Anda di halaman 1dari 19

1

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat
menyelesaikan tugas membuat cerpen ini. Seiring dengan tujuan agar semua murid bisa membuat
buku digital, maka kami selalu berusaha membuat buku ini dengan baik dan benar untuk di baca
oleh pembaca.
Cerpen ini mengacu kepada keadaan sosial, budaya,dan agama yang ada di Indonesia.
Dengan terciptanya buku ini kami bnerharap bisa bermanfaat bagi semua pembaca. Kami
juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Tim penyusun

2
Daftar Isi
Judul................................................................................................................. 01

Kata Pengantar............................................................................................... 02

Daftar Isi ....................................................................................................... 03

Cerpen-cerpen

Ragam Budaya Indonesia ................................................................... 04

Rini Dan Sesil ....................................................................................... 08

Adat ...................................................................................................... 11

Pengaruh Globalisasi........................................................................... 12

Tentang Penyusun.......................................................................................... 14

3
RAGAM BUDAYA INDONESIA
Kebudayaan indonesia

Indonesia sangat luas kawan, beragam kebudayaan Indonesia yang membuat kita bangga
akan adanya kebudayaan tersebut. Kebudayaan Indonesia sangat bervariasi. Dari sabang sampai
merauke, bermacam-macam kebudayaan, bermacam-macam adat istiadat. Walau Indonesia kaya
akan kebudayaan, bermacam-macam jenis kebudayaan, akan tetapi berbagai macam kebudayaan
tersebut tidak mempengaruhi adanya rasa perbedaan antara satu sama lain. Seperti semboyan
negara kita Indonesia yang diambil dari sebuah bahasa di salah satu kitab yaitu “BHINEKA TUNGGAL
IKA” yang memiliki arti Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

8 April 2016
Terik matahari bersinar, menyinari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan sekitarnya.
Kendaraan yang berlalu lalang mengiri langkah seorang gadis cantik yang menyusuri tepi jalan
Panglima Sudirman, dengan rambut lurus berwarna hitam yang dibiarkan terurai, dan berseragam
sekolah. Dengan wajah cantik berseri-seri, gadis itu seolah mempunyai semangat tinggi untuk
mencari ilmu di sekolahnya.

4
Langkahnya terhenti di depan sebuah gerbang yang masih terbuka di salah satu sekolah seni
di wilayah Yogyakarta.
07:00 (tettttt....teetttttt....tettttt) Bel sekolah berbunyi di salah satu sekolah seni di wilayah
Yogyakarta. Semula siswa-siswi yang berada di sekitaran halaman sekolah segera berbondong-
bondong menuju ke kelas masing-masing. Tampak seorang gadis tadi menyapa sahabat-sahabatnya
yang melangkah menuju kelas XA1. Yang perlu kalian ketahui, bahwa kelas di sekolah ini terbagi
menjadi Kelas A, B, C, dan D. Yang kelas itu mempunyai jurusan berbeda-beda. Kelas A seni tari,
kelas B seni musik, kelas C seni rupa. Dan kelas D adalah kelas seni teater.
Rani : “Hai kawan!! Kalian kok masih ada disini?” (sapa Rani melihat sahabat-sahabatnya
yang akan melangkah menuju ke kelasnya)
Angelia : “Ini nih Ran, tadinya mau segera ke kelas. Kamu manggil kita, kita pun berhenti dan
nungguin kamu.”
Rani : “lahhhh dalaah. Ngono?? Kalau gitu ayo masuk ke kelas!”
Pingky :” Ayoo!!”
Segera mereka bertiga masuk ke kelas. Dan menjalankan rutinitas kegiatan pertama di kelas mereka
yaitu berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Rayasesuai dengan ketentuan di Kurikulum 2013.
Berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya telah usai, selanjutnya siswa-siswi mengikuti
pelajaran. Dan pada jam terakhir yang kebetulan adalah jam dari wali kelas XA1 yaitu Bu Indah
materi pelajaran pemahaman seni tari memberikan pengumuman kepada siswa-siswi kelas XA1.
Bu Indah :” Anak-anak sekarang kan bulan April, sekitar tanggal 2 Mei 2016 sekolah kita akan
mengadakan Pentas Budaya Indonesia. Dan pada pentas kali ini pihak penyelenggara(sekolah) akan
mengadakan beberapa lomba yang terkait dengan pentas budaya tersebut. Untuk itu semua
masing-masing jurusan diharapkan turut berpartisipasi dengan adanya Pentas Budaya Indonesia.
Untuk syarat dan ketentuannya boleh dicatat dan saya dikte kan.
Syarat dan ketentuan:
1. Masing-masing jurusan harus menampilkan kreasi budaya yang sesuai dengan jurusannya.
Misalkan jurusan A harus menampilkan kreasi budaya Tari.
Dan kreasi budaya tersebut masing-masing jurusan antara satu jursan dengan jurusan yang
lainnya harus menampilkan kreasi budaya dari daerah yang berbeda.
Daerah kreasi budaya yang ditentukan yaitu: Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat,
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Papua.
2. Ketentuan tiap jurusan.
Jurusan A (seni tari) :
a. Perwakilan peserta kelompok/tunggal. Minimal 2 kelompok/tunggal.
b. Durasi penampilan minimal 5 menit.
c. Kreasi yang ditampilkan boleh Tari Kreasi Baru maupun Tari Tradisional.

