Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktik yang
berjudul “Studi Kasus Stabilitas dan Penanganan Kelongsoran Pada Ruas Jalan
Malili – Sorowako km 39 – Luwu Timur”. Laporan Kerja Praktik ini dibuat untuk
menyelesaikan mata kuliah “Kerja Praktik” yang wajib bagi mahasiswa Program
Studi Teknik Sipil Universitas Bakrie.
Tujuan utama dari Kerja Praktik ini adalah untuk membentuk kemampuan
mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu yang didapatkan pada bangku
perkuliahan, mengingat banyaknya penyempurnaan teori dalam prakteknya di
lapangan yang tidak didapatkan pada bangku perkuliahan.
Selama pengerjaan laporan ini, penulis mendapatkan banyak kendala. Akan
tetapi, hal ini dapat diselesaikan dengan adanya bantuan, saran, dan motivasi dari
pihak-pihak terkait. Adapun pihak-pihak terkait yang membantu penulis dalam
menyusun Laporan Kerja Praktik ini, diantaranya:
1. Kedua orang tua serta keluarga atas doa dan dukungannya.
2. Ibu Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas
Bakrie.
3. Bapak Dr. Ade Asmi, S.T., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Teknik
Sipil Universitas Bakrie.
4. Ibu Fatin Adriati ST. MT selaku dosen pembimbing Kerja Praktik.
5. Ridwan Banda ST. MT selaku pembimbing Kerja Praktik di bidang Civil
Road Maintenance yang telah memberikan motivasi, arahan, pengetahuan
selama melakukan Kerja Praktik dan selama penulisan laporan
6. Bapak Maknun selaku Supervisor Civil Road Maintenance yang telah
memberikan kesempatan dan berbagi pengalaman selama bekerja di
bidang tersebut.
7. Bapak Achiruddin selaku pembimbing di lapangan dalam bidang Civil
Road Maintenance yang telah memberikan kesempatan dan berbagi
pengalaman selama bekerja di bidang tersebut.
3
8. PT Vale Indonesia Tbk yang telah memberikan kesempatan yang luar
biasa kepada penulis untuk melaksanakan Kerja Praktik serta mendapatkan
tambahan wawasan pengetahuan dan pelajaran.
9. Staf dan karyawan bidang Civil Road Maintenance yang telah berbagi
banyak pengalaman dan pengetahuan selama melakukan Kerja Praktik.
10. PT. Lycon Asia yang telah memberikan banyak pengalaman serta berbagi
wawasan pengetahuan dan pelajaran di lapangan.
11. Bapak Machmud Syafei selaku Project Manager PT. Lycon Asia Mandiri
yang telah memberikan kesempatan dan berbagi pengalaman serta
memberikan data penunjang yang diperlukan.
Penulis
4
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
DAFTAR ISI
Halaman
5
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
6
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
Glosarium ................................................................................................................. 75
Lampiran .................................................................................................................. 76
7
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Lokasi Proyek Stabilitas Lereng pada Ruas jalan Sorowako – Malili
km 39 .................................................................................................. 14
Gambar 2.1 Tim Ekspedisi yang Memastikan Indonesia Memiliki Nikel ............ 16
Gambar 2.5 Alat Pelindung Diri untuk Pekerja yang Berada di Area Ketinggian 27
8
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
9
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
10
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 : Formulir Penilaian Kerja Praktik oleh Dosen Pembimbing Kerja Praktik
Lampiran 3 : Surat Persetujuan Kerja Praktik dari PT. Vale Indonesia Tbk.
11
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1.1.1 Latar Belakang Kerja Praktik
Kemajuan teknologi pada era baru ini membuat semua orang semakin gencar dalam
suatu bidang keilmuan agar tetap mengikuti perkembangan internasional. Salah satu
bidang pekerjaan yang beriringan dengan teknologi yaitu bidang konstruksi. Dari
kemajuan bidang konstruksi inilah (engineer) paling dibutuhkan untuk melengkapi
persaingan yang kian pesat. Dalam menempuh sekolah keteknikan seperti Teknik Sipil ini,
tidak mudah jalan yang akan ditempuh melalui pendalaman ilmu teori dan praktikum di
laboratorium. Namun hal itu tidaklah cukup, butuh pengalaman kerja di lapangan agar
semua ilmu dapat diterima secara lengkap, dengan membandingkan apa yang telah didapat
pada bangku perkuliahan dengan apa yang terjadi pada pelaksanaan kerja di lapangan.
Kerja Praktik adalah suatu kegiatan yang wajib dilaksanakan untuk memenuhi salah
satu syarat akademis. Ilmu yang didapatkan di kelas hanya berupa teori dasar yang
menjelaskan tentang bagaimana suatu hal dapat terjadi dan dibuat, oleh karena itu program
Kerja Praktik dilaksanakan untuk menemukan proses hal tersebut bisa terjadi dan dibuat di
lapangan. Ilmu yang didapat pada perkuliahan pun juga ada batasnya, karena ilmu
merupakan hal yang perlu disandarkan bersama dengan pengalaman.
