KEMANUSIAAN
Makalah:
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Oleh:
MOH KHOLILUR RAHMAN
E93219104
Dosen Pengampu:
Drs. H. Fadjrul Hakam Chozin, MM
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulilla. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan
seru sekalian alam atas segal berkat , rahmat, taufik, serta petunjuk_Nya yang
sungguh tiada terkira besarnya, sehinnga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang penulis beri judul “URGENSI TURUNNYA AL-QURAN MANUSIA
DAN KEMANUSIAAN”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang
sebesar-besarnya kepada mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar
penulis yang telah memberi dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti
bagi penulis.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua
ini bias memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah
yang lebih baik lagi. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak
meninggalkan celah, berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan
akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan
agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan......................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesungguhnya merupakan nikmat Allah Swt yang terbesar adalah diutusnya
Nabi Muhammad Saw dan diturunkanya al-Qur’an kepadanya untuk dijadikan
petunjuk kepada manusia, mengajari dan mengingatkan mereka tentang segala
yang bermanfaat bagi mereka di dunia dan di akhirat. Atas dasar inilah Allah Swt
memuliakan umat Islam
Al-Qur’an adalah kalam Allah Swt baik huruf maupun maknanya dan dia
bukan mahluk. Dari Allah Swt al-Qur’an berasal dan kepada-Nya dia akan
kembali. Al-Qur’an sebagaimana ia di turunkan oleh Allah mempunyai
keunggulan-keunggulan yang membuatnya istimewa dibandingkan kitab suci
lainnya. Ia adalah kitab ilahi, kitab suci yang menjadi mukjizat, kitab yang
memberikan penjelasan dan di mudahkan untuk di pahami, kitab suci yang
dijamin pemeliharaan keauntetikannya, kitab suci bagi agama seluruhnya, kitab
bagi seluruh zaman, dan kitab suci bagi seluruh manusia.
Al-Qur’an merupakan kitab yang universal untuk seluruh manusia, bahkan
untuk bangsa jin,untuk memberikan kabar gembira dan peringatan kepada
mereka. Ia juga bertujuan untuk menghubungkan manusia dengan Rabbnya agar
manusia hanya menyembah-Nya dan bertakwa kepada-Nya dalam segala
urusan.Al-Qur’an juga bertujuan untuk membersihkan jiwa manusia. Sebab jika
jiwa itu tekah besih, niscaya baiklah seluruh masyarakat.Dan jika jiwa itu rusak,
niscaya rusaklah masyarakaat seluruhnya.
B. Rumusan Masalah
Apa saja urgensi diturunkannya al-Qur’an bagi manusia dan kemanusiaan ?
C. Tujuan Penulis
Mengtahui urgensi diturunkannya al-Qur’an bagi manusia dan kemanusiaan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Al-Qur‟an Sebagai Petunjuk
Allah SWT menurunkan pesan-pesannya melalui al-Qur‟an kepada
manusia, untuk dijadikan pegangan dan pedoman, way of life, agar manusia
sukses menjalankan hidup di dunia dan bahagia di akhirat nanti. Allah
menurunkan al-Qur‟an kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat
Jibril As, menggunakan bahasa Arab, dan di belahan bumi pilihan Allah SWT,
yakni Makah al-Muqarramah dan Madinah al-Munawarah, sebagai umat yang
juga terpanggil untuk menjalankan pesan pesan Allah SWT, maka sudah wajib
bagi kita menjadikan al-Qur‟an sebagai petunjuk dan pedoman dalam hidup dan
kehidupan, yakni memasyarakatkan isi, bacaan, dan mengamalkan al-Qur‟an
dalam kehidupan sehari-hari.
Allah SWT telah berfirman yang artinya “kitab (al-Qur’an) ini tidak ada
keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (QS.al-Baqarah: 1-2)
Dan juga Allah berfirman di pertengahan surat al-Baqarah, (Beberapa hari yang
telah ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan didalamnya diturunkan
(permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan
mengenai prtunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil). (Q.S.al-
Baqarah: 185)
Di awal surat al-Baqarah Allah telah berfirma al-Qur‟an sebagai petunjuk bagi
orang yang bertakwa, sedangkan di tengah al-Qur‟an sebagai petunjuk bagi
manusia, dan ini sifatnya umum baik bagi orang yang bertakwa maupun yang
tidak bertakwa. Adapun petunjuk bagi orang yang bertakwa, mempunyai arti
bahwa mereka mampu mengambil manfaat dan mengambil faedah dari al-Qur‟an
itu, serta mereka mampu menjadikan cahaya al-Qur‟an sebagai penerang bagi
mereka.