5
Jurusan B (seni musik)
a. Perwakilan peserta kelompok. Minimal 2 kelompok.
b. Untuk kreasi musik yang di tampilkan yaitu seni musik dari suatu daerah.
c. Durasi penampilan minimal 5 menit.
d. Alat musik dipersiapkan oleh pihak panitia penyelenggara.

Jurusan C (seni rupa)


a. Perwakilan peserta kelompok/tunggal. Minimal 2 kelompok/tunggal.
b. Untuk tema dari karya seni rupa yang akan di lombakan yaitu “Budayaku Indonesiaku”.
c. Pembuatan karya seni rupa dilakukan di tempat lomba.
d. Karya seni rupa yang akan dibuat boleh 2 dimensi maupun 3 dimensi.
e. Untuk peralatan, sarana dan prasarana bisa menghubungi pihak panitia penyelenggara
lomba pada H-5.
f. Durasi pembuatan karya seni rupa selama 90 menit. Dan durasi presentasi karya
maksimal 5 menit.

Jurusan D (seni teater)


a. Perwakilan peserta kelompok. Setiap kelompok beranggotakan minimal 10 orang.
b. Untuk seni tetaer yang ditampilkan bisa seni ketoprak, ludruk, dsb.
c. Durasi penampilan minimal 10 menit.
d. Tema yang diambil dari seni teeater tidak boleh tema tentang “asmara”.
Catatan: Untuk pendaftaran lomba, bisa daftar di wali kelas. Bisa daftar mulai saat ini
juga.

“Untuk persyaratan selengkapnya bisa di lihat di mading depan ruang tata usaha ya anak-
anak, apa ada yang ditanyakan? Kalau tidak sekarang kalian bisa merundingkan dengan
teman-teman kalian yang lain untuk merundingkan tentang rencana kreasi seni apa yang
akan kalian tampilkan pada saat Pentas Budaya Indonesia ” (ujar bu Indah)
Pingky yang selaku ketua kelas segera memimpin rundingan.
1 jam berlalu. Rundingan yang diwarnai dengan beberapa halangan akhirnya menemukan titik
kesepakatan. Pada akhirnya Kelas X A1 menampilkan Gabungan tari-tari nusantara.
Keesokan harinya Rani berjalan menemui teman-temannya di depan ruang kelasX A1
Rani :” Ini kita kapan kita latihan untuk mempersiapkan pentas budaya nya? Kalau tidak
di persiapkan mulai sekarang, kita nantinya akan keteteran. Dan nanti penampilan kita nggak
maksimal.”
Roni :” Alah!! Santai aja kalik. Kan masih lama tuh pentasnya. Santai aja gua bisa nanganin
itu semua..hahahahahaha.” (sambil tertawa terbahak-bahak)
Angelia :” Dasar lu Ron. Bisanya Cuma gampangin. Paling-paling kamunya juga ngebebanin
yang lainnya. Hahahahahahahaha. Iya benar juga tuh kata si Rani, konsep kita kan tari-tari