Berkembangnya ilmu, baik teknologi dan metode pada bidang pekerjaan konstruksi
tetap dibutuhkan pengalaman di lapangan. Dalam waktu dua bulan inilah mahasiswa
diharapkan dapat menerima ilmu sebaik mungkin di lapangan dan menerapkan ilmu yang
didapat pada perkuliahan. Program Kerja Praktik juga dilakukan untuk menanamkan
pengalaman kerja langsung di lapangan kepada mahasiswa untuk bekal di masa kerja yang
akan datang.
Kerja Praktik merupakan unsur dari Perguruan Tinggi yang berlandaskan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Kegiatan Kerja Praktik dibebaskan kepada
mahasiswa untuk memilih konsentrasi yang dijumpai di lapangan. Ketertarikan saya tertuju
pada proyek perbaikan lereng pada ruas Jalan Sorowako – Malili km 39 karena memiliki
banyak ilmu pengetahuan konstruksi terutama mencakup hal stabilitas lereng.
12
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
13
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
Gambar 1.1 Lokasi Proyek Stabilitas Lereng pada Ruas jalan Sorowako –
Malili km 39 (Sumber: Logistic Road Landslide)
14
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
15
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
BAB II
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
16
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
Beni Wahju (paling kanan) berada di aliran Sungai Larona bersama tim eksplorasi
tahun 1966. Perjalanan ekspedisi bijih laterit yang dilakukan Beni Wahju, Hitler
Singawinata dan tim eksplorasi inilah yang disebut–sebut sebagai cikal bakal PT Vale
Indonesia Tbk (sebelumnya bernama Inco). Ekspedisi ini sekaligus untuk memastikan
Indonesia memiliki 15% cadangan nikel dunia. PT Vale Indonesia Tbk (yang saat itu
bernama PT International Nickel Indonesia) didirikan pada bulan Juli 1968. Kemudian di
tahun tersebut PT Vale Indonesia Tbk dan Pemerintah Indonesia menandatangani Kontrak
Karya (KK) yang merupakan lisensi dari Pemerintah Indonesia untuk melakukan
eksplorasi, penambangan dan pengolahan bijih nikel. Sejak saat itu PT Vale Indonesia Tbk
memulai pembangunan smelter di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Melalui Perjanjian Perubahan dan Perpanjangan yang ditandatangani pada bulan Januari
1996, KK tersebut telah diubah dan diperpanjang masa berlakunya hingga 28 Desember
2025.
Pada bulan Oktober 2014, PT Vale Indonesia Tbk dan Pemerintah Indonesia
mencapai kesepakatan setelah renegosiasi KK dan berubahnya beberapa ketentuan di
dalamnya termasuk pelepasan areal KK menjadi seluas hampir 118.435 hektar. Ini berarti
luasan areal KK telah berkurang hingga hanya 1,8% dari luasan awal yang diberikan oleh
Pemerintah Indonesia pada saat penandatanganan KK tahun 1968 seluas 6,6 juta hektar di
bagian timur dan tenggara Sulawesi akibat serangkaian pelepasan areal KK.
Pada tahun 1968 dilakukan penandatanganan kontrak karya, berselang 2 tahun pada
1970 dilakukan pengiriman 50 ton sampel pertama bijih Sulawesi ke INCO, Kanada.
Sekaligus awal pembangunan pabrik pengolahan nikel Sorowako pada tahun 1973 dan di
resmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1977 dimana mencakup fasilitas
penambangan dan pabrik pengolahan nikel. PT Vale Indonesia Tbk sendiri memiliki 3
PLTA, yang melakukan pembangunan secara bertahap dimana pada tahun 1977
pembangunan PLTA Larona yang memiliki kapasitas 165 megawatt. Di tahun 1995
pembangunan PLTA kedua yang terletak di Balambano dengan kapasitas 110 megawatt.
Kemudian pada tahun 2007 PLTA Karebbe dibangun dengan kapasitas 90 megawatt.
Produksi pertama nikel dalam matte menggunakan converter Pierce-Smith dan
produksi nikel komersil perdana sekaligus pengiriman ke Jepang. Pada tahun 1988 PT
Vale Indonesia Tbk diinvestasi perdana perusahaan, sebanyak 20% saham dilepas untuk
publik. Pada tahun 2012, PT INCO menyetujui perubahan nama menjadi PT Vale
17
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
Indonesia Tbk secara menyeluruh dan dideklarasikan kepada karyawan serta perusahaan
pertama kali menerapkan program sosial berbasis kemitraan dengan pemerintah kabupaten
dan masyarakat melalui Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) untuk periode 2012 –
2017. PT Vale Indonesia Tbk di tahun 2015 mendapatkan rekor produksi nikel tertinggi
yang mencapai 81.200 metrik ton serta perusahaan mengintroduksi Pertanian Organik
Ramah Lingkungan melalui budidaya pada organik kepada petani di wilayah
pemberdayaan. Di tahun yang sama PT Vale Indnesia Tbk melakukan operasi perdana
Lamella Gravity Settler, salah satu proyek strategis Effluen perusahaan di blok Sorowako.
Dan pada tahun 2018 PT Vale Indonesia Tbk meraih rekor 17,4 juta jam kerja bebas dari
kecelakaan (zero lost time injury) periode 5 April 2017 – 5 April 2018.
18
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
19
STUDI KASUS STABILITAS DAN PENANGANAN KELONGSORAN PADA
20