Anda di halaman 1dari 9

PARTISIPASI WARGA NEGARA DALAM

USAHA PEMBELAAN NEGARA


17 November 2015 Tinggalkan komentar

(Analisis : Warganegara dan Negara)

1. Pengertian Warga Negara dan


Negara
Warga negara merupakan terjemahan kata citizens (bahasa Inggris) yang
mempunyai arti ; warga negara, petunjuk dari sebuah kota, sesama warga negara,
sesama penduduk, orang setanah air; bawahan atau kaula. Warga mengandung arti
peserta, anggota atau warga dari suatu organisasi atau perkumpulan. Warga negara
artinya warga atau anggota dari organisasi yg bernama negara.

Ada istilah rakyat, penduduk dan warga negara. Rakyat lebih merupakan
konsep politis. Rakyat menunjuk pada orang-orang yang berada dibawah satu
pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu. Istilah rakyat umumnya
dilawankan dengan penguasa. Penduduk adalah orang-orang yang bertempat
tinggal di suatu wilayah negara dalam kurun waktu tertentu.

Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi


persyaratan sebagai berikut: 8

1. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;


2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah
negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima ) tahun berturut-turut atau
paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut;

3. Sehat jasmani dan rohani;


4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih.

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya


baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur
oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu
wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di
wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.

Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan
memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah
mendapat pengakuan dari negara lain.

Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam


suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan
organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu
tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan,
yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.

2. Pengertian Bela Negara


Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu
kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan
mempertahankan eksistensi negara tersebut. Bela Negara adalah sikap dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

Ada tigak komponen dalam usaha pertahanan negara, yaitu :


1. Komponen utama adalah TNI yang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-
tugas pertahanan
2. Komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang disiapkan untuk
dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan
dan kemampuan komponen utama. Komponen cadangan ini meliputi warga
negara, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional.

3. Komponen pendukung adalah sumber daya nasional yang secara langsung


maupun tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan
komponen utama dan komponen cadangan.

 Pengertian Bela Negara ( UU No 3 tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 )

Sikap dan prilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

A. Unsur Dasar Bela Negara

 Cinta Tanah Air


 Kesadaran Berbangsa & bernegara

 Yakin akan pancasila sebagai ideologi negara


 Rela berkorban untuk bangsa & negara

 Memiliki kemampuan awal bela negara

 Berdasarkan UUD 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa “Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.” Dan “syarat-
syarat tentang pembelaan diatur oleh UU.” Jadi sudah jelas, mau tidak mau
kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman,
gangguan, dan hambatan baik yang datang dari dalam maupun dari luar.

B. Dasar hukum dan peraturan tentang wajib bela negara

 Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan nusantara dan
keamanan Nasional.
 Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.

 Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam


Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.

 Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI

 Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI danPOLRI.

 Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.

 Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang pertahanan negara

 Landasan hukum bela negara

3.Peran serta warga negara dalam


usaha pembelaan negara
Upaya pembelaan negara bukan sekadar untuk mempertahankan negara saja,
melainkan juga untuk memajukan bangsa dan negara. Oleh karena itu, maka segala
bentuk peran serta warga negara yang positif demi keutuhan, kemajuan, kejayaan,
dan kelangsungan hidup bangsa dan negara merupakan wujud pembelaan terhadap
negara.
Berdasarkan ketentuan UUD 1945 pasal 27 ayat 3, setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Dan dalam UUD 1945
pasal 30 ayat 1 menyatakan bahwa, tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Dan isi kedua pasal tersebut
berarti bahwa kemampuan serta komitmen atau kesanggupan untuk berpartisipasi
dalam usaha pembelaan negara. Peran serta warga negara dalam usaha
pembelaan negara dapat diartikan sebagai keikutsertaan (partisipasi) warga negara
untuk turut berusaha mempertahankan, menjaga dan memlihara negara agar negara
tetap tegak atau berdiri dengan kokoh.
Contoh upaya bela negara yang dilakukan oleh kita semua di berbagai
lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan juga negara.
Dan berikut ini beberapa contoh upaya bela negara di berbagai lingkungan :

1. Contoh upaya bela negara di lingkungan keluarga

 Mengembangkan sikap saling mengasihi, saling menolong, saling


menghormati dan menghargai antar anggota keluarga.
 Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga.

 Membentuk keluarga yang sadar hukum

 Menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga

 Saling mengingatkan kepada sesama anggota keluarga apabila ada yang


akan berbuat kejahatan, misalnya : minum minuman keras di rumah dan lain
sebagainya.

