b. Dengan Diagram
Cara penyajian data dengan menggunakan diagram antara lain:
1) Diagram Batang
2) Diagram Lingkaran
3) Diagram Garis
4) Diagram Lambang/Gambar
5) Histogram, Poligon Frekuensi, dan Ogive
Contoh:
Berat badan dari 50 siswa ( dalam kg )
Nilai Banyaknya
35 – 39 4
40 – 44 5
45 – 49 9
50 – 54 15
55 – 59 12
60 – 64 5
Jumlah 50
Dari daftar distribusi berkelompok diatas kita kenal istilah:
a. Kelas ( k )
Data diatas terbagi 6 kelas
Kelas pertama berkisar antara 35 – 39
Kelas kedua berkisar antara 40 – 44, dan seterusnya
b. Frekuensi ( f )
Frekuensi data kelas pertama ( f 1 ) = 4
Frekuensi data kelas kedua ( f 2 ) = 5, dan seterusnya
c. Jumlah data ( n )
n = f 1 + f 2 + … + f n = 50
d. Batas kelas ( Bb dan Ba )
Batas bawah (Bb) adalah nilai ujung bawah suatu kelas.
Batas atas (Ba) adalah nilai ujung atas suatu kelas.
Kelas ke 1 : Bb = 35 dan Ba = 39
Kelas ke 2 : Bb = 40 dan Ba = 44
e. Tepi kelas ( Tb dan Ta )
Tepi bawah (Tb) = Bb – 0,5
Tepi atas (Ta) = Ba + 0,5
Tb kelas ke 3 = 45 – 0,5 = 44,5
Ta kelas ke 3 = 49 + 0,5 = 49,5
1
f. Titik tengah kelas ( x i ) → x i = Bb Ba
2
1
Titik tengah kelas ke 1 = x 1 = 35 39 37
2
1
Titik tengah kelas ke 3 = x 3 = 45 49 47
2
g. Panjang kelas /interval kelas ( P )
P = Ta – Tb atau P = Bb kelas ke 2 – Bb kelas ke 1
= Bb kelas ke 3 – Bb kelas ke 2
P = 39,5 – 34,5 = 40 – 35 = 45 – 40 = 5
a. Diagram Batang
Diagram batang adalah suatu cara untuk menyajikan data yang diagramnya berbentuk
persegi panjang tegak ataupun persegi panjang mendatar.
Jika hanya memperhatikan jumlah murid, tanpa perincian jenis kelamin, diagramnya
merupakan diagram batang tunggal. Seperti terlihat pada gambar 1.
Untuk menggambar diagram batang diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak yang
berpotongan tegak lurus.
Kalau diagram dibuat vertikal (tegak) maka sumbu mendatar dipakai untuk menyatakan
tingkat sekolah, sedang nilai (kuantum) data digambar pada sumbu tegak.
Letak batang yang satu dengan lainnya harus terpisah dan lebarnya digambar serasi
dengan keadaan tempat diagram. Besarnya data boleh dituliskan di atas batang diagram.
Gambar 1 :
Mungkin juga diagram batang dibuat secara horizontal. Dalam hal ini, untuk gambar 1
diatas menjadi seperti gambar 2.
Gambar 2 :
Jika memperhatikan jenis kelamin dan digambarkan diagramnya, maka didapat diagram
batang tiga komponen bentuk tegak seperti gambar 3.
c.Diagram Garis
Diagram Garis biasanya dipakai untuk menggambarkan suatu data yang berlelanjutan
dalam satu kurun waktu tertentu.
Contoh:
Jumlah pencari kerja di kantor Tenaga Kerja Daerah A Tahun 1993 sampai tahun 2000
tercatat sebagai berikut :
Tahun Jumlah
1993 9.000
1994 18.000
1995 15.000
1996 24.000
1997 36.000
1998 48.000
1999 42.000
2000 72.000
Diagram garisnya seperti gambar berikut:
Medan ☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺
Ogive positip diperoleh dari daftar distribusi frekuensi kumulatif kurang dari ( ≤ ).
