Anda di halaman 1dari 23

STATISTIKA

I. Pengertian Statistika dan Penyajian data


1. Pengertian statistik dan statistika.
Statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam daftar atau tabel yang
menggambarkan suatu persoalan.
Statistika adalah cabang ilmu matematika yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan
data, pengolahan data, penganalisaan data, penarikan kesimpulan, serta pembuatan
keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta yang ada.
Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan
atau masalah.

2. Pengertian populasi dan sampel.


Populasi adalah seluruh obyek yang akan diteliti.
Sampel adalah bagian dari populasi yang benar-benar diteliti.
Contoh:
Seseorang akan meneliti tentang nilai matematika kelas 3 pada suatu Sekolah Menengah
Kejuruan yang berjumlah 20 kelas dan ada 8 Program Keahlian (Jurusan).
Untuk keperluan itu orang tersebut mengambil satu kelas dari masing-masing jurusan untuk
diteliti.
Dari contoh diatas maka:
Populasi : seluruh siswa kelas 3 SMK tersebut.
Sampel : siswa dari 8 kelas masing-masing jurusan yang akan diteliti.

3. Macam data dan cara mengumpulkan data.


Data ada 2 macam:
1) Data kuantitatif : data yang merupakan bilangan atau angka.
Contohnya : - data tentang tinggi siswa SD
- data tentang usia penduduk Indonesia
2) Data kualitatif : data yang bukan bilangan
Contohnya : - mutu/ kualitas padi
Cara mengumpulkan data :
- Observasi
- Interview (wawancara)
- Kuisioner (angket)
- Dokumentar (studi literatur)
Syarat data yang baik:
- Obyektif
- Relevan
- Sesuai jaman
- Reprensetatif ( sebagian mewakili populasi)
- Dapat dipercaya
Ada 2 metode pengumpulan data:
1) Metode sensus adalah pengumpulan data dari seluruh obyek penelitian.
2) Metode sampel adalah metode yang dilakukan terhadap sebagian dari populasi yang
bersifat mewakili populasi dengan tujuan untuk menghemat biaya, waktu dan tenaga.

4. Cara menyajikan data.

Ada beberapa cara untuk menyajikan data:


a. Dengan Tabel/Daftar
Data dalam bentuk table/daftar artinya data yang sudah diperoleh disusun dan disajikan
dalam susunan baris dan kolom sehingga akan tampak lebih jelas dan cepat dibaca dari
pada disajikan dalam kalimat biasa. Agar dapat dipertanggung jawabkan

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 1


kebenarannya, dalam penyajian data perlu dicantumkan sumber datanya.

Penyajian data dalam bentuk daftar dapat dibuat dalam bentuk:


1) Daftar Baris Kolom
2) Daftar Distribusi Frekuensi

b. Dengan Diagram
Cara penyajian data dengan menggunakan diagram antara lain:
1) Diagram Batang
2) Diagram Lingkaran
3) Diagram Garis
4) Diagram Lambang/Gambar
5) Histogram, Poligon Frekuensi, dan Ogive

5. Pemberian contoh tabel/daftar suatu data.


a. Daftar Baris Kolom
Contoh:
Data yang diperoleh:
Lulusan suatu SMK Negeri kota A tahun 2008 adalah sebagai berikut, jurusan listrik 50
siswa, jurusan elektronika 48 siswa, jurusan bangunan gedung 49 siswa,jurusan mesin
50 siswa, jurusan otomotif 47 siswa, tiap-tiap jurusan berisi 50 siswa.
Data diatas akan lebih jelas bila ditampilkan dengan daftar/tabel sebagai berikut:
Hasil Ujian SMK NEGERI KOTA “A”
Tahun 2008
BANYAKNYA
JURUSAN JUMLAH
LULUS TIDAK LULUS
Listrik 50 0 50
Elektronika 48 2 50
Bangunan Gedung 49 1 50
Mesin 50 0 50
Otomotif 47 3 50
JUMLAH 244 6 250
Sumber: Panitia Ujian SMK Negeri Kota “A” Tahun 2008

b. Daftar Distribusi Frekuensi


Daftar Distribusi Frekuensi merupakan sarana untuk mengatur dan meringkas data dalam
bentuk tabel. Data tersebut dikelompokkan dalam bentuk nilai sama atau interval-interval
kelas tertentu.
Daftar distribusi frekuensi dibagi menjadi dua macam, yaitu:
 Daftar distribusi frekuensi tunggal
Daftar distribusi frekuensi tunggal bentuk daftar pengelompokan frekuensi
berdasarkan nilai data yang sama.
Contoh:
Dari hasil tes matematika kelas II SMK jurusan Bangunan yang banyaknya 40 siswa
diperoleh data nilai sebagai berikut, yang mendapat nilai 3 sebanyak 5 siswa,
mendapat nilai 4 sebanyak 6 siswa, mendapat nilai 5 sebanyak 8 siswa, mendapat
nilai 6 sebanyak 10 siswa, mendapat nilai 7 sebanyak 4 siswa, mendapat nilai 8
sebanyak 7 siswa.
Dari data tersebut dapat dibuat daftar distribusi frekuensi sebagai berikut:
Nilai Banyaknya
3 5
4 6
5 8
6 10
7 4
8 7
Jumlah 40

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 2


 Daftar distribusi frekuensi berkelompok
Daftar distribusi frekuensi berkelompok merupakan daftar distribusi frekuensi, yang
pengelompokan nilai data dibuat dalam bentuk interval.