 Memberikan pengertian kepada anak supaya cinta kepada tanah air dan
mencintai produk-produk dalam negeri

 Memberikan pengertian kepada anggota keluarga agar selalu berusaha untuk


selalu menggunakan produk-produk dalam negeri

 Menjaga nama baik keluarga dengan perilaku yang terpuji atau mulia

 Saling mengingatkan sesama anggota keluaraga untuk selalu patuh pada


hukum yang berlaku
 Menciptakan keluarga yang sadar dan patuh terhadap hukum/peraturan yang
berlaku

2. Contoh upaya bela negara di lingkungan sekolah

 Meningkatkan imtaq dan iptek


 Membudayakan GDN (Gerakan Disiplin Nasional) di sekolah meliputi :
budaya tertib, budaya bersih, dan budaya kerja/belajar

 Mengembangkan kepedulian sosial di sekolah, misalnya dengan keihklasan


mengumplkan dana sosial, infak, zakat, shodaqoh, untuk membantu warga
sekolah yang membutuhkan.

 Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah

 Menjaga nama baik sekolah dengan tidak melakukan perbuatan yang


berdampak negatif bagi sekolah dan sebagainya

 Belajar dengan giat terutama pada materi Pendidikan Kewarganegaraan

 Belajar dengan giat supaya mendapatan prestasi yang baik

 Saling mengingatkan sesama siswa apabila ada yang akan melanggar


peraturan sekolah

 Menjadi siswa yang berprestasi dan mengharumkan nama baik sekolah dan
negara.

3. Contoh upaya bela negara di lingkungan masyarakat

 Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tolong menolong antar warga


negara masyarakat.
 Bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
 Meningkatan kegiatan gotong royong dan semangant persatuan dan
kesatuan

 Menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan siskamling/ronda

 Menciptakan suasana rukun, damai, dan tentram dalam masyarakat

 Menghargai adanya perbedaan dan memperkuat persamaan yang ada

 Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama

 Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, dll.

4. Contoh upaya bela negara di lingkungan negara

 Mematuhi peraturan hukum yang berlaku


 Mengamalkan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi
dan dasar negara

 Membayar pajak tepat pada waktunya

 Mendukung program GDN, GNOTA, dan wajib belajar 9 tahun

 Memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa

 Bersikap selektif terhadap masuknya budaya asing ke Indonesia dan lain


sebagainya.

 Selalu kritis terhadap kebijakan pemerintah

Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warganegara akan hak
dan kewajibannya. Kesadaran demikian perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi
untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Proses
motivasi untuk membela negara dan bangsa akan berhasil jika setiap warga negara
memahami kemungkinan segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan
negara Indonesia. Dalam hal ini ada beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan
sebagai bahan motivasi setiap warga negara untuk ikut membela negara Indonesia.
Yaitu :

1. pengalaman sejarah perjuangan RI


2. kedudukan geografis Nusantara yang strategis;

3. keadaan penduduk (demografis) yang besar;

4. kekayaan sumber daya alam;

5. perkembangan dan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan;

6. kemungkinan timbulnya bencana perang.

KESIMPULAN
Bela negara adalah membela kepentingan nasional pada seluruh aspek kehidupan
nasional. Bela negara tidak hanya berhubungan dengan kepenting-an militer semata
tetapi kepentingan seluruh bangsa Indonesia.

Bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara sesuai dengan
pasal 30 ayat 1 dalam perubahan kedua UUD 1945.

Negara wajib dibela oleh Warganya karena :

1. fungsi pertahanan;
2. sejarah perjuangan bangsa;

3. aspek hukum.

Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus
dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara
tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :

1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling);


2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri;

3. Belajar dengan tekun atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

4. Mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seperi Paskibra, PMR, Pramuka.

Sebagai warga negara sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara
dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan pada NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia
seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.

Kita sebagai pelajar juga ikut membela negara dengan cara belajar yang tekun dan
mengikuti ekstrakulikuler di sekolah. Di era globalisasi ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan pada Negara Indonesia tidak seperti zaman sebelum
kemerdekaan. Ancaman, tantangan, dan gangguan bisa diatasi dengan pendidikan.
Jika kita pintar kita tidak akan bisa dibodohi orang lain atau negara lain.

Sumber:

1. https://utarikusuma.wordpress.com/2012/06/18/kewajiban-bela-negara-bagi-
setiap-warga-negara/
2. http://www.kitapunya.net/2015/08/partisipasi-dalam-usaha-pembelaan-
negara.html

3. http://www.kitapunya.net/2015/08/upaya-bela-negara-di-lingkungan-keluarga-
sekolah-masyarakat.html

4. http://yusufbudiman92.blogspot.co.id/p/warga-negara-dan-negara.html

Anda mungkin juga menyukai