0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan4 halaman
Warga kampung Mrican bersama tim arsitek melakukan pemetaan partisipatif untuk menata kampung mereka di bantaran Sungai Gajahwong. Mereka menggali masalah di kampung melalui pertemuan bulanan, kemudian mewakili temuan tersebut dalam sketsa dan maket sederhana. Proses tersebut membantu warga menyadari ketidaksesuaian tata letak rumah dan lingkungan mereka, serta merancang desain bersama untuk mengub
Warga kampung Mrican bersama tim arsitek melakukan pemetaan partisipatif untuk menata kampung mereka di bantaran Sungai Gajahwong. Mereka menggali masalah di kampung melalui pertemuan bulanan, kemudian mewakili temuan tersebut dalam sketsa dan maket sederhana. Proses tersebut membantu warga menyadari ketidaksesuaian tata letak rumah dan lingkungan mereka, serta merancang desain bersama untuk mengub
Warga kampung Mrican bersama tim arsitek melakukan pemetaan partisipatif untuk menata kampung mereka di bantaran Sungai Gajahwong. Mereka menggali masalah di kampung melalui pertemuan bulanan, kemudian mewakili temuan tersebut dalam sketsa dan maket sederhana. Proses tersebut membantu warga menyadari ketidaksesuaian tata letak rumah dan lingkungan mereka, serta merancang desain bersama untuk mengub
Kampung di Bantaran Sungai Yogyakarta -arkom jogja
kampung Mrican bantaran sungai Gajahwong
metode
mencari isu
Melalui pertemuan bulanan secara bergilir, warga menggali
berbagai masalah di bantaran sungai, seperti sampah, pembuangan air limbah, sanitasi, infrastruktur, rumah tidak layak, hingga kepemilikan dan legalitas tanah.
sketsa
Ada petak-petak rumah, jalan, dan sungai. Semua dipulas
dengan krayon warna-warna cerah. Tapi gambar itu dibuat secara detail dengan skala tertentu. Petak-petak rumah, jalan, dan sungai itu juga diberi keterangan dan nama pemiliknya.
bentuk 3D
Setelah gambar jadi, pemetaan diwujudkan dalam desain
maket sederhana dengan bahan bekas seperti kardus dan kayu. Warga sendiri yang mengatur susunannya bahkan meletakkan sesuai kenyataan, misalnya maket rumah yang menjorok di atas gambar kali.
Dengan begitu, warga menyadari bahwa posisi rumahnya keliru
dan tidak ramah lingkungan. Warga pun sadar untuk mengubah posisi rumahnya sendiri dan memundurkannya dari kali.
kampung Mrican bantaran sungai gajahwong
merancang bersama kampung bantaran kali untuk M3K (mundur munggah madhep kali). Proses akhir sebelum pembuatan gambar detail engineer design (DED) oleh tim arsitek di studio, semua keputusan desain semaksimal mungkin diputuskan bersma warga. Pak Ari memaparkan maket hasil perencanaan kampungnya di hadapan wakil bipati Sleman, Kepala BLH, PUP Sleman dan beberapa anggota DPRD Sleman yang hadir dalam acara Sedekah Kali "nyawiji noto kampung”