Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN

HAK DAN KEWAJIBAN


WARGA NEGARA INDONESIA
Tugas Makalah Kelompok II
Kewarganegaraan

Dosen : Letnan Kolonel (PURN) DR I Dewa Made


Suara, BE, S.SOS, MM, M.SI

DISUSUN OLEH KELOMPOK II

1. M. Ardhiansyah Hasyim 1902220031


2. M. Yusron Amrullah 1902220021
3. Andre H Aritonang 1902220100
4. Febi Fernandi 1902220069
5. M. Syahrifki Muda Nst 1902220101
6. Rachman Bachtiar 1902220016

Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang


Program Studi Teknik Mesin Tahun 2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang SWT telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan yang berjudul Hak dan
Kewajiban Warga Negara Indonesia

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu
penulisan makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Palembang, 8 Oktober 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam
praktiknya harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan
mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam
kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan/kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warganegara guna mendapat pengakuan akan hak yang
sesuai dengan pelaksanaan kewajibantersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan seimbang
dalam praktik kehidupan,
Maka akan terjadi suatu ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak
masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa,maupun bernegara.Ada sebagian masyarakat yang merasa dirinya
tidak tersentuh oleh pemerintah.
Dalam artian pemerintah tidak membantu untuk memenuhi kebutuhan hidupsehari-
harinya, tidak memperdulikan pendidikan dirinya dan keluarganya, tidak mengobati
penyakit yang dideritanya dan lain sebagainya yang menggambarkan
Seakan-akan pemerintah tidak melihat penderitaan yang dirasakan mereka.Selain
mereka yang merasa hak-haknya sebagai warga negara belum didapat, ada juga orang-orang
yang mendapatkan hak mereka sebagai warga negara, akan tetapi mereka tidak
mau menunaikan kewajibannya sebagai warga negara. Mereka tidak mau membela negaranya
dikala hak-hak negeri ini dirampas oleh negara seberang,mereka tidak mau tahu dikala hak
paten seni-seni kebudayaan Indonesia dibajak dan diakui oleh negara lain, dan bahkan mereka
mengambil dan mencuri hak-hak rakyat jelata demi kepentingan perutnya sendiri.Sungguh
masih banyak sekali fenomena-fenomena yang menimpa negeri ini. Hal ini terjadi karena
masyarakat kurang paham tentang hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Atau mereka
paham tetapi hawa nafsu telah menguasai akal pikiran merekasehingga tertutup kebaikan di
dalam jiwa mereka. Oleh karena itu, disusunlah makalah Hak dan kewajiban warga negara ini.
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.
BAB II
LANDASAN TEORI

Pada landasan teori ini, penyusun mengambil referensi dari Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dan pengertian dari pakar agar maknanya relevan dengan isi pembahasan.

2.1 Pengertian Hak

Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan (mutlak) oleh setiap manusia
sejak ia diciptakandan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri.
Menurut Prof.Dr.Notonagoro mendefinisikannya sebagai berikut: “Hak adalah kuasa
untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh
pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa olehnya.

Menurut Sudikno Hak dibagi menjadi dua yaitu:


a. Hak Absolut (absolute rechten, onpersoonlijke rechten).Hak absolut adalah hubungan hukum
antara subyek hukum dengan obyek hukum yang menim bulkan kewajiban pada setiap orang
lain untuk menghormati hubungan hukum itu. Hak absolut memberi wewenang bagi
pemegangnya untuk berbuat atau tidak berbuat, yang pada dasarnya dapat dilaksanakan
terhadap siapa saja dan melibatkan setiap orang. Isi hak absolut ini ditentukan oleh
kewenangan pemegang hak. Kalau ada hak absolut pada seseorang maka ada kewajiban bagi
setiap orang lain untuk menghormati dan menanggungnya. Pada hak absolut pihak ketiga
berkepentingan untuk mengetahui eksistensinya sehingga memerlukan publisitas. Hak absolut
terdiri dari hak absolut yang bersifat kebendaan dan hak absolut yang tidak bersifat kebendaan.
Hak absolut yang bersifat kebendaan meliputi hak kenikmatan (hak milik, hak guna bangunan
dan sebagainya) dan hak jaminan.

b. Hak Relatif (nisbi, relative rechten, persoonlijke rechten).Hak relatif adalah hubungan subyek
hukum dengan subyek hukum tertentu lain dengan perantaraan benda yang menimbulkan
kewajiban pada subyek hukum lain tersebut. Hak relatif adalah hak yang berisi wewenang
untuk menuntut hak yang hanya dimiliki seseorang terhadap orang-orang tertentu. Jadi hanya
berlaku bagi orang-orang tertentu; (kreditur dan debitur tertentu).