Contoh:
Berat badan dari 50 siswa ( dalam kg )
Nilai Banyaknya
35 – 39 4
40 – 44 5
45 – 49 9
50 – 54 15
55 – 59 12
60 – 64 5
Jumlah 50
Dari daftar distribusi berkelompok diatas kita kenal istilah:
a. Kelas ( k )
Data diatas terbagi 6 kelas
Kelas pertama berkisar antara 35 – 39
Kelas kedua berkisar antara 40 – 44, dan seterusnya
b. Frekuensi ( f )
Frekuensi data kelas pertama ( f 1 ) = 4
Frekuensi data kelas kedua ( f 2 ) = 5, dan seterusnya
c. Jumlah data ( n )
n = f 1 + f 2 + … + f n = 50
d. Batas kelas ( Bb dan Ba )
Batas bawah (Bb) adalah nilai ujung bawah suatu kelas.
Batas atas (Ba) adalah nilai ujung atas suatu kelas.
Kelas ke 1 : Bb = 35 dan Ba = 39
Kelas ke 2 : Bb = 40 dan Ba = 44
e. Tepi kelas ( Tb dan Ta )
Tepi bawah (Tb) = Bb – 0,5
Tepi atas (Ta) = Ba + 0,5
Tb kelas ke 3 = 45 – 0,5 = 44,5
Ta kelas ke 3 = 49 + 0,5 = 49,5
1
f. Titik tengah kelas ( x i ) → x i =  Bb  Ba 
2
1
Titik tengah kelas ke 1 = x 1 =  35  39  37
2
1
Titik tengah kelas ke 3 = x 3 =  45  49  47
2
g. Panjang kelas /interval kelas ( P )
P = Ta – Tb atau P = Bb kelas ke 2 – Bb kelas ke 1
= Bb kelas ke 3 – Bb kelas ke 2
P = 39,5 – 34,5 = 40 – 35 = 45 – 40 = 5

6. Macam-macam diagram data dan Penyajian data dalam diagram.

a. Diagram Batang
Diagram batang adalah suatu cara untuk menyajikan data yang diagramnya berbentuk
persegi panjang tegak ataupun persegi panjang mendatar.

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 3


Contoh:
Banyaknya Murid di Daerah A
Menurut Tingkat Sekolah dan Jenis Kelamin
Tahun 1970
Banyaknya Murid
Tingkat Sekolah Jumlah
Laki-laki Perempuan
SD 875 687 1562
SMP 519 500 1019
ST 347 85 432
SMA 476 342 818
SMEA 316 427 743
Jumlah 2526 2048 4574
Catatan: Data Karangan

Jika hanya memperhatikan jumlah murid, tanpa perincian jenis kelamin, diagramnya
merupakan diagram batang tunggal. Seperti terlihat pada gambar 1.
Untuk menggambar diagram batang diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak yang
berpotongan tegak lurus.
Kalau diagram dibuat vertikal (tegak) maka sumbu mendatar dipakai untuk menyatakan
tingkat sekolah, sedang nilai (kuantum) data digambar pada sumbu tegak.
Letak batang yang satu dengan lainnya harus terpisah dan lebarnya digambar serasi
dengan keadaan tempat diagram. Besarnya data boleh dituliskan di atas batang diagram.
Gambar 1 :

Mungkin juga diagram batang dibuat secara horizontal. Dalam hal ini, untuk gambar 1
diatas menjadi seperti gambar 2.
Gambar 2 :

Jika memperhatikan jenis kelamin dan digambarkan diagramnya, maka didapat diagram
batang tiga komponen bentuk tegak seperti gambar 3.

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 4


b. Diagram Lingkaran
Penyajian data dalam bentuk lingkaran didasarkan pada sebuah lingkaran yang dibagi-
bagi dalam beberapa bagian sesuai dengan jenis data yang akan disajikan Selanjutnya
masing-masing bagian diberi keterangan sesuai jenis data yang dibagikan.
Contoh:
Data Pekerjaan Orang tua Siswa SMK X tahun 1996.
No Jenis Pekerjaan Frekuensi
1 Wiraswasta 200
2 Pegawai Negeri 100
3 Petani 70
4 ABRI 30
Jumlah 400

Diagram lingkaran dari informasi diatas dibuat sebagai berikut:


Jenis Pekerjaan Dalam Persen Dalam derajat (sudut pusat)
Wiraswata 200 50
 100%  50% 50%×360 0 =  3600  1800
400 100
Pegawai Negeri 100 25
 100%  25% 25%  360 
0
 3600  900
400 100
Petani 70 17,5
 100%  17,5% 17,5%  3600   3600  630
400 100
ABRI 30 7,5
 100%  7,5% 7,5%  3600   3600  270
400 100

Diagram lingkarannya tampak pada gambar berikut:


