas dan faktor lingkungan: pajanan cahaya. (00198)
N. POHON MASALAH

Effect : Effect:
TD tidak terkontrol, sering mengeluh Perasaan tidak puas saat bangun
nyeri dada dan berdebar tidur, mudah lelah

Core Problem:
Ketidakefektifan menejemen Core Problem:
kesehatan : PJK Gangguan Pola Tidur

Causa: Causa:
Causa: Ansietas Faktor lingkungan:pajanan
Kurang dukungan sosial: keluarga cahaya
O. PRIORITAS MASALAH
Prioritas
No Tanggal Dx. Keperawatan Pembenaran TTD
Masalah
1 13 Ketidakefektifan High Urgensi : Rut
September manajemen kesehatan pada Masalah keperawatan ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Ny.Y disebabkan oleh
2017 Ny.Y: PJK berhubungan kurangnya dukungan keluarga terhadap kondisi kesehatan Ny.Y. Ny.Y belum melakukan
tindakan pengobatan ataupun pencegahan terhadap masalah kesehatan yang dialami:PJK.
dengan kurang dukungan
Beberapa hari belakangan Ny.Y mengeluhkan nyeri dada, jantung berdebar kencang,
sosial: keluarga namun tidak memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan. Anak Ny.Y mengetahui
penyakit yang dialami oleh Ny.Y, tetapi tidak terdapat perhatian khusus terkait hal ini.
Dampak:
Masalah ketidakefektifan manajemen kesehatan ditempatkan pada prioritas tertinggi agar
tidak menimbulkan masalah keperawatan yang lain . Ketidakefektifan manajemen
kesehatan yang tidak diatasi dapat menyebabkan kecemasan, gangguan aktivitas dan
memperparah kondisi kesehatan Ny.Y hingga serangan jantung berulang.
Kefektifan Intervensi:
Intervensi pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan PJK, memfasilitasi keluarga ikut
serta dalam mengenal kondisi kesehatan klien, dan membantu Ny.Y mendapatkan
dukungan yang adekuat dapat mengatasi ketidakefektifan manajemen kesehatan Ny.Y.
2 13 Gangguan Pola Tidur pada Medium Urgensi: Rut
September Ny.Y berhubungan dengan Ny.Y telah melakukan intervensi mandiri untuk dapat tidur lebih awal, yaitu dengan
2017 ansietas dan faktor mengurangi jam tidur siang, bahkan tidak tidur siang dan melakukan aktivitas seharian
lingkungan: pajanan cahaya hingga malamnya terasa lelah dan dapat tidur lebih mudah. Namun, kecemasan terhadap
penyakit yang diderita serta adanya pajanan cahaya selama tidur menyebabkan tidur
Ny.Y kurang baik segi kuantitas maupun kualitas.
Dampak:
Gangguan Pola Tidur yang tidak tertangani pada Ny.Y menyebabkan tidur yang tidak
puas, sulit konsentrasi dan mudah lelah saat beraktivitas pada keesokan hari.
Efektifitas Intervensi:
Intervensi yang dilakukan adalah dengan mengenal penyebab ansietas, memberikan
informasi tentang pentingnya tidur yang adekuat, terapi rileksasi otot progresif, serta
menejemen lingkungan saat tidur.
P. RENCANA KEPERAWATAN

Tujuan Kode
No Dx. Keperawatan Intervensi TTD
Umum Khusus NIC
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan 5607 Teaching: Disease Process Rut
manajemen kesehatan keperawatan selama 4 minggu keperawatan selama 4x 1. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian,
pada Ny.Y: PJK diharapkan ketidakefektifan pertemuan dengan lama penyebab, pencegahan dan penanganan pada PJK
manajemen kesehatan pada pertemuan 20-30 menit 2. Berikan pendidikan kesehatan tentang diit PJK
berhubungan dengan
Ny.Y teratasi dengan kriteria diharapkan Ny.Y : 3. Anjurkan klien untuk mengontrol aktivitas dan
kurang dukungan hasil sebagai berikut: a. Mengetahui pengertian,
sosial: keluarga meningkatakan istirahat
a. Ny.Y mengetahui informasi penyebab, tanda gejala dan 4. Pantau aktivitas klien setiap hari
tentang PJK. penanganan PJK
5. Motivasi klien untuk melakukan senam hipertensi
b. Ny.Y bersedia melakukan b. Mengetahui diit yang baik
kontrol ke pelayanan untuk PJK 5250
Dicision Making-Support
kesehatan c. Melakukan kontrol ke
1. Menginformasikan klien alternatif atau solusi lain
pelayanan kesehatan 1x
c. Keluarga ikut berperan sebulan
penanganan
aktif dalam kesembuhan 2. Fasilitasi klien untuk membuat keputusan
Ny.Y
d. Mampu menemukan 3. Bantu klien mengidentifikasi keuntungan dan
motivasi dari lingkungan kerugian dari keadaan.
d. Ny.Y mampu mendapatkan sekitar untuk
dukungan sosial yang meningkatkan kesehatan 5230
adekuat Coping Enhancement
e. Tn.E bersedia 1. Bantu anggota keluarga mengklarifikasi apa yang
memperhatikan kesehatan mereka harapkan dan butuhkan satu sama lain.
Ny.Y dalam proses 2. Fasilitasi keluarga dalam perawatan kesehatan
penyembuhan klien.
3. Dampingi klien untuk mengidentifikasi support
system yang tersedia
6680
Vital Sign Monitoring
1. Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu
2. Monitor warna dan kelembaban kulit

