Haji Koboy
Haji merupakan ibadah agung yang diwajibkan oleh Allah kepada
para hambanya. Allah berfirman:
( ع إهلوييهه وسهبْيلل
ت ومهن ايستوطواَّ و و ) وولهلهه وعولىَ النلاَّ ه
س هحجج ايلبْبيي ه
Artinya: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah ".1
Para ulama telah berijma' tentang wajibnya ibadah wajib bagi
seorang muslim sekali dalam hidupnya. Lebih dari itu adalah sunnah. 2
Banyak sekali hadits-hadits yang menerangkan keutamaan haji.
Diantaranya: janji surga dari Allah bagi siapa yang hajinya mabrur. Nabi
bersabda:
العمرة إلىَ العمرة كفاَّرة لماَّ بينهماَّ والحج المبْرور ليس له جزاء إل الجنة
"Dari satu umrah ke umrah yang lain merupakan penghapus dosa-dosa
diantara keduanya. Sedang haji mabrur tak ada balasan baginya kecuali
surga".3
Ketika seorang muslim mendengarkan janji dan balasan haji yang
besarnya seperti ini, tentunya dia akan bersegera mempersiapkan diri
sebisa mungkin untuk berangkat haji. Persiapan ini terkadang sudah
dimulai sebulan sebelumnya. Ada yang urus surat ijin (baca: tashrih), ada
yang menelpon syaikhnya biar dapat bantuan. Ya, beragam usaha
mereka.
Namun di balik keutamaan haji dan usaha mereka yang ikhlash itu,
terkadang membuat mereka lupa sisi yang lain, sehingga mengantarkan
mereka untuk menempuh cara-cara yang tidak diizinkan oleh Allah,
Rasulullah, dan pemerintah.
Tak heran jika sudah mendekati hari haji, di sana sini ada tempat-
tempat khusus mobil-mobil caprise yang sudah berderet menunggu
orang-orang yang siap mereka larikan ke Mekkah. Padahal orang-orang
yang mau melaksanakan haji tersebut tidak memiliki tashrih sehingga
mereka rela beribadah haji dengan melanggar aturan pemerintah.
Mereka sebut ibadah haji model ini dengan "Haji Koboy".
Mereka lupa bahwa ibadah haji itu merupakan ibadah yang harus
terpenuhi di dalamnya dua syarat sehingga bisa mendapatkan haji
mabrur. Dua syarat itu adalah ikhlash dan ittiba (mencontoh Nabi) dalam
berhaji.
Jika haji koboy ini ditinjau dari dua syarat ini, maka anggaplah
pelakunya ikhlas, tapi apakah mereka ittiba dengan sunnah Nabi dalam
mempersiapkan dan melaksanakan ibadah haji dengan minta tashrih/ijin
pemerintah ?
1
QS.Ali Imran: 97.
2
Lihat Nadzarat wa Ta'ammulat min Waqi' Al-Hayah, (hal.11) karya Dr. Muhammad Al-Khumayyis.
3
HR. Bukhary dan Muslim (3/597 bersama Al-Fath), dan Muslim (3/983).
إإ
)ذوذذككرر فذإنن الكذركذرىَ تذنرنَنذفعع الرعمرؤمنَ ذ
55:ي(َن الذاريات
1
Lihat Syarah Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah, dan Al-Wasithiyyah beserta Syarah Syaikh Ibnu Utsaimin (2/236-
241).
2
Ini seperti yang dikatakan oleh Syaikh Shalih Al-'Abud, Rektor Islamic University of Madinah ketika kami
bertanya langsung kepada beliau seusai shalat Dhuhur di masjid kampus.
3
QS.An-Nisaa': 59.
4
Lihat Fatawa Al-A'immah fi An-Nawazil Al-Mudlahimmah (hal.82).
إإ
)ذوذذككرر فذإنن الكذركذرىَ تذنرنَنذفعع الرعمرؤمنَ ذ
55:ي(َن الذاريات
1
Sebenarnya masih banyak lagi mafsadat lainnya jika mau dirinci.
2
HR.Al-Bukhary dan Muslim.
إإ
)ذوذذككرر فذإنن الكذركذرىَ تذنرنَنذفعع الرعمرؤمنَ ذ
55:ي(َن الذاريات
3
HR.Muslim (1847).