PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi jajanan (street food)
2. Mengetahui jenis-jenis makanan dan jajanan
3. Mengetahui macam-macam bahan kimia berbahaya yang digunakan sebagai bahan
tambahan makanan
4. Mengetahui dampak bahan kimia bagi kesehatan tubuh
5. Mengetahui cara memilih jajanan yang baik
6. Mengetahui bagaimana pencegahan supaya tidak sembarangan membeli jajanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Menurut FAO, jajanan (street food) didefisinisikan sebagai makanan dan minuman
yang dipersiapkan dan/atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-
tempat keramaian umum yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau
persiapan lebih lanjut. Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang di olah oleh
pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau di sajikan sebagai makanan siap santap
untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan
hotel (KEPMENKES 942 Th 2003).
Jajanan sehat adalah jajanan yang bergizi dan tidak mengandung zat-zat berbahaya.
Jajanan yang sehat dapat membuat tubuh terhindar dari penyakit.
b. Formalin
Formalin merupakan bahan kimia dalam industri kayu lapis, dan digunakan sebagai
bahan disinfektan pada rumah sakit. Formalin digunakan secara illegal untuk bahan
pengawet. Deteksi formalin kualitatif maupun kuantitatif secara akurat hanya dapat
dilakukan di laboratorium dengan menggunakan pereaksi kimia.
Formalin sangat berbahaya jika terhirup, terkena kulit, dan tertelan, karena bisa
menyebabkan iritasi saluran pernapasan, reaksi alergi dan luka bakar pada kulit, rasa
terbakar pada mulut, mual, muntah, hingga kejang dan koma.
Formalin merusak hati, jantung, otak, ginjal, saraf. Konsumsi dalam jangka panjang akan
menyebabkan kanker. Penyalahgunaan formalin pada pangan antara lain: mi basah, tahu,
ikan segar dan ikan kering.
Namun, ada beberapa ciri pangan berformalin yang dapat membantu membedakan
dari makanan tanpa formalin:
Ada beberapa bahan pewarna sintesis yang boleh digunakan dalam makanan di
Indonesia dengan penggunaan yang tidak berlebihan, yaitu :
1. Amaran (Amaranth : Cl Food Red 9)
2. Biru berlian (Brilliant blue FCF : Cl)
3. Eritrosin (Food red 2 Erithrosin : Cl)
4. Hijau FCF (Food red 14 Fast green FCF : Cl)
5. Hijau S (Food green 3 Green S : Cl.Food)
6. Indigotin (Green 4 Indigotin : Cl.Food)
7. Ponceau 4R (Blue I Ponceau 4R : Cl)
8. Kuning (Food red 7)
9. Kuinelin (Quineline yellow Cl. Food yellow 13)
10. Kuning FCF (Sunset yellow FCF Cl. Food yellow 3
11. Riboflavina (Riboflavina)
12. Tartrazine (Tartrazine)
Menurut Kepala Balai Besar POM DKI Jakarta, Dewi Prawitasari mengatakan empat
bahan kimia berbahaya yang kerap dipakai untuk membuat jajanan sekolah. "Ada
formalin, boraks, methanil yellow, dan rodhamin B," kata Dewi saat sidak jajanan
sekolah di SD Negeri 13 Rawamangun, Jakarta Timur.
Dewi menambahkan formalin biasanya dipakai untuk mengawetkan mayat dan
disinfektan. Tapi, pedagang jajanan sekolah memakai formalin sebagai campuran bahan
makanan untuk memberi efek kenyal dan keras. "Biasanya dipakai untuk makanan
seperti tahu, bakso, atau mie kuning,".
Selain formalin, pedagang biasanya mencampur boraks. Bahan berbentuk serbuk ini
biasa dipakai untuk pembuatan pupuk. Efeknya pada makanan sama seperti formalin
yakni membuat mkanan kenyal dan renyah. Pedagang mencampur boraks untuk
membuat ketupat, bakso, dan roti kerucut untuk wadah es krim.
Ada juga pewarna berbahaya yakni methanil yellow yang dicampur ke bahan
makanan.Tujuan pencampuran ini ialah memberi efek warna terang dan mencolok pada
makanan. Padahal, methanil yellow digunakan sebagai pewarna tekstil dan cat. "Keripik
atau roti kering wadah es krim mengandung methanil yellow."
Selain methanil yellow, pewarna sejenis yang dipakai sebagai camputan ialah
rodhamin B. Bahan ini menimbulkan efek warna merah menyala. Bila menemui roti
kukus dan gula-gula yang berwarna merah terang, disarankan untuk tidak membeli.
Menurut Dewi, bahan kimia yang terkandung dalam jajanan sekolah punya dampak
buruk bagi kesehatan anak dalam jangka panjang. "Bisa kerusakan hati, ginjal, otak,
paru-paru, serta menjadi penyebab kanker."
2.6 Pencegahan
Sarapan pagi adalah makanan yang paling penting dalam aktivitas harian. Begitu pula
pada anak-anak sekolah, sebab waktu sekolah penuh dengan aktifitas yang membutuhkan
energi dan kalori yang cukup besar. Dengan mengkonsumsi 2 potong roti dan telur atau
satu porsi bubur ayam. Atau bisa juga satu gelas susu dan buah, anak-anak akan
mendapatkan kalori yang cukup untuk aktivitas awal hari mereka. Sebagai upaya agar
anak-anak tidak sembarangan membeli jajanan, mungkin perlu dipikirkan usaha dimana
sekolah berusaha memberikan atau memfasilitasi pemberian makanan ringan atau makan
siang di lingkungan sekolah. Orang tua juga bisa membekali makanan dari rumah, agar
terjamin kebersihannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah dan menjamin supaya anak
tidak sembarangan membeli jajanan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Tips aman dalam memilih makanan dapat dilakukan dengan mengamati warnanya,
mencolok atau tidak, cicipi rasanya, bau aromanya, amati komposisinya, perhatikan
kualitasnya dan terdaftar di BPOM.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi anak jajan diantaranya yaitu karakteristik anak,
pola makan keluarga, sekolah, tetangga dan dari iklan.
3. Bahan berbahaya yang terkandung dalam jajanan antara lain borax, formalin,
rhodamin B. dan methanyl yellow.
DAFTAR PUSTAKA