PEKERJAAN ORANG TUA SISWA SMK X TAHUN 1996

c.Diagram Garis
Diagram Garis biasanya dipakai untuk menggambarkan suatu data yang berlelanjutan
dalam satu kurun waktu tertentu.
Contoh:
Jumlah pencari kerja di kantor Tenaga Kerja Daerah A Tahun 1993 sampai tahun 2000
tercatat sebagai berikut :
Tahun Jumlah
1993 9.000
1994 18.000
1995 15.000
1996 24.000
1997 36.000
1998 48.000
1999 42.000
2000 72.000
Diagram garisnya seperti gambar berikut:

d. Diagram Lambang/Diagram Gambar


Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 5
Diagram Lambang adalah penyajian data dalam bentuk gambar-gambar dengan ukuran
tertentu untuk menunjukkan nilai masing-masing data.
Contoh:
Jumlah calon TKI di 5 kota besar di Sumatra tahun 1999, sebagai berikut:
No Kota Jumlah Calon
1 Banda Aceh 250
2 Medan 600
3 Pekan Baru 350
4 Padang 300
5 Jambi 400

Data diatas disajikan dalam diagram lambang adalah sebagai berikut:


JUMLAH CALON TKI DI 5 KOTA BESAR DI SUMATRA
TAHUN 1999
Banda Aceh ☺☺☺☺☺

Medan ☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺

Pekan Baru ☺☺☺☺☺☺☺


Padang
☺☺☺☺☺☺
Jambi
☺☺☺☺☺☺☺☺
☺mewakili 50 orang
e.Histogram dan Poligon Frekuensi
Histogram terdiri atas sekumpulan persegi panjang yang berimpit dengan alas
merupakan panjang kelas, sedang tinggi sama dengan frekuensi masing-masing
kelas interval.
Poligon Frekuensi adalah suatu garis yang ditarik dari titik-titik tengah ujung batang
histogram
Diketahui data dalam tabel berikut:
Berat Frekuensi Titik tengah (x i
)
40 – 44 4 42
45 – 49 6 47
50 – 54 10 52
55 – 59 20 57
60 – 64 7 62
65 – 69 3 67
Histogram dan poligon frekuensinya sebagai berikut:

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 6


f. Ogive
Ogive adalah kurva mulus dari daftar distribusi frekuensi kumulatif.
Diketahui data dalam tabel berikut:
Berat Frekuensi
40 – 49 4
50 – 59 6
60 – 69 10
70 – 79 20
80 – 89 7
90 – 100 3
Jumlah 50

Ogive positip diperoleh dari daftar distribusi frekuensi kumulatif kurang dari ( ≤ ).
Ogive negatip diperoleh dari daftar distribusi frekuensi kumulatif lebih dari ( ≥ )
Berat F kum ≤ Berat F kum ≥
kurang dari 39,5 0 lebih dari 39,5 50
kurang dari 49,5 4 lebih dari 49,5 46
kurang dari 59,5 10 lebih dari 59,5 40
kurang dari 69,5 20 lebih dari 69,5 30
kurang dari 79,5 40 lebih dari 79,5 10
kurang dari 89,5 47 lebih dari 89,5 3
kurang dari 99,5 50 lebih dari 99,5 0

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 7


7. Penyusunan data dalam tabel/daftar distribusi dari data tak tersusun .
Bagaimana membuat distribusi dari data tak tersusun, kita perhatikan contoh berikut:
Diketahui berat badan 50 orang pegawai suatu pabrik tekstil ( dalam kg ) sebagai berikut:
58 59 48 60 48 59 54 44 60 48
62 59 62 62 60 58 59 54 59 60
59 58 54 59 60 40 54 59 60 59
50 40 44 62 59 60 58 60 58 54
35 62 59 58 48 40 50 50 58 59
Langkah-langkahnya:
1) Menentukan range/jangkauan = J
J = data terbesar – data terkecil = 62 – 35 = 27
2) Menentukan banyak kelas.
Banyaknya kelas dapat ditentukan dengan dua cara:
a) Dengan memperkirakan, sesuai panjang kelas yang diinginkan
J
k= 1 k = banyaknya kelas
P
P = panjang kelas yang diinginkan
( pada rumus ditambah 1 supaya semua data tertampung dalam kelas )
27
Jika p = 3 maka k =  1  9  1  10
3
27
Jika p = 4 maka k =  1  7,75 (dibulatkan 8)
4
27
Jika p = 5 maka k =  1  6,4 (dibulatkan 6 atau 7)
5
b) Dengan aturan Sturges
Banyaknya kelas ditentukan berdasarkan rumus: k = 1 + 3,3 log n
Jadi untuk data diatas: k = 1 + 3,3 log 50
k = 1 + 3,3 (1,699)
k = 6,6067
Banyaknya kelas bisa 6 atau 7
J
3) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus P =
k
27
Untuk data diatas, misal dipilih k =7 maka P = = 3,9 ( dibulatkan 4 )
7
4) Menentukan batas kelas pertama
Batas bawah kelas untuk interval kelas pertama biasanya dipilih data yang terkecil atau
kurang selama nilai data dapat masuk daftar distribusi frekuensi.
Batas bawah kelas ke 1 untuk data diatas adalah 35.
5) Menentukan frekuensi tiap-tiap kelas

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 8


Menentukan frekuensi dengan cara turus.

