LEMBAR PENGESAHAN
CACAT PENGELASAN PADA PENGGUNAAN LAS SMAW
CV. BOGA UTAMA
Oleh :
Palembang,
Mengetahui/ Menyetujui,
i
PERNYATAAN KEASLIAN
ISI LAPORAN KERJA PRAKTIK
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Kerja Praktik yang telah saya
buat ini merupakan hasil karya sendiri, dan bukan merupkan duplikasi, serta tidak
mengutip sebagian atau seluruhnya karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan sumbernya.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiratan Allah SWT yang telah
memberikan nikmat, rahmat, dan karunianya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan laporan kerja Praktik Yang Berjudul “Cacat Pengelasan Pada
Penggunaan Las SMAW” di CV. Boga Utama.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat agar bisa menyelesaikan mata
kuliah kerja praktik. Penulis sangat berterima kasih karena telah mendapatkan
banyak bantuan, kritik, serta saran agar laporan kerja praktik ini bisa diselesaikan.
Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Allah SWT berkat anugerah ilmu, nikmat kesehatan dan kesempatan
darinya, penulis mampu menyelesaikan laporan kerja praktik ini.
2. Orang tua yang selalu memberikan bantuan secara materi dan doa.
3. Bapak Ir. H. M. Lazim, M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Universitas Tridinanti.
4. Ibu Dewi Rawani, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen pembimbing.
5. Ibu Ovinda Pramana Putri, S.E. Selaku Kadiv HR&GA CV. Boga Utama
Palembang.
6. Bapak Sukman Hendra selaku pembimbing lapangan selama periode
kerja praktik.
Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam laporan
kerja praktik ini, oleh karena itu mohon kritik serta saran yang sifatnya
membangun. Semoga laporan ini akan bermanfaat bagi kita semua.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................vi
DAFTAR TABEL........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................2
1.3 Batasan Masalah........................................................................2
1.4 Tujuan Kerja Praktik.................................................................2
1.5 Manfaat Kerja Praktik...............................................................3
1.5.1 Bagi Jurusan................................................................3
1.5.2 Bagi Perusahaan..........................................................3
1.5.3 Bagi Mahasiswa..........................................................3
1.6 Metode Penelitian......................................................................4
1.7 Sistematika Penulisan................................................................4
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN.............................................6
2.1 Sejarah CV. Boga Utama..........................................................6
2.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan............................................8
2.2.1 Visi Perusahaan.........................................................8
2.2.2 Misi Perusahaan........................................................8
2.2.3 Tujuan Janka Panjang Perusahaan............................8
2.2.4 Tujuan Jangka Pendek Perusahaan...........................9
2.3 Kegiatan Umum Perusahaan.....................................................9
2.4 Struktur Organisasi....................................................................9
BAB III LANDASAN TEORI.....................................................................11
3.1 Pengertian Pengelasan.............................................................11
3.2 Fungsi Utama Pengelasan........................................................11
iv
3.3 Las Busur Listrik (Arc Welding).............................................11
3.4 Jenis-jenis Las Busur Listrik (Arc Welding)...........................11
3.4.1 Shield Metal Arc Welding (SMAW).............................11
3.4.2 Gas Metal Arc Welding (GMAW).................................12
3.4.3 Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)............................13
3.4.4 Submerged Arc Welding (SAW)...................................14
3.4.5 Flux-Cored Arc Welding (FCAW)................................14
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................16
4.1 Pengertian Las SMAW............................................................16
4.2 Komponen-komponen Las SMAW.........................................16
4.2.1 Mesin Las.......................................................................16
4.2.2 Kabel Massa dan Kabel Elektroda.................................17
4.2.3 Holder dan Klem Massa.................................................18
4.2.4 Elektroda........................................................................19
4.3 Prinsip Kerja Las SMAW........................................................22
4.4 Pengertian Cacat Pengelasan...................................................22
4.5 Jenis-jenis Cacat Las Pada Penggunaan Las SMAW,
Penyebab dan Solusi Pencegahannya......................................23
4.5.1 Cacat Las Porosity.........................................................23
4.5.2 Cacat Las Slag Inclusion................................................24
4.5.3 Cacat Las Undercut........................................................25
4.5.4 Cacat Las Arc Strike......................................................26
4.5.5 Cacat Las Spatter...........................................................26
BAB V PENUTUP......................................................................................28
5.1 Kesimpulan..............................................................................28
5.2 Saran........................................................................................29
5.2.1 Bagi Instansi...................................................................29
5.2.2 Bagi Mahasiswa.............................................................29
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................30
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Perumusan Masalah
2
1.5 Manfaat Kerja Praktik
3
kurikulum yang sudah diajarkan dapat dikembangkan dan sesuai dengan
kebutuhan tempat mahasiswa praktik.