2. Gangguan Pola Tidur Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Teaching: Disease Process Rut
pada Ny.Y keperawatan selama 4 minggu keperawatan selama 4x 5607 1. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian,
berhubungan dengan diharapkan gangguan pola pertemuan dengan lama penyebab, pencegahan, dampak dan penanganan
tidur pada Ny.Y teratasi pertemuan 20-30 menit Gangguan Pola Tidur
ansietas dan faktor
dengan kriteria hasil sebagai diharapkan Ny.Y : 2. Ajarkan klien pentingnya memenuhi kebutuhan
lingkungan: pajanan berikut: a. Mengetahui pengertian, tidur.
cahaya a. Ny.Y mengetahui penyebab, tanda gejala,
informasi tentang dampak dan penanganan Sleep Enchancement
gangguan pola tidur gangguan pola tidur 1850 1. Identifikasi pola dan jam tidur klien
b. Ny.Y memiliki tidur yang b. Mengetahui pentingnya 2. Identifikasi kebiasaan sebelum tidur klien
baik secara kualitas dan tidur yang cukup dan 3. Instruksikan klien untuk menghindari makan dan
kuantitas berkualitas minum yang mengganggu tidur
c. Ny.Y mampu mengatasi c. Ny.Y tidur selama 6-8 jam 4. Motivasi untuk peningkatan jam tidur
kecemasan dengan rasa puas saat 5. Diskusikan dengan klien tehnik meningkatkan
d. Ny.Y mampu modifikasi bangun. jam tidur
lingkungan tidur yang d. Mampu mengidentifikasi 6. Ajarkan untuk modifikasi lingkungan (cahaya,
nyaman penyebab kecemasan kebisingan, suhu ruangan, tempat tidur dan
e. Ny.Y mengungkapkan e. Mampu mengatasi selimut) yang dapat meningkatkan kualitas tidur
kepuasan terhadap tidur kecemasan yang dialami
f. Skor kualitas tidur PSQI Anxiety Reduction
menurun dari 11 menjadi 7 5820 1. Identifikasi tingkat kecemasan Ny.Y dengan
g. Skor kecemasan HARS menggunakan instrumen HARS
2. Dorong Ny.Y untuk mengungkapkan perasaan
turun dari 16 menjadi 6
h. Mampu menciptakan cemas dan takut yang dirasakan
lingkungan tidur yang 3. Bantu Ny.Y mengidentifikasi penyebab
nyaman (cahaya, suara kecemasan
dan suhu ruangan) 4. Anjurkan klien untuk rileks dan tenang
5. Ajarkan klien untuk melakukan teknik relaksasi
napas dalam
6. Berikan terapi relaksasi otot progresif

