Anda di halaman 1dari 7

Proposal IbIKK Penggemukan Sapi UNHAS 2012-2014

Judul : Ib-IKK Penggemukan Sapi

Pendahuluan
Pembangunan peternakan pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk memanfatkan dan
mengelola sumber daya alam berupa lahan, pakan, dan faktor produksi lainya seperti tenaga
kerja dan modal. Kebijakan pembanguanan peternakan diarahkan untuk meningkatkan populasi
ternak dalam rangka memenuhi target populasi ternak sekitar 14,6 juta ekor pada tahun 2014
untuk mendukung tercapainya program pemerintah yaitu swasembada daging sapi tahun 2014.
Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk mencapai target tersebut dengan
mengoptimalkan sumberdaya alam, manusia dengan dukungan modal melalui program Kredit
Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) dan Kredit Usaha
Pembibitan Sapi (KUPS).
Pencapaian swasembada daging sapi tahun 2014, sudah seharusnya bukan hanya ke arah
peningkatan populasi ternak sapi potong saja, akan tetapi juga harus diarahkan untuk
peningkatan kuantitas dan kualitas daging sapi. Peningkatan kuantitas dan kualitas daging sapi,
belum menjadi program yang prioritas dari pemerintah. Program yang menjadi prioritas adalah
1) Memperbanyak jumlah populasi sapi induk melalui KUPS, 2) Pemanfaatan lahan masih
potensial digunakan untuk peternakan, dan 3) Meningkatkan jumlah kelahiran anak sapi. Selain
itu yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas daging setiap ekornya
melalui pembesaran dengan model Feedlot atau Pasture Fattening. Sehingga walaupun populasi
tidak mencapai 14,6 juta ekor swasembada daging dapat tercapai karena produksi daging per
ekor cukup tinggi.
Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistisk pada tahun 2010 bahwa produksi daging dalam
negeri sebanyak 435,3 ribu ton dan jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta jiwa dengan
kebutuhan daging sebanyak 510,2 ribu ton. Sehingga kebutuhan daging defisit sebanyak 74,9
ribu ton yang dipenuhi dari import daging. Trend inport daging dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang dapat dilihat yaitu tahun 2008 (45,6) ribu ton, 2009 (67,9) ribu ton dan tahun
2010 (74,9) ribu ton. Berdasarkan fenomena ini maka diharapkan semua pihak perlu
berkontribusi uantuk mencapai program pemerintah tersebut. Untuk itu melalui program Ib-IKK
dapat melakuakan pembesaran dan sekaligus dapat mendorong peningakatan populasi ternak sapi
melalui budidaya penggemukan dengan memanfaatkan lahan yang potensil utuk pengembangan
peternakan.

1. ANALISIS SITUASI

Kompetitor
Berdasarkan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa usaha peternakan sapai di Sulawesi
Selatan ada Ranch yang cukup besar yaitu PT. Berdikari United Livestock, tetapi bukan berarti
menjadi competitor karena perusahaan tersebut juga telah melakukan kerjasama dengan
pemerintah melalui program KUPS untuk penyediaan bibit dalam rangka mensuplai peternak
kecil. Sehingga ini merupakan suatu momentum untuk melakukan kerjasama dalam
mengembangkan usaha peternakan sapi di masyarakat. Selain itu Program pemerintah Sulawesi

Halaman 1
Proposal IbIKK Penggemukan Sapi UNHAS 2012-2014

Selatan untuk mencapai sejuta ekor sapi pada tahun 2013, merupakan salah satu kebijakan yang
dapat mendorong berkembangnya usaha peternakan sapi.

Keunikan/Keunggulan Produk
Spesifikasi produk yang akan dihasilkan dari Ib-IKK adalah ternak sapi yang siap dipasarkan
dengan kuantitas dan kualitas daging yang lebih tinggi diabanding dengan ternak sapi yang lain
karena manajemn pengelolaan dan penggunaan pakan hasil inovasi yang sudah ditemukan dalam
skala penelitian atau skala laboratorium di program studi yang terkait dengan peternakan.

Konsumen
Kebutuhan daging merupakan kebutuhan dasar semua manusia. Ketersediaan daging sehat dan
berkualitas masih jauh dari mencukupi, baik di pasar local maupun nasional, bahkan
internasional. Dengan demikian, konsumen produk dari Ib-IKK ini mencakup seluruh lapisan
masyarakat.