Penulisan laporan ini terdiri dari lima bab dan setiap bab terdiri dari sub-
sub pembahasan dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
1. BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah,
Tujuan Kerja Praktik, Manfaat Kerja Praktik, Metode Penelitian, dan
Sistematika Penulisan
2. BAB II : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisi Sejarah CV. Boga Utama, Visi Misi dan Tujuan
Perusahaan, Kegiatan Umum Perusahaan, dan Struktur Organisasi
Perusahaan.
3. BAB III : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi Pengertian Pengelasan, Jenis-jenis Pengelasan, dan
4
Fungsi Utama Pengelasan.
4. BAB IV : PEMBAHASAN
Bab ini berisi pembahasan mengenai Pengertian Las SMAW,
Komponen-komponen Las SMAW, Cara Kerja Las SMAW,
Pengertian Cacat Pengelasan, Jenis-jenis Cacat Pengelasan Pada
Penggunaan Las SMAW, Penyebab dan Solusi Pencegahannya.
5. BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi Kesimpulan dan Saran
6. DAFTAR PUSTAKA
Berisi semua sumber pustaka yang digunakan dalam penulisan laporan
kerja praktik.
5
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
6
Beberapa tantangan dan hambatan pernah ia lalui. Pertama toko kecilnya,
pernah mengalami kecelakan yaitu kebakaran yang menhabiskan semuanya dan
maka dari itu bisnisnya sempat mengalami kegagalan.
Karena kabakaran, tempat usahanya akhirnya harus pindah. Hal tersebut
ternyata menimbulkan tantangan tersendiri karena ia dapat menggaet para
pelanggan baru. Tak disangka,walaupun pindah lokasi, ternyata memberikan
keuntungan sendiri bagi brownis Amanda. Minat konsumen pun semakin
meningkat setelah pindah lokasi baru.
Merek Amanda pun dipantenkan pada tahun 2004. Seiring dipatenkan
merek Amanda, membuat penjualan dan minat pada brownis legit nan lembut ini
semakin laris hingga penjualan semakin meningkat. Penjualannya meningkat
hingga 50 persen per tahun.
Dalam memasarkannya, brownis Amanda seringkali mengikuti berbagai
event seperti bazaar dengan menggunakan pengemasan yang disesuaikan dengan
pengembangan pasar. Saat itu brownis Amanda masih belum dapat dipasarkan
secara online karena produk yang tidak tahan lama.
Seiring berjalannnya waktu, karena penjualan meningkat dan bisnis terus
berkembang sehingga brownis Amanda pun memulai membuka berbagai
cabangnya di berbagai kota di Indonesia tak hanya Bandung tapi juga merambah
ke Jakarta, Surabaya, dan kota besar di Indonesia.
Tak hanya itu, brownis Amanda juga terus menggencarkan berbagai
inovasi varian rasa yang bermacam-macam sehingga membuat semakin banyak
memiliki penggemarnya. Hingga kini cabang outlet brownis Amanda tersebar
dalam 100 gerai di seluruhIndonesiadengan penjualan ribuan kotak tiap
cabangnya.
7
4 Jawa Tengah 16 Outlet
5 Jawa Timur 8 Outlet
6 Sumatera Utara 5 Outlet
7 Aceh 1 Outlet
8 Sumatera Selatan 5 Outlet
9 Kalimantan Timur 6 Outlet
10 Kalimantan Tengah 2 Outlet
11 Kalimantan Selatan 1 Outlet
12 Sulawesi Selatan 6 Outlet
8
2.2.4 Tujuan Jangka Pendek Perusahaan
9
CV. Boga Utama Palembang dipimpin langsung oleh seorang Area
Manager yang membawahi beberapa kepala divisi seperti Kadiv HR & GA, Kadiv
Finance & Acounting, Kadiv Marketing, Kadiv Produksi, Kadiv Pengendalian &
Perencanaan (IPAL) dan IT Support. Para kepala divisi membawahi staff-staff
seperti yang pada gambar dibawah ini.
10
BAB III
LANDASAN TEORI
11
dengan temperatur yang sangat tinggi. Pengelasan SMAW menggunakan
elektroda yang berfungsi sebagai logam pengisi serta terdapat sebuah
salutan yang akan melindungi cairan logam pengelasan, sehingga
pengelasan SMAW tidak memerlukan tekanan (pressure) dari gas inert
yang berfungsi untuk mengurangi atau menghilangkan pengaruh dari udara
lingkungan seperti oksigen atau senyawa partikel-partikel diudara yang
dapat menimbulkan korosi (karat) ataupun dapat pula menimbulkan
adanya gelembung-gelembung pada hasil pengelasan tersebut.
