MAKALAH Kewarganegaraan
MAKALAH Kewarganegaraan
KEWARGANEGARAAN
Segala puji bagi Allah yang SWT telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan yang berjudul Hak dan
Kewajiban Warga Negara Indonesia
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu
penulisan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam
praktiknya harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan
mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam
kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan/kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warganegara guna mendapat pengakuan akan hak yang
sesuai dengan pelaksanaan kewajibantersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan seimbang
dalam praktik kehidupan,
Maka akan terjadi suatu ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak
masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa,maupun bernegara.Ada sebagian masyarakat yang merasa dirinya
tidak tersentuh oleh pemerintah.
Dalam artian pemerintah tidak membantu untuk memenuhi kebutuhan hidupsehari-
harinya, tidak memperdulikan pendidikan dirinya dan keluarganya, tidak mengobati
penyakit yang dideritanya dan lain sebagainya yang menggambarkan
Seakan-akan pemerintah tidak melihat penderitaan yang dirasakan mereka.Selain
mereka yang merasa hak-haknya sebagai warga negara belum didapat, ada juga orang-orang
yang mendapatkan hak mereka sebagai warga negara, akan tetapi mereka tidak
mau menunaikan kewajibannya sebagai warga negara. Mereka tidak mau membela negaranya
dikala hak-hak negeri ini dirampas oleh negara seberang,mereka tidak mau tahu dikala hak
paten seni-seni kebudayaan Indonesia dibajak dan diakui oleh negara lain, dan bahkan mereka
mengambil dan mencuri hak-hak rakyat jelata demi kepentingan perutnya sendiri.Sungguh
masih banyak sekali fenomena-fenomena yang menimpa negeri ini. Hal ini terjadi karena
masyarakat kurang paham tentang hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Atau mereka
paham tetapi hawa nafsu telah menguasai akal pikiran merekasehingga tertutup kebaikan di
dalam jiwa mereka. Oleh karena itu, disusunlah makalah Hak dan kewajiban warga negara ini.
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada landasan teori ini, penyusun mengambil referensi dari Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dan pengertian dari pakar agar maknanya relevan dengan isi pembahasan.
Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan (mutlak) oleh setiap manusia
sejak ia diciptakandan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri.
Menurut Prof.Dr.Notonagoro mendefinisikannya sebagai berikut: “Hak adalah kuasa
untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh
pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa olehnya.
b. Hak Relatif (nisbi, relative rechten, persoonlijke rechten).Hak relatif adalah hubungan subyek
hukum dengan subyek hukum tertentu lain dengan perantaraan benda yang menimbulkan
kewajiban pada subyek hukum lain tersebut. Hak relatif adalah hak yang berisi wewenang
untuk menuntut hak yang hanya dimiliki seseorang terhadap orang-orang tertentu. Jadi hanya
berlaku bagi orang-orang tertentu; (kreditur dan debitur tertentu).
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan
melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr. Notonagoro). Sedangkan Kewajiban
adalah Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Pengertian kewajiban lainnya adalah:
a. Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak berapsangan dengan hak dan
melibatkan hak di pihak lain,
b. Kewajiban publik, dalam hukum publik ialah wajib mematuhi hak publik dan kewajiban pardata
timbul dari perjanjian berkolerasi dengan hak perdata,
c. Kewajiban positif, menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban negatif, tidak melakukan
sesuatu,
d. Kewajiban universal atau umum ditujukan ke semua warga negara atau umum , ditujukan
kepada golongan tertentu dan kewajiban khusus, timbul dari bidang hukum tertentu,
perjanjian,
e. Kewajiban primer, tidak timbul dari perbuatan ,melawan hukum, misal kewawjiban untuk
tidak mencemarkan nama baik dan kewajiban yang bersifat memberi sanksi, timbul dari
perbuatan melawan hukum misal membayar kerugian dalam hukum perdata.
Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah Negara
tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut Kansil
adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan
negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam
wilayah negara itu.
Menurut Koerniatmanto S, warga negara merupakan anggota negara yang mempunyai
kedudukan khusus terhadap negaranya, mempunyai hubungan hak & kewajiban yang bersifat
timbal-balik terhadap negaranya.
Menurut A.S. Hikam, mengungkapka bahwa warga negara merupakan terjemahan dari
“citizenship” yaitu merupakan anggota dari sebuah kelompok atau komunitas yang membentuk
negara itu sendiri. Menggunakan istilah tersebut menurutnya lebih pas & lebih berarti daripada
kawula negara yang artinya objek atau orang- orang yang dimiliki negara & mengabdi kepada
pemiliknya (Negara).
Menurut Wolhoff, mengatakan bahwa Kewarganegaraan merupakan keanggotaan dari
suatu bangsa tertentu yakni sejumlah manusia yang terikat dengn yang lainnya karna kesatuan
bahasa kehidupan sosial & budaya serta kesadaran nasionalnya. Kewarganegaraan ini memiliki
kemiripan dengan kebangsaan yang membedakannya ialah hak-hak untuk aktif dalam
perpolitikan. Dan ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga
negara Sebagai contoh secara hukum berpartisispasi dalam politik. Juga dimungkinkan untuk
memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.