Menurut Soerjono Soekanto:


a. Hak searah atau relatif, muncul dalam hukum perikatan atau perjanjian. Misal hak menagih
atau melunasi prestasi.
b. Hak jamak arah atau absolut, terdiri dari :
 Hak dalam HTN (Hukum Tata Negara) pada penguasa menagih pajak, pada warga hak
asasi
 Hak kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh, hak kehormatan dan kebebasan;
 Hak kekeluargaan, hak suami istri, hak orang tua, hak anak
 Hak atas objek imateriel, hak cipta, merek dan paten.

2.2 Pengertian Kewajiban

Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan
melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr. Notonagoro). Sedangkan Kewajiban
adalah Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Pengertian kewajiban lainnya adalah:
a. Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak berapsangan dengan hak dan
melibatkan hak di pihak lain,
b. Kewajiban publik, dalam hukum publik ialah wajib mematuhi hak publik dan kewajiban pardata
timbul dari perjanjian berkolerasi dengan hak perdata,
c. Kewajiban positif, menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban negatif, tidak melakukan
sesuatu,
d. Kewajiban universal atau umum ditujukan ke semua warga negara atau umum , ditujukan
kepada golongan tertentu dan kewajiban khusus, timbul dari bidang hukum tertentu,
perjanjian,
e. Kewajiban primer, tidak timbul dari perbuatan ,melawan hukum, misal kewawjiban untuk
tidak mencemarkan nama baik dan kewajiban yang bersifat memberi sanksi, timbul dari
perbuatan melawan hukum misal membayar kerugian dalam hukum perdata.

2.3 Pengertian Warga Negara

Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah Negara
tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut Kansil
adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan
negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam
wilayah negara itu.
Menurut Koerniatmanto S, warga negara merupakan anggota negara yang mempunyai
kedudukan khusus terhadap negaranya, mempunyai hubungan hak & kewajiban yang bersifat
timbal-balik terhadap negaranya.
Menurut A.S. Hikam, mengungkapka bahwa warga negara merupakan terjemahan dari
“citizenship” yaitu merupakan anggota dari sebuah kelompok atau komunitas yang membentuk
negara itu sendiri. Menggunakan istilah tersebut menurutnya lebih pas & lebih berarti daripada
kawula negara yang artinya objek atau orang- orang yang dimiliki negara & mengabdi kepada
pemiliknya (Negara).
Menurut Wolhoff, mengatakan bahwa Kewarganegaraan merupakan keanggotaan dari
suatu bangsa tertentu yakni sejumlah manusia yang terikat dengn yang lainnya karna kesatuan
bahasa kehidupan sosial & budaya serta kesadaran nasionalnya. Kewarganegaraan ini memiliki
kemiripan dengan kebangsaan yang membedakannya ialah hak-hak untuk aktif dalam
perpolitikan. Dan ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga
negara Sebagai contoh secara hukum berpartisispasi dalam politik. Juga dimungkinkan untuk
memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.
Menurut Ko Swaw Sik ( 1957 ), mengungkapkan bahwa Kewarganegaraan merupakan
ikatan hukm antara Negara & seseorang. Dan ikatan itu menjadi suatu “kontrak politis” antara
Negara yang mndapat status sebagai Negara yang berdaulat & diakui karena memliki tata
Negara. Kewarganegaraan juga merupakan bagian dari konsep kewargaan. Dan didalam
pengertian ini, warga suatu kota atau kapubaten disebut juga sebagai warga kota atau warga
kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah,
kewargaan ini menjadi penting, karena msing-masing satuan politik akn memberikan hak
(biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.