12
Gambar 3.2 Pengelasan GMAW
13
Las SAW merupakan salah satu jenis pengelasan busur listrik
dimana proses pengelasan ini adalah memanaskan dan mencairkan benda
kerja dan logam pengisi atau elektroda oleh busur listrik yang ada diantara
logam induk dan (logam pengisi). Pengelasan SAW ini menggunakan
fluks yang bentuknya seperti pasir untuk melindungi logam pengisi yang
mencair saat proses pengelasan agar tidak terkontaminasi dari udara luar
sehingga menghasilkan las - lasan yang baik.
14
Gambar 3.5 Pengelasan FCAW
15
BAB IV
PEMBAHASAN
16
las terdapat sebuah trafo las, sedangkan pada mesin las DC bagian dalam
mesin las tersebut juga terdapat trafo yang dilengkapi dengan sebuah diode
atau rectifier (mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah).
17
Gambar 4.3 Kabel Massa
18
Gambar 4.5 Klem massa
4.2.4 Elektroda
19
Berikut ini adalah cara untuk membaca kode yang tertera pada elektroda :
Tabel 4.1 Hubungan Digit Angka Keempat pada Elektroda dengan Jenis
Salutan, Penetrasi Busur, Arus Las dan Persentase Serbuk Besi
20
Angka 8 = penetrasi las sedang, daya AC/DC, kandungan selaputnya
serbuk besi 25%-40%, hidrogen rendah.
Contoh elektroda ini antara lain: E7018-H8R, E8018 - B2H4R dan lain-
lain. Cara membacanya :
Kawat las E7018-H8R artinya kekuatan tariknya 70.000 psi, mengandung
iron powder-iron oxide, mengandung sedikit hydrogen, ketahanan
terhadap uap air dan untuk dipakai pada pengelasan mild steel.
21
Angka 16 = lapisannya mengandung TiO& K2O & arusnya DCRP atau
AC.
Angka 17 = lapisannya mengandung CaO,TiO2 K2O SiO O SiO2&
arusnya DCRP atau AC.
Ketika ujung elektroda didekatkan pada logam induk akan terjadi busur
api listrik yang akan menghasilkan busur las yang panas. Kemudian panas ini
membuat ujung elektroda (kawat las) mencair dengan benda kerja secara
setempat. Dengan mencairnya kedua bagian ini maka kampuh las akan terisi oleh
logam cair yang berasal dari elektroda dan logam induk, terbentuklah kawah cair,
lalu membeku maka terjadilah logam lasan (weldment) dan terak (slag).
22
mengetahui dan menentukan standart yang berlaku sehingga dapat dilakukan
analisis pada defect pengelasan.
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kondisi reject atau accept suatu
pengelasan (identifikasi dan klasifikasi diskontinyu). Pengelasan dikatakan accept
apabila defect yang terdapat pada pengelasan tersebut berada dalam range standart
yang berlaku, sedangkan pengelasan dikatakan reject apabila melebihi atau kurang
dari range pada standart yang berlaku.
4.5 Jenis-jenis Cacat Las pada Penggunaan Las SMAW, Penyebab dan
Solusi Pencegahannya
Penyebab :
a. Arus yang digunakan terlalu rendah
b. Elektroda yang lembab
c. Busur las terlalu panjang
d. Flux elektroda yang rusak
23
Solusi pencegahan :
a. Arus yang digunakan harus sesuai dengan WPS
b. Kondisi elektroda harus di cek terlebih dahulu sebelum melakukan
pengelasan
c. Panjang busur las harus disesuaikan
d. Prosedur sebelum pengelasan harus dijalankan dengan benar
Penyebab :
a. Posisi Sudut kawat las salah.
b. Ampere terlalu rendah.
c. Sudut kampuh terlalu kecil.
d. Permukaan kampuh terdapat kotoran.
e. Travel Speed terlalu tinggi.
Solusi pencegahan :
a. Memperbaiki Posisi Sudut Elektroda.
b. Menaikkan Ampere sesuai dengan WPS atau Ampere
Recomended.
c. Sudut kampuh sesuai dengan yang di WPS.
24
d. Melakukan persiapan pengelasan yang benar, membersihkan semua
kotoran.
e. Mengatur Travel Speed yang sesuai.
