Anda di halaman 1dari 7

ki kemampuan tinggi, sedang mengenal “ Empat Sehat, Lima

dan rendah. Sempurna“, di Amerika dikenal


c) Anggota kelompok biasanya dengan “Seven Basic”).
berasal dari ras, bangsa, suku, dan Makanan yang bergizi tidak
jenis kelamin yang berbeda-beda. harus makanan yang mewah,
d) Penghargaan lebih berorientasi mahal bahkan dalam banyak bukti
kepada kelompok dari pada makanan yang demikian kurang
individu. (Ibrahim, 2000) bergizi. Bahan makanan yang
Pembelajaran kooperatif mudah diperoleh dan harganyapun
dilaksanakan dengan beberapa terjangkau oleh mereka yang
tahapan-tahapan sebagai berikut : berpenghasilan rendah banyak
a) Menyampaikan maksud tujuan yang bergizi dan bahan – bahan
pembelajaran dan perlengkapan yang demikian perlu mendapatkan
pembelajaran. perhatian untuk dikonsumsi dengan
sebaik – baiknya.
b) Menyampaikan informasi.
Kadar zat makanan (gizi)
c) Mengorganisasikan siswa ke dalam
pada setiap bahan makanan
kelompok-kelompok belajar. memang tidak sama, ada yang
d) Membantu siswa belajar dan rendah ada pula yang tinggi.
bekerja dalam kelompok. Karena itu dengan memperhatikan “
e) Evaluasi atau memberikan umpan Empat Sehat, Lima Sempurna”
balik. yang selalu dianjurkan pemerintah,
f) Memberikan penghargaan hasil zat makanan akan saling
diskusi. melengkapi satu sama lain.
(Kartasapoetra, 2008)
Bahan Makanan yang Karbohidrat banyak terdapat
Mengandung makronutrien dalam berbagai bahan makanan
(Karbohidrat, Protein, dan yang dikonsumsi, terutama pada
Lemak) bahan pangan yang mengandung
Sekarang ini banyak di zat tepung/ pati dan gula. Dapat
antara penduduk Indonesia yang dijelaskan bahwa dalam bahan
enggan mengkonsumsi beberapa makanan yang dikonsumsi rakyat
makanan tertentu, baik karena Indonesia dalam sehari kandungan
pantangan yang turun temurun karbohidratnya cukup tinggi, yaitu
yang salah diwariskan oleh sekitar 70% sampai 80%, terutama
leluhurnya, maupun gaya hidup pada serialisasi (padi - padian) dan
mewah sehari – hari yang sering di umbi – umbian. Selain itu terdapat
praktekkannya, padahal bahan – pula pada bahan – bahan pangan
bahan makanan tersebut terkenal lainnya.
bergizi dan telah dianjurkan oleh Tabel1.Kandungan
pemerintah (Dalam hal ini kita Karbohidrat (Kalori Per Gram)
Pada Bahan Makanan

1
Bahan Kandungan Tabel 2. Kandungan Protein
Makanan dalam Bahan Makanan
Jagung 4,03 (Kal/gram)
Gandum 4,12 Bahan Kandungan
Beras 4,16
Makanan
setengah
giling Jagung 2, 73
Beras pecah 4,12 Gandum 4,05
kulit Sereal (Padi - 3,87
Beras giling 4,16 padian)
Kacang muda 4,07 Jamur 2, 43
Kacang 1,68 Daging 4,27
kedelai
Telur 3, 68 Madu 3,36
Susu 3,87 Coklat 1, 83
Mentega 3, 87 Sumber: Yudhasmara, 2014
Gula pasir 3,87
Coklat 1,33 Lemak sebagai sumber
Cuka 2,45 pembentuk energi dalam tubuh ,
Sumber: Yudhasmara, 2014 yang dalam hal ini bobot energi
yang dihasilkan dari tiap gram
Protein disamping lemak dan adalah lebih besar dari yang
karbohidrat merupakan bahan dihasilkan oleh karbohidrat dan
pembentuk energi, diperoleh dari protein. Tiap gram lemak
menghasilkan 9 kalori. Kalori yang
berbagai bahan makanan nabati dihasilkan oleh tiap gram lemak
dan hewani. Protein disebut adalah “ dua seperempat kali” yang
demikian oleh orang yunani (jadi dihasilkan oleh karbohidrat dan
berasal dari bahasa latin) artinya protein. Zat lemak di dalam tubuh
bahan keperluan hidup yang terbentuk dari bahan makanan
menduduki tempat utama. Menurut yang dikonsumsi tiap harinya.
pakar kimia Belanda, Mulder, yaitu
Tabel 3. Kandungan Lemak Pada
bahan penyusun tubuh yang Bahan Makanan (Kal/Gram)
mengandung nitrogen dengan unit Bahan Kandungan
dasarnya yaitu asam amino Makanan
(karena itulah asam amino Jagung 8, 37
dikelompokkan sebagai satuan Gandum 8,37
pembangun protein). Jamur 8,37
Sayuran 8,37
Lemak dan 9,02
Hewan