2.4 Pengertian NKRI

NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah bentuk negara yang terdiri dari banyak
wilayah/kepulauan yang tersebar dengan keanekaragaman adat, suku, budaya, dan keyakinan,
yang memiliki tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur dengan
pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
serta mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan
ketertiban dunia.
NKRI adalah suatu bentuk Negara yang terdiri atas wilayah yang luas dan
tersebar dengan bermacam adat, suku dan keyakinan serta budaya yang memiliki
tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Mungkin
kamu juga pernah mendengar akan pengertian tersebut. Ya, dalam UUD 1945, yang mungkin
sangat sering kamu dengar saat upacara bendera hari senin. Secara tidak langsung dengan
diperdengarkannya pembacaan UUD 1945, itu memperkenalkan dan menginformasikan
tentang pengertian NKRI.
Dari pengertian NKRI yang juga ada pada UUD 1945, tersirat tujuan dan fungsi Negara
yang juga penting untuk kamu fahami dan kamu tau. Dalam pemahaman NKRI, Negara
memiliki fungsi untuk menegakan keadilan melalui lembaga-lembaga peradilan yang sesuai
dengan UUD yang berlaku. Negara juga berfungsi untuk mengusahakan kemakmuran,
kesejahteraan dan keadilan rakyatnya. Negara juga berfungsi untuk melaksanakan penertiban
untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah akan hal-hal buruk dalam masyarakat. Dan
fungsi dari NKRI juga dalah mempertahankan tegaknya kedaulatan Negara serta mengantisipasi
kemungkinan adanya serangan yang mengancam keamanan Negara.
Berdasarkan pengertian-pengertian perkata diatas, maka penyusun dapat menyimpulkan
bahwa pengertian judul secara menyeluruh pada makalah yang berjudul “Hak dan Kewajiban
Warga Negara NKRI” ini adalah Kuasa untuk menerima dan melakukan sesuatu yang telah
dibebankan sebagai penduduk negara yang telah diatur oleh pemerintah negara Indonesia.
BAB III
KENYATAAN DI LAPANGAN

Dalam suatu negara ada berbagai macam hak dan kewajiban warga negara, seperti
misalnya sebagai berikut.

3.1 Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Contoh Hak Warga Negara Indonesia ;


a. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
b. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
c. Tiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan.
d. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan
masing-masing yang dipercayai.
e. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
f. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau NKRI dari
serangan musuh.
g. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia ;


a. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
b. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah
pusat dan pemerintah daerah (pemda).
c. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
d. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku
di wilayah negara Indonesia.
e. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar
bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

3.2 Penyimpangan Dalam Penerapan Hak dan Kewajban

Namun dalam penerapan hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan sehari hari
masih banyak sekali penyimpangan.

Contoh penyimpangan dalam hak :


a. Hak tentang penghidupan yang layak bagi seluruh warga negara Indonesia:
Dalam UUD 1945 bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pengidupan yang
layak,,namun dalam kenyataannya angka kemiskinan di Indonesia masih sangat tinggi, dan
masyarakat masih banyak yang kekurangan dalam segi ekonomi.
b. Hak untuk memperoleh rasa aman:
Dalam UUD 1945 juga dijelaskan bahwa setiap warga negara indonesia mempunyai hak
untuk memperoleh rasa aman. Namun tingginya premanisme, dan kriminalitas di negara ini
membuat setiap warga negara harus selalu waspada setiap saat, karena ancaman ancaman
akan bisa muncul kapan saja.

Contoh penyimpangan dalam kewajiban :


a. Kewajiban melaksanakan aturan dan hukum yang berlaku.
Setiap warga negara wajib melaksanakan hukum dan peraturan yang berlaku di negara ini,
namun pada kenyataannya masih banyak sekali tindak pidana atau perdata yang melanggar
hukum, seperti misalnya korupsi, yang merupakan penyakit yang susah hilang dari negara ini
ketika sesorang telah menduduki suatu jabatan tertentu.