2. RENCANA USAHA
2.1. Bahan baku (Suplai, Mutu, Alternatif sumber)
Bahan baku utama dari IbIKK ini adalah sapi yang dikelola oleh peternak tradisional tanapa
penerapan inovasi system pemuliaan ternak yang efisien dan efektif. Suplai bahan baku ini
masih sangat banyak jumlahnya yang tersedia di masyarakat. Mutu bahan baku yang tersedia
cukup baik, hanya kecepatan pertumbuhan dagingnya yang akan dipercepat dengan melakukan
penerapan manajemen dan inovasi makanan sehingga dalam waktu relative singkat (3-4) bulan
akan ada nilai tambah daging sekitar (30-40)%.
2.2. Produksi
Produk dari Program Ib-IKK adalah ternak sapi yang siap dipotong kemudian dipasarkan.
Jumlah produk yang dihasilkan bervariasi setiap periode atau tahap, tetapi jumlah tersebut
mengalami peningkatan secara berkala, sehingga pada tahun terakhit jumlahnya mencapai 100-
an ekor setiap periode. Produk lain dari program ini adalah pupuk kandang yang diproses dari
feces ternak sapi yang dihasilkan setiap hari dan sebahagian digunakan sebagai pupuk pada
kebun rumput dan sebagian dipasarkan secara langsung ke masyarakat. Jumlah ternak sapi yang
dihasilkan setiap periode dapat dilihat pada lampiran.
Produksi utama IbIKK ini adalah sapi penggemukan selama periode 4 bulanan. Untuk
mendapatkan optimalitas produksi ini, dibutuhkan peralatan pendukung secara proporsional
dengan kapasitas sapi yang sedang dalam proses produksi. Secara rinci dapat dilihat pada
Lampiran RAB Peralatan dan RAB Bahan. Kapasitas produksi IbIKK ini dapat dilihat secara
rinci pada Lampiran Table Stock Flow. Nilai investasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan
produk IbIKK ini dapat dilihat pada Lampiran Tabel Cash Flow.

2.3. Proses Produksi


Proses penggemukan sapi adalah sebagai berikut :
1. Bahan baku bakalan ternak sapi akan dibeli dari peternakan rakyat sesuai dengan kebutuahn
penggemukan.
Halaman 2
Proposal IbIKK Penggemukan Sapi UNHAS 2012-2014

2. Bakalan tersebut akan digemukkan selama empat bulan setiap periode secara intensif
dengan model Feedlot.
3. Jumlah bakalan sapi yang digemukkan setiap periode atau tahap akan mengalami kenaikan
kuantitas secara bertahap, tetapi pada tahun ketiga jumlah setiap periode adalah 100 ekor
bakalan.
4. Bakalan ternak sapi yang telah digemukkan akan dipasarkan.
Rincian proses produksi penggemukan ternak sapai dapat dilihat pada lampiran.
2.4. Manajemen
Untuk proses pengendalian keuangan, akan dibuatkan accounting book keeping. Informasi ini
penting untuk menganalisis dan menginterpretasikan statistik maupun informasi keuangan dari
bisnis yang dibentuk, sehingga manajer dapat melakukan penilaian independent mengenai rasio
keuntungan dan biaya operasional setiap periode produksi. Selain itu juga untuk mengobservasi
kinerja anggaran dan hal-hal terkait dengan perpajakan, termasuk inventarisasi (inventory) harta
perusahaan, keefektifan operasional usaha, menjaga system akuntansi dan transaksi perusahaan.
Manajemen IbIKK ini berada pada sistem manajemen tim IbIKK Penggemukan Sapi dan
bertanggung jawab langsung ke manajemen Unit Wirausaha dan Ekonomi Lokal LP2M UNHAS,
dan DIKTI yang didelegasikan dalam sistem manajemen UNHAS. IbIKK ini diharapkan akan
menjadi salah satu income generator bagi UNHAS, untuk itu, sistem manajemen IbIKK ini akan
dibangun dengan menggunakan Sistem Plasma. Dengan sistem manajemen plasma ini,
diharapakan semua stakeholder wirausaha UNHAS dalam bidang penggemukan yang berminat
dapat mengembangkan wirausahanya secara independen dengan bermitra plasma dengan IbIKK
ini.
2.5. Pemasaran
Pemasaran produk sebuah usaha merupakan aspek yang paling menentukan keberlanjutan usaha
tersebut. Produk yang dihasilkan Ib-IKK ini merupakan kebutuhan masyarakat Sulawesi Salatan
dan Indonesai pada umumnya. Produk IbIKK ini merupakan salah satu sumber untuk memenuhi
kebutuhan daging masyarakat yang selama ini untuk memenuhinya dalakun inport dari Australia
dalam bentuk daging dan bakalan ternak sapi. Teknik pemasaran yang akan diterapkan pada
IbIKK ini adalah kombinasi system tradisionil samapi pada system modern melai internet. Pada
tahun awal, dimana jumlahnya masih sangat sedikit, akan digunakan system tradisionil. Namun
demikian, pada tahun-tahun selanjutnya, dimana jumlah ternak semakin meningkat, maka akan
digunakan pemasaran online di internet. Dan pada puncaknya, dimana jumlah ternak mencapai
angka skala eksport, maka akan diadakan kerjasama pemasaran dengan pihak eksportir ternak
sapai. Harga jual produk ini IbIKK ini berkisar antara Rp 7.000.000,- sd. Rp 7.500.000.
Oleh karena daging sapi merupakan salah satu kebutuhan dasar makanan kesehatan, maka
konsumen dari produk IbIKK ini menjangkau semua kalangan masyarakat, baik local, regional,
maupun internasional.
2.6. SDM
Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan
tingkat kualitas sebuah produk usaha. SDM yang dibutuhkan untuk mengelola Ib-IKK dengan
baik harus memiliki kualifikasi kompetensi khusus dalam bidang peternakan, pakan (makanan
ternak), marketing dan manajemen informasi Ib-IKK. Ketiga kompetensi khusus tersebut sudah

