Anda di halaman 1dari 5

LAMPIRAN 1

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT RIDHOKA SALMA


NO : 221 /SK-DIR/RSRS/X/2018
TANGGAL : 25 OKTOBER 2018
TENTANG : Panduan Pengaturan Teknis dan Mekanis Alat Thermostat

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi saat ini, banyak sekali alat-alat yang bermunculan dalam berbagai
bidang yang modern didalam penggunaannya. Salah satu contoh bentuk dari kemajuan itu adalah
adanya alat pengukuran suhu dan kelembapan, yaitu penggabungan antara alat thermometer
dengan hygrometer yang dinamakan thermohygrometer.

Definisi dari masing-masing alat yang pertama thermometer merupakan alat yang
dipakai untuk mengukur suhu (temperature), ataupun perubahan suhu. Isitilah thermometer
berasal dari bahasa latin yaitu thermo yang berarti panas dan meter yang berarti mengukur.
Didalam kehidupan kita satuan yang dipakai untuk pengukuran thermometer yang paling sering
sering dijumpai adalah derajat celius (C). kemudian hygrometer merupakan alat yang dipakai
untuk menghitung presentase uap ait (embun) yang berada di udara, atau lebih mudahnya alat
untuk mengukur tingkat kelembapan udara. Satuan yang dipakai dalam pengukuran untuk
hygrometer adalah presentase (%). Semakin besar angka presentase nya makan kelembapan akan
semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.

Pada umumnya kita lebih familiar dengan istilah thermometer daripada hygrometer,
karena fungsi thermometer sering dipakai dalam mengukur suhu contohnya pengukuran suhu
tubuh manusia yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan istilah hygrometer
relative jarang terdengar agi orang awam karena alat tersebut hanya berguna untuk mengukur
kelembapan udara baik didalam ruangan maupun diluar ruangan. Alat thermohygrometer sendiri
mempunyai 2 fungsi sekaligus dalam penggunaannya, yaitu dapat dipakai untuk mengukur suhu
udara dan kelembapan baik di ruang tertutup maupun diluar ruangan. Didalam lingkup kesehatan

1
terutama dirumah sakit, thermohygrometer dipakai untuk mengukur tingkat kelembapan dan
suhu suatu ruangan alat yang mempunyai standar tertentu.

2
BAB II

RUANG LINGKUP

Panduan pengaturan mekanis dan teknis thermostat dibuat agar dapat menunjang pelayanan
kesehatan yang benar dan maksimal di rumah sakit Ridhoka Salma.

3
BAB III

TATA LAKSANA

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004


pengaturan suhu dan kelembapan pada rumah sakit sebagai berikut:

No Ruang atau Unit Suhu (`C) Kelembapan (%) Tekanan


1 Besalin 22-24 45-60 Positif
2 Pemulihan/perawatan 22-24 45-60 Seimbang
3 Observasi bayi 21-24 45-60 Seimbang
4 Perawatan bayi 22-26 35-60 Seimbang
5 ICU 22-23 35-60 Positif
6 Jenazah 21-24 - Negatif
7 Laboratorium 22-26 35-60 Negatif
8 Radiologi 22-26 45-60 Seimbang
9 Sterilisasi 22-30 35-60 Negatif
10 Dapur 22-30 35-60 Seimbang
11 Administrasi/pertemuan 21-24 - Seimbang

Di atas merupakan salah satu standar suatu suhu dan kelembapan pada ruangan rumah
sakit. Dalam arti alat maupun ruangan yang tidak dikondisikan sesuai dengan standar akan
mengakibatkan risiko yang tinggi dalam penanganan pasien dan juga berbahaya terhadap
lingkungan sekitar.

Adapun proses melakukan pengecekan fungsi dari alat thermostat sebagai berikut

1. Pelaksanaan, pemeliharaan/perawatan dilakukan enam bulan sekali


2. Pelaksanaan pemeliharaan peralatan mencakup :
a. Pembersihan peralatan dari kotoran dan debu
b. Pengecekan setiap bagian alat sesuai dengan buku pedoman pada alat
c. Melakukan Kalibrasi periodik sesuai buku pedoman yang tertera pada alat
3. Mencatat pada kartu pemeliharaan dan kartu pencatatan pemeliharaan
4. Setelah selesai Ka. Unit serta teknisi menandatangani kartu catatan pemeliharaan alat
5. Selajutnya kartu catatan pemeliharaan alat diserahkan kepada Kepala IPSRS.

4
BAB IV
DOKUMENTASI

1. SPO pemeliharaan alat thermostat


2. Kartu catatan pemeliharaan alat

Ditetapkan : Bekasi
Pada Tanggal : 25 Oktober 2018
DIREKTUR RUMAH SAKIT

dr. M.RONIKE YUNUS, SpP,M.Kes, MARS

Anda mungkin juga menyukai