Studi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan Bisnis
PENDAHULUAN
Perkembangan bisnis atau usaha pada saat ini telah menjadi suatu
perkembangan yangsangat signifikan bagi Indonesia. Dari yang berwujud
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sampai dengan perusahaan-perusahaan
besar. Itu menandakan bahwasanyakesadaran akan berwirausaha pada saat ini
telah meningkat dari sebelumnya.Tahapan-tahapan membuat suatu usaha adalah
suatu proses yang akan membantu kitauntuk bisa mendirikan suatu usaha
dengan benar. Tahapan tersebut adalah, membuat Ide Bisnis, SKB ( Studi
Kelayakan Bisnis ), Perencanaan, dll .Untuk menjalankan usaha diperlukan
sebuah studi kelayakan bisnis, apakah sebuahusaha layak dijalankan atau tidak
layak dijalankan. Studi kelayakan bisnis bisa disimpulkanuntuk menentukan
seberapa besar pengembalian sebuah investasi atas suatu aktifitas usahadan
implikasi usaha tersebut dalam sebuah investasi, selalu ada nilai investasi awal
ataudisebut sumber daya yang akan di alokasikan. Pengembaliannya adalah
perbandingan antarainput investasi dengan dibandingkan dengan output yang
akan dihasilkan denganmempertimbangkan seluruh aspek yang perlu dijalankan.
Studi kelayakan dilakukan sebelumsebuah usaha benar-benar akan dijalankan,
masih dalam tahap awal perencanaan dan sangat penting dalam pengambalian
keputusan strategis.
1
lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik
bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
a. Aspek Hukum
b. Aspek Lingkungan hidup
c. Aspek Yuridis
d. Aspek Pasar dan pemasaran
e. Aspek Sumber daya manusia dan manajamen
f. Aspek Teknis dan teknologi
Dalam makalah ini kelompok kami akan mengupas semua tentang aspek
yuridis dan aspek lingkungan hidup. Kedua aspek ini juga sangat berpengaruh
dalam studi kelayakan bisnis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGANTAR
Penilaian dan analisis aspek yuridis ini sangat perlu dilakukan bagi calon
kreditor yang akan memberikan bantuan pinjaman, juga bagi calon investor
yang ingin menanamkan modalnya di dalam bisnis yang sangat bersangkutan.
Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa calon kreditor yang bersangkutan
aman karena tidak terlibat dalam suatu kegiatan yang menyimpang hukum. Bagi
pemilik bisnis, tujuan melakukan analisis yuridis adalah untuk meyakinkan
kepada calon kreditor atau investor bahwa bisnisnya tidak menyimpang dari
hukum dan peraturan yang sedang berlaku.1
1
Jumingan, Studi Kelayakan Bisnis : Teori dan Pembuatan Proposal Kelayakan, (Jakarta:
PT Bumi Angkasa, 2009), h.325.
3
1. Bentuk Badan Usaha
a. Perusahaan perseorangan
Jenis perusahaan ini merupakan perusahaan yang diawasi dan
dikelola oleh seseorang. Di satu pihak ia memperoleh semua
keuntungan perusahaan, di lain pihak juga menanggung semua risiko
yang timbul dalam kegiatan perusahaan.
b. Firma
Firma adalah suatu bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh
beberapa orang dengan menggunakan nama bersama. Di dalam firma
semua anggota mempunyai tanggung jawab sepenuhnya baik sendiri-
sendiri maupun bersama-sama terhadap utang-utang perusahaan pada
pihak lain.
2
Umar,Husein , Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2003),
h.281.
4
d. Perseroan Terbatas (PT)
Adalah suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak, dan kewajiban
yang terpisah dari yang mendirikan dan yang memiliki.
g. Koperasi
Merupakan bentuk badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang
bersifat murni, pribadi dan tidak dapatdialihkan.
3
Ibid,.