Q. CATATAN PERKEMBANGAN

HARI/
NO. DX WAKTU TINDAKAN EVALUASI FORMATIF TTD
TANGGAL
13 1,2 15.00 WIB Membina hubungan saling percaya dengan S : Ny. Y berkata, “Iya mbak, ndak apa-apa, saya memang Rut
September Ny.Y tensinya selalu tinggi mbak.”
2017 O : Ny.Y menyambut dengan hangat kedatangan mahasiswa
A : Masalah teratasi
P:
- Monitor tekanan darah secara berkala
- Kaji tingkat kecemasan klien, aktivitas klien dan kebiasaan
klien terkait diit hipertensi
1 15.05 WIB Melakukan pemeriksaan tekanan darah Ny.Y S : Ny.Y berkata, “Iya mbak, silahkan, mau tangan kann atau yan Rut
kiri?”
O : TD 180/120 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P : Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala
1 15.10 WIB Mengkaji aktivitas Ny.Y S: Rut
- Ny.Y berkata,“Saya kan lagi bantu tetangga mbak,ngurusin
bayi, ibunya saki itu apa,yang pusing terus itu (vertigo).saya
bantuin dari mandiin, makan, ngelonin, sapai mandi sore.”
- Ny.Y berkata,”Kalau pulang dari situ ya beres-beres rumah,
nyuci, nyetrika kalau sempat, ngurus cucu, ngelonin cucu
juga.”
- Ny.Y berkata, “Kegiatan dawis saya ikuti mbak 1 kali
sebulan. Pengajian di Masjid juga ikut setiap minggu.”
O : Ny.Y tampak bersemangat menceritakan aktivitas
A : Masalah teratasi
P:
- Anjurkan klien untuk meningkatkan istirahat
2 15.15 WIB Mengkaji kecemasan Ny.Y S: Rut
- Ny.Y berkata,“Saya takut kalau tensi saya tiba tiba tinggi, tapi
nggak kerasa apa apa.”
- Ny.Y berkata, “Ndak tentu mbak. Paling sering kepikiran
gimana biar saya ndak kena serangan jantung lagi.”
- Ny.Y berkata, “Rasanya sakit sekali mbak, dadanya seperti
tertimpa bangunan runtuh, tembus sampai ke punggung, sesak
napas juga.”
O:
- Ny.Y tampak cemas
- Berdasarkan pengkajian skala HARS skore Ny.Y yaitu 16
(kecemasan sedang)
A : Masalah belum teratasi
P:
- Ajarkan terapi napas dalam
- Anjurkan klien untuk rileks dan tenang
- Ajarkan relaksasi otot progresif
19 1 10.00 WIB Melakukan pemeriksaan tekanan darah Ny.Y S: Rut
September - Ny.Y berkata, “Iya mbak, silahkan.
2017 - Ny.Y berkata, “Mbak kok saya itu susah ya mbak tidurnya?
- Ny.Y berkata, “Untuk tidur itu rasanya kok susah ya.”
O : TD 180/140 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P:
- Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala
- Kaji kebiasaan tidur Ny.Y
2 10.05 WIB Melakukan pengkajian kebiasaan tidur Ny.Y S: Rut
- Ny.Y berkata,“Susah tidur nya ya sudah lama mbak.”
- Ny.Y berkata, “Biasanya mulai tidur ya jam 11an keatas, trus
bangun jam 3 saya sudah bangun. Ya terbangun trus nggak
tidur lagi. Paling nonton TV sampai pagi.”
- Ny.Y berkata, “Memang udah ndak bisa tidur lagi mbak kalau
udah terbangun itu.”
- Ny.Y berkata, “Ndak puas mbak.”
- Ny.Y berkata, “Ndak dimatiin, tetap nyala mbak lampu kamar
saya. Saya pakainya kipas angin, kalau panas dinyalakan,
kalau ndak ya ndak dinyalain.”
- Ny.Y berkata, :Ndak mbak, habis makan malam saya ndak
makanlagi. Jajanan juga ndak mbak. Makan ya di dapur, ndak
pernah di kamar.”
O:
- Terdapat kantung mata
- Mata tampak sayu
- Berdasarkan pengkajian kualitas tidur dengan PSQI, skor Ny.Y
adalah 11 (kualitas tidur buruk)
A: Masalah belum teratasi
P:
- Diskusikan denganNy.Y pentingnya memnuhi kebutuhan tidur
- Ajarkan klien modifikasi lingkungan tidur.
- Motivasi Ny.Y untuk meningkatkan jam tidur.
19 1,2 10.15 WIB Mengajarkan terapi rileksasi nafas dalam pada S: Rut
September Ny.Y - Ny.Y berkata, “Iya mbak, saya bersedia.”
2017 - Ny.Y berkata, “Disini saja mbak.”
O:
- Ny.Y tampak antusias mendengarkan penjelasan.
- Ny.Y mampu melakukan terapi rileksasi dengan baik.
A: Masalah teratasi
P: Evaluasi kegiatan terapi rileksasi nafas dalam.
2 10.20 WIB Memantau kebutuhan istirahat tidur Ny.Y S: Rut
- Ny.Y berkata, “Sudah 2 hari mbak lampu saya matikan kalau
tidur.”
- Ny.Y berkata, “Iya mbak, lebih enak tidurnya.”
- Ny.Y bekata, “Saya sempat jatuh dari tempat tidur mbak,
mimpi.”
- Ny.Y berkata, “Kalau bangun lebih segar rasanya.”
O: Ny.Y tampak lebih tenang.
A: Masalah belum teratasi.
P: Pantau perkembangan kebutuhan tidur Ny.Y
1 10.25 WIB Memotivasi Ny.untuk ikut senam hipertensi S: Rut
- Ny.Y berkata, “Seneng mbak kalau ikut senam, banyak
temannya.”
- Ny.Y berkata, “Habis senam kemarin turun 10 tensinya.”
- Ny.Y berkata, “Iya mbak, kalau ada senam saya usahakan ikut
terus.”
O: Ny.Y mengikuti kegiatan senam saat ada jadwal senam.
A: Masalah teratasi.
P: Pantau kegiatan senam Ny.Y