Penyebab :
a. Arus pengelasan yang digunakan terlalu besar.
b. Travel speed / kecepatan las terlalu tinggi.
c. Panjang busur las terlalu tinggi.
d. Posisi elektroda kurang tepat.
e. Ayunan tangan kurang merata, waktu ayunan pada saat disamping
terlalu cepat.
Solusi Pencegahan :
a. Menyesuaikan arus pengelasan, Anda dapat melihat ampere yang
direkomendasikan di bungkus elektroda atau WPS (Welding
Procedure Specification).
b. Kecepatan las diturunkan.
25
c. Panjang busur diperpendek atau setinggi 1,5 x diameter elektroda.
d. Sudut kemiringan 70-80 derajat (menyesuaikan posisi).
e. Lebih sering berlatih untuk mengayunkan yang sesuai dengan
kemampuan.
4.5.4 Cacat Las Arc Strike
Penyebab :
a. Elektroda yang terkena parent metal.
b. Pegangan elektro dengan isolasi yang buruk.
c. Grounding pada alat pengelasan yang buruk.
Solusi pencegahan :
a. Meningkatkan kehati-hatian welder dalam melakukan pengelasan.
b. Gunakan pegangan elektro dengan isolasi yang baik.
c. Gunakan grounding yang sesuai standar.
26
Spatter adalah percikan las, sebenarnya jika spater dapat
dibersihkan maka tidak termasuk cacat. Namun jika jumlahnya berlebih
dan tidak dapat dibersihkan maka dikategorikan dalam cacat visual.
Penyebab :
a. Ampere terlalu tinggi.
b. Jarak elektroda dengan base metal terlalu jauh.
c. Elektroda lembab.
Solusi pencegahan :
a. Arus diturunkan sesuai dengan rekomendasi.
b. Panjang busur (1,5 x diameter Elektroda).
c. Elektroda dioven sesuai dengan handbook (khususnya kawat las
low hidrogen).
Tabel 4.1 Jumlah Cacat Pengelasan yang Ditemukan Pada Rangka Sebuah Oven
No. Jenis Cacat Pengelasan Jumlah
1 Porosity 2
2 Incomplete Fusion 1
3 Undercut 1
4 Arc Strike 1
5 Spatter 2
Total 7
27
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
28
5.2 Saran
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal
Prayitno, Dody dkk. (2018). Pengaruh Kuat Arus Listrik Pengelasan Terhadap
Kekerasan Lapisan Lasan Pada Baja Astm A316. Jurnal Dinamika
Vokasional Teknik Mesin, 03(1), 1-6. Diakses pada 22 Juni 2022, melalui
https://journal.uny.ac.id/index.php/dynamika/article/download/19109/10587
Prawira, A, S dkk. (2019). Pengaruh Kuat Arus Listrik dan Travelling Speed
terhadap Kekuatan Impact Alumunium 6061 Pengelasan Gas Tungsten
ArchWelding (GTAW) dengan Gas Pelindung Argon. Jurnal Teknik
Perkapalan, 7(4), 227-235. Diakses pada 22 Juni 2022, melalui
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval
31
Pratama, M, Y dkk. 2019. Analisa Perbandingan Kekuatan Tarik, Tekuk, dan
Mikrografi Pada Sambungan Las Baja SS 400 Akibat Pengelasan FCAW
(Flux-Cored Arc Welding) dengan Variasi Jenis Kampuh dan Posisi
Pengelasan. Jurnal Teknik Perkapalan, 7(4), 203-214. Diakses pada 22 Juni
2022, melalui https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval
Internet
Admin. 2021. Tentang Kami. Diakses pada 17 Juni 2022 melalui
https://amandabrownies.co.id/tentang/
Resha H Pramana. 2012. Amanda: Kisah Penemu Brownies Kukus. Diakses pada
17 Juni 2022 melalui https://www.marketeers.com/amanda-kisah-penemu-
brownies-kukus
Muhammad Reza Furqoni. 2022. Alat Las Listrik. Diakses pada 17 Juni 2022
https://teknikece.com/alat-las-listrik/
Didit Pamuji. 2021. Cacat Las. Diakses pada 18 Juni 2022 melalui
https://www.allpro.co.id/cacat-las/Definisi-Cacat-las-atau-defect-dan-lain-sebagainya/
Admin. 2017. Welding Defects : Types, Causes, Testing and Remedies. Diakses
pada 18. Juni 2022 melalui https://www.mech4study.com/2017/03/welding-
defects-types-causes-testing-and-remedies.html
32