Anda di halaman 1dari 10

Obat

Artikel
Dokter
Rumah Sakit
Penyakit
Chat Dokter
Promo
Forum
Acara

Sex & Relationship

7 Mitos Seputar HIV dan AIDS yang Menyesatkan


(47)
21 Jun 2019 | Arif Putra
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Bersentuhan dengan penderita HIV tidak akan membuat Anda tertular virus tersebut.

Anda tentu sudah sering mendengar tentang HIV dan AIDS . Kondisi ini
disebabkan oleh virus yang menyerang sistem imunitas tubuh, dan berujung
komplikasi yang parah, jika tidak ditangani.

Ada begitu banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai HIV dan AIDS.
Mulai dari penularan HIV, gejala HIV, kelompok penderita, hingga akibat dari
infeksi HIV. Berikut adalah mitos-mitos mengenai HIV dan AIDS yang masih
umum dipercaya oleh masyarakat, beserta faktanya.

Baca Juga

 Mitos Larangan Makan Ceker Ayam untuk Ibu Hamil, Padahal Banyak
Manfaatnya

Mitos atau Fakta #1: Tertular HIV merupakan vonis mati


Jawabannya: Mitos.

Saat ini, orang yang hidup dengan HIV (ODHIV), memiliki harapan hidup yang
sama dengan orang biasa. Kemunculan obat antiretroviral atau ARV membuat
ODHIV tetap dapat menjalani aktivitas dan berkarya, dengan catatan bahwa,
obat tersebut harus teratur diminum seumur hidup.

Mitos atau Fakta #2: HIV sama dengan AIDS

Jawabannya: Mitos.

HIV tidak sama dengan AIDS. HIV atau human immunodeficiency virus dapat
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Sementara itu, AIDS
atau acquired immunodeficiency syndrome , adalah fase terparah yang bisa
dialami oleh penderita HIV.

AIDS memang disebabkan oleh HIV. Namun dengan terapi ARV dan hidup
sehat, orang yang terinfeksi HIV, bisa terhindar dari AIDS.

Mitos atau Fakta #3: Menyentuh dan berdekatan dengan ODHIV bisa
tertular HIV juga

Jawabannya: Mitos.

HIV tidak bisa ditularkan melalui interaksi biasa. Anda tidak akan tertular HIV,
setelah bersentuhan dengan penderitanya, maupun tinggal serumah
dengannya.

HIV hanya bisa ditularkan melalui kontak seksual, transfusi darah, darah yang
terinfeksi, pemberian ASI , dan penggunaan jarum yang sama dengan penderita
HIV. Selain itu, proses persalinan pun meningkatkan risiko penularan HIV dari
ibu ke bayi.

Oleh sebab itu, Anda tidak akan tertular jika berbagi alat makan dengan
penderita HIV, berpelukan, menggunakan alat olahraga yang sama, atau
menggunakan toilet yang sama. Ibu hamil yang mengonsumsi ARV, berpeluang
lebih kecil untuk menularkan HIV pada bayinya.

Mitos atau Fakta #4: Nyamuk dapat menjadi perantara HIV

Jawabannya: Mitos.

Nyamuk sama sekali tidak berkontribusi dalam penularan virus HIV. Sebab,
nyamuk dan serangga lain, tidak menginjeksi darah yang sudah diisapnya dari
orang lain.

Mitos atau Fakta #5: Orang yang tertular HIV terlihat dari
fisiknya

Jawabannya: Mitos.

Gejala atau tanda HIV sulit untuk dikenali. Satu-satunya cara untuk mengetahui
infeksi HIV adalah melalui tes darah. Oleh sebab itu, penting bagi untuk rutin
menjalani pemeriksaan darah, dan mengetahui status HIV Anda.

Mitos atau Fakta #6: HIV dan AIDS merupakan infeksi kelompok
pria homoseksual

Jawabannya: Mitos.

Kelompok pria gay dan biseksual memang salah satu populasi kunci untuk HIV
dan AIDS. Walau begitu, infeksi ini bisa menyerang semua kalangan, tanpa
memandang orientasi seksual.