19 1 10.30 WIB Mengakaji dukungan keluarga Ny.Y S: Rut


September - Ny.Y berkata, “Tinggalnya bareng sama anak saya mbak
2017 (Tn.E).”
- Ny.Y berkata, “Ndak pernah ngobrol-ngobrol gitu.”
- Ny.Y berkata, “Iya, serumah, tapi nggak pernah.”
- Ny.Y berkata, “Sudah 2 tahun belakangan mbak, sejak reihan
dalam kandungan.”
- Ny.Y berkata,”Kalau sama yang dirumah ya mau gimana. Ya
cuma sekedar saja. Ndak pernah berbincang-bincang bersama
gitu ndak pernah. Saya juga ndak mau bercampur tangan
dalam keluarga anak saya. Saya mikirnya sudah punya
keluarga masing-masing.”
- Ny.Y berkata, “Kalau ada masalah biasanya saya tangani
sendiri dulu, kalo sulit saya cerita ke Mbah Tatik, baru telfon
anak saya.”
- Ny.Y berkata, “Ndak mbak, ndak pernah mengingatkan, sama
sekali nggak.”
O:
- Ny.Y tampak kesal saat bercerita.
- Ny.Y tampak mengusap air mata.
A: Masalah belum teratasi
P: Kaji dukungan keluarga dari Tn.E
27 1 14.30 WIB Membina hubungan saling percaya dengan Tn.E S: Rut
September - Tn.E berkata, “Iya mbak, ndak apa apa, ya saya juga senang
2017 kalau ada temen ibu ngobrol.”
- Tn.E berkata, “Iya ndak apa apa mbak, yang penting udah ijin
sama ibu.”
O: Tn.E menerima dengan hangat kehadiran mahasiswa.
A: Lanjutkan intervensi
P: Kaji kedekatan Tn.E dengan Ny.Y
27 1 14.35 WIB Mengkaji kedekatan hubungan Tn.E dengan S: Rut
September Ny.Y - Tn.E berkata, “Iya biasa saja mbak, ndak ada masalah, baik
2017 baik aja.”
- Tn.E berkata, “Iya mbak, saya tau. Dulu saya yang antar ke
dokter.”
- Tn.E berkata, “Ndak pernah lagi mbak, ibu ndak pernah
mengeluh sakit lagi.”
- Tn.E berkata, “Ya gimana ya, nggak pernah kumpul bareng
gitu, ibukan baru pulang dari jakarta.”
O: Tn.E tampak berhati-hati saat berbicara
A: Masalah belum teratasi
P: Kaji kembali hubungan Tn.E dengan Ny.Y
1 14.50 WIB Melakukan pemeriksaan tekanan darah pada S: Rut
Tn.E dan Ny.L - Tn. E berkata, “Iya mbak, silahkan.”
- Ny.L berkata, “Silahkan mbak, tangan kanan atau kiri.”
O:
- Tn.E tampak kooperatif
- Ny.L tampak kooperatif
- Hasil pemeriksaan TD Tn.E : 130/80 mmHg
- Hasil pemeriksaan TD Ny.L : 120/70 mmHg
-
A: Masalah teratasi
P: Pantau tekanan darah secara berkala
1 14.50 WIB Memberikan penyuluhan tentang PJK pada S: Rut
Ny.Y - Ny.Y berkata, “Iya mbak, ndak apa-apa, santai saja.”
- NY.Y berkata, “Setau saya ya itu mbak, bisa tiba-tiba pingsan,
trus jadi stoke.”
- Ny.Y berkata, “Sakit dada mbak, seperti kejatuhan berang
kayak dipukul gitu, sampe ke punggung belakang.”
- Ny.Y berkata, “Sakit dada gitu mbak, trus sesak.”
- Ny.Y berkata, “Iya mbak, kalau gorengan saya ndak jajan,
kalau kerupuk masih. Makan asin saya nggak suka. Tapi kalau
santan masih.”
- Ny.Y berkata, “Iya mbak, saya usahakan kurangin pelan-
pelan.”
O:
- Ny.Y tampak antusias memperhatikan penjelasan mahasiswa.
- Ny.Y aktif bercerita pengalaman sakit yang dialami.
- Ny.Y aktif bertanya terkait penjelasan materi tentang
penyebab PJK yang diberikan mahasiswa.
A: Masalah teratasi.
P: Lanjutkan intervensi tentang penanganan PJK.
27 1,2 15.00 WIB Membantu Ny.Y mengidentifikasi keuntungan S: Rut