Ogive negatip diperoleh dari daftar distribusi frekuensi kumulatif lebih dari ( ≥ )
Berat F kum ≤ Berat F kum ≥
kurang dari 39,5 0 lebih dari 39,5 50
kurang dari 49,5 4 lebih dari 49,5 46
kurang dari 59,5 10 lebih dari 59,5 40
kurang dari 69,5 20 lebih dari 69,5 30
kurang dari 79,5 40 lebih dari 79,5 10
kurang dari 89,5 47 lebih dari 89,5 3
kurang dari 99,5 50 lebih dari 99,5 0
Dengan cara diatas dapat dibuat daftar distribusi frekuensi sebagai berikut:
J = 27, k = 7, P =4 dan Bb kelas ke 1 = 35
NILAI TURUS FREKUENSI
35 – 38 │ 1
39 – 42 │││ 3
43 – 46 ││ 2
57 – 50 │││││ │ 6
51 – 54 │││││ 5
55 – 58 │││││ ││ 7
59 – 62 │││││ │││││ │││││ │││││ │││││ │ 26
JUMLAH 50
LKS 1:
Kerjakan sebagai tugas dirumah dan kumpulkan pada pertemuan berikutnya!
1. Dibawah ini diberikan tabel jumlah penduduk Amerika Serikat tahun 1840, 1850, … ,1940.
Tahun 1840 1850 1860 1870 1880 1890 1900 1910 1920 1930 1940
Penduduk 17,1 23,2 31,4 39,8 50,2 62,9 76 92 105,7 122,8 131,7
(dalan juta)
a) Buatlah diagram garis untuk tabel diatas
b) Buatlah diagram batang untuk tabel diatas
2. Data berikut menunjukkan hasil padi kering lima daerah pada tahun 1995
Daerah A B C D E
Hasil (dalam ton) 80 120 240 200 360
Tentukan diagram lingkaran untuk data tersebut !
3. Hasil observasi tentang lamanya 30 wisatawan asing berkunjung ke Indonesia ( dalam hari )
selama Januari 1996 di peroleh data sebagai berikut:
24 13 6 20 8 12
2 18 15 11 9 21
16 15 13 19 6 23
14 15 13 19 6 23
22 8 15 13 9 6
Sajikanlah data diatas dalam tabel distribusi frekuensi !
4. Dari daftar distibusi nomor 3, sajikan data tersebut dalam histogram dan polygon frekuensi.
5. Dari daftar distibusi nomor 3, tentukan frekuensi kumulatif “kurang dari” kemudian buatlah
ogive positip/ogive kurang dari.
2. Pengertian dan penghitungan nilai mean data tunggal dan data kelompok.
a) Mean Data Tunggal
Mean data tunggal adalah jumlah seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya data.
x x 2 x 3 .... x n 1 n
Rumusnya: x 1 atau x xi
n n i 1
Keterangan rumus:
x ( dibaca : X bar) = rata-rata hitung = mean
n = banyaknya data yang diamati
x i = nilai data ke i
(dibaca: sigma) menyatakan penjumlahan
n
x
i 1
i dibaca: sigma/jumlah nilai data, mulai dari data ke 1 sampai data ke n
Contoh soal:
1) Tentukan rata-rata hitung dari data berikut: 1, 8, 4, 6, 19, 2, 5, 7, 10, 13.
2) Diketahui nilai rata-rata 34 siswa adalah 49. Misal nilai Amir adalah x A digabungkan
dengan nilai rata-rata dari 34 siswa rata-ratanya menjadi 50. Berapakah nilai ulangan
Amir ?
b) Mean data berbobot
Mean data berbobot adalah mean data dalam daftar distribusi frekuensi tunggal.
