A. PENGKAJIAN
1.1. Pengumpulan Data
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh kelompok 5 pada tanggal 14
Januari 2019, pukul 15.00 - Selesai WIB bertempat di ruangan Cempaka (ruang
nipas) RS. Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, dengan teknik anamnesa
(wawancara), observasi, pemeriksaan fisik, dan data dari buku keperawatan
pasien, di dapat data – data sebagai berikut :
1.2 Identitas Pasien
Nama : Ny. V
Umur : 17 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Dayak / Indonesia
Agama : Kristen
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Belum kawin
Alamat : Desa teluk katingan
Tanggal MRS : 10 Januari 2019
Diagnosa Medis : Kista Ovarium
B. RIWAYAT KESEHATAN / PERAWATAN
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada bagian abdomen nyeri seperti ditusuk-
tusuk pada bagian abdomen skala nyeri 5, nyeri hilang timbul kurang lebih
5-10 menit.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan pada tangal 30-11-2018 pasien datang ke puskesmas
desa telok dengan keluhan nyeri perut sekitar 11 hari yang lalu pasien di rujuk ke
RS Kasongan dengan diagnosa medis kista ovarium di Rs kasongan dilakukan
USG dan diberikan terapi keterolak 30 mg daan pada tanggal 10-01-2019 pasien
dibawa ke IGD Doris Sylvanus diberikan terapi pemasangan infus RL 30 tpm,
injeksi keterolac 30 mg dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital TD : 130/90 N;
92 RR :20x/m S:36’2c dan di bawa ke ruangan cempaka untuk diberikan terapi
selanjutnya.
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien mengatakan sebelumnya pernah mengalami nyeri pada punggung
atau tulang pinggul, adanya bercak-bercak darah dan menstruasi tidak
teratur
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit keluarga
seperti penyakit asma, diabetes, hipertensi.
GENOGRAM KELUARGA
Keterangan :
: klien : meninggal
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Kesadaran Compos mentis, tampak lemas, terbaring dengan posisi
semifowlwer, dengan kondisi anggota tubuh sebelah kanan tidak bisa di gerakan
komunikasi pasien kadang-kadang bisa di mengerti, terpasang infus Nacl/ 20 tpm
ditangan sebelah kanan
2. Status Mental
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengkajian klien Kesadarannya Compos
mentis,ekspresi wajah cemas, bentuk badan kurus, cara berbaring/bergerak
semifowler , komunikasi dapat dimengerti, suasana hati cemas, penampilan
cukup rapi.
Pada saat pengkajian orientasi, klien mampu membedakan pagi, siang dan
malam, klien mampu membedakan orang, dan tahu di mana klien berada saat itu.
Dan klien dapat menerima penyakitnya dengan baik.
3. Tanda-Tanda Vital
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengkajian pada Nn. di dapat hasil
tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 92 x/menit, suhu 36,5˚c pada axilla, dan
respirasi 24 x/ menit.
4. Pernapasan ( Breathing )
Bentuk dada klien simetris, merokok batang/hari tidak merokok, tidak ada
batuk , tidak ada batuk berdarah, tidak ada sputum (dahak). Tidak ada sianosis,
tidak ada nyeri dada, ada sesak napas, tipe pernasan dada, irama pernapasan tidak
teratur, suara napas vesikuler, dan tidak ada suara nafas tambahan.
5. Cardiovaskular ( Bleeding )
Tidak ada nyeri dada, tidak ada kram kaki, tidak pucat, tidak ada pusing,
tidak clubbing finger, tidak sianosis, tidak ada sakit kepala, tidak ada palpitasi,
tidak pingsan. Capillary refill < 2 detik, tidak ada edema, tidak ada asites, ictus
cordis tidak terlihat, tidak ada peningkatan vena jugularis, suara jantung normal
S1 - S2 tunggal.
6. Persyarafan ( Brain )
Berdasarkan pemeriksaaan dan pengkajian nilai GCS klien, mata nilainya 4
karena klien dapat membuka mata dengan diajak bicara , verbal nilainya 5 karena
klien mampu mengucapkan kata – kata walau tidak terlalu jelas , motorik nilainya
6 karena orientasi baik, total nilai GCS adalah 15 dengan kesadaran compus
mentis. Pupil klien isokor, dengan reflek cahaya kiri dan kanan positif. Klien tidak
ada mengalami nyeri, klien tidak mengalami vertigo, tidak mengalami aphasia,
tidak mengalami kesemutan pada kaki dan tangan, tidak ada tremor, tidak ada
kejang, dan klien pelo.