5
negara dengan negara asing dalam kaitannyadengan pendirian suatu
perusahaan.
b. Informasi bank
Adalah keterlibatan debitur pada bank lain. Jika ya, perlu diketahui
apakah ada keterlibatan lain misalnya terdapat kemacetan
pembayaran kredit, cek kosong, maupun jaminannya.
d. Hubungan keluarga
Jika terdapat hubungan suami-istri atau orang tua- anak sebagai
individu-individu yang terlibat dalam rencana proyek bisnis, perlu
diselidiki bagaimana mereka mengatur kebijakan hartanya.
1. Bidang Usaha
Paling tidak bidang usaha yang akan dibangun harus sesuai dengan
anggaran dasar perusahaan.
2. Fasilitas
Apabila proyek akan mendapat fasilitas-fasilitas tertentu, selidiki apakah
pengurusannya telah diselesaikan secara sah.
3. Gangguan Lingkungan
Proyek yang akan dibuat perlu memperhatikan lingkungan sekitar tempat
proyek berada. Pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh proyek
6
akan berdampak negatif pada proyek itu sendiri, seperti pencemaran
udara, air, suara, dan moral masyarakat
4. Pengupahan
Proyek yang membutuhkan tenaga kerja dengan skill yang rendah
biasanya tidak kesulitan memperolehnya dan mereka pun mau dibayar
dengan rendah. Sistem pengupahan perlu memperhatikan standar upah
minimum yang ditetapkan pemerintah setempat karena jika dilanggar,
keresahan buruh akan berdampak negatif pada proyek.
1. Perencanaan Wilayah
Lokasi proyek harus disesuaikan dengan rencana wilayah yang telah
ditetapkan oleh pemerintah agar mudah mendapatkan izin-izin yang
diperlukan. Disamping itu, juga perlu memperhatikan situasi dan kondisi
lokasi proyek dalam waktu yang akan datang.
2. Status Tanah
3. Status kepemilikan tanah proyek harus jelas, jangan sampai menjadi
masalah dikemudian hari.
4
Ibid, .
5
Ibid, Jumingan, h.328.
7
1. Izin usaha yang dikaitkan dengan bidang usaha yang bersangkutan,
misalnya Izin Usaha Industri, Izin Usaha Perhotelan, Izin Usaha
EMKL, Izin Usaha Periklanan, dan sebagainya.
2. Izin Usaha Perdagangan serta IMB, HO, izin lokasi yang telah
disebut di atas.
3. Izin Khusus, misalnya di bidang perhotelan, izin menjual minuman
keras, izin di dirikan diskotik, dan sebagainya.
8
saham pada pada Perseroan Terbatas, sebelumnya harus mendapat
persetujuan dari lembaga keuangan yang akan menjadi kreditur.
b. Penanggulangan
Terdapat dua cara penanggulangan, yaitu sebagai berikut:
i. Jaminan
Jaminan memiliki dua fungsi pokok, yaitu sebagai
stimulan kesungguhan sponsor proyek dan dapat
mengatasi kesulitan debitur dalam memenuhi
kewajibannya.
Jenis jaminan bisa dibagi menjadi dua, yaitu
jaminan atas benda dan janji tidak bersyarat atau jaminan
perorangan. Jaminan atas benda bisa berupa proyek itu
sendiri dan jaminan tambahan. Sedangkan janji tidak
bersyarat diberikan oleh sponsor proyek atau bisa pula
dilakukan oleh pihak ketiga, misalnya bisnis induk dari
calon debitur. Jaminan atas benda, baik berupa proyek
maupun jaminan tambahan biasanya berupa tanah,
bangunan, mesin-mesin, dan peralatan, serta piutang.
ii. Asuransi
Dalam hal kreditur menerima barang-barang
jaminan kredit dan diasuransikan maka kreditur harus
mensyaratkan dalam pengansurasiannya dengan
pencantuman klausula bank. Artinya, setiap ganti rugi
yang diberikan penanggung kepada tertanggung harus
diterima kreditur.