Menurut Ko Swaw Sik ( 1957 ), mengungkapkan bahwa Kewarganegaraan merupakan
ikatan hukm antara Negara & seseorang. Dan ikatan itu menjadi suatu “kontrak politis” antara
Negara yang mndapat status sebagai Negara yang berdaulat & diakui karena memliki tata
Negara. Kewarganegaraan juga merupakan bagian dari konsep kewargaan. Dan didalam
pengertian ini, warga suatu kota atau kapubaten disebut juga sebagai warga kota atau warga
kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah,
kewargaan ini menjadi penting, karena msing-masing satuan politik akn memberikan hak
(biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.
NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah bentuk negara yang terdiri dari banyak
wilayah/kepulauan yang tersebar dengan keanekaragaman adat, suku, budaya, dan keyakinan,
yang memiliki tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur dengan
pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
serta mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan
ketertiban dunia.
NKRI adalah suatu bentuk Negara yang terdiri atas wilayah yang luas dan
tersebar dengan bermacam adat, suku dan keyakinan serta budaya yang memiliki
tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Mungkin
kamu juga pernah mendengar akan pengertian tersebut. Ya, dalam UUD 1945, yang mungkin
sangat sering kamu dengar saat upacara bendera hari senin. Secara tidak langsung dengan
diperdengarkannya pembacaan UUD 1945, itu memperkenalkan dan menginformasikan
tentang pengertian NKRI.
Dari pengertian NKRI yang juga ada pada UUD 1945, tersirat tujuan dan fungsi Negara
yang juga penting untuk kamu fahami dan kamu tau. Dalam pemahaman NKRI, Negara
memiliki fungsi untuk menegakan keadilan melalui lembaga-lembaga peradilan yang sesuai
dengan UUD yang berlaku. Negara juga berfungsi untuk mengusahakan kemakmuran,
kesejahteraan dan keadilan rakyatnya. Negara juga berfungsi untuk melaksanakan penertiban
untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah akan hal-hal buruk dalam masyarakat. Dan
fungsi dari NKRI juga dalah mempertahankan tegaknya kedaulatan Negara serta mengantisipasi
kemungkinan adanya serangan yang mengancam keamanan Negara.
Berdasarkan pengertian-pengertian perkata diatas, maka penyusun dapat menyimpulkan
bahwa pengertian judul secara menyeluruh pada makalah yang berjudul “Hak dan Kewajiban
Warga Negara NKRI” ini adalah Kuasa untuk menerima dan melakukan sesuatu yang telah
dibebankan sebagai penduduk negara yang telah diatur oleh pemerintah negara Indonesia.
BAB III
KENYATAAN DI LAPANGAN
Dalam suatu negara ada berbagai macam hak dan kewajiban warga negara, seperti
misalnya sebagai berikut.
Namun dalam penerapan hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan sehari hari
masih banyak sekali penyimpangan.
Secara umum masih banyak sekali penyimpangan penyimpangan hak serta kewajiban
yang terjadi di negara ini, namun bukan berarti hal tersebut tidak bisa dihilangkan.
Penyimpangan terhadap hak dapat diselesaikan secara profesional oleh pemerintah, yang
artinya pemerintah harus bisa memperbaiki program atau sistem pembangunan yang sedang
berjalan di negara ini menjadi lebih baik agar semua hak dari warga negara dapat terpenuhi.
Sementara dengan penyimpangan terhadap kewajiban warga negara diperlukan perbaikan
serta kesadaran hukum dan moral agar setiap warga negara bisa saling menghormati hak orang
lain. Demi kondisi negara yang lebih baik, maka penyimpangan dan kewajiban warga negara
merupakan hal yang perlu diperbaiki bersama antara warga negara dengan pemerintah.
Sehingga akan terbentuk negara yang aman, nyaman, damai, dan sejahtera.
BAB IV
PEMBAHASAN
Hak merupakan sesuatu hal yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu
sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan.Hak pada umumnya
didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan/ kewajiban
untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang
pantas untuk didapat . Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan / kewajiban
bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.
Jadi antara hak dan kewajiban itu saling berhubungan satu sama lain, sebab seseorang
tidak akan mendapat haknya tanpa melakukan kewajiban yang sudah di tentukan, begitu juga
sebaliknya setiap kewajiban yang telah dikerjakan pasti hak selalu mengikutinya. Contoh yang
sederhana “seseorang yang bekerja di suatu perusahan, mereka memberikan tenaganya dan
melaksanakn tugas yang sudah ditentukan, lalu pada saat tertentu mereka akan mendapatkan
gaji”.
Sedangkan pengertian warga negara menurut Kansil,adalah mereka yang telah memenuhi
syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara tersebut.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal 26 menyatakan : “
warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang
sebagai warga negara”.