Dengan cara diatas dapat dibuat daftar distribusi frekuensi sebagai berikut:
J = 27, k = 7, P =4 dan Bb kelas ke 1 = 35
NILAI TURUS FREKUENSI
35 – 38 │ 1
39 – 42 │││ 3
43 – 46 ││ 2
57 – 50 │││││ │ 6
51 – 54 │││││ 5
55 – 58 │││││ ││ 7
59 – 62 │││││ │││││ │││││ │││││ │││││ │ 26
JUMLAH 50

LKS 1:
Kerjakan sebagai tugas dirumah dan kumpulkan pada pertemuan berikutnya!
1. Dibawah ini diberikan tabel jumlah penduduk Amerika Serikat tahun 1840, 1850, … ,1940.
Tahun 1840 1850 1860 1870 1880 1890 1900 1910 1920 1930 1940
Penduduk 17,1 23,2 31,4 39,8 50,2 62,9 76 92 105,7 122,8 131,7
(dalan juta)
a) Buatlah diagram garis untuk tabel diatas
b) Buatlah diagram batang untuk tabel diatas

2. Data berikut menunjukkan hasil padi kering lima daerah pada tahun 1995
Daerah A B C D E
Hasil (dalam ton) 80 120 240 200 360
Tentukan diagram lingkaran untuk data tersebut !

3. Hasil observasi tentang lamanya 30 wisatawan asing berkunjung ke Indonesia ( dalam hari )
selama Januari 1996 di peroleh data sebagai berikut:
24 13 6 20 8 12
2 18 15 11 9 21
16 15 13 19 6 23
14 15 13 19 6 23
22 8 15 13 9 6
Sajikanlah data diatas dalam tabel distribusi frekuensi !

4. Dari daftar distibusi nomor 3, sajikan data tersebut dalam histogram dan polygon frekuensi.

5. Dari daftar distibusi nomor 3, tentukan frekuensi kumulatif “kurang dari” kemudian buatlah
ogive positip/ogive kurang dari.

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 9


II. Ukuran Pemusatan (Ukuran Tendensi Sentral)
1. Pengertian ukuran pemusatan data.
Ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal dari data yang dapat memberikan gambaran yang
lebih jelas dan singkat tentang disekitar mana data itu memusat serta dianggap mewakili
seluruh data.
Ukuran pemusatan data yang akan kita pelajari adalah : Mean(rata-rata hitung), Median,
Modus, dan Kuartil.

2. Pengertian dan penghitungan nilai mean data tunggal dan data kelompok.
a) Mean Data Tunggal
Mean data tunggal adalah jumlah seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya data.
x  x 2  x 3  ....  x n 1 n
Rumusnya: x  1 atau x   xi
n n i 1
Keterangan rumus:
x ( dibaca : X bar) = rata-rata hitung = mean
n = banyaknya data yang diamati
x i = nilai data ke i
 (dibaca: sigma) menyatakan penjumlahan
n

x
i 1
i dibaca: sigma/jumlah nilai data, mulai dari data ke 1 sampai data ke n
Contoh soal:
1) Tentukan rata-rata hitung dari data berikut: 1, 8, 4, 6, 19, 2, 5, 7, 10, 13.
2) Diketahui nilai rata-rata 34 siswa adalah 49. Misal nilai Amir adalah x A digabungkan
dengan nilai rata-rata dari 34 siswa rata-ratanya menjadi 50. Berapakah nilai ulangan
Amir ?
b) Mean data berbobot
Mean data berbobot adalah mean data dalam daftar distribusi frekuensi tunggal.
Bentuk daftar pengelompokan frekuensi berdasar nilai data yang sqama.
n n

 f i. . x i f i .xi
Rumusnya: x  
i 1 i 1
n
x i = data ke i
n
fi 1
i

Contoh soal:
1) Nilai rata-rata ulangan matematika dari siswa kelas 3L 1 , 3L 2 , 3L 3 masing-
masing adalah 6, 7, dan 8. Jumlah siswa 3L 1 = 25, jumlah siswa 3L 2 = 35, dan
jumlah siswa 3L 3 = 30. Hitung nilai rata-rata ulangan matematika ketiga kelas
tersebut !
2) Tinggi badan siswa kelas 3 L 3 suatu SMK adalah sebagai berikut
Tinggi Badan (cm) Banyak siswa
169 4
Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 10
170 6
175 10
178 12
180 3
183 4
186 1
Jumlah 40
Tentukan rata-rata hitung tinggi badan siswa kelas 3 L 3 suatu SMK tersebut ?
3) Dari 40 siswa yang mengikuti ulangan matematika didapat data sebagai berikut:
nilai 4 ada 5 orang, nilai 5 ada 10 orang, nilai 6 ada 12 orang, nilai 7 ada 8 orang,
nilai 8 ada 3 orang, dan nilai 9 ada 2 orang. Tentukan rata-rata hitungnya ?
c) Mean data berkelompok
Mean data kelompok merupakan mean daftar distribusi frekuensi yang pengelompokan
nilai data dalam bentuk interval.
Rumus rata-rata hitung data berkelompok:
n n

 f i. . x i  f .x i i
X i 1
n
 i 1
dimana x i = titik tengah kelas
n
f
i 1
i

Contoh soal:
1) Diketahui data sebagai berikut:
Interval Frekuensi
1–5 4
6 – 10 15
11 – 15 7
16 - 20 3
21 – 25 1
Jumlah 30
Tentukan rata-ratanya !
Jawab:
Interval Frekuensi xi fi .xi
1–5 4
6 – 10 15
11 – 15 7
16 - 20 3
21 – 25 1
Jumlah 30