6
nusantara. Dan semestinya kita membutuhkan watu yang lama juga untuk mempersiapkan pentas
budaya tersebut.”
Pingky : “ Sudah-sudah jangan ribut. Gini aja kita mulai besuk sepulan sekolah latihan di
sanggar sekolah. Oke?”
Angelia : “ Oke deh.”
Setelah sekian lama berlatih, pada akhirnya hari inilah usaha semua siswa-siswi akan mengerahkan
segala usaha-usahanya.
Angelia :” Gua nerveous gengs.” (dengan perasaan gugup)
Roni :” Jangan gugup dong. Tenang saja.”
Sekarang giliran kelas X A1 tampil. Seorang pembawa acara (mc) memanggil kelas X A1 dengan di
beri aplous meriah.
MC :” Kita sambut penampilan kelas X A1 dengan tampilan tari-tari nusantara.”
Aplous yang meriah dari para penonton

SELESAI

Dari cerita diatas kita dapat menyimpulkan bahwa kebudayaaan di Indonesia tidak hanya Cuma satu.
Akan tetapi beragam. Kita seharusnya sebagai generasi penerus bangsa hendaknya melestarikan
budaya yang telah diturunkan dari nenek moyang kita.

7
Rini dan Sesil

Di suatu sekolah sedang diadakan penerimaan siswa baru, semua siswa tersebut berasal dari
sekolah menengah pertama yang ingin melanjutkan belajarnya di sekolah menengah atas. Ada dua
orang sahabat yang sudah bersahabat sejak kecil. Mereka sudah melewati suka duka bersama-sama
sejak kecil. Walaupun mereka menganut kenyakinaan yang berbeda, tetapi mereka tidak
mementingkan perbedaan tersebut. Mereka lebih mementingkan tali persahabatan yang
merekabangun sejak kecil. Bahkan kedua orang tua mereka sangat saling mengenal satu sama lain.
Sejak taman kanak-kanak mereka selalu sekolah di sekolah yang sama, hingga masuk ke SMA ini
mereka juga ingin melanjutkan ke sekolah yang sama. Nama mereka adalah Rani dan Sesil. Rani
adalah anak dari seorang yang beragama Islam dan Sesil berasal dari keluarga Nasrani. Mereka
mendaftar di sekolah yang sama tetapi dengan jurusan yang berbeda. Rani memilih mengambil
jurusan IPS sedangkan Sesil memilih IPA karena citi-cita yang ingin menjadi seorang dokter. Di sela
menunggu pembagian kelas mereka berdua berbicara tentang sekolah barunya itu. Sesil yang
bertanya dahulu kepada Rani, “Ran, akhirnya kita berdua bisa sekolah disini ya?” tanya Sesil sambil
memeluk Rani. “Alhamdulilah, Sil. Akhirnya kita bisa masuk ke sekolah favorit di kota kita, dan kita
bisa masuk sama-sama disini, Sil.” Tiba tiba nama Rani di panggil untuk segera masuk keruangan
kelas barunya, Rani juga sempat berpamitan dengan Sesil yang sedang duduk di sampingnya. “Sil,
aku masuk dulu yaa. Nanti waktu istirahat kita kumpul lagi di taman dekat aula. Bye.” Rani memberi
tahu Sesil sambil melaimbaikan tangan kanannya. “Iya, Rani. Aku tunggu kamu di taman. Bye.”
Obrolan mereka pun selesai sampai disitu karena Rani yang sudah mendapat panggilan.

Bel istirahat pun berdering, para siswa baru mulai beranjak dari bengku mereka menuju ke
kantin. Begitu pula dengan Rani dan Sesil, mereka yang sudah memiliki janji untuk bertemu di taman
dekat aula. Rani segera meninggalkan kelasnya menuju taman, dan ternyata Sesil sudah
menunggunya di taman itu. “Hai, Sesil. Maaf ya, agak lama. Aku tadi baru di suruh wali untuk
menulis absen.” Sambil duduk di samping Sesil. “Iya, Ran nggak papa. Aku juga baru nyampek kok.
Oh iya, ni makanan kesukaan kamu.” Sesil menyodorkan makanan ringan kesukaan Rani. “Makasih
ya, Sil. Jadi ngerepotin kamu nih.” Menerima makanan dari Sesil dengan senang. “Sama-sama, Ran.
Nggak ngerepotin kok, kan aku juga beli makanan. Jadi santai aja.” Mereka berdua akhirnya
berbincang tentang keadaan kelas barunya masing-masing.