2
Margarin 8,84 Fungsi Makronutrien Dalam
Coklat 8,37 Tubuh Manusia
Sumber: Yudhasmara, 2014 Makronutrien dalam tubuh manusia
memiliki fungsi yang berbeda –
Dalam Al-Quran menjelaskan beda. Berikut merupakan fungsi
bahwa Allah melarang atau dari makronutrein :
mengharamkan kepada kita untuk 1. Karbohidrat
memakan sesuatu hal yang buruk Dalam konteks ilmu gizi,
dan tidak baik bagi diri kita sendiri, karbohidrat memiliki banyak
sebaliknya Allah menghalalkan fungsi, diantaranya adalah
kepada kita untuk memakan- (Budiyanto, 2002) :
makanan yang baik. a) Sebagai sumber energi
utama (1 gram = 4 kalori)
b) Ikut terlibat dalam
metabolisme lemak (terkait
dengan sintesis asam lemak)
c) Menghemat protein (protein
spater)
d) Sumber energi utama bagi
otak dan syaraf
e) Sebagai energi cadangan
dalam bentuk glikogen yang
disimpan di hati dan otot
“(Yaitu) orang-orang yang f) Memperbaiki kinerja
mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang peristaltik usus dan memberi
(namanya) mereka dapati tertulis di muatan pada sisa makanan ,
dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi punya efek hipolipidemik,
mereka, yang menyuruh mereka hipoglikemik, dan lain
mengerjakan yang ma'ruf dan sebagainya
melarang mereka dari mengerjakan 2. Protein
yang mungkar dan menghalalkan bagi
Protein mempunyai berbagai
mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala macam fungsi bagi tubuh, yaitu
yang buruk dan membuang dari (Budiyanto, 2002) :
mereka beban-beban dan belenggu- a. Sebagai enzim
belenggu yang ada pada merek]. Maka b. Alat pengangkut dan alat
orang-orang yang beriman kepadanya. penyimpan
memuliakannya, menolongnya dan c. Pengatur pergerakan
mengikuti cahaya yang terang yang d. Penunjang mekanis
diturunkan kepadanya (Al Quran), e. Pertahanan tubuh
mereka itulah orang-orang yang f. Media perambatan impul
beruntung.” (QS. Al-A’raf: 157) syaraf
g. Pengendali pertumbuhan
3. Lemak