2) Hitunglah mean dari data berikut:


Nilai Frekuensi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 - 100 3
Jawab:
Nilai Frekuensi (f i ) xi fi .xi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 11
80 – 86 8
87 – 93 4
94 - 100 3

d) Menentukan Mean menggunakan rata-rata sementara


Untuk menentukan rataan hitung dari kumpulan data yang berukuran besar (seperti contoh
soal nomor 2), perhitungannya lebih rumit sebab melibatkan bilangan yang besar.. Untuk
menghindari hal itu digunakan rataan hitung sementara ( x s ) yang rumusnya:

x  xs 
f d i i

f
dimana : x s = rata-rata sementara (biasanya diambil dengan memilih titik
tengah kelas yang mempunyai frekuensi terbanyak)
x i = titik tengah kelas ke i
d i = simpangan rataan hitung sementara = x i - x s
Contoh soal:
1) Hitunglah mean dari data berikut: (dengan rata-rata sementara)
Nilai Frekuensi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 – 100 3

Jawab:
Nilai f xi d i = xi - fi di
xs
52 – 58 2 55 - 21 - 42
59 – 65 6 62 - 14 - 84
66 – 72 7 69 -7 - 49
73 – 79 20 76 0 0
80 – 86 8 83 7 56
87 – 93 4 90 14 56
94 - 100 3 97 21 63
Jumlah 50 0
x  xs 
f d i i
 76 
0
 76
f 50
Jadi mean data diatas = 76

2) Tentukan rata-rata tinggi badan 50 orang dari hasil pengukuran pada tabel berikut,
dengan mengunakan rata-rata sementara:
Nilai f xi d i = xi - fi di
xs
140 – 144 2
145 – 149 4
150 – 154 10
155 – 159 14
160 – 164 12
165 – 169 5
170 – 174 3
Jumlah

3. Pengertian dan penghitungan nilai median data tunggal dan data kelompok.

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 12


Median ( Me ) adalah nilai tengah setelah datanya diurutkan dari kecil sampai besar.
a) Median data tunggal
Jika jumlah data ganjil:
x n1
Me = → data yang ada ditengah setelah diurutkan
2

Jika jumlah data genap:


1 
Me = xn  xn 

2 2 1 
2 
Contoh soal:
1) Diketahui data sebagai berikut: 65, 70, 90, 40, 35, 45, 70, 80,
50.
Tentukan median dari data diatas !
2) Diketahui data sebagai berikut: 3, 2, 5, 2, 4, 6, 6, 7, 9, 6.
3) Tentukan median dari data: 2, 2, 4, 5, 6, 6, 6, 9, 12, 13.

b) Median data berkelompok


Rumusnya:
1 
 n  F
2
Me = Tb Me + P  f


 
 
Keterangan:
Me = Median
Tb Me = Tepi bawah kelas yang memuat median.
P = panjang kelas
n = banyaknya data
F = jumlah frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median

Contoh soal:
Tentukan median dari data berikut:
Nilai Frekuensi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 - 100 3
Jumlah 50
Jawab:
1
n = 50 → n = 25 maka median terletak pada kelas ke …
2
Tb Me = … f =…
P =… Jadi Me =
n =…
F =…

4. Pengertian dan penghitungan nilai modus data tunggal dan data kelompok.
Modus ( Mo ) adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang
frekuensinya paling besar.
Pada data yang belum dikelompokkan bisa ada 1 modus, 2 modus, atau mungkin tidak
mempunyai modus.
Data yang memiliki satu modus disebut mono modus dan yang memiliki dua modus disebut
bimodus.
a) Modus data tunggal
Contoh soal:

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 13


Tentukan modus dari data:
1) 10, 11, 14, 18, 18, 20, 21
2) 2, 5, 4, 2, 9, 12, 13, 6, 6, 6
3) 9, 10, 10, 10, 11, 12, 12, 12, 13
4) 2, 2, 3, 3, 5, 5, 7, 7, 9, 9

b) Modus data berkelompok


Rumusnya:
 b1 
Mo = Tb Mo + P  
b
 1  b 2 

Keterangan:
Mo = Modus
Tb Mo = Tepi bawah kelas yang memuat modus
P = panjang kelas
b 1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
b 2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas berikutnya

Contoh soal:
Tentukan modus dari data berikut:
Nilai Frekuensi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 - 100 3
Jumlah 50
Jawab:
Frekuensi terbanyak pada kelas…
Berarti modusnya terletak padakelas ke…
Tb Mo = …
P = …
b1 = …
b2 = …
Jadi Mo =

5. Pengertian dan penghitungan nilai-nilai kuartil data tunggal dan data kelompok.
Kuartil adalah ukuran letak yang membagi suatu kelompok data menjadi empat
bagian yang sama besar setelah data diurutkan.