Secara umum masih banyak sekali penyimpangan penyimpangan hak serta kewajiban
yang terjadi di negara ini, namun bukan berarti hal tersebut tidak bisa dihilangkan.
Penyimpangan terhadap hak dapat diselesaikan secara profesional oleh pemerintah, yang
artinya pemerintah harus bisa memperbaiki program atau sistem pembangunan yang sedang
berjalan di negara ini menjadi lebih baik agar semua hak dari warga negara dapat terpenuhi.
Sementara dengan penyimpangan terhadap kewajiban warga negara diperlukan perbaikan
serta kesadaran hukum dan moral agar setiap warga negara bisa saling menghormati hak orang
lain. Demi kondisi negara yang lebih baik, maka penyimpangan dan kewajiban warga negara
merupakan hal yang perlu diperbaiki bersama antara warga negara dengan pemerintah.
Sehingga akan terbentuk negara yang aman, nyaman, damai, dan sejahtera.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara

Hak merupakan sesuatu hal yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu
sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan.Hak pada umumnya
didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan/ kewajiban
untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang
pantas untuk didapat . Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan / kewajiban
bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.
Jadi antara hak dan kewajiban itu saling berhubungan satu sama lain, sebab seseorang
tidak akan mendapat haknya tanpa melakukan kewajiban yang sudah di tentukan, begitu juga
sebaliknya setiap kewajiban yang telah dikerjakan pasti hak selalu mengikutinya. Contoh yang
sederhana “seseorang yang bekerja di suatu perusahan, mereka memberikan tenaganya dan
melaksanakn tugas yang sudah ditentukan, lalu pada saat tertentu mereka akan mendapatkan
gaji”.
Sedangkan pengertian warga negara menurut Kansil,adalah mereka yang telah memenuhi
syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara tersebut.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal 26 menyatakan : “
warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang
sebagai warga negara”.

4.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Hak dan kewajiban merupakan hal yang memiliki keterkaitan yang sulit dipisahkan. Untuk
mencapai keseimbangan antar hak dan kewajiban, kita perlu tahu posisi kita masing-masing.
Hak warga negara adalah hak yang seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Sedangkan, kewajiban negara adalah melakukan suatu kewajiban atau
perintah kita sesuai dengan hukum yang berlaku dan berdasarkan UUD 1945. Sejatinya, kita
sering menuntut hak namun melupakan sebuah kewajiban kita. Jika hak dan kewajiban telah
terpenuhi dan dilaksanakan dengan baik, maka akan tercipta kehidupan yang harmonis,
nyaman, tentram dan sejahtera. Apabila hak dan kewajiban tidak seimbang dalam
pelaksanannya akan menimbulkan perselisihan dan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang baik harus menegakkan hak dan
kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita telah melaksanakannya dengan baik, kita
boleh menuntut hak kita sebagai warga negara kepada pemerintah. Dengan begitu, rasa
keadilan akan lebih terasa di tengah kehidupan yang rumit ini.
4.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945

Hak dan kewajiban manusia sebagai warga 11egara tercantum dalam undang-undang
dasar 1945 sebagai berikut.

Hak Warga Negara Indonesia :


1. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
(pasal 27 ayat 2).
2. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dalam kehidupannya
(pasal 28A).
3. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (pasal 28B ayat 1).
4. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 28B ayat 2).
5. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya, dan demi kesejahteraan umat manusia (pasal
28C ayat 1).
6. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya (pasal 28C ayat 2).
7. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama dimata hukum (pasal 28D ayat 1).
8. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja (pasal 28D ayat 2).
9. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (pasal
28D ayat 3).
10. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya (pasal 28D ayat 4).
11. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya (pasal 28E ayat 2).
12. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat (pasal
28E ayat 3).
13. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia (pasal 28F).
14.Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (pasal
28G ayat 1).
15.Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat
martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain (pasal 28G ayat 2).
16.Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan (pasal
28H ayat 1).
17.Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan (pasal 28H ayat
2).
18.Setiap orang berhak atas jaminana sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermartabat (pasal 28H ayat 3).
19.Setiap orang berhak bebas mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun (pasal 28H ayat 4).
20.Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu (pasal 28I
ayat 2).
21.Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 28J ayat 1).
22.Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara (pasal 30
ayat 1).
23.Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (pasal 31ayat 1).