Bentuk daftar pengelompokan frekuensi berdasar nilai data yang sqama.
n n
f i. . x i f i .xi
Rumusnya: x
i 1 i 1
n
x i = data ke i
n
fi 1
i
Contoh soal:
1) Nilai rata-rata ulangan matematika dari siswa kelas 3L 1 , 3L 2 , 3L 3 masing-
masing adalah 6, 7, dan 8. Jumlah siswa 3L 1 = 25, jumlah siswa 3L 2 = 35, dan
jumlah siswa 3L 3 = 30. Hitung nilai rata-rata ulangan matematika ketiga kelas
tersebut !
2) Tinggi badan siswa kelas 3 L 3 suatu SMK adalah sebagai berikut
Tinggi Badan (cm) Banyak siswa
169 4
Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 10
170 6
175 10
178 12
180 3
183 4
186 1
Jumlah 40
Tentukan rata-rata hitung tinggi badan siswa kelas 3 L 3 suatu SMK tersebut ?
3) Dari 40 siswa yang mengikuti ulangan matematika didapat data sebagai berikut:
nilai 4 ada 5 orang, nilai 5 ada 10 orang, nilai 6 ada 12 orang, nilai 7 ada 8 orang,
nilai 8 ada 3 orang, dan nilai 9 ada 2 orang. Tentukan rata-rata hitungnya ?
c) Mean data berkelompok
Mean data kelompok merupakan mean daftar distribusi frekuensi yang pengelompokan
nilai data dalam bentuk interval.
Rumus rata-rata hitung data berkelompok:
n n
f i. . x i f .x i i
X i 1
n
i 1
dimana x i = titik tengah kelas
n
f
i 1
i
Contoh soal:
1) Diketahui data sebagai berikut:
Interval Frekuensi
1–5 4
6 – 10 15
11 – 15 7
16 - 20 3
21 – 25 1
Jumlah 30
Tentukan rata-ratanya !
Jawab:
Interval Frekuensi xi fi .xi
1–5 4
6 – 10 15
11 – 15 7
16 - 20 3
21 – 25 1
Jumlah 30
x xs
f d i i
f
dimana : x s = rata-rata sementara (biasanya diambil dengan memilih titik
tengah kelas yang mempunyai frekuensi terbanyak)
x i = titik tengah kelas ke i
d i = simpangan rataan hitung sementara = x i - x s
Contoh soal:
1) Hitunglah mean dari data berikut: (dengan rata-rata sementara)
Nilai Frekuensi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 – 100 3
Jawab:
Nilai f xi d i = xi - fi di
xs
52 – 58 2 55 - 21 - 42
59 – 65 6 62 - 14 - 84
66 – 72 7 69 -7 - 49
73 – 79 20 76 0 0
80 – 86 8 83 7 56
87 – 93 4 90 14 56
94 - 100 3 97 21 63
Jumlah 50 0
x xs
f d i i
76
0
76
f 50
Jadi mean data diatas = 76
2) Tentukan rata-rata tinggi badan 50 orang dari hasil pengukuran pada tabel berikut,
dengan mengunakan rata-rata sementara:
Nilai f xi d i = xi - fi di
xs
140 – 144 2
145 – 149 4
150 – 154 10
155 – 159 14
160 – 164 12
165 – 169 5
170 – 174 3
Jumlah
3. Pengertian dan penghitungan nilai median data tunggal dan data kelompok.
Contoh soal:
Tentukan median dari data berikut:
Nilai Frekuensi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 - 100 3
Jumlah 50
Jawab:
1
n = 50 → n = 25 maka median terletak pada kelas ke …
2
Tb Me = … f =…
P =… Jadi Me =
n =…
F =…
4. Pengertian dan penghitungan nilai modus data tunggal dan data kelompok.
Modus ( Mo ) adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang
frekuensinya paling besar.
Pada data yang belum dikelompokkan bisa ada 1 modus, 2 modus, atau mungkin tidak
mempunyai modus.