3
Lemak mempunyai fungsi yang
cukup banyak. Fungsi terseput Penyakit yang Ditimbulkan
terbagi menjadi dua fungsi, yaitu Akibat Kekurangan Makronutrien
fungsi utama dan fungsi lainnya Indonesia dan negara –
(Budiyono,2002): negara berkembang lainnya
1. Fungsi Utama memiliki problematika kesehatan
a. Penghasil energi tubuh, yang unik, yaitu tingginya kasus
dimana tiap gram lemak kekurangan gizi namun disisi
menghasilkan 9 sampai lainnya juga banyak mengalami
9,3 kalori. Energi yang kasus kelebihan gizi. Kedua
berlebihan dalam masalah ini sama – sama dapat
jaringan adiposa sebagai memicu gangguan kesehatan yang
energi potensial. membutuhkan penanganan medis.
b. Sebagai pembangun, Masalah kekurangan gizi
pembentuk, susunan kebanyakan disebabkan oleh
tubuh. kurangnya asupan gizi dan penyakit
c. Pelindung kehilangan infeksi. Sedangkan masalah
panas tubuh kelebihan gizi kebanyakan yang
d. Sebagai penghasil asam dihadapi berupa kelebihan berat
lemak essensial badan dan obesitas.
e. Sebagai pelarut vitamin Obesitas adalah keadaan
A,D,E, dan K seseorang yang kelebihan berat
2. Fungsi Lainnya badan relatif akibat penumpukan
a. Sebagai pengelumas oleh zat gizi terutama karbohidrat,
diantara persendian lemak dan protein. Hal ini
b. Sebagai penangguh disebabkan oleh ketidakseimbanga
lapar karena dengan antara konsumsi terlalu banyak
dicernanya lemak lebih dibandingkan dengan kebutuhan
lama energi. Pada gambar 1 adalah
c. Sebagai pemberi cita contoh seseorang yang mengalami
rasa dan keharuman obesitas.
yang lebih baik pada
makanan.
d. Agen pengemulsi yang
akan lebih mudah
transport substansi
lemak keluar masuk
melalui membran sel.
e. Sebagai precursor dari
protaglandiun yang
berperan mengatur
tekanan darah, denyut Gambar. 1 Obesitas
jantung dan lipolisis. (www. Checkupandhealt.weekly.com)

4
kematian. Data Riset Kesehatan
gizi buruk adalah kondisi Dasar (Riskesdas) terakhir juga
seseorang yang kekurangan nutrisi, menyebutkan bahwa sebanyak
atau nutrisinya di bawah standar 60% kasus kematian di Indonesia
rata-rata. Status gizi buruk dibagi disebabkan oleh penyakit
menjadi tiga bagian, yakni gizi degeneratif yaitu stroke, darah
buruk karena kekurangan protein tinggi dan diabetes (WHO, 2011)
(disebut kwashiorkor), karena Di Indonesia juga terjadi apa
kekurangan karbohidrat atau kalori yang disebut dengan nutrition
(disebut marasmus), dan transition, yaitu pola hidup
kekurangan kedua-duanya. Pada pedesaan yang mulai beralih
Gambar 2 adalah contoh balita seperti perkotaan. Penyakit-
yang kekurangan gizi. penyakit yang awalnya banyak
ditemui di kota akhirnya merambah
ke desa-desa akibat pola hidup tak
sehat. Pada anak-anak, atau usia
belia dampaknya bisa lebih
berbahaya. Anak-anak yang kurang
gizi sejak kecil berisiko mengidap
penyakit degeneratif saat
menginjak usia dewasa muda.
Penyebabnya karena organ-
organnya kurang berkembang
dengan baik, misalnya pankreas
yang lemah memicu munculnya
Gambar 2. Busung Lapar diabetes. Kecenderungan ini
(www. Kaskus.co.id) disebut dengan fetal origin disease
Kelebihan gizi atau (Harnowo, 2012).
overnutrisi berisiko menyebabkan Allah menjelaskan dalam Al-
penyakit degeneratif seperti Quran agar supaya kita tidak makan
diabetes melitus, stroke dan suatu hal yang berlebihan dan
kanker. Kurang nutrisi bisa jangan sampai melampaui batas
menyebabkan penyakit seperti yang dihalalkan dalam surah Al-
anemia, kekurangan vitamin dan A’raf ayat 7
gondok. Di sisi lain, kelebihan
nutrisi dapat menyebabkan
obesitas yang berisiko memicu
diabetes, penyakit jantung dan
pembuluh darah (Harnowo, 2012).
Kematian akibat penyakit
tidak menular di negara-negara
berkembang menyumbang sekitar “Hai anak Adam, pakailah
60% dari seluruh penyebab pakaianmu yang indah di setiap