September dan kerugian dari komunikasi yang tidak baik - Ny.Y berkata, “Sudah lama mbak, 2 tahunan.”
2017 antara Ny.Y dan Tn.E - Ny.Y berkata, “Ya kalau ada apa apa kan saya ke mbah
Tatik.”
- Ny.Y berkata, “Kalau ke mbah tatik kan cepet mbak.”
- Ny.Y berkata, “Iya mbak harus jalan kesini dulu.”
- Ny.Y berkata, “Iya mbak, semakin jauh sama pak eko.”
- Ny.Y berkata, “Enggak enak juga mbak, walau adik sendiri
tapi kan ya gimna, kadang mikirnya selalu merepotkan
saya.”
- Ny.Y berkata, “Sebenarnya lebih nyaman kalau sama anak
sendiri.”
- Ny.Y berkata, “Kalau sama anak kan nggak ada perasaan
nggak enak mbak.”
- Ny.Y berkata, “Tapi ya gitu mbak udah keburu diam, jadinya
susah memulai lagi.”
- Ny.Y berkata, “Kalau sama anak yang jauh ya telfon dulu,
memang tidak bisa langsung butuh saat itu, langsung ada.”
- Ny.Y berkata,”Iya mbak, memang sebenarnya pak eko lebih
cepat.”
O:
Ny.Y tampak kooperatif menjelaskan setiap keuntungan dan
kerugian dari kemungkinan situasi yang akan dialami
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi bantu Ny.Y dan Tn.E mengklarisikasi apa
yang mereka harapkan antara satu dengan yang lain.
27 2 15.15 WIB Mengkaji tingkat kecemasan Ny.Y S: Rut
September - Ny.Y berkata, “Ini tengkuk saya terasa berat sekali mbak.”
2017 - Ny.Y berkata, “Biasalah mbak,kepikiran anak-anak.”
O:
- Ny.Y tampak cemas
- Berdasarkan pengkajian HARS, skor kecemasan Ny.Y adalah
14 (kecemasan ringan)
A: Masalah belum teratasi
P:
- Ajarkan terapi rileksasi nafas dalam
- Ajarkan terapi ROP
01 Oktober 1 13.00 WIB Melakukan pemeriksaan tekanan darah pada S: Rut
2017 Tn.E dan Ny.Y - Tn.L berkata, “Iya mbak, silahkan.”
- Tn.L berkata, “Enggak mbak, nggak pusing.”
- Tn.L berkata, “Iya mbak, cukup.”
- Ny.Y berkata, “Iya silahkan, sudah biasa, mau kanan atau
kiri.”
- Ny.Y berkata, “Nggak mbak, gak kerasa kencang.”
- Ny.Y berkata, “Setelah minum obat, tensinya turun kok mbak.”
O:
- Tn.E bersedia dilakukan pemeriksaan tekanan darah
- Tn.E kooperatif saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah
- Ny.Y bersedia dan kooperatif saat dilakukan pemeriksaan
tekanan darah.
- Hasil pemeriksaan TD Tn.E : 110/70 mmHg
- Hasil pemeriksaan TD Ny.Y : 140/100 mmHg
- Ny.Y tampak senang saat menceritakan tekanan darah yang
turun setelah pergi kontrol.
A: Masalah teratasi
P:Lanjutkan intervensi, pantau tekanan darah Ny.Y
1 13.10 WIB Mengkaji kedekatan hubungan Tn.E dengan S: Rut
Ny.Y - Ny.Y berkata, “Kemarin cek ke dokter diantar sama mbah
Tatik sama anaknya.”
- Ny.Y berkata, “Kemarin itu kan memang lagi banyak kerjaan,
memang sebelumnya udah kerasa sakit dadanya. Jadi hari itu
aku ketempat mbah Tatik untuk istirahat. Sorenya itu aku kan
kerasa sesak. Trus dibawa ke dokter.”
- Tn.E berkata, “Enggak tau mbak.”
- Tn.E berkata, “Ibu juga nggak pernah cerita kalau sakit.”
- Tn.E berkata, “Ya saya nggak tau mbak, ibu juga kan nggak
ngeluh apa apa sama saya.”
O:
- Tn.E tampak tertunduk saat Ny.Y bercerita.
- Ny.Y tmpak antusias bercerita
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi: bantu Ny.Y dan Tn.E mengklarisikasi apa
yang mereka harapkan antara satu dengan yang lain.