Halaman 3
Proposal IbIKK Penggemukan Sapi UNHAS 2012-2014

terwakili oleh 3 pengelola Ib-IKK ini (lihat Lampiran CV pengelola). Untuk operasionalisasi Ib-
IKK ini masih dibutuhkan karyawan dan tim tambahan.
2.7. Fasilitas
Fasilitas yang dibutuhkan Ib-IKK ini terdiri atas rumah/kantor, kandang pemeliharaan, kandang
jepit, kebun rumput, copper, kendaran, instalasi listrik, air, ruang administrasi dan lain-lain.
Fasilitas yang dibutuhkan dapat dilihat pada Lampiran RAB.
2.8. Finansial
Dukungan finansial yang cukup besar sangat dibutuhkan untuk membangun Ib-IKK ini.
Dukungan dana Ib-IKK ini berasal dari DIKTI, Unhas, Perusahaan Partner dan profit yang
diperoleh Ib-IKK. Dukungan dana dari DIKTI sekitar Rp 100juta dan Unhas sekitar Rp 25juta.
Dukungan dana dari perusahaan partner dalam bentuk penyediaan bahan baku sesuai kebutuhan
Ib-IKK. Secara rinci dapat dilihat pada lampiran RAB Target Luaran Tahunan Ib-IKK ini.
Selain itu, prediksi 3 tahun potensi finansial IbIKK ini dapat dilihat pada tabel Lampiran
Cashflow. Sedangkan untuk melihat kelayakan IbIKK ini dapat dilihat pada B/C ratio, titik
impas dan IRR-nya.

3. TARGET LUARAN TAHUNAN


Kelayakan suatu usaha dapat dilihat pada potensi profit yang dapat dihasilkannya. Untuk itu,
semua aspek usaha harus diperhitungkan secara matang dan terencana, mulai dari potensi pasar,
bahan baku, produksi, proses produksi, manajemen, pemsaran, SDM, Fasilitas, dll. Untuk
mengoptimalkan semua target luaran usaha tersebut, maka target yang paling utama yang harus
dicapai adalah Produksi. Hal ini disebabkan karena target ini langsung terkait dengan potensi
profit yang akan dihasilkan. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa untuk periode produksi
optimal Penggemukan Sapi selama 4 bulan dari sejak pembelian, dengan target harga Rp
7.500.000 /Ekor, maka diperlukan peningkatan target jumlah produksi penggemukan sapi secara
bertahap/periodik (3- 4 bulanan) untuk dapat mendukung IbIKK ini menjadi usaha yang
memiliki potensi profit yang signifikan pada tahun ke 3. Target tersebut menjadi dasar
penentuan target lainnya (bahan baku, proses, manajemen, pemasaran, SDM, fasilitas, finansial).
Secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Target Tahunan IbIKK ini. Secara rinci dapat dilihat
pada Lampiran Tabel Stokflow.
Ipteks yang akan diterapkan dalam rangka menghasilkan jasa atau produk komersial adalah
teknologi pakan penggemukan ternak sapi, teknologi pemeliharaan ternak sapi, dan sistem
pengelolaan penggemukan sapi.
Tim Pelaksana

Jabatan Nama Fakultas/Kompetensi


Direktur Prof. DR. Lellah Rahim, Peternakan/Produksi Ternak
M.Sc.
Manajer Produksi Ir. Rohmiyatul Islamiyati, Peternakan/Nutrisi Makanan
M.Si. Ternak
Manajer Operasional Drs. Muhammad Hasbi, MIPA/TIK
MSc.