Dalam kaitannnya dengan penilaian proyek, ada
dua jenis asuransi yaitu Asuransi Kerugian dan Asuransi
Jumlah. Asuransi kerugian bisa dibagi dalam beberapa
kelompok, yaitu asuransi kebakaran, asuransi
pengangkutan barang, asuransi rangka kapal, dan lain
9
sebagainya. Sedangkan asuransi jumlah dalam hal ini
adalah Credit life Insurance yang ditinjau dari segi
pembayaran ganti rugi merupakan suatu jenis jaminan.
Aturan- aturan yang sesuai dengan rencana bisnis yang akan dilaksanakan
ialah sebagai berikut:6
6
Ibid, Husein, h.286.
10
menjelaskan saham, mulai dari nilai nominal dan mata uang yang
dipakai, daftar pemegang saham, klasifikasi saham, pemindahan
hak atas saham sampai pada penggadaian saham.
11
baru. Mengenai pengambilalihan juga dijelaskan mengenai apa,
bagaimana, kapan, oleh siapa pengambilalihan dilakukan.
Hal-hal umum yang dimuat dalam akta pendirian sebuah PT adalah sebagai
berikut:7
a. Nama Perusahaan
Tata cara pemberian nama suatu PT. Misalnya nama perusahaan
tidak boleh sama dengan nama PT yang sudah ada baik yang sudah
dipakai maupun yang masih dalam proses.
7
Ibid ,.
12
b. Tempat kedudukan PT
Harus dijelaskan sekurang-kurangnya Daerah Tingkat II tempat
PT itu berdomisili.
d. Modal
Bagian ini menjelaskan tentang modal usaha. Misalnya modal
usaha harus dinyatakan dalam mata uang rupiah (Rp) kecuali jika dengan
tegas diadakan ketentuan lain berlandaskan undang-undang yang
berlaku.
e. Surat Saham
Bagian ini menjelaskan perihal saham perusahaan. Misalnya
bentuk saham yang berlaku sekarang hanya dikenal saham atas nama dan
dikeluarka atas nama pemiliknya dan atau surat saham kolektif untuk
dua atau lebih saham.
f. Rapat Direksi
Bagian ini menjelaskan tata cara pelaksanaan Rapat Direksi.
Misalnya Rapat direksi dapat dipanggil oleh Direktur Utama atau salah
satu anggota direksi.
13
kepengurusan dan pengelolaan PT oleh direksi, melaksanakan RUPS dan
lain-lain.
14
keputusan likuidasi dan cara pencatatan likuidasi di Departemen
Kehakiman.
15
Pasal ini berisi tentang pengakuan pemerintah terhadap lembaga
perlindungan konsumen swadaya masyarakat yang memenuhi
syarat
(Pasal 44)
Bab 10 : Penyelesaian Sengketa
Penyelesaian sengketa antara pelaku usaha dan konsumen
(Pasal 45-48)
Bab 11 : Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
Bahwa pemerintah membentuk badan penyelesaian sengketa
konsumen di Daerah Tingkat II untuk penyelesaian sengketa
konsumen di luar pengadilan
(Pasal 49-58)
Bab 12 : Penyidikan
Pasal ini berisi ketentuan mengenai pejabat pegawai negeri
sipil yang berwenang melakukan penyidikan di bidang
perlindungan konsumen.
(Pasal 59)
Bab 13 : Sanksi
Pasal-pasal ini berisi ketentuan mengenai sanksi-sanksi
terhadap pelanggaran undang-undang ini.
(Pasal 60-63)
Bab 14 : Ketentuan Peralihan
(Pasal 64)
Bab 15 : Ketentuan Penutup
(Pasal 65)
Beberapa Penjelasan:
1) Hak Konsumen
a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa;
16
b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa, serta mendapatkan
barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi, serta jaminan yang dijanjikan;
c. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi
dan jaminan barang dan/atau jasa;
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang
dan/atau jasa yang digunakan;
e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;
f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar, jujur serta
tidak diskriminatif;
h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau
penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak
sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan lainnya.