01 Oktober 1 13.15 Membantu Ny.Y dan Tn.E untuk S: Rut


2017 mengklarifikasi apa yang mereka harapkan - Ny.Y berkata, “Ya sayang mbak. Saya kan punya nya Cuma
anak-anak.”
- Ny.Y berkata, “Sayang mbak,saya sayang sama semua anak
saya. Sama pak Eko juga saya sayang.”
- Tn.E berkata, “Ya begitu mbak, saya ya sayang sama ibu.”
- Tn.E berkata, “Ya kadang kan begitu mbak, yang dibahas
selalu anaknya yang jauh, saya nggak.”
- Tn.E berkata, “Saya juga kan anak ibu mbak. Saya yang paling
dekat disini sama ibu. Kalau ada apa-apa kan saya harusnya
yang bertanggung-jawab.”
- Tn.E berkata, “Kemarin, ibu ngeluh sakit kok malah ke dito,
kenapa nggak ke saya. Terkesannya saya nggak peduli.”
- Ny.Y berkata, “Saya kan udah lama gak ngobrol begitu mbak,
saya kira ke tempat mbah tatik lebih enak, mereka peduli sama
saya.”
- Ny.Y berkata, “Saya maunya ya sederhana mbak, ya mbok
diperhatikan, ditanya kabarnya, makannya.”
- Tn.E berkata, “Saya minta maaf bu, tapi saja juga minta tolong
kalau ada apa apa saya diberitahu, jangan malah ke orang
lain.”
- Tn.E berkata, “Saya terkesan jelek bu kalau saya tau ibu sakit
dari oranglain.”
- Tn.E berkata, “Saya sebenarnya sedikit keberatan bu kalau
dibandingkan dengan adik-adik saya.”
- Ny.Y berkata, “Ya ndak dibandingkan, tapi kan keadaannya
seperti itu.”
- TN.E berkata, “Iya bu.”
- Tn.E berkata, “Iya bu, nanti kontrol atau ke puskesmas biar
saya saja yang antar.”
O:
- Keadaan tampak rileks saat Tn.E dan Ny.Y mengungkapkan
perasaan masing-masing.
- Ny.Y tampak berkaca-kaca.
- Ny.Y tampak mengusap air mata.
- Tn.E tampak tertunduk saat bercerita.
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi, motivasi Ny.Y untuk tetap kontrol
01 Oktober 1 13.25 WIB Memberikan penyuluhan tentang penanganan S: Rut
2017 PJK pada Ny.Y bersama Tn.E - Ny.Y berkata, “Iya mbak, lanjutan kemarin ya.”
- Ny.Y berkata, “Setau saya ya itu mbak kontrol, istirahat, gak
boleh capek-capek.”
- Ny.Y berkata, “Dulu sempat dibilangin sama dokternya
mbak.”
O: Ny.Y tampak antusias mendengarkan penjelasan mahasiswa
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan Intervensi motivasi Ny.Y untuk kontrol kesehatan
1 13.35 WIB Memotivasi Ny.Y untuk kontrol ke Fasyankes S: Rut
- Ny.Y berkata, “Iya mbak, nanti saya kontrol. Hari ini kan
obatnya habis. Kemarin kata dokternya besok harus kesana
lagi untuk cek.”
- Ny.Y berkata, “Ya senang mbak, kan sejak minum obat
tensinya turun banyak. Pusingnya berkurang.”
- Ny.Y berkata, “Nanti biar diantar anak saya aja mbak.”
- Tn.E bekata, “Iya mbak, besok biar saya antar pagi-pagi.”
O: Ny.Y tampak kooperatif saat bersedia kontrol ke Fasyankes
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi pantau keberlanjutan kontrol Ny.Y
02 Oktober 1 15.00 WIB Memeriksa tekanan darah Ny.Y S: Rut
2017 - Ny.Y berkata, “Ya biasa mbak, silahkan.”
- Ny.Y berkata, “Enggak mbak, sedikit pusing, tadi baru dari
Puskesmas, kontrol.”
O:
- Ny.Y bersedia dan kooperatif saat dilakukan pemeriksaan
tekanan darah.
- Hasil pemeriksaan TD Ny.Y : 160/90 mmHg
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi pantau tekanan darah Ny.Y
02 Oktober 1 15.05 WIB Memotivasi Ny.Y untuk kontrol ke Fasyankes S: Rut
2017 - Ny.Y berkata, “Tadi pagi saya kontrol mbak.”
- Ny.Y berkata,”Sekarang kontrolnya ke Puskesmas. Diantar
sama anak saya.”
- Ny.Y berkata, “Sekarang obatnya semua cuma 1 kali makan
mbak, malam saja. Sebentar mbak biar saya ambilkan.”
- Ny.Y berkata, “Benarkan ya mbak, cuma malam saja makan
obat nya.”
- Ny.Y berkata, “Nanti kalau habis kontrol lagi.”
O:
Ny.Y tampak antusias menceritakan kejadian saat kontrol
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi motivasi konsumsi obat
1,2 15.10 WIB Mengingatkan kembali tehnik relaksasi nafas S: Rut
dalam - Ny.Y berkata, “Masih mbak, yang tarik nafas itu toh, trus
dikeluarkan lewat mulut.”
- Ny.Y berkata, “Tujuannya ya biar tenang kan mbak.”
- Ny.Y berkata, “Kadang-kadang dilakuin mbak.”
- Ny.Y berkata, “Boleh mbak, biar saya contohkan.”
O:
Ny.Y mampu melakukan relaksasi napas dalam dengan benar
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi
2 15.15 WIB Mengkaji tingkat kecemasan Ny.Y S : Ny.Y berkata, “Kepala saya agak pusing mbak.” Rut
O:
- Ny. B tampak cemas
- Berdasarkan pengkajian skala HARS skore Ny. Y yaitu 11
(kecemasan ringan)
A : Masalah belum teratasi
P:
- Ajarkan relaksasi otot progresif
- Ajarkan terapi relaksasi napas dalam
- Anjurkan klien untuk rileks dan tenang
2 15.20 WIB Berdiskusi dengan Ny.Y strategi meningkatkan S: Rut
jam tidur - Ny.Y berkata, “Sudah mbak, lampu nya kalau tidur saya ganti
pakai lampu yang kecil.”
- Ny.Y berkata, “Kalau bangun sudah agak mendingan mbak.”
- Ny.Y berkata, “Tapi kadang masih sulit untuk tidur.”
- Ny.Y berkata, “Kalau udah kepikiran satu dua hal ya gitu
mbak, susah tidurnya.”
- Ny.Y berkata, “ Iya mbak, ndak apa-apa.”
O: Ny.Y tampak kooperatif saat diajak untuk berdiskusi
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi terapi relaksasi otot progresif
02 Oktober 2 15.25 WIB Mengajarkan terapi relaksasi otot progresif S: Rut
2017 - Ny.Y berkata, “Iya mbak, gak apa apa. Saya mau.”
- Ny.Y berkata, “Iya mbak, sekalian latihan nggak apa apa.”
- Ny.Y berkata, “Dibagi-bagi aja mbak gerakannya, sedikit
sedikit.”
O:
