Anda di halaman 1dari 7

D

Oleh kelompok 3:

 Cindy kamela
 Ernawati bakri
 Annisa nurul anastasya
 Gloria euodia.T.
 Intje nurwulandari
Bentuk-bentuk usaha pembelaan Negara
Bela Negara
Setiap bangsa dan negara di dunia
ini senantiasa berusaha untuk
mewujudkan cita-cita dan kepentingan
nasionalnya. Demikian juga halnya
dengan bangsa dan negera Indonesia.
Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke 4,
tujuan bangsa Indonesia membentuk
suatu pemerintahan negara adalah untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia
untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, dalam wadah
Negara Kesatuan Indonesia berdasarkan
Pancasila.
Guna menjamin tetap tegaknya Negara Republik Indonesia dan kelangsungan
hidup bangsa dan negara, maka sumber daya manusia menjadi titik sentral
yang perlu dibina dan dikembangkan sebagai potensi bangsa yang mampu
melaksanakan pembangunan maupun mengatasi segala bentuk ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang berasal dari dalam maupun
luar negeri.
Salah satu upaya pembinaan potensi sumberdaya manusia agar mampu
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dapat dilakukan melalui
pembelaan negara, sebagaimana yang tercantum dalam pasal 27 ayat (3) dan
pasal 30 UUD 1945. Kewajiban Bela Negara Bagi Semua Warga Negara
Indonesia - Pertahanan Dan Pembelaan Negara
Thu, 31/07/2008 - 12:15am — godam64
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-
tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara." dan " Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-
undang." Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela
negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik
yang datang dari luar maupun dari dalam.

Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :


1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan
Rakyat.
3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam
Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus
dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara.
Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa
diwujudkan dengan cara lain seperti :
1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti
siskamling)
2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri
3. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan atau PKn
4. Mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan
Pramuka.

Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta
dalam bela negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam
ATHG / ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan pada NKRI /
Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela
berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.

Beberapa jenis / macam ancaman dan gangguan pertahanan dan


keamanan negara :
1. Terorisme Internasional dan Nasional.
2. Aksi kekerasan yang berbau SARA.
3. Pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara dan luar
angkasa.
4. Gerakan separatis pemisahan diri membuat negara baru.
5. Kejahatan dan gangguan lintas negara.
6. Pengrusakan lingkungan.

mengabdikan Diri sebagai prajurit TNI dan Polri


sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta, yaitu TNI dan Polri
sebagai komponen utama dan rakyat sebagai komponen pendukung. Hal
itu sesuai dengan UUD 1945 pasal 30 ayat 1-5. di dalam UUD tersebut,
dikatakan bahwa TNI sebagai alat pertahanan negara memiliki tugas
mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah, melindungi
kehormatan dan keselamatan negara.

Mengingat tidak mudahnya kemerdekaan yang diperoleh oleh bangsa


Indonesia, sudah selayaknya kita sebagai warga negara Indonesia bersatu
menjalin persatuan dan kesatuan untuk membangun bangsa dengan berbagai
kegiatan yang bermanfaat. Salah satu upaya warga negara Indonesia dalam
mengisi kemerdekaan adalah upaya pembelaan terhadap negara meskipun
tidak harus dengan kekuatan senjata dan fisik. Hak dan kewajiban warga
negara dalam upaya bela negara diatur lebih lanjut dalam undang-undang.

Seperti diatur dalamUndang-Undang No.3 Tahun 2002 tentang


Pertahanan Negara, Pasal 9 Ayat (1) menerangkan bahwa setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara. Hal ini lebih dipertegas lagi dengan
Pasal 9 Ayat (2) yang menerangkan bahwa keikutsertaan warga negara dalam
upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1), diselenggarakan
melalui:

1.Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan merupakan kemampuan warga negara
dalam usaha meningkatkan hubungan antara warga negara dan negara.
Pendidikan kewarganegaraan dapat memupuk jiwa patriotik, rasa cinta
kepada tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran
akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dan sikap menghargai jasa para
pahlawan. Melalui pendidikan kewarganegaraan, setiap warga negara harus
mampu memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang
dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambung an dan
konsisten dengan cita-cita dan sejarah nasional. Seperti yang digariskan
dalam pembukaan UUD 1945. Pendidikan kewarganegaraan diberikan
disemua jenjang pendidikan dari SD sampai dengan Perguruan Tinggi.

2. Pelatihan Dasar Kemiliteran Secara Wajib


Pelatihan dasar kemiliteran
ini diberikan dalam bentuk latihan
sikap kepribadian, seperti militer.
Hal ini bertujuan untuk membentuk
sikap dan jiwa patriotisme. Salah
satu contohnya adalah Resimen
Mahasiswa (Menwa). Dalam
organisasi kemahasiswaan, seperti
Menwa menerapkan dasar-dasar
kemiliteran. Pelatihan yang
dilakukan oleh Menwa merupakan
salah satu upaya bela negara. Selain
Menwa, ada organisasi lain yang
dapat diikuti oleh siswa SMP yang
dapat menerapkan pelatihan dasar
kemiliteran, seperti Pramuka,
Patroli Keamanan Sekolah (PKS),
Palang Merah Remaja (PMR), dan
Pasukan Pengibar Bendera
(Paskibra).

3.Pengabdian sebagai Prajurit Tentara Nasional Indonesia


Dalam UUD 1945 pasal 30 Ayat (2) dinyatakan “Usaha pertahanan dan
keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan
yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan kepolisian negara
Republik Indonesia sebagai kekuatan pendukung.” Pasal tersebut
mengisyaratkan bahwa menjadi prajurit TNI merupakan pelaksana an dan
kekuatan utama dalam usaha pertahanan dan keamanan. Setiap warga negara
berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI melalui syarat-syarat tertentu.
4. Pengabdian Sesuai dengan Profesi
Upaya dalam bela negara tidak
hanya dilakukan melalui cara atau profesi
militer saja, tetapi banyak pengabdian
dan usaha bela negara sesuai dengan
profesi misalnya, sebagai pelajar usaha
yang dapat dilakukan adalah
mengharumkan nama bangsa Indonesia
dengan prestasi dibidang akademik
maupun nonakademik. Tidak sedikit para
siswa Indonesia yang berprestasi
ditingkat internasional, seperti mengikuti
Olimpiade Fisika. Prestasi lainnya dapat
dijadikan contoh dalam upaya bela
negara, seperti ilmuwan yang
menemukan teknologi komunikasi,
dokter yang membantu pengobatan bagi
prajurit TNI yang sakit, dan banyak lagi
profesi lainnya yang dapat mendukung
dalam upaya bela negara.
Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada NKRI, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Upaya bela negara,
selain kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap
warga negara yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung
jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
Keterlibatan warga negara dalam upaya pertahanan negara merupakan hak
dan kewajiban setiap warga negara Republik Indonesia. Contoh pelaksanaan
yang dapat dilakukan dalam upaya bela negara di antaranya melalui Rakyat
Terlatih (Ratih) yang terdiri atas berbagai unsur berikut.

1. Perlawanan Rakyat (Wanra) berfungsi membantu TNI dalam


keadaan darurat perang dan terlibat langsung di medan perang.
2 .Keamanan Rakyat (Kamra) adalah kelompok rakyat yang berada di
bawah binaan Polri yang bertugas membantu tugas-tugas polisi dalam
menjaga keamanan.
3. Pertahanan Sipil (Hansip) berfungsi menjaga keamanan masyarakat
dalam lingkungan-lingkungan di daerah.

Anda mungkin juga menyukai