. 25% . 25% . 25% . 25% .


Q1 Q2 Q3

Q 1 = Kuartil bawah (kuartil ke 1)


Q 2 = Kuartil tengah (kuartil ke 2 = median)
Q 3 = Kuartil atas (kuartil ke 3)

1
Letak Q 1 =  n  1
4
2
Letak Q 2 =  n  1
4
3
Letak Q 3 =  n  1
4
a) Kuartil data tunggal
Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 14
Contoh soal:
1. Diketahui data: 2, 4, 3, 3, 8, 5, 9. Tentukan Q 1 , Q 2 , dan Q 3

2. Diketahui data: 7, 6, 4, 5, 6, 5, 7, 6, 8, 4, 7, 8. Tentukan Q 1 , Q 2 , dan Q 3

b) Kuartil data berkelompok


Rumusnya:
 1 
 n F 
Q 1 = Tb + P  4 f 

 
 

 2 
 n F
4
Q 2 = Tb + P  f


 
 

 3 
 n F
4
Q 3 = Tb + P  f


 
 
Keterangan:
Tb = Tepi bawah kelas kuartil ke i
P = Panjang kelas
F = Jumlah frekuensi sebelum kelas kuartil
ke i
f = Frekuensi kelas kuartil ke i
n = jumlah data

Contoh soal:
1. Diketahui data berikut:
Nilai Frekuensi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 - 100 3
Jumlah 50
Tentukan: Q 1 , Q 2 , dan Q 3

Jawab :
Nilai Frekuensi F kumulatif
52 – 58 2 2
59 – 65 6 8
66 – 72 7 15 → Letak Q 1
73 – 79 20 35
80 – 86 8 43
87 – 93 4 47
94 - 100 3 50
Jumlah 50
n = 50
1
 Letak Q 1 =  n  1 = 1  50  1  51  12 3
4 4 4 4
Dengan melihat kolom frekuensi kumulatif pada table berarti Q 1 ada dikelas ke 3
Tb = 66 – 0,5 = 65,5
P = 59 – 52 = 7
Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 15
F = 2+6=8
f = 7
 1  1 
 n F   (50)  8 
4 4
Q 1 = Tb + P  f


= 65,5 + 7  7


= 65,5 + (12,5 -8)
   
   
= 65,5 + 4,5 = 70
Jadi Q 1 = 70

2
 Letak Q 2 =  n  1
4
3
 Letak Q 3 =  n  1
4

2. Tentukan kuartil atas (Q 3 ) dari data berikut:


Nilai Frekuensi
30 – 34 4
35 –39 5
40 – 44 6
45 – 49 11
50 – 54 9
55 – 59 9
60 – 64 4
65 – 69 2
LKS 2
Kerjakan sebagai tugas dirumah dan kumpulkan pada pertemuan berikutnya !
1. Perhatikan tabel berikut ini !
Nilai Ujian 3 4 5 6 7 8 9
Frekuensi 3 5 12 17 14 6 3
Seorang siswa dinyatakan lulus, jika nilai ujiannya lebih tinggi dari nilai rata-rata dikurangi 1
(satu) maka tentukanlah jumlah siswa yang lulus.
2. Diketahui tabel berikut:
Nilai Ujian Matematika 4 5 6 8 10
Frekuensi 20 40 70 a 10
Jika nilai rata-rata ulangan matematika adalah 6, tentukan nilai a ?
3. Tentukan mean, median, modus, dan kuartil ( Q 1 , Q 2 , dan Q 3 ) dari data berikut:
a) 6, 4, 4, 5, 5, 7, 8, 9, 9
b) 5, 3, 6, 5, 2, 8, 6, 5, 4, 8, 3, 4, 5, 8, 2, 5, 4
c) 7, 7, 8, 9, 9, 13, 16, 17, 20, 26
4. Carilah nilai rata-rata dari nilai ulangan 10 orang siswa, jika: 2 siswa mendapat nilai 5, 4 siswa
mendapat nilai 7, 3 siswa mendapat nilai 4, 1 siswa mendapat nilai 6.
5. Tentukan rata-rata hitung dari data:
Nilai Frekuensi
47 – 49 2
50 – 52 4

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 16


53 – 55 6
56 – 58 5
59 – 61 3

6. Carilah Median dari data:


Nilai Frekuensi
20 – 24 8
25 – 29 25
30 – 34 27
35 – 39 21
40 – 44 10
45 – 49 6
50 – 54 3
7. Tentukan modus dari data pada soal nomor 6
8. Tentukan kuartil atas dari data pada soal nomor 6
9. Tentukan mean menggunakan rata-rata sementara dari data pada soal nomor 6
10. Tentukan mean, median, dan modus dari data penggunaan resistor dalam suatu rangkaian listrik.
Hambatan (ohm) 119 120 121 122 123 124
Frekuensi 5 9 19 25 18 4

III. Ukuran Penyebaran


1. Pengertian ukuran penyebaran data dan macam-macam ukuran penyebaran data
Ukuran Penyebaran data adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa besar nilai-nilai
data berbeda atau bervariasi dengan nilai ukuran pusatnya atau seberapa besar
penyimpangan nilai-nilai data dengan nilai pusatnya.
Macam ukuran penyebaran yang akan kita bahas adalah:
Jangkauan, Simpangan kuartil (Jangkauan semi interkuartil ), Simpangan rata-rata, Simpangan
baku ( Deviasi Standar), dan Jangkauan Persentl.