Hak dan kewajiban merupakan hal yang memiliki keterkaitan yang sulit dipisahkan. Untuk
mencapai keseimbangan antar hak dan kewajiban, kita perlu tahu posisi kita masing-masing.
Hak warga negara adalah hak yang seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Sedangkan, kewajiban negara adalah melakukan suatu kewajiban atau
perintah kita sesuai dengan hukum yang berlaku dan berdasarkan UUD 1945. Sejatinya, kita
sering menuntut hak namun melupakan sebuah kewajiban kita. Jika hak dan kewajiban telah
terpenuhi dan dilaksanakan dengan baik, maka akan tercipta kehidupan yang harmonis,
nyaman, tentram dan sejahtera. Apabila hak dan kewajiban tidak seimbang dalam
pelaksanannya akan menimbulkan perselisihan dan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang baik harus menegakkan hak dan
kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita telah melaksanakannya dengan baik, kita
boleh menuntut hak kita sebagai warga negara kepada pemerintah. Dengan begitu, rasa
keadilan akan lebih terasa di tengah kehidupan yang rumit ini.
4.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945
Hak dan kewajiban manusia sebagai warga 11egara tercantum dalam undang-undang
dasar 1945 sebagai berikut.
Sebagaimana yang telah ditetapkan bahwasanya Hak dan Kewajiban Warga Negara sudah
tercantum dalam UUD 1945. Namun saat ini pelaksanaannya masih saja tidak seimbang antara
hak dan kewajibannya. Sebenarnya ini adalah tanggung jawab bersama, mencari solusi yang
tepat untuk pencapaian tersebut. Bisa dikatakan faktornya bisa saja dari faktor pribadi maupun
pemerintahan.
Faktor pemerintah sendiri masih mencerminkan hal yang negatif dalam kepemimpinannya
dalam membangun negeri ini. Sedangkan peran pemerintah sangat penting bagi bangsa dan
negara ini sendiri, dan berpengaruh pada rakyatnya yang mereka pimpin. Para pemerintah
cenderung mementingkan kepentingaan pribadinya dan melupakan kepentingan kesejahteraan
masyarakatnya, dilihat dari banyaknya kasusu korupsi yang dilakukan oleh para pemerintah.
Jika hal tersebut terus terjadi maka akan terjadinya ketidakseimbangan yang
mengakibatkan kesenjangan sosial yang berkepanjangan. Marilah memulai dari diri sendiri
untuk bergerak merubahnya agar mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban
sebagai warga negara Indonesia.
Maka dari semua itu perlunya pengertian dan pemahaman dari sedini mungkin mengenai
apa itu hak dan kewajiban, bagaimana cara kedua hal tersebut dijalankan supaya tetap imbang
dan tidak berat sebelah. Antara hak-hak yang dimiliki setiap manusia tentu ada tuntutan berupa
kewajiban yang harus ditanggung terlebih dahulu.
Antara kewajiban yang sudah dilaksanakan setiap manusia terdapat hak – hak yang pantas
didapatkan dan dimiliki oleh manusia itu, sehingga dalam pelaksanaan kesehariannya kedua hal
ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri apalagi terpisah.
Perlunya pendidikan sedini mungkin bagi tiap Warga Negara Indonesia supaya memahami
prinsip dasar akan hak dan kewajiban ini.Bahwa pendidikan Kewarganegaraan yang diterapkan
di sekolah-sekolah merupakan salah satu upaya yang baik dalam rangka meningkatkan
pemahaman masyarakat akan hak dan kewajiban, terutama sebagai Warga Negara Indonesia
agar dapat semakin menjalani kehidupan bermasyarakat yang lebih positif dan bertanggung
jawab, taat hukum serta menghormati hak – hak diri sendiri maupun orang lain.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil makalah ini, kami dapat menarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan
Hak dan Kewajiban Warga Negara, di antaranya:
1. Hak adalah sesuatu yang pantas dimiliki atau didapatkan sejak manusia dalam kandungan,
kewajiban adalah sesuatu yang harus, wajib dilakukan sebagai tuntutan manusia untuk
mendapatkan haknya, warga negara adalah penduduk yang tercatat secara hukum tinggal
menempati suatu negara serta taat dan tunduk kepada negara tersebut.
2. Hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain karena sebagai
suatu ikatan yang sama-sama harus dijalankan sekaligus didapatkan.
3. Negara Indonesia mengatur hak dan kewajiban Warga Negaranya dalam pasal-pasal UUD 1945
dari pasal 27-31,serta aturan pengembangannya ditetapkan dalam berbagai undang – undang.
4. Pelaksanaan hak dan kewajiban di Negara Indonesia masih belum maksimal serta perlu diadakan
pengertian serta pemahaman terus-menerus kepada masyarakat terkait pelaksanaan hak dan
kewajiban sebagai Warga Negara yang baik dan bermoral.