“Alif Laam Raa…(ini adalah) kitab yang kmi turunkan kepadamu
(Muhammad) supaya kamu mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada
cahaya terang benderang yang di izinkan Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan
yang maha terpuji”(Q.S.Ibrahim: 1)
2
3
Dari ayat di atas, jelas bahwa fungsi al-Qur‟an adalah untuk membebaskan
manusia dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya terang-benderang. Pada ayat ini
Allah SWT menyebutkan kegelapan menggunakan jamak mu‟annas salim dari
isim mufrad artinya kegelapan kegelapan. Mengandung makna kegelapan di dunia
ini macam raga dan bentuk. Hal ini juga dijelaskan beberapa tafsir, baik itu at-
Tabari, Jalalain, Ibnu Kasir, dan al-Kurtubi disebutkan bahwa makna kegelapan-
kegelapan mempunyai makna, kekafiran, kebodohan, dan kesehatan. Sementara
dalam ayat ini cahaya menggunakan isim mufrad tidak menggunakan bentuk
jamak, itu membuktikan atau menunjukkan bahwa cahaya itu satu, yakni cahaya
iman petunjuk dan hidayah Allah SWT.
Pada saat Nabi Muhammad SAW yang begitu semangat-semangatnya
mempelajari al-Quran hingga malaikat Jibril as belum menuntut, Nabi
Muhammad SAW sudah menirukannya. Allah melarang Nabi Muhammad SAW,
menirukan bacaan Jibril kalimat demi kalimat, sebelum malaikat Jibril as
membacakannya sampai selesai. Hal ini dilakukan agar Nabi Muhammad SAW
benar-benar faham dan hafal ayat-ayat yang ditirukan. Artinya tanamkanlah
kegemaian membaca al-Quran, pelajari secara bertahap, dan siapapun yang ingin
mempelajarinya haruslah ada pembimbingnya, agar ketika terjadi kesalahan ada
yang mengoreksinya.
Allah SWT berfirman dalam surat al-Qiyamah ayat 16-21 yang artinya:
“Jangalah kamu gerakan lidahmu untuk (membaca) al-Quran karena hendak
cepet-cepet (menguasai)nya (16) Sesungguhnya atas tanggungan kalimah
mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya (17).
Apabila kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu (18).
Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan kalimah penjelasannya (19). Sekali-
kali jangan demikian, sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan
dunia (20). Dan meninngalkan (kehidupan) akhirat (21)”… (Q.S.al-Qiyamah: 16-
21).
Pada ayat diatas Allah SWT memerintahkan dengan fi‟il amal maka itulah
bacaan itu artinya, setelah gemar membaca dan mengamalkan al-Qur‟an kita tidak
hanya tinggal diam. Kita disuruh mengikuti al-Quran, mengikuti amalan syariat
dan hokum-hukumnya, sesuai dengan kapasitas dari masing-masing. Pelestarian
4
memikirkan penciptaan langit dan bumi, serta isinya. Allah SWT menjelaskan,
bahwa dia menundukkan langit dan bumi itu untuk kepentingan manusia. Allah
SWT mengingatkan orang-orang memiliki akal untuk menggunakannya, dengan
memikirkan apa-apa yang ada di langit dan di bumi, kemudian mengeksplorasi
kekayaan yang da di dalamnya. Jika kita memikirkan apa yang ada di dalam
keduanya, melihat fenomena dan keteraturan yang ada padanya, untuk apa ini
semua di ciptakan dan manfaat apa yang terkandung di dalamnya, niscaya kita
dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga dari semua ini. Yaitu, pertama
kita dapat melihat bukti nyata kesempurnaan dan keagungan yang di miliki oleh
Allah SWT. Sedangkan yang kedua, kita dapat memikirkan fenomena-fenomena
alam kemudian menggali manfaat yang ada di dalamnya. Allah SWT telah
menundukan alam semesta kepada manusia, lalu menyerahkan seluruhnya kepada
manusia agar manusia dapat menggali manfaat yang amat sangat besar di
dalamnya, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Semua ini Allah SWT beritahukan kepada manusia, agar mereka semua
bias mengambil manfaat dan dapat mengingat pencipta dibalik semua penciptaan
ini. Allah SWT memaparkan jalan yang penuh petunjuk agar manusia mengikuti,
dan juga menggambarkan jalan kesesatan agar mereka semua dapat menghindari
darinya.