8
Tapi lama kelamaan ternyata Sesil jarang menemui Rani. Rani juga tidak tau apa asalan Sesil
jarang menemuinya. Padahal sejak awal mereka masuk di sekolah tersebut mereka sudah berjanji
akan selalu bertemu saat istirahat di taman sekolah. Tapi akhir-akhir ini Sesil jarang menemui Rani.
Tapi pada saat itu Rani melihat Sesil berjalan dengan salah satu teman sekelas Sesil. “Sesil.” Rani
memanggil Sesil yang sedang berjalan di sampingnya.”Hai, Ran.” Sesil menghampiri Rani bersama
dengan teman satu kelasnya. Sesil memperkenalkan teman barunya itu kepada Rani. Ternyata
mereka berdua sama-sama berasal dari keturunan Nasrani, pantas saja jika mereka berdua akrab.
“Kok kamu jarang datang ke taman, Sil? Kenapa?” tanya Rani kepada Sesil karena akhir-akhir ini
mulai berubah. “Maaf ya, Ran. Akhir-akhir ini banyak tugas, jadi aku jarang keluar untuk istirahat.”
Sesil menjelaskan alasannya kenapa sampai dia tidak datang ke taman untuk menemui Rani. “Oh,
jadi begitu, Sil. Iya nggak papa kok, Sil hehe.” Rani akhirnya berpamitan kepada Sesil dan temannya,
dia harus kembali ke kelas karena jam pelajaran sudah di mulai kembali.

Setelah pertemuannya yang terakhir dengan Sesil, setelah itu mereka sudah tidak pernah
beristirahat bersama. bahkan di luar jam sekolah mereka jarang hang out bersama atau sekedar
makan di cafe atau di warung pinggir jalan yang biasanya mereka lakukan saat dulu. Saat Rani enak
duduk di taman tiba-tiba dia di datangi oleh temannya yang dulu satu sekolah dengannya. “Hai, Ran.
Kok sendirian? Sesil mana?” tanya temannya yang bernama Randy. “Oh, Sesil ya. Iya sekarang aku
jarang hang out bareng Sesil. Soalnya kata Sesil dia banyak tugas, jadi kita jarang main bareng
bahkan dia juga jarang istirahat.” Teman cowoknya itu hanya bisa mendengar curhatan dari Rani
teman SMP nya dulu. “Jadi kamu belum tau ya, Ran. Di jurusan IPA itu sama seperti jurusan lainnya.
Menurutku tugas di kelasku juga tidak banyak. Padahal aku sekelas dengan Sesil. Atau jangan-jangan
dia jarang bertemu kamu karena Anggi?” ”Tidak mungkin, Ndy. Sesil tidak mungkin berbohong
kepadaku.” Rani tidak percaya dengan semua yang di bicarakan oleh Randy.”Mungkin Sesil merasa
jika Anggi itu satu anutan dengannya, jadi Sesil jarang main sama kamu.” Setelah mendengarkan
penjelasan dari Randy, Rani hanya diam terpaku di sudut taman sekolah.

Malam sebelum belajar Rani teringat kata-kata Randy tadi siang. Dia belum terlalu percaya
dengan apa yang dibicarakan Randy. Apa mungkin jika hanya karena perbedaan agama
persahabatan kita sampai putus. Akhirnya Rani memberanikan diri untuk mengajak Sesil pergi
kerumahnya malam itu. Dan untungnya Sesil bisa datang ke rumah Rani malam itu. Rani menunggu
Sesil di taman depan rumah. Rani datang menggunakan kaos lengan panjang dengan celana jeans
pendek dan menghampiriku di taman. “Ada apa,Ran? “ tanya Sesil sambil duduk di ayunan milik
Rani. “Sesil, kenapa sih semenjak kita masuk SMA kamu jadi jarang main sama aku, memang aku