2) Kewajiban Konsumen
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan proseduru pemakaian
atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan
keselamatan;
b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang/atau jasa;
c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen
secara patut.
17
b. Mendapatkan perlindungan hukum dan tindakan konsumen yang
beritikad tidak baik;
c. Melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum
sengketa konsumen;
d. Rehabilitasi nama baik apabila tidak terbukti secara hukum bahwa
kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan;
e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.
18
5) Sanksi Hukum bagi Pelaku Usaha
6) Larangan
7) Sanksi Hukum
19
c. Sanksi pidana tambahan, undang-undang memungkinkan diberikannya
sanksi pidana tambahan diluar sanksi pidana pokok yang dapat dijatuhkan.
Sanksi- sanksi pidana tambahan yang dapat dijatuhkan berupa:
1. Perampasan barang tertentu;
2. Pengumuman keputusan hakim;
3. Pembayaran ganti rugi;
4. Perintah penghentian kegiatan tertentu yang menyebabkan
timbulnya kerugian konsumen;
5. Kewajiban penarikan barang dari peredaran;
6. Pencabutan izin usaha.
20
Bab 13 : Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (Pasal 115-116)
A. Mengapa AMDAL ?
Analisis Dampak Lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa negara
maju sejak tahun 1970 dengan nama Environmental impact analysis atau
Environmental Impact Assesment yang keduanya disingkat EIA. AMDAL
diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan dengan dua alasan pokok,
yaitu:
1. Karena undang – undang dan peraturan pemerintah menghendaki
demikian. Jawaban ini cukup efektif untuk memaksa para pemilik proyek
yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan dan hanya memikirkan
8
http://junamahardika.blogspot.com/2012/08/studi-kelayakan-bisnis-dilihat-dari-aspek-
lingkungan-hidup//.
21
keuntungan proyeknya sebesar mungkin tanpa menghilangkan dampak
samping yang timbul.
2. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan
beroperasinya proyek – proyek poroduksi. Manusia dalam usahanya
untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan melakukan
aktivitas yang makin lama makin mengubah lingkuangannya.Pada
awalnya perubahan lingkungan itu belum menjadi masalah,tapi seteleh
perubahan itu menjadi di luar ambang batas,maka manusia tidak dapat
mentolerir lagi perubaahan yang merugikan itu.
B. Kegunaan AMDAL
Dengan adanya kegiatan investasi atau usaha, maka komponen lingkungan
hidup secara otomatis akan berubahdengsan menimbulkan berbagai dampak
terutama dampak negatif yang sangat tidak diinginkan.
AMDAL bukan suatu proses yang berdiri sendiri melainkan bagian dari proses
AMDAL yang lebih besar dan penting, mnyeluruh dan utuh dari perusahaan dan
lingkungannya dengan menggunakan dokumen yang benar.
9
http://junamahardika.blogspot.com/2012/08/studi-kelayakan-bisnis-dilihat-dari-aspek-
lingkungan-hidup//.
10
Ibid, Husein, h.304.
22
Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan apabila rencana
pengelolaan lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan dampak
lingkungan yang akan timbul akibat dari peroyek ataupun prusahaan yang
kita bangun,
b) Peran AMDAL dalam peroyek/perusahaan, AMDAL merupakan salah
satu studi kelayakan lingkungan yang diisyaratkan untuk mendapatkan
perizinan selain aspek-aspek studi kelayakan yang lain seperti aspek teknis
dan ekonomis.Seharusnya AMDAL dilakukan bersama-sama ,di mana
masing-masing aspek dapat memberikan masukan untuk aspek-aspek
lainnya sehingga penilaian yang optimal terhadap proyek dapat
diperoleh.Kenyataan yang biasa terjadi adalah bahwa hasil studi kelayakan
untuk aspek lingkungan tidak dapat menghasilkan kesesuaian didalam
studi kelayakan untuk aspek lainnya.Bagian dari AMDAL yang dapat
diharapkan oleh aspek teknis dan ekonomis biasanya adalah sejauh mana
keadaan lingkungan dapat menunjang perwujudan proyek,terutama sumber
daya yang diperlukan proyek tersebut seperti air,energi,manusia,dan
ancaman alam sekitar.