B. Al-Quran Sebagai Pembeda
Allah SWT juga menyifati al-Quran sebagai Furqaan (pembeda)
sebagaimana firmannya:
“Maha suci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (yaitu al-Quran)
kepada hamba-hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada
seluruh alam”(Q.S.al-Furqan: 1)
Artinya al-Qur‟an membedakan antara yang hak dengan yang batil, antara
yang lurus dengan yang sesat, yang bermanfaat dengan berbahaya. Dia menyuruh
kita untuk berbuat kebaikan dan melarang kita untuk berbuat yang buruk dan dia
memperlihatkan segala apa yang kit6a butuhkan untuk urusan di dunia maupun di
akhirat kekal, maka dia adalah Furqan dalam arti membedakan antara yang hak
dan yang batil.
6
bertauhid di dunia dan di akhirat, dan alasan yang buruk bagi orang-orang yang
musyrik di dunia dan di akhirat.
2. Meluruskan akidah tentang kenabian dan risalah
Meluruskan akidah tentang kenabian dan risalahnya dilakukan dengan
metode berikut:
a. Menjelaskan kebutuhan manusia kepada kenabian dan risalah kenabian
b. Menjelaskan tugas para Rosul dalam memberikan kabar gembira dan
ancaman tuhan.
c. Menjawab tuduhan-tuduhan yang dilontarkan manusia dari dahulu
tentang keberadaan Rosul, seperti ucapan mereka.
3. Al-Quran menjawab tuduhan-tuduhan mereka itu dengan firman Allah
“Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, “kami tidak lain hanyalah
manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang
Dia kehendaki diantara hamba-hamba-Nya”(Ibrahim: 11) Menjelaskan
balasan-balasan orang-orang yang membenarkan para Rosul dan akibat yang
dirasakan oleh orang-orang yang mendustakan mereka, yang selalu berakhir
dengan kebinasaan orang-orang mendustakan mereka dan keselamatan bagi
kalangan yang beriman.
“Kemudian kami selamatkan Rosul-rosul kami dan oramg-orang yang
beriman, demikianlah menjadi kewajiban atas kami menyelamatkan orang-
orang yang beriman.”(Yunus: 103).
4. Menguatkan akidah keimanan tentang Akhirat dan balasan amal perbuatan.
Perbuatan yang diberikan perhatian al-Quran dan diulang-ulang dalam
surat Makiyah dan Madaniyah adalah keimanan terhadap akhirat dan balasan
yang akan didapatkan terhadap amal perbuatan manusia, perhitungan amal
perbuatan, serta Surga dan Neraka.
Dalam menetapkan akidah ini dan pelurusannya, al-Quran menggunakan
berbagai cara.
1. Memberikan dalil-dalil tentang kebangkitan manusia dengan menjelaskan
kekuasaan Allah SWT untuk mengembalikan penciptaan makhluk
sebagaimana pertama kali diciptakan.
11
A. Kesimpulan
Jadi fungsi al-Qur’an bagi manusia dan kemanusiaan adalah sebagai berikut :
1. Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk
2. Al-Qur’an berfungsi sebagai pembeda antara yang hak dengan yang batil
3. Al-Qur’an berfungsi sebagai obat penawar bagi manusia (as-Syifa’)
4. Al-Qur’an berfungsi membersihkan jiwa manusia
5. Al-Qur’an berfungsi untuk meluruskan aqidah dan kepercayaan
6. Al-Qur’an berfungsi sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan,
dan berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca terutama bagi
mahasiswa jurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir.
14
DAFTAR PUSTAKA
15