Pemeriksaan saraf cranial
Nervus Cranial I : pasien dapat membedakan bau
Nervus Cranial II : pasien dapat melihat tanpa kacamata
Nervus Cranial III : Reaksi Pupil Terhadap Cahaya Baik,
Nervus Cranial IV : Pasien Mampu Menggerakan Bola Mata Keatas
Dan Kebawah,
Nervus Cranial V : Pasien dapat merasakan nyeri
Nervus Cranial VI : Pasien Mampu Menggerakan bola Mata Ke
Samping,Kiri Dan Kanan
Nervus Cranial VII : Pasien Mampu Mengencangkan Wajahnya
Nervus Cranial VIII : Pasien Mampu Mendengar Orang Berbicara
Nervus Cranial IX : Pasien Mampu Mengidentifikasi Rasa Manis,
Nervus Cranial X : Pasien mampu mengatakan iya
Nervus Cranial XI : Pasien mampu mengangkat bahu
Nervus Cranial XII : Pasien Mampu Menjulurkan Lidahnya.
Pemeriksaaan Uji koordinasi ektremitas atas dari jari ke jari sebelah kiri
positif, sebelah kanan positif, jari kehidung sebelah kanan positif, sebelah kiri
positif, ektremitas bawah, tumit ke jempol kaki positif, dan uji kestabilan positif
Pemeriksaan tes reflek pada bisep pada tangan kanan positif (+) pada kiri
positif (+) skala kanan 5/5, skala kiri 5/5. Pada reflek trisep pada tangan kanan
positif (+) dengan skala 5/5, pada tangan kiri positif (+) dengan skala 0 . Pada
brachioradialis kanan positif (+) dengan skala 5/5, tangan kiri positif (+) dengan
skala 5/5 . Pada patella pada kaki kanan positif (+) skala 5/5 dan pada kaki kiri
positif (+) dengan skala 5/5.. Pada babinski pada kanan positif (+), dan pada kaki
kiri positif (+).
7. Eliminasi ( Bladder )
Pasien eliminasinya tidak lancar dan ada bantuan kateter, dengan produksi
urine 3 x 24 jam 500 ml, dengan warna kuning dengan bau khas amoniak. Tidak
ada oliguri, poliuri, dysuri, tidak menetes, tidak ada nyeri, tidak panas, tidak ada
hematuria. Tidak ada masalah keperawatan yang muncul.
8. Eliminasi Alvi (Bow
Bibir terlihat kering dan pucat , gigi klien lengkap, tidak ada perdarahan
tidak ada caries, gusi normal tidak pendarahan dan peradangan, lidah normal,
mukosanya terlihat kering tidak ada peradangan, tonsil normal tidak ada
peradangan, BAB 1 x , dengan warna kecoklatan, dengan konsistensi lembek.
9. Tulang Otot dan Integumen ( Bone )
Kemampuan pergerakan sendi klien bebas, tidak ada hemiparase tidak ada
krepitasi, ada nyeri di bagian perut dan pinggung belakang , tidak ada bengkak,
tidak ada kekakuan. Ukuran otot pasien simetris. Kekuatan otot klien ektermitas
atas kiri 5, kanan 5 ektremitas bawah kiri 5, kanan 5. Tidak ada deformasi tulang,
tidak ada peradangan, tidak ada perlukaan, tidak ada patah tulang, tulang
belakang klien normal.
Kekuatan Otot atas : Kekuatan Otot bawah
5 5 5 5
5 5 5 5
10. Kulit – Kulit Rambut
Klien tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan, dan kosmetik, suhu kulit
hangat, warna kulit normal, turgor kulit baik, teksture halus, tidak ada lesi, tidak
ada jaringan parut, teksture rambut halus, distribusi rambut merata, bentuk kuku
simetris.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Kelompok 5
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN MASALAH
DATA OBYEKTIF PENYEBAB
DS: Pasien mengatakan nyeri Kista ovarium Nyeri akut
dibagian perut dan pinggul
belakang Pembesaran ovarium
DO:
- Pasien tampak meringis Menahan organ sekitar
kesakitan
- Posisi semi fowler Tekanan syaraf sel
- Pasien tampak gelisah tumor
P= nyeri perut saat
beristirahat gangguan rasa aman
Q= seperti di tusuk tusuk nyeri
R= abdomen bawah
S= skala nyeri 5 (sedang)
T= hilang-timbul 5-10
menit
TTV= TD= 130/90
N=73X/m
S=36,2c
RR=20x/m
TTV=
TD= 130/90
N=73X/m
S=36,2c
RR=20x/m
3
3
3
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
3. Dx 3 : Defisit Setelah dilakukan 1. Observasi intake 1. Sebagai informasi dasar untuk pencernaan
nutrisi kurang tindakan keperawatan 2 pasien awal dan palidasi data
dari kebutuhan selama 2x7 jam 2. Tingkatkan intake 2. Cara khusus tingkatkan nafsu makan