23
negara saja. Dalam satu negara, dapat saja peraturan dan perundangannya
berbeda menurut propinsi dan sektornya.
D. KOMPONEN AMDAL
Yang didimaksudkan dengan AMDAL adalah suatu hasil studi mengenai
dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan hidup. Analisis ini meliputi keseluruhan kegiatan
pembuatan 5 ( lima ) dokumen yang terdiri dari PIL (penyajian Informasi
Lingkungan ), KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan
11
Ibid, .
24
), RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan ), dan RKL (Rencana Pengelolaan
Lingkungan). ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan ) adalah telaahan secara
cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang
direncanakan. Arti dampak penting di sini adalah perubahan lingkungan yang
amat mendasar yang di akibatkan oleh suatu kegiatan. Yang perlu digaris
bawahi dari pengertian diatas adalah tidak semua rencana kegiatan harus
dilengkapi dengan ANDAL karena ia hanya diterapkan pada kegiatan yang
diperkirakan akan mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup.12
12
Ibid,.
13
http://junamahardika.blogspot.com/2012/08/studi-kelayakan-bisnis-dilihat-dari-aspek-
lingkungan-hidup//.
25
saat usaha atau kegiatan beroperasi, maupun hingga saat usaha atau
kegiatan berakhir misalnya rehabilitasi lokasi proyek.
c. Pengelolaan lingkungan yang bersifat meningkatkan dampak positif
sehingga dampak tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih besar
baik kepada pemprakarsa maupun pihak lain terutama masyarakat yang
turut menikmati dampak positif tersebut.
d. Pengelolaan lingkungan yang bersifat memberikan pertimbangan
ekonomi lingkungan sebagai dasar untuk memberikan kompensasi atas
sumberdaya tidak dapat pulih, hilang atau rusak (baik dalam arti sosial
ekonomi dan atau ekologis)sebagai akibat usaha atau kegiatan.
26
Rencana Pengelolaan Lingkungan
Rencana pengelolaan lingkungan dapat berupa pencegahan dan penanggulangan
dampak negatif, serta peningkatan dampakpositif yang bersifat strategis.
Rencana pengelolaan lingkungan harus diuraikan secara jelas, sistematis serta
mengandung ciri – ciri poikok sebagai berikut :
a. Rencana pengelolaan lingkungan memuat pokok – pokok arahan, prinsip
– prinsip,pedoman, atau persyaratan untuk mencegah, menanggulangi,
m,engendalikan atau meningkatkan dampak penting baik negatif maupun
positif yang bersifat strategis ; dan bila dipandang perlu, lengkapi pula
dengan acuan literatur tentang rancang bangun penanggulangan dampak
dimaksud.
b. Rencana pengelolaan lingkungan dimaksud perlu dirumuskan
sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan bahan pertimbanagan untuk
pembuatan rancangan rinci rekayasa, dan dasar pelaksanaan kegiatan
pengeloalaan lingkungan.
c. Rencana pengelolaan lingkungan mencakup pula upaya peningkatan
kemampuan dan pengetahuan karyawan pemprakarsa kegiatan dsalam
pengelolaan lingkungan hidup melalui kursus – kursus dan pelatihan.
d. Rencana pengelolaan lingkungan juga mencakup pembentukan unit
organisasi yang bertanggung jawab dibidang lingkungan untuk
melaksanakan RKL.