5
(memasuki) mesjid, makan dan diberikan setelah pulang dari rumah
minumlah, dan janganlah berlebih- sakit.
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang 5) Jika anak telah menderita karena
berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf:7). kekurangan gizi, maka segera
berikan kalori yang tinggi dalam
Upaya Pencegahan Penyakit bentuk karbohidrat, lemak, dan
yang Ditimbulkan Oleh gula. Sedangkan untuk proteinnya
Kekurangan Makronutrien bisa diberikan setelah sumber-
Beberapa cara untuk mencegah sumber kalori lainnya sudah terlihat
terjadinya gizi buruk pada anak meningkatkan energi anak. Berikan
(Ahmad, 2013): pula suplemen mineral dan vitamin
penting lainnya. Penanganan dini
1) Memberikan ASI eksklusif sering kali membuahkan hasil yang
(hanya ASI) sampai anak berumur baik. Pada kondisi yang sudah
6 bulan. Setelah itu, anak mulai berat, terapi bisa dilakukan dengan
dikenalkan dengan makanan meningkatkan kondisi kesehatan
tambahan sebagai pendamping ASI secara umum. Namun, biasanya
yang sesuai dengan tingkatan akan meninggalkan sisa gejala
umur, lalu disapih setelah berumur kelainan fisik yang permanen dan
2 tahun. akan muncul masalah intelegensia
di kemudian hari.
2) Anak diberikan makanan
yang bervariasi, seimbang antara Kesimpulan
kandungan protein, lemak, vitamin Makanan merupakan salah
dan mineralnya. Perbandingan satu kebutuhan pokok bagi
komposisinya: untuk lemak minimal kehidupan manusia. Tanpa adanya
10% dari total kalori yang
makanan maka manusia tidak
dibutuhkan, sementara protein 12%
dan sisanya karbohidrat. dapat melangsungkan hidupnya.
Makanan yang kaya akan gizi akan
3) Rajin menimbang dan membuat tubuh seseorang sehat
mengukur tinggi anak dengan dan sebaliknya makanan yang tidak
mengikuti program Posyandu. mengandung cukup gizi akan
Cermati apakah pertumbuhan anak menyebabkan penyakit. Salah satu
sesuai dengan standar di atas. Jika
penyakit yang disebabkan
tidak sesuai, segera konsultasikan
hal itu ke dokter. kekurangan gizi adalah gizi buruk.
Padahal indonesia merupakan
4) Jika anak dirawat di rumah sakit negara yang kaya akan hasil alam
karena gizinya buruk, bisa yang kaya akan makronutrien.
ditanyakan kepada petugas pola Makanan yang bergizi belum tentu
dan jenis makanan yang harus

6
mahal. Bahkan banyak makanan www.klinikgizi.com Diakses
yang terjangkau harganya dan Tanggal 2 Maret 2015
bergizi.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,2013. Pencegahan Dan
Pengobatan Gizi Buruk.
Online : www.
spesialis.info.com Diakses
pada tanggal 4 Maret 2015

Budiyono, 2002. Dasar - Dasar ilmu


Gizi. Malang :UMMPress

Harnowo, 2012. Penyakit


Kekurangan
dan kelebihan gizi,
semuanya ada di Indonesia.
online :
www.detikhealth.com
Diakses Tanggal 3 Maret
2015

Kartasapoetra, 2008. Ilmu Gizi.


Jakarta : Rineka Putra

Mulia. 2005. Kualitas Ketahanan


Produk Makanan:
Jakarta: Citra Adtya
Press
Notoatmodjo, 2003. Meningkatkan
Kualitas Pangan. Jakarta
: Media Pustaka
WHO, 2011 . Kematian Karena
Penyakit Tidak Menular.

Yudhasmara, 2014. Makronutrien


dan
Pengaruh Pada Tubuh.
Online:

Anda mungkin juga menyukai