Data yang memiliki satu modus disebut mono modus dan yang memiliki dua modus disebut
bimodus.
a) Modus data tunggal
Contoh soal:
Keterangan:
Mo = Modus
Tb Mo = Tepi bawah kelas yang memuat modus
P = panjang kelas
b 1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
b 2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas berikutnya
Contoh soal:
Tentukan modus dari data berikut:
Nilai Frekuensi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 - 100 3
Jumlah 50
Jawab:
Frekuensi terbanyak pada kelas…
Berarti modusnya terletak padakelas ke…
Tb Mo = …
P = …
b1 = …
b2 = …
Jadi Mo =
5. Pengertian dan penghitungan nilai-nilai kuartil data tunggal dan data kelompok.
Kuartil adalah ukuran letak yang membagi suatu kelompok data menjadi empat
bagian yang sama besar setelah data diurutkan.
1
Letak Q 1 = n 1
4
2
Letak Q 2 = n 1
4
3
Letak Q 3 = n 1
4
a) Kuartil data tunggal
Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 14
Contoh soal:
1. Diketahui data: 2, 4, 3, 3, 8, 5, 9. Tentukan Q 1 , Q 2 , dan Q 3
2
n F
4
Q 2 = Tb + P f
3
n F
4
Q 3 = Tb + P f
Keterangan:
Tb = Tepi bawah kelas kuartil ke i
P = Panjang kelas
F = Jumlah frekuensi sebelum kelas kuartil
ke i
f = Frekuensi kelas kuartil ke i
n = jumlah data
Contoh soal:
1. Diketahui data berikut:
Nilai Frekuensi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 - 100 3
Jumlah 50
Tentukan: Q 1 , Q 2 , dan Q 3
Jawab :
Nilai Frekuensi F kumulatif
52 – 58 2 2
59 – 65 6 8
66 – 72 7 15 → Letak Q 1
73 – 79 20 35
80 – 86 8 43
87 – 93 4 47
94 - 100 3 50
Jumlah 50
n = 50
1
Letak Q 1 = n 1 = 1 50 1 51 12 3
4 4 4 4
Dengan melihat kolom frekuensi kumulatif pada table berarti Q 1 ada dikelas ke 3
Tb = 66 – 0,5 = 65,5
P = 59 – 52 = 7
Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 15
F = 2+6=8
f = 7
1 1
n F (50) 8
4 4
Q 1 = Tb + P f
= 65,5 + 7 7
= 65,5 + (12,5 -8)
= 65,5 + 4,5 = 70
Jadi Q 1 = 70
2
Letak Q 2 = n 1
4
3
Letak Q 3 = n 1
4
2. Pengertian dan penghitungan jangkauan atau range dari suatu data tunggal dan data
kelompok beserta contohnya.
a) Jangkauan (Range) data tunggal adalah selisih data terbesar dan terkecil.
R = x max - x min
Contoh soal:
Tentukan jangkauan (range) dari data berikut: 10, 6, 6, 8, 12, 10, 10, 8, 9, 7, 7, 9
b) Jangkauan (Range) data berkelompok adalah selisih nilai kelas terakhir dengan nilai
kelas pertama
R = x n - x1
Contoh soal:
Tentukan range dari daftar distribusi berikut:
Nilai Frekuensi
1–5 3
6 – 10 5
11 – 15 9
16 – 20 8
3. Pengertian dan penghitungan simpangan kuartil data tunggal dan data kelompok
Kuartil Q 1 , Q 2 , dan Q 3 membagi bilangan-bilangan atau ukuran-ukuran atas 4 kelompok
yang sama banyaknya. Bila Q 1 , Q 2 , dan Q 3 itu diurutkan pada garis bilangan diperoleh
. . . . .