Halaman 4
Proposal IbIKK Penggemukan Sapi UNHAS 2012-2014

Jadwal Kegiatan Ib-IKK Tahun I – III


Tahun I:

Bulan I I II V V V VI VII I X X XI
I I I I I I X I I
Persiapan
Pembangunan Sistem Usaha
Pembuatan Kandang
Penanaman makanan Ternak
Pemagaran
Rekruitmen SDM
- Rekruitmen staf administrasi
Pembudidayaan
- Pembelian sapi bakalan
-Pembudidayaan
Membangun Kerjasama Perusahaan terkait (MoU)
Pemasaran
Publikasi Ilmiah Nasional dan internasional

Tahun II:

Bulan I I II V V V VI VII I X X XI
I I I I I I X I I
Pembangunan Sistem Usaha
Pembuatan Kandang
- Rekruitmen Tim R&D(1 Orang)
Penanaman makanan Ternak
Pemagaran
Rekruitmen SDM
Pembudidayaan
- Pembelian sapi bakalan
-Pembudidayaan
Membangun Kerjasama Perusahaan terkait (MoU)
Pemasaran
Publikasi Ilmiah Nasional dan internasional

Tahun III
Bulan I I II V V V VI VII I X X XI
I I I I I I X I I
Pembangunan Sistem Usaha
Pembuatan Kandang

Halaman 5
Proposal IbIKK Penggemukan Sapi UNHAS 2012-2014

Penanaman makanan Ternak


Pemagaran
Rekruitmen SDM
- Rekruitmen staf administrasi
Pembudidayaan
- Pembelian sapi bakalan
-Pembudidayaan
Membangun Kerjasama Perusahaan terkait (MoU)
Pemasaran
Publikasi Ilmiah Nasional dan internasional

4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI


Tim pelaksana Ib-IKK Penggemukan sapi berlatar belakang kompetensi akademik multi disiplin.
Tim Ib-IKK ini menyadari sepenuhnya bahwa hanya dengan kompetensi yang tepat yang dapat
mengelola Ib-IKK ini secara sehat dan berkelanjutan. Untuk itu, kualifikasi kompetensi tim Ib-
IKK yang dibutuhkan meliputi: kompetensi khusus dalam bidang peternakan, pakan (makanan
ternak), marketing dan manajemen informasi Ib-IKK. Ketiga kompetensi khusus tersebut sudah
terwakili oleh 3 pengelola Ib-IKK ini (lihat Lampiran CV pengelola).
Ib-IKK Penggemukan Sapi didirikan atas sinergitas dari berbagai kompetensi pada tingkat
universitas. Atas dasar tersebut, maka Ib-IKK ini sebagai salah satu unit usaha, secara
menejerial, berkedudukan langsung di bawah unit pada tingkat Universitas Hasanuddin.
Semua usaha dilakukan karena memiliki potensi profit yang signifikan. Usaha yang sehat dan
akan berkelanjutan hanya dapat dicapai apabila akuntabilitas pemasukan dan pengeluaran uang
dipelihara dengan baik. Konsep inilah yang menjadi dasar Ib-IKK ini dibangun. Kegiatan Ib-
IKK dapat dilihat pada jadwal kegiatan selama 3 tahun berikut:

5. BIAYA PEKERJAAN
Kelayakan Usulan Biaya
Biaya penggemukan ternak sapi dalam upaya peningkatan nilai tambah ekonominya secara
signifikan dapat dilihat secara rinci pada Lampiran Cash Flow IbIKK ini.
Kemampuan Sharing PT
Universitas Hasanuddin memberikan komitmen yang sangat kuat untuk mendukung Ib-IKK ini.
Sebagi bukti nyata komitmen tersebut, Unhas mendukung fasilitas ruangan, laboratorium yang
dibutuhkan dapat digunakan, dan dana yang dibutuhkan sesuai persyaratan Ib-IKK ini (lihat
Lampiran Surat Kesediaan Penyandang Dana dari Pembantu Rektor II Unhas).

Halaman 6
Proposal IbIKK Penggemukan Sapi UNHAS 2012-2014

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1) Aliran Kas IbIKK
2) Surat Pernyataan Ketua Tim Pengusul
3) Surat Kesediaan Penyandang Dana dari Pembantu/WakilRektorBidang Administrasi dan Keuangan/Direktur
Politeknik/Akademi
4) Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul.
5) Surat Pernyataan Pimpinan Yayasan Ummul Qura, Maros

Halaman 7

Anda mungkin juga menyukai