14
Ibid, Husein,h. 313-318.
27
2. Uraian secara sistematis, singkat, dan jelas tentang tujuan pengelolaan
lingkungan yang akan dilaksanakan pemprakarsa sehubungan dengan
rencana usaha atau kegiatan.
3. Uraian tentang manfaat pelaksanaan pengelolaan lingkungan baik bagi
pemprakarsa usaha atau kegiatan, pihak –pihak yang berkepentingan,
maupun bagi masyarakat luas.
4. Uraikan secara singkat wilayah, kelompok masyarakat, atau ekosistem di
sekitar rencana usaha atau kegiatan yang sensitif terhadap perubahan
akibat adanya rencana usaha atau kegiatan tersebut.
5. Kemukakan secara jelas dalam peta secara jelas dengan skala yang
memadai (peta administrative, peta lokasi, peta topografi, dan lain-lain)
yang mencangkup informasi tentang :
a. Letak geografis rencana usaha dan kegiatan;
b. Aliran sungai, rawa, danau;
c. Jaringan jalan dan pemukiman penduduk;
d. Batas administratif pemerintah daerah;
e. Wilayah, kolompok masyarakat, atau ekosistem disekitar rencana
usaha atau kegiatan yang sensitif terhadap perubahan.
28
2. Tolok Ukur Dampak
Jelaskan tolok ukur dampak yang akan digunakan untuk mengukur
komponen lingkungan yang akan terkena dampak akibat rencana usaha atau
kegiatan berdsasarkan baku mutu standar (ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan);
Keputusan para ahli yang dapat diterima secara ilmiah, lazim digunakan,
dan atau lebih ditetapkan oleh instansi yang bersangkutan.
4. Pengelolaan Lingkungan
Upaya pengelolaan lingkungan yang di utarakan juga mencakup upaya
pengoperasian unit atau sarana pengendalian dampak (misal unit
pengelolaan limbah),bila unit atau sarana yang dimaksud dinyatakan sebagai
aktivitas dari rencana usaha atau kegiatan.
29
6.Periode Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan dilaksanakan dengan memperhatikan sifat dampak
penting yang dikelola (lama berlangsung sifat kumulatif, dan berbalik
tidaknya dampak ),serta kemampuan pemprakarsa (tenaga, dana).
III. Pustaka
Pada bagian ini diutarakan sumber data dan informasi yang digunakan dalam
penyusunan RKL, baik yang berupa buku, majalah, makalah, tulisan ,
maupun laporan hasil-hasil penelitian. Bahan-bahan pustaka tersebut agar
ditulis dengan berpedoman pada tata cara penulisan pustaka.
30
IV. Lampiran
Pada lampiran ini dilampirkan tentang :
a. Lampirkan ringkasan RKL dalam bentuk table dengan urutan kolom
sebagai berikut:
- Jenis dampak lingkungan
- Tujuan pengelolaan lingkungan
- Rencana pengelolaan lingkungan
- Lokasi pengelolaan lingkungan
- Institusi pengelolaan lingkungan
31
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Analisis aspek yuridis sangat perlu dilakukan bagi calon kreditor yang
akan memberikan bantuan pinjaman, juga bagi calon investor yang ingin
menanamkan modalnya di dalam bisnis yang sangat bersangkutan. Hal ini
dilakukan untuk menjamin bahwa calon kreditor yang bersangkutan aman
karena tidak terlibat dalam suatu kegiatan yang menyimpang hukum. Bagi
pemilik bisnis, tujuan melakukan analisis yuridis adalah untuk meyakinkan
kepada calon kreditor atau investor bahwa bisnisnya tidak menyimpang dari
hukum dan peraturan yang sedang berlaku.
32
DAFTAR PUSTAKA
http://junamahardika.blogspot.com/2012/08/studi-kelayakan-bisnis-dilihat-dari-
aspek-lingkungan-hidup//.
33