tubuh diharapkan kebutuhan makanan dengan 3. Untuk meningkatkan intake makanan
berhubungan nutrisi pasien dapat kurangi gangguan 4. Untuk asupan diet yan tepat
dengan intake terpenuhi dengan dari luar,jaga
menurun kriteria hasil: privasi
- Nafsu makan pasien pasien,sajikan
meningkat maknanan dalam
- Berat badan pasien kondisi hangat
menjadi bertambah 3. Amjurkan pasien
- IMT dapat mencapai untuk makan
20-25 makanan
- Pasien mampu 4. Lanjutkan
menghambiskan pemberian diet yang
makanan 1 porsi diberikan ahli gizi
- Observasi dan
pengukuran tanda-
tanda vital
TD: 120/80 mmHg
N: 80x/m
S: 36c
RR: 18x/m
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
4. Dx4: Setelah dilakukan 1. Pantau keadaan 1. Mengetahui kesadaran dan kondisi tubuh
Gangguan Pola tindakan keperawatan 2 umum pasien dan dalam keadaan normal atau tidak
Tidur selama 2x7 jam ttv 2. Untuk mengetahui apakah pasien bisa
berhubungan diharapkan pasien bisa 2. Kaji pola tidur nyenyak tidur atau tidak
dengan tidur nyenyak dengan 3. Kaji faktor yang 3. Untuk mengidentifikasi penyebab aktual
kegelisahan rasa krateia hasil : menyebabkan dari gangguan tidur
aman dan - Melaporkan istirahat gangguan tidur 4. Untuk membantu relaksasi saat tidur
nyaman tidur malam yang (nyeri,takut,stress,a
optimal nsietas,imobilitas)
- Wajah tidak pucat 4. Ciptakan suasana
dan konjungtiva nyaman
tidak anemis karena
kurang tidur malam
- Mempertahankan
atau membentuk
pola tidur yang
memberikan energi
yang cukup untuk
menjalani aktivitas
sehari-hari
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Nn. V
Ruangan : Cempaka
Hari dan tanggal Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda tangan dan Nama perawat
Selasa, 03 Juli 2018 Dx: Gangguan Mobilitas Fisik S : pasien mengatakan badan sebelah kanan
Jam 17.00 WIB 1. Mengukur tanda-tanda tidak bisa digrakkan
vital O :-kekuatan otot menurun
2. Melakukan latihan ROM -sendi kaku
pada pasien -Pergerakan terbatas Kelompok 5
3. Mengajarkan pasien untuk Tanda-tanda vital :
selalu melatih bagian kram
- TD : 140 / 110 mmhg
(ROM)
- RR : 24 x / menit
4. Kolaborasi dengan tenaga
- Nadi : 86 X/ menit
medis dalam pemberian
- Suhu : 36,5 `C
terapi
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. ukur tanda-tanda vital
2. lakukan latihan ROM pada pasien
3. ajarkan pasien untuk selalu melatih
bagian kram (ROM)
4. Kolaborasi dengan tenaga
medis dalam pemberian terapi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. P
Ruangan : Nusa Indah/ H6
Rabu,04 Juli Dx: Pola Nafas Tidak Efektif S : pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas
2018 1. Mengukur tanda-tanda vital O :.- sudah tidak terpasang oksigen
Jam 20.00 2. Memberikan posisi semifowler -nafas teratur Kelompok 5
WIB pada pasien Tanda-tanda Vital :
3. Menganjurkan pasien melatih
- TD : 120 / 90 mmhg
pernafasan dada dan perut
- RR : 18 x / menit
4. Kolaborasi dengan tenaga medis
- Nadi : 78 X/ menit
dalam pemberian terapi oksigenasi
- Suhu : 36,6 `C
A : masalah teratasi
P : intervensi berhasil
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny.P
Hari dan tanggal Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda tangan dan Nama
perawat
Rabu , 04 Juli 2018 Dx: Gangguan Mobilitas Fisik S : pasien mengatakan badan sebelah kanan
Jam 20.00 WIB 1. Mengukur tanda-tanda masih tidak bisa digerakkan
vital O:-kekuatan masih otot menurun Kelompok 5
2. Melakukan latihan ROM -terlihat kaku di bagian kanan badan
pada pasien -Pergerakan terbatas
3. Mengajarkan pasien untuk Tanda-tanda Vital :
selalu melatih bagian
- TD : 120 / 90 mmhg
kram (ROM)
- RR : 18 x / menit
4. Kolaborasi dengan tenaga
- Nadi : 78 X/ menit
medis dalam pemberian
- Suhu : 36,6 `C
terapi
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. ukur tanda-tanda vital
2. lakukan latihan ROM pada pasien
3. ajarkan pasien untuk selalu melatih
bagian kram (ROM)
4. Kolaborasi dengan tenaga
medis dalam pemberian terapi