2. Pengertian dan penghitungan jangkauan atau range dari suatu data tunggal dan data
kelompok beserta contohnya.
a) Jangkauan (Range) data tunggal adalah selisih data terbesar dan terkecil.
R = x max - x min
Contoh soal:
Tentukan jangkauan (range) dari data berikut: 10, 6, 6, 8, 12, 10, 10, 8, 9, 7, 7, 9

b) Jangkauan (Range) data berkelompok adalah selisih nilai kelas terakhir dengan nilai
kelas pertama
R = x n - x1
Contoh soal:
Tentukan range dari daftar distribusi berikut:
Nilai Frekuensi
1–5 3
6 – 10 5
11 – 15 9
16 – 20 8

3. Pengertian dan penghitungan simpangan kuartil data tunggal dan data kelompok
Kuartil Q 1 , Q 2 , dan Q 3 membagi bilangan-bilangan atau ukuran-ukuran atas 4 kelompok

yang sama banyaknya. Bila Q 1 , Q 2 , dan Q 3 itu diurutkan pada garis bilangan diperoleh

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 17


gambaran sebagai berikut:

. . . . .
Q1 Q2 Q3

Simpangan kuartil sering disebut dengan jangkauan semi interkuartil.


1
Rumusnya: Simpangan kuartil =  Q3  Q1 
2
Untuk :
Rataan kuartil =
1
Q 1  Q 3 
2
Rataan Tiga =
1
Q 1  2 Q 2  Q 3 
2
Contoh soal:
a) Simpangan kuartil data tunggal
Diketahui data sebagai berikut:
1) 4, 5, 5, 5, 5, 6
2) 9, 7, 6, 4, 3, 2, 1
3) 3, 2, 6, 7, 3, 2, 4
Tentukan simpangan kuartil, rataan kuartil dab rataan tiga data tunggal diatas !

b) Simpangan kuartil data kelompok


Hitunglah simpangan kuartil dari data berat badan 50 orang yang disajikan dalam daftar
berkelompok berikut:
Berat Frekuensi
35 – 39 1
40 – 44 5
45 – 49 4
50 – 54 7
55 – 59 19
60 – 64 14

4. Pengertian dan penghitungan simpangan rata-rata data tunggal dan data berkelompok
a) Simpangan rata-rata (deviasi rata-rata) data tunggal
1 n
SR =  xi  x
n i 1
Keterangan: n = banyaknya data
x = rata-rata hitung
x i = nilai data ke i
= lambang nilai mutlak (nilai positip)
Contoh soal:
Hitung simpangan rata-rata dari data:
1) 8, 6, 7, 5, 9, 7
2) 8, 3, 4, 9, 6

b) Simpangan rata-rata (deviasi rata-rata) data berkelompok


1 k
SR =  f i  x i  x
n i 1
k
Keterangan: n = banyaknya data = f
i 1
i

k = banyaknya kelas
f i = frekuensi data ke i (untuk data tunggal berbobot)
f i = frekuensi kelas ke i (untuk data berkelompok)
x = rata-rata hitung
x i = nilai data ke i (untuk data tunggal berbobot)

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 18


x i = titik tengah kelas ke i (untuk data berkelompok)
= lambang nilai mutlak (nilai positip)

Contoh soal:
1. Hitung simpangan rata-rata dari data:
Nilai Ulangan Frekuensi
2 2
3 4
4 5
5 8
6 11
7 6
8 4
Jawab:

x =

Nilai Ulangan (x i ) Frekuensi (f i xi .fi xi  x fi  x i  x

)
2 2
3 4
4 5
5 8
6 11
7 6
8 4
Jumlah

SR =

2. Hitunglah simpangan rata-rata dari data:


Tinggi Frekuensi
145 – 149 3
150 – 154 5
155 – 159 17
160 – 164 23
165 – 169 2

x =

Tinggi fi xi xi .fi xi  x xi  x fi  x i  x

145 – 149 3
150 – 154 5
155 – 159 17
160 – 164 23
165 – 169 2
Jumlah

SR =

5. Pengertian dan penghitungan varians(ragam) dan simpangan baku data tunggal dan data
Kelompok

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 19


a) Varians dan simpangan baku data tunggal
Varians data tunggal
S2 =
1 n

n i 1
xi  x
2

Simpangan baku data tunggal

S= S
1 n

n i i
xi  x
2

Keterangan: n = banyaknya data
x = rata-rata hitung
x i = nilai data ke i

Contoh soal :
1. Hitung varians dari data: 8, 6, 7, 5, 9, 7

2. Hitung simpangan baku dari data: 3, 5, 5, 6, 7, 8, 8

b) Varians dan Simpangan baku data kelompok


Varians data kelompok
S =
2
1 k

n i 1

fi  x i  x
2

Simpangan baku data kelompok

S= S
1 k

n i i

fi  x i  x
2

k
Keterangan: n = banyaknya data = f
i 1
i

k = banyaknya kelas
f i = frekuensi data ke i (untuk data tunggal berbobot)
f i = frekuensi kelas ke i (untuk data berkelompok)
x = rata-rata hitung
x i = nilai data ke i (untuk data tunggal berbobot)
x i = titik tengah kelas ke i (untuk data berkelompok