- Ny.Y tampak antusias mendengarkan penjelasan mahasiswa
- Ny.Y bersedia melakukan terapi ROP
- Ny.Y mampu mengikuti gerakan yang diajarkan mahasiswa
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
06 Oktober 1 13.00 WIB Memeriksa tekanan darah Ny.Y S: Rut
2017 - Ny.Y berkata, “Iya mbak, silahkan.”
- Ny.Y berkata, “Masih tetap kok mbak, sekitaran segitu
tensinya.”
O : TD 140/90 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P : Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala pada Ny.Y
1 13.05 WIB Mengontrol konsumsi obat Ny.Y S: Rut
- Ny.Y berkata, “Minum mbak, tadi malam saya minum
obatnya.”
- Ny.Y berkata,”Empat-empatnya diminum mbak.”
O: Ny.Y tampak kooperatif
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi monitor konsumsi obat Ny.Y
2 13.10 WIB Mengakji tingkat kecemasan Ny.Y S: Rut
- Ny.Y berkata, “Saya sekarang ya ndak mikirin apa-apa mbak,
dijalani saja, dibuat santai.”
- Ny.Y berkata, “Biar tensi saya jangan sampai tinggi lagi
mbak.”’
O:
- Ny. Y tampak lebih rileks
- Berdasarkan pengkajian skala HARS skore Ny.Y yaitu 8
(kecemasan ringan)
A : Masalah belum teratasi
P:
- Ajarkan relaksasi otot progresif
- Motivasi melakukan terapi rileksasi napas dalam
- Anjurkan klien untuk rileks dan tenang
2 13.15 WIB Mengevaluasi terapi ROP S: Rut
- Ny.Y berkata, “Terapi otot mbak, dikencengin terus dilepasin.”
- Ny.Y berkata, “Apa ya mbak manfaatnya, lupa ik mbak.”
- Ny.Y berkata,”Kemarin belajarnya 4 gerakan.”
- Ny.Y berkata, “Iya mbak, biar saya ulangi.”
O:
- Ny.Y tidak dapat mengungkapkan kembali manfaat terapi ROP
- Ny.Y mampu melakukan gerakan dengan benar.
- Ny.Y melakukan gerakan secara tidak berurutan
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi mengulang manfaat ROP serta
demonstrasi ulang 4 gerakan yang sudah diajarkan
2 13.20 WIB Melakukan terapi ROP S: Rut
- Ny.Y berkata, “Terapi ROP untuk menurunkan kecemasan,
tidur lebih enak, sama menurunkan tekanan darah mbak.”
- Ny.Y berkata, “Iya mbak, nanti saya ulang ulang lagi, biar
hafal.”
- Ny.Y berkata, “Iya mbak, saya coba ulangi ya.”
O:
- Ny.Y bersedia melakukan ROP
- Ny.Y mampu memperagakan ROP 4 gerakan dengan benar dan
berurutan
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi ke gerakan yang baru
11 Oktober 1 13.30 WIB Melakukan pemeriksaan tekanan darah Ny.Y S: Rut
2017 - Ny.Y berkata, “Iya silahkan, silahkan.”
- Ny.Y berkata, “Nggak mbak, gak pusing.
O: TD 150/100 mmHg
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1 13.05 WIB Mengontrol konsumsi obat Ny.Y S: Rut
- Ny.Y berkata, “Minum mbak, tadi malam saya minum
obatnya.”
- Ny.Y berkata,”Iya mbak, semuanya langsung diminum..”
O: Ny.Y tampak kooperatif
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi monitor konsumsi obat Ny.Y
2 13.10 WIB Melakukan terapi ROP S: Rut
- Ny. Y berkata, “Berapa gerakan mbak hari ini.”
- Ny.Y berkata, “Iya mbak, nggak apa-apa, jadinya 7 gerakan ya
mbak.”
O:
- Ny.Y bersedia melakukan ROP
- Ny.Y mampu melakukan 3 gerakan ROP yang baru
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi gerakan yang baru
11 Oktober 2 13.20 WIB Mengkaji tingkat kecemasan Ny.Y S : Ny. Y berkata, “Alhamdulilah baik mbak.” Rut
2017 O:
- Ny. Y tampak rileks dan senang
- Berdasarkan pengkajian skala HARS skore Ny. Y yaitu 6
(kecemasan ringan)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan monitor kecemasan Ny.Y
16 Oktober 1 15.00 WIB Melakukan pemeriksaan tekanan darah Ny.Y S : Ny.Y berkata, “Iya mbak, silahkan.” Rut
2017 O : TD 140/90 mmHg
A : Masalah teratasi
P : Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala pada Ny.Y
1 15.05 WIB Mengontrol konsumsi obat Ny.Y S: Ny.Y berkata, “Minum mbak, tiap malam selalu rutin Rut
minumnya.”
O: Ny.Y tampak kooperatif
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi monitor konsumsi obat Ny.Y
2 15.10 WIB Mengevaluasi terapi ROP S: Rut
- Ny.Y berkata, “Terapi rileksasi otot mbak..”
- Ny.Y berkata, “Menurunkan tensi mbak, nurunkan cemas sama
satu lagi biar tidurnya cepat mbak.”
- Ny. Y berkata,”Kemarin belajarnya 7 gerakan.”
- Ny.Y berkata, “Iya mbak, kalau mau tidur saya lakukan.”
O:
- Ny.Y mampu melakukan gerakan dengan benar.
- Ny.Y melakukan gerakan secara tidak berurutan
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi gerakan ROP lengkap
2 15.20 WIB Melakukan terapi ROP S: Rut
- Ny. Y berkata, “Iya mbak, hari ini lengkap ya mbak
gerakannya..”
- Ny.Y berkata, “Iya mbak, nggak apa-apa.”
O:
- Ny.Y bersedia melakukan ROP
- Ny.Y mampu melakukan gerakan ROP tidak secara berurutan
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi monitor pelaksanaan ROP
2 15.45 WIB Mengkaji tingkat kecemasan Ny.Y S : Ny.Y berkata, “Alhamdulilah ndak ada keluhan mbak.” Rut
O:
- Klien tampak lebih rileks
- Berdasarkan pengkajian skala HARS skore Ny.Y yaitu 5 (tidak
ada kecemasan)
A : Masalah teratasi
P : Anjurkan Ny.Y untuk rileks dan tenang
2 16.00 WIB Mengkaji kualitas tidur Ny.Y S: Rut
- Ny.Y berkata, “Sudah mbak, enakan.”
- Ny.Y berkata, “Kalau terbangun udah bisa tidur lagi.”
- Ny.Y berkata, “Ndak tidur siang mbak.”
- Ny.Y berkata, “Alhamdulilah bangunnya enak mbak.”
O:
- Klien tampak rileks
- Berdasarkan pengkaian PSQI skore Ny.Y adalah 7
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi motivasi peningkatan jam tidur
R. EVALUASI SUMATIF

DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI SUMATIF TTD

Ketidakefektifan manajemen kesehatan S: Rut


pada Ny.Y: PJK berhubungan dengan - Ny.Y berkata, “Iya mbak, sekarang kan udah rutin minum obat, tensinya juga sekitar segitu, gak
kurang dukungan sosial: keluarga pernah terlalu tinggi. Udah 140-150 tensinya”
- Ny.Y berkata, “Minum obat juga rutin mbak, tiap malam, sekarang malam aja minum obatnya.
Kalau habis ke puskesmas atau ke dokter untuk kontrol lagi.”
- Ny.Y berkata, “Sekarang udah ada anak saya bu yang ngantar ke puskesmas, posyandu mbak.”
- Ny.Y berkata, “Sudah nggak pake santan mbak, goregan juga udah saya kurangi. Senam itu yang
bareng mbak-mbaknya juga ikut terus.”
- Ny.Y berkata, “Kalau udah ngerasa capek ya istirahat mbak.”
- Tn.E berkata, “Iya bu, nanti kontrol atau ke puskesmas biar saya saja yang antar.”
O:
- TD Ny.Y 140/90 mmHg
- Ny.Y mampu menyebutkan penyebab, tanda gejala dan cara penanganan PJK.
- Ny.Y terlihat tampak rileks
- Ny.Y mampu menyebutkan makanan yang harus dihindari
- Ny.Y mengkonsumsi obat rutin setiap malam
- Ny.Y selalu diantar Tn.E untuk kontrol ataupun kegiatan lansia lainnya (posyandu, senam, kontrol
ke puskesmas/dokter)
A : Masalah teratasi
P:
- Anjurkan klien untuk tetap rutin kontrol ke Fasyankes
- Anjurkan klien untuk tetap mengikuti kegiatan senam setiap minggu
- Anjurkan klien untuk mempertahankan kebiasan makan yang baik untuk jantung
- Anjurkan klien untuk tetap mengontrol kegiatan sehari-hari
- Anjurkan klien untuk lebih intens berkomunikasi dengan Tn.E ataupun anggota keluarga lainnya.
Gangguan Pola Tidur pada Ny.Y S: Rut
berhubungan dengan ansietas dan faktor - Ny.Y berkata, “Alhamdulilah mbak tidurnya sudah enakan. Walaupun masih sesekali terbangun,
lingkungan: pajanan cahaya tapi tidur lagi. Bangun pagi juga sudah enak.”
- Ny.Y berkata, “Kalau tidur nya gak bagus kan jadi kurang semangat ya mbak ya untuk aktivitas,
jadi cepat capek rasanya, gitu ya mbak.”
- Ny.Y berkata, “Kalau tidur, sekarang lampunya saya matiin mbak.”
- Ny.Y berkata, “Udah ndak mikir apa-apa mbak, kadangkalo kepikiran anak-anak saya minta Tn.E
untuk telfon adeknya.”
- Ny.Y berkata, “Terapi relaksasi otot mbak. Untuk menurunkan tensi mbak, nurunkan cemas sama
satu lagi biar tidurnya cepat mbak.”

O:
- Ny.Y mampu menyebutkan terapi yang dapat meningkatkan tidur yang baik
- Ny.Y bersedia melakukan terapi ROP, nafas dalam dan rendam kaki air hangat
- Pengkajian HARS pada Ny.Y memiliki skor 5 (kecemasan ringan)
- Pengkajian PSQI pada Ny.Y memiliki skor 7 (kuaitas tidur buruk.)
A : Masalah teratasi
P:
- Anjurkan klien untuk mengontrol aktivitas dan meningkatakan istirahat
- Anjurkan klien untuk mempertahankan kebiasaan tidur dengan lampu dimatikan
- Anjurkan klien untuk tetap menggunakan terapi rileksasi
S. RENCANA TINDAK LANJUT

PENANGGUNG
DIAGNOSA KEPERAWATAN RENCANA TINDAK LANJUT SASARAN
JAWAB
- Anjurkan klien untuk tetap rutin kontrol ke Fasyankes
minimal 1 bulan sekali
- Anjurkan klien untuk tetap mengikuti kegiatan senam
setiap minggu
Ketidakefektifan manajemen kesehatan - Anjurkan klien untuk tetap mengurangi konsumsi santan
pada Ny.Y: PJK berhubungan dengan (maksimal 1 kali dua minggu dengan santan cair)
Ny.Y Ny.Y
kurang dukungan sosial: keluarga - Anjurkan klien untuk tetap mengurangi konsumsi
gorengan (maksimal 1 potong dalam 2 hari)
- Anjurkan klien untuk tetap mengontrol kegiatan sehari-
hari
- Anjurkan klien untuk lebih intens berkomunikasi dengan
Tn.E ataupun anggota keluarga lainnya.
- Anjurkan klien untuk rileks dan tenang
Gangguan Pola Tidur pada Ny.Y - Anjurkan klien meningkatkan istirahat dimalam hari
- Anjurkkan klien untuk tetap mempertahankan cahaya
berhubungan dengan ansietas dan
redup saat tidur
faktor lingkungan: pajanan cahaya Ny.Y Ny.Y
- Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi napas
dalam setiap hari
- Anjurkan klien untuk melakukan terapi relaksasi otot
progresift 2x/minggu saat menjelang tidur malam

Anda mungkin juga menyukai