9
salah ya sama kamu?” Rani langsung menanyakan apa yang menjadi unek-uneknya selama ini, tapi
Sesil mengatakan jika Rani tidak membuat salah kepadanya. “Apa karena agama kamu menjauh
dariku,Sil?” tanya Rani hingga dia meneteskan air matanya. “Bukan, Sil. Bukan seperti itu, Sil.” Sesil
memenangkan Rani yang sedang menangis itu. “Kalau bukan karena itu, karena apa lagi? Karena
banyak tugas??” “Iya, Ran. Karena aku banyak tugas.” Sesil mengiyakan pertanyaan Rani. “Tapi
Randy sudah mengatakan kepadaku jika di kelas kamu itu tidak terlalu banyak tugas, Sil. Kamu mau
berbohong apa lagi, aku tidak menyangka Sil kamu bisa seperti itu.” Rani semakin menangis
mendengar bahwa Sesil berbohong dengannya. “Iya, Ran. Aku akui jika aku berubah karena aku
memiliki teman yang seanutan denganku. Aku merasa jika apa yang aku bicarakan dia selalu tau
dann menanggapinya, aku tidak sadar jika aku suad menyakiti perasaanmu. Maafkan aku, Rani.”
Sesil akhirnya pun juga ikut menangis karena kelasahan yang telah diperbuatnya kepada Rani. “Tapi,
kamu bisa bilang ke aku, Sil. Bukan malah menutupi semua ini dan berbohong. Aku terima kalau
kamu berteman dengan orang lain. Dan aku juga tidak pernah marah sama kamu. Aku tidak ingin tali
persahabatan kita putus hanya karena perbedaan agama kita, Sesil.” Rani menuturi Sesil dengan
pelan-pelan. “Maaf ya, Ran. Kita tetap jadi sahabat, kan?” “Iya, Sesil. Kamu tetap jadi sahabatku yang
terbaik di hidupku.” Mereka berdua pun berpelukan.

Paginya pun mereka berangkat kesekolah bersama. Sesil menjeput Rani di rumahnya
menggunakan mobil pribadinya. Mereka sudah seperti biasanya, selama di perjalanan menuju
kesekolahan pun mereka bercanda tawa seperti yang mereka biasanya lakukan saat SMP.
Sesampainya di sekolah, Sesil pun mengajak Rani bertemu dengan Anggi. Dan akhirnya pun mereka
bertiga bersahabat.

10
Adat
Negara Indonesia mempunyai berbagai macam adat istiadat. Setiap daerah memiliki adat istiadat
yang berbeda – beda. Dalam satu pulau saja memiliki beberapa adat istiadat. Seperti di pulau Jawa
saja memiliki adat yang bermacam – macam.
Orang Jawa biasanya pada waktu ada seorang bayi yang baru lahir, biasanya berkali – kali
diadakan selamatan. Maksud diadakannya selamatan tersebut yaitu untuk mendoakan anak
tersebut agar anak tersebut diberikan kesehatan dan tumbuh menjadi anak yang berguna bagi
negara, bangsa, dan agama. Dan apa bila ada gempa biasanya orang – orang memukul kentongan
secara bersama – sama di rumahnya masing – masing. Biasanya yang melakukan itu adalah orang
yang sudah tua karena mereka mempertahankan kepercayaannya dari para leluhurnya.
Orang – orang jaman dahulu pada waktu ada gerhana, baik itu gerhana bulan ataupun gerhana
matahari mereka percaya bahwa bulan ataupun mataharinya dimakan raksasa (orang jawa biasa
menyebutnya dengan nama “buto”).
Di Tengger masyarakatnya biasanya mengadakan upacara adat Yadnya Kasada atau biasa
disebut dengan upacara Kasodo. Upacara ini biasanya dilakukan pada tengah malam hingga dini hari
setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan kasodo atau bulan ke sepuluh. Upacara
tersebut dilakukan untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan.
Upacara ini dilakukan untuk memperingati pengorbanan seorang anak dari Jaka Seger dan Rara
Anteng yaitu Raden Kusuma. Selain itu upacara ini dilakukan masyarakat untuk meminta keberkahan
dan keselamatan. Upacara ini dilaksanakan sekali dalam setahun.
Di Cirebon, Yogyakarta, dan Surakarta acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
disebut dengan sekaten. Istilah ini berasal dari kata syahadatain, yaitu dua kalimah syahadat. Puncak
perayaan Sekaten tersebut dinamakan Gerebeg Mulud.
Di daerahku tepatnya kota Trenggalek perayaan Maulid Nabi biasanya disebut Mauludan. Biasanya
pada peringatan ini diadakan pengajian dan makan bersama.
Di Blitar peringatan maulid nabi dilakukan dengan sebuah tradisi yang dikenal dengan Siraman Gong
Kyai Pradah. Gong ini tiap tahunnya rutin dimandikan yang dikenal dengan istilah jamasan.
Di Banten, peringatan Maulid Nabi dilakukan dengan cara ribuan orang mendatangi kompleks Masjid
Agung Banten untuk berziarah ke makam para sultan, antara lain Sultan Hasanuddin. Ada juga yang
berendam di kolam masjid itu, konon katanya agar mendapat berkah. Banyak diantara orang – orang
tersebut yang mengambil air kolam tersebut untuk dibawa pulang sebagai obat.

11
PENGARUH GLOBALISASI

RANI AMEL

Di suatu desa, ada dua orang gadis yang bersahabat sejak kecil. Dia bernama Rani dan Amel.
Kemanapun dia pergi selalu bersama-sama. Susah, senang dia saling mengisi satu sama lain. Dia
merupakan gadis baik-baik yang sangat mengerti masalah agama. Selain sekolah, dia juga mengaji di
masjid setempat. Setiap kali akan melakukan sesuatu dia selau memikirkan akibat yang akan terjadi.
Namun, setelah adanya faktor pergaulan salah satu diantara keduanya ada yang berubah. Mulai dari
cara berpakaian sampai perbuatan yang dilakukan pun tidak sesuai dengan awalnya. Dan dia adalah
Amel. Melihat cara berpakaian Amel yang semula selalu memakai hijab kemudian sekarang memakai
rok di atas lutut dan baju yang sangat ketat, dan juga perbuatannya yang sudah berubah, Rani
mencoba untuk menasehati sahabatnya sejak kecil itu.
Rani mencoba mendekati sahabtnya itu
dan duduk disampingnya. “Mel apa
kabar?” ucap Rani. Tak lama kemudian,
Amel pun menjawab dengan ramah dan
penuh senyuman “baik, Ran”. Kemudian,
Rani memandangi wajah Amel dengan
penuh tanya. “Aku perhatiin sekarang
kamu sangat berubah. Mulai dari cara

12
berpakaian kamu, terus dari perbuatan
keseharian kamu” tanya Rani.
“Emang apanya yang berubah? Perasaan sama-sama aja” Amel menjawab dengan penuh keyakinan.
“Kenapa kamu sekarang tidak memakai hijab lagi, malahan sekarang kamu setiap hari memakai rok di
atas lutut dan baju yang ketat” tanya Rani. “ Oh itu? Ya jelaslah aku memakai baju seperti ini karena
memakai baju seperti yang kamu gunakan saat ini sudah tidak zaman lagi sekarang, sekarang kan
sudah masuk era globalisasi baju-baju dari luar negeri banyak yang keren-keren seperti yang aku
pakai saat ini” jawab Amel dengan nada yang agak keras dan agak sinis. Rani menggeleng-gelengkan
kepala mendengar ucapan Amel yang begitu tidak menyadari bahwa perbuatan yang ia putuskan itu
berada pada jalan yang salah “Astaghfirullahal adzim!. Istighfar Mel” ucap Rani. Amel pun tetap
ngotot dan tidak mau mendengarkan ucapan Rani “emang benar kok sekarang baju keren-keren
seperti orang mancanegara, tidak kuno lagi” jawab Amel. “Tapi baju keren kan bukan hany baju-baju
yang terbuka auratnya seperti yang kamu pakai seperti saat ini. Banyak baju-baju islami beserta
hijab-hijab yang berfvariasi bentuk, corak dan warnanya” bujuk Rani agar Amel kembali
menggunakan baju-baju yang tertutup dan tidak menggunakan baju yang ketat. Amel menjawab
dengan nada yang sangat tinggi “ kenapa sih kamu itu ngatur-ngatur aku? Semua orang disekitarku
tidak pernah mendukung apa yang aku lakukan”. Rani mencoba menahan air mata yang
membendung dimatanya dan berkata “ Aku sebagai sahabatmu tentu ingin yang terbaik untukmu.
Aku Cuma ingin mengingatkan kamu agar kamu berada pada jalan yang lurus karena
mengingatkanmu juga kewajibanku sebagai sahabatmu”. Lalu Rani pergi meninggalkan Amel dengan
tangisan yang tersedu-sedu. Melihat sahabatnya dari kecil itu yang berusaha menasehatinya, Amel
mulai merenungkan semua ucapan Rani.
**********
Sesampai di rumah Rani
merenungkan perbuatan sahabtnya itu.
Dia sangat sedih karena sahabatnya
melakukan semua itu seakan-akan tidak
pernah melakukan salah apapun. Tetapi
hal itu tidak menyurutkan semangat Rani
untuk menasehati Amel agar kembali ke
jalan yang benar.