Contoh soal:
1. Hitung ragam dan simpangan baku dari data:
Nilai Ulangan Frekuensi
2 2
3 4
4 5
5 8
6 11
7 6
8 4

Nilai Ulangan (x i Frekuensi (f i xi .fi xi  x 


(x i  x ) 2 fi  x i  x  2

) )
2 2
3 4
4 5
Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 20
5 8
6 11
7 6
8 4
Jumlah

2. Hitung ragam dan simpangan baku dari data:


Tinggi Frekuensi
145 – 149 3
150 – 154 5
155 – 159 17
160 – 164 23
165 – 169 2
Jawab:

Tinggi fi xi xi .fi xi  x (x i  x ) 2 
fi  x i  x  2

145 – 149 3
150 – 154 5
155 – 159 17
160 – 164 23
165 – 169 2
Jumlah

6. Pengertian Persentil dan perhitungan persentil data tunggal dan data kelompok>
Persentil adalah nilai yang membagi data menjadi seratus bagian yang sama setelah data disusun
dari data terkecil sampai data terbesar.
a) Persentil data tunggal
i
Letak P i = ( n  1)
100
Contoh soal:
Diketahui data: 6, 7, 9, 4, 3, 4, 7, 8, 5, 7. Tentukan persentil ke-20 dan persentil ke-80
Jawab:
Data diurutkan: 3, 4, 4, 5, 6, 7, 7, 7, 8, 9
n = 10
20
 Letak P 20 = (100  1)  2,2 = 2 + 0,2 (letaknya antara data ke 2
100
dan ke 3)
Jadi P 20 = 4 + 0,2(4 – 4) = 4 + 0 = 4
80
 Letak P 80 = (100  1)  8,8 = 8 + 0,8 (letaknya antara data ke 8
100
dan ke 9)
Jadi P 80 = 7 + 0,8(8-7) = 7 + 0,8 = 7,8

b) Persentil data kelompok


Rumus:
 i  
 n  F
  100  
P i = Tb + P f 
 
 
Keterangan: P i = Persentil ke i
Tb = tepi bawah kelas P i

n = jumlah data
P = panjang kelas

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 21


F = jumlah frekuensi sebelum kelas P i
f = frekuensi kelas P i

Contoh soal:
Untuk data dibawah ini, hitunglah P 10 dan P 90

Berat Frekuensi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 – 100 3
Jumlah 50

Jawab:
10
 Letak P 10 = (50  1)  5,1 → berarti P 10 ada di kelas kedua (melihat f kumulatif)
100
Tb = 59 – 0,5 = 58,5 ; F=2 ; f =6 ; P=7
 i     10  
 n  F   50   2 
 3
P  
100 
7  
 100  
P 10 = Tb + f  = 58,5 + 6  = 58,5 + 7  
    6
   
= 58,5 + 3,5 = 62
Jadi P 10 = 62

 Letak P 90 =

Tb = … ; F =… ; f =… ; P=…

7. Menentukan statistik lima serangkai


Statistik lima serangkai terdiri dari: x min , x maks , Q 1 , Q 2 , dan Q 3
Contoh soal:
Diketahui data: 3, 1, 9, 4, 5, 6, 5. Tentukan statistik lima serangkainya !
Jawab:
1) Data diurutkan : 1, 3, 4, 5, 5, 6, 9
↓ ↓ ↓
Q1 Q2 Q 3
Jadi statistik lima serangkainya: x min = 1, x maks = 9, Q 1 = 3, Q 2 = 5, dan Q 3 = 6

2) Tentukan statistik lima serangkai dari data berikut:


Tinggi Frekuensi
145 – 149 3
150 – 154 5
155 – 159 17
Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 22
160 – 164 23
165 – 169 2

LKS 3

Kerjakan soal berikut sebagai tugas dirumah dan kumpulkan pada pertemuan berikutnya !
1. Hitunglah jangkauan dari data berikut:
a) 12, 6, 7, 3, 15, 10, 18, 5
b) 5, 3, 7, 6, 6, 12, 4, 3

2. Tentukan simpangan kuartil dari data berikut:


a) 28, 32, 31, 29, 37, 35, 39
b) 8, 5, 6, 7, 10, 9, 4

3. Tentukan: a) simpangan rata-rata pada data nomor 4


b) simpangan baku pada data nomor 4

4. Tentukan: a) Jangkauan semi interkuartil


b) Persentil ke 40
Dari data berkelompok berikut:
Berat Frekuensi
51 – 55 4
56 – 60 9
61 – 65 13
66 – 70 36
71 – 75 28
76 – 80 8
81 – 85 2
Jumlah 100

5. Tentukan P 10 , P 50 , dan P 90 dari data: 8, 6, 8, 7, 5, 6, 6,


7, 6, 8, 6, 5, 7, 6, 7, 6

Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 23

Anda mungkin juga menyukai