Kewajiban Warga Negara Indonesia :


1. Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintah dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintah itu dengan tidak ada pengecualian
(pasal 27 ayat 1).
2. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 28J ayat 1).
3. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai sesuai pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis (pasal 28J ayat 2).
4. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara (pasal 30
ayat 1).

Sebagaimana yang telah ditetapkan bahwasanya Hak dan Kewajiban Warga Negara sudah
tercantum dalam UUD 1945. Namun saat ini pelaksanaannya masih saja tidak seimbang antara
hak dan kewajibannya. Sebenarnya ini adalah tanggung jawab bersama, mencari solusi yang
tepat untuk pencapaian tersebut. Bisa dikatakan faktornya bisa saja dari faktor pribadi maupun
pemerintahan.
Faktor pemerintah sendiri masih mencerminkan hal yang negatif dalam kepemimpinannya
dalam membangun negeri ini. Sedangkan peran pemerintah sangat penting bagi bangsa dan
negara ini sendiri, dan berpengaruh pada rakyatnya yang mereka pimpin. Para pemerintah
cenderung mementingkan kepentingaan pribadinya dan melupakan kepentingan kesejahteraan
masyarakatnya, dilihat dari banyaknya kasusu korupsi yang dilakukan oleh para pemerintah.
Jika hal tersebut terus terjadi maka akan terjadinya ketidakseimbangan yang
mengakibatkan kesenjangan sosial yang berkepanjangan. Marilah memulai dari diri sendiri
untuk bergerak merubahnya agar mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban
sebagai warga negara Indonesia.
Maka dari semua itu perlunya pengertian dan pemahaman dari sedini mungkin mengenai
apa itu hak dan kewajiban, bagaimana cara kedua hal tersebut dijalankan supaya tetap imbang
dan tidak berat sebelah. Antara hak-hak yang dimiliki setiap manusia tentu ada tuntutan berupa
kewajiban yang harus ditanggung terlebih dahulu.
Antara kewajiban yang sudah dilaksanakan setiap manusia terdapat hak – hak yang pantas
didapatkan dan dimiliki oleh manusia itu, sehingga dalam pelaksanaan kesehariannya kedua hal
ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri apalagi terpisah.
Perlunya pendidikan sedini mungkin bagi tiap Warga Negara Indonesia supaya memahami
prinsip dasar akan hak dan kewajiban ini.Bahwa pendidikan Kewarganegaraan yang diterapkan
di sekolah-sekolah merupakan salah satu upaya yang baik dalam rangka meningkatkan
pemahaman masyarakat akan hak dan kewajiban, terutama sebagai Warga Negara Indonesia
agar dapat semakin menjalani kehidupan bermasyarakat yang lebih positif dan bertanggung
jawab, taat hukum serta menghormati hak – hak diri sendiri maupun orang lain.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil makalah ini, kami dapat menarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan
Hak dan Kewajiban Warga Negara, di antaranya:

1. Hak adalah sesuatu yang pantas dimiliki atau didapatkan sejak manusia dalam kandungan,
kewajiban adalah sesuatu yang harus, wajib dilakukan sebagai tuntutan manusia untuk
mendapatkan haknya, warga negara adalah penduduk yang tercatat secara hukum tinggal
menempati suatu negara serta taat dan tunduk kepada negara tersebut.
2. Hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain karena sebagai
suatu ikatan yang sama-sama harus dijalankan sekaligus didapatkan.
3. Negara Indonesia mengatur hak dan kewajiban Warga Negaranya dalam pasal-pasal UUD 1945
dari pasal 27-31,serta aturan pengembangannya ditetapkan dalam berbagai undang – undang.
4. Pelaksanaan hak dan kewajiban di Negara Indonesia masih belum maksimal serta perlu diadakan
pengertian serta pemahaman terus-menerus kepada masyarakat terkait pelaksanaan hak dan
kewajiban sebagai Warga Negara yang baik dan bermoral.

Anda mungkin juga menyukai