**********

13
Suatu hari Rani bertemu dengan Amel di salah satu pusat pembelanjaan di daerah tersebut.
Rani melihat dari kejauhan sudah tahu bahwa dia adalah sahabatnya yaitu Amel. Rani tetap
memperhatikan Amel yang sedang membawa beberapa tas yang berisi baju, tas dan sepatu baru.
Rani pun memcoba mendekati Amel, awalnya Rni berhusnudzon bahwa belanjaan sebanyak itu ia
kira bukan untuk Amel sendiri melainkan ada yang untuk orang lain atau temannya. Rani mencoba
menanya “Mel senang bertemu kamu di sini, ngomong-ngomong belanjaan sebanyak itu untuk siapa
saja?”. Amel menjawab “Oh ini, hanya untukku bukan untuk siapa-siapa”. Rani mencoba untuk
menasehati Amel kembali “Mel banyak sekali belanjaan kamu jika itu memang hanya untukmu”.
“belanjaan segini aja banyak ini kan Cuma menghabiskan uang Rp. 2.500.000,00” jawab Amel.
“Kamu bisa menggunakan uang sebanyak itu untuk hal yang lebih bermanfaat, bukan hanya untuk
foya-foya di dunia saja. Seperti kamu santunkan uang kamu kepada anak yatim dan orang-orang
yang kurang mampu. Dengan itu kamu akan bahagia karena melihat mereka bahagia, dan bahagia
itu bukan hanya di dunia saja tetapi kamu akan merasakan bahagia juga nanti di akhirat.” tegas Rani.
Amel memikirkan omongan Rani dan dia fikir ada benarnya juga “Aku menggunakan uang bukan
untuk foya-foya, tetapi aku menggunakan uang untuk membeli baju, tas, sepatu, yang bagus-bagus
dari luar negeri. Itukan keperluan aku, jadi tidak sama dengan foya-foya kan?” jawab Amel. “
Memang benar kamu membeli baju, sepatu, tas, itu keperluan kamu. Tetapi bukan untuk membeli
baju yang selalu minim sperti itu. Baju yang bisa menutupi auratpun juga ada yang dari luar negeri,
kenapa kamu harus memilih baju yang minim seperti ini? Kamu boleh Mel mengikuti tand masa
sekarang tetapi trand itu yang positif aja yang kamu ambil jangan yang negatif kamu ikutin. Kamu
harus pandai memilah-memilah mana yang harus kamu tiru dan mana yang harus kamu tinggalkan.
Aku melakukan ini karena aku sayang kamu dan ingin kamu berada pada jalan yang benar” tegas
Rani. Amel tidak menjawab apa-apa, diam dan menunduk mendengar ucapan Rani. Melihat hal
tersebut, Rani pun akhirnya berpamitan untuk pergi “Mel, aku duluan ya! Assalamu’alaikum”.
“waalaikumsalam” jawab rani dengan volume suara yang sangat rendah.
**********
Setiap hari Rani selalu
mendoakan temannya itu agar dia diberi
ridho oleh Allah SWT dan agar dibuka
pintu hatinya bahwa dia berada di jalan
yang salah serta dia mau kembali lagi
menjalani jejak hidupnya seperti dahulu.
Tetapi usaha Rani pun tidak sia-sia setelah
beberapa hari setelah Rani menemui

14
Amel dan menasehatinya, akhirnya Amel
pun merubah penampilannya kembali
memakai hijab dan baju yang menutupi
aurat.
Pada waktu adzan maghrib dikumandangkan dan para warga pun segera bergegas menuju masjid
untuk mengikuti sholat berjamaah, termasuk Rina dan Amel. Di masjid tiba-tiba Amel memanggil
Rina dari kejauhan “Ran! Tunggu aku”. Rani menoleh kebelakang dan dia sangat terkejut karena
melihat temannya yang sudah kembali kejaln Allah SWT. Dia berterima kasih kepad Allah karena
usahanya selam ini tidak sia-sia dan membuahkan hasil yang manis walaupun melewati pahit
getirnya jalan. Setelah sholat maghrib dijalankan Rani dan Amel berbincang-bincang di depan masjid.
Amel menangis dan berkata kepada Rani “Ran, aku minta maaf kepadamu karena aku pada waktu
itu membentakmu, mengabaikan mu, bahkan tidak mau mendengarkan perkataanmu. Aku juga
berterima kasih atas perhatian kamu terhadapku untuk menasehatiku agar aku kembali kejalan Allah
SWT”. Amel kemudian memeluk Rani dengan diiringi tetesan air mata yang tidak bisa ditahan
olehnya. Dan Rani menjawab “Iya Mel sama-sama”. Setelah itu mereka berdua pulang dari masjid
bersama-sama.

Akhir cerita amel dan rani pun kembali bersahabat seperti sejak kecil. Dan amel pun kembali menjadi
wanita yang baik lagi seperti awalnya.

SELESAI

15
TENTANG PENULIS

Hai kawan!!! Kenalin nama aku Arum Dewi Puspitasari.


Kawan-kawan aku lebih biasa di panggil Arum. menulis
cerpen yang berjudul “RAGAM BUDAYA INDONESIA”
Kebetulan aku lahir di Trenggalek pada tanggal 31 Mei
2000, masih muda-Kan? (hahahaha) Cuma bercanda
kawan. Aku masih duduk di bangku SMK. Sekolah ku di
SMKN 1 POGALAN kelas X AKUNTANSI 1
Untuk hobby, aku suka menyanyi walau terkadang suara
nggak begitu bagus-bagus amat. Sebenarnya aku enggak
hobby dengan nama nya mengarang, tapi untuk kali ini
aku belajar mengarang tentang kisah kebudayaan. Aku
mengarang ini supaya kalian para generasi muda juga
ikut melestarikan budaya kita sendiri. Masa budaya
negeri orang di lestarikan, tetapi budaya negeri sendiri
terlupakan ya nggak asyik tauk.

16
Saya Nikita Larasati Purbaningrum yang biasa di
panggil Nikita. Saya lahir di Trenggalek, 04 Maret 2000.
Saya anak dari seorang petani. Ini adalah kali pertama
saya membuat cerpen di tahun 2016 ini. Cerpen yang
saya tulis ini berjudul Rini dan Sesil. Dengan pembuatan
cerpen yang pertama ini penulis mengharapkan para
pembaca dapat memahami isi yang disampaikan dan
tidak membeda-bedakan agama antar umat.

17
Sarirotul Karomah yang biasa dipanggil Sari, lahir di
Trenggalek pada 20 Juni 1999 mulai menulis cerpen
pertamanyayang berjudul”Adat Indonesia” pada tahun
2016. Tema dari cerpen ini yaitu tentang Sosial, Budaya,
dan Agama. Cerpen ini dibuat untuk menyelesaikan tugas
simulasi digital dari sekolah tentang pembuatan buku
digital. Buku ini ditulis dengan harapan agar para pembaca
tetap berusaha untuk mempertahankan adat istiadat yang
ada di daerah masing – masing. Terimakasih.

18
Tri Setianingsih atau yang biasa di panggil Tia
bersekolah di SMK N 1 POGALAN, lahir di Trenggalek 27
juli 1999 menulis cerpen yang pertamanya mulai tahun
ini atau tahun 2016. Cerpen yang pertama di tulis yaitu
cerpen yang berjudul “Pengaruh Globalisasi”, yang
menceritakan persahabatan dua orang gadis desa.
Dengan pembuatan cerpen yang pertama ini penulis
mengharapkan para pembaca agar lebih selektif dalam
mengikuti perkembangan zaman pada saat ini, karena
jika tidak selektif maka akan terjerumus dalam jurang
kehancuran.

19

Anda mungkin juga menyukai

  • Teori Karawitan
    Teori Karawitan
    Dokumen27 halaman
    Teori Karawitan
    Arum Dewi Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Artikel Suwuk Gropak
    Artikel Suwuk Gropak
    Dokumen3 halaman
    Artikel Suwuk Gropak
    Arum Dewi Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Carakan
    Carakan
    Dokumen2 halaman
    Carakan
    Arum Dewi Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Geguritan
    Geguritan
    Dokumen1 halaman
    Geguritan
    Arum Dewi Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Aksara Jawa
    Aksara Jawa
    Dokumen9 halaman
    Aksara Jawa
    Arum Dewi Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Embun
    Embun
    Dokumen2 halaman
    Embun
    Arum Dewi Puspitasari
    100% (1)