Q1 Q2 Q3
4. Pengertian dan penghitungan simpangan rata-rata data tunggal dan data berkelompok
a) Simpangan rata-rata (deviasi rata-rata) data tunggal
1 n
SR = xi x
n i 1
Keterangan: n = banyaknya data
x = rata-rata hitung
x i = nilai data ke i
= lambang nilai mutlak (nilai positip)
Contoh soal:
Hitung simpangan rata-rata dari data:
1) 8, 6, 7, 5, 9, 7
2) 8, 3, 4, 9, 6
k = banyaknya kelas
f i = frekuensi data ke i (untuk data tunggal berbobot)
f i = frekuensi kelas ke i (untuk data berkelompok)
x = rata-rata hitung
x i = nilai data ke i (untuk data tunggal berbobot)
Contoh soal:
1. Hitung simpangan rata-rata dari data:
Nilai Ulangan Frekuensi
2 2
3 4
4 5
5 8
6 11
7 6
8 4
Jawab:
x =
)
2 2
3 4
4 5
5 8
6 11
7 6
8 4
Jumlah
SR =
x =
Tinggi fi xi xi .fi xi x xi x fi x i x
145 – 149 3
150 – 154 5
155 – 159 17
160 – 164 23
165 – 169 2
Jumlah
SR =
5. Pengertian dan penghitungan varians(ragam) dan simpangan baku data tunggal dan data
Kelompok
S= S
1 n
n i i
xi x
2
Keterangan: n = banyaknya data
x = rata-rata hitung
x i = nilai data ke i
Contoh soal :
1. Hitung varians dari data: 8, 6, 7, 5, 9, 7
S= S
1 k
n i i
fi x i x
2
k
Keterangan: n = banyaknya data = f
i 1
i
k = banyaknya kelas
f i = frekuensi data ke i (untuk data tunggal berbobot)
f i = frekuensi kelas ke i (untuk data berkelompok)
x = rata-rata hitung
x i = nilai data ke i (untuk data tunggal berbobot)
x i = titik tengah kelas ke i (untuk data berkelompok
Contoh soal:
1. Hitung ragam dan simpangan baku dari data:
Nilai Ulangan Frekuensi
2 2
3 4
4 5
5 8
6 11
7 6
8 4
) )
2 2
3 4
4 5
Bahan Ajar STATISTIKA Hal. 20
5 8
6 11
7 6
8 4
Jumlah
Tinggi fi xi xi .fi xi x (x i x ) 2
fi x i x 2
145 – 149 3
150 – 154 5
155 – 159 17
160 – 164 23
165 – 169 2
Jumlah
6. Pengertian Persentil dan perhitungan persentil data tunggal dan data kelompok>
Persentil adalah nilai yang membagi data menjadi seratus bagian yang sama setelah data disusun
dari data terkecil sampai data terbesar.
a) Persentil data tunggal
i
Letak P i = ( n 1)
100
Contoh soal:
Diketahui data: 6, 7, 9, 4, 3, 4, 7, 8, 5, 7. Tentukan persentil ke-20 dan persentil ke-80
Jawab:
Data diurutkan: 3, 4, 4, 5, 6, 7, 7, 7, 8, 9
n = 10
20
Letak P 20 = (100 1) 2,2 = 2 + 0,2 (letaknya antara data ke 2
100
dan ke 3)
Jadi P 20 = 4 + 0,2(4 – 4) = 4 + 0 = 4
80
Letak P 80 = (100 1) 8,8 = 8 + 0,8 (letaknya antara data ke 8
100
dan ke 9)
Jadi P 80 = 7 + 0,8(8-7) = 7 + 0,8 = 7,8
n = jumlah data
P = panjang kelas
Contoh soal:
Untuk data dibawah ini, hitunglah P 10 dan P 90
Berat Frekuensi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 – 100 3
Jumlah 50
Jawab:
10
Letak P 10 = (50 1) 5,1 → berarti P 10 ada di kelas kedua (melihat f kumulatif)
100
Tb = 59 – 0,5 = 58,5 ; F=2 ; f =6 ; P=7
i 10
n F 50 2
3
P
100
7
100
P 10 = Tb + f = 58,5 + 6 = 58,5 + 7
6
= 58,5 + 3,5 = 62
Jadi P 10 = 62
Letak P 90 =
Tb = … ; F =… ; f =… ; P=…
LKS 3
Kerjakan soal berikut sebagai tugas dirumah dan kumpulkan pada pertemuan berikutnya !
1. Hitunglah jangkauan dari data berikut:
a) 12, 6, 7, 3, 15, 10, 18, 5
b) 5, 3, 7, 6, 6, 12, 4, 3