Hingga tahun 2017 saja, kelompok ibu rumah tangga termasuk yang paling
banyak menderita AIDS. Data ini diambil dari laporan perkembangan HIV di
Indonesia oleh Kementerian Kesehatan RI.

Mitos atau Fakta #7: Seks oral dan ‘ French kiss ’ dapat
menularkan HIV

Jawabannya: Fakta.
Hubungan seks anal dan vaginal memang menjadi salah satu faktor risiko
utama penularan HIV. Meski demikian, seks oral dan berciuman, juga memiliki
potensi penularan walau jarang terjadi.

Virus masuk melalui membran mukosa di mulut, apabila seks oral dilakukan
secara tidak aman. Berciuman juga bisa meningkatkan risiko penularan, apabila
mulut mengalami luka (sariawan) pada pasangan yang berciuman dan salah
satunya merupakan orang yang positif HIV. HIV tidak berpindah melalui air liur,
melainkan darah pada bagian mulut yang sama-sama mengalami luka.

Yang terpenting, pastikan Anda dan pasangan rutin mengonsumsi ARV, jika
positif HIV. Selain itu, mengetahui status HIV pasangan, juga merupakan hal
yang baik.

Itulah beberapa mitos dan fakta mengenai HIV dan AIDS. Penting bagi Anda
untuk memahami mitos dan fakta di atas, serta mengedukasi orang-orang di
sekitar Anda mengenai HIV dan AIDS.

Dengan mengenali mitos ini, Anda yang bukan penderita HIV, tetap bisa
berteman baik dengan penderita HIV. Sementara itu, jika terinfeksi virus
tersebut, Anda dapat lebih berhati-hati untuk tidak menularkan kepada orang
lain.

Catatan dari SehatQ

Pasangan dengan infeksi HIV, tetap disarankan menggunakan kondom saat


berhubungan seks. Sebab walau kecil, tetap ada kemungkinan penularan virus
berbeda.

hiv

aids

mitos
bedah mitos

Referensi

Bagikan
Share Facebook Share Twitter Share Whatsapp Share Email

https://w w
Share Link

Terima kasih sudah membaca.


Seberapa bermanfaat informasi
ini bagi Anda?

(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

★★★★★

Artikel Terkait

Kesehatan Mental

Fakta dan Mitos Depresi yang Perlu Diketahui


(13)

Banyak mitos depresi yang berkembang di masyarakat tanpa kita ketahui faktanya. Salah satu
mitos depresi adalah bekerja keras dapat melawan depresi. Namun, siapa pun dapat depresi
merupakan fakta…

20 May 2019 | Aby Rachman

Baca selengkapnya

Hidup Sehat

Jangan Tertipu Dengan Kepopuleran Facial Vampir? Ada Risiko


Tertular HIV
(0)

Popularitas facial vampir terus melejit sejak Kim Kardhasian mengunggahnya 6 tahun silam. Di
sisi lain, belum lama ini ada dua pelanggan VIP Salon di New Mexico terinfeksi HIV selesai
menjalaninya.

20 May 2019 | Azelia Trifiana

Baca selengkapnya
Diskusi Terkait di Forum

berhubungan intin dan berganti pasangan berbeda dan resiko HIV

Dijawab oleh dr. Zulham Effendy

apakah bisa terkana hiv jika menghisap kelamin

Dijawab oleh dr. Zulham Effendy

resiko HIV dari air liur dan menghisap alat kelamin


Dijawab oleh dr. Zulham Effendy

 Tentang Kami

 Syarat dan Ketentuan

 Karir

 Kontak Kami

 Privacy Policy

 Kebijakan Editorial

Newsletter Sign Up

Keep yourself updated with the latest trend in healthy lifestyle. Sign up for free!

Gender
Perempuan Laki-laki
Email
© SehatQ, 2018. All Rights Reserved
Chat Dokter Gratis

